Perancangan Kampanye Perawatan Organ Reproduksi untuk Remaja Putri.

(1)

vi

ABSTRAK

PERANCANGAN KAMPANYE PERAWATAN ORGAN REPRODUKSI UNTUK REMAJA PUTRI

Oleh

Novia Amadea Rosabel NRP 1164033

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa atau yang biasa dikenal dengan pubertas. Masa ini ditandai dengan perubahan-perubahan pada organ reproduksi, fisik, dan mental yang menjadi matang. Di Bandung, 80% remaja wanita tidak sadar akan beberapa kebiasaan kecil berpengaruh besar terhadap kesehatan alat reproduksinya yang akan menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, perlu dibuat sebuah perancangan kampanye untuk mengedukasi pada remaja putri agar menjaga sistem reproduksinya dengan benar sehingga terhindar dari kemungkinan buruk yang terjadi di masa depan menyangkut sistem reproduksinya. Manfaat perancangan ini adalah agar para remaja putri dapat mengenal cara menjaga organ reproduksinya dengan benar dan menjadikannya sebagai kebiasaan baik di kehidupannya.

Konsep kreatif yang digunakan adalah dengan membagi media kampanye menjadi media utama dan media pendamping. Media utama berupa situs komputer dan acara kecil yang diadakan di beberapa mal dengan video rekaman untuk mengenalkan lima cara yang tepat menjaga organ reproduksi. Media pendamping dibagi menjadi media promosi dan media pengingat kampanye berupa poster yang disebar ke berbagai sekolah dan kampus, iklan pada situs komputer, stiker LINE dan media-media sosial. Foto dilakukan oleh remaja-remaja putri sebagai tanda keikutsertaan mendukung kampanye.


(2)

ABSTRACT

THE DESIGN FOR A CAMPAIGN TO CARE ABOUT REPRODUCTIVE ORGANS FOR YOUNG WOMEN

Submitted by

Novia Amadea Rosabel NRP 1164033

Adolescence is a time of transition from childhood to adulthood or commonly known as puberty. This period is characterized by changes in the reproductive organs, physically, and mentally which become mature. In Bandung, 80% of young women are not aware of some small habits have a big impact on the health of the reproductive organs which would cause disease. Therefore, a design is needed to make a campaign to educate the young people in order to look after the reproductive system properly to avoid the negative possible situation which could happen in the future regarding the reproductive system. The benefit of this design is that the young women will know how to look after their reproductive organs properly and make it into good habits in their life.

The creative concept used is to divide the campaign media into a main media and supporting media. The main media is in the form of computer sites and small events which will be held in some malls with video footage to introduce five right ways to look after the reproductive organs. The supporting media is divided into a campaign media and reminder media in the form of campaign posters which are distributed to various schools and campuses, advertising on computer sites, stickers LINE and social media. Photos are carried out by teenage girls as a sign of participation to support the campaign.


(3)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….. i LEMBAR PENGESAHAN……… ii PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN…………. iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN……….. iv

KATA PENGANTAR……… v ABSTRAK……….. vi

DAFTAR ISI……….. viii

DAFTAR GAMBAR………. xi

DAFTAR TABEL……….. xii

DAFTAR DIAGRAM.……….. xiii

BAB I: PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang………. 1-2

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup……….. 3

1.3Tujuan Perancangan………. 3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data……….. 3-4 1.5 Skema Perancangan………. 5

BAB II: LANDASAN TEORI

2.1 Teori Kampanye……… 6

2.1.1 Definisi Kampanye……… 6

2.1.1 Jenis-jenis Kampanye……… 6-7

2.1.1 Media Kampanye……….. 7-9

2.1.1 Teknik Persuasi……….. 9-11

2.2 Tinjauan …….………11

2.2.1 Remaja……… 11-12


(4)

BAB III: DATA DAN FAKTA

3.1 Data dan Fakta……… 15

3.1.1 Dinas Kota Bandung……… 15-17

3.1.2 Data Penunjang……… 17

3.1.2.1 Data Hasil Survei Kuisioner……….. 17-27 3.1.2.2 Data Hasil Wawancara Dengan Beberapa Dokter……… 28 3.1.2.3 Data Teoritis Dari Buku-Buku……….. 28-30 3.1.3 Data Tinjauan Proyek Sejenis……….. 30-41

