Pembangunan Aplikasi E-Learning Pada SMP PGII 1 Bandung

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

IMAM ZAINUDIN

10108380

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(2)

v

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 8

2.1 Tinjauan Sekolah ... 8

2.1.1 Sejarah Sekolah ... 8

2.1.2 Logo Sekolah... 10

2.1.3 Stuktur Organisasi ... 11

2.1.4 Deskripsi Tugas ... 12

2.2 Landasan Teori ... 16


(3)

vi

2.2.2.1 Pengertian Sistem ... 19

2.2.2.2 Pengertian Informasi ... 20

2.2.2.3 Klasifikasi Sistem Informasi ... 20

2.2.2.4 Sistem Monitoring ... 21

2.2.3 Konsep Pengolahan Data ... 23

2.2.3.1 Pengertian Data ... 23

2.2.3.2 Pengertian Basis Data... 24

2.2.3.3 DBMS (Database Management Sistem) ... 26

2.2.4 Konsep Analisis Terstruktur... 27

2.2.4.1 Pengenalan Flowmap dan Flowchart ... 27

2.2.4.2 Pengenalan Entity Relationship Diagram (ERD) ... 27

2.2.4.3 Pengenalan Diagram Konteks ... 31

2.2.4.4 Pengenalan Data Flow Diagram (DFD) ... 31

2.2.4.5 Kamus Data ... 32

2.2.5 Perangkat Lunak Pendukung ... 32

2.2.5.1 Microsoft Visio 2007 ... 32

2.2.5.2 MySQL 5.1.36 ... 32

2.2.5.3 phpMyAdmin 3.2.0.1 ... 32

2.2.5.4 Macromedia Dreamwaver 8 ... 32

2.2.5.5 XAMPP ... 32

2.2.6 Kuesioner ... 31


(4)

vii

3.1.2.1 Prosedur Pemberian Materi disaat Guru Hadir ... 34

3.1.2.2 Prosedur Pemberian Tugas disaat Guru Hadir ... 37

3.1.2.3 Prosedur Pemberian Tugas disaat Guru Berhalangan Hadir ... 39

3.1.2.4 Prosedur Ujian ... 40

3.1.2.5 Prosedur Ulangan ... 43

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 45

3.1.4 Analisis Monitoring... 46

3.1.5 Analisis Pengkodean ... 50

3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional... 51

3.1.6.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras (hardware) ... 51

3.1.6.2 Analisis Kebutujan Perangkat Lunak (software) ... 52

3.1.6.3 Analisis Pengguna ... 53

3.1.7 Analisis Basis Data... 55

3.1.7.1 Kamus Data ERD ... 56

3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 58

3.1.8.1 Diagram Konteks... 59

3.1.8.2 DFD Level 1 ... 60

3.1.8.3 DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Profil Pengguna ... 61

3.1.8.4 DFD level 2 Proses 3 Pengolahan Data Master ... 62

3.1.8.5 DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan Data Pembelajaran ... 63

3.1.8.6 DFD Level 2 Proses 5 Forum ... 64


(5)

viii

3.1.8.11 DFD Level 3 Proses 3.5 Pengolahan Tahun Ajar ... 67

3.1.8.12 DFD Level 3 Proses 3.6 Pengolahan Semester ... 67

3.1.8.13 DFD Level 3 Proses 3.7 Pengolahan Mata Pelajaran ... 68

3.1.8.14 DFD Level 3 Proses 4.1 Pengolahan Materi ... 68

3.1.8.15 DFD Level 4 Proses 4.2 Pengolahan Tugas ... 69

3.1.8.16 DFD Level 4 Proses 4.3 Pengolahan Quiz ... 70

3.1.8.17 DFD Level 4 Proses 4.4 Pengolahan Pengumuman ... 71

3.1.9 Spesifikasi Proses ... 72

3.1.10 Kamus Data DFD ... 85

3.2 Perancangan Sistem... 89

3.2.1 Skema Relasi ... 89

3.2.2 Struktur Tabel ... 90

3.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 97

3.2.4 Perancangan Antarmuka ... 99

3.2.5 Perancangan Pesan ... 150

3.2.6 Perancangan Jaringan Semantik ... 151

3.2.7 Perancangan Prosedural ... 154

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 159

4.1 Implementasi ... 159

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 159

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 160


(6)

ix

4.2.1.1 Skenario Pengujian Black Box ... 167

4.2.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 169

4.2.1.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Black Box ... 211

4.2.2 Pengujian Beta... 211

4.2.2.1 Skenario Pengujian Beta ... 212

4.2.3 Kesimpulan Pengujian Beta ... 218

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 219

5.1 Kesimpulan... 219

5.2 Saran ... 219


(7)

219

akses Senin, 4 Maret 2013 Pukul 20:57.

[3] Keuntungan Menggunakan E-learning,

http://www.m-edukasi.web.id/2013/01/, Tanggal akses Kamis, 18 April 2013 Pukul 21:59. [4] Komponen-komponen E-learning, http://jamaluddinjaffor.wordpress.com,

Tanggal akses Rabu, 22 Januari 2014 Pukul 11:03.

[5] Sistem Informasi, http://apr1l-si.comuf.com/SI.pdf, Tangggal Akses Sabtu, 01 Mei 2013 Pukul 01:56.

[6] Dashboard Sebagai Salah Satu Decision,

http://pueque.blogspot.com/2011/04/, Tanggal akses 14 Mei 2013 Pukul 18:06.

[7] Dashboard, http://cio-indo.blogspot.com/2012/05/, Tanggal akses 14 Mei 2013 Pukul 18:30.

[8] Kadir Abdul, (2009). Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relasional, Yogyakarta, CV. Andi OFFSET.

[9] Pengertian Basis Data, http://krida85.wordpress.com/2008/04/16/, Tanggal akses Rabu, 24 April 2013 Pukul 14:39.

[10] Pengertian dan Fungsi Database Management Sistem, http://bloggersinus.com/, Tanggal akses Rabu, 24 April 2013 Pukul 14:23. [11] Sistem Terstruktur, http://dodimaulanaf.wordpress.com/2011/12/01/,

Tanggal akses Rabu 24 April 2013 Pukul 14:15.

[12] Kuesioner, http://alfside.wordpress.com, Tanggal akses Rabu 30 April 2014 Pukul 12:39

[13] Prof. Dr. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta, CV : Bandung.

[14] Modul Perkuliahan Rekayasa Perangkat Lunak Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia : Bandung.


(8)

[15] Eckerson, Wayne W. (2006). Performance Dashboard: Measuring, Monitoring, and Managing Your Bussniness. USA: TDWI.

[16] Pengertian Data, http://internet.artikel2.com, Tanggal akses Rabu, 24 April 2013 Pukul 13:18.


(9)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan karunia-Nya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pembangunan Aplikasi E-Learning Pada SMP PGII 1 Bandung”.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Penulis membutuhkan peran serta dari pihak lain untuk proses penyelesaian skripsi ini, karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan. Oleh karena itu ijinkanlah penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

2. Kedua orang tua beserta keluarga tercinta, atas doa yang tidak pernah putus, dukungan yang tidak pernah berhenti, baik secara moril dan materil, serta sebagai alasan bagi penulis untuk tetap berjuang menyelesaikan pendidikan ini.

3. Ibu Kania Evita Dewi, S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing. Terima kasih karena telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan nasehatnya selama penyusunan skripsi ini.


(10)

4. Ibu Sufaatin, S.T., M.Kom., dan Ibu Rani Susanto, S.Kom., selaku penguji. Terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk memberikan nasehat, kritik dan saran selama penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Program Studi Teknik Informatika UNIKOM.

6. Bapak Andri Heryandi, S.T., M.T., selaku dosen wali kelas IF-08 Angkatan 2008.

7. Teman-teman di Jurusan Teknik Informatika Angkatan 2008 khususnya kelas IF-08 terima kasih atas doa, bantuan dan dorongannya.

8. Serta semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Didalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha seoptimal mungkin walaupun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Masukan atau saran yang ditujukan untuk penyempurnaan skripsi ini akan diterima oleh penulis dengan senang hati.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada ummnya.

