Analisis Persepsi dalam Penetapan Strategi Investasi pada PT. Pola Artistika Citra Perkasa

SURATNO (E02495028). ANALISIS PERSEPSI DALAM PENETAPAN STRATEGI INVESTASI
PADA PT. POLA ARTISTIKA CITRA PERKASA. Dibawah Bimbingan Prof. Ir. H. M. Swjono
Surjokusumo, MSF. PhD sebagai Pembi~nbing I dan Dr. Ir. Hariadi Kartodihardjo, MS sebagai
Pembimbine 11.

Kebijakan larangan ekspor kayu bulat pada tahun 1985, memberikan dampak positif berupa
berkembang pesatnya industri kayu di Indonesia. Salah satu industri yang turut berkembang adalali
industri pengedaan kayu, yang nieliputi industri niuu/rli,7g, komponen lumali, alat angkutan, perabot
rumah tangga, kerajinanllukisanlpatung, mainan anak dan industri nlanufaktur yang lain dengan bahan
baku kayu.
PT. Pola Artistika Citra Perkasa (PT. PACP) adalah anak pe~usaliaan Pola Group yang
mengembangkan usahanya di bidang pengerjaan kayu. PT. PACP menarik dijadikan tempat magang
karena peiusahaan ini laliir dalam kondisi ekonomi Indonesia sedang te~purukdan ingin mendapatkan
keuntunyan dengan niemanfaatkan nilai dolar yang tinggi dengan cara menibuat prodok-produk yang
berorientasi ekspor. Selain itu pen~sahaanini pada awalnya ~nemanfaatkankayii rakpat yang kurang
koniersiil sebagai bahan baku utama.
Tujuan d a ~ ikegiatan magang ini selain untuk meningkatkan profesionalisme maliasiswa
dalam memahami dan menghayati proses kerja secara nyata di perusahaan, juga untuk menggali
persepsi nianajen~en perusahaan dala~iirnelihat faktor internal dan eksternal perusallaan untuk
mensikapi apakah melanjutkan usaha produksi meubel dengan melengkapi sarana produksi dengan
mesin moulding dan melihat ke~nbaliusaha apa yang paling memungkinkan dan menguntungkan

perusahaan dalam kondisi sekarang dan yang akan datang.
Metode pengumpulan data dan informasi yang digunakan dalam kegiatan niagang ini adalali
dengan mengikuti dan melaksanakan kegiatan proses produksi yang meliputi observasi langsung,
-

~

partisipasi aktif dalam selunih kegiatan proses produksi, pengukuran dan pencatatan data, menganalisa
kegiatan proses produksi dan wawancara dengan pembi~iibinglapang, staf, dan pelaksana di lapangan.
Dalam ha1 studi strategi investasi. untuk mengetahui perlu tidaknya beli mesin nioulding untuk
melengkapi mesin yang ada dan prioritas jenis usalia apa yang akan ditekuni perusahaan maka dibuat
hirarki yang selanjutnya dibuat quisoner untuk diolah dengan metode PHA (Proses Hirarki Analitik)
dengan bantuan prograin komputer Expert Choice 9.0.
Produk-produk yang dihasilkan PT. PACP dalam bidang pengerjaan kayu adalah papan S4S,
papan solid meranti, papan solid laminasi pinus, dan meubell fiirnit~ireberupa almari, rak buku,
ranjang tidur, danfillir7g cabinet. Produk yang berhasil diekspor adalah papan S4S dengan bahan baku
kayu rakyat, yaitu kayu Sampang, Pulai, Kemiri, dan Nyatuh kuning. Sementara papan solid laminasi

belum berhasil diekspor dan produk meubell furniture baru dalam tahap pemhuatan sampel/contoh
produk.

Kegiatan pengendalian kualitas pada perusahaan ini belum menjadi prioritas. Hal ini terbukti
dengan belu~nadanya supervisor yang betul-betul mengerti tentang kualitas produk yang dihasilkan
yang helmgas niengawasi dan lnengontrol jalamya proses produksi. Sementara itu, masalah yang
dihadapi perusahaan adalali manajemen sumber daya manusia, dimana pengetahuan, keahlian dan
sikap katyawan belu~ildapat i~iembuatsuasana kerja kondusif sehiugga menghasilkan produk terbaik.
Masalah yang lain adalali kesulitan ~nendapatkanbahan baku kayu rakyat, ~iiasalahketepatan dan
kelengkapan penggunaan alat serta liiasalah adniinishasi bempa kurangnya doku~iienlaporan produksi
harim.
Hasil dari matrik pendapat gabungan dua aktor yang berko~upetenterhadap keputusan belit
tidak beli ~iiesinmoulding, yaitu kepala divisi ~iiarketingdan kepala divisi finansial didapatkan hasil
bah~vaprioritas pelfama adalali tidak beli ~iiesin~iiouldinguntuk ~iielengkapiniesin yang ada dengan
bobot 0.524 dan prioritas kedua beli ~nesinmoulding dengan bobot 0.477. Sedangkan hasil penilaian
pendapat gabungan terhadap matrik prioritas jenis usaha yang akan ditekuni memberikan prioritas
peltanla pada usaha l i i i t u r e dengan bobot 0.340, prioritas kedua wood working dengan bobot 0.337
dan prioritas keriga usalia jasa produksi dengan bobot 0.322. Pada pilihan komposit. hasil pendapat
gabungan memberikan prioritas peltalila berupa usaha wood working-furniture dengan bobot 0.334
prioritas kedua wood working-jasa dengan bobot 0.238, prioritas ketiga usalia furniture-jasa produksi
dengan bobot 0.234 dan prioritas keellipat usaha wood working-furniture-jasa prodtksi dengan bobot
0.195.
Dari uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa akibat penana~iianinvestasi yang tidak

dilatarbelakangi oleh profesionalisnie ~iiakaperusahaan mengalami kesulitan dalam menentultan jenis
usaha yang tepat setelali mengalami kesulitan lilendapatkan bahan baku kayu rakyat yang ~nerupakan
ide awal dari usaha pengerjaan kayu di perusahaan ini.
Juga masili terdapat niasalali dala~nmanaje~iienperusahaan yang ditandai belum adanya
-

persepsi yang saliia antara pihak finansial dan pihak marketing dalam memandang kondisi internal dan
ekstenial perusahaan, juga dala~ntnelnilih usaha yang layak pada usaha pengerjaan kayu.
Dala~nha1 kenlungkinan ~iielengkapiperalatan maka keputusan untuk tidak me~nbelimesin
~iiouldingsetidaknya merupakan keputusan yang tepat pada saat sekarang, kecuali nilai dolar sudah
tumn dan atau suniber daya manusia sudah siap dalam ha1 pengetahuan, keahlian dan sikap yang
positif. Sedangkan usalia furniture untuk sementara waktu men~pakan usaha yang tepat bagi
pemsahaan disamping wood working dan jasa produksi. Pada pilihan komposit, usalia wood workingfurniture merupakan pilihan yang tepat bagi pemsahaan.
Dengan demikian maka nianajemen perusahaan diharapkan memperbaiki ~iiauajemen
sumberdaya manusia, terutama pe~nilihanorang yang tepat dalam ha1 pengetaliuan, keahlian dan sikap

sehingga mendukung berkembangnya peiusahaan kearah yaiig lebili inaju. Perombakan Suinber Daya
Manusia dalaln raiigka peningkatan profesionalisine dengaii tetap iiiengantisipasi trend pasar dan nilai
dollar akan memberikan iliiplikasi pada keberlanjutan usaha peiigerjaan kayu yang selllakin niantap
~ a d pilihan

a
usalia dan kelengkapan alat sesuai yang dibutuhkan.
Juga sangat baik jika diadakan pertemuan kelompok antara Komisaris, Manajer Operasional,
dan Kepala Divisi-Divisi yang ada untuk iiieiiiberi penilaian (peitimbangan), meinperdebatkan
penilaian itu dan meniberikan argumentasi untuk nilai-nilai inereka sainpai tercapai konsensus atau
komproini dari stiuktur yang dibuat peuulis atau diketiibangkan kenibali berdasarkan infoi~nasiterbaru
seliiiigga didapatkan liasil yang lebih iiiemuaskan dan representatif.
Dalaiii rangka memenuhi kebutulian kayn sebagai bahaii baku industri maka budidaya kayu
rakyat seperti kayu Sampang. Keiiiiri, Pulai daii Nyatuh Kuning sebaiknya iiiulai digalakkan
mengingat jellis kayu ini teinyata disukai oleh konsuiiien luar negeri.