3
2. Manfaat Media Pembelajaran di PAUD
Pertimbangan utama penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran, dapat dilihat dari kebermanfaatannya yang sangat tinggi. Media pembelajaran memiliki sejumlah
manfaat sebagai berikut : a.
Mengkonkritkan konsep-konsep yang abstrak Contoh : media buku cerita digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai
contoh perilaku berbagi. Di dalam buku tersebut terdapat beragam contoh perilaku berbagi seperti berbagi makanan, berbagi ide, berbagi giliran mengantri,
dan juga akibat dari perilaku tidak mau berbagi seperti bertengkar dengan teman. Guru memerlukan media buku cerita untuk mengoperasionalisasikan konsep
berbagi yang secara abstrak untuk kemudian dapat dipahami oleh anak-anak sesuai dengan tahapan perkembangan kognitifnya, misal konsep bilangan 1
dikonkritkan dengan gambar 1 buah apel. b.
Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar diperoleh ke dalam lingkungan belajar
Contoh : informasi mengenai binatang harimau dapat dihadirkan di dalam kelas melalui media audio-visual. Binatang harimau tidak dapat dihadirkan di dalam
kelas karena objek terlalu berbahaya. Melalui tayangan tersebut anak-anak tetap dapat mengetahui perbedaan harimau dengan binatang lainnya, kemudian
mengetahui jumlah kaki harimau, mengetahui makanan kesukaan harimau, mengetahui suara harimau, dan informasi lainnya mengenai harimau.
c. Menampilkan objek yang terlalu besar
Contoh: media buku cerita digunakan guru untuk mengenalkan binatang gajah kepada anak-anak. Hal ini dilakukan oleh guru karena tidak mungkin
menghadirkan binatang gajah ke dalam kelas. d.
Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat Contoh: Guru mengajak anak untuk menyaksikan tayangan perlombaan lari
melalui sebuah film, kemudian meminta anak menebak siapa pemenangnya. Guru menggunakan media audio-visual untuk dapat mempercepat atau memperlambat
tayangan tersebut. e.
Memungkinkan anak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya.
4 Contoh: informasi mengenai proses pertumbuhan rumput yang disampaikan
melalui tayangan media audio-visual, memungkinkan anak untuk dapat lebih peduli merawat rumput dan tanaman di sekitar lingkungannya.
f. Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau persepsi belajar pada
masing-masing anak Contoh: sebelum menggunakan bantuan media, anak-anak memiliki beragam
persepsi mengenai binatang bebek. Setelah menggunakan media audio-visual, anak-anak kemudian dapat memiliki keseragaman persepsi mengenai binatang
bebek, yakni berkaki dua, memiliki selaput di kakinya, memiliki suara yang khas, dan dapat berenang. Guru juga dapat meminta anak untuk membedakannya
dengan binatang lain, seperti membedakan bebek dengan ayam, atau membedakan bebek dengan burung.
g. Membangkitkan motivasi anak
Contoh: perilaku meminta maaf dapat disampaikan melalui media buku cerita, seperti perilaku meminta maaf ketika tidak sengaja menginjak kaki teman. Selain
itu guru juga dapat menyampaikan bahwa contoh perilaku meminta maaf tersebut sudah pernah dilakukan oleh salah satu anak di kelas, misalnya melalui ungkapan
perilaku e i ta aaf i i per ah dilakuka oleh A ketika tidak se gaja e gi jak kaki B, hebat ya A au e i ta aaf
h. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun
disimpan sesuai kebutuhan Contoh : informasi mengenai metamorphosis kupu-kupu dapat ditayangkan atau
diperlihatkan secara berulang kepada anak-anak melalui media. Guru tidak perlu menunggu musim metamorphosis kupu-kupu, jika ingin menyampaikan proses
pertumbuhan kupu-kupu. i.
Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak bagi seluruh anak Contoh : informasi mengenai cara memakai pakaian dapat dilakukan secara
bersamaan melalui media audio-visual. Anak-anak dikumpulkan di dalam kelas untuk menyaksikan tayangan mengenai tahapan memakai pakaian, seperti
memasukkan tangan ke dalam baju dan mengancingkan baju. j.
Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang Contoh : informasi mengenai perkembangan manusia sejak bayi hingga dewasa
5 dapat diatasi melalui penggunaan media, tanpa harus menunggu seorang ibu
mengandung dan melahirkan, kemudian seorang anak tumbuh menjadi dewasa, atau perubahan kepompong menjadi kupu-kupu.
3. Jenis Media Pembelajaran