pg. 3
I. Pendahuluan
1. Pelapor Khusus PBB untuk Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi mengirim
laporan terkini kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB dengan berpedoman pada Resolusi Dewan Hak Asasi Manusia 736. Secara khusus, resolusi tersebut meminta Pelapor Khusus,
bila memungkinkan, “untuk menyampaikan pandangannya mengenai manfaat dan tantangan yang muncul dari kemutakhiran informasi dan teknologi, termasuk Internet dan teknologi
bergerak, dalam upaya menggunakan hak kebebasan berpendapat dan berekspresi yang meliputi hak untuk mencari, menerima dan berbagi informasi serta relevansinya dengan
sumber-sumber informasi yang beranekaragam, demikian juga dengan akses bagi masyarakat informasi secara menyeluruh.
1
Pada dasarnya, laporan ini membahas kelanjutan laporan pemegang mandat sebelumnya pada topik-topik yang berhubungan dengan Internet,
2
memperhatikan perkembangan terkini dan mempelajari informasi yang berhasil dikumpulkan melalui lima kegiatan konsultasi regional yang diorganisir oleh Pelapor Khusus pada tahun
2010 dan 2011.
3
2. Meskipun Internet telah dikenal sejak tahun 1960an, penggunaannya oleh berbagai
kalangan usia di seluruh dunia saat ini dan penyatuannya terhadap seluruh aspek kehidupan manusia telah menjadi luar biasa. Menurut
International Telecommunication Union ITU, jumlah total pengguna Internet di seluruh dunia mencapai lebih dari dua miliar.
4
Pengguna aktif Facebook, situs jejaring sosial, tumbuh dari 150 juta menjadi 600 juta dari tahun 2009 ke tahun
2011. Pelapor Khusus memiliki keyakinan bahwa Internet adalah sebuah alat yang sangat kuat untuk meningkatkan transparansi, menyebarkan informasi, dan menyediakan fasilitas bagi
warga negara untuk mengembangkan masyarakat demokratis di abad ke-21. Sebenarnya, arus gelombang demonstrasi yang belakangan terjadi di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara
telah menunjukan bahwa Internet bisa mengumpulkan massa untuk memperjuangkan keadilan, persamaan, keterbukaan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Karenanya,
menyediakan akses Internet bagi semua orang, dengan sesedikit mungkin pembatasan terhadap konten Internet, haruslah menjadi prioritas semua negara.
3. Dalam hal ini, Pelapor Khusus menggarisbawahi bahwa akses Internet mempunyai
dua dimensi: akses terhadap konten dalam jaringan, tanpa batasan ketat kecuali dalam beberapa kondisi yang diizinkan hukum hak asasi manusia internasional; dan ketersediaan teknologi
komunikasi informasi dan infrastruktur yang diperlukan, seperti kabel, modem, komputer, dan perangkat lunak untuk mengakses Internet. Dimensi pertama dijelaskan di bab IV laporan, yang
menggambarkan beberapa cara yang ditempuh negara dalam membatasi informasi dalam jaringan melalui cara-cara yang canggih. Dimensi yang kedua dijelaskan dalam bab IV. Pelapor
Khusus bertujuan mengulas isu berikut secara lebih jauh dalam laporan mendatang yang diberikan kepada Dewan Keamanan.
II. Kegiatan-Kegiatan Pelapor Khusus