2.1.2 Sistematika Tumbuhan
Berdasarkan hasil identifikasi sampel daun jati yang dilakukan di Herbarium Medanense, diperoleh klasifikasi tumbuhan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Famili : Verbenaceae
Genus : Tectona
Spesies : Tectona grandis L.f.
Nama Lokal : Pohon Jati
2.1.3 Kandungan Zat Warna Pucuk Daun Jati
Pucuk daun jati memiliki kandungan pigmen alami yang terdiri dari pheophiptin, β-karoten, pelargonidin-glukosida, pelargonidin-diglukosida, klorofil dan dua
pigmen lain yang belum diidentifikasi Ati, dkk., 2006
2.2 Antosianin
Antosianidin adalah aglikon, antosianin yang terbentuk bila antosianin dihidrolisis dengan asam. Antosianidin yang paling umum sampai saat ini ialah
sianidin yang berwarna merah lembayung. Warna jingga disebabkan oleh pelargonidin yang gugus hidroksilnya kurang satu dibandingkan sianidin,
sedangkan warna merah senduduk, lembayung dan biru umumnya disebabkan oleh delfinidin yang gugus hidroksilnya lebih satu dibandingkan sianidin.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah gambar antosianin pelargonidin terlihat pada gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 Antosianin pelargonidin Anonim,2011.
Antosianin telah digunakan untuk mewarnai makanan sejak zaman dahulu. Warna antosianin bergantung pada struktur dan keasamannya Sebagian besar
antosianin berwarna merah pada kondisi asam dan berubah menjadi biru pada kondisi asam yang kurang. Selain itu, warna antosianin juga terpengaruh oleh
suhu, oksigen dan sinar UV Anonim, 2011.
2.3 Pirogalol
Pirogalol mempunyai struktur kimia seperti terlihat pada Gambar 2.2 berikut:
Gambar 2.2 Pirogalol Sweetman, 2009.
Pemerian : Padatan hablur putih atau hablur tidak berwarna dengan berat
molekul 126, 1 Suhu lebur : 133
o
C Ditjen POM, 1995.
Universitas Sumatera Utara
Pirogalol bersifat sebagai reduktor mudah teroksidasi. Dalam bentuk larutan akan menjadi warna gelap jika terkena udara. Jika pemakaiannya dicampur
dengan zat warna yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, pirogalol berfungsi sebagai zat pembangkit warna dan dikombinasikan dengan pewarna logam lain.
Ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan agar zat warna dapat menempel lebih kuat lagi pada rambut dibandingkan pada saat sebelum dicampur. Pirogalol
diizinkan digunakan sebagai zat pembangkit warna dengan batas kadar 5 Ditjen POM, 1985.
2.4 Tembaga II sulfat
Tembaga II sulfat merupakan senyawa logam yang dapat digunakan sebagai pewarna pada rambut.
Pemerian : Berbentuk serbuk atau granul berwarna biru, transparan dengan
berat molekul 249,68 Ditjen POM, 1995. Kelarutan
: 1 g larut dalam 3 ml air; dalam 0,5 ml air panas; 1 g dalam 500 ml alkohol; 1 g dalam 3 ml gliserol Sweetman, 2009.
Tembaga II sulfat digunakan dalam cat rambut yang memberikan warna coklat dan hitam. Warna tersebut terjadi karena tembaga sulfat berubah menjadi
tembaga oksida Bariqina dan Ideawati, 2001. Tembaga II sulfat termasuk ke dalam zat warna senyawa logam. Daya lekat zat warna senyawa logam umumnya
tidak sekuat zat warna nabati, karena itu jika digunakan langsung harus dilakukan tiap hari hingga terbangkit corak warna yang dikehendaki Ditjen POM, 1985.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Xanthan Gum