17
B. Sekolah Swasta
Pasal 27 UU Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem pendidikan Nasional Menyiratkan pengakuan akan pentingnya keberadaan sekolah swasta: bahwa
masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang seluas-luasnya dalam menyelenggarakan pendidikan nasional ayat 1. Selain itu, ciri khas kesatuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat tetap diindahkan ayat 2, sedangkan syarat-syarat dan tata cara penyelenggaraannya ditetapkan dengan
peraturan pemerintah ayat 3.
Penyelenggaraan sekolah swasta di Indonesia, menurut Siagian 1986 dilakukan oleh berbagai pihak. Dalam wadah Musyawarah Perguruan Swasta
didapati sekolah-sekolah
yang memiliki
latar belakang
keagamaan, kebudayaankedaerahan, sekolah yang diselenggarakan oleh organisasi wanita
dan sekolah yang merupakan bagian dari suatu organisasi besar dengan latar belakang pula.
Selama ini sekolah-sekolah swasta memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka memperluas kesempatan belajar, dan juga sebagian sekolah
swasta memiliki tradisi yang kuat dalam pembinaan mutu. Sepanjang sejarah, sekolah-sekolah swasta telah membuktikan kelebihannya dalam dua hal, yaitu:
kemandirian dalam pengelolaan sekolah dan kebebasan dalam mengembangkan ciri khasnya Diojonegoro, 1996.
Persekolahan swasta di Indonesia, selain memiliki akar sejar yang kuat , juga memiliki berbagai keuntungan dalam hal jaminan perundang-undangan,
sifatnya yang manageable untuk peningkatan mutu dan difusi gagasan,
pengelolaanya lebih otonomi, jalur birokrasinya lebih pendek, dan adanya
18 keleluasaan berinovasi ke arah peningkatan mutu dan kinerja sekolah Idochi
Anwar, 2003. Dari beberapa definisi mengenai sekolah swasta sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa sekolah swasta adalah lembaga pendidikan yang dikelola oleh masyarakat dalam rangka membantu penyelenggaraan pendidikan oleh
pemerintah. Sekolah swasta dipersilakan memiliki ciri khas yang dapat berdasarkan pada keagamaan, kebudayaankedaerahan. Keragaman latar
belakang itu berkaitan dengan kemampuan finansial, kompetensi profesional, dan akuntabilitas penyelenggara terhadap pemakai jasa pendidikan. Dalam
keragaman itu pula, badan-badan penyelenggara persekolahan swasta dihadapkan dengan kewajiban mengimplementasikan salah satu strategi pokok
kebijakan pendidikan nasional, yaitu mutu pendidikan.
C. Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor