yang diberikan oleh perawat pelaksana. Kepala ruangan harus dapat menjalankan fungsi manajerial yaitu bimbingan dan pengarahan dengan
melakukan supervisi terhadap perawat pelaksana agar melaksanakan asuhan keperawatan secara optimal. Pemberian asuhan keperawatan yang optimal
diharapkan dapat memenuhi harapan konsumen untuk memperoleh pelayanan yang terbaik selama dirawat di rumah sakit dan secara tidak langsung
mendukung tujuan rumah sakit.
B. Rumusan Masalah
Supervisi keperawatan yang dilaksanakan oleh kepala ruang pada intinya adalah mengusahakan agar semua perawat pelaksana melakukan asuhan
keperawatan sesuai rencana dan standar yang telah ditetapkan. Peran kepala ruangan sebagai perencana, pengarah, pelatih, dan penilai sangat menentukan
keberhasilan supervisi langsung dan tidak langsung yang dilakukan. Bentuk supervisi didesain supaya perawat pelaksana terlibat aktif dalam kegiatan
supervisi tersebut bukan hanya sebagai obyek tetapi sebagai mitra dalam peningkatan pelayanan asuhan keperawatan. Perasaan ikut terlibat,
dibutuhkan, dihargai, dan dianggap penting, dapat menumbuhkan kepuasan kerja perawat. Kepuasan kerja yang dirasakan perawat akan terlihat pada
penampilan kerja yang ditampilkan perawat dalam bentuk prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, dan kerja sama serta hasil kerja dalam
bentuk pemberian asuhan keperawatan yang optimal.
Kenyataannya, di rumah sakit Islam Sultan Agung Semarang supervisi yang dilakukan oleh kepala ruang belum optimal. Kepala ruang belum
memahami apa, kapan, bagaimana, dan manfaat supervisi yang dilakukan. Peran kepala ruang sebagai perencana, pengarah, pelatih, dan penilai belum
teridentifikasi. Supervisi yang dilakukan masih bersifat situasional dengan bentuk tutorial. Masalah yang dapat dirumuskan adalah fungsi supervisi
kepala ruangan belum optimal. Hasil observasi ditemui masih ada dokumen asuhan keperawatan yang
tidak lengkap. Format pengkajian ditemukan beberapa data penting yang tidak didokumentasikan, pada bagian diagnosa keperawatan cenderung hanya
mencantumkan satu diagnosa, dan cacatan tindakan keperawatan belum didokumentasikan sesuai standar. Prestasi kerja, tanggung jawab, dan
ketaatan perawat pada standar kerja masih rendah. Masalah yang dapat dirumuskan adalah kinerja perawat pelaksana belum optimal
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan supervisi langsung dan tidak langsung terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana,
sehingga rumusan masalahnya adalah “apakah ada perbedaan supervisi langsung dan tidak langsung kepala ruang terhadap kepuasan kerja dan
kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap rumah sakit Sultan Agung Semarang.
C. Pertanyaan Penelitian