WINRIP DOC RKPPLI Monitoring RKPPL Implementasi Periode 3 2015 20150930 00351

TEcHNTcALASS'*^-?t[?i:ffi
lKtr?lJi^ittrioJEcr|uANAGErvrENruNrr

Laporan Monitoring Pelaksanaan RKPPL (Quarterly)
Paket No.1(Krui-Biha), No.2 (Padang Sawah-Sp.Empat, incl.Jemb. Air
Gadang), No.3 (Manggopoh - Padang Sawah),No.4 (lpuh-Bantal), No.
05 (Sp. Rampa - Poriaha), No.6 (Psr Pedati-Kerkap), No.11 (BantalMuko Muko), No.'13 (Sp.Rukis-Tj.Kemuning) dan No.19 (Lais Bintunan)

Periode Juli-September 201 5

D A FTA RISI

Halaman
Daftar lsi
Daftar Lampiran

ii

1. Pendahuluan

1


2. Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Monitoring RKPPL oleh DSC

2

2.1. Prosentasi Pelaksanaan MOQitoringRutin RKPPL oleh DSC
pada paket WINRIP

2

2.2. Telaah Terhadap hasil Monitoring Lingkungaqn oleh DSC

7

2.3. Evaluasi dan Masukan-masukin dari CTC

9

3. Hasil Monitoring CTC terhadap Pelaksanaan RKPPL oleh
Kontraktor

4. Kesimpulan dan Rekomendasi

11
20

i

DAFTAR LAMPIMN

Lampiran 1.

Laporan Monitoring Lingkungan (RKPPL) Oleh DSC
Paket 1,2,3,4,5,6,11,13 dan 19 Periode Juli - Sep 2015

Laporan Monitoring Pelaksanaan RKPPL
Pedode Juni . September 2015

PENDAHULUAN

Dalam Pelaksanaan

suatu Pelatihan (Training) yang telah diselenggarakan di 2 (dua) Provinsi, yaitu di Padang pada

September 2014 dan Bengkulu pada Mei 2015 kemudian tetah diadakan juga Pelatihan
Rencana Keria Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL) pada tanggal 7-g Mei dan

28-29 Mei 2015 di Provinsi Bengkulu serta tanggal 7

-I

Oktober

di Sibolga, termasuk

pembekalan pelaksanaan pengelolaan lingkungan pada saat Konstruksi Jalan dan Jembatan,

dimana Pelatihan-pelatihan temebut dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepada
Pemrakarsa, Pimpinan Pnoyek, Pelaksana (Kontraktor) dan Pengawas Lapangan (DSC) untuk
melaksanakan manajemen proyek WINRIP (PMM).

Pemantauan lingkungan merupakan Sub Bab dari PMM WlNRlP, yang dimaksudkan untuk


memastikan bahwa pengelolaan lingkungan telah dilaksanakan dengan semestinya dan
meningkatkan kesadaran para pemnkana kegiatan untuk melaksanakan pengelolaan
lingkungan secam benar, bensungguh-sungguh dan bertanggung jawab serta mengetahui
berbagai kendala dan permasalahan terhadap efektiftas dalam pelaksanaan pengelolaan
lingkungan, sedangkan tujuannya untuk memastikan bahwa langkahlangkah pengelolaan
lingkungan yang tercantum dalam dokumen kontrak WINRIP mencakup prcsedur pengelolaan
lingkungan dan sosial dalam bentuk Rencana Keria Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

(RKPPL) yang disiapkan oleh Kontraktor dan rekomendasi pengelolaan dan pemanlauan
lingkungan dari studi AMDAL, UKL&UPL dan SPPL.

Mengacu kepada PMM WlNRlP, disebutkan bahwa Pemantauan dilakukan secara berkala
(Quarterly) oleh CTC, sedang pemantauan rutin lerhadap implementasi RKPPL dilaksanakan
oleh DSC berdasarkan brm Monitoring yang disiapkan CTC dan dievaluasi oleh SuMit Teknik
Lingkungan (Lampiran.l). Laporan pemantauan ini akan tercakup dalam persyaratan laporan

proyek yang disiapkan oleh seluruh manajemen proyek dan tim konsullan dengan salinan
lengkap diserahkan ke Bank Dunia.


Lepo|6/r

Mwifuing Pelaksanaan

Tekadap thhftonng DSC,

RKPPL dan Evafuasi

Peide

Juli

-sf4'enber 2015

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, CTC telah melakukan monitoring berkala (3 bulan)
periode Juli

- September 2015

(Quarterly) terhadap implementasi RKPPL oleh Kontraklor dan


melakukan evaluasi terhadap hasil pemantauan rutin DSC pada paket No. 1 (Krui-Biha), No.2

(Padang Sawah-Sp.Empat, incl, Jemb. Air Gadang, No.3 (Manggopoh-Padang Sawah), No,4

(lpuh-Bantal), No.6 (Psr Pedati-Kerkap), N0.11 (Bantal-Muko Muko), No.13 (Sp.Rukis-

2.

EVALUASITERHADAP PELAKSANAAN MONITORING RUTIi.I RKPPL oleh DSC

2.1. Prooentasi Pelaksanaan Monitoring Rutin RKPPL oleh DSC pada paket Wt{RlP,

Tabel 1. Protentasi Pelaksanaan ilonltodng RKPPL oleh DSC (Periode Juli.Sep2015)
Conrtruction
Totel
Packegos

TotEl


%

onibring

Not Y6t Stsr

D,one

bv DSC

Bald I
(Pmv.Sumrtera utera)

2

2

2

r00%


o

2

2

100%

7

5

5

100%

(lncl.l plckrge

Ealei ll


(Ptov.Sumrtera Barat)

Brlai lll
(Ptov. Bengkulu)

T

(incl,l pac*age r$ll

3

be deletod)
Belai lll

(incl.l peckago will

(Prov.Lampung)

g)mber


wlll be deleted)

3

2

I

1

50%

uill

be deletedl
Hasil evaluasi

(incl.l package
be d€le{od)


CTC,tug

Pada periode Juli - September 2015, diketahui bahwa Paket-paket WINRIP dibawah Batai I provinsi
Sumatera Utara dari total 2 paket, ada 1 paket (Sp.Rampa-Poriaha, terkontrak pada 17 Maret 2015)

status sedang konstruksi (namun CTC belum melakukan monitoring pelaksanaan RKPPL ke
lapangan, sehingga belum tedokumentasi) dan 'l paket lainnya, yaitu N0.15: Sibolga

-

Bts Tapsel,

terkontrak pada Juli 2015, namun belum mulai pekerjaan fisiknya. DSC sudah melakukan monitoring
rutin RKPPL per Agustus

-

September 2015 pada paket No.5 : Sp.Rampa

Paket-paket WINRIP dibawah Balai

-

Poriaha.

ll provinsi Sumatera Utara, periode Juli - Sep 2015, diketahui

bahwa dari total 9 paket, baru 2 paket Manggopoh-Padang Sawah dan Padang Sawah

-

Sp.Empat,

incl. Jemb.Af Gadang sedang berlangsung konstruksinya (tanda tangan kontrak ke 2 paket tersebut
pada 6 Desember 2013). DSC sudah melakukan monitoring RKPPL pada paket No.2 dan No.3 (100

Larrcru| ttonitoing Pel*sanaan RKPPL darx Evd)asi
Tehadap lknitoing DSC, Petifde J,u[-scfuZ./,tP.r 2015

%)

sedang ke

7 paket lainnya, status (77%) masih dalam tahap lelang dan evaluasi

dokumen

kontrak.

Total paket WINRIP dibawah Balai lll di provinsi Bengkulu, ada 7 paket (termasuk 1 paket No, 18
Muko Muko

-

:

Balas Sumbar yang direncanakan akan dihapus dari WINRIP atau bila memungkinkan

waktunya akan dipindahkan penanganannya ke ruas jalan nasional lainnya). Dari total 7 pakel ada 5

(Bantal-Muko Muko, terkontrak 23 Feb 2015), No.6 (Pasar Pedati-Kerkap, terkontrak 11 Maret 2015),

paket N0.19 (Lais-Bintunan, terftonlrak 11 Maret 2015) dan N0.13 (Sp.Rukis-Tj,Kemuning), status
100%.

Balai lll di provinsi Lampung. Total 3 paket, (termasuk 1 paket No.

I

: Rantau Tijang

-

Kota Agung

yang direncanakan akan dihapus dari WINRIP atau bila memungkinkan waktunya akan dipindahkan
penanganannya ke ruas jalan nasional lainnya). Paket sedang konstruksi 1 paket, yaitu paket No,1
(Krui-Biha, lerkonkak B Jan 2014). Sedang package No.17 (Sp.Gn.Kemala-Pugung Tampak, belum
terkontrak, status 50%,

Tabel-l : Pelakranaan Monitodng RKPPL oleh DSG Periode Juli . SeptemberTahun 2015
llonitorin
No Urut dan Nama

Paket

.

J

A

s

V

Krui-Biha

Ra/wCTC

g RKPPL
oleh DSC

Fom monitoring tidak lengkap:
Tidak ada diconfeng Cuaca, Waktu pemantauan dan ketersediaan
dokumen Lingkurqan (AMDAUUKL&UPUSPPULARAP), Staf
kontraktor yg bertanggung jawab di bidang lingkungan tdk ada
s€harusnya dicantumkan! Umumnya asp€k yarg dimonitor tidak
lengkap: tidak membatai beban muatan, ildak memprioritaskan
tenaga kerja lokal, kmdn pembongkaran tidak ditindak laniuti dgn
penanaman, dll.kmdn tidak dicantumkan upaya pengelolaan quarry
dan kendala yang diiumpai dalam implementGi pengelolaan quarry
tsb..

Form.Monitoring relatff SAMA isinya, baik dari jenis dampak yang
flmbul maupun upaya penanganan dampaknya.

STA terjadinya dampak dan upaya Mitigasinya tidak ielas, hanya
dicantumkan Sepanjang Link Poyek, seharusnya di tulis actual STA
mltigasinya.

Untuk jenis dampak yang timbul dan TIDAK dilakukan upaya
mltigasinya, DSC tidak menjelaskan kendalanya kontraktor tidak
melakukan mltlgasl dampak tecebut.
Paket No.1 menggunakan quarry sungai (bukan quarry gunung),
s€hingga Mithasi disarankan lokasi quarry tidak berada di tebing yg
curam tidak perlu dicontreng.
Dokumentalkan uDaya penoelolaan linqkunqan vanq telah dilakukan

Lapwt MMlituing

Pelaksanaan RKPPL dan Evahlasi

Tekadap tuhnfroing DSC,

Peide Juli-gedentF.t

2015

ilonitorin

l{o Urut dan Nama

g RXPPL

Paket

oleh DSC

J

A

Revievy CTC

s
kontraktor (cantumkan tanggal pengambllan photo dan dikasih
ketenangan).

2,

Pdg Sarvah -Sp.Empat,

Kolom keteGediaan dok lingkungan

lllUl..relllO.All' \raOafl g

DTFUUT\L6U|-UAMUAULAI{A|, IOaK otoontreng
Form.Monitoring lengkap bln Juli,Agustus & September 2015

Paket No,2 menggunakan quarry sungai (bukan quarry gunung),
sehlngga Mitigasi disarankan lokasi quarry tidak berada di tebing yg
curam tidak pedu dicontreng.
Dokument6ikan upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan

kontraktor (cantumkan tanggal pengambilan photo dan dikasih
keterangan)

Lampirkan pedzinan yg waiib dimiliki kontrd(tor (lUP, |UPK, izin base

da

3,

camp, izin sewa lahan apablla
dll)
Kolom ketersedlaan dok lingkungan

Manggopoh_Pdg.Sawah

SPPLruKL&UPUAMDAULARAP, tidak dicontreng
KeteBediaan dokumen lingkungan AMDALTKI-&UPL/SPPLI|-AMP)
tldak dicontreng
Paket No.3 menggunakan quarry sungai (bukan quarry gunung),
sehingga Mitigasi dlsarankan lokasi quarry tidak berada dl tebing yg
curam tidak perlu dicontreng
Dokumentasikan upaya pengelolaan lingkungan yang telah dllakukan

kontrakbr (cantumkan tanggal pengambilan photo dan dikasih
keterangan).

4.lpuh-Bantal

Lamplrkan perizinan yg wajib dimlllki kontraktor (tUP, |UPK, izin base
c?mp, izin sewa lahan apabila ada, dll)
DSC tidak membuat laporan monitoring pelaksanaan RKPPL oleh

5, Psr Pedati - Kerkao

Lap monitorlng ler€kap dgn

Kontraktor.

bm

lama (Juli.Agustus & September

2015)
Tidak dilakukan pengelolaan kerusakan ialan dgn pembatasan beban
muahn kendaraan (tldak ditulis kendalanya kenapa tdk dllakukan
pengelolaan).

STA terjadinya dampak dan upaya Mitigasinya tidak jelas,
hanya dicantumkan sepanjang link, seharusnya di tulis actual
STA Mitigasinya.
Dokumentasikan upaya pengelolaan llngkungan yang telah dilakukan

kontraKor (cantumkan tanggal pengambilan photo dan dikasih
keterangan)

Lampirkan perizinan yg wajib dimiliki konkaktor (tUP, |UPK, izin base
camp, izin seyi,a lahan apabila ada, dll)
6, Bantal

-

Muko Muko

-

Lap monitoring lengkap dgn fom lama (Juli. Agustus & September
2015)
Tidak dilakukan pengelolaan kecelakaan lalu lint6 dgn pemasangan
rambu (yg reflektiD dan petugas bendera (tidak ditulis kendatanya
kenapa tdk dllakukan pengelolaan).
Dokumentasikan upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan
kontraktor (cantumkan tanggal pengambilan photo dan dlkasih
teJerangan)

Larynn llonitodng Palaksansan RKPPL dan Evalud
tknibnng DSC, Pende Juli -SeptemtP"t 2015

Tekadep

No Urut dan l{ama

Paket

Monitorin
g RKPPL
oleh DSC

J

A

Review CTC

s
Lampirkan perizinan yg wajib dimiliki kontraktor (lUP, IUPK, izin base
camp, lzin sewa lahan apabila ada, dll)

7. Sp.Rukis-Tj.Kemuning

\T

-

Lap monitoring dgn form lama (September 2015)
rorm,Monrlonng orfl beplemoer zulc sesuat progres
Actual progress konstruksi baru di STA awal sepaniang 3 Km
Dokumentasikan upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan

kontraktor (cantumkan tanggal pengambilan photo dan dikasih
keterangan)

Lampi*an perizinan yg wajib dimiliki kontraktor (lUP, IUPK, izin base
camp, izin sewa lahan apabila ada, dll)

8. Lais - Blntunan

Lap monitoring lengkap dgn form lama (Juli. Agustus & September
2015)

Form.Monitoring bln Agustus dan September 2015 relatif SAMA
isinya, apakah pekerjaan fisik selama 2 bulan masih di STA yang
sama sopanjang link?

Kolom upaya penanganan hrsnya dicontrcng salah satu (tidak
dua2nya), sepert pemasangan rambu, pengkerikilan ialan menuju
quarry, kordinasi dgn instansi tertait (aspek vegetasi Lap.Monitoring,
April 2015) ditulls YA dan TIDAK.
Untuk jenb dampd( yang tidak dikelola, seperti dampak kerusakan
ialan, Membat6l beban muatan kendaraan dan perekrutan tenaga
kerja lokal, agar dijelaskan kendalanya.

STA terjadinya dampak dan upaya Mitigasinya tidak jelas,
hanya dicantumkan sepanjang link, seharusnya di tulis actual
STA Mitigasinya.
Dokurentasikan upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan
kontraktor (cantumkan tanggal pengambllan photo dan dikasih
keterangan)
Lampirkan pedzinan yg wajib dimiliki kontraktor (lUP, |UPK, izin base
camp, izin Eewa lahan apabila ada, dll)

L

Sp.RampaPoriaha

Lap monitoring dgn form lama (Agustus & September 2015)

Form,Monitoring bln Agustus dan September 2015 relatif SAMA
islnya, apakah pekeriaan fisik selama 2 bulan masih di STA yang
sama sepanlang link?
Kolom upaya penanganan hFnya dicontreng salah satu (tidak
dua2nya), seperti memperbaiki jalan bedubang ditulis YA dan T|DAK.
Untuk jenis dampak yang tldak dikelola, seperti dampak pemasangan
rambu, pemeliharaan kendaraan
mesin2,penyhaman,
penyimpanan stockpile, pengelolaan quany, penanaman, lzln sewa
tanah dankordinasi dgn instansi terkalt, agar dijelaskan kendalanya.
Dokument6ikan upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan
kontraktor (cantumkan tanggal pengambilan photo dan dikasih

dgn

keterangan)

Lampirkan perizinan yg wajlb dimiliki kontraktor 0UP, IUPK, izin base
camp, izin sewa lahan apabila ada, dll)

EvahlN

Larx)ran ilutftodng Pelaksanam RKPPL dan
fehadap tknltoing DSC, Pedde Juli -*plenbet 2015

5

Hasil evaluasi

cTc

terhadap hasil monitoring rutin DSC terhadap implementasi RKppL pada paket

paket WlNRlP, periode Januari

.