3.1.3.1 Proyek Nyata Sebuah Buku………. 30

3.1.3.2 Proyek Nyata Kampanye Kesehatan Wanita………... 32-34 3.1.3.3 Proyek Nyata Kampanye Kesehatan Gigi bersama Pepsodent….... 34-41

3.1.4 Sponsor Kampanye………. 41-42

3.1.4 Analisis Masalah Melalui STP dan SWOT………. 43 3.1.4.1 Segmentasi, Targeting dan Positioning (STP)………... 43-44 3.1.4.2 Strenght, Weakness, Opportunities, dan Threats (SWOT)………... 44

BAB IV: PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Komunikasi……… 45-47

4.2 Konsep Kreatif……… 48-51

4.3 Konsep Media……….. 51

4.3.1 Media Utama ……… 51-52

4.3.2 Media Pendamping ……….. 53-54

4.3.3 Timeline Media………. 55

4.3.4 Budgeting Media……….. 55-57

4.4 Hasil Karya……….. 57-70

BAB V: PENUTUP

5.1 Kesimpulan………….……….. 71


(5)

x

DAFTAR PUSTAKA………. xiv

LAMPIRAN……… xv

DATA PENULIS……… xvi


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan Penelitian……… 5

Gambar 3.1 Logo Dinas Kesehatan……… 15

Gambar 3.2 Daftar Pertanyaan Kuisioner page 1……… 17

Gambar 3.3 Daftar Pertanyaan Kuisioner page 2……… 18

Gambar 3.4 Daftar Pertanyaan Kuisioner page 3……… 18

Gambar 3.5 Daftar Pertanyaan Kuisioner page 4……… 19

Gambar 3.6 Gambar Buku Why Pubertas………. 31

Gambar 3.7 Kampanye Majalah Nova Tentang Kanker Serviks……….. 32

Gambar 3.8 Kampanye Majalah Nova Tentang Kanker Serviks……….. 33

Gambar 3.9 Kampanye Majalah Nova Tentang Kanker Serviks……….. 33

Gambar 3.10 Kampanye Majalah Nova Tentang Kesehatan Wanita………….. 34

Gambar 3.11 Kampanye Pepsodent Peduli Gigi dan Mulut……….………….. 35

Gambar 3.12 Kampanye Pepsodent Peduli Gigi dan Mulut……….………….. 36

Gambar 3.13 Website Unilever……….………….. 37

Gambar 3.14 Event Edukasi Pepsodent………..……….………….. 38

Gambar 3.15 Baliho Kampanye Pepsodent Peduli Gigi dan Mulut….……….. 39

Gambar 3.16 Poster Kampanye Pepsodent Peduli Gigi dan Mulut….………... 39

Gambar 3.17 Poster Kampanye Pepsodent Peduli Gigi dan Mulut….………... 40

Gambar 3.18 Poster Kampanye Pepsodent Peduli Gigi dan Mulut….………... 41

Gambar 3.19 Sabun Absolute Feminine Hygiene………...….………... 42

Gambar 3.20 Website Carefree Panty liner……….………... 42

Gambar 4.1 Logo Kampanye……….……….………... 45

Gambar 4.2 Palet Warna……….……….………... 46

Gambar 4.3 BW, Grayscale, Invert……….……….………... 47

Gambar 4.4 Grid……….……….………... 47

Gambar 4.5 Logo Scale…….……….……….………... 47

Gambar 4.6 Tipografi……….……….………... 49

Gambar 4.7 Diva Kampanye Care V ……….………... 50


(7)

