Statistik Daerah Kabupaten Serang 2014
(2)
(3)
STAT I ST I K DAERAH
K ABU PAT EN SERAN G
2 0 1 4
(4)
Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2014
STATISTIK
DAERAH
KABUPATEN
SERANG
2014
Katalog BPS : 1101002.3604
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 36 Halaman + iv
Naskah :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis
Gambar Kulit :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis
Diterbitkan oleh :
Badan Pusat Sta s k Kabupaten Serang
Boleh diku p dengan menyebut sumbernya
(5)
KATA
PENGANTAR
KEPALA
BPS
KABUPATEN
SERANG
Publikasi Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2014 diterbitkan oleh Badan Pusat Sta s k Kabupaten Serang. Publikasi tersebut berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kabupaten Serang yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kabupaten Serang. Publikasi Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2014 diterbitkan untuk melengkapi publikasi ‐publikasi sta s k yang sudah terbit secara ru n se ap tahun. Berbeda dengan publikasi‐ publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.
Materi yang disajikan dalam Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2014 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten Serang dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.
Penghargaan dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya publikasi ini. Kepada para pengguna diharapkan saran dan kri k yang bersifat konstruk f demi penyempurnaan publikasi ini pada masa yang akan datang.
Serang, September 2014 Kepala BPS Kabupaten Serang ,
Sarip Hidayat, SP
NIP. 19660712 199401 1 001
http://serangkab.bps.go.id
(6)
Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2014
DAFTAR
ISI
1. Geografi ………. 1
2. Pemerintahan………. 2
3. Penduduk……….. 4
4. Ketenagakerjaan……….. 6
5. Pendidikan……… 8
6. Kesehatan….……… 10
7. Perumahan.………. 11
8. Pembangunan Manusia……….. 12
9. Pembangunan Gender ………... 14
10. Pemberdayaan Gender ……….. 15
11. Pertanian……….. 16
12 Pertambangan dan Energi………. 18
13 Industri……….……….. 19
14 Hotel dan Pariwisata………. 20
15 Transportasi dan Komunikasi……….. 21
19 Pendapan Regional………. 26
20 Perbandingan Regional………... 27
21 Lampiran Tabel ………. 31
16 Perbankan dan Investasi………. 22
17 Perdagangan……….. 23
18 Pengeluaran Penduduk ………. 24
http://serangkab.bps.go.id
(7)
1
Sumber : Pemkab Serang
Data Geografis dan Iklim
Kabupaten Serang
K
abupaten Serang merupakan kabupaten yang terletak di bagian barat laut Provinsi Banten. Letaknya ± 70 Km dari Kota Jakarta. Secara geografis, Kabupaten
Serang sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, Kota Cilegon dan Kota Serang. Sebelah mur berbatasan dengan Kabupaten Tangerang, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Kota Cilegon dan Selat Sunda.
Secara keseluruhan, luas wilayah Kabupaten Serang adalah 1.467,35 km2. Berdasarkan keadaan topografinya
sebagian besar wilayahnya berupa dataran rendah dengan ke nggian kurang dari 500 m dan terdapat pula pegunungan (antara 0 s.d 1.778 m di atas permukaan laut) yang terletak di perbatasan Kabupaten Pandeglang. Terdapat 17 buah pulau kecil, dengan pulau sangiang dan pulau tunda yang terkenal dengan objek wisatanya. Sungai terpanjang adalah sungai ciujung dengan panjang 56.625 km dan danau terluas adalah Situ Rawa Danau dengan luas 1300 ha.
Suhu rata‐rata di Kabupaten Serang selama tahun 2013 mencapai 27.4 °C, dengan kelembaban udara maksimal 87 %. Hujan turun dise ap bulannya dengan jumlah hari dan curah hujan dalam setahun masing‐masing 196 hari dan 214.4 mm. Jika dibadingkan dengan kondisi tahun 2012 kondisi iklim di Kabupaten Serang selama tahun 2013 lebih sejuk,
GEOGRAFI
Lebih sejuk, lebih lembab dan lebih sering hujan
Kondisi Iklim selama tahun 2013 di Kabupaten Serang lebih sejuk, lebih lembab dan lebih sering hujan dibandingkan tahun 2012, hal ini ditandai dengan suhu yang lebih rendah, kelembaban yang lebih nggi dan hari hujan yang lebih banyak.
Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Serang
Keadaan Geografis Satuan Nilai
Luas Wilayah km2 1467.35
Jumlah Pulau Kecil buah
Kondisi Iklim Satuan 2012 2013
Suhu rata‐rata °C 27.8 27.4
Kelembaban
maksimal % 86 87
Hari hujan Hari 171 196
Curah hujan mm 77 214.4
17
Sungai Terpanjang
(Ciujung) km 56.625
Danau/Waduk/Rawa
Terluas ( Situ Rawa
Danau)
ha 1300
(8)
Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2014
2
Sta s k Pemerintahan Kabupaten Serang 2012‐2013
Wilayah Administrasi 2012 2013
Kecamatan 29 29
Desa 326 326
Kelurahan ‐ ‐
Jumlah PNS
Laki‐laki 6 308
(57,11%) 6 778
(58,32%)
Perempuan 4 737
(42,89%)
4 844
(41,68%)
Total 11 045
(100,00)
11 622
(100,00)
‐ Perkotaan 72 72
‐Perdesaan 254 254
S
ama seper tahun sebelumnya, wilayah Kabupaten Serang pada tahun 2013, secara administra f terbagi menjadi 29kecamatan dan terdiri dari 326 desa. Dari 326 desa terbagi menjadi 72 daerah perkotaan dan 254 daerah perdesaan.
Secara umum pada tahun 2013 Pemerintahan Kabupaten Serang terdiri atas 11.622 PNS, meningkat 5,22 persen dari tahun sebelumnya. Dilihat dari komposisinya seper tahun sebelumnya jumlah PNS laki‐laki lebih besar dari jumlah PNS perempuan yaitu masing‐ masing 6.778 personil atau 58,32 persen dan 4.844 personil atau 41,68 persen. *** Tahukah Anda??
Berdasarkan informasi dari Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten (Kurdi Ma n), Kabupaten Serang mendapatkan kuota CPNS 2014 sebanyak 62 orang. (sinarharapan.co, 15 Juli 2014)
Jika dilihat berdasarkan pangkat golongan, hampir separuh PNS kabupaten Serang mempunyai pangkat golongan III yaitu sebesar 43,67 persen. Hal tersebut sesuai, karena persyaratan PNS sekarang paling banyak di butuhkan untuk pendidikan minimal S1. Sedangkan yang sudah mencapai pangkat golongan IV sebesar 27,02 persen.
PEMERINTAHAN
Personil PNS bertambah 5,22 persen.
Juumlah PNS Kabupaten Serang pada tahun 2013 bertambah 5,22 persen,
yang terdiri dari 58,32 persen PNS laki‐laki dan 41,68 PNS perempuan
Sumber : bkd.serangkab.go.id
Jumlah PNS Kabupaten Serang Berdasarkan Golongan 2013
Sumber : bkd.serangkab.go.id
IV 27,02%
III 43,67% II
27,98% I
(9)
2
Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Serang Menurut Partai Periode 2009‐2014
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
P
ada tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Serang mengelola anggaran sebesar Rp1.766,52 milyar rupiah, meningkat sebe‐ sar 19,65persen dibanding tahun sebe‐ lumnya. Sumber anggaran diperoleh dari pendapatan asli daerah Rp 417,68 milyar (23,64%), sedangkan dana perimbangan yang terdiri dari dana bagi hasil pajak, DAU, dan DAK merupakan penyumbang terbesar Rp 1.036,91 milyar (58,69%). Sementara Lain‐lain pendapatan yang sah sebesar Rp 311,93 milyar (17,66%). Jumlah anggaran tersebut yang dibel‐ anjakan mencapai Rp 1.706,38 milyar yang terdiri dari belanja dak langsung Rp 902,60 milyar (52,89%) dan belanja langsung Rp 803,77 milyar (47,10%).
Penetapan anggaran se ap daerah direncanakan bersama‐sama antara wakil rakyat (parlemen/DPRD) dengan pemerintah. Wakil rakyat Kabupaten Serang sebanyak 50 orang dimana yang menempa kursi paling banyak berasal dari partai golkar 10 orang dan partai demokrat 8 orang. Dilihat dari komposisi jenis kelaminnya keterwakilan perempuan yang duduk di DPRD masih sedikit yaitu 5 kursi dari 50 kursi atau sekitar 10 persen ar nya masih jauh di bawah 30 persen kuota yang telah ditetapkan sesuai Pasal 8 bu r d UU No. 10/2008. Anggota DRPD tersebut berasal dari partai golkar, partai demokrat, dan partai hanura.
Realisasi APBD Kabupaten Serang 2012‐2013 (Milyar Rp)
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
PEMERINTAHAN
Pendapatan daerah meningkat 19,65 persen
APBD Kabupaten Serang meningkat dari tahun 2012 sebesar Rp 1 476,37 milyar menjadi Rp 1 766,52 milyar pada tahun 2013
Uraian 2012 2013
Pendapatan 1 476,37 1 766,52
‐Pendapatan Asli Daerah 256,58 417,68
‐Dana Perimbangan 945,36 1 036,91
‐Lain‐lain Pendapatan
Daerah yang Sah 274,43 311,93
Belanja 1 413,89 1 706,38
‐Belanja Tidak Langsung 806,29 902,60
‐Belanja Langsung 607,60 803,77
45 9
4 4 5 6 5 3 4 5
5
1 3 1
Laki‐laki Perempuan
(10)
3
P
ada tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Serang mencapai 1.450.894 orang, terdiri dari 50,75 persen berjenis kelamin laki‐laki dan 49,25 persen berjenis kelamin perempuan. Dari total penduduk Se‐provinsi Banten total penduduk Serang mencapai 12,67 persen. Bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Banten, Kabupaten Serang merupakan wilayah dengan populasi terbanyak ke ga setelah Kabupaten Tangerang (27,57persen) dan Kota Tangerang (17,05 persen).
Tingkat kepadatan penduduk mencapai 989 penduduk per kilometer persegi. Dengan katalain, untuk se ap satu kilometer persegi, wilayah Kabupaten Serang dihuni sekitar 989 penduduk. Sementara itu sex ra o‐nya sebesar 103 yang menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki‐laki lebih besar daripada penduduk perempuan. Rata‐rata se ap rumahtangga di Kabupaten Serang memilki anggota rumahtangga sebanyak 4 orang.
Penduduk usia produk f di Kabupaten Serang sebesar 953.516 atau 65,72 persen. Sementara itu penduduk usia muda 30,91 persen dan penduduk usia tua 3,38 persen. Dependency raƟo
sebesar 52,16 yang berar secara rata‐ rata 100 penduduk usia produk f akan menanggung beban sebanyak 52 penduduk usia dak produk f.
Piramida Penduduk Kabupaten Serang 2013
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
Indikator Kependudukan Kabupaten Serang 2012‐2013
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
PENDUDUK
Terbesar ke ga di Provinsi Banten
Kabupaten Serang merupakan kabupaten yang memiliki julah penduduk nomor urut ke ga setelah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang
Uraian 2012 2013 Jumlah
Penduduk 1 437 695 1 450 894
Kepadatan
Penduduk 987 989
Sex Ra o 103 103
Rumah Tangga 329 383 328 516
Rata‐rata ART 4 4
Rasio
Ketergantungan 51,94 52,16
‐laki‐laki 729 792 736 297
‐Perempuan 707 903 714 597
80.000 60.000 40.000 20.000 0 20.000 40.000 60.000 80.000
0 – 4 5 – 9 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 – 69 70 – 74 75+
laki‐laki perempuan
(11)
3
D
ilihat berdasarkan distribusi spasial penduduk, Kecamatan Cikande merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Serang, yaitu mencapai 94.976 jiwa. Sebaliknya Kecamatan Gunungsari dengan total penduduk 20.020 jiwa menjadi kecamatan yang paling sedikit penduduknya. Tidak bisa dipungkiri bahwa Kecamatan Cikande merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak, hal ini disebabkan karena kecamatan tersebut merupakan salah satu daerah kawasan industri di Kabupaten Serang yang memungkinkan untuk menjadi faktor penarik terjadinya imigrasi masuk.