.

Paket No.1 (Krui

-

-

April 2015, adalah sebagai berikut:

Biha)

:

DSC telah melakukan monitoring implementasi RKppL pada

bulan Juli, Agustus dan September 2015, prosentase 100%

Paket No.2 (Pdg Sawah-Sp.Empat): DSC melakukan monitoring implementasi RKppL pada

Paket No.3 (Manggopoh-Pdg Sawah): DSC melakukan monitoring implementasi RKPpL
pada bulan Juli, Agustus dan September20l5, prosentase 100%.

Paket No.4 (lpuh

- Bantal) : DSC tidak melakukan monitoring implementasi RKppL pada

bulan Juli dan September 2015, prosentase 0%.

Paket No.6 (Psr Pedati

- Kerkap): DSC melakukan monitoring implementasi RKPPL pada

bulan Juli, Agustus dan September 2015, prosentase 100%.
Paket N0.11 (Bantal

-

Muko Muko): DSC melakukan monitoring implementasi RKppL pada

bulan Juli, Agustusdan September2015, prosentase 100%.
Paket No,13 (Sp,Rukis

-

Tj.Kemuning): DSC melakukan monitoring imptementasi RKppL

pada bulan Seplember 2015 (sesuai progres Fisik), prosentase 100Y0.
Paket N0.19 (Lais - Bintunan): DSC melakukan monitoring implementasi RKPPL pada bulan
Juli, Agustus dan September 2015, prosentase 100%.

Paket No. 5 (Sp.Rampa - Poriaha): DSC melakukan monitoring implementasi RKppL pada

bulan Agustus dan September 2015, prosentase 80%.

Data tensebut diatas memperlihatkan bahwa Prosentasi pelaksanaan monitoring implementasi
RKPPL oleh DSC periode (Juli, Agustus dan September 2015). Umumnya DSC membuat laporan
monitoring pelaksanaan RKPPL (100 7o), kecuali pada paket No.S (Sp.Rampa-poriaha) DSC
membuat laporan moniloring pelaksanaan RKPPL (80 %) dan paket No.4 (tpuh-Bantat), DSC tidak
membuat laporan monitoring RKPPL, hal ini disebabkan ada masalah internal yaitu tidak ada Site
Engineer (SE) pada pakeat tersebul. Namun demikian hasil laporan monitoring Tim DSC secara
umum kurang memadai, pengisian form kurang lengkap dan SAMA untuk setiap bulannya (pada

Paket No.6 dan'11), STA dimana telah dilakukan monitoring tidak actual. Dan upaya mitigasi
dampak lingkungan oleh konhaktortidak ada dokumenlasinya, (lihat review CTC Tabel.l).

Lapot8/l

llotlituing Polaksanaan

RKPPL dan EvakJasi

Tehadap trhniluing DSC, Peride

Juli

-*denbr

2015

2.2. Telaahan

teftadap Hasil tlonitoring Lingkungan oleh DSC

a), Dampak Lingkungan Negatif
Berdasa*an laporan monitoring rutin DSC terhadap pelaksanaan RKppL, secara umum dari
seluruh paket (N0.1,2,3,4,6,11&19) diketahui jenis dampak lingkungan yang timbut merupakan
dampak yang sifatnya sementara, bedangsung selama konslruksi prcyek jalan dan jembatan,
namun terdapat juga beberapa ienis dampak lingkungan yang terus berlangsung setelah masa

konstruksi selesai, yang apabila tidak dikelola secara baik akan menimbulkan kerusakan
lingkungan.

Adapun dampak lingkungan yang sifatnya sementara dan teriadi selama konstruksi adalah:

.

Pencemaran udara seperti debu, kebisingan dan ceceran tanah di sepanjang permukaan

jalan, yang timbul di sekitar area proyek dan jalur angkutan material dari aklivitas mobilisasi
peralatan dan pengangkutan material.

.
.

Meningkatnya debu dan kebisingan yang berasal dari pengoperasian mesin dan fasilitas
lainnya terulama di lokasi AMP.

Pencemaran air permukaan yang diakibatkan oleh buangan bahan pelumas, oli, semen,
aspal atau material lainnya dari operasional Base camp.

'

Kerusakan pada akses jalan dan jembatan eksisting dari aktilitas mobilisasi material dan
peralatan berat,

.
.
.
.
.

Penurunan populasi pohon karena erosi dari aktivitas pembersihan lahan
Pembuangan sampah konstruksi/tanah ke lahan masyarakat
Kecemburuan sosial karena tidak dilibatkannya tenaga kerja lokal

Gangguan kelancaran dan keselamatan lalu linlas dari penyimpanan material (stockpile),
galian shoulder/bahu jalan dan pekerjaan perkerasan jalan.
Gangguan fasilitas umum (utilitas)

Dampak lingkungan lainnya yang berlangsung dalam waktu lama sehingga seringkali
menyebabkan kerusakan lingkungan, diantaranya adalah:

.

Pengambilan quarry tanah dan sungai yang mengakibatkan cekungan tanah/kubangan,
penggerusan sungai dan lainnya.

.

Tidak dilakukan pengelolaan dampak pengambilan material quarry oleh supplier, dan
umumnya jalur transportasi material dari lokasi quany ke lokasi proyek tidak dilakukan
perbaikan.

.

Longsor pada embankmenl

Laponn fulol'itoing Pelaksanffin RKPPL dan Evafu6i
Tekadap

lhnituing DSC, Peiode ,ltli -Sedenber

2015

I

Tidak ditangani masalah drainase sehingga menyebabkan banjir

I

Sedimentasi yang terjadi pada sislem drainase

a

Pada daerah rawa kemungkinan terjadinya settlement perlu diperhatikan.

Secara rinci dampak-dampak lingkungan yang muncul di seliap sub proyek, dapal dilihat pada

b). Penanganan Dampak Lingkungan
Hasil monitoring lingkungan DSC, menyebutkan bahwa dampak{ampak yang terjadi akibat
pekerjaan fisik jalan sebagian besar telah ditangani oleh kontraktor, namun ada beberapa paket

yang menimbulkan dampak lingkungan tapi tidak ada pengelolaan dampak oleh Kontraktor,
apakah memang seperli demikian?
Adapun lenis-jenis penanganan dampak yang telah dilakukan antara lain:

.

Memasang rambu lalu lintas, penghalang alau fasilitas lainnya yang diperlukan untuk
mendukung kelancaran dan kenyamanan lalu lintas pengguna jalan serta menjaga jalan
akses ke pemukiman telap aman/ terbuka saat konstruksi.

.
.

Mengatur batas beban muatan yang diperbolehkan.
Memperbaiki jalan berlubang dan perkuatan jembatan lama serta pemasangan rambu (yang
reflektif) dan petugas bendera..

.

Melibatkan tenaga kefla lokal pada pekeriaan konstruksi jalan dan dilakukan musyawarah
bila teriadi konflik.

.
.

Pemasangan dust collector di AMP dan Pemeliharaan kendaraan dan mesin2 proyek.
Melakukan penyiraman secara berkala di lokasi kegiatan, AMP, stone crusher serta basecamp dan penyimpanan slockpile, cairan kimia,minyak,oli sesuai SOP/SEC.

.

Penggunaan quany yang ada izinnya (SIPD), Quarry tidak berada didalam kawasan lindung
dan tidak berlokasi di tebing yang curam serta menghindari pengambilan material quarry di
dasar sungai.

.
.

Melengkapi perizinan Base camp, AMP,Stone Crusher, Genset dan izin Gangguan

Melakukan seleksi dan memperlahankan jenis tanaman tertentu yang diperlukan atau
membatasi penebangan vegetasi selama konstruksi.
Pemisahan material sesuai jenisnya dan melindunginya dari curahan air hujan.

I

Pada saat penggalian tidak mengganggu utilitas umum.

I

Dan lain sebagainya.

Laporyt l,0tiloing Pelaksanam RKPPL dm Evahtasi
Tehadap tlanitoing DSC, Peide Juli-*,pbnbv 2015

2.3

Evaluasi dan Masukan-masukan dad CTC
Hasil evaluasi dan review CTC terfiadap laporan monitoring lingkungan yang disiapkan DSC
adalah sebagai berikut;

1.