xii

Gambar 4.9 Media Iklan Sticker LINE ……….………. 58

Gambar 4.10 Media Sticker LINE ………...……….………. 58

Gambar 4.11 Media Quotes ……...…..……….………. 60

Gambar 4.12 Media Instagram …………...…..…...……….………. 61

Gambar 4.13 Media Utama Website ……...…..…...……….………. 62

Gambar 4.14 Media Utama Website ……...…..…...……….………. 63

Gambar 4.15 Media Utama Photobooth Tampak Depan ……...…..…...…... 64

Gambar 4.16 Media Utama Photobooth Tampak Belakang ……...…....…... 65

Gambar 4.17 Buku Agenda Tampak Depan…………... ……...…..…...…... 65

Gambar 4.18 Buku Agenda Tampak Belakang …………... ……...………... 65

Gambar 4.19 Halaman Buku Agenda 1 ………... ……...………... 66

Gambar 4.20 Halaman Buku Agenda 2 ………... ……...………... 66

Gambar 4.21 Halaman Buku Agenda 3 ………... ……...………... 67

Gambar 4.22 Halaman Buku Agenda 4 ………... ……...………... 67

Gambar 4.23 Bodybag 7 Seri ………... ……...………... 68

Gambar 4.24 Bodybag Kamapnye …...………... ……...………... 69


(8)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Diagram Hasil Kuisioner Kebiasaan Remaja Putri………. 19

Diagram 3.2 Diagram Hasil Jawaban Pertanyaan 1………. 20

Diagram 3.3 Diagram Hasil Jawaban Pertanyaan 2………. 21

Diagram 3.4 Diagram Hasil Jawaban Pertanyaan 3………. 21

Diagram 3.5 Diagram Hasil Jawaban Pertanyaan 4……… 22

Diagram 3.6 Diagram Hasil Jawaban Pertanyaan 5……… 23

Diagram 3.7 Diagram Hasil Jawaban Pertanyaan 6……… 23

Diagram 3.8 Diagram Hasil Jawaban Pertanyaan 7……… 24

Diagram 3.9 Diagram Hasil Jawaban Pertanyaan 8……… 25

Diagram 3.10 Diagram Hasil Jawaban Pertanyaan 9……… 25

Diagram 3.11 Diagram Hasil Jawaban Pertanyaan 10……….. 26

Diagram 3.12 Diagram Hasil Jawaban Pertanyaan 11……….. 27

Diagram 4.3 Timeline Media………..……….. 55


(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Gaya hidup merupakan prilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktifitas kesehariannya. Gaya hidup sangat berpengaruh terhadap pola pikir, tingkah laku, dan kesehatan orang itu sendiri. Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini perubahan-perubahan organ reproduksi, perubahan tubuh, tindakan dan sebagainya yang biasa dikenal sebagai puber/pubertas. Perubahan bentuk tubuh dalam remaja pada masa ini ditandai dengan perubahan tinggi pada remaja pria yang pesat dan melampaui remaja putri. Mulai membesarnya payudara pada remaja putri. Tumbuhnya bulu-bulu di bagian-bagian tertentu baik pada remaja putra dan putri. Terjadinya menstruasi dan keputihan pada remaja putri, dan hal-hal lainnya. Hal tersebut perlu adanya informasi tentang cara yang benar dalam menjaga sistem reproduksi remaja putri agar mereka tidak salah dalam merawat sistem reproduksinya dan menyebabkan gangguan yang terjadi di kemudian hari.

Pada harian Kompas Kosmopolitan, dikatakan bahwa banyak kaum perempuan menebak-nebak sendiri infeksi apa yang terjadi pada sistem reproduksinya. Dikatakan bahwa perempuan yang pernah mengalami infeksi jamur dan infeksi saluran kemih (ISK) pada masa lalu tidak kembali lagi ke dokter untuk memeriksakan sistem reproduksinya. Kaum perempuan merasa sudah tahu dan tidak perlu lagi didiagnosa oleh dokter.

“Rasa gatal yang Anda pikir disebabkan oleh jamur bisa jadi merupakan gejala herpes atau alergi pada kulit,” kata Dr. McGee. “Sedangkan rasa panas waktu buang air kecil yang Anda kira gejala ISK kemungkinan dipicu oleh bakteri Chlamydia atau penyakit menular seksual lainnya.” Hal tersebut membuang-buang waktu dengan


(10)

obat-obatan yang Anda perkirakan sendiri, sehingga infeksi yang sesungguhnya bertambah parah. (Sumber: Cosmopolitan, Kompas, Jumat, 13/8/2010)

Salah satu faktor penyebab gangguan pada organ reproduksi remaja putri adalah karena kebiasaan-kebiasaan biasa yang ternyata berdampak buruk bagi kesehatan organ reproduksinya. Beberapa kebiasaan yang dilakukan perempuan terutama remaja putri berkaitan dengan menjaga daerah kewanitaannya dapat memicu timbulnya beberapa penyakit ringan yang disebabkan jamur pada daerah kewanitaannya. Pada harian Kompas Cosmopolitan, dikatakan salah satu fakta kebiasaan perempuan yang memicu timbulnya penyakit pada organ system reproduksi adalah kebiasaan memakai pakaian olahraga yang basah karena keringat selama berjam-jam. Dalam artikel tersebut dikatakan bahwa keringat membuat daerah kewanitaan menjadi lembab dan memicu perkembangbiakkan jamur atau bakteri pada dinding vagina. Menurut Dr Jill Maura Rabin, MD, kepala departemen uroginekologi di Long Island Jewish Medical Center, New York, bakteri dan jamur sangat menyukai keringat, sehingga semakin lama anda mengenakan pakaian olahraga, meskipun sudah kering, semakin tinggi resiko infeksi saluran kemih (ISK) yang dipicu oleh bakteri atau jamur. Keringat yang bercampur kotoran dapat menyumbat pori-pori, sehingga menyebabkan folliculitis (foliket rambut yang terinfeksi) pada area vagina. (Sumber: Cosmopolitan, Kompas, Jumat, 13/8/2010)

Kampanye merupakan salah satu cara memberi informasi dengan cara yang lebih halus untuk menumbuhkan kesadaran pada diri sendiri terhadap hal-hal di atas. Melalui kampanye, informasi tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi bagi remaja perempuan, cara-cara menjaga kesehatan reproduksi perempuan, fakta-fakta dampak positif dan negatif dari menjaga kesehatan reproduksi terkait dapat disampaikan secara halus kepada target kampanye. Melalui kampanye, diharapkan permasalahan mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi remaja perempuan dapat ditanggulangi dengan adanya pencegahan dan pengubahan pola pikir (mind-set) remaja untuk mulai mencoba mengubah prilaku hidup yang kurang sehat menjadi lebih sehat.


(11)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan di atas, rumusan masalah yang diangkat dapat dijabarkan adalah bagaimana membuat kampanye yang menginformasikan cara yang tepat untuk merawat sistem reproduksi pada remaja putri?

Ruang lingkup kampanye ini adalah kaum remaja putri dengan usia 11-17 tahun dan 18-24 tahun yang tinggal di kota Bandung. Memiliki kebiasaan yang kurang tepat dalam merawat sistem reproduksinya dan memiliki keingintahuan utuk merawat sistem reproduksinya.

1.3Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan kampanye ini adalah:

Memberikan edukasi pada remaja putri melalui kampanye untuk menjaga organ reproduksinya dengan benar untuk menghindari kemungkinan buruk yang terjadi di masa depan menyangkut organ reproduksinya.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, diperlukan adanya data-data yang konkret dan memadai sebagai dasar pemikiran dan acuan konsep perancangan karya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam riset ini adalah:

a. Wawancara

Dilakukan untuk memperkuat landasan teori yang dilakukan dengan pihak-pihak terkait untuk memperoleh data mengenai pentingnya menjaga kebiasaan yang baik untuk menjaga system organ reproduksi wanita. Wawancara dilakukan melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung dan dokter-dokter praktik.


(12)

b. Survei/Kuesioner

Melakukan Tanya jawab tertulis yang diberikan kepada 100 orang remaja putri tentang kebiasaan mereka sehari-hari dalam menjaga system organ reproduksinya dengan tujuan memberikan data yang valid.

c. Studi Pustaka

Dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang benar dari referensi buku-buku kesehatan tentang beberapa penyakit yang sangat berkaitan dengan perilaku/sikap menjaga organ reproduksi pada wanita. Informasi berupa cara pengobatan dan cara pencegahan dengan melakukan tindakan-tindakan yang benar dalam menjaga organ reproduksi. Teori-teori lain seperti teori kampanye, dan prilaku konsumen didapat dari website-website dan teori-teori para ahli.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 5 1.5Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan Penelitian (Sumber: Penelitian dan Pemikiran Penulis)

Latar Belakang Masalah / Fakta Di Lapangan

Masih banyaknya remaja yang salah dalam melakukan perawatan pada sistem reproduksinya dan terancam pada penyakit-penyakit seksual.

Rumusan Masalah

Bagaimana membuat kampanye yang menginformasikan cara yang tepat untuk merawat sistem reproduksi pada remaja putri?

Kampanye

Memberikan edukasi pada remaja putri melalui kampanye untuk merawat sistem reproduksinya dengan benar untuk menghindari kemungkinan buruk yang terjadi di masa depan menyangkut sistem reproduksinya.

Landasan Teori

- Teori Kampanye - Teori Ilustrasi - Teori Warna - Teori Tipografi

Analisis Data / Data Empirik - Wawancara dokter

- Kuisioner kepada remaja putri usia 11-24 tahun - Studi Pustaka tentang teori-teori terkait

STP & SWOT

Remaja putri usia 11-17 tahun dan usia 17-24 tahun. Pendidikan yang ditempuh dari SMP hingga S1 dengan pendapatan kurang dari Rp 2.000.000,- per bulan. Kalangan menengah ke atas yaitu kelas B. Remaja putri yang belum tahu cara yang benar seputar menjaga daerah kewanitaan dan system reproduksinya.

Konsep Kreatif

Menggunakan elemen bulat sebagai symbol perputaran, menggunakan

warna-warna soft dan ceria Konsep Komunikasi

kampanye ini mengusung lima cara yang benar untuk menjaga daerah kewanitaan.

Tujuan Akhir

Memberikan edukasi pada remaja putri melalui kampanye untuk merawat sistem reproduksinya dengan benar untuk menghindari kemungkinan buruk yang terjadi di masa depan menyangkut sistem reproduksinya.

Konsep Media

Media Awareness, Media Informing, Media


(14)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari perancangan ini adalah, salah satu faktor penyebab gangguan pada organ reproduksi remaja putri adalah karena kebiasaan-kebiasaan biasa yang ternyata berdampak buruk bagi kesehatan organ reproduksinya. Hal tersebut terbukti dari hasil kuesioner yang dilakukan penulis. Kampanye merupakan salah satu cara memberi informasi dengan cara yang lebih halus untuk menumbuhkan kesadaran pada diri sendiri terhadap hal-hal penting mengenai kesehatan organ reproduksi. Target kampanye ini adalah para remaja putri usia 11-17 tahun dan 18-24 tahun yang tinggal di kota Bandung. Memiliki kebiasaan yang kurang tepat dalam merawat sistem reproduksinya dan memiliki keingintahuan utuk merawat sistem reproduksinya. Tujuan perancangan kampanye ini adalah memberikan edukasi pada remaja putri melalui kampanye untuk menjaga organ reproduksinya dengan benar untuk menghindari kemungkinan buruk yang terjadi di masa depan menyangkut organ reproduksinya.

Media-media yang dipakai dalam kampanye ini adalah lebih banyak memakai media-media sosial. Hal yang mendasari dipakainya media-media sosial adalah karena media sosial di masa kini sangat mudah diakses dan para kaum remaja sangat terbuka terhadap kemajuan di bidang teknologi. Selain itu, hal yang mendasari lainnya adalah menghemat biaya kampanye. Media cetak tetap dipakai, namun sebagai media pendamping seperti poster, gimmick yang terdiri dari agenda dan bodybag. Sedangkan untuk menerapkan kebiasaan pada target quotes yang akan dikirimkan setiap hari lewat media sosial dipakai sebagai pengingat kepada target untuk hidup sehat.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 72 5.2 Saran

Untuk merubah suatu prilaku yang telah menjadi kebiasaan seputar menjaga daerah kewanitaan perlu adanya suatu konsistensi dan media-media pengingat untuk merubah pola kebiasaan tersebut, walaupun membutuhkan waktu yang panjang.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto (2008). AIDS dan Penyakit Kelamin Lainnya. Buku Kedokteran. Jakarta. Asosiasi Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia (2013). Ilmu Kesehatan Kulit dan

Kelamin. Program Studi Profesi Dokter. Jakarta.

Darmaprawira W.A., Sulasmi (2002). Psikologi Warna. ITB. Bandung.

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/04/27/penerapan-teori-komunikasi-dalam-kampanye-lingkungan-air-minum-dalam-kemasan-ades-555303.html

http://www.antarasumsel.com/print/273806/efektivitas-kampanye-politik-di-media-sosial

http://nasional.kompas.com/read/2014/03/29/1153482/%20Media.Sosial.dalam.Kam panye.Politik

http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Wanita/Ayo-Selfie-dengan-Lipstik-Tercoreng-untuk-Kampanye-Mencegah-Kanker-Serviks/

http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Wanita/Pakaian-Ketat-Membuat-Warna-Kulit-di-Area-Miss-V-Menghitam

http://www.tempokini.com/2014/06/peran-sosial-media-sebagai-media-kampanye-politik/

Pribakti B, SpOG(K) (2014). Menjaga Miss V tetap Sehat Sexy Siip. Pena Semesta. Surabaya.

Safitri (2014). Rahasia Cantik Luar Dalam. Notebook. Yogjakarta.

W. Santrock (2003). “ADOLESCNCE” Perkembangan Remaja. Erlangga. Jakarta.

Wirawan Sarwono (2012). Psikologi Remaja. PT. RAJAGRASINDO PERSADA. Depok.

www.unilever.co.id

Venus, M.A (2012). Manajemen Kampanye Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Simbiosa Rekatama Media. Bandung.


(1)

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan di atas, rumusan masalah yang diangkat dapat dijabarkan adalah bagaimana membuat kampanye yang menginformasikan cara yang tepat untuk merawat sistem reproduksi pada remaja putri?

Ruang lingkup kampanye ini adalah kaum remaja putri dengan usia 11-17 tahun dan 18-24 tahun yang tinggal di kota Bandung. Memiliki kebiasaan yang kurang tepat dalam merawat sistem reproduksinya dan memiliki keingintahuan utuk merawat sistem reproduksinya.

1.3Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan kampanye ini adalah:

Memberikan edukasi pada remaja putri melalui kampanye untuk menjaga organ reproduksinya dengan benar untuk menghindari kemungkinan buruk yang terjadi di masa depan menyangkut organ reproduksinya.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, diperlukan adanya data-data yang konkret dan memadai sebagai dasar pemikiran dan acuan konsep perancangan karya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam riset ini adalah:

a. Wawancara

Dilakukan untuk memperkuat landasan teori yang dilakukan dengan pihak-pihak terkait untuk memperoleh data mengenai pentingnya menjaga kebiasaan yang baik untuk menjaga system organ reproduksi wanita. Wawancara dilakukan melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung dan dokter-dokter praktik.


(2)

b. Survei/Kuesioner

Melakukan Tanya jawab tertulis yang diberikan kepada 100 orang remaja putri tentang kebiasaan mereka sehari-hari dalam menjaga system organ reproduksinya dengan tujuan memberikan data yang valid.

c. Studi Pustaka

Dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang benar dari referensi buku-buku kesehatan tentang beberapa penyakit yang sangat berkaitan dengan perilaku/sikap menjaga organ reproduksi pada wanita. Informasi berupa cara pengobatan dan cara pencegahan dengan melakukan tindakan-tindakan yang benar dalam menjaga organ reproduksi. Teori-teori lain seperti teori kampanye, dan prilaku konsumen didapat dari website-website dan teori-teori para ahli.


(3)

1.5Skema Perancangan

Latar Belakang Masalah / Fakta Di Lapangan

Masih banyaknya remaja yang salah dalam melakukan perawatan pada sistem reproduksinya dan terancam pada penyakit-penyakit seksual.

Rumusan Masalah

Bagaimana membuat kampanye yang menginformasikan cara yang tepat untuk merawat sistem reproduksi pada remaja putri?

Kampanye

Memberikan edukasi pada remaja putri melalui kampanye untuk merawat sistem reproduksinya dengan benar untuk menghindari kemungkinan buruk yang terjadi di masa depan menyangkut sistem reproduksinya.

Landasan Teori - Teori Kampanye - Teori Ilustrasi - Teori Warna - Teori Tipografi

Analisis Data / Data Empirik - Wawancara dokter

- Kuisioner kepada remaja putri usia 11-24 tahun - Studi Pustaka tentang teori-teori terkait

STP & SWOT

Remaja putri usia 11-17 tahun dan usia 17-24 tahun. Pendidikan yang ditempuh dari SMP hingga S1 dengan pendapatan kurang dari Rp 2.000.000,- per bulan. Kalangan menengah ke atas yaitu kelas B. Remaja putri yang belum tahu cara yang benar seputar menjaga daerah kewanitaan dan system reproduksinya.

