48
berbahaya, wajib menyampaikan pemberitahuan kepada Syahbandar sebelum kapal pengangkut barang khusus danatau barang berbahaya tiba di pelabuhan.
Pasal 189
Badan Usaha Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan harus menyediakan tempat penyimpanan atau penumpukan barang khusus dan barang berbahaya untuk menjamin keselamatan dan kelancaran
arus lalu lintas barang di pelabuhan serta bertanggung jawab terhadap penyusunan sistem dan prosedur penanganan barang khusus dan barang berbahaya di pelabuhan.
Pasal 190
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengangkutan dan penanganan di pelabuhan terhadap barang khusus dan barang berbahaya diatur dengan Peraturan Menteri.
BAB XI PEMBERDAYAAN INDUSTRI ANGKUTAN PERAIRAN NASIONAL
Pasal 191
1 Pengembangan dan pengadaan armada angkutan perairan nasional dilakukan dalam rangka
memberdayakan angkutan perairan nasional dan memperkuat industri perkapalan nasional yang dilakukan secara terpadu dengan dukungan semua sektor terkait.
2 Pengembangan dan pengadaan armada angkutan perairan nasional sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 ditujukan agar tersedia armada nasional yang memadai sebagai infrastruktur dalam rangka pelaksanaan asas cab otage untuk angkutan di perairan dalam negeri dan agar perusahaan angkutan
laut nasional memperoleh pangsa muatan yang wajar untuk angkutan di perairan luar negeri.
Pasal 192
1 Pemberdayaan industri angkutan perairan nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 191 ayat 1
wajib dilakukan oleh Pemerintah dengan: a.
memberikan fasilitas pembiayaan dan perpajakan; b.
memfasilitasi kemitraan kontrak jangka panjang antara pemilik barang dan pemilik kapal; dan c.
memberikan jaminan ketersediaan bahan bakar minyak untuk angkutan di perairan. 2
Pemberian fasilitas pembiayaan dan perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi: a.
mengembangkan lembaga keuangan non-bank khusus untuk pembiayaan pengadaan armada niaga nasional;
b. memfasilitasi tersedianya pembiayaan bagi pengembangan armada niaga nasional, baik yang
berasal dari perbankan maupun lembaga keuangan non -bank, dengan kondisi pinjaman yang menarik; dan
c. memberikan insentif fiskal bagi pengembangan dan pengadaan armada angkutan perairan
nasional. 3
Fasilitas Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 wajib dilakukan Pemerintah dengan: a.
mewajibkan pengangkutan barang atau muatan impor milik Pemerintah yang pengadaannya dilakukan oleh importir menggunakan kapal berbendera Indonesia yang dioperasika n oleh
perusahaan angkutan perairan nasional; dan b.
memfasilitasi agar syarat perdagangan muatan ekspor untuk jenis muatan atau barang tertentu sehingga pengangkutannya dilakukan oleh perusahaan angkutan perairan nasional dengan
menggunakan kapal berbendera Indonesia. 4
Pemberian jaminan ketersediaan bahan bakar minyak untuk angkutan perairan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan menyediakan bahan bakar minyak sesuai dengan trayek
dan jumlah hari layar kepada perusahaan angkutan perairan nasional yang mengoperasikan kapal berbendera Indonesia dan melakukan kegiatan angkutan laut dalam negeri.
Pasal 193
Perkuatan industri perkapalan nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 191 ayat 1 wajib dilakukan Pemerintah dengan:
a. menetapkan kawasan industri perkapalan terpadu;
b. mengembangkan pusat desain, penelitian, dan pengembangan industri kapal nasional;
c. mengembangkan standarisasi dan komponen kapal dengan menggunakan sebanyak -banyaknya
muatan lokal dan melakukan alih teknologi;
49
d. mengembangkan industri bahan baku dan komponen kapal;
e. memberikan insentif kepada perusahaan angkutan perairan nasional yang membangun danatau
mereparasi kapal di dalam negeri danatau yang melakukan pengadaa n kapal dari luar negeri; f.
membangun kapal pada industri galangan kapal nasional apabila biaya pengadaannya dibebankan kepada Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah;
g. membangun kapal yang pendanaannya berasal dari luar negeri dengan menggunakan sebanyak-
banyaknya muatan lokal dan pelaksanaan alih teknologi; dan h.
memelihara dan mereparasi kapal pada industri perkapalan nasional yang biayanya dibebankan kepada Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.
Pasal 194
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan dan pengadaan armada niaga nasional, fasilitas Pemerintah dalam pemberdayaan industri pelayaran nasional dan perkuatan industri perkapalan nasional
diatur dengan Peraturan Menteri.
BAB XII SISTEM INFORMASI ANGKUTAN DI PERAIRAN