Pada umumnya seluruh paket (N0,1,2,3,4, 6,1 1 dan 19) lelah menggunakan form
monitoring yang direkomendasi WlNRlP.

September2015;paket 1,2,4,6, 11 dan 19 relatif SAltlA, baik untuk jenis dampak yang
timbul maupun upaya penanganannya, begitu juga dengan keterangan-keterangan
lainnya. Apakah memang seperti demikian? Padahal pekerjaan fisik jalan tidak mungkin

dilakukan di sepanjang ruas (STA. Awal

-

Sta. Akhir), misalnya pekerjaan pembersihan

lahan, pekerjaan drainase, Asphal biasanya dilakukan bertahap dan persElmen ruas jalan

(tidak dilakukan di sepanjang ruas jalan), sehingga dampak yang timbul sesuai dengan

jenis kegiatan yang berlangsung di segmen tercebut, dengan demikian terkesan bahwa
DSC kurang cennat dalam membuat laporan monitoring RKPPL tersebut.

Penulisan lokasi STA terjadinya dampak TIDAK RELEVAN, misalnya untuk lokasi base
camp, lokasi quarrydan lokasi erosi dan sedimentasi, tidak mungkinsepanjang ruas jalan

yang ditingkatkan, sehingga terkesan pengisian form oleh DSC dibuat tidak sesuai
dengan fakta dan isu di lapangan.
Cara mengisi form monitoring masih ada yang salah, seperti tidak dicantumkannya lokasi

(Sta) teqadinya dampak, padahal ini sangat penting untuk konsentrasi penanganan
dampak, selain itu setiap kegiatan akan menimbulkan isu dampak spesifik yang berbeda-

beda, contohnya isu dampak

di Base Camp akan berbeda dengan lsu dampak pada

kegiatan Quarry dlsb.

Penanganan dampak oleh kontraktor terhadap sublansi dari isu-isu lingkungan yang
timbul saat konstruksi tidak diprioritaskan. Hal ini mengindikasikan bahwa DSC kurang
memberikan arahan kepada konlraktor untuk menangani dampak prioritas.
7.

Sebagai contoh; pada paket No.3 (Manggopoh

-

Padang Sawah) teriadi dampak prioritas,

gangguan kestabilan lereng (erosi/longsor), galian bahu jalan dan saluran drainase,
pencemaran air dan tanah dari kegiatan base camp (ceceran oli, solar dan sampah) serta
polusi udara/debu. dan kontraktor tidak melakukan penanganan terhadap dampak-dampak

tersebut, padahal ini sangat prioritas untuk ditangani karena dapat meny€babkan
gangguan kecelakaan lalu lintas, kesehatan masyarakat dan memutuskan akses lalulintas
serta kemungkinan timbulnya complain dari masyarakat.

Laporan Monituing Pelaksanaan RKPPL dan Eualufii
Terhadap lknitorkg DSC, Puiode Juli-&ptenber 2015

8.

Paket No.19 : Kolom upaya penanganan harusnya dicontreng salah satu (tidak dua2nya),

seperli pemasangan rambu yang reflektifdan (aspek vegetasi Lap.Monitodng, Juli 2015)
ditulis dua2anya YA dan TIDAK, Demikian juga untuk jenis dampak yang tidak diketola,

seperti dampak kemacetan lalu lintas, Membatasi beban muatan kendaraan dan
perekrutan tenaga keria lokal, agar dijelaskan kendalanya

lingkungan dengan mencontreng kata

Ya pada kolom

pemyataan tersebut lidak didukung dengan back

penanganan dampak, namun

up data, seperti

photo-photo

penanganan dampak yang telah dilakukan kontraktor, dan tidak ada penjelasan apakah
ada kendala dalam menangani dampakdampak yang timbul.

9.

Kurang terakomodimya isu-isu lingkungan dan sosial di lapangan kedalam pelaksanaan
kegiatan pengelolaan lingkungan oleh Kontraktor, seharusnya saat PCM Kontraktor sudah
membuat Program dan mempresentasikan Rencana Kerla Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan (PKPPL) untuk Paket terkait, sesuai yang disyaratkan ,spesifikasi Umum,

Klausul 1.17.1.1 dalam Dokumen Kontrak' yang berbunyi:
.Urcian
Pihd< KonM