Perancangan Kampanye Sosial Perawatan Kehamilan Untuk Ibu Primigravida

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL PERAWATAN KEHAMILAN UNTUK IBU PRIMIGRAVIDA

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2014-2015

Oleh:

Pilantri Gemiantra 51910172

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Pilantri Gemiantra

Jenis kelamin : Laki-Laki

Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 21 Juni 1992

Alamat Lengkap : Komp.Permata Kopo Blok A114A 40228

Nomer Telephone/HP : (022)5432109/085659371039

E-mail : pilantrigemiantra@yahoo.co.id

Status : Belum Menikah

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa

Pendidikan formal :

1998-2004 SD Kopo Permai Bandung.

2004-2007 SMP Negeri 38 Bandung.

2007-2010 SMA Pasundan 1 Bandung.

2010-2014 Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual, UNIKOM, Bandung.


(5)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 1

I.3 Rumusan Masalah ... 2

I.4 Tujuan Perancangan ... 3

BAB II PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL PENTINGYA PERAWATAN KEHAMILAN UNTUK IBU PRIMIGRAVIDA II.1 Kampanye ... 4

II.1.1 Fungsi Kampanye ... 5

II.1.2 Jenis-jenis Kampanye ... 5

II.1.3 Landasan Kegiatan Kampanye ... 7

II.1.4 Persuasi Sebagai Titik Tolak Kampanye ... 7

II.1 Iklan ... 8

II.3 Kehamilan ... 10

II.3.1 Tanda Kehamilan Pasti, Tidak pasti, Kemungkinan ... 11

II.3.2 Tanda kehamilan Pasti ... 12

II.3.3 Tanda-tanda mungkin hamil ... 13

II.3.4 Gejala kehamilan tidak pasti (keluhan pasien) ... 14


(6)

vii

II.3.5.1 Faktor fisik ... 15

II.3.5.2 Faktor Psikologis ... 16

II.3.5.3 Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi ... 16

II.3.6 Tanda bahaya dalam kehamilan ... 17

II.4 Perawatan (maintenance) ... 19

II.5 Ibu Hamil ... 19

II.6 Primigravida ... 20

II.7 Analisis 5W+1H ... 20

II.8 Opini Masyarakat Tentang Tanda Bahaya Pada Kehamilan ... 22

II.9 Target Khalayak ... 23

BAB III TRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan ... 24

III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 23

III.1.1.1 Tahap Persuasif (mengajak) ... 24

III.1.1.2 Strategi Komunikasi ... 24

III.1.1.3 Pendekatan Visual ... 24

III.1.1.4 Pendekatan Verbal ... 25

III.1.2 Strategi Kreatif ... 25

III.1.3 Strategi Media ... 27

III.1.3.1 Pemilihan Media ... 28

III.1.4 Strategi distribusi ... 29

III.2 Konsep Visual ... 30

III.2.1 Format Desain ... 31

III.2.2 Tipograhpy ... 31

III.2.3 Ilustrasi ... 31

III.2.3.1 Studi Karakter ... 32

III.2.3.2 Studi Latar ... 33

III.2.3.3Studi Properti ... 35

III.2.4 Warna ... 36

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1 Proses Perancangan ... 38


(7)

viii

IV.2.1 Pra Produksi ... 38

IV.2.2 Produksi ... 40

IV.2 Teknis Media ... 40

IV.2.1 Media Utama ... 41

IV.2.2 Media Pendukung ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 49


(8)

49

DAFTAR PUSTAKA

Agus S. Madjadikara 2007. Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Antar Venus, Rema Karyanti S, Jalaluddin Rakhmat 2004. Managemen Kampanye. Jakarta: Simbiosa Rekatama Media.

Calleb, M. Flat design tren or revolution (2012). http://www.webinsation.com/flat-design-trend-or-revolution.html di akses 20 juni 2014.

Dewi, L.N. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika Hall, E.R. 1996. Petunjuk Medis Bagi Wanita Hamil. Jakarta: Delapratasa

Lia Anggraini S., Kirana Nathalia 2014. Panduan Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Nuasa Cendikia.

Lissauer.T.Fanaroff,A. 2009. At a Glance NEONATOLOGI. Jakarta: Erlangga. (Original work published by Blackwell 2006).

Notoatmodjo, soekidjo. 2005. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarata: PT. Rineka Cipta.

Prawirohardjo,S. 2008. Ilmu Kebidanan.Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Prawirohardjo,S. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonata.Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Rukiyah.Y.A.Yulianti,L. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta: Trans Info Media.

Surianto, R. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Surianto, R. 2009. Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Syarif, E. 2014. Bahan Kuliah: Komunikasi Media. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.


(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Kehadiran seorang anak adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh setiap keluarga. Kesempurnaan anak pada saat dilahirkan adalah sebuah kebahagiaan yang tidak terhingga bagi pasangan. Masa kehamilan adalah masa-masa yang sangat penting. Dalam masa kehamilan, terjadi proses pertumbuhan janin, yang menentukan kesehatan bayi, kesehatan ibu dan kelancaran pada saat proses melahirkan. Segala sesuatu yang dilakukan, dimakan, dipikirkan dan dirasakan oleh seorang ibu hamil sangatlah mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Oleh karena itu, Ibu yang sedang hamil khusunya ibu primigarvida (wanita yang hamil untuk pertama kali) haruslah mengetahui secara tepat, yang baik untuk dilakukan dan yang baik dimakan serta secara rutin memeriksakan perkembangan kandungannya kepada tenaga medis.

Perawatan kehamilan dapat mencegah masalah kesehatan masa depan bagi ibu primigravida. Resiko kematian ibu dan bayi dan komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan dapat dikurangi dengan meningkatkan akses terhadap kualitas perawatan prakonsepsi (sebelum kehamilan) dan interkonsepsi (antara kehamilan). Kesehatan dan kecerdasan anak-anak tergantung pada bagaimana orang tua merawat mereka saat sedang hamil. Identifikasi dini dan pemeriksaan kondisi kesehatan pada bayi dapat mencegah kematian atau cacat dan memungkinkan anak-anak untuk mencapai potensi penuh mereka. Perawatan terbaik dari orang tua dapat berpotensi melahirkan bayi yang sehat. Menjadi terawat dan sehat tidak hanya diperoleh di rumah sakit atau datang ke pusat layanan kesehatan lainnya. Hal ini dapat diperoleh dengan lebih mudah jika ibu memiliki sifat aktif untuk mencari informasi bagaimana merawat diri di rumah.

Dalam menjalankan perannya, ibu hamil terutama primigravida membutuhkan pengetahuan yang baik tentang kesehatan ibu dan anak, salah satunya melalui program dari pemerintah yaitu kelas ibu hamil. Kelas Ibu Hamil adalah sarana untuk belajar tentang kesehatan bagi kehamilan dalam bentuk kelompok yang


(10)

2 bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mencari informasi mengenai perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, dan mitos-mitos yang beredar dimasyarakat.

Akan tetapi, ada juga beberapa informasi seputar kehamilan yang terkadang tidak didapatkan ibu hamil dari tenaga medis. Hal ini bisa dikarenakan penjelasan dokter yang kurang spesifik maupun ibu hamil yang kurang aktif dalam mencari informasi mengenai perawatan kehamilan. Sehingga dalam kehidupan sehari-harinya, masih saja ada ibu hamil yang melakukan kegiatan- kegiatan yang tidak baik untuk kandungan, maupun makan makanan atau minum minuman yang kurang baik. Ibu primigravida juga mudah mempercayai mitos-mitos kehamilan yang diturunkan dari para orang tua atau saudara-saudara yang lebih berpengalaman. Beberapa Contoh mitos yang berkembang ditempat dilakukannya penelitian seperti kalau makan porsinya harus dobel agar bisa berbagi dengan janin. Sebenarnya faktanya adalah Ibu hamil tidak perlu melipatgandakan porsi makan, tetapi meningkatkan kualitas (gizi) makanannya. Melipatgandakan makanan dapat berisiko kegemukan. Dilarang makan nanas, nanas dipercaya dapat menyebabkan janin dalam kandungan gugur pada faktanya nanas mengandung bromelain (enzim protease) yang melunakkan daging, tetapi belum tentu menyebabkan keguguran kecuali jika dikonsumsi secara berlebihan. Padahal, tidak semua mitos-mitos seputar kehamilan memiliki kebenaran dijelaskan secara medis.

Dari hasil studi yang telah dilakukan di Bidan Praktek Swasta (BPS) Siti maida Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung Selatan, mayoritas ibu primigravida cenderung lebih mempercayakan kepada tenaga medis dan media elektronik dalam mendapatkan informasi seputar kehamilan. Dari 21 ibu primigravida yang memeriksakan kandungannya, hanya sekitar 38% ibu yang aktif dalam mencari informasi dari tenaga medis. Sedangkan pada media elektronik dan masa hanya 19% ibu yang aktif dalam mencari informasi mengenai perawatan kehamilan namun tingkat kebenaran informasi yang mereka dapatkan tidak seluruhnya benar faktanya. Oleh dari itu dibutuhkannya upaya memberikan arahan dengan maksud menginformasikan betapa pentingnya mencari informasi perawatan kehamilan untuk menjaga kesehatan ibu hamil khusunya ibu primigravida.


(11)

3 I.2 Identifikasi Masalah

Saat dinyatakan positif hamil, perlu dilakukan tindakan perawatan kehamilan dibutuhkan pengetahuan yang cukup oleh ibu primigravida (wanita yang hamil untuk pertama kali).

Dari penjelasan yang telah diungkapkan sebelumnya, dapat diuraikan menjadi beberapa bagian permasalahan, yaitu:

 Tingkat keaktifan ibu primigravida dalam mencari informasi seputar perawatan kehamilan masih kurang berdasarkan studi kasus yang telah di lakukan.

 Sumber informasi mengenai kehamilan yang masih dipertanyakan kebenaranya.

 Masih adanya mitos berupa seperti nasehat, anjuran, anggapan atau larangan, sehingga banyak ibu hamil yang menjadi bingung, apakah harus mengikuti saran dokter atau percaya pada mitos. Karena banyak mitos-mitos beredar di masyrakat tidak bisa dibuktikan secara medis.

I.3 Rumusan Masalah

Dari hasil identifikasi masalah dapat disimpulkan; Bagaimana meningkatkan sikap aktif ibu hamil dalam mencari informasi mengenai kehamilan dan tidak salah dalam mencari sumber informasi yang dibutuhkan.

I.4 Tujuan Perancangan

Memberikan sebuah arahan dengan maksud meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang perawatan kehamilan dimulai dengan menanamkan sikap terhadap ibu hamil agar lebih aktif dalam mencari informasi mengenai perawatan kehamilan guna mencegah masalah kesehatan masa depan bagi ibu hamil dan janin.


(12)

4 BAB II

PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL PENTINGNYA PERAWATAN KEHAMILAN UNTUK IBU PRIMIGRAVIDA

II.1 Kampanye

Arti kampanye menurut kamus besar Bahasa Indonesia kampanye adalah gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi). Sejak fenomena kampanye menjadi perhatian ilmuan dan praktisi komunikasi di tahun 1940-an, telah muncul sekitar dua puluh defenisi tentang kampanye. Defenisi kampanye tersebut merentang dari yang menekankan aspek pesan, aspek pengorganisasian tindakan, hingga memfokuskan pada efek. Dari semua defenisi yang ada, batasan uang disampaikan Roger dan Storey dalam tulisan mereka yang bertajuk Communication Campaigns (Berger & Chaffee, 1987) adalah yang paling lengkap. Roger dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terancana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun

waktu tertentu”. Beberapa defenisi lain yang sejalan dengan batasan yang disampaikan Rogers dan Storey diantaranya sebagai berikut:

 Pfau dan Parrot (1993) mendefinisikan kampanye sebagai “suatu proses yang

dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang

telah ditetapkan”.

 Leslie B. Snyder (Gudykunst & Mody, 2002) mendefinisikan kampanye

komunikasi sebagai “tindakan komunikasi yang terorganisasi yang diarahkan

pada khalayak tertentu, pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu”.

 Rajasundaram (1981) mendefinisikan kampanye sebagai “pemanfaatan

berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut pemecahannya.


(13)

5 II.1.1 Fungsi Kampanye

Agar masyarakat lebih menanggapi keberadaan suatu pesan yang disampaikan melalui kampanye, maka dalam pembuatan kampanye harus memiliki beberapa fungsi, antara lain:

 Mengubah pola pikir masyarakat

 Mencapai tujuan dengan menggugah kesadaran dan pendapat masyarakat pada isu tertentu.

 Pengembangan usaha dengan membujuk khalayak membeli produk yang dipasarkan, dan Membangun citra positif.

II.1.2 Jenis-jenis Kampanye

Membicarakan jenis-jenis kampanye pada prinsipnya adalah membicarakan motivasi yang melatarbelakangi diselenggarakannya sebuah program kampanye. Motivasi tersebut pada gilirannya menentukan ke arah mana kampanye diselenggarakan dan tujuan yang dicapai. Jadi ada keterkaitan antara motivasi dan tujuan kampanye.

Bertolak dari keterkaitan tersebut, Charles U. Larson (1992) membagi jenis kampanye ke dalam tiga kategori yakni:

Product - oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada produk umumnya terjadi di lingkungan bisnis. Istilah lain yang sering dipertukarkan dengan kampanye jenis ini adalah commercial campaigns atau corporate campaign. Motivasi yang mendasarinya adalah memperoleh keuntungan finansial. Cara yang ditempuh adalah dengan memperkenalkan produk dan melipat gandakan penjualan sehingga diperoleh keuntungan yang diharapkan.


(14)

6

Gambar II.1 Contoh product - oriented campaigns

Sumber:http://www.technologytell.com/apple/files/2013/09/Screen-Shot-2013-09-17-at-1-e1379438613806.png

(10 juli 2014)

Candidate-oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada kandidat umumnya yang dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Karena itu jenis kampanye ini dapat juga disebut sebagai political campaigns (kampanye politik). Tujuannya antara lain adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat yang diajukan partai politik agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang diperebutkan lewat proses pemilihan umum.

Gambar II.2 Contoh candidate-oriented

Sumber:http://loca4motion.files.wordpress.com/2011/09/election_campaign_4_ guatemala.jpg (10 juli 2014)

Ideologically or cause oriented campaigns adalah jenis kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan sering kali


(15)

7 berdimensi perubahan sosial. Karena itu kampanye jenis ini dalam istilah Kotler disebut sebagai social change campaigns, yakni kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait.

Gambar II.3 Contoh Ideologically or cause oriented

Sumber :http://graphics8.nytimes.com/images/2013/03/07/nyregion/y-teen/y-teen-popup.jpg (10 juli 2014)

II.1.3 Landasan Kegiatan Kampanye

Ada perbedaan persepsi dan penamaan terhadap praktek kampanye yang berlangsung selama ini. Perbedaan tersebut secara garis besar didasarkan pada dua aspek. Aspek yang pertama menyoroti bagaimana kampanye dilakukan dan yang kedua memfokuskan pada tujuan yang dicapai oleh suatu kegiatan kampanye. Terkait dengan perbedaan yang pertama, Klingeman dan Romelle (2002) membedakan kampanye di dalam kampanye informatif dan kampanye komunikatif. Kampanye informatif dilakukan secara satu arah (undirectional) dimana pesan-pesan kampanye mengalir secara linier dari sumber kepada penerima, tidak terjadi dialog antara pelaku dan penerima kampanye. Pelaku kampanye sepenuhnya mengandalkan media massa (media oriented) untuk menyalurkan pesan-pesannya. Hal ini berbeda dengan jenis kampanye komunikatif yang berorientasi pada khalayak dan menekankan pentingnya interaksi dan dialog dengan khalayak sasaran.


(16)

8 II.1.4 Persuasi Sebagai Titik Tolak Kampanye

Persuasi berhubungan erat dengan kampanye, dengan demikian setiap tindakan kampanye pada prinsipnya adalah tindakan persuasi. Meski inti kampanye adalah persuasi, namun tindakan persuasif dalam kampanye berbeda dengan tindakan persuasif perorangan.

Menurut Drs. Antar Venus, M.A. (2004: 29) Ada empat aspek dalam kegiatan kampanye persuasif yang tidak dimiliki tindakan persuasif perorangan yakni:

 Kampanye secara sistematis berupaya menciptakan “tempat” tertentu dalam pikiran khalayak tentang produk, kandidat, atau gagasan yang disodorkan.  Kampanye berlangsung dalam berbagai tahapan mulai dari menarik perhatian

khalayak, menyiapkan khalayak untuk bertindak, hingga akhirnya mengajak mereka melakukan tindakan nyata.

