WINRIP DOC RKPPLI Monitoring RKPPL Implementasi Periode 1 2015 2015 03 31 00350.

TECHNICAL ASSISTANCE FOR. SUPPORT OF THE PROJECT MANAGEMENT UNIT
CORE TEAM CONSULTANTS (CTC)

LAPORAN MONITORING PELAKSANAAN

RKPPLzyxwvutsrqp

PAKET NO.01 (KRUI-BIHA), NO.02 (PD.SAWAH-SP.EMPAT), NO.03
(MANGGOPOH-PD.S·AWAH), DAN NO.04 (IPUH-BANTAL)
PERIODE JANUARI - APRIL 2015

DAFTAR ISI

1

PENDAHULUAN

2

EVALUASI TERHADAP PELAKSANMN MONITORING RUTIN RKPPL oleh DSC
2,1. Prosentase Pelaksanaan Monitoring Rutin RKPPL oleh DSC pada paket WINRIP


2.2.
2.3.

periode Januari s/d April2015
Telaahan Terhadap Hasil Monitoring Lingkungan oleh DSC
Evaluasidan Masukan-masukan dari CTC

1

2
2
5
7

3

HASIL MONITORING CTC TERHADAP PEI-AKSANMN RKPPL OLEH KONTMKTOR

12


4

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

29

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1,

Form Monitoring Rekomendasi WINRIP

Lampiran 2,

Klausul klausul Lingkungan dalam Spesifikasi Kontrak WlNRlp

Lampiran 3.

Laporan Monitoring Lingkungan (RKPPL) Oleh DSC

Paket 1,2,3 dan 4 Periode Januaris/d April2015

Lampiran 4.

Perizinan quarry dan basecamp Paket 1,2,3 dan 4

Laporan Monitoring Pelaksanaan RKppL (euarterly)
Periode Januari s/d April Z01S

1.

PENDAHULUAN

Dalam Pelaksanaan Manajemen Proyek (PMM) WINRIP yang telah di sosialisasikan dalam
suatu Pelatihan (Training) yang telah diselenggarakan di 2 (dua) Provinsi, yaitu di padang pada

September 2014 dan Bengkulu pada Mei 2015 kemudian telah diadakan juga pelatihan
Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL) pada tanggal 7-B Mei dan

28-29 Mei 2015


di Provinsi Bengkulu, termasuk pembekalan

pelaksanaan pengelolaan

lingkungan pada saat Konstruksi Jalan dan Jembatan, dimana Pelatihan-pelatihan tersebut
dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepada Pemrakarsa, Pimpinan proyek, pelaksana
(Kontraktor) dan Pengawas Lapangan (DSC) untuk melaksanakan manajemen proyek WlNRlp
(PMM)

Pemantauan lingkungan merupakan Sub Bab dari PMM WlNRlP, yang dimaksudkan untuk

memastikan bahwa pengelolaan lingkungan telah dilaksanakan dengan semestinya dan
meningkatkan kesadaran para pemrakansa kegiatan untuk melaksanakan pengelolaan
lingkungan secara benar, bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab serta mengetahui
berbagai kendala dan permasalahan terhadap efektifitas dalam pelaksanaan pengelolaan
lingkungan, sedangkan tujuannya untuk memastikan bahwa langkah-langkah pengelolaan
lingkungan yang tercantum dalam dokumen kontrak WINRIP mencakup prosedur pengelolaan
lingkungan dan sosial dalam bentuk Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan


(RKPPL) yang disiapkan oleh Kontraktor dan rekomendasi pengelolaan dan pemantauan
lingkungan dari studiAMDAL, UKL&UPL dan SppL.

Mengacu kepada PMM WlNRlP, disebutkan bahwa Pemantauan dilakukan secara berkala
(Quarterly) oleh CTC, sedang pemantauan rutin terhadap implementasi RKPPL dilaksanakan
oleh DSC berdasarkan form Monitoring yang disiapkan CTC dan dievaluasi oleh Subdit Teknik
Lingkungan (Lampiran-l), Laporan pemantauan ini akan tercakup dalam persyaratan laporan

proyek yang disiapkan oleh seluruh manajemen proyek dan tim konsultan dengan salinan
lengkap diserahkan ke Bank Dunia,

Laporan Monitoing Pelaksanaan RKPPL dan Evalu asi
Tehadap llonitoing DSC, Peide Januari -Apfl 2015

Juni 2015

Sehubungan dengan hal tensebut diatas, CTC telah melakukan monitoring berkala (4 bulan)
periode Januari

-


April 2015 (Quarterly) terhadap implementasi RKPPL oleh Kontraktor dan

melakukan evaluasi terhadap hasil pemantauan rutin DSC pada paket No. 1 (Krui-Biha), No.2
(Padang Sawah-Sp,Empat, incl. Jemb. Air Gadang, No.3 (Manggopoh-Padang Sawah) dan No,4
(lpuh-Bantal.

2.

EVALUASITERHADAP PEI-AKSANMN MoNtroRtNG RUTTN RKppL oteh DSc

2.1. Prosentasi Pelaksanaan Monitoring Rutin RKPPL oleh DSC pada paket WlNRlp.

Tabel 1. Prosentasi Pelaksanaan Monitoring RKPPL oleh DSG (Periode Jan.April 2015)
Gonsfruction
Total
Packages

Total


2

I

I

o/o

Monitoring Done
bv DSC

Not Yet Star

0

0To

1

2


2

100Yo

7

1

1

25Yo

(incl.1 package
will be deleted)

2

1


50%

(incl.1 package
willbe deleted)

Balail
(Prcv.Sumatera utara)

Balaill
(Prov.Sumatera Barat)
Balai lll
(Prov. Bengkulu)

7

3

(incl.1 package will
be deleted)


Balailll

3

(Prov.Lampung)

1

(incl.l package will

be deleted)
SumDer Hasil evaluxi CTC, Mei 201 5

Pada periode Januari

-

April 2015, diketahui bahwa Paket-paket WINRIP dibawah Balai I provinsi

Sumatera Utara dari total 2 paket, ada 1 paket (Sp,Rampa-Poriaha, terkontrak pada 1T Maret 2015)


status sedang konstruksi dan 1 paket lainnya, yaitu N0.15: Sibolga

-

Bts Tapsel belum mulai

pekerjaan fisiknya. DSC belum melakukan monitoring rutin RKPPL (00/o), pada paket No.S

Sp,Rampa

:

- Poriaha dikarenakan Kontraktor paket ini belum ada SPMK dan CTC belum

melaksanakan training penyusunan RKPPL kepada Kontraktor.

Pakefpaket WINRIP dibawah Balai

ll

- April 2015,
Sawah) dan Padang Sawah -

provinsi Sumatera Utara, periode Januari

diketahui bahwa dari total 9 paket, baru 2 paket (Manggopoh-Padang

Sp.Empat, incl. Jemb,Air Gadang) sedang berlangsung konstruksinya (tanda tangan kontrak ke 2
paket tersebut pada 6 Desember 2013), DSC sudah melakukan monitoring RKPPL pada paket No,2

dan No.3 (100

%)

sedang ke 7 paket lainnya, status (77Vo) masih dalam tahap lelang dan evaluasi

dokumen kontrak,

Evaluasi

Mwitoing Pelaksanaan RKPPLdan
Tetradap tuhnitoing DSC, Peiode Januai -Apil 2015

Laporan

Juni 20IS

Total paket WINRIP dibawah Balai lll di provinsi Bengkulu, ada 7 paket (termasuk 1 paket No. 18
Muko Muko

-

:

Batas Sumbar yang direncanakan akan dihapus dari WINRIP atau bih memungkinkan

waktunya akan dipindahkan penanganannya ke ruas jalan nasional lainnya). Dari total Z paket ada 5
paket status sedang konstruksi, yaitu paket No.4 (lpuh-Bantal, tanda tangan kontrak 14
Nov 2013),
N0.11 (Bantal-Muko Muko, tanda tangan kontrak 18 Des 2013, No.6 (Pasar pedati-Kerkap, tanda
tanga

Balai lll di provinsi Lampung, Total 3 paket , (termasuk 1 paket No. g : Rantau Tijang

-

Kota Agung

yang direncanakan akan dihapus dari WINRIP atau bila memungkinkan waktunya akan
dipindahkan

penanganannya ke ruas jalan nasional lainnya) paket sedang konstruksi 2 paket, yaitu paket
No,1
dan N0.17 (100%).

Tabel'l : Pelaksanaan Monitoring RKPPL oleh DSC Periode Jan - April Tahun

2015

Monitoring

No dan Nama Paket

1.

Krui-Biha

RKPPL oleh DSC
J
F
M A
V

V

V

Review CTC
Form monitoring tidak lengkap:

Tidak

da

No.Paket Nama Ruas, Status Jalan, Status
Kontrak, Tanggal monitoring, Cuaca, Waktu, Lokasi, kehadiran
kontraktor

dan

ketersediaan RKPPL serta dokumen

Lingkungan
dicantumkan!
(Maret, 2015

arusnya
lengkap
Limbah,

erosi & sedimentasi) dan (April,2O15, aspek Lalu lintas dan
base camp).

Form.Monitoring relatif SAMA isinya, baik darijenis dampak
yang timbul maupun upaya penanganan dampaknya.

STA terjadinya dampak dan upaya Mitigasinya tidak
jelas, hanya dicantumkan Sepanjang Link proyek,
seharusnya di tulis actual STA mitigasinya.

Untuk jenis dampak yang timbul dan TIDAK dilakukan
upaya mitigasinya, DSC tidak menjelaskan kendalanya

Laporan Monitoing Pelaksanaan RKPPL dan Evafu asi
Terhadap lulonitoing DSC, Peide Januan -Aptit Z|ls

Juni 2015

tlonitoring
No dan Nama Paket

RKPPL oleh DSC

J
Pdg Sawah -Sp.Empat,

V

F

M

V

V

A

incl.Jemb,Air Gadang

Review CTC

-

Kolom ketersediaan dok lingkungan
SPPUUKL&UPUAMDAUI-ARAP, tidak dicontreng
Form.Monitoring bln Februari & Maret relatif SAMA isinya,
apakah pekerjaan fisik selama 2 bulan masih di STA yang
sama, contoh pemasangan rambu dan menjaga jalan akses
ke pemukiman di STA 16 + 000 - STA, 18 + 000,dil.
Paket No.2 menggunakan quarry sungai (bukan quarry

gunung), sehingga Mitigasi disarankan lokasi quarry tidak

-

3.

Manggopoh_Pdg. Sawah

V

-

4,lpuh-Bantal

V

V

V

V

berada di tebing yg curam tidak perlu dbontreng,

Dokumentreikan upaya pengelolaan lingkungan yang telah
dilakukan kontraktor (cantumkan tanggal pengambilan photo
dan dikasih keterangan)
Lampirkan perizinan yg wajib dimiliki kontraktor (tup, lUpK,
izin base camp, izin sewa lahan apabila ada, dll)
DSC hanya melaporkan monitoring RKPPL untuk Aprit 2015
Kehdiran kontraktor dan ketersediaan RKPPL dan dokumen
lingkungan (AMDAW Kt&U PUSPPULARAP) tidak dicontreng
Paket No.1 menggunakan quarry sungai (bukan quarry
gunung), sehingga Mitigasi disarankan lokasi quarry tidak
berada di tebing yg cunam tidak perlu dicontreng
Dokumentasikan upaya pengelolaan lingkungan yang telah
dilakukan kontraktor (cantumkan tanggal pengambilan photo
dan dikasih keterangan).
Lampirkan perizinan yg wajib dimiliki kontraktor (lup, lUpK,
izin base camp, izin sewa lahan apabila ada, dll)
Form monitoring tidak lengkap untuk April 2015:

Tidak ada No.Paket, Nama Ruas, Status Jalan, Status
Kontrak, Tanggal monitoring, Cuaca, Waktu, Lokasi, kehadiran

kontraktor dan ketersediaan RKPPL serta dokumen
Lingkungan (AMDALAJKL&UPL/SPPLMRAP) seharusnya
dicantumkan! kemudian aspek yang dimonitor tidak lengkap
(Maret, 2015 tidak dimonitor aspek Lalu Lintas dan Base
camp)
Form.Monitoring bln Februari

& Maret relatif SAMA isinya,
apakah peke{aan fisik selama 2 bulan masih di STA yang
sama, contoh pemasangan rambu dan menjaga jalan akses
ke pemukiman di STA 0 +000 - STA, 42+448dtl
STA terjadinya dampak dan upaya Mitigasinya tidak
jelas, hanya dicantumkan STA,0 + 000 STA. 42 + 448,
seharusnya di tulis actual STA Mitigasinya.
Dokumentasikan upaya pengelolaan lingkungan yang telah
dilakukan kontraktor (cantumkan tanggal pengambilan photo
dan dikasih keterangan)
Lampirkan perizinan yg wajib dimiliki kontraktor (tUP, tUpK,
izin base camp, izin sewa lahan apabila ada, dll)
&rmber Hasil evaluasi CTC, Mei 201 5

Evaluasi

Laporan Mmitoing Pelaksanaan RI(PPL dan
Terhadap Monitoing DSC, Peride Jmuari -Apfl 20

1

s

Juni 2015

Hasilevaluasi CTC terhadap hasil monitoring rutin DSC terhadap implementasi RKppL pada paket
paket WlNRlP, periode Januari

'

Paket No.1 (Krui

-

April 2015, adalah sebagai berikut:

- Biha) : DSC telah melakukan monitoring implementasi RKPPL pada

bulan Februari, Maret dan April 2015, prosentase 75%

'

Paket No.2 (Pdg Sawah-Sp.Empat): DSC melakukan monitoring implementasi RKppL pada
bulan Januari, Februari dan Maret 2015, prosentase Z5yo.

'

Paket No.3 (Manggopoh-Pdg Sawah): DSC melakukan monitoring implementasi RKppL
pada bulan April 2015, prosentase 25%.

'

Paket No.4 (lpuh

- Bantal) : DSC melakukan monitoring

implementasi RKPPL pada bulan

Januari, Februari, Maret dan April 2015, prosentase 10070.

Data tensebut diatas memperlihatkan bahwa Prosentasi pelaksanaan monitoring implementasi
RKPPL oleh DSC periode (Januari

-

April 2015). Paling tinggi (100 %) adatah paket No.4 (tpuh-

Bantal), kemudian (75Vo) paket No.1 (Krui-Biha) dan paling rendah prosentasinya, masing-masing
25o/o adalah paket No,2 (Padang Sawah-Sp,Empat) dan No.3 (Manggopoh-Padang sawah). Namun

demikian hasil laporan monitoring Tim DSC secara umum kurang memadai, form tidak lengkap, STA

dimana telah dilakukan monitoring tidak actual. Dan upaya mitigasi dampak lingkungan oleh
kontraktor tidak ada dokumentasinya, (lihat review CTC Tabel.l).

2.2. Telaahan terhadap Hasil Monitoring Lingkungan oleh DSC

a). Dampak Lingkungan Negatif
Berdasarkan laporan monitoring rutin DSC terhadap pelaksanaan RKPPL, secara umum dari

seluruh paket (N0.1 ,2,3 dan 4) diketahui jenis dampak lingkungan yang timbul merupakan
dampak yang sifatnya sementara, berlangsung selama konstruksi proyek jalan dan jembatan,
namun terdapat juga beberapa jenis dampak lingkungan yang terus berlangsung setelah masa

konstruksi selesai, yang apabila tidak dikelola secara baik akan menimbulkan kerusakan
lingkungan,

Adapun dampak lingkungan yang sifatnya sementara dan terjadi selama konstruksi adalah:

'

Pencemaran udara seperti debu, kebisingan dan ceceran tanah di sepanjang permukaan
jalan, yang timbul di sekitar area proyek dan jalur angkutan material dari aktivitas mobilisasi
peralatan dan pengangkutan material.

Laporan Monitoring Pelaksanaan RKPPL dan Evaluasi
Terhadap Monitoing DSC, Peride Jauai -Apil 2015

Juni 2015

'

Meningkatnya debu dan kebisingan yang berasal dari pengoperasian mesin dan
fasilitas
lainnya terutama di lokasiAMp,

'

Pencemaran air permukaan yang diakibatkan oleh buangan bahan pelumas, oli,
semen,
aspal atau material lainnya dari operasional Base camp,

'

Kerusakan pada akses jalan dan jembatan eksisting dari aktifitas mobilisasi material
dan
peralatan berat.

'
.
'
'

Penurunan populasi pohon karena erosidari aktivitas pembersihan lahan
Pembuangan sampah konstruksi/tanah ke lahan masyarakat
Kecemburuan sosial karena tidak dilibatkannya tenaga kerja lokal

Gangguan kelancaran dan keselamatan lalu lintas dari penyimpanan matedal (stockpile),
galian shoulder/bahu jalan dan pekerjaan perkerasan jalan,

.

Gangguan fasilitas umum (utilitas)

Dampak lingkungan lainnya yang berlangsung dalam waktu lama sehingga seringkali
menyebabkan kerusakan lingkungan, diantaranya adalah:

'

Pengambilan quarry tanah dan sungai yang mengakibatkan cekungan tanah/kubangan,
penggerusan sungai dan lainnya.

.
'
.
'

Longsor pada embankment
Tidak ditangani masalah drainase sehingga menyebabkan banjir
Sedimentasi yang terjadi pada sistem drainase
Pada daerah rawa kemungkinan terjadinya setflement perlu diperhatikan.

Secara rinci dampak-dampak lingkungan yang muncul di setiap sub proyek, dapat dilihat pada
hasil monitoring lingkungan oleh RDS0-1, 2 dan 3, disajikan pada Lampiran 3 dan 4.

b). Penanganan Dampak Lingkungan
Hasil monitoring lingkungan RDSC-1, RDSC-2 dan RDSC-3, menyebutkan bahwa dampakdampak yang terjadi akibat pekerjaan fisik jalan sebagian besar telah ditangani oleh kontraktor,

namun ada beberapa paket (sub proyek) RDSC-2 yang menimbulkan dampak lingkungan tapi
tidak ada pengelolaan dampak oleh Kontraktor, apakah memang sepertidemikian?
Adapun jenis-jenis penanganan dampak yang terah dirakukan antara lain:

'

Memasang rambu lalu lintas, penghalang atau fasilitas lainnya yang diperlukan untuk
mendukung kelancaran dan kenyamanan lalu lintas pengguna jalan serta menjaga jalan
akses ke pemukiman tetap aman/ terbuka saat konstruksi.

Evaluasi

Laporan Mmitoing Pelaksanaan RKPPL dan
Terhadap kbnitoing DSC, Periode Jmuai-Ayil 2015

Juni 2015

r
'

Mengatur batas beban muatan yang diperbolehkan.

Memperbaikijalan berlubang dan perkuatan jembatan lama serta pemasangan rambu (yang
rcflektif) dan petugas bendera,.

'

Melibatkan tenaga kerja lokal pada pekerjaan konstruksi jalan dan dilakukan musyawarah
bila terjadi konflik,

'
'

Pemasangan dust collector di AMP dan Pemeliharaan kendaraan dan mesin2 proyek.

Melakukan penyiraman secara berkala di lokasi kegiatan, AMP, stone crusher serta basecamp dan penyimpanan stockpile, cairan kimia,minyak,oli sesuai

'

sop/sEc.

Penggunaan quarry yang ada izinnya (SIPD), Quarry tidak berada didalam kawasan lindung

dan tidak berlokasi di tebing yang curam serta menghindari pengambilan material quarry di
dasar sungai.

'

Melakukan seleksi dan mempertahankan jenis tanaman tertentu yang diperlukan atau
membatasi penebangan vegetasi selama konstruksi,

'
.
.
2.3

Pemisahan material sesuaijenisnya dan melindunginya dari curahan air hujan.
Pada saat penggalian tidak mengganggu utilitas umum.
Dan lain sebagainya.

Evaluasidan Masukan.masukan dari GTC
Hasil evaluasi dan review CTC terhadap laporan monitoring lingkungan yang disiapkan DSC
adalah sebagai berikut;

l.

Pada umumnya seluruh paket (N0,1 ,2,3 dan 4) telah menggunakan form monitoring yang
direkomendasi WlNRlP,

2.

Umumnya pengisian form monitoring paket dibawah 1 (satu) SE, untuk periode Januari s/d

April 2015 ; relatif SAMA, baik untuk jenis dampak yang timbul maupun upaya penanganannya,
begitu juga dengan keterangan-keterangan lainnya, Apakah memang seperti demikian? Padahal
pekerjaan fisik jalan tidak mungkin dilakukan di sepanjang ruas (STA.Awal

-

Sta. Akhir), misalnya

pekerjaan pembersihan lahan, pekerjaan drainase, Asphal biasanya dilakukan bertahap dan
persegmen ruas jalan (tidak dilakukan disepanjang ruas

jalan), sehingga dampak yang timbul

sesuai dengan jenis kegiatan yang berlangsung di segmen tersebut. dengan demikian terkesan
bahwa DSC kurang cermat dalam membuat laporan monitoring RKPPL tersebut,

3.

Penulisan lokasi STA terjadinya dampak TIDAK RELEVAN, misalnya untuk lokasi base camp,

lokasi quarry dan lokasi ercsi dan sedimentasi, tidak mungkin sepanjang ruas jalan yang
ditingkatkan, sehingga terkesan pengisian fonn oleh DSC dibuat tidak sesuai dengan fakta dan isu

di lapangan.

Evaluasi

Mmitoing Pelaksanaan RKPPLdan
Tehadap rt/onrtonng DSC, Periode Jmuai -Apil 2015

Laporan

Juni 2015

Cara mengisi form monitoring masih ada yang salah, seperti tidak dicantumkannya
lokasi

(Sta) terjadinya dampak, padahal ini sangat penting untuk konsentrasi penanganan
dampak, selain itu setiap kegiatan akan menimbulkan isu dampak spesifik yang
berbeda-

beda, contohnya isu dampak di Base camp akan berbeda dengan lsu dampak pada
kegiatan Quarry dlsb.
6

Penanganan dampak oleh kontraktor terhadap subtansi dari isu-isu lingkungan yang

timbul saat konstruksi tidak diprioritaskan, Hal ini mengindikasikan bahwa DSC
kurang
memberikan arahan kepada kontraktor untuk menangani dampak prioritas.
7

Sebagai contoh; pada paket No.3 (Manggopoh

- Padang

Sawah) terjadi dampak prioritas,

gangguan kestabilan lereng (erosi/longsor) di STA.29 + 100, galian
bahu jalan dan saluran

drainase, pencemaran air dan tanah dari kegiatan base camp (ceceran oli, solar
dan
sampah) serta polusi udara/debu. dan kontraktor tidak melakukan penanganan
terhadap
dampak-dampak tensebut, padahal

ini sangat prioritas untuk ditangani karena

dapat

menyebabkan gangguan kecelakaan lalu lintas, kesehatan masyarakat dan memutuskan
akses lalulintas serta kemungkinan timbulnya complain dari masyarakat.

I

Umumnya hampir seluruh paket (sub proyek) sudah melakukan penanganan dampak

lingkungan dengan mencontreng kata

ya pada kolom penanganan

pernyataan tersebut tidak didukung dengan back

dampak, namun

up data, seperti photo-photo

penanganan dampak yang telah dilakukan kontraktor, dan tidak ada penjelasan
apakah
ada kendala dalam menangani dampak-dampak yang timbul.

I

Kurang terakomodimya isu-isu lingkungan dan sosial di lapangan kedalam pelaksanaan
kegiatan pengelolaan lingkungan oleh Kontraktor, seharusnya saat pCM Kontraktor sudah

membuat Program dan mempresentasikan Rencana Kerja Pengelolaan dan pemantauan
Lingkungan (PKPPL) untuk Paket terkait, sesuai yang disyaratkan 'spesifikasi Umum,

Kfausul 1.17.1.1 dalam Dokumen Kontrak, yang berbunyi:
"Unian
Pihak Kont'aftor harus nremahani dampak tingkungan

ymg mungkin terjadi sebagai

akibat

dai

affiivitas konsfuksl dan nretoda penanganannya haus dianhkan oteh pihd< Dirdoc/E

bI

(!=0)

{)

j

>r

SE

e0

b,, E
Eb'E

ad

'F

HEd
o.=!

O

a

€E
9i6

oo

qG

tr
a

ES
o€
Ec)
cq

.ll

I

q

=a

6)

I

a.=

!E
(|)X

q)

ri

I

O'w
q

!
t
qlo

o

a

I

552
5rB

gH EsE*

J

tr

I

-Ua
€-eaH

€EEEH
ESEEA
tdE 5 t-nr=

U)

€!

F

.H

tr

t
tL

I

E
Pg9

rh

o
v
/

I

.A

SEEE€F $EEgE-

5.Eg€s€

Z

T

aE$
€n0)

qt
FO

I

s.

D

rn

I

E
Gt';(!
S s{
H 5.s

,!
!
Fi

tl.

t

i
':
<
r--

TAMPIRAN 2

Klausal Klausal lingkungan dalam
Spesifikasi Kontrak WINRIP

(U

=q
(b

e
a
o

.(u

6M

c(E

=
=o

=t
E
(E

.E

0)
a)

o
'b

(b
(D

e$

.e

_q)

=

S
q)
q

S

o
o

..U'
(It

Y

'6

(D

o-

U)

E
(u
(6

o

c(5

=

I

(D

:<

z2
(!(D
HE

* E €FEE;a=aE;gtE F*u**
* gi
p.5 peesB FSseEIE
9E + g- FEfig:-€;EE
E*EE.E

I=H E 5HggE}f;
-g,

&Eo

d;

Q-686s

-G

(u

re

E

BE

FEFfE5;
o

a

HC'

N

€'E
Ea

=

o

€F
iiE
o)

I

o

(5

F.E

E=

E

i(o

H

ae
=P

H€
sg
'l=

Es
€E- = a
E.

=.=

!!

(l)

E

-

Ii

B8

=CIt

EBE'
F

H;n
>rjJ
=

p=g
ag= e

EE s* F* e
*e, Fts€ t'E

H*

gs-s-EE

U)
J

*Eeafi;-s;
P=.aEEEEE
6'666e

:<
G
(U

(t)
(u
-r<

-=
J

q
(E

(q

:<
rE

oe

P€
E 3.E

'sE

q

rc
-b
(E

si'
s8,e
-3
G.a
'FE

a

C

t

(E

o)

q)

d
c)

o

s(!

sG

O)

a

(t)
(E

E

fl

.e)

G

s

ts

q
'b

(B

(B

(u

t4

s.F
o

(u

t

(D

O)
a_
(E

.e

1

Or
(t)

.l- <
-(b
oS
='o
J(c

o

€€
r=

E