100
tindak lanjut LHP dari instansi pengawasan fungsional; 4.8.3. Membimbing Pelaksana Seksi Pengumpulan dan Penerimaan
Dokumen untuk mengolah dan menganalisis bahan penyusunan konsep tindak lanjut LHP dari instansi
pengawasan fungsional;
4.8.4. Menerima bahan dari Pelaksana Seksi Pengumpulan dan Penerimaan Dokumen;
4.8.5. Menyusun konsep tindak lanjut LHP dari instansi pengawasan fungsional;
4.8.6. Menyampaikan konsep tindak lanjut LHP dari instansi pengawasan fungsional kepada Kepala Bidang Penerimaan
dan Penyimpanan Dokumen.
4.9. Membimbing pegawai untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas,
dan profesionalisme di Seksi Pengumpulan dan Penerimaan Dokumen untuk meningkatkan motivasi dan prestasi kerja.
4.9.1. Memberikan arahan untuk peningkatan kinerja; 4.9.2. Memotivasi pegawai agar lebih produktif;
4.9.3. Mengembangkan potensi pegawai; 4.9.4. Menilai kinerja pegawai.
4.10. Mengelola penyusunan laporan berkala Seksi Pengumpulan dan
Penerimaan Dokumen sebagai bahan penyusunan laporan berkala Bidang Penerimaan dan Penyimpanan Dokumen.
4.10.1. Menugaskan Pelaksana Seksi Pengumpulan dan Penerimaan Dokumen
untuk menyusun laporan berkala Seksi Pengumpulan dan Penerimaan Dokumen;
4.10.2. Membahas konsep laporan berkala Seksi Pengumpulan dan Penerimaan Dokumen;
4.10.3. Menugaskan Pelaksana Seksi Pengumpulan dan Penerimaan Dokumen untuk menyusun konsep laporan berkala Seksi
Pengumpulan dan Penerimaan Dokumen; 4.10.4. Mengoreksi, menandatangani dan menyampaikan laporan
berkala Seksi Pengumpulan dan Penerimaan Dokumen kepada Kepala Bidang Penerimaan dan Penyimpanan Dokumen.
5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:
5.1. Rencana kerja DJP, rencana kerja Sekretariat DJP, rencana kerja
Bidang Penerimaan dan Penyimpanan Dokumen dan rencana kerja Seksi Pengumpulan dan Penerimaan Dokumen tahun lalu dan tahun
berjalan;
5.2. Intruksi tertulis maupun lisan dari Kepala PPDDP;
5.3. Instruksi tertulis maupun lisan dari Kepala Bidang Penerimaan dan
Penyimpanan Dokumen;
101
5.4. Data laporan pelaksanaan tugas Seksi Pengumpulan dan Penerimaan
Dokumen; 5.5.
Surat-surat masuk yang telah didisposisi Kepala Bidang Penerimaan dan Penyimpanan Dokumen;
5.6. Informasi jabatan dan uraian jabatan di lingkungan DJP; dan
5.7. Konsep surat dari bawahan.
6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:
6.1. Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3262 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Menjadi Undang-Undang Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999 dan peraturan pelaksanaannya;
6.2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4893 dan peraturan pelaksanaannya;
6.3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5069 dan peraturan pelaksanaannya;
6.4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985
Tentang Pajak Bumi dan Bangunan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor
Republik Indonesia 3569 dan peraturan pelaksanaannya;
102
6.5. Undang-undang nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor
3313 dan peraturan pelaksanaannya;
6.6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 162, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.012007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK.012012;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62PMK.012009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 167PMK.012012;
6.9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151PMK.012010 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Keuangan; 6.10.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184PMK.012010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;
6.11. Nota Dinas, Surat Dinas, Surat Edaran dari internal maupun eksternal
DJP yang terkait; 6.12.
Surat EdaranInstruksiNota Dinas Kepala PPDDP; 6.13.
Buku pedoman dan petunjuk pelaksanaan tugas dari Kantor Pusat DJP;
6.14. Laporan pelaksanaan tugas tahun yang lalu; dan
6.15. Literature tentang pengumpulan dan penerimaan dokumen
perpajakan.
7. HASIL KERJA: