3 DAFTAR ISI
I. Pendahuluan
1. Latar
Belakang 1
2. Tujuan dan Sistematika Penulisan
2 3.
Perumusan Masalah
2 4.
Metode Kajian
3 5.
Sistematika Penulisan
4
II. Pengaturan Kejahatan
Genosida, Kejahatan terhadap Kemanusiaan dan Kejahatan Perang dalam Hukum Internasional
1. Hukum Pidana Nasional dan Hubungannya dengan Hukum Internasional
5 2.
Kejahatan Genosida, Kejahatan terhadap Kemanusiaan dan Kejahatan Perang sebagai Kejahatan yang Sangat Serius
6 3. Kewajiban Melakukan Penghukuman bagi Kejahatan Genosida,
Kejahatan Kemanusiaan, dan Kejahatan Perang, Larangan Amnesti dan Kewajiban Pemberian Reparasi kepada Korban
9 4.
Pertanggungjawaban Pidana
Individual dalam Kejahatan Genosida, Kejahatan terhadap Kemanusiaan dan Kejahatan Perang
12 5.
Penghukuman dan Pertimbangan Penjatuhan Hukuman 15
5.1. Peniadaan Hukuman Mati
15 5.2.
Faktor yang Meringankan Hukuman 16
6. Pengaturan Khusus terhadap Kejahatan Genosida, Kejahatan terhadap
Kemanusiaan dan Kejahatan Perang: Nebis in Idem dan Daluarsa Penuntutan
19
III. Pengaturan Kejahatan Genosida, Kejahatan terhadap
Kemanusiaan, dan Kejahatan Perang dalam Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia
1. Pengaturan tentang Pelanggaran HAM yang Berat
21 2.
Praktik Penuntutan Pelanggaran HAM yang Berat dan Hambatannya 24
4
IV. Kritik terhadap Pengaturan Pelanggaran HAM Berat dalam
RKUHP
1. Pengantar
27 2. Prinsip-Prinsip Umum tidak Cukup Meliputi Kejahatan yang
Berkategori Pelanggaran HAM yang Berat dan Penciptaan Keadilan bagi Korban
28 2.1.
RUU KUHP Menggunakan Daluarsa Penuntutan dan Eksekusi 28
2.2. RUU KUHP Memberlakukan Asas Ne Bis In Idem Tanpa
Pengecualian untuk Kejahatan Genosida, Kejahatan Perang, dan Kejahatan untuk Kemanusiaan
30 2.3.
Gugurnya Tuntutan Karena Amnesti, Abolisi dan Penyelesaian di Luar Proses Peradilan
31 2.4.
Pidana dan Pemidanaan yang Tidak Berpusat pada Keadilan untuk Korban
32 2.4.1.
Tujuan Pemidanaan
32 2.4.2.
Alasan Peringanan Hukuman 33
2.4.3. Ketentuan Penghapusan Pidana bagi Aparat Penegak
Hukum 34
2.5. Tidak Ada Konsep Perlindungan Khusus bagi Korban
36 2.6.
Pelanggaran terhadap Prinsip HAM: Pemberlakuan Hukuman Mati
37 3.
Lemahnya Perumusan Pasal-Pasal dalam RUU KUHP 38
3.1. Tindak Pidana Genosida
38 3.1.1. Pengaturan yang Tidak Memadai
38 3.1.2. Tidak Jelasnya Unsur-Unsur Kejahatan
43 3.2.
Tindak Pidana terhadap Kemanusiaan 44
3.2.1. Pengaturan yang Tidak Memadai 44
3.2.2. Ketidakjelasan Unsur-Unsur Kejahatan 50
3.2.3. Ketidakjelasan Pengaturan secara Khusus tentang Percobaan, Permufakatan Jahat, dan Pembantuan
dalam Tindak Pidana terhadap Kemanusiaan 52
3.3. Kejahatan
Perang 53
5 3.3.1. Perumusan yang Mendegradasi Kewajiban Negara
untuk Melindungi Korban dalam Situasi Perang 53
3.3.2. Perumusan yang Tidak Memadai 56
3.3.3. Unsur-Unsur yang Tidak Jelas 57
3.4. Pemidanaan
58 4.
Kemungkinan Penerapan yang Sulit 59
V. Kesimpulan dan