Metodologi Penelitian Router Analisis Dan Implementasi Nth Dan Per Connection Classifier Load Balancing Dua Jalur Isp Speedy Pada Mikrotik Routeros™

1.6 Metodologi Penelitian

Tugas Akhir ini akan dikerjakan dengan metodologi sebagai berikut : 1. Studi Literatur Metode ini dilaksanakan dengan melakukan studi kepustakaan melalui hasil penelitian lainnya yang relevan maupun artikel-artikel yang didapatkan melalui internet, serta mempelajari lebih dalam teori-teori tentang jaringan komputer dan routing. 2. Implementasi Pada tahap ini akan dilakukan implementasi metode Nth dan PCC load balancing pada Mikrotik RouterOS. 3. Pengujian dan Analisis Pada tahapan ini dilakukan pengujian dengan melakukan beberapa aktifitas pada beberapa client di jaringan lokal. Dan kemudian menganalisis hasil dari pengujian tersebut untuk dapat melihat perbandingan kondisi jaringan pada saat Nth dan PCC load balancing diimplementasikan. 4. Penyusunan Laporan Penelitian. Metode ini akan dilaksanakan dengan melakukan pendokumentasian hasil dari implementasi dan analisis secara tertulis dalam bentuk laporan skripsi.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam lima bab, masing-masing bab diuraikan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan Latar Belakang Pemilihan Judul, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori dari hasil studi kepustakaan yang menjadi pedoman dan berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti dan dianalisis.

Bab III IMPLEMENTASI LOAD BALANCING

Bab ini membahas tentang langkah-langkah pengimplementasian load balancing, serta membahas pengkonfigurasian metode Nth dan PCC load balancing pada Mikrotik RouterOS.

Bab IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Bab ini menjelaskan tentang uji coba koneksi pada keluaran router di tiap- tiap client dan analisis terhadap hasil yang diperoleh dari pengujian.

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari penjelasan bab-bab sebelumnya, sehingga dari kesimpulan tersebut penulis mencoba memberi saran yang berguna untuk melengkapi dan menyempurnakan pengembangan load balancing untuk masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Router

Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain. Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan. Berikut merupakan fungsi router secara umum : 1. Membaca alamat logika IP address source and destination untuk menentukan routing dari suatu LAN ke LAN lainnya. 2. Menyimpan routing table untuk menentukan rute terbaik antara LAN ke WAN. 3. Perangkat di layer 3 OSI Layer. 4. Bisa berupa “box” atau sebuah OS yang menjalankan sebuah daemon routing. 5. Interfaces Ethernet, Serial, ISDN BRI. Universitas Sumatera Utara

2.1.1 Router dan Gateway

Untuk menghubungkan user dengan server agar user dapat terkoneksi dalam suatu jaringan, maka server dibuat sebagai pintu gerbang routergateway. Router dan gateway sendiri sebenarnya secara teori mempunyai filosopi arti yang berbeda. Gateway sebenarnya mengacu pada alat yang difungsikan untuk menjembatani dua jaringan yang mempunyai topologi yang berbeda, subnet yang berbeda, dan lain sebagainya. Sedangkan router untuk mengatur pengalamatan paket- paket data dalam jaringan yang berbeda sehingga komunikasi dapat terlaksana. Akan tetapi dalam kenyataannya sehari-hari, router dan gateway seringkali ditangani oleh sebuah alat saja. Hal inilah yang menyebabkan router selalu diidentikan sebagai gateway, begitu pula sebaliknya. Router memiliki kemampuan untuk melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur di antara keduanya. Router-router yang terhubung di Internet memiliki algoritma routing terdistribusi yang digunakan untuk memilih jalur terbaik yang dilalui paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain. Router umumnya digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN, sekaligus mengisolasikan trafik data antara LAN satu dengan lainnya. Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan satu router, maka setiap LAN akan dianggap memiliki subnetwork yang berbeda.

2.2 Pengertian Jaringan Komputer