Konsep Kreatif Menggunakan elemen bulat sebagai

symbol perputaran, menggunakan warna-warna soft dan ceria Konsep Komunikasi

kampanye ini mengusung lima cara yang benar untuk menjaga daerah kewanitaan.

Tujuan Akhir

Memberikan edukasi pada remaja putri melalui kampanye untuk merawat sistem reproduksinya dengan benar untuk Konsep Media Media Awareness, Media

Informing, Media Reminding


(4)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari perancangan ini adalah, salah satu faktor penyebab gangguan pada organ reproduksi remaja putri adalah karena kebiasaan-kebiasaan biasa yang ternyata berdampak buruk bagi kesehatan organ reproduksinya. Hal tersebut terbukti dari hasil kuesioner yang dilakukan penulis. Kampanye merupakan salah satu cara memberi informasi dengan cara yang lebih halus untuk menumbuhkan kesadaran pada diri sendiri terhadap hal-hal penting mengenai kesehatan organ reproduksi. Target kampanye ini adalah para remaja putri usia 11-17 tahun dan 18-24 tahun yang tinggal di kota Bandung. Memiliki kebiasaan yang kurang tepat dalam merawat sistem reproduksinya dan memiliki keingintahuan utuk merawat sistem reproduksinya. Tujuan perancangan kampanye ini adalah memberikan edukasi pada remaja putri melalui kampanye untuk menjaga organ reproduksinya dengan benar untuk menghindari kemungkinan buruk yang terjadi di masa depan menyangkut organ reproduksinya.

Media-media yang dipakai dalam kampanye ini adalah lebih banyak memakai media-media sosial. Hal yang mendasari dipakainya media-media sosial adalah karena media sosial di masa kini sangat mudah diakses dan para kaum remaja sangat terbuka terhadap kemajuan di bidang teknologi. Selain itu, hal yang mendasari lainnya adalah menghemat biaya kampanye. Media cetak tetap dipakai, namun sebagai media pendamping seperti poster, gimmick yang terdiri dari agenda dan bodybag. Sedangkan untuk menerapkan kebiasaan pada target quotes yang akan dikirimkan setiap hari lewat media sosial dipakai sebagai pengingat kepada target untuk hidup sehat.


(5)

5.2 Saran

Untuk merubah suatu prilaku yang telah menjadi kebiasaan seputar menjaga daerah kewanitaan perlu adanya suatu konsistensi dan media-media pengingat untuk merubah pola kebiasaan tersebut, walaupun membutuhkan waktu yang panjang.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto (2008). AIDS dan Penyakit Kelamin Lainnya. Buku Kedokteran. Jakarta. Asosiasi Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia (2013). Ilmu Kesehatan Kulit dan

Kelamin. Program Studi Profesi Dokter. Jakarta.

Darmaprawira W.A., Sulasmi (2002). Psikologi Warna. ITB. Bandung.

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/04/27/penerapan-teori-komunikasi-dalam-kampanye-lingkungan-air-minum-dalam-kemasan-ades-555303.html

http://www.antarasumsel.com/print/273806/efektivitas-kampanye-politik-di-media-sosial

http://nasional.kompas.com/read/2014/03/29/1153482/%20Media.Sosial.dalam.Kam panye.Politik

http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Wanita/Ayo-Selfie-dengan-Lipstik-Tercoreng-untuk-Kampanye-Mencegah-Kanker-Serviks/

http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Wanita/Pakaian-Ketat-Membuat-Warna-Kulit-di-Area-Miss-V-Menghitam

http://www.tempokini.com/2014/06/peran-sosial-media-sebagai-media-kampanye-politik/

Pribakti B, SpOG(K) (2014). Menjaga Miss V tetap Sehat Sexy Siip. Pena Semesta. Surabaya.

Safitri (2014). Rahasia Cantik Luar Dalam. Notebook. Yogjakarta.

W. Santrock (2003). “ADOLESCNCE” Perkembangan Remaja. Erlangga. Jakarta.

Wirawan Sarwono (2012). Psikologi Remaja. PT. RAJAGRASINDO PERSADA. Depok.

www.unilever.co.id

Venus, M.A (2012). Manajemen Kampanye Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Simbiosa Rekatama Media. Bandung.