 Kampanye juga mendramatisasi gagasan-gagasan yang disampaikan pada khalayak dan mengundang mereka untuk terlibat baik secara simbolis maupun praktis, guna mencapai tujuan kampanye.

 Kampanye juga secara nyata menggunakan kekuatan media dalam upaya menggugah kesadaran hingga menggugah perilaku khalayak.

II.1 Iklan

Bermacam-macamnya tujuan dari sebuah iklan yang dibuat oleh sebuah perusahaan maka berdampak pada berbedanya jenis- jenis dari sebuah iklan. Iklan yang sering muncul diberbagai media dan umumnya dibuat oleh perusahaan periklanan adalah sebagai berikut:

a. Iklan Komersial

Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial ini sendiri terbagi menjadi beberapa macam, yaitu (Lwin & Aitchison. 2005):

1. Iklan Strategis

Digunakan untuk membangun merek, dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama dalam jangka panjang adalah


(17)

9 memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna.

Gambar II.4 Contoh Iklan Strategis

Sumber : https://muhyasir.files.wordpress.com/2012/02/macet-lagi-sampai-kapan.jpg (4 Agustus 2014)

2. Iklan Taktis

Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama.

Gambar II.5 Contoh Iklan Taktis

http://3.bp.blogspot.com/original_3384_matahari_diskon_ganda.jpg (4 Agustus 2014)

b. Iklan Corporate

Iklan yang bertujuan membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang


(18)

10 diproduksi oleh perusahaan tersebut (Madjadikara, 2004). Iklan Corporate sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar.

Gambar II.6 Contoh Iklan Corporate

http://candellasugar.files.wordpress.com/2012/06/akua1.png (4 Agustus 2014)

c. Iklan Layanan Masyarakat

Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat (Madjadikara, 2004). Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang tidak baik supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya. Iklan layanan masyarakat juga menyajikan pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang dapat mengancam keserasian dan kehidupan mereka secara umum. Pesan tersebut dengan kata lain bermaksud memberikan gambaran tentang peristiwa dan kejadian berakibat pada suatu keadaan tertentu, baik yang bersifat positif maupun negatif.


(19)

11

Gambar II.7 Contoh Iklan Layanan Masyarakat

Sumber :http://digilib-ampl.net/file/cover/global_warming_sos_260.jpg (4 Agustus 2014)

II.3 Kehamilan

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan. Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi. Faktor resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak, dan beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu, misalnya pendarahan melalui jalan lahir, eklamsia, dan infeksi. Beberapa faktor resiko yang sekaligus terdapat pada seorang ibu dapat menjadikan kehamilan berisiko tinggi.


(20)

12

Gambar II.8 Kehamilan

Sumber:http://images.wisegeek.com/pregnant-woman-with-gray-background.jpg (10 juli 2014)

Pertumbuhan dan perkembangan janin mulai sejak konsepsi dan berakhir pada saat permulaan persalinan. Menurut (Sylviati 2008) lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm (menentukan peridode kehamilan) adalah 259-293 hari dengan perhitungan sebagai berikut:

 Bayi kurang bulan jika dilahirkan dengan masa gestasi < 37 minggu (< 259 hari).

 Bayi cukup bulan jika dilahirkan dengan masa gestasi 37- 42 minggu.

 Bayi lebih bulan jika bayi dilahirkan dengan masa gestasi > 42 minggu (> 294 hari).

Menurut Sarwono (2007) ditinjau dari tuanya kehamilan, dibagi menjadi 3 trimester yaitu:

 Kehamilan trimester I antara 0-12 minggu  Kehamilan trimester II antara 12-28 minggu  Kehamilan trimester III antara 28-40 minggu


(21)

13

Gambar II.9 Perkembangan Janin Trimester 1 sampai dengan 3

http://pregnancytipsadvice.files.wordpress.com/2013/06/baby-stages-week-by-week.jpg (10 juli 2014)

Dalam trimester pertama organ-organ mulai dibentuk. Trimester kedua organ telah dibentuk, tetapi belum sempurna dan janin masih diragukan. Sementara janin yang dilahirkan pada trimester terakhir telah viable (dapat hidup). Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan dibawah 20 minggu disebut abortus (keguguran). Bila hal tersebut terjadi dibawah 36 minggu disebut partus prematur. Kelahiran dari 38 minggu sampai 40 minggu disebut partus aterm (sudah cukup bulan).

II.3.1 Tanda Kehamilan Pasti, Tidak pasti, Kemungkinan

Minggu 0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40

Kehamilan possible

Tidak datang haid V V V V V V V V V

Payudara terasa geli V

Pembesaran payudara V V V V V V V V V

Sering buang air kecil V V

Pigmentasi putting V V V V V V V V

Kolostrum dalam payudara V V V V V V

Quickening V

Kehamilan probable


(22)

14

Tabel II .1 Gejala dan Tanda Utama Kehamilan (Sumber : Farrer, 2001)

II.3.2 Tanda kehamilan Pasti

Pada ibu hamil yang diyakini sedang dalam kondisi hamil maka dalam pemeriksaan melalui USG (ultrasonografi) dalam kasus kehamilan, USG digunakan oleh dokter spesialis kandungan (DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan dan dapat terlihat adanya gambaran janin.

Gambar II.10 Ultrasonografi

(Sumber: http://1.bp.blogspot.com/ Fakta+Yang+Berkaitan+Dengan+Masa+Subur+Anda.jpg) (10 juli 2014)

Uterus dapat diraba lewat perut V V V V V V V

Kontraksi braxton hicks V V V V V

Kehamilan Positif Denyut jantung janin terdengar V V V V

Gerakan jantung janin teraba V V V V V

oleh pemeriksaan

Bagian bagian janin teraba V V V V

Hasil pemeriksaan radiologi V V V V V V

yang membuktikan kehamilan

Hasil pemeriksaan USG yang V V V V V V V V


(23)

15 II.3.3 Tanda-tanda mungkin hamil

Reaksi kehamilan positif: dasar dari test kehamilan adalah pemeriksaan kesuburan sekual, jika terjadi kehamilan terjadi reaksi anti gen-antibody dengan beta heg, sebagai anti gen beta heg dapat di deteksi dalam darah dan urine mulai enam hari setelah penanaman embrio di dalam rongga Rahim. Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya kesuburan sekual pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pagi hari dapat membantu diagnosis kehamilan sedini mungkin. (wiknjosastro dalam suwarno prawirohardjo, 2005)

Gambar II.11 Test HCG

Sumber:http://www.globalcaremarket.com/media/wysiwyg/ArticleImage/how_to_use_hc_.jpg (10 juli 2014)

II.3.4 Gejala kehamilan tidak pasti (keluhan pasien)

Tidak Haid

Gejala ini sangat penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan terjadi.  Mual dan muntah

Pengaruh hormon seks wanita dan progestron yang mengakibatkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan yang menimbulkan mual dan muntah terutama pada pagi hari, akibatnya menurunya nafsu makan bila melampaui sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.

II.3.5 Faktor yang mempengaruhi kehamilan

Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu:  Faktor fisik


(24)

16

 Faktor psikologis

 Faktor sosial budaya dan ekonomi.

II.3.5.1 Faktor fisik

Kehamilan dapat dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ditempat pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah:

Memantau kemajuan kehamilan

Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.  Meningkatkan kesehatan fisik dan mental ibu

Saat ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya.

Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi

Untuk mengetahui secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya.

II.3.5.2 Faktor Psikologis

Faktor psikologis sangat mempengaruhi kehamilan. Macam faktor psikologis pada ibu hamil anatar lain:

Stress

Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.

Dukungan keluarga

Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang menentukan status kesehatan ibu hamil. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, ibu


(25)

17 hamil merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.

II.3.5.3 Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi

Faktor ini cukup mempengaruhi kehamilan dari segi pola hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah pola hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok dimana ibu hamil berada. Perilaku makan juga harus diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi. Begitu juga dengan personal hygiene yang sangat penting. Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya anatara lain mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan BH yang menopang payudara, dan memakai pakaian yang dapat menyerap keringat.

Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin serta merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik, yang perlu diperhatikan dalam kehamilan bukanlah suatu keadaan patologis yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh wanita usia subur yang telah berhubungan seksual. Dengan demikian kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat dilalui dengan aman

II.3.6 Tanda bahaya dalam kehamilan

Pada setiap, pemeriksaan kehamilan pada bidan harus mengajarkan pada ibu bagaimana mengenal tanda-tanda bahaya dan manganjurkan untuk datang ke klinik atau rumah sakit dengan segera jika mengalami tanda-tanda tersebut. Dari beberapa pengalaman lebih baik memberikan pendidikan kepada ibu dan disarankan mencari informasi informasi tentang perawatan kehamilan, sehingga


(26)

18 memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengetahui jika terjadi ketidaknormalan pada kandungannya.

Enam tanda-tanda bahaya selama periode pemeriksaan kehamilan adalah:  Pendarahan vagina

Pada awal kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah, perdarahan banyak, atau perdarahan dengan nyeri.

Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preecklampsia (timbul hipertensi dalam kehamilan)

Perubahan visual secara tiba-tiba ( pandangan kabur, rabun senja)

Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang.

Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat, bengkak pada muka atau tangan. Bengkak bisa menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.

Bayi kurang bergerak seperti biasa

Ibu mulai meraqsakan gerakan bayinya pada bulan ke-5 atau ke-6, bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam, gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.


(27)

19

Gambar II.12 Tanda Bahaya dalam Kehamilan

Sumber http://twiming89.files.wordpress.com/2012/10/picture12.jpg

(10 juli 2014) II.4 Perawatan (maintenance)

Perawatan merupakan usaha atau kegiatan yang dilakukan secara rutin atau terencana untuk mendapatkan hasil yang di inginkan. Perawatan (asal kata: to maintain) perawatan adalah upaya membantu individu baik yang sehat maupun sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang dimilikinya sehingga individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari, tindakan perawatan berperan menolong individu agar tidak menggantungkan diri pada bantuan orang lain dalam waktu tertentu (Virginia Henderson, 1978).

II.5 Ibu Hamil

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ibu adalah perempuan yang mulia. Ibu adalah sebutan untuk menghormati kodrat perempuan dan sebagai satu-satunya jenis kelamin yang mampu untuk melahirkan anak, menikah atau tidak mempunyai kedudukan atau tidak, seorang perempuan adalah seorang ibu. Sedang ibu hamil adalah masa dimana seorang perempuan membawa embrio atau dalam tubuhnya. Kehamilan manusia umunya terjadi selama 40 minggu antara masa terakhir menstruasi hingga kelahiran (38 minggu dari proses pembuahan). Istilah ibu hamil dalam ilmu medis adalah gravida, sementara calon bayi di dalamnya


(28)

20 disebut sebagai embrio (pada minggu-minggu awal kehamilan) dan selanjutnya disebut janin (hingga waktu kelahiran).

II.6 Primigravida

Istilah ini berasal dari dua suku kata yaitu Primi yang berarti pertama dan Gravida yang berarti seorang ibu hamil. Primigravida adalah seorang wanita untuk pertama kali mengalami fase kehamilan, masa dimana seorang perempuan membawa embrio dalam tubuhnya. Kehamilan manusia umumnya terjadi selama 40 minggu antara masa terakhir menstruasi hingga kelahiran (38 minggu dari proses pembuahan) proses ini terjadi apabila ada dua pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan mani (spermatozoa) lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai proses melahirkan kurang lebih 280 hari.

II.7 Analisis 5W+1H

II.7.1 What-Apa yang jadi inti permasalahan?

Apa yang menjadi pokok atau inti permasalahan? Yang menjadi inti adalah kurang aktifnya ibu hamil dalam mencari informasi mengenai perawatan kehamilan sehingga belum memiliki tingkat pengetahuan yang cukup untuk mengetahui jika terjadi ketidaknormalan pada kandungannya, yang bisa berdampak pada kesehatan ibu dan janin.

II.7.2 Who - Siapa saja yang telibat dalam masalah?

Diantaranya, dari ibu hamilnya sendiri yang bersikap acuh tak acuh dalam mencari informasi menengenai perawatan kehamilan. Sikap tersebut terbentuk dari berbagai alasan, mulai dari kesibukan ibu hamil dalam pekerjaan, bahkan hingga ketidaktahuan keluarga akan pentingnya perawatan kehamilan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Selain orang tua, tingkat pendidikan juga merupakan salah satu pihak yang menyebabkan masalah ini dapat muncul. Namun pihak yang banyak mengalami masalah ini adalah ibu primigravida dengan usia 18-25 tahun.


(29)

21 II.7.3 Why - Mengapa masalah tersebut dapat muncul?

Ada dua faktor yang menyebabkan masalah ini dapat muncul. Yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor-faktor penyebab yang datang dari diri tiap ibu hamil sendiri. Masalah ini dapat muncul bisa saja mungkin dari sikap aktifnya ibu hamil itu sendiri yang tidak mau mencari tau informasi tentang perawatan kehamilan yang berdampak merugikan dirinya kelak. Sedangkan faktor dari luar atau eksternal diantaranya yaitu kurangnya sosialisasi atau pembelajaran dan informasi yang efektif dan komunikatif, faktor keluarga dalam membimbing ibu primigravida.

II.7.4 When - Sejak kapan masalah tersebut muncul?

Biasanya masalah ini mulai terasa muncul pada fase kehamilan trimester 1. Namun faktor-faktor penyebab munculnya masalah ini juga terkadang terjadi juga sebelum fase kehamilan di karenakan tidak memiliki persiapan yang cukup sebelum menentukan untuk memiliki keturunan.

II.7.5 Where - Dimana biasanya masalah tersebut muncul?

Karena pihak yang sering atau paling banyak mengalami masalah ini adalah ibu primigravida dengan usia hamil ideal dari umur 18-25 yang memiliki kesibukan pekerjaan sehingga terkadang melupakan betapa pentingnya perawatan. Lingkungan bergaul yang paling berperan dalam munculnya masalah ini.

II.7.6 How - Bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut?

Dalam mengatasi masalah ini, hal pertama yang harus dilakukan yaitu menanamkan kesan kepada ibu hamil untuk lebih aktif mencari infromasi tentang perawatan kehamilan itu tidak sulit dan memberikan sosialisasi mengenai informasi secara singkat tentang perawatan kehamilan. Menyediakan media informasi secara berkelanjutan tentang perawatan kehamilan. Hal ini bisa dilakukan melalui media cetak (Koran, majalah dan media cetak lainnya) dan elektronik (radio, televisi, atau internet). Tidak lupa memberikan sesuatu yang selalu bisa diingat oleh target audience seperti gimmick yang tetap memberikan pesan tentang pentingnya perawatan kehamilan. Dengan begitu diharapkan


(30)

22 perlahan-lahan ibu hamil mulai merubah pola berpikirnya bahkan sebaliknya ibu hamil akan lebih aktif dalam mencari informasi untuk menunjang perawatan kehamilan yang dilakukan demi menjaga kesahatan ibu dan janin.

II.8 Opini Masyarakat Tentang Tanda Bahaya Pada Kehamilan

 Menurut Andini 22 tahun yang sedang mengandung anak pertama. Berpendapat bahwa selain mendapatkan informasi dari tenaga medis, mencari informasi dari luar itu sangat bagus, untuk menambah wawasan nya dalam mengetahui yang boleh dilakukan dan tidak dalam masa kehamilan.

 Menurut Gea 25 tahun ibu 2 anak calon ibu hamil banyak yang mengabaikan perawatan kehamilan, baik itu karena malas atau mungkin belum mengetahui manfaatnya akan kesehatan ibu dan janin.

 Menurut Ibu Siti Maida 44 tahun bidan yang membuka BPS di komplek peramata kopo blok A-114 B kecamatan maragahyu, berpendapat hanya sebagian besar ibu hamil yang aktif dalam bertanya mengenai perawatan kehamilan, ibu hamil muda itu terkesan malu dalam bertanya sesuatu. Saat terjadi kelainan ibu hamil baru lah mulai bertanya.

 Menurut menurut Yesi Resna Dewi 21 tahun Mahasiswi kebidanan stikies imannuel Bandung berpendapat faktor pendukung agar ibu hamil lebih aktif dalam mencari informasi adalah keluarga, Karena keluargalah yang mampu memberikan motivasi agar mereka lebih aktif, sering kali ibu hamil jarang memeriksakan kandunganya dengan alasan tidak ada yang mengantar ke tenaga medis.

