BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap orang memakai baju untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.baju merupakan kebutuhan primer. Di era modern saat ini masyarakat bahkan
memiliki baju lebih dari satu, tak hanya itu baju juga sebagai penunjang penampilan.seperti menyesuaikan baju dengan acara yang akan di datangi.
karena, terlalu banyaknya gaya memakai baju yang adaterdapat perubahan kata menjadi fashion.Fashion saat ini lebih familiar di dengar pada masyarakat
modern., lebih mengarahkan ke komunitas dan mencermikan diri seseorang.
Saat ini fashion digunakan tidak hanya untuk kebutuhan akan tetapi sudah menjadi gaya hidup pada masyarakat modern. Bisnis fashion pada masyarakat
modern sekarang semakin berkembang, tak hanya itu trend fashion yang selalu berubah setiap saat menjadikan peluang bisnis yang menjanjikan untuk para
pelaku bisnis.
Banyaknya produk fashion membuat banyak pula limbah perca yang diperoleh, sehingga kami berencana untuk mempersempit limbah yang ada
menjadi barang yang berguna dan layak untuk di jual salah satunya dengan pembuatan kain perca menjadi selimut. Diharapkan dengan mudahnya bahan
baku didapat menjadikan selimut ini terjangkau oleh semua kalangan. Dengan adanya permasalah seperti inilah kami membuat inovasi baru berupa
“PERCANTIK” perca cantik sebagai solusi limbah berguna pembuatan selimut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran umum “Percantik”?
2. Bagaimana metode pelaksanaan “Percantik”?
3. Bagaiamana mempublikasikan “Percantik”?
4. Berapa biaya anggaran dan bagimana jadwal pelaksanaannya?
1.3 Tujuan
1. Mengurangi limbah kain
2. Mendapatkan keuntungan financial
3. Membuka lapangan pekerjaan
1.4 Luaran yang diharapkan
1. Dapat diterima di masyarakat.
2. Mampu menembus pasar perdagangan.
3. Masyarakat lebih sadar lingkungan.
1.5 Manfaat a. Bagi pengusul
1. Diharapkan menjadi produk yang berguna dan bermanfaat untuk
masyarakat 2.
Menerapkan kreatifitas dalam sebuah wirausaha b. Bagi masyarakat
1. Memberikanproduk yang terjangkau untuk semua kalangan
2. Terciptanya lingkungan yang lebih bersih karena bekurangnya limbah
kain.
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Sangat berkembangnya bisnis fashion didunia juga merambah ke Indonesia, berbagai macam jenis bahan sudah banyak di pasaran. Menjamurnya
bisnis fashion ini menambah banyaknya limbah kain perca, sehingga kami mempunyai ide atau gagasan untuk limbah kain perca tersebut menjadi barang
yang layak jual contohnya yaitu sebagai selimut. Pembuatan suatu produk selimut dari kain perca, produk ini mungkin sudah ada di pasaran akan tetapi
perbedaannya dari produk yang lain dari segi desain konsumen bisa memesan ukuran selimut, dan desain selimut sendiri seperti di tuliskan nama pemesan pada
selimut. Selain itu kami mempunyai catalog sendiri untuk referensi model yang akan dibuat oleh pemesan dan harganya juga terjangka per buah Rp 100.000.
Produksi akan dilakukan setiap hari, dan dalam seminggu menghasilkan 6 buah selimut.
Kami memilih produk ini untuk mengurangi limbah industri kain yang ada, selain itu dapat meambah profit untuk pelaku usaha ini, dan apat membuka
lapangan pekerjaan. Sedangkan nama yang kita ambil ini “PERCANTIK” karena dari limbah dipercantik digunakan kembali untuk digunakan sebagai barang
yang cantik dan layak jual.
Usaha ini memiliki prospek yang besar dalam pasar untuk lebih di kembangkan, dikarenakan minat atau keinginan masyarakat tinggi akan produk
yng unik hal ini seimbang dengan pendapatan masyarkat yang semakin tinggi pula. Sasaran produk ini yaitu remaja, dan dewasa usia 15-30 tagun khususnya
wanita. pada usia 15-30 tahun wanita mempunyai keinginan lebih kuat karena tidak diikuti dengan banyaknya factor kebutuhan lainnya dan wanita lebih suka
dan sering berbelanja. Adapun rincian profit perbulan yang kami peroleh, Peralatan dapat digunakan minimal 3 tahun. Jika dalam satu minggu dilakukan 6
kali produksi maka dalam 3 tahun sebanyak = 6 x 4 minggu x 36 bulan = 864 kali. Sehingga biaya investasi adalah Rp4.520.000,00 : 864 = Rp 5.231 di bultkan
menjadi Rp 5.000 produksiminggu Jadi, biaya investeasi dalam satu bulan adalah 4 x Rp 5.000 = Rp20.000
Harga satuan Rp 100.000buah. Jika dalam 1 minggu ada 6 buah selimut, maka dalam 1 bulan ada 24 buah selimut. Jadi jumlah pemasukanpendapatan
awal adalah 24 x Rp 100.000 = Rp2.400.000,00. Sehingga modal awal per bulan adalah biaya investasi + biaya bahan habis pakai + biaya perjalanan + biaya lain-
lain = Rp 20.000 + Rp1.085.000 + Rp 140.000+ Rp 330.000= Rp 1.575.000. Jadi, keuntungan per bulan adalah pendapatan
– modal awal = Rp 2.400.000,00 – Rp 1.575.000,00 = Rp825.000
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1Persiapan Usaha
Pada tahap perispan meliputi:
a. Lokasi Usaha dan Waktu