27
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014 Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa
Sma Pada Praktikum Uji Urin Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No. Indikator
Nomor Jumlah
3. Pandangan
siswa terhadap
penuntun praktikum
berbentuk komik
6 -
Penggunaan penuntun praktikum dapat memudahkan praktikum
14, 15, 16
- Penuntun praktikum dapat membantu siswa
menghubungkan hasil praktikum dengan materi 17, 18
- Ketertarikan siswa untuk menggunakan
penuntun praktikum berbentuk komik 19
4 Kendala menggunakan penuntun praktikum
berbentuk komik 20
1 Jumlah Pernyataan
20
3. Pedoman Wawancara
Dalam penelitian ini, digunakan pedoman wawancara yang berisi sejumlah pertanyaan untuk mengetahui pendapat guru biologi mengenai penerapan
penuntun praktikum berbentuk komik dalam kegiatan praktikum di sekolah. Untuk kisi-kisi pertanyaan yang terdapat dalam pedoman wawancara disajikan
dalam tabel 3.3: Tabel 3.3. Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara Guru
No. Aspek
Jumlah pertanyaan
1. Respon siswa terhadap kegiatan praktikum sebelum dan
ketika menggunakan penuntun praktikum berbentuk komik 2
2. Pendapat guru mengenai tampilan dan isi penuntun
praktikum berbentuk komik 1
3. Kelayakan penggunaan penuntun praktikum berbentuk
komik dalam kegiatan praktikum di sekolah 1
4. Masukan dan saran untuk pengembangan penuntun
praktikum berbentuk komik 1
Jumlah 5
E. Uji Coba Instrumen
Sebelum peneliti mengambil data yang diperlukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap instrumen atau alat ukur yang akan digunakan.
Alat-alat pengukur pada umumnya harus memenuhi dua syarat utama, yaitu harus valid dan reliabel Nasution, 2003.
28
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014 Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa
Sma Pada Praktikum Uji Urin Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Uji coba instrumen berupa lembar observasi dan angket dilakukan pada sekelompok kecil siswa yang dianggap mewakili keseluruhan siswa. Uji coba
dilakukan pada tujuh orang siswa SMA kelas XI yang kemampuan kognitifnya beragam, yaitu tinggi, sedang, dan kurang, dilihat dari nilai harian selama
pembelajaran biologi. Siswa-siswa ini diberikan penuntun praktikum berbentuk komik satu hari sebelum melakukan kegiatan uji coba praktikum. Ketika mereka
melakukan praktikum, observer mengisi lembar observasi dan setelah selesai praktikum, siswa diminta mengisi angket.
Pengujian validitas instrumen yaitu dengan melakukan
judgment
oleh dosen ahli. Hasil
judgment
menyatakan bahwa instrumen yang digunakan sudah cukup valid karena terdapat kesesuaian antara bahan yang diujikan dengan kemampuan
dan pengetahuan orang yang diuji. Untuk poin pada lembar observasi disesuaikan dengan kemampuan yang tercantum di dalam penuntun praktikum berbentuk
komik. Berdasarkan masukan dari dosen yang melakukan
judgment,
terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki dalam penyusunan instrumen, yaitu:
1. Untuk pernyataan pada angket, lebih baik seluruhnya dibuat dalam
bentuk pernyataan positif sehingga memudahkan dalam pengolahan data. 2.
Kalimat pada rubrik dibuat lebih spesifik agar tidak membingungkan observer.
3. Ada beberapa butir pernyataan pada angket yang
overlap
dengan pernyataan yang lain sehingga harus ada butir pernyataan yang dibuang.
Ketika uji coba, pedoman observasi kinerja yang digunakan yaitu berbentuk daftar cek. Setelah direvisi, maka lembar observasi yang digunakan yaitu rubrik
dengan skor
rating scale
. Hal ini dimaksudkan agar penilaian pada siswa menjadi lebih rinci.
Adapun untuk mengetahui reliabilitas dari masing-masing instrumen diukur menggunakan metode
split-half.
Metode ini adalah metode pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan membagi butir perangkat menjadi dua bagian, selanjutnya
mengkorelasikan skor kedua bagian Purwanto, 2009. Pembagian dilakukan dengan membagi butir perangkat menjadi butir ganjil dan genap.
29
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014 Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa
Sma Pada Praktikum Uji Urin Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Korelasi dihitung menggunakan rumus dari Purwanto 2009:
= �
− �
2
−
2
�
2
−
2
Keterangan: X= skor butir belahan ganjil
Y= skor butir belahan genap N= jumlah responden
Koefisien reliabilitas yang diperoleh merupakan koefisien reliabilitas setengah tes dan harus diubah menjadi koefisien reliabilitas penuh menggunakan
rumus dari Purwanto 2009:
11
= 2.
1 2
1 2
1 +
1 2
1 2
Keterangan : r
11
= koefisien reliabilitas penuh tes r
½ ½
= koefisien reliabilitas setengah tes Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas yang dilakukan terlampir,
diperoleh bahwa koefisien reliabilitas pedoman observasi keterampilan proses sains yaitu 0,79 dan untuk angket memiliki koefisien reliabilitas 0,92. Koefisien
reliabilitas yang mendekati angka 1,0 merupakan indeks reliabilitas tinggi. Dengan kata lain, alat penilaian tersebut memiliki tingkat keajegan atau ketetapan
Sudjana, 2009. Pada uji coba juga dilakukan uji keterbacaan penuntun praktikum berbentuk
komik. Siswa yang diberikan penuntun praktikum berbentuk komik diminta pendapatnya mengenai keterbacaan penuntun praktikum, baik dari segi kalimat,
kejelasan gambar, maupun pemahaman mereka. Dari hasil tersebut diketahui bahwa penuntun praktikum berbentuk komik sudah dapat dipahami oleh siswa
yang melakukan uji coba.
30
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014 Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa
Sma Pada Praktikum Uji Urin Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Pengumpulan Data