2. Kasi Pemindaian Dokumen

122
1.

NAMA JABATAN: Kepala Seksi Pemindaian Dokumen
(pada Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan)

2.

IKHTISAR JABATAN:
Melakukan penyortiran
penyusunan laporan.

3.

dan

pemindaian

dokumen

perpajakan,


serta

TUJUAN JABATAN:
Terwujudnya pelaksanaankegiatan penyortiran dan pemindaian dokumen
perpajakan, serta penyusunan laporan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

4.

URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:
4.1.

Melaksanakan kegiatan penyortiran dokumen perpajakan.
4.1.1. Mengidentifikasi bahan pelaksanaan kegiatan penyortiran
dokumen;
4.1.2. Menugaskan Pelaksana Seksi Pemindaian Dokumen untuk
mengumpulkan bahan pelaksanaan kegiatan penyortiran
dokumen;
4.1.3. Membimbing pelaksanaan kegiatan penyortiran dokumen dan

menyusun konsep laporan pelaksanaannya;
4.1.4. Menyampaikan konsep
laporan pelaksanaan
kegiatan
penyortiran dokumen perpajakan kepada Kepala Bidang
Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data.

4.2.

Melaksanakan kegiatan pemindaian dokumen perpajakan.
4.2.1. Mengidentifikasi bahan pelaksanaan kegiatan pemindaian
dokumen;
4.2.2. Menugaskan Pelaksana Seksi Pemindaian Dokumenuntuk
mengumpulkan bahan pelaksanaan kegiatan pemindaian
dokumen;
4.2.3. Membimbing pelaksanaan kegiatan pemindaian dokumen
perpajakan dan menyusun konsep laporan pelaksanaannya;
4.2.4. Menugaskan Pelaksana Seksi Pemindaian Dokumen untuk
mengumpulkan bahan pelaksanaan kegiatan pengemasan
ulang dokumen;

4.2.5. Membimbing pelaksanaan kegiatan pengemasan ulang hasil
kegiatan pemindaian dan menyusun konsep laporan
pelaksanaannya;
4.2.6. Menyampaikan konsep
laporan pelaksanaan
kegiatan
pemindaian dokumen perpajakan dan pengemasan ulang
kepada Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman
Data.

123

4.3.

Melaksanakan evaluasi
dokumen perpajakan.

kegiatan

penyortiran


dan

pemindaian

4.3.1. Mengidentifikasi bahan pelaksanaan evaluasi kegiatan
penyortiran dan pemindaian dokumen;
4.3.2. Menugaskan Pelaksana Seksi Pemindaian Dokumen untuk
mengumpulkan bahan pelaksanaan evaluasi kegiatan
penyortiran dan pemindaian dokumen;
4.3.3. Membimbing pelaksanaan evaluasi kegiatan penyortiran dan
pemindaian dokumen dan menyusun konsep laporan
pelaksanaannya;
4.3.4. Menyampaikan konsep laporan pelaksanaan evaluasi kegiatan
penyortiran dan pemindaian dokumen kepada Kepala Bidang
Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data.
4.4.

Menyusun konsep Surat Tanggapan atau Jawaban atas masalah yang
diajukan oleh pihak internal atau pihak eksternal DJP yang berkaitan

dengan tugas pokok dan fungsi Seksi Pemindaian Dokumen.
4.4.1. Mengidentifikasi bahan penyusunan konsep Surat Tanggapan
atau Jawaban;
4.4.2. Menugaskan Pelaksana Seksi Pemindaian Dokumen untuk
mengumpulkan bahan penyusunan konsep Surat Tanggapan
atau Jawaban;
4.4.3. Membimbing Pelaksana Seksi Pemindaian Dokumen untuk
mengolah dan menganalisis bahan penyusunan konsep Surat
Tanggapan atau Jawaban;
4.4.4. Menerima bahan dari Pelaksana Seksi Pemindaian Dokumen;
4.4.5. Menyusun konsep Surat Tanggapan atau Jawaban;
4.4.6. Menyampaikan konsep Surat Tanggapan atau Jawaban kepada
Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data.

4.5.

Menyusun konsep Renstra, RKT, Penetapan Kinerja dan LAKIP Bidang
Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data sebagai bahan masukan
untuk penyusunan Renstra, RKT, Penetapan Kinerja, dan LAKIP
PPDDP.

4.5.1. Mengidentifikasi dan menentukan bahan penyusunan konsep
Renstra, RKT, Penetapan Kinerja, dan LAKIP;
4.5.2. Menugaskan Pelaksana Seksi Pemindaian Dokumen untuk
mengumpulkan
bahan penyusunan konsep Renstra, RKT,
Penetapan Kinerja, dan LAKIP;
4.5.3. Membimbing Pelaksana Seksi Pemindaian Dokumenuntuk
mengolah dan menganalisis bahan penyusunan konsep
Renstra, RKT, Penetapan Kinerja, dan LAKIP;
4.5.4. Menerima bahan dari Pelaksana Seksi Pemindaian Dokumen;
4.5.5. Menyusun konsep Renstra, RKT, Penetapan Kinerja, dan LAKIP;

124

4.5.6. Menyampaikan konsep Renstra, RKT, Penetapan Kinerja, dan
LAKIP kepada Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan
Perekaman Data.
4.6.

Menyusun konsep tindak lanjut LHP dari instansi pengawasan

fungsional.
4.6.1. Mengidentifikasi bahan penyusunan konsep tindak lanjut LHP
dari instansi pengawasan fungsional;
4.6.2. Menugaskan Pelaksana Seksi Pemindaian Dokumen untuk
mengumpulkan bahan penyusunan konsep tindak lanjut LHP;
4.6.3. Membimbing Pelaksana Seksi Pemindaian Dokumen untuk
mengolah dan menganalisis bahan penyusunan konsep tindak
lanjut LHP;
4.6.4. Menerima bahan dari Pelaksana Seksi Pemindaian Dokumen;
4.6.5. Menyusun konsep tindak lanjut LHP;
4.6.6. Menyampaikan konsep tindak lanjut LHP kepada Kepala
Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data.

4.7.

Membimbing pegawai untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas,
dan profesionalisme di Seksi Pemindaian Dokumen untuk
meningkatkan motivasi dan prestasi kerja.
4.7.1.
4.7.2.

4.7.3.
4.7.4.

4.8.

Memberikan arahan untuk peningkatan kinerja;
Memotivasi pegawai agar lebih produktif;
Mengembangkan potensi pegawai;
Menilai kinerja pegawai.

Mengelola penyusunan laporan berkala Seksi Pemindaian Dokumen
sebagai bahan penyusunan laporan berkala Bidang Pemindaian
Dokumen dan Perekaman Data.
4.8.1. Menugaskan Pelaksana Seksi Pemindaian Dokumen untuk
menyusun laporan berkala Seksi Pemindaian Dokumen;
4.8.2. Membahas konsep laporan berkala Seksi Pemindaian
Dokumen;
4.8.3. Menugaskan Pelaksana Seksi Pemindaian Dokumen untuk
menyusun konsep laporan berkala Seksi Pemindaian
Dokumen;

4.8.4. Mengoreksi, menandatangani dan menyampaikan laporan
berkala Seksi Pemindaian Dokumen kepada Kepala Bidang
Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data.

5.

BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:

125
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.
5.6.
5.7.
6.

Rencana kerja DJP, rencana kerja Sekretariat DJP, rencana kerja
Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data dan rencana kerja

Seksi Pemindaian Dokumen tahun lalu dan tahun berjalan;
Intruksi tertulis maupun lisan dari Kepala PPDDP;
Instruksi tertulis maupun lisan dari Kepala Bidang Pemindaian
Dokumen dan Perekaman Data;
Data laporan pelaksanaan tugas Seksi Pemindaian Dokumen;
Surat-surat masuk yang telah didisposisi Kepala Bidang Pemindaian
Dokumen dan Perekaman Data;
Informasi jabatan dan uraian jabatan di lingkungan DJP; dan
Konsep surat dari bawahan.

ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:
6.1.

6.2.

6.3.

Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan
Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4999) dan peraturan pelaksanaannya;
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4893) dan
peraturan pelaksanaannya;
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5069) dan
peraturan pelaksanaannya;

126

6.4.

6.5.

6.6.

6.7.

6.8.

6.9.
6.10.
6.11.
6.12.
6.13.
6.14.
6.15.
7.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor
68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
1994 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985
Tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor
Republik Indonesia 3569) dan peraturan pelaksanaannya;
Undang-undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 69,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor
3313) dan peraturan pelaksanaannya;
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 162, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268);
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.01/2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data dan Dokumen
Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.01/2012;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.01/2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 167/PMK.01/2012;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.01/2010 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Keuangan;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;
Nota Dinas, Surat Dinas, Surat Edaran dari internal maupun eksternal
DJP yang terkait dengan pengelolaan data dan dokumen perpajakan;
Surat Edaran/Instruksi/Nota Dinas Kepala PPDDP;
Buku pedoman dan petunjuk pelaksanaan tugas dari Kantor Pusat
DJP;
Laporan pelaksanaan tugas tahun yang lalu; dan
Literature tentang penyortiran dan pemindaian dokumen perpajakan.

HASIL KERJA:
7.1.
7.2.
7.3.
7.4.

Konsep laporan pelaksanaan kegiatan penyortiran dokumen
perpajakan;
Konsep laporan pelaksanaan kegiatan pemindaian dokumen
perpajakan;
Konsep laporan pelaksanaan evaluasi kegiatan penyortiran dan
pemindaian dokumen perpajakan;
Konsep tanggapan atau jawaban;

127

8.

7.5.
Konsep Renstra, RKT, Penetapan Kinerja, dan LAKIP;
7.6.
Konsep tindak lanjut LHP dari instansi pengawasan fungsional; dan
7.7.
Laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pemindaian Dokumen.
WEWENANG:
8.1.
8.2.
8.3.
8.4.

9.

Mengajukan usul, saran, pendapat dan pemecahan masalah kepada
Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data;
Meminta penjelasan tentang masalah pekerjaan kepada atasan;
Memeriksa dan mengoreksi pekerjaan pegawai; dan
Menegakkan disiplin pada Seksi Pemindaian Dokumen.

TANGGUNG JAWAB:
9.1.
9.2.
9.3.
9.4.
9.5.

Kebenaran atas saran dan pendapat yang diajukan;
Kebenaran bahan dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan,
penyortiran, dan pemindaian dokumen;
Kebenaran data dalam konsep surat tugas, surat tanggapan, surat
instruksi dan laporan pelaksanaan kegiatan;
Kelancaran pelaksanaan tugas dan disiplin pegawai; dan
Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN:
10.1.

Dimensi Non Finansial:
10.1.1.
Lingkup Kerja;
10.1.2.
Jumlah Sumber Daya Manusia; dan
10.1.3.
Jenis dokumen perpajakan yang dikelola.
11. HUBUNGAN KERJA:
11.1.
11.2.
11.3.
11.4.
11.5.
11.6.

Kepala PPDDP dalam penyusunan konsep dan pelaksanaan kegiatan
penyortiran dan pemindaian dokumen perpajakan;
Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data dalam hal
koordinasi kegiatan pengawasan, menerima tugas, pengarahan dan
mengajukan saran dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
Kepala Seksi di Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data
dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas;
Para pegawai bawahan dalam hal pembagian tugas, pengarahan,
petunjuk pelaksanaan pekerjaan serta menerima saran dan pendapat;
Kepala Subbagian/Seksi di lingkungan PPDDP dalam hal koordinasi
pelaksanaan pekerjaan; dan
Unit kerja di lingkungan DJP dalam hal pelaksanaan kegiatan
penyortiran dan pemindaian dokumen perpajakan.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:
Jumlah unit kerja di lingkungan DJP yang banyak dan tersebar luas di seluruh
wilayah Indonesia akan menjadi kendala bagi pelaksanaan kegiatan

128
pengumpulan seluruh dokumen perpajakan sehingga diperlukan sarana dan
prasarana yang dapat memudahkan kegiatan tersebut.
13. RISIKO JABATAN: Tidak ada.
14. SYARAT JABATAN:
14.1.
14.2.
14.3.
14.4.

Pangkat/Golongan: Penata/IIIc;
Pendidikan formal: Strata 1/Diploma IV;
Diklat/Kursus: Diklatpim Tk.IV;
Syarat lainnya:
14.4.1. Kompetensi Perilaku dan Manajerial:
14.4.1.1. Continuous Improvement;
14.4.1.2. Stakeholder Focus;
14.4.1.3. Integrity;
14.4.1.4. In depth Problem Solving & Analysis;
14.4.1.5. Planning and Organizing;
14.4.1.6. Managing Others;
14.4.1.7. Delivering Result;
14.4.1.8. Quality Focus.

15. KEDUDUKAN JABATAN: