119
pendapat masing-masing siswa, interaksi antar anggota kelompok dan guru sudah berjalan baik, pengerjaan tugas individu yang dikerjakan secara mandiri
oleh siswa.
2. Peningkatan
Keaktifan Belajar
Siswa dalam
Pembelajaran Kewirausahaan Setelah Diterapkan Metode Kancing Gemerincing
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kekatifan belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan materi mengelola konflik. Peningkatan
keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran Kewirausahaan materi mengelola konflik dapat dilihat melalui hasil observasi penelitian mulai siklus
I dan siklus II. Keaktifan belajar dalam mata pelajaran Kewirausahaan materi mengelola
konflik meningkat dengan diterapkannya metode kancing gemerincing. Berdasarkan hasil observasi sebelum dikenai tindakan keaktifan belajar siswa
menunjukkan 61,913 siswa yang dikategorikan rendah. Setelah dikenai tindakan keaktifan belajar siswa pada siklus I keaktifan belajar siswa
mencapai 71,4 15 siswa yang dikategorikan sedang. Pada siklus I keaktifan belajar siswa masih berkategori sedang hal ini dikarenakan dalam
pembelajaran kewirausahaan dengan menggunakan metode kancing gemerincing siswa waktu mengeluarkan pendapat masih saling tunjuk
menunjuk temanya untuk mengeluarkan pendapat, siswa masih belum optimal dalam bekerjasama dalam kelompoknya, belum banyak siswa berani bertanya
dan menjawab pertanyaan dari guru. Sehingga pada siklus II peneliti bersikap
120
tegas utuk memperbaiki kekurangan tersebut dengan cara peneliti memberikan motivasi dan bimbingan penuh pada siswa agar siswa dapat memahami materi
tersebut dengan menggunakan meode kancing gemerincing dan akhirnya pada siklus II keaktifan belajar siswa meningkat menjadi 90,5 18 siswa yang
dikategorikan aktivitas belajar tinggi dan pada siklus 2 peneiliti mengakhiri penelitian dikarenakan keaktifan belajar siswaa sudah mencapai keberhasilan
yang ditetapkann oleh peneliti
3. Peningkatan Kompetensi Kewirausahaan setelah Menerapkan Metode
Kancing Gemerincing
Dengan adanya permasalahan yang nyata siswa diarahkan untuk menyelesaikan yang mereka temukan hal ini dilakukan dengan diskusi dengan
teman sekelompoknya.
Peningkatan kekatifan
belajar siswa
pada pembelajaran Kewirausahaan berdampak positif pada peningkatan kompetensi
siswa. Peningkatan kompetensi siswa nampak pada nilai tertinggi dari pra tindakan 82 meningkat pada siklus I menjadi 83 dan siklus II meningkat
menjadi 86, Nilai terendah dari pra tindakan 55 meningkat pada siklus I menjadi 66 dan siklus II meningkat menjadi 73. Sedangkan presentase
peningkatan kompetensi siswa berdasarkan KKM Kriteria Ketuntasan Minimal peningkatan kompetensi Kewirausahaan yaitu pada pra tindakan
42,9 meningkat menjadi 61,9 pada siklus I. Dari data di atas menunjukkan bahwa masih adanya siswa yang masih belum tuntas dalam KKM yaitu
38,1, ini dikarenakan siswa-siswa tersebut dalam mengerjakan soal tes tidak
121
mau membaca soal tersebut, seenaknya sendiri dalam mengerjakanya, dan masih adanya siswa menyontek pada temannya. Ini dikarenakan siswa
tersebut malas dalam mengerjakannya dan belum paham dalam pembelajaran Kewirausahaan. Maka disini disini peneliti dan guru berkolaboratif berdiskusi
untuk memperbaiki kekurangan yang ada agar siswa yang belum tuntas bisa tuntas dengan cara meminta siswa untuk memahami soal yang sudah peneli
berikan yang sebelum mengerjakan diminta untuk membaca handout terlebih dahulu. Dan akan diterapkan pada siklus II.
Berdasarkan kompetensi belajar siswa pada siklus II meningkat menjadi 90,5 pada siklus II ini sudah memenuhi keberhasilan yang
ditetapkan oleh peneliti hal ini dikerenakan guru sudah memperbaiki kekurangan dalam siklus I tetapi disini masih menunjukkan 9,5 belum
tuntas hal ini dikarenakan siswa tersebut tidak berminat dalam pelajaran Kewirausahaan. Disini bukan kesalahan dari guru ataupun peneliti
dikarenakan siswa tersebut tidak menyukai jurusan tata busana. Siswa tersebut masuk jurusan busana dikarenakan waktu pendaftaran dari beberapa
sekolahan tidak menerimanya dan adanya keterpaksaan. Akan tetapi dalam penelitian inipeneliti mengakhiri penelitian karena sudah mencapai
keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada grafik dibawah ini :
122
Grafik 3 : Peningkatan Kompetensi Belajar Siswa Pada Pra Siklus sampai Siklus 2
10 20
belum tuntas
tuntas 12
9
8 13
2 19
F r
e
k u
e n
s i
Ketuntasan Kognitif
pra siklus sklus 1
siklus 2
123
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru
Kewirausahaan kelas X Busana Butik SMK Karya Rini Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan Metode Kancing Gemerincing untuk Meningkatkan
Kompetensi Kewirausahaan
Penelitian ini dilaksanakan dengan berkolaborasi dengan guru. Pelaksanaan dilaksanakan dengan menerapkan sintak dari metode kancing
gemerincing yang meliputi : a Guru menyiapkan kotak kecil yang berisi kancing-kancing bisa diganti
dengan benda kecil lainnya seperti sendok es krim, kacang merah, dan lain-lain.
b Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa dalam masing- masing kelompok mendapatkan 2 atau 3 kancing jumlah kancing
tergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan. c Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, siswa
harus menyerahkan salah satu kancing dan meletakkan di tengah-tengah. d Jika kancing yang dimiliki seorang siswa habis, dia tidak dapat
berbicara lagi sampai semua rekannya juga menghabiskan kancing mereka.