Bandung, Agustus 2014


(11)

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 19 November 1990

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum kawin

Anak Ke : Pertama dari dua bersaudara

Alamat : Jl. H. Ibrahiem Adjie Gg. Mesjid 1 No. 17 RT 05 RW 05 Kelurahan Binong Kecamatan Batununggal

Kota Bandung 40275

Telepon : +62878 2347 5233

E-mail : mhem.imem@yahoo.com

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar : SDN Binong Jati II 1996-2002 2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Taman Siswa 2002-2005

3. Sekolah Menengah Kejuruan : Sekolah Menengah Atas Kartika Siliwangi I 2005-2008

4. Perguruan Tinggi : FTIK Unikom Bandung 2008-2014

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Bandung, Agustus 2014


(12)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGII 1 Bandung merupakan salah satu sekolah yang cukup baik dengan nilai Akreditasi A dan sudah memiliki website

resmi dengan alamat http://www.smppgii1.sch.id. Sekolah ini pun sudah menggunakan sistem komputerisasi, dimana metode belajarnya selalu berhubungan dengan dunia informasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan pihak sekolah diketahui bahwa ada beberapa kendala seperti media pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar mengajar diantaranya mengenai sarana pembelajaran tambahan untuk guru dan siswa disamping kegiatan belajar dikelas, penyediaan sumber referensi yang masih kurang sehingga para siswa masih harus mencari referensi tambahan di internet jika ada materi yang kurang dipahami, namun terkadang tidak sesuai dengan Kurikulum yang ada disekolah, juga besarnya kemungkinan waktu belajar akan sempit dikarenakan guru yang bersangkutan berhalangan hadir, sehingga guru harus membagi-bagi waktu agar materi yang sesuai dengan RPP telah disampaikan kepada siswa-siswanya, serta sarana komunikasi seperti tanya jawab antara guru dan siswa apabila masih ada yang belum dipahami di kelas reguler.

Selain itu adanya kemungkinan guru terlambat memeriksa tugas atau ujian sehingga besar kemungkinan guru tersebut tidak mengetahui perkembangan setiap siswanya serta tidak dapat mengevaluasi metode pembelajaran yang digunakan apakah berhasil atau tidak.

Dengan masalah yang ada, maka SMP PGII 1 Bandung memerlukan aplikasi e-learning yang mampu menghemat waktu belajar mengajar, menjangkau wilayah geografis yang lebih luas serta menjadikan siswa lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Maka dari itu, semakin berkembangnya bidang teknologi dan komunikasi, proses kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan dengan lebih praktis dan efesien dengan menggunakan aplikasi e-learning sebagai


(13)

media tambahan untuk kegiatan belajar mengajar karena e-learning bisa mewakili perkembangan IT saat ini yang semakin berkembang dengan pesat.

Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan sebuah sistem untuk dapat memberikan kemudahan bagi guru maupun siswa untuk mengakses materi, pengumpulan tugas, sarana komunikasi maupun untuk monitoring, dimana semuanya memiliki tujuan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dilingkungan sekolah sehingga menjadi solusi permasalahan-permasalahan tersebut, sehingga diambil topik penelitian “Pembangunan Aplikasi E-Learning

pada SMP PGII 1 Bandung”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun aplikasi e-learning pada SMP PGII 1 Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan masalah yang diteliti, maka maksud dari penulisan penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan perancangan sistem pembelajaran aplikasi e-learning. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Memudahkan siswa untuk mendapatkan materi tambahan serta mempermudah guru untuk memberikan pembelajaran tambahan disamping kegiatan belajar dikelas.

2. Mempermudah komunikasi tanya jawab bisa dilakukan oleh guru kepada siswa, begitu juga sebaliknya.

3. Mempermudah guru menyampaikan latihan soal jika guru yang bersangkutan berhalangan hadir dikelas.

4. Memudahkan guru untuk mengevaluasi metode pembelajaran yang digunakan dengan cara melihat grafik nilai siswa hingga nilai yang siswa capai melebihi KKM yang ditentukan.


(14)

1.4 Batasan Masalah

Adapun beberapa batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem tersusun berdasarkan kurikulum yang berlaku.

2. Sistem mengelola data-data yang bersangkutan dengan pembelajaran yang ada di lingkungan SMP PGII 1 Bandung seperti materi.

3. Siswa tidak bisa mengikuti quiz yang ada dialam aplikasi diluar sekolah.

4. Fasilitas tambahan di aplikasi e-learning ini adalah materi pelajaran yang diberikan bisa berupa modul yang berbentuk teks seperti doc,

pdf, xls, dan ppt, gambar yang bisa di unduh, serta dapat memberikan pelayanan quiz dengan soal dan jawaban bisa berupa teks dan gambar. 5. Cara pandang pembuatan perangkat lunak yang digunakan adalah

terstruktur, dengan Entity Relational Diagram (ERD) sebagai model datadan Data Flow Diagram (DFD) untuk model fungsionalnya.

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan referensi, baik berupa buku, berita, maupun jurnal yang berkaitan dengan kasus yang diambil.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan terjun langsung ke tempat penelitian yaitu SMP PGII 1 Bandung untuk mengadakan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.


(15)

c. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak SMP PGII 1 Bandung.

d. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak SMP PGII 1 Bandung untuk mengetahui tanggapannya setelah mengunakan aplikasi e-learning yang telah dibuat.

2. Metode Pembuatan Perangkat Lunak

Metode dalam pembuatan e-learning ini menggunakan model

waterfall atau sering juga disebut sebagai Model Sekuensial Linear dimana mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang dimulai pada rekayasa sistem, analisis sistem, perancangan sistem, pengkodean sistem, pengujian sistem dan pemeliharaan sistem, yaitu sebagai berikut :

Analisis Sistem

Perancangan Sistem

Pengkodean Sistem

Pengujian Sistem

Pemeliharaan Sistem Rekayasa

Sistem

Gambar 1.1 Model Waterfall [1]

a. Rekayasa Sistem

Dalam tahap rekayasa sistem diperlukan data-data yang berhubungan dengan penelitian, seperti data siswa, data guru, data


(16)

mata pelajaran, dan sebagainya. Adapun data tersebut berinteraksi dengan unsur lain, seperti database dan perangkat keras.

b. Analisis Sistem

Dalam tahap ini analisis sistem yang dimaksudkan adalah untuk pengguna bisa memahami setiap langkah-langkah dalam aplikasi yang akan dibuat.

c. Perancangan Sistem

Dalam tahap perancangan sistem adalah sebuah tahapan penggambaran dari sistem yang akan dibuat. Pada tahapan ini desain yang dibuat harus bisa mengimplementasikan kebutuhan yang telah di-sebutkan pada tahap sebelumnya.

d. Pengkodean Sistem

Datal tahapan pengkodean sistem desain yang sudah dibuat harus bisa dimengerti oleh mesin, yaitu diterjemahkan melalui bahasa pemrograman melalui proses pengkodean (coding) yang kita inputkan.

e. Pengujian Sistem

Setelah coding dilakukan, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada alur sistem dari perangkat lunak untuk memastikan bahwa semua pernyataan bisa di uji dan fungsional luar berfungsi dengan baik yaitu untuk memastikan bahwa input yang dimasukkan akan menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan

f. Pemeliharaan Sistem

Perangkat lunak pasti akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada user. Perubahan dapat diatasi karena sebuah perangkat lunak harus menyesuaikan jika ada perubahan lingkungan eksternal (perubahan operasi baru, perangkat peripheral) ataupun user membutuhkan fungsionalitas tambahan, untuk mengatasi hal tersebut maka pemeliharaan sistem harus bisa dilakukan.


(17)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini dibagi ke dalam beberapa bab dengan pokok bahasan secara umum sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan bagian yang menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Membahas gambaran umum tentang instansi berisi penjelasan singkat tentang sejarah, visi, misi, dan struktur organisasi serta berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun dan juga hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap permasalahan serupa yang pernah dilakukan sebelumnya.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi analisis kebutuhan untuk sistem yang akan dibangun sesuai dengan metode pengembangan yang digunakan serta menjelaskan analisis terhadap seluruh spesifikasi sistem yang analisis sistem, analisis masalah, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis aturan bisnis, sistem monitoring, analisis pengkodean, analisis kebutuhan non fungsional, analisis basis data, spesifikasi proses, dan kamus data. Sedangkan untuk tahap perancangan aplikasi yaitu perancangan database dan perancangan analisis antarmuka.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang dilakukan serta dilakukan pengujian untuk melihat apakah sistem tersebut sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan mengenai sistem yang dibangun, serta saran-saran yang diperlukan guna kemajuan dari sistem ini maupun sistem selanjutnya.


(18)

7

Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGII 1 Bandung terletak di Jalan Panatayuda No. 2 Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung 40132. Sekolah ini tepat berada dipinggir jala, namun dengan kondisi demikian proses belajar mengajar tetap berjalan dengan baik meskipun sesekali terdengar kebisingan jalan raya.

2.1.1 Sejarah Sekolah

Yayasan Pendidikan Guru Islam Indonesia (PGII), berawal dari organisasi yang didirikan pada tahun1949 sebagai organisasi yang berada dibawah partai Masyumi (Majlis Syura Muslimin Indonesia) yang kala itu bertujuan agar

terlaksananya ajaran dan kehidupan Islam dalam kehidupan orang perorang, masyarakat, dan Negara Republuk Indonesia menuju keridhaan Allah.”