Dari hal yang telah di jabarkan secara umum mengetahui infromasi mengenai perawatan kehamilan semestinya penting baik untuk ibu hamil maupun keluarga, peran keluarga dalam memberikan motivasi sangat lah dibutuhkan dengan maksud agar tingkat keaktifan ibu hamil dalam mencari informasi dalam perawatan kehamilan meningkat sehingga terbentuklah kondisi kehamilan yang ideal. Sebagian besar kasus tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor misalnya seperti kesibukan ibu hamil dalam bekerja, lingkungan sekitar, Masalah ini dapat muncul bisa saja dari sikap aktifnya ibu hamil itu sendiri yang tidak mau mencari tahu informasi tentang perawatan kehamilan yang berdampak merugikan dirinya


(31)

23 kelak. Sedangkan faktor dari luar atau eksternal diantaranya yaitu kurangnya sosialisasi atau pembelajaran dan informasi yang efektif dan komunikatif, faktor keluarga dalam membimbing ibu primigravida.

II.9 Target Khalayak

Dalam merancang suatu kampanye perlu adanya suatu analisis yang dilakukan agar pesan dari kampanye bisa sampai dan bisa dipahami oleh target audience, Berikut adalah penjelasan mengenai karakter dari target audience yang ditinjau dari segi demografis, psikografis dan geografis.

1. Demografis

Jenis kelamin : Wanita

Usia : 18 tahun - 25 tahun

Pendidikan : SMA-S1

Sosial Ekonomi : Menengah ke atas

2. Geografis

Dari segi geografis perancangan meliputi kawasan Jawa Barat dengan studi kasus kecamatan margahayu kabupaten Bandung Selatan dan tidak menutup kemungkinan target audience dari luar wilayah Jawa Barat.

3. Psikografis

Karakteristik dari target audience adalah ibu muda, orang yang kurang aktif, emosional yang tidak stabil, dan butuh perhatian lebih.


(32)

24 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Untuk menyadarkan ibu hamil khususnya ibu primigravida pentingnya melakukan perawatan kehamilan, maka dari itu dibutuhkan suatu perancangan yang mampu menyampaikan pesan yang dapat mudah dimengerti oleh target audience. Strategi perancangan yang dilakukan mengenai kampanye sosial pentingnya perawatan kehamilan untuk ibu primigravida yaitu membuat media dalam bentuk iklan layanan masyarakat. Agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat dan selain itu diharapkan dapat menangkap pesan dari ikan tersebut. Kampanye ini mengajak ibu primigravida maupun pihak keluarga agar lebih aktif dalam mencari informasi mengenai perawatan kehamilan guna mencegah masalah kesehatan masa depan bagi ibu hamil dan janin. Tentunya dengan berbagi pengetahuan dan menambah wawasan tentang pentingnya melalakukan perawatan kehamilan bagi kesehatan ibu dan janin. Sehingga ibu primigravida lebih dapat menjaga kesehatannya. Jika konsep perancangan ini dikemas secara menarik hal tersebut bisa terwujud. Konsep adalah gagasan yang menjadi dasar dari sebuah perancangan. Untuk dapat menciptakan media yang sesuai dengan kriteria, maka konsep dasar sangat dibutuhkan dalam perancangan media tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan dasar multimedia yang pengerjaannya menngunakan hardware komputer dan beberapa software pendukung.

III.1.1 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi ini bersifat persuasif, agar target audience dapat memahami beberapa faktor, kenapa melakukan perawatan kehamilan itu penting maka dari itu pentingnya meningkatkan pengetahuan ibu hamil primigravida untuk mempelajari hal-hal seputar perawatan kehamilan dan membangun sikap terhadap ibu hamil agar lebih aktif dalam mencari informasi mengenai perawatan kehamilan. Tujuan komunikasi sangatlah penting agar media kampanye yang disampaikan dapat tepat sasaran, adapun informasi yang disampaikan dalam kampanye ini dengan melalui tahapan persuasive.


(33)

25 III.1.1.1 Tahap Persuasif (mengajak)

Tahap persuasif ini merupakan tahapan lanjutan dari memberikan informasi, dalam kampanye sosial ini tidak memakai tahapan informing karena infromasi mengenai perawatan ibu hamil sudah cukup banyak mulai dari buku, internet maupun tenaga medis. Hal yang lebih ditekanan pada tahapan ini adalah bagaimana meningkatkan sikap aktif ibu hamil dalam mencari informasi mengenai kehamilan dan tidak salah dalam mencari sumber informasi yang dibutuhkan.

III.1.1.2 Strategi Komunikasi

Keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh bagaimana caranya agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik kepada si penerima pesan (target audience). Untuk itu diperlukan suatu strategi khusus dalam menganalisa setiap permasalahan agar menjadi suatu informasi yang dapat dimengerti oleh target audience. Untuk itu maka “Kampanye Pentingnya Perawatan Kehamilan untuk

Ibu Primigravida” menggunakan dua pendekatan komunikasi yaitu pendekatan visual dan pendekatan verbal.

III.1.1.3 Pendekatan Visual

Tinaburko (2009) menjelaskan "Komunikasi visual merupakan konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan kedalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas ilustrasi (gambar), tipografi, warna, komposisi, dan layout" (h.23). Pendekatan secara visual lebih mengutamakan tipografi dan ilustrasi. Dengan kata lain, penggabungan ilustrasi 2d sederhana dan tipografi dapat meminimalisir persepsi yang berbeda-beda. Sehingga target audience melakukan aksi yang tepat seperti yang diharapkan. Konsep visual yang akan ditampilak adalah teknik animasi 2D menggunakan gaya ilustrasi flat design yang menghadirkan pesan penting, dan mudahnya mencari informasi tentang perawatan kehamilan demi menjaga kesehatan ibu dan janin yang di kemas semenarik mungkin, sehingga pesan yang disampaikan dapat ditanamkan dan dipahami dibenak target audience. Disini juga dibutuhkan media pendukung berbasis cetak yang didalamnya berisikan beberapa


(34)

26 informasi resiko-resiko mengenai kehamilan secara singkat dan tentunya mengenai ajakan untuk mencari informasi seputar perawatan kehamilan dengan memberikan rujukan yang sudah terbukti kebenaranya sehingga ibu hamil tidak salah dalam mencari informasi.

III.1.1.4 Pendekatan Verbal

Pendekatan komunikasi verbal dalam perancangan ini menggunakan bahasa yang bersifat persuasif atau ajakan, himbauan, maupun peringatan. Dimana strategi komunikasi bertujuan memberikan pesan yang baik. Agar dapat menarik minat para ibu hamil lebih aktif dalam mencari informasi.

III.1.2 Strategi Kreatif

Dilihat dari berbagai jenis media yang ada serta target audience yang dituju maka strategi kreatif yang dipakai adalah dengan membuat sebuah iklan sebagai sarana agar ibu hamil lebih aktif dalam mencari informasi. Di awali dengan pembuatan poster yang membuat perasaran si target audience dengan ilustrasi yang sederhana agar semua target audience bisa mengerti. Video animasi yang penuh dengan permainan warna agar terlihat menarik. Menggunakan transisi yang menarik. Penyampaian informasi melalui iklan ini karena disesuaikan dengan target audience, setelah itu didukung dengan beberapa media yang mengarahkan kepada media utama. Agar kampanye sosial ini dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka kampanye yang dilakukan selain berupa ajakan memiliki beberapa informasi yang singkat dan efektif mengenai pentingnya perawatan kehamilan dan mudahnya mencari informasi mengenai perawatan kehamilan. Strategi kreatif dalam merancang kampanye sosial ini menggunakan rumus AISAS.

Awareness(mengetahui)

Ketika target audience ingin mengetahui adanya sebuah arahan dengan maksud meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang perawatan kehamilan dimulai dengan menanamkan sikap terhadap ibu hamil agar lebih aktif dalam mencari informasi mengenai perawatan kehamilan.


(35)

27 Diperlukannya dukungan dari media pendukung yang mampu mengarahkan target audience kepada media utama yang berbentuk iklan layanan masyarakat. Strategi yang dilakukan seperti melakukan posting himbauan berupa poster dimedia sosial, saat target audience membuka posting tersebut maka dengan sendirinya membuka link baru menuju media utama dengan media video streaming. Adapun penayangan iklan ini dilakukan di media televisi saat waktu senggang target audience.

Interest (Minat)

Ketika iklan ini mendapat perhatian dari target audience, maka dalam penyampaian pesan selanjutnya, bagaimana agar minat mengetahui lebih lanjut mengenai tentang iklan ini. Oleh karena itu, target audience harus diberikan stimulus sehingga berkeinginan untuk mengetahui pesan yang disampaikan. Ada empat hal yang berpengaruh dalam merancang sebuah iklan layanan masyarkat ini, yaitu warna, gambar, teks dan audio. Maka media ini dirancang dengan memperhitungkan ketiga hal tersebut. Misalnya menggunakan warna-warna yang berpengaruh pada psikologis ibu hamil, menggunakan ilustrasi sederhana tapi menarik, transisi yang interaktif, dan terakhir audio yang mampu menggugah semangat pada ibu hamil.

Search (Mencari)

Dalam iklan tersebut diberikan beberapa rujukan untuk menunjang ibu hamil dalam mencari informasi mengenai peratan kehamilan. Rujukan tersebut nantinya berguna bagi target audience untuk mencari informasi-informasi mengenai perawatan kehamilan. Hal ini diharapakan mampu meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang perawatan kehamilan.

Action (Tindakan)

Upaya dalam penyampaian pesan selanjutnya adalah untuk mengajak target audience, agar mampu meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang perawatan kehamilan. Maka pada dasarnya isi pesan dalam ini yaitu mengajak kepada target audience untuk lebih aktif dalam mencari informasi,


(36)

28 mudahnya dalam mencari informasi, dan feedback yang diberikan jika target audience melakukan sikap tersebut dan yang lebih penting adalah adanya perubahan perilaku dari target audienceke arah yang baik dalam mencari informasi dan melakukan perawatan kehamilan.

Share (Berbagi)

Setelah adanya perubahan perilaku pada target audience, diharapkan ibu hamil dapat berbagi informasi tersebut kepada ibu hamil yang lainya, disini upaya yang dilakukan memberikan menyediakan halaman khusus untuk saling berbagi informasi antara lain, menyediakan halaman berita, dan tanya jawab di sosial media menjadi rujukan, sehingga target audience mendapatkan informasi yang lebih luas yang berkaitan dengan perawatan kehamilan. Hal ini memberikan manfaat bagi target audience sehingga minat dan keingintahuan target audiencedapat terjawab dan dibagikan.

III.1.3 Strategi Media

Untuk menyampaikan isi pesan yang persuasif dan tepat sasaran kepada target audience yang dituju, serta mempertimbangkan strategi komunikasi. Media yang digunakan dalam merancang pada studi kasus perancangan kampanye sosial pentingnya perawatan kehamilan pada ibu primigravida dikemas dalam sebuah media informasi berbasis audio visual yaitu iklan layanan masyarakat.

III.1.3.1 Media Utama Iklan Layanan Masyarakat

Merupakan media yang dapat mengajak dan memberikan pesan kepada target audience karena media ini dalam kehidupan sehari-hari sering di saksikan pada waktu luang. Iklan layanan masyarakat ini berdurasi 1 menit 50 detik ini selain itu, media ini pun merupakan media yang menarik dan efektif untuk digunakan karena mampu menyampaikan ajakan dan bahkan informasi kepada target audience.


(37)

29 Agar media utama dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan beberapa media pendukung. Media pendukung yang bersifat mengingatkan maupun media pendukung yang bersifat memberikan informasi secara singkat. Media ini digunakan untuk mencapai pusat keberadaan target audience maupun tempat-tempat umum yang dikunjungi oleh ibu primigravida maupun orang terdekat seperti klinik kesehatan, dan fasilitas publik. Media pendukung yang digunakan diantaranya:

1. Kalender

Merupakan daftar hari dan bulan penanggalan hari, kalender yang dibuat merupakan kalender meja, disebut kalender meja karena memiliki rangka dan ditempatkan di atas meja yang biasanya digunakan di perkantoran. Kalender dibagikan secara gratis sebagai merchandise kepada masyarakat yang didapat dari dinas kesehatan atau di pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya. Kalender juga merupakan media yang bisa diletakkan di dalam ruangan manapun. Kalender juga merupakan satu media yang menjadi media terpenting yang ada disetiap ruangan. Selain itu kalender pun memiliki kelebihan, yaitu salah satu media yang sangat informatif karena bisa digunakan untuk mengatur jadwal pemeriksaan.

2. Baju (T-shirt)

karena baju ini ini dapat dipakai untuk kegiatan sehari-hari yang secara tidak langsung dapat mengingatkan target audience tentang pentingnya melakukan perawatan kehamilan.

3. Poster

Salah satu alasan pemilihan media poster adalah karena mempunyai beberapa kelebihan. Media ini apabila dirancang dengan unik dan menarik akan mampu menggugah emosi target audience apalagi penempatan untuk media ini tergolong bisa ditempatkan di berbagai tempat, di dalam ruangan maupun di luar ruangan seperti pada papan pengumuman, ruang tunggu dan lain sebagainya.


(38)

30 Merupakan salah satu media cetak yang dalam kampanye ini digunakan untuk menjadi pengingat dan dapat ditempel di dalam rumah maupun pada benda-benda kesayangannya.

5. X-Banner

Penggunaan X-banner sebagai media pendukung pengenalan dalam kegiatan kampanye. Fungsi X-banner untuk memberikan pesan yang di informasikan.

III.1.4 Strategi Distribusi

Agar penyampaian kampanye sosial ini pesanmya dapat tersampaikan kepada target audience dengan jelas dan dipahami, diperlukan strategi distribusinya dilakukan dalam waktu tiga bulan puskesmas, internet, dan jalanan protocol karena tempat ini merupakan tempat yang banyak target audience yang akan dituju dan media-media yang dipakai akan dilihat dan menjadi salah satu media persuasif.

Tabel III.1 Strategi distribusi No. Media Distribusi

1. Iklan Media ini akan di aplikasikan saat jeda acara di televisi, Megatron di jalan-jalan protokol, media sosial, video streaming seperti youtube dan vimeo, ruang tunggu dari tempat pelayanan kesehatan.

2. Baju Media ini dapat dibagikan saat di adakan penyuluhan oleh pihak puskesmas.

3. Stiker Diberikan sebagai merchandise.

4. Poster Media ini akan disebar di tempat pelayanan kesehatan, seperti BPS, puskesmas, rumah sakit, dan tempat umum yang biasa dilalui oleh target audience.


(39)

31

Tabel III.2 Tabel distribusi

III.2 Konsep Visual III.2.1 Format Desain

Dimensi yang digunakan pada iklan ini di sesuaikan dengan standar yang biasa dipergunakan dalam televisi dan video streaming. Perbandingan aspek ratio 16:9. Aspek ratio merupakan perbandingan antara lebar dengan tinggi dari sebuah pixel dalam sebuah gambar. Format desain iklan layanan masyarakat yang akan dirancang menggunakan format desain landscape dengan resolusi 1920x1080.

III.2.2 Tipografi

Untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Maka perancangan iklan layanan masyrakat ini menggunakan 2 jenis huruf yaitu,

Marketing Script

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R ST U V W X Y Z

A b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Makna yang ditimbulkan Berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.

Media Tempat/ Lokasi

Waktu Penyebaran

Oktober November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Iklan Digital Poster X-Banner Baju Stiker Kalender

Televisi, Lcd jalan, Sosial Media, Youtube, Ruang tunggu di tenaga kesahatan Pusat Pelayanan Kesehatan Pusat Pelayanan Kesehatan Saat event berlangsung

Saat event berlangsung Pusat pelayanan kesehatan


(40)

32

Maiandra GD

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R ST U V W X Y Z

A b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Makna yang ditimbulkan Berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig kesan yang ditimbulkannya pada bertipe roman menimbulkan kesan anggun, lemah gemulai dan feminin

III.2.3 Ilustrasi

Gaya ilustrasi yang akan digunakan iklan layanan masyrakat ini menggunakan ilustrasi 2d sederhana dengan gaya flat design karena dengan akan menghasilkan warna-warna yang solid yang dapat menarik perhatian, proporsi tubuh dari karakter mengalami distorsi dimana perbandingan kepala lebih besar dibandingkan tubuh dengan bentuk kepala.

Gambar III.3 Referensi Karakter

Sumber:http://thumb10.shutterstock.com/display_pic_with_logo/825154/160519877/stock-vector-hipster-character-design-with-hipster-elements-and-icons-vector-illustration-160519877.jpg


(41)

33 III.2.3.1 Studi Karakter

Dari hasil studi karakter di atas terbentuklah karakter yang akan menjadi elemen dalam iklan layanan masyarakat yaitu:

Gambar III.4 Karakter Sumber: Dokumentasi pribadi III.2.3.1 Studi Latar

Dalam pembuatan iklan layanan masyarakat ini ada beberapa setting latar yang digunakan. Lokasi yang diambil untuk setting panggung ruang keluarga dan ruang kerja kerja tenaga medis.

Gambar III.5 Studi Latar 1


(42)

34

Gambar III.6 Setting Latar Ruang Keluarga Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar III.7 Studi Latar 2

Sumber: http://thumb7.shutterstock.com/display_pic_with_logo/1151480/186919781/stock-


(43)

35

Gambar III.8 Setting Latar Ruang Kerja Sumber: Dokumentasi Pribadi

III.2.3.1 Studi Properti

Untuk mendukung iklan layanan masyarakat ini, maka di dalamnya terdapat properti-properti yang diperlukan dalam penyampain pesan, diantaranya yaitu:

Gambar III.9 Properti Sumber: Dokumentasi Pribadi


(44)

36 III.2.4 Identitas Visual (Logo)

Logo adalah sebuah simbol yang dirancang untuk mewakili karakter dan menjadi identitas dari sebuah perusahaan, lembaga. Agar kampanye sosial ini dapat dikenal dan diingat oleh masyarakat, oleh karena itu logo ini dirancang sebagai ciri identitas visual untuk kampanye sosial pentingya melukan perawatan kehamilan untuk ibu primigravida. Ide awal dari logo ini adalah kesehatan dari bayi yang tergantung pada perawatan yang ibu hamil lakukan. Dari kata kunci tersebut terbentuk lah sebuah penyederhaan bentuk berupa ibu yang sedang memeluk bayinya yang lahir dengan sehat. Bentuk yang digunakan terlihat ibu yang memeluk anak yang dilahirkannya. Agar memiliki kesamaan dan mudah untuk dipahami oleh masyarakat dan target audience. Pemakaian bentuk ibu yang memeluk anak yang di lahirkan menyimbolkan jika ibu hamil melalukan perawatan kehamilan dengan baik maka terlahirlah anak yang sehat.

Gambar III.10 Studi Referensi Logo

Sumber: http://www.bp.blogspot.comW3U8wyB93b5lJcKw&ust=1409026689597952

Gambar III.10 Logo Sumber: Dokumentasi Pribadi


(45)

37 R G B #C64D70 : : : C M Y : : : K : 198 77 112 : : : 84% 20% 38% 1% R G B #EE8055 : : : C M Y : : : K : 238 128 85 : : : 61% 2% 71% 0%

III.2.5 Warna

Warna-warna memiliki peran dalam menciptakan suasana tersendiri di benak target audience. Warna dari segi psikologis sangat berpengaruh bagi seseorang, oleh karena itu warna logo harus dapat menyampaikan arti pesan yang ingin disampaikan. Warna-warna yang digunakan pada iklan layanan masyarakat ini di buat untuk menarik target audience dan beberapa warna memiliki fungsi psikologis untuk membuat ibu hamil merasa nyaman. Beberapa warna yang digunakan yaitu,

Gambar III.11 Warna Sumber : Dokumentasi Pribadi

Warna utama yang dominan digunakan adalah warna pink/merah muda merupakan warna cerah yang berkesan berjiwa muda, menyenangkan, dan menarik, selain itu pink memiliki energi tinggi yang sama seperti merah, namun tidak terlalu agresif. Warna pink dengan campuran lebih banyak putih menciptakan pink lembut yang identik dengan cinta / kasih sayang dan sering digunakan sebagai warna pipi untuk wanita. Pada tahun 1947, Elsa Schiaparelli perancang busana memperkenalkan warna “pink” untuk fashion Barat, warna merah merah muda menciptakan kesan keramahan.

Dr Poornima Ramakrishna, konsultan ginekolog dari The Cradle merilis daftar beberapa warna dan metodologi yang bisa diterapkan para perempuan hamil.

R G B #4CC3CC : : : C M Y : : : K : 76 195 204 : : : 0% 62% 22% 0% R G B #83BA54 : : : C M Y : : : K : 131 186 184 : : : 6% 54% 88% 0% R G B #FFFFFF : : : C M Y : : : K : 255 255 255 : : : 0% 0% 0% 0% R G B F8DEC3 : : : C M Y : : : K : 248 222 195 : : : 12% 2% 22% 0%


(46)

38 Oranye: Warna ini sangat berenergi dan memiliki efek kehangatan yang lembut. Hal ini membantu menjaga janin perempuan hamil tetap hangat. Selain membantu untuk menjaga semangat perempuan hamil yang mengalami depresi dan kesepian, salah satu indikasi perubahan suasana hati selama kehamilan. Warna oranye ini bisa dipakai pada salah satu dinding kamar perempuan hamil untuk membantu meringankan suasana hati.

Biru: Warna biru memiliki efek menenangkan. Hal ini akan membantu perempuan hamil selama fase awal yang aktif untuk tetap tenang. Jika memiliki unsur warna biru dalam ruangan, hal tersebut bisa membantu melepaskan banyak ketegangan dan membuat perempuan hamil tetap tenang.

Hijau: Warna ini dianjurkan bagi perempuan hamil untuk menciptakan suasana tenang dan menenangkan saraf yang lelah.


(47)

38 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1 Proses Perancangan

Sebagai salah satu rangkaian kegiatan pembuatan iklan layanan masyarakat dengan tema Meningkatkan kesadaran ibu hamil primigravida dalam mencari informasi mengenai kehamilan, maka diperlukan beberapa data mengenai permasalahan tersebut untuk bisa menghasilkan pesan yang ingin disampaikan kepada target audience, adapun teknis dari pembuatan iklan ini seperti media atau alat yang digunakan selama proses pembuatan

Jenis : Iklan Layanan Masyarakat (penyuluhan)

Tema :”Meningkatkan kesadaran ibu hamil primigravida dalam mencari informasi mengenai kehamilan.”

Durasi : 1 menit 50 detik. Teknik produksi : Video animasi

Spesifikasi hardware : Komputer Intel core i3, 4.00 GB RAM, VGA card Nvidia Gtx 560 SE

Jenis software : Adobe After Effect Cs6 Adobe Premiere Cs6 Adobe Illustrator Cs6 Adobe Audition Cs6

IV.1.1 Pra Produksi

Tahap awal dalam melakukan sebuah proses perancangan untuk iklan. Dalam pra produksi, biasanya dilakukan pencarian serta pengumpulan data-data yang dibutuhkan mulai dari buku, artikel, internet, dan sebagainya. Dari data-data yang sudah dicari, maka dapat diambil sebuah cerita yang berdasarkan informasi yang sudah ada baik dengan menambah atau mengurangi ceritanya. Setelah menentukan yang dibuat serta menentukan target audience yang dituju, tahap selanjutnya menyusun jalan cerita yang lalu di visualkan ke dalam iklan. Selanjutnya membuat kebutuhan vektor yang dibutuhkan, mulai dari karakter, latar, element pendukung.


(48)

39 Dalam pembuatan iklan layanan masyarkat ini teknis pra produksi juga melalui proses perekaman suara/dubbing. Perekaman suara ini dilakukan menggunakan perangkat zoom mic yang dihubungkan pada komputer untuk mendapatkan kualitas suara yang baik dan jernih dengan proses editing dengan software Adobe Audition Cs6.

Gambar IV.1Editing Sound

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar IV.2Storyboard


(49)

40 IV.1.2 Produksi

Selanjutnya adalah tahap produksi dimulai dari melakukan pembuatan kebutuhan vector, seperti karakter, latar, dan element pendukung lainya menggunakan software adobe Ilustrator Cs6. Setelah semua asset yang dibutuhkan telah rampung, masuk ke tahapan editing dan compositing menggunakan software adobe after effect cs6 dan adobe premiere. Diawali pada proses pemilihan gambar atau video yang baik, setiap detik dari bagian video misalnya intonasi kalimat, ke fokusan gambar dan lainnya perlu diperhatikan dengan baik dan melalui proses edit sesuai dengan kebutuhan.

Gambar IV.3 Proses pembuatan karakterSumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar IV.4 Proses pembuatan latar Sumber: Dokumentasi Pribadi


(50)

41

Gambar IV.5 Proses Compositing dan Motion Sumber : Dokumentasi Pribadi

Hasil iklan ini akan berupa data berformat audio visual seperti AVI, MPEG atau FLV, format standar yang dapat di putar di media elektronik.

Ukuran : 1920 x 1080 pixel Besar data : 368 MB

Format : MPEG

Material : DVD

Aspect : 16:9

IV.2 Teknis Media

Dalam perancangan ini media dibagi kedalam dua jenis yaitu media utama dan media pendukung untuk media ini dibuat untuk menopang media utama, media ini bersifat membujuk audience agar mau bersikap lebih aktif dalam mencari informasi.

IV.2.1 Media Utama

Media televisi sangat tepat dan efisien dalam melakukan kampanye karena dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat dan sebagian besar masyarakat menghabiskan waktu luangnya untuk menonton televisi, sehingga memungkinkan sejumlah masyarakat untuk menyaksikan iklan dalam frekuensi yang cukup yang pada akhirnya dapat membuat sikap ibu hamil lebih aktif dalam mencari informasi


(51)

42 dalam merawat kehamilannya demi terwujudnya kehamilan yang sehat bagi ibu dan janin.

Gambar IV.6 Media televisi Sumber: Dokumentasi pribadi

Media : Televisi

Material : Elektronik

Teknis Produksi : Adobe after effect cs6

Durasi : 1 Menit 50 detik

Tema : Meningkatkan kesadaran ibu hamil primigravida dalam mencari informasi mengenai kehamilan


(52)

43

Gambar IV.7 Screen Capture Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar IV.8 Media Ruang tunggu Sumber : Dokumentasi Pribadi

Media : LCD 14 inch


(53)

44 Teknis produksi : Adobe After effect

Durasi : 1 menit 50 detik

Tema : Meningkatkan kesadaran ibu hamil primigravida dalam mencari informasi mengenai kehamilan

IV.2.1.2 Video streaming

Media ini dipilih karena sangat cukup efektif dapat menjangkau masyarakat luas karena dapat mencakup wilayah lokal ataupun mancanegara melalui halaman internet seperti youtube, vimeo, facebook, twitter.

Gambar IV.9 Video Streaming Sumber: Dokumentasi Pribadi

Media : Internet

Teknis produksi : After effect

Durasi : 1 menit 50 detik

Tema : Meningkatkan kesadaran ibu hamil primigravida dalam mencari informasi mengenai kehamilan


(54)

45 IV.2.2 Media Pendukung

a. Poster

Konsep poster menggunakan teks dan visual, penekanan pada poster ini adalah dari tulisan kenali dan visual sillhoute ibu hamil, Bahwa kesehatan kehamilan ada di tangan ibu hamil itu sendiri.

Gambar IV.10 Poster Sumber : Dokumentasi pribadi

Material : Akasia 210 gm

Ukuran : 42 cm x 29.7 cm (A3) Teknis : Laser printing

Peletakan : Dinas kesehatan dan Tempat Pelayanan kesehatan

b. Gambar Tempel (Sticker)

Stiker merupakan media kampanye dan promosi yang biasanya di tempatkan dengan menempelkannya. Stiker yang dibuat merupakan jenis stiker tipis dengan material yang tahan air.


(55)

46

Please Wait. . .

Dalam masa menunggu kehamilan perbanyak mencari informasi

demi kesehatan kandungan

Gambar IV.11 Gambar tempel (stiker) Sumber : Dokumentasi pribadi

Material : Duratac Ukuran : 6 cm x 10 cm Teknis : Separasi

Peletakan : Dibagikan ketika melakukan pemeriksaan

c. T-shirt

Material yang digunakan yaitu kain combat 30 s ukuran L Material : Combat 30s

Ukuran : L

Teknis : DTG (direct to garment)

Diberikan gratis pada saat penyuluhan mengenai kehamilan dari dinas kesehatan.


(56)

47

Gambar IV.12 T-Shirt Sumber: Dokumentasi pribadi

d. Kalender

Material : Akasia 260 gram Ukuran : 15 cm x 21 cm (A5) Teknis : Laser Printing

Diberikan gratis pada saat ada penyuluhan mengenai kehamilan dari dinas kesehatan

Gambar IV.13 Kalender Duduk Sumber: Dokumentasi pribadi


(57)

48 e. X-banner

Baby

Mencari informasi yang baik untuk kehamilan anda

Sudahkah

anda?

Dalam masa menunggu kehamilan perbanyak mencari informasi

demi kesehatan kandungan

Gambar IV.14 X-banner Sumber : Dokumentasi pribadi

Material : Luster

Ukuran : 160 cm x 60 cm

Teknis : Cetak offset separasi


(58)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat-Nya yang selalu dilimpahkan kepada penulis, serta atas karunia dan petunjuk-Nyalah maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Komputer Indonesia tahun 2014.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan yang dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengelaman penulis. Namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun akan diterima dengan senang hati. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan, Akhir kata semoga Tugas Akhir penulis ini dapat bermanfaat tidak hanya sebagai karya akademik, namun sebagai karya yang bisa dinikmati masyarakat umum.

Bandung, 15 agustus 2014

Penulis,


(1)

44

Teknis produksi : Adobe After effect Durasi : 1 menit 50 detik

Tema : Meningkatkan kesadaran ibu hamil primigravida dalam mencari informasi mengenai kehamilan

IV.2.1.2 Video streaming

Media ini dipilih karena sangat cukup efektif dapat menjangkau masyarakat luas karena dapat mencakup wilayah lokal ataupun mancanegara melalui halaman internet seperti youtube, vimeo, facebook, twitter.

Gambar IV.9 Video Streaming Sumber: Dokumentasi Pribadi

Media : Internet

Teknis produksi : After effect Durasi : 1 menit 50 detik

Tema : Meningkatkan kesadaran ibu hamil primigravida dalam mencari informasi mengenai kehamilan


(2)

45

IV.2.2 Media Pendukung a. Poster

Konsep poster menggunakan teks dan visual, penekanan pada poster ini adalah dari tulisan kenali dan visual sillhoute ibu hamil, Bahwa kesehatan kehamilan ada di tangan ibu hamil itu sendiri.

Gambar IV.10 Poster Sumber : Dokumentasi pribadi

Material : Akasia 210 gm

Ukuran : 42 cm x 29.7 cm (A3) Teknis : Laser printing

Peletakan : Dinas kesehatan dan Tempat Pelayanan kesehatan

b. Gambar Tempel (Sticker)

Stiker merupakan media kampanye dan promosi yang biasanya di tempatkan dengan menempelkannya. Stiker yang dibuat merupakan jenis stiker tipis dengan material yang tahan air.


(3)

46

Please Wait. . .

Dalam masa menunggu kehamilan perbanyak mencari informasi

demi kesehatan kandungan

Gambar IV.11 Gambar tempel (stiker) Sumber : Dokumentasi pribadi

Material : Duratac Ukuran : 6 cm x 10 cm Teknis : Separasi

Peletakan : Dibagikan ketika melakukan pemeriksaan

c. T-shirt

Material yang digunakan yaitu kain combat 30 s ukuran L Material : Combat 30s

Ukuran : L

Teknis : DTG (direct to garment)

Diberikan gratis pada saat penyuluhan mengenai kehamilan dari dinas kesehatan.


(4)

47

Gambar IV.12 T-Shirt Sumber: Dokumentasi pribadi

d. Kalender

Material : Akasia 260 gram Ukuran : 15 cm x 21 cm (A5) Teknis : Laser Printing

Diberikan gratis pada saat ada penyuluhan mengenai kehamilan dari dinas kesehatan

Gambar IV.13 Kalender Duduk Sumber: Dokumentasi pribadi


(5)

48

e. X-banner

Baby

Mencari informasi yang baik untuk kehamilan anda

Sudahkah

anda?

Dalam masa menunggu kehamilan perbanyak mencari informasi

demi kesehatan kandungan

Gambar IV.14 X-banner Sumber : Dokumentasi pribadi

Material : Luster

Ukuran : 160 cm x 60 cm Teknis : Cetak offset separasi


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat-Nya yang selalu dilimpahkan kepada penulis, serta atas karunia dan petunjuk-Nyalah maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Komputer Indonesia tahun 2014.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan yang dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengelaman penulis. Namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun akan diterima dengan senang hati. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan, Akhir kata semoga Tugas Akhir penulis ini dapat bermanfaat tidak hanya sebagai karya akademik, namun sebagai karya yang bisa dinikmati masyarakat umum.

Bandung, 15 agustus 2014

Penulis,