Dilihat keterbandingan antara total penduduk dengan luas wilayahnya, daerah yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Ciruas yang merupakan ibukota kabupaten dengan ngkat kepadatan penduduk 2.135 penduduk per kilometer persegi. Sebaliknya Kecamatan Gunungsari merupakan daerah yang paling jarang penduduknya, yakni 412 penduduk per kilometer persegi.
Berdasarkan rasio jenis kelamin, hanya Kecamatan Kibin yang memiliki nilai sex ra o dibawah 100 yaitu 70 yang berar terdapat70 penduduk laki‐laki untuk se ap 100 penduduk perempuan.
Indikator Kependudukan Kabupaten Serang Menurut Kecamatan 2013
PENDUDUK
Terbanyak penduduknya tetapi bukan yang terpadat
Kecamatan Cikande adalah kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak, akan tetapi yang terpadat penduduknya adalah Kecamatan Ciruas yang mencapai 2.135 penduduk per kilometer persegi.
Kecamatan Penduduk Kepadatan
Penduduk Sex Ra o
Cinangka 55 144 495 108
Padarincang 63 455 640 106
Ciomas 38 369 791 106
Pabuaran 39 303 497 107
Gunungsari 20 020 412 108
Baros 53 044 1 204 110
Pe r 51 851 1 105 101
Tunjung Teja 40 266 1 019 103
Cikeusal 67 094 760 101
Pamarayan 50 491 1 204 103
Bandung 31 585 1 254 104
Jawilan 54 241 1 393 106
Kopo 49 830 1 115 105
Cikande 94 976 1 880 104
Kibin 69 527 2 075 70
Kragilan 75 656 2 082 104
Waringinkurung 42 702 833 105
Mancak 44 753 605 108
Anyar 52 872 931 105
Bojonegara 42 944 1 417 105
Pulo Ampel 35 264 1 083 106
Kramatwatu 90 311 1 859 105
Ciruas 73 635 2 135 103
Pontang 39 908 687 109
Carenang 34 273 1 045 103
Binuang 28 296 1 081 101
Tirtayasa 39 106 607 108
Tanara 38 159 774 109
Lebak Wangi 33 819 1 067 109
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
(12)
4
Sumber : BPS, Hasil Olah Sakernas 2007‐2013
Tingkat Pengangguran Kabupaten Serang 2007‐2013
P
enduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas. Pada tahun 2013 penduduk pada kelompok ini mencapai 996.979 jiwa. Dari keseluruhan kelompok penduduk pada usia tersebut, ngkat par sipasi angkatan kerja sebesar 59,11 persen. Yang ar nya bahwa dari 100 penduduk usia kerja, sekitar 59‐60 orang diantaranya ak f secara ekonomi. Tingkat par sipasi tersebut menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Kondisi pasar tenaga kerja Kabupaten Serang pada tahun 2013 dak sebaik tahun sebelumnya, hal ini ditunjukkan dengan ngkat kesempatan kerja 86,31persen dak sebesar pada tahun 2012 yaitu 87,04 persen. Hal ini berar bahwa kegiatan perekonomian di Kabupaten Serang hanya mampu menyerap 86,31 persen dari total tenaga kerja Kabupaten Serang.
Tenaga kerja dan penggangguran merupakan persoalan yang perlu disikapi secara serius khususnya bagi Pemerintah Kabupaten Serang. Faktanya bahwa kondisi lapangan kerja yang ada di Kabupaten Serang belum mampu menyerap tenaga kerja, masih banyak penduduk yang mengganggur. Terlebih pada tahun 2013 Tingkat Penggangguran Terbuka/TPT meningkat dari 12,96 persen pada tahun 2012 menjadi 13,69 persen, yang memberikan gambaran bahwa dari 100 orang ada di pasar kerja, sekitar 13‐14 orang dianataranya dak memperoleh pekerjaan. Tingkat pengangguran di Kabu‐ paten Serang adalah yang ter nggi diantara 8 kab/kota di Provinsi Banten.
KETENGAKERJAAN
Tingkat Pengangguran Terbuka meningkat
Tingkat Pengangguran Terbuka/ TPT Kabupaten Serang pada tahun 2013 sebesar 13,69 persen lebih nggi dibanding tahun 2012 yang besarnya 12,96 persen.
Uraian 2012 2013
Penduduk
Usia Kerja 1 036 160 996 979
Angkatan
Kerja 669 029 589 320
‐Penduduk
bekerja 582 314 508 633
‐Penganggur 86 715 80 687
TPAK
(persen) 64,57 59,11
Penduduk
bekerja (persen)/TKK
87,04 86,31
TPT (persen) 12,96 13,69
2011
1 015 855 657 679 570 246 87 433
64,74 86,71 13,29
Sta s k Ketenagakerjaan Kabupaten Serang 2011‐2013
Sumber : BPS, Hasil Olah Sakernas 2012‐2013 17,13 16,49 14,45 16,24 13,29 12,96 13,69
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
(13)
4
B
ila diperha kan berdasarkan komposisinya, sektor pertanian merupakan sektor yang paling
banyak menyerap tenaga kerja di Kabupaten Serang yaitu sebesar 33,03 persen. Disusul kemudian sektor industri pengolahan sebesar 21,94 persen, lalu sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,88 persen. Kondisi tersebut sesuai, jika dilihat dari PDRB nilai tambah yang dihasilkan dari ke ga sektor tersebut memberikan share yang besar. Sementara itu sektor jasa‐jasa menyerap tenaga kerja sebesar 11,69 persen dan sektor lainnya 12,46 persen.
Berdasarkan nilai PDRB ADH berlaku, se ap tenaga kerja rata‐rata menghasilkan 35,61 juta rupiah per tahun. Nilai produk vitas yang dihasilkan dari tahun 2007‐2013 cenderung meningkat.
Peningkatan produk vitas tenaga kerja selaras dengan adanya peningkatan Upah Minimum Kabupaten/UMK yang se ap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 Upah Minimum Kabupaten Serang mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu
sebesar 47,51 persen, lebih nggi dibanding rata‐rata Upah Minimum Provinsi Banten yang hanya Rp 1.170.000.
Komposisi Lapangan Pekerjaan Penduduk Usia Kerja Yang Bekerja, Agustus 2013
Produk vitas Tenaga Kerja Kabupaten Serang 2007‐2013
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
KETENAGAKERJAAN
UMK meningkat signifikan
Pada tahun 2013 Upah Minimum Kabupaten /IMK Serang mencapai Rp 2 .080.000 meningkat 47,51 persen dari tahun sebelumnya
Sumber : BPS, Hasil Olah Sakernas 2013
Sumber : BPS
Sta s k Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2011‐2013
Uraian 2011 2012 2013
UMK 1 320 500 1 410 000 2 080 000
Kenaikan (%) 11,00 6,78 47,51
17,10 17,81
24,90 24,19 25,02 27,18
35,61
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Pertanian
33,03%
Industri
Pengolahan 21,94% Perdagangan,
Hotel dan
Restoran 20,88%
Jasa‐jasa
11,69%
Lainnya 12,46%
(14)
5
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Indikator Pendidikan Kabupaten Serang 2012‐2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
P
enduduk Kabupaten Serang secara bertahap dapat meningkatkan kualitas hidupnya, hal ini terlihat dari indikator pendidikan yaitu semakin membaiknya kemampuan penduduk untuk membaca dan menulis (AMH) yaitu mencapai 96,04. Ar nya masih terdapat 3‐4 orang dari se‐
ap 100 penduduk usia 15 tahun ke atas yang belum dapat membaca atau menulis. Indikator pendidikan lain untuk melihat peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia adalah angka rata‐rata lama sekolah dimana semakin lama seseorang menempuh pendidikan maka semakin baik pula kemampuan dan kualitasnya. Dari tahun 2010‐2013 perkembangan angka rata‐rata lama sekolah Kabupaten Serang semakin nggi, ini menandakan bahwa ngkat kesadaran penduduk Kabupaten Serang akan pendidikan semakin membaik. Meskipun dari tahun ke tahun semakin besar namun secara rata‐rata nilainya masih tujuh, hal ini berar bahwa rata‐rata penduduk mengenyam pendidikan hingga ngkat SLTP.
Dilihat dari Angka Par sipasi Sekolah (APS) untuk berbagai umur, pada tahun 2013 mengalami peningkatan, kecuali APS usia 13‐15 tahun. APS yang terendah berada pada golongan usia 16‐18 tahun sebesar 58,25 persen, yang berar sekitar empat dari sepuluh penduduk usia 16‐18 tahun pada tahun 2013 dak lagi bersekolah.
PENDIDIKAN
Akses pendidikan bertambah, kualitas penduduk meningkat
Kualitas penduduk Kabupaten Serang meningkat cukup pesat, terlihat dari
meningkatnya Angka Melek Huruf (AMH) dan angka rata‐rata lama
sekolah
Uraian 2012 2013
Kualitas Pendidikan Penduduk
‐ Angka melek huruf (persen) 95,28 96,04
‐Rata‐rata lama sekolah (tahun) 7,36 7,48
Angka Par sipasi Sekolah (persen)
‐Usia 7‐12 Tahun 98,93 98,96
‐Usia 13‐15 Tahun 91,01 90,84
‐Usia 16‐18 Tahun 51,14 58,25
Rata‐rata Lama Sekolah Kabupaten Serang 2010‐2013
7,05
7,25
7,36
7,48
2010 2011 2012 2013
RATA‐RATA LAMA SEKOLAH
(15)
5
K
ualitas pendidikan berkaitan erat dengan ketersediaan fasilitas, dimana keberadaan fasilitas ter‐ sebut dapat dijangkau mudah oleh masyarakat. Pada tahun 2013 untuk semua fasilitas pendidikan yang tersedia jumlahnya mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Terdapat 686 sarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 106 TK, 725 SD, 181 SLTP dan 135 SLTA/Sederajat. Selain yang dikelola oleh Dinas Pendidikan terdapat juga fasilitas pendidikan atau sekolah yang dikelola oleh Kementrian Agama yaitu 119 Madrasah Ib daiyah (MI) yang setara SD, 61 Madrasah Tsanawiyah setara SLTP dan 73 Madrasah Aliyah setara dengan SLTA. Selain jumlah sekolah, salah satu indikator kecukupan fasilitas pendidikan adalah berdasarkan rasio murid‐guru. Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar tahun 2013 rasio murid‐guru sebesar 21 ar nya seorang guru rata‐rata mengajar 21 murid, ,pada jenjang SLTP rasio murid‐ guru sebesar 19 ar nya seorang guru rata‐ rata mengajar 19 murid. Sementara itu rasio murid‐guru pada jenjang SLTA/ Sederajat sebesar 11 ar nya seorang guru rata‐rata mengajar 11 murid. Rasio yang ideal menurut Suryadarma (2005) adalah 25, berar untuk semua jenjang pendidikan baik SD. SLTP dan SLTA/ Sederajat sudah op mal.
Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta Menurut Tingkat Pendidikan
di Kabupaten Serang 2013
Sumber : Kab. Serang Dalam Angka 2014
PENDIDIKAN
Fasilitas pendidikan semakin membaik
Sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Serang cukup memadai hal ini terlihat dari bertambahnya jumlah sekolah dan nilai rasio murid
‐guru untuk semua jenjang pendidikan yang op mal
Uraian 2013
PAUD 686
TK 106
SD 725
SLTP 181
SLTA/SEDERAJAT 135
2012 661
98 722 177 130
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
Rasio Murid‐Guru di Kabupaten Serang 2013
SD SLTP SLTA/SEDERAJAT 21
19
11
http://serangkab.bps.go.id
(16)
6
Sta s k Kesehatan Kabupaten Serang 2012‐2013
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
KESEHATAN
Capaian di bidang kesehatan semakin membaik
Angka Harapan Hidup(AHH) yang meningkat, dan angka kesakitan yang semakin menurun menunjukkan capaian yang diraih di bidang kesehatan
Uraian 2012 2013
AHH (tahun) 64,25 64,39
Angka Kesakitan (persen) 31,33 25,88 Rata‐rata lama sakit (hari) 5,52 4,89
Tempat Berobat (persen)
Rumah Sakit 3,69 7,88
Praktek Dokter 25,51 24,34
Puskesmas 25,66 18,24
Petugas Kesehatan 48,21 44,28
Lainnya 1,15 5,26
Dokter 7,70 8,27
Bidan 51,28 55,44
Lainnya 41,02