SMP PGII 1 Bandung didirikan pada tahun 1969 dengan SK Nomor V/197/584/69 Tanggal 1 Januari 1969. Bangunan dengan luas 658 m2 bersertifikat dan tanah bukan milik (Ijin Tetap Walikota Bandung) dengan luas tanah 3287 m2 dengan luas bangunan 2370 m2 permanen nomor persil : 523, Asal Kontrak : 14/1955an. Nursyaf keliling 263 m. Jumlah ruangan terdiri dari : 14 ruang Kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang Tata Usaha dan PKS, 1 ruang Yayasan, 1 ruang guru, 1 ruang BP, 1 ruang OSIS, 1 bangunan Mesjid, 1 ruang Perpustakaan, 1 ruang Laboratorium IPA, 1 ruang praktek Komputer, 1 ruang Kantin, 1 ruang Satpam, 1 ruang Kesenian, dan 1 ruang Gudang, 1 WC guru, dan 9 WC siswa.

SMP PGII 1 Bandung berada dibawah naungan Yayasan PGII yang diasuh oleh:

Pembina Ketua : Prof. DR. H. Jusuf Amir Feisal. Wakil : Drs. H. I. Sutardi Wirasasmita. Pengurus Harian


(19)

Sekretaris : Drs. H. Akhlan Husen.

Bendahara : Drs. H. Daman Hermawan, M.Pd. Pengawas

Ketua :Prof. DR. H. Djam’an Satori, MA. Anggota : Drs. H. Uyoh Sadulloh.

Adapun pergantian Pimpinan/Kepala Sekolah sejak tahun 1969 dapat diurutkan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Pergantian Pimpinan/Kepala Sekolah SMP PGII 1 Bandung

No Tahun Pelajaran Nama Kepala Sekolah

1 1969/1970 – 1972/1973 Noershaf

2 1973/1974 – 1994/1975 Drs. I Sutardi Wirasasmita 3 1975/1976 – 1976/1977 Drs. Jalaludin Rachmat 4 1977/1978 – 1981/1982 Syamsu Abdurrazak, BA. 5 1982/1983 – 1983/1984 Drs. Suwarno Brataatmadja 6 1984/1985 – 1985/1986 Drs. Djam’an Satori, MA. 7 1985/1986 – 1986/1987 Drs. Hasan Mansur

8 1987/1988 – 1993/1994 Tasripin Sutrisna Mitrakusuma 9 1994/1995 – 1995/1996 Siti Nursinah, S.Pd.

10 1996/1997 – 1999/2000 Drs. Komara SP.

11 2000/2001 - Sekarang Drs. Mochamad Rachmat

Visi dan Misi SMP PGII 1 Bandung: 1. Visi SMP PGII 1 Bandung

SMP PGII 1 Bandung berusaha menjadi sekolah Islam yang unggul, dengan kata lain menghasilkan anak didi yang “Cerdas” dan “Islami”.


(20)

2. Misi SMP PGII 1 Bandung

a. Menjadikan nilai-nilai ajaran Islam sebagai ruh dab dasar bagi pengelolaan pendidikan (Islam Disiplin Ilmu/IDI).

b. Membangun model kepemimpinan dan organisasi yang aspriatif, inspiratif, transformatif, dan partisipatif.

c. Mengembangkan model kurikulum yang seimbang, adaptif, kreatif, inovatif, mendasar ,dan menyeluruh sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.

d. Menggali dan megembangkan seluruh potensi siswa sesuai dengan kebutuhan dan pemenuhan kapasitasnya menjadi pribadi yang cerdas, mandiri, dan berbakti kepada orang tua.

e. Membangun kemitraan yang kondusif, partisipatif, dan prestatif dengan para pemangku pendidikan (stake holder).

2.1.2 Logo Sekolah

Gambar 2.1 Logo SMP PGII 1 Bandung

Maksud dari logo SMP PGII 1 Bandung diatas merupakan Tulisan Lafadz Allah yang melingkar. Sedangkan warna biru itu sendiri mencerminkan kenyamanan.

2.1.3 Stuktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangkayang menunjukan kerangka seluruh kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar fungsi serta


(21)

wewenang dan tanggung jawabnya. Struktur organisasi di SMP PGII 1 Bandung dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

KETUA KOMITE KEPALA SEKOLAH

KEPALA TENAGA ADM SEKOLAH

PKS. KURIKULUM PKS. ADM-SARANA PKS. KESISWAAN

PEMBINA OSIS

BK/BP KOORD. LAB IPA UPT. PERPUSTAKAAN UPT. LAB KOMPUTER

TENAGA ADM SEKOLAH WALI KELAS

GURU PETUGAS PIKET

SISWA

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

2.1.4 Deskripsi Tugas

Deksripsi tugas adalah suatu penjelasan mengetahui tugas, tanggung jawab serta wewenang dari masing-masing bagian pada suatu instansi. Deskripsi kerjapada SMP PGII 1 Bandung dpapat dijelaskan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.2 Deskripsi Tugas di SMP PGII 1 Bandung

Jabatan Tugas

Kepala Sekolah 1. Pelaksanaan pendidikan formal dalam

jangka waktu tertentu.

2. Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).


(22)

Jabatan Tugas

dan urusan rumah tangga sekolah.

4. Membina kerjasama orangtua, masyarakat dan instansi lain.

5. Bertanggung jawab kepada Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Kepala Tenaga ADM Sekolah 1. Menyusun program kerja bersama staff tata usaha.

2. Menyiapkan rencana anggaran organisasi. 3. Penyusunan data dan statistik sekolah.

PKS. Kurikulum Merancang dan melaksanakan rencana

kurikulum pendidikan.

PKS. ADM-Sarana Menyiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan sarana dan prasarana. Mulai dari inventarisir barang-barang milik sekolah hingga monitoring pembangunan fisik sekolah.

PKS. Kesiswaan-Humas 1. Menyiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan sarana dan prasarana. Mulai dari inventarisir barang-barang milik sekolah hingga monitoring pembangunan fisik sekolah.

2. Mengatur, membina dan menyelenggarakan pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dengan masyarakat lingkungan sekolah atau masyarakat sekitar sekolah dan lembaga sosial lainnya.

BK/BP 1. Penyuluhan program dan pelaksanaan

bimbingan.


(23)

Jabatan Tugas

kepada semua siswa.

Koord. Lab IPA 1. Menyusun perencanaan pembelajaran di laboratorium bersama-sama dengan wakasek bidang kurikulum.

2. Menyusun perencanaan dan

pengembangan laboratorim bersama-sama dengan wakasek bidang kurikulum dan wakasek bidang sarana.

3. Menyusun jadwal penggunaan

laboratorium dan melaksanakan koordinasi dengan petugas penyusun jadwal KBM. 4. Melaksanakan pendataan kebutuhan alat

laboratorium, bahan habis pakai, serta inventarisasi alat laboratorium.

5. Melaksanakan jadwal pemeliharaan dan perawatan sarana prasana laboratorium. 6. Membuat pengajuan segala kebutuhan alat

laboratorium dan bahan habis pakai kepada wakasek bidang kurikulum dan wakasek bidang sarana.

7. Bertanggung jawab atas keamanan dan kebersihan laboratorium, serta seluruh pelaksanaan kegiatan laboratorium dan perawatan alat laboratorium

8. Melaksanakan pembuatan laporan tertulis setiap akhir semester.

9. Bertanggung jawab kepada kepala sekolah. 10. Menyusun Tata Tertib Penggunaan


(24)

Jabatan Tugas

UPT. Perpustakaan 1. Menyusun perencanaa dan pengembangan perpustakaan bersama-sama dengan wakasek bidang kurikulum dan wakasek bidang sarana dan prasarana.

2. Melaksanakan pengelolaan teknis perpustakaan

3. Membuat tata tertib penggunaan ruang perpustakaan.

Koord. Lab Komputer 1. Menyusun naskah perencanaan

pembelajaran di laboratorium bersamasama dengan wakasek bidang kurikulum.

2. Menyusun naskah perencanaan dan pengembangan laboratorium bersama-sama dengan wakasek bidang kurikulum dan wakasek bidang sarana dan prasarana. 3. Melaksanakan penyusunan jadwal

pembelajaran komputer dan penggunaan laboratorium, serta melaksanakan koordinasi dengan urusan jadwal dan evaluasi KBM. 4. Melaksanakan pendataan kebutuhan alat

laboratorium, bahan habis pakai serta inventarisasi alat laboratorium dan meubelair laboratorium.

5. Melaksaelaksanakan jadwal pemeliharaan dan perawatan komputer.

6. Membuat pengajuan kebutuhan alat laboratorium dan habis pakai kepada wakasek bidang kurikulum dan wakasek bidang sarana dan prasarana.


(25)

Jabatan Tugas

7. Bertanggung jawab atas keamanan dan kebersihan laboratorium, serta seluruh pelaksanaan kegiatan laboratorium dan perawatan alat laboratorium.

8. Melaksanakan pembuatan laporan tertulis setiap akhir semester.

9. Bertanggung jawab kepada kepala sekolah. 10. Menyusun Tata Tertib Penggunaan

Laboratorium Komputer.

Tenaga ADM Sekolah Membantu Kepala tenaga ADM sekolah.

Guru 1. Bertanggungjawab atas seluruh siswa dalam

satu kelas.

2. Menyiapkan dan melaksanakan perencanaan materi.

3. Memantau dan mengevaluasi perkembangan siswa.

Wali Kelas 1. Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam ruang lingkup kelas.

2. Membina kepribadian dan budi pekerti siswa.

3. Membantu pengembangan keterampilan siswa.

4. Mengisi dan memperhatikan buku raport.

Petugas Piket Membantu melaksanakan kegiatan belajar

mengajar.

Siswa Melaksanakan kegiatan yang direncanakan


(26)

2.2 Landasan Teori

Dalam sebuah laporan penelitian perlu dijelaskan mengenai materi atau teori-teori yang digunakan sebagai acuan dalam membuat tugas akhir ini. Landasan teori yang diuraikan merupakan hasil studi literatur baik dari buku maupun situs internet.

2.2.1 Pengertian E-Learning

E-learning atau pembelajaran elektronik yang merupakan perkembangan dari teknologi informasi dan komunikasi. E-learning sendiri memiliki makna yang sangat luas dan berbeda-beda sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang e -learning itu sendiri, diantaranya: [2]

1. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain.

2. E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media

internet, jaringan komputer, maupun komputer stand alone.

3. E-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning.

4. Istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran melalui teknologi elektronik

internet.

5. E-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.


(27)

6. E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.

Dari uraian-uraian tentang e-learning diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem atau konsep yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar juga dapat disebut sebagai suatu e-learning, dimana metode belajar mengajarnya menggunakan media komputer dan internet. Aplikasi e-leaning merupakan perangkat lunak yang memvirtualisasi proses belajar mengajar secara konvensional. Dari mulai membuat konten materi, soal ujian, pengumuman, nilai, dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar.

2.2.1.1 Kelebihan dan Kekurangan E-learning

Adapun kelebihan dan kekurangan e-learning, yaitu: [3] 1. Kelebihan e-learning

a. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pengajar dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet

secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.

b. Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet.

c. Siswa dapat belajar dimana saja apabila diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.

d. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya maka dapat melakukan akses di

internet.

e. Baik pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui

internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak. f. Berubahnya peran siswa dari yang pasif menjadi aktif.


(28)

g. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi yang tinggal jauh dari Perguruan Tinggi atau sekolah konvensional dapat mengaksesnya.

2. Kekurangan e-learning

a. Kurangnya interaksi antara pengajar dan siswa atau bahkan antara siswa itu sendiri, bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar.

b. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong aspek bisnis atau komersial.

c. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan.

d. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini dituntut untuk menguasai teknik pembelajaran dengan menggunakan ICT (Information Communication Technology).

e. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.

f. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, dan komputer).

g. Kurangnya yang mengetahui dan memiliki keterampilan soal-soal internet.

h. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

2.2.1.2 Komponen E-learning

Komponen yang membentuk e-learning adalah: [4]

1. Infrastruktur E-learning dapat berupa Personal Computer (PC), internet, jaringan komputer, dan perlengkapan multimedia.

2. Sistem dan aplikasi e-learning merupakan sistem yang mem-virtualisasi sistem belajar mengajar konvensional. Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Learning Management System (LMS).


(29)

3. Isi kandungan atau konten e-learning adalah konten yang ada dalam LMS. Konten yang dimaksud dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk media interaktif) atau Text-based Content

(konten dalam bentuk bacaan, seperti buku pelajaran biasa).

Sedangkan aktor yang ada dalam e-learning boleh dikatakan proses pengajaran dan pembelajaran, yaitu perlu adanya guru sebagai pembmbing, siswa sebagai penerima bahan ajar, dan admin yang mengelola administrasi, proses pengajaran dan pembelajaran.

2.2.2 Pengenalan Sistem Informasi

Hal-hal yang dibahas pada pengenalan sistem informasi ini adalah tentang pengertian sistem informasi itu sendiri, serta menjelaskan pengertian sistem monitoring. [5]

2.2.2.1 Pengertian Sistem

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu: [12]

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.

3. Unsur-unsur tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

2.2.2.2 Pengertian Informasi

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan


(30)

untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang lebih diklasifikasikan atau diolah untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

2.2.2.3 Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan bentuk terintegrasi antara suatu komponen dengan komponen lainnya, karena sistem informasi memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

1. Sistem Abstrak atau Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Contohnya sistem informasi berbasis internet karena menyangkut pengguna komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sedangkan sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. Sedangkan sistem


(31)

tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis dan tidak ada campur tangan pihak luar.

Dari uraian-uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Sistem informasi yaitu Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

2. Kriteria dari sistem informasi antara lain fleksibel, efektif dan efisien.

3. Tujuan dari suatu sistem informasi adalah menciptakan suatu wadah komunikasi yang efisien dalam bidang bisnis.

4. Sistem informasi berbasis internet merupakan sistem informasi yang memanfaatkan secara maksimal kegunaan dari komputer dan juga jaringan komputer.

5. Sistem informasi berbasis internet merupakan suatu sistem dimana interaksi manusia dan komputer menjadi peranan yang sangat penting.

2.2.2.4 Sistem Monitoring

Monitoring dapat dikatakan muncul sebagai salah satu solusi penyajian visualisasi data yang dapat mengkomunikasikan informasi dengan cepat dan akan dapat membantu pengguna dalam pengambilan keputusan yang efektif. Adapun defnisi monitoring menurut beberapa sumber: [6]

1. Istilah enterprise monitoring sebagai sebuah antarmuka komputer yang banyak menampilkan bagan, laporan, indikator visual, dan mekanisme alert yang dikonsolidasikan kedalam platform informasi yang dinamis dan relevan.

2. Istilah information monitoring yang didefinisikan sebagai tampilan visual dari informasi penting yang diperlukan untuk mencapai satu atau beberapa tujuan dengan mengkonsolidasikan dan mengatur


(32)

informasi dalam satu layar sehingga kinerja informasi dapat dimonitor secara sekilas.

3. Sebagai alat untuk memonitor organisasi dari hari ke hari. Informasi ditampilkan dalam sebuah antar muka tunggal, sehingga pengambilan keputusan dapat mengakses Key Performance Indicator

(KPI), yaitu informasi yang dapat digunakan untuk memberikan panduan secara aktif terhadap kinerja bisnis.

4. Sebagai mekanisme penyajian informasi secara visual didalam sistem manajemen kinerja, yang menyajikan informasi kritis mengenai kinerja proses operasional secara sekilas.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan sebagai sebuah alat yang memberikan tampilan antarmuka visual, yang mengkonsolidasikan dan menyajikan informasi penting yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu secara sekilas dalam satu layar (single screen).

Secara umum monitoring dibagi menjadi tiga, yaitu: [7]

1. Operational monitoring yang berfungsi sebagai pendukung garis organisasi dengan tujuan yang strategis

2. Tactical monitoring berfungsi sebagai pendukung pengukuran progres dalam kunci atau inisiatif proyek.

3. Operational monitoring yang berfungsi sebagai pendukung monitoring dan aktifitas proses bisnis yang spesifik.

Adapun keuntungan menggunakan monitoring adalah membantu analisis lebih cepat dari informasi yang didapat sehingga tindak lanjut dari keadaan yang terjadi dapat segera dipikirkan dan direncanakan secepat mungkin, sedangkan kerugiannya adalah terkadang tampilan monitoring itu sendiri terbilang rumit sehingga menyulitkan pengguna untuk membaca informasi dalam sebuah monitoring tersebut.

2.2.3 Konsep Pengolahan Data

Konsep pengolahan data menjelaskan pengertian data, basis data dan DBMS.


(33)

2.2.3.1 Pengertian Data

Data merupakan fakta yang dapat direkam dan disimpan pada media komputer, misalnya harddisk. Dapat juga berupa angka-angka, huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari ketiganya. Manfaat data adalah sebagai satuan representasi yang dapat diingat, direkam, dan dapat diolah menjadi informasi. Berikut definisi data menurut beberapa ahli: [8]

Tabel 2.3 Deskripsi Data

Definisi Data

Fakta-fakta mentah yang mewakili kejadian-kejadian yang berlangsung dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum diatur dan ditata kedalam bentuk yang dapat dipahami dan digunakan orang

Deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung kepada pemakai

Fakta, angka, bahkan simbol mentah. Secara bersama-sama merupakan masukan bagi suatu sistem informasi

Dapat dikatakan bahwa data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi swsuatu yang lebih bermakna. Data inilah yang akan disimpan dalam database.

2.2.3.2 Pengertian Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu sama lain. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur, dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan kedalam media penyimpanan data dan diatur dengan menggunakan perangkat lunak yang disebut dengan DBMS (Database Management System).


(34)

Secara lengkap, sistem basis data memiliki beberapa komponen untuk dapat menjalankan sistemnya dengan baik. Komponen-komponen tersebut diuraikan dalam poin-poin berikut ini: [9]

1. Perangkat Keras/Hardware

Dalam menjalankan suatu sistem basis data tentu dibutuhkan perangkat keras sebagai alat atau benda nyata yang dapat digunakan oleh pengelola. Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem basis data adalah sebagai berikut:

a. Komputer.

b. Memori sekunder yang online (Harddisk).

c. Memori sekunder yang offline (Tape atau Removable Disk) untuk keperluan back-up data.

d. Media/ perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan). 2. Sistem Operasi/Operating System

Sistem Operasi merupakan program yang memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya dalam komputer, dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer. Contoh sistem operasi adalah Windows XP, Windows 7, Mac-OS, Linux, dan lain-lain.

3. Basis Data/Database

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa basis data adalah sekumpulan data yang disimpan dan saling berhubungan. Data-data yang disimpan itu memiliki sejumlah objek basis data seperti tabel, indeks, dan lain-lain.

4. Sistem Manajemen Basis Data/ Database Management System

(DBMS)

Perangkat lunak pengelola basis data yang telah dibuat disebut merupakan sistem manajemen basis data. Perangkat lunak inilah yang menentukan bagaimana data dikelola dan dimanipulasi. Selain itu, dapat juga diterapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, dan pemaksaan konsistensi data. Contoh sistem


(35)

manajemen basis data adalah Microsoft Access, MySQL, Oracle, dan sebagainya.

5. Pengguna/User

Ada beberapa tipe pengguna dalam suatu sistem basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem, yaitu:

a. Programer Aplikasi

Programer aplikasi adalah pemakai yang berinteraksi langsung dengan basis data melalui sintak-sintak yang disediakan.

b. Pengguna Mahir/Casual User

Pengguna mahir adalah pengguna yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program.

c. Pengguna Umum/End User Naive User

Pengguna umum merupakan pengguna yang berinteraksi dengan sistem melalui pemanggilan suatu program yang permanen. d. Pengguna Khusus/ Specialized User

Pengguna khusus merupakan pengguna yang menulis aplikasi basis data nonkonvensional untuk keperluan khusus seperti aplikasi sistem pakar, pengolahan citra, dan lain-lain yang dapat mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS.

6. Aplikasi (Perangkat Lunak) Lain

Aplikasi lain ini bersifat opsional. Ada atau tidaknya tergantung kebutuhan pengguna. DBMS yang digunakan hanya untuk mengelola data dalam basis data, sedangkan untuk pengguna-pengguna sistem lain seperti pengguna-pengguna umum dapat dibuatkan program khusus untuk melakukan penambahan, pengubahan, dan penghapusan data.

2.2.3.3 DBMS (Database Management System)

DBMS merupakan singkatan dari Database Management System.


(36)

khusus untuk memudahkan pengelolaan database. Salah satu macam DBMS yang populer dewasa ini berupa RDBMS (Relational DataBase Management System), yang menggunakan model basis data relasional atau dalam bentuk tabel-tabel yang saling terhubungkan. [10]

Dibandingkan dengan sistem yang berbasis kertas, DBMS memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

1. Kepraktisan, sistem yang berbasis kertas akan menggunakan kertas yang sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan DBMS menggunakan media penyimpanan sekunder yang berukuran kecil tapi padat informasi.

2. Kecepatan, mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat dibanding manusia.

3. Mengurangi kejemuan, orang cenderung menjadi bosan jika melakukan tindakan-tindakan berulang yang menggunakan tangan (misalnya harus menganti suatu informasi).

4. Keterkinian, informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir dan akur setiap saat transformasi data secara manual.

2.2.4 Konsep Analisis Terstruktur

Analisis terstruktur merupakan model pendekatan analisis dengan mengedepankan keterurutan proses. Model analisis terstruktur ini terdiri dari

flowmap atau flowchart, Entity Relatinship Diagram (ERD), Diagram Konteks,

Data Flow Diagram (DFD) dan Kamus Data. [11]

2.2.4.1 Pengenalan Flowmap dan Flowchart

Flowmap adalah bentuk pemodelan yang memperlihatkan bagaimana suatu dokumen mengalir pada sistem. Bentuk dokumen tersebut dapat berupa dokumen manual ataupun berupa file dalam komputer. Flowmap memiliki satu kesatuan alur, yaitu harus terdapat masukan, proses, dan keluaran. Sedangkan


(37)

berdasarkan dokumen. Flowchart memiliki simbol mulai dan selesai pada setiap modelnya.

2.2.4.2 Pengenalan Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan entitas lain dalam suatu sistem yang terintegrasi. ERD digunakan oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang nantinya akan dikembangkan menjadi basis data (database). Model data ini juga akan membantu pada saat melakukan analisis dan perancangan database,karena model data ini akan menunjukan bermacam-macam data yang dibutuhkan dan hubungan antar data.

ERD memiliki empat komponen utama, yaitu entitas, relasi, derajat relasi, dan indikator subtype atau supertype.

1. Entitas

Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, dan kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

2. Relasi

Pada E-R diagram, relasi dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antar entitas. Pada umumnya penghubung (relasi) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya.

3. Derajat Relasi

Derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relasi. Derajat relasi yang sering digunakan dalam E-R diagram:


(38)

a. Unary Relationship

Unary relationship adalah model relasi yang terhadi diantara

entity yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga disebut sebagai Recursive Relationship atau Reflective Relationship.

b. Binary Relationship

Binary Relationship adalah model relationship antara instance-instance dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity

yang sama). Relasi ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.

c. Ternary Relationship

Ternary Relationship adalah merupakan relasi antara instance-instance dari tiga tipe entitas secara sepihak. Perlu diketahui

ternary relationship tidak sama dengan tiga relationship binary.

4. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relasi. Maksudnya atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun

relationship, sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relasi. Atribut value atau nilai atribut adalah suatu

occurence tertentu dari sebuah atribut didalam suatu entity atau relasi.

5. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.

Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu: a. One to One

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.


(39)

b. One to Many atau Many to One

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

i) One to Many

Berarti satu tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya dimana setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel entitas A.

ii) Many to One

Berarti setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya dimana setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.

c. Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua. Berarti setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas A.

2.2.4.3 Pengenalan Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level


(40)

tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store

dalam diagram konteks.

2.2.4.4 Pengenalan Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat pemodelan pada analisis terstruktur yang memungkinkan kita untuk menggambarkan suatu sistem sebagai jaringan fungsional dari proses yang saling terhubung. Suatu DFD merupakan salah satu bentuk alat pemodelan yang dapat digunakan sebagai analisis sistem dan menyediakan satu hasil view dari suatu sistem. DFD memiliki proses, aliran, tempat penyimpanan data, dan entitas eksternal.

2.2.4.5 Kamus Data

Kamus data adalah daftar dari semua elemen yang ada didalam sebuah sisterm secara lengkap, dengan definisi yang mudah dipahami sehingga user dan analisis sistem akan memiliki pengertian sama untuk input, output, komponen penyimpanan serta perhitungan. Kamus data diperoleh berdasarkan hasil perancangan dari DFD, semua arus data dan tempat penyimpanan data didesskripsikan didalam kamus data.

2.2.5 Perangkat Lunak Pendukung

Pada bagian ini dijelaskan mengenai perangkat lunak apa saja yang digunakan dalam membangun aplikasi e-learning pada SMP PGII 1 Bandung, baik dalam merancang model sistem maupun mengimplementasikan rancangan model sistem tersebut.

2.2.5.1 Microsoft Visio 2007

Microsoft Visio Professional 2007 merupakan tool dari Microsoft Corporation tahun 2002 untuk membuat berbagai macam diagram, misalnya database diagram, flowchart, web diagram. Adapun penggunaan tool ini pada penelitian ini adalah pada flowchart diagram, ERD, dan pemodelan arsitektural.


(41)

2.2.5.2 MySQL 5.1.36

MySQL 5.1.36 adalah sebuah tool bawaan dari Wampserver yang digunakan untuk menyimpan kumpulan data yang membentuk suatu database.

2.2.5.3 phpMyAdmin 3.2.0.1

Tools ini digunakan sebagai pengolah database yang disimpan menggunakan DBMS MySQL yang juga merupakan tool bawaan dari wampserver.

2.2.5.4 Macromedia Dreamwaver 8

Adobe Dreamweaver adalah salah satu perangkat lunak canggih yang dapat Anda gunakan untuk merancang dan membangun website. Dengan menggunakan Adobe Dreamweaver, pekerjaan membuat website yang rumit sekalipun akan menjadi pekerjaan yang mudah. Adobe Dreamweaver memberi kemudahan untuk merancang dan menata halaman demi halaman website, dengan menyediakan berbagai tools yang siap pakai. Sangat mudah untuk menyisipkan elemen-elemen apapun yang dierlukan, seperti Text, Gambar, atau Media seperti audio, video, animasi flash, dan lain-lain. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan Pemrograman Scripting seperti, ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (PHP Hypertext Preprocessor), Java Scripts, Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Languange), dan lain sebagainya.

2.2.5.5 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai

server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.


(42)

2.2.6 Kuesioner

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama dalam suatu organisasi atau instansi yang bias terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau diolah oleh sistem yang sudah ada. Dengan mengguakan kuesioner, analisis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.

Dalam wawancara memungkinkan adanya interaksi antara pertanyaan dan artinya. Dalam wawancara analisis memiliki peluang untuk menyaring suatu pertanyaan, menetapkan istilah-istilah yang belum jelas, mengubah arus pertanyaan, memberi respon terhadap pandangan yang rumit dan umumnya bias mengontrol agar sesuai dengan konteksnya. Jadi pertanyaan yang dimaksud harus benar-benar jelas serta masuk akal. Adapun jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner adalah sebagai berikut: [12]

a. Pertanyaan terbuka : pertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan respon terbuka kepada responden.respon yang diterima harus tetap bisa diterjemahkan dengan benar.

b. Pertanyaan tertutup : pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan respon yang tersedia bagi responden.

Adapun perhitungan kuesioner yang dipakai dengan menggunakan rumus :

[13]

Keterangan : P : Nilai presentasi yang dicari

S : Jumlah rekuensi dikalikan dengan skor yang ditetapkan tiap jawaban

Skorideal : skor tertinggi dikalikan dengan jumplah sample

Setiap jawaban memiliki 5 jawaban pilihan dengan masing-masing skor sebagai berikut :


(43)

1. Jawaban SS (Sangat Setuju) diberi nilai 5 2. Jawaban S (Setuju) diberi nilai 4

3. Jawaban B (Biasa) diberi nilai 3

4. Jawaban KS (Kurang Setuju) diberi nilai 2 5. Jawaban TS (Tidak Setuju) diberi nilai 1

Kemudian skala tersebut dibandingkan dengan kriteria interpretasi skornya berdasarkan interval, yaitu :

1. Nilai persentase 0% - 20% sama dengan tidak setuju terhadap pertanyaan 2. Nilai persentase 21% - 40% sama dengan kurang setuju terhadap pertanyaan 3. Nilai persentase 41% - 60% sama dengan biasa saja terhadap pertanyaan 4. Nilai persentase 61% - 80% sama dengan setuju terhadap pertanyaan

5. Nilai persentase 81% - 100% sama dengan sangat setuju terhadap pertanyaan Selanjutnya untuk menghitung jumlah skor ideal (kriterium) dari seluruh item, digunakan rumus :

Dengan skor tertinggi 5 (seandainya seluruh responden menjawab

“Sangat Setuju” / “SS”) dengan jumlah pertanyaan 3 dan jumlah responden 1,

maka dirumuskan menjadi :

Kemudian, skor yang telah diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam

rating scale berikut ini :

Sedangkan untuk mengetahui jumlah jawaban dari setiap responden melalui prosentase, dengan rumus :

Keterangan : P = Prosentase

f = Frekuensi dari setiap angket n = Jumlah responden


(44)

33

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Analisis dan perancangan sistem memerlukan tahapan yang sistematis untuk mendapatkan aplikasi yang baik dan sesuai dengan fungsi serta tujuannya. Tahap awal dari analisis adalah menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun sesuai dengan metode pengembangan yang digunakan serta menjelaskan analisis terhadap seluruh spesifikasi sistem yang akan dibangun ini mencakup analisis sistem, analisis masalah, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis aturan bisnis, analisis dashboard, analisis pengkodean, analisis kebutuhan non fungsional, analisis basis data, spesifikasi proses, kamus data. Sedangkan untuk tahap peracangan aplikasi yaitu perancangan sistem, diagram relasi, struktur tabel, perancangan struktur menu, perancangan antarmuka, perancangan pesan, jaringan semantik, dan perancangan prosedural.

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan menentukan kebutuhan-kebutuhan dalam pembangunan aplikasi e-learning.

3.1.1 Analisis Masalah

Berdasarkan wawancara dan observasi dengan perwakilan pihak sekolah diketahui terdapat beberapa masalah, yaitu :

1. Sulitnya siswa untuk mendapatkan materi tambahan serta sulitnya pula guru untuk memberikan pembelajaran tambahan disamping kegiatan belajar dikelas.

2. Terbatasnya komunikasi tanya jawab antara guru dan siswa-siswinya begitu juga sebaliknya.


(45)

3. Sulitanya guru menyampaikan latihan soal maupun ujian jika guru yang bersangkutan berhalangan hadir dikelas.

4. Guru yang mendapatkan kesulitan untuk mengevaluasi metode pembelajaran yang digunakan.

3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Berdasarkan dari data-data yang telah dikumpulkan mengenai prosedur yang masih berjalan maka secara garis besar ada lima prosedur yang sedang berjalan di SMP PGII 1 Bandung dan seluruh prosedur tersebut digambarkan dengan menggunakan flowmap, diantaranya :

1. Prosedur pemberian materi disaat guru hadir.

2. Prosedur pemberian tugas untuk materi pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya disaat guru hadir.

3. Prosedur pemberian tugas untuk materi pelajaran yang sudah diajarkan sebelumnya disaat guru hadir sehingga diwakilkan oleh guru piket.

4. Prosedur ujian. 5. Prosedur ulangan.

3.1.2.1 Prosedur Pemberian Materi Pelajaran dengan Keadaan Guru yang Bersangkutan Hadir

Dapat dilihat pada gambar 3.1 bahwa pada prosedur ini melibatkan dua pengguna yaitu guru dan siswa, karena hanya dua pengguna ini yang berperan disaat guru yang bersangkutan memberikan materi pelajaran disaat kegiatan belajar mengajar berlangsung didalam kelas. Prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Guru membuat ringkasan materi pelajaran yang bersumber dari RPP (Ringkasan Pokok Pembahasan) dan referensi tambahan yang keduanya diarsipkan yang kemudian disampaikan kepada siswa didalam kelas.


(46)

2. Materi pelajaran yang diberikan oleh guru kemudian dicatat oleh siswa dan siswa menambahkan jika ada kekurangan dalam materi tersebut sesuai dengan kemampuan masing-masing.

3. Catatan yang telah dibuat siswa tersebut kemudian diarsipkan guna untuk acuan atau bacaan bahan ujian maupun latihan soal.

4. Materi pelajaran yang dibuat guru tersebut dikembalikan kepada guru dan kemudian diarsipkan sebagai bahan untuk membuat soal latihan maupun ujian.


(47)

Prosedur Pemberian Materi disaat Guru Hadir

Siswa Guru Mata Pelajaran

RPP (Ringkasan Pokok Pembahasan)

Referensi Tambahan

Materi Pelajaran Materi Pelajaran

Pencatatan Materi Pelajaran

Materi Pelajaran

A1 A2

Proses Pembuatan

Ringkasan Materi Pelajaran

RPP (Ringkasan Pokok Pembahasan)

Referensi Tambahan

Catatan Materi Pelajaran milik

siswa Materi Pelajaran

yang telah disalin oleh siswa milik guru

A3 A4

Keterangan :

A1 = RPP (Ringkasan Pokok Pembahasan) A2 = Referensi Tambahan

A3 = Materi Pelajaran yang telah disalin oleh siswa milik guru A4 = Catatan Materi Pelajaran milik siswa

Gambar 3.1 Flowmap Pemberian Materi Pelajaran dengan Keadaan Guru yang Bersangkutan Hadir


(48)

3.1.2.2 Prosedur Pemberian Tugas dengan Keadaan Guru yang Bersangkutan Hadir

Seperti pada prosedur pemberian materi dengan keadaan guru yang bersangkutan hadir, prosedur ini melibatkan dua pengguna yaitu guru dan siswa. Dapat dilihat pada gambar 3.2 guru mata pelajaran tersebut telah memberikan materi yang akan dijadikan soal tugas sebelumnya. Prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Materi pelajaran yang disimpan guru sebagai arsip adalah materi yang akan dijadikan sebagai bahan soal tugas.

2. Guru yang bersangkutan membuat soal tugas beserta jawabannya yang kemudian diarsipkan untuk dibandingkan dengan jawaban dari siswa.

3. Soal tugas yang telah dibuat kemudian diberikan kepada siswa untuk dikerjakan.

4. Setelah waktu pengerjaan tugas berakhir, siswa mengumpulkan jawaban-jawaban dari soal yang telah diberikan kepada guru untuk diperiksa.

5. Guru memeriksa hasil jawaban dari siswa dan mencocokkan dengan hasil jawaban dari guru dan kemudian memberikan penilaian.

6. Setelah jawaban dari siswa telah diperiksa, nilai yang telah dihasilkan kemudian dimasukkan kedalam buku daftar nilai siswa yang kemudian diarsipkan oleh guru.

7. Hasil penilaian guru kemudian diberikan kepada masing-masing siswa dan kemudian dijadikan arsip oleh siswa.


(49)

Prosedur Pemberian Tugas disaat Guru Hadir

Siswa Guru

A3

Jawaban soal tugas yang dibuat

guru Soal tugas

A5

Soal tugas

Soal tugas yang sudah siswa kerjakan A6 Pemeriksaan jawaban siswa dengan mencocokkan dengan jawaban guru

Soal tugas yang sudah siswa kerjakan

dan sudah diperiksa

A8 Memasukkan

nilai kedalam daftar nilai siwa

Daftar nilai siswa

Soal tugas yang sudah siswa kerjakan

dan diperiksa serta dinilai Proses pembuatan soal tugas beserta jawabannnya Siswa mengerjakan soal yang diberikan

oleh guru Materi Pelajaran yang

telah disalin oleh siswa milik guru

Jawaban soal tugas yang dibuat

guru

A7

Soal tugas yang sudah siswa kerjakan

dan diperiksa serta dinilai

Keterangan :

A3 = Materi Pelajaran yang telah disalin oleh siswa milik guru A5 = Jawaban soal tugas yang dibuat guru

A6 = Soal tugas A7 = Daftar nilai siswa

A8 = Soal tugas yang sudah siswa kerjakan dan diperiksa serta dinilai Soal tugas yang sudah

siswa kerjakan


(50)

3.1.2.3 Prosedur Pemberian Tugas dengan Keadaan Guru yang Bersangkutan Tidak Bisa Hadir

Pada prosedur ini dilakukan oleh guru, siswa, dan petugas piket. Adapun alur prosedurnya sebagian berikut :

1. Guru yang berhalangan hadir menghubungi petugas piket dan memberikan pesan yang selanjutnya untuk disampaikan kepada siswanya.

2. Pesan tersebut berisi perintah kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal kelompok maupun perorangan dan mengumpulkannya dimeja guru yang bersangkutan sebagai pengganti ketidakhadirannya guru yang berhalangan hadir tersebut agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.

3. Setelah menerima pesan tersebut lalu petugas piket menghadap ketua kelas atau perwakilan kelas untuk menyampaikan pesan yang disampaikan guru kepada petugas piket.

4. Setelah tugas tersebut selesai dikerjakan dengan batas tertentu maka tugas tersebut dikumpulkan dimeja guru yang bersangkutan untuk kemudian diperiksa setelah guru tersebut bisa kembali mengajar.

5. Setelah selesai diperiksa dan diberikan penilaian, kemudian guru memasukan nilai kedalam daftar nilai siswa yang kemudian diarsipkan oleh siswa.

6. Jawaban siswa yang sudah dinilai dan diperiksa dikembalikan kepada siswa dan dijadikan arsip siswa.


(51)

Prosedur Pemberian Tugas disaat Guru Berhalangan Hadir

Petugas Piket Siswa

Guru

Tugas

Soal tugas yang sudah siswa

kerjakan Memeriksa

jawaban tugas siswa

Memasukan nilai siswa kedalam daftar

nilai siswa

Daftar nilai siswa

Soal tugas yang sudah siswa kerjakan

dan diperiksa serta dinilai

A7 A8

Siswa mengerjakan

tugas

Tugas Tugas

Soal tugas yang sudah siswa

kerjakan

Keterangan : A7 = Daftar nilai siswa

A8 = Soal tugas yang sudah siswa kerjakan dan diperiksa serta dinilai Soal tugas yang

sudah siswa kerjakan dan diperiksa serta

diberi nilai

Soal tugas yang sudah siswa kerjakan

dan diperiksa serta dinilai

Gambar 3.3 Flowmap Pemberian Tugas dengan Keadaan Guru yang Bersangkutan Berhalangan Hadir

3.1.2.4 Prosedur Ujian

Pada prosedur ini hanya guru dan siswa yang berperan. Seperti pada prosedur pemberian tugas guru memberikan soal dengan syarat guru telah memberikan dan menjelaskan materi sebelumnya agar bisa dijadikan bahan evaluasi oleh siswa. Adapun alur prosedur sebagai berikut :


(52)

1. Materi pelajaran yang disimpan guru sebagai arsip adalah materi yang akan dijadikan sebagai bahan ujian.

2. Pemilihan materi yang akan diujikan sesuai dengan materi yang sudah diberikan kepada siswa sebelumnya.

3. Guru yang bersangkutan membuat soal ujian beserta jawabannya yang kemudian diarsipkan untuk dibandingkan dengan jawaban dari siswa.

4. Soal ujian yang telah dibuat kemudian diberikan kepada siswa untuk dikerjakan dan dikumpulkan kepada guru sesuai batas waktu yang telah ditentukan.

5. Setelah waktu latihan berakhir, siswa mengumpulkan jawaban-jawaban dari soal yang telah diberikan kepada guru untuk diperiksa. 6. Guru memeriksa hasil jawaban dari siswa dan mencocokkan dengan

hasil jawaban dari guru dan kemudian memberikan penilaian.

7. Setelah jawaban dari siswa telah diperiksa, nilai yang telah dihasilkan kemudian dimasukkan kedalam buku daftar nilai siswa yang kemudian diarsipkan oleh guru.

8. Hasil penilaian guru kemudian diberikan kepada masing-masing siswa dan kemudian dijadikan arsip oleh siswa.


(53)

Prosedur Ujian Siswa Guru A9 A11 Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Soal Ujian Jawaban soal ujian

Pemeriksaan jawaban siswa dengan mencocokkan dengan jawaban guru A7

Soal ujian yang telah siswa kerjakan A3

Soal ujian yang telah siswa kerjakan yang telah diperiksa

dan diberi nilai Proses pembuatan

soal ujian beserta jawabannnya

Soal Ujian

Memasukkan nilai kedalam daftar nilai siwa

A10

Daftar nilai siswa Materi Pelajaran yang telah disalin oleh siswa milik guru

Soal ujian yang telah siswa kerjakan

Keterangan :

A3 = Materi Pelajaran yang telah disalin oleh siswa milik guru A9 = Jawaban soal ujian

A10 = Soal ujian A7 = Daftar Nilai siswa

A11 = Soal ujian yang sudah siswa kerjakan dan diperiksa serta dinilai Jawaban soal ujian

Soal ujian yang sudah siswa kerjakan dan diperiksa serta dinilai

Soal ujian yang sudah siswa kerjakan dan diperiksa serta dinilai


(54)

3.1.2.5 Prosedur Ulangan

Seperti pada prosedur ujian, pada prosedur ini hanya guru dan siswa yang berperan. Guru memberikan soal dengan syarat guru telah memberikan dan menjelaskan materi sebelumnya agar bisa dijadikan bahan evaluasi oleh siswa. Adapun alur prosedur sebagai berikut :

1. Materi pelajaran yang disimpan guru sebagai arsip adalah materi yang akan dijadikan sebagai bahan ulangan.

2. Pemilihan materi yang akan diulangankan sesuai dengan materi yang sudah diberikan kepada siswa sebelumnya.

3. Guru yang bersangkutan membuat soal ujian beserta jawabannya yang kemudian diarsipkan untuk dibandingkan dengan jawaban dari siswa.

4. Soal ujian yang telah dibuat kemudian diberikan kepada siswa untuk dikerjakan dan dikumpulkan kepada guru sesuai batas waktu yang telah ditentukan.

5. Setelah waktu latihan berakhir, siswa mengumpulkan jawaban-jawaban dari soal yang telah diberikan kepada guru untuk diperiksa. 6. Guru memeriksa hasil jawaban dari siswa dan mencocokkan dengan

hasil jawaban dari guru dan kemudian memberikan penilaian.

7. Setelah jawaban dari siswa telah diperiksa, nilai yang telah dihasilkan kemudian dimasukkan kedalam buku daftar nilai siswa yang kemudian diarsipkan oleh guru.

8. Hasil penilaian guru kemudian diberikan kepada masing-masing siswa dan kemudian dijadikan arsip oleh siswa.


(55)

Prosedur Ulangan Siswa Guru A12 A14 Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru

Soal ulangan yang sudah siswa kerjakan

dan diperiksa serta dinilai Soal Ulangan Jawaban soal ulangan Pemeriksaan jawaban siswa dengan mencocokkan dengan jawaban guru A7

Soal ulangan yang telah siswa

kerjakan A3

Soal ulangan yang telah siswa kerjakan dan telah diperiksa Proses pembuatan soal ulangan beserta jawabannnya Soal Ulangan Memasukkan nilai kedalam daftar nilai siwa

A13

Daftar nilai siswa

Materi Pelajaran yang telah disalin oleh siswa milik guru

Keterangan :

A3 = Materi Pelajaran yang telah disalin oleh siswa milik guru A12 = Jawaban soal ulangan

A13 = Soal ulangan A7 = Daftar nilai Siswa

A14 = Soal ulangan yang sudah siswa kerjakan dan diperiksa serta dinilai Jawaban soal

ulangan

Soal ulangan yang telah siswa

kerjakan

Soal ulangan yang sudah siswa kerjakan

dan diperiksa serta dinilai


(56)

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis

Dalam sistem ini aturan bisnis yang diterapkan adalah sebagai berikut : 1. Penyampaian materi ajar harus sesuai dengan silabus kurikulum

dengan yang ditentukan di SMP PGII 1 Bandung.

2. Tugas maupun quiz akan diberikan setelah materi pelajaran sudah dibahas sebelumnya.

3. Skala nilai yang dipakai 0-100.

4. Setiap mata pelajaran dan muatan lokal memiliki KKM (Kriteria Kumulatif Minimum) yang berbeda pada setiap tingkatannya untuk memenuhi standar dalam pengisian raport. KKM tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.1 Kriteria Kumulatif Minimum SMP PGII 1 Bandung

Komponen Kelas

A Mata Pelajaran VII VIII IX

1. Pendidikan Agama Islam 70 73 75

2. Pendidikan Kewarganegaraan 73 75 75

3. Bahasa Indonesia 70 73 75

4. Bahasa Inggris 70 73 74

5. Matematika 70 70 75

6. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 70 72 75

7. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 70 70 75

8. Seni Budaya 72 75 80

9. Penjaskes 70 75 80

10. TIK 70 73 75

B. Muatan Lokal

11. Bahasa Sunda 70 75 78

12. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) 70 75 80

13. Bahasa Arab dan Al-Quran 70 73 75


(57)

5. Ujian dilakukan perkelas oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan dalam satu ruangan dan dilakukan secara bersamaan. 6. Jika ada siswa yang datang terlambat maka siswa tersebut hanya bisa

mengikuti waktu ujian yang tersisa yang telah diterapkan oleh guru yang bersangkutan.

7. Waktu pengerjaan ujian dari mulai sampai selesai ditentukan oleh guru mata pelajaran yaang bersangkutan.

3.1.4 Analisis Monitoring

Monitoring merupakan sebuah antarmuka komputer yang menampilkan bagan, laporan, indikator, dan mekanisme alert untuk mencapai tujuan tertentu. Monitoring pada e-learning ini sistem dapat menampilkan nilai-nilai mata pelajaran dari setiap tugas tiap kelas. Sistem ini juga dapat menampilkan siswa yang lulus dan tidak lulus sesuai dengan KKM yang sedang berjalan, sehingga guru mata pelajaran yang bersangkutan dapat mengetahui kepuasan tentang metode pembelajaran yang dipakai. Maka dari itu, perlunya suatu sistem yang dapat memonitoring perkembangan nilai siswa dalam setiap kelas agar mengurangi keterlambatan dalam mengambil suatu keputusan.

Adapun perancangan grafik monitoring yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Daftar Nilai Tugas Siswa Kelas 7A Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

No Nama KKM

Tugas

1 2 3 4 5 6 7

1. Adittya Sayyi Ali Laiman

70

72 72 72 72 72 72 72

2. Afriadi Rizki Pratama 65 78 78 78 78 78 78


(58)

No Nama KKM

Tugas

1 2 3 4 5 6 7

4. Aldinar Hasanah Bulkiyah 70 70 70 70 70 70 70

5. Angga Medianto 81 81 81 81 81 81 81

6. Ari Nur Rohman 89 89 89 69 89 89 89

7.

Aulia Syafa Nur Azizah

Madsyah 77 77 77 77 77 77 77

8. Bima Dwiananto 77 77 77 77 77 77 77

9. Clara Citra 75 75 75 75 75 75 75

10. Dheandra Rezkha Maulana 73 73 73 73 73 73 73

11. Evania Yolanda Nabila Putri

70

78 78 78 78 78 78 78

12. Fathan Syafiq Nabhani 90 90 50 90 60 90 90

13. Ferdiansyah Suherman 91 91 91 91 61 91 91

14. Fiqron Rizkiawarman 88 88 88 88 88 88 88

15. Fitra Ramadhan 85 85 85 85 85 85 85

16. Hani Hanifah Shabirah 88 88 88 88 88 88 88

17. Indira Indah Intania 82 82 82 82 82 82 82


(59)

No Nama KKM

Tugas

1 2 3 4 5 6 7

19. Khofif Salnilatipa 60 60 70 70 40 70 76

20. Lazuardy Awaluddin Ashari 65 75 75 75 75 75 75

21. Manik Walisantri Ndarukusumo 59 89 89 89 89 89 89

22. Mochamad Taofik 69 79 79 79 79 79 79

23. Mohamad Rifki Fuadi 69 79 79 79 79 79 79

24. Muhamad Ariiq 59 79 79 79 79 79 79

25. Muhammad Akbar Priyatna 68 88 48 88 88 88 88

26. Muhammad Dzaky 66 76 76 76 76 76 76

27. Muhammad Farid Saputra 67 87 87 87 87 87 87

28. Muhammad Labib Ramadhan 67 77 77 77 77 77 77

29. Muhammad Raihan Tsany 67 97 57 97 67 97 97

30. Nidia Rielasalsabiil 69 79 79 79 79 79 79

31. Nindiani Alifa Putri 65 85 85 85 85 85 85

32. Nurul Indah Fitria 65 75 75 75 75 75 75


(60)

No Nama KKM

Tugas

1 2 3 4 5 6 7

34. Refian Reginal 64 74 74 74 74 74 74

35. Reza Ramdan Permana 64 74 74 74 74 74 74

36. Risqi Apriliadi Firdaus 63 73 63 73 43 73 73

37. Sholehatunnisa Aprilia

70

76 76 72 72 72 76 76

38. Silvia Febriana Sukmaji 86 86 78 78 78 86 86

39. Siti Nur Rohmah Alfiyah 87 87 79 79 79 87 87

40. Tasya Marsya 77 77 70 70 70 77 77

41. Tirta Willy Zakariyya 78 78 81 81 81 78 78

42. Yora Destriyani 71 61 69 89 89 71 71

Gambar 3.6 Grafik Nilai Tertinggi Siswa

20

40

26

19

40

24

37 22

2

16

23

7

18

5

Tugas 1 Tugas 2 Tugas 3 Tugas 4 Tugas 5 Tugas 6 Tugas 7

Ju

m

la

h

S

isw

a

Kelas 7A

Lulus


(1)

2. Siswa

Tabel 4.50 Hasil pengujian kuesioner untuk siswa

No Soal

Kategori

jawaban Skor

Frekuensi Jawaban Responden

Jumlah

Skor Nilai Persentase

1

SS 5 15 75

S 4 11 44

B 3 4 12

KS 2 0 0

TS 1 0 0

Jumlah 30 131 P = 87%

No Soal

Kategori

jawaban Skor

Frekuensi Jawaban Responden

Jumlah

Skor Nilai Persentase

2

SS 5 17 85

S 4 10 40

B 3 3 9

KS 2 0 0

TS 1 0 0

Jumlah 30 134 P = 89%

No Soal

Kategori

jawaban Skor

Frekuensi Jawaban Responden

Jumlah

Skor Nilai Persentase

3

SS 5 10 50

S 4 4 16

B 3 16 48

KS 2 0 0

TS 1 0 0

Jumlah 30 114 P = 76%

No Soal

Kategori

jawaban Skor

Frekuensi Jawaban Responden

Jumlah

Skor Nilai Persentase

4

SS 5 13 65

S 4 7 28

B 3 10 30

KS 2 0 0

TS 1 0 0

Jumlah 30 96 P = 82%

No Soal

Kategori

jawaban Skor

Frekuensi Jawaban Responden

Jumlah

Skor Nilai Persentase

5

SS 5 16 80

S 4 5 20


(2)

218

KS 2 0 0

TS 1 0 0

Jumlah 30 127 P = 84%

4.2.3 Kesimpulan Pengujian Beta

Berdasarkan hasil dari pengujian beta pengguna, maka dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi ini mudah digunakan dan memiliki tampilan yang cukup menarik, serta aplikasi ini sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:

1. Memudahkan siswa untuk mendapatkan materi tambahan serta mempermudah guru untuk memberikan pembelajaran tambahan disamping kegiatan belajar dikelas.

2. Mempermudah komunikasi tanya jawab bisa dilakukan oleh guru kepada siswa, begitu juga sebaliknya.

3. Mempermudah guru menyampaikan latihan soal jika guru yang bersangkutan berhalangan hadir dikelas.

4. Memudahkan guru untuk mengevaluasi metode pembelajaran yang digunakan dengan cara melihat grafik nilai siswa hingga nilai yang siswa capai melebihi KKM yang ditentukan.


(3)

219

yang diperoleh setelah melakukan analisis, desain, implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun. Adapun saran-saran guna untuk mengembangkan aplikasi yang telah dibangun.

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis dan perancangan serta pengujian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Aplikasi ini memudahkan siswa mendapat materi tambahan juga memudahkan guru memberikan pembelajaran tambahan

2. Aplikasi ini meudahkan komunikasi tanya jawab antara guru dengan siswa, juga sebaliknya.

3. Aplikasi ini memudahkan guru memberikan latihan soal jika guru yang bersangkutan berhalangan hadir.

4. Aplikasi ini memudahkan guru mengevaluasi metode pembelajaran yang digunakan.

5.2 Saran

Untuk pengembangan aplikasi ini, ada beberapa saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan aplikasi selanjutnya.

1. Menambahkan fitur video chat agar lebih maksimal dalam membantu proses belajar mengajar.

2. Membuat kuesioner secara online untuk menilai kinerja dan pembelajaran yang guru berikan.


(4)

(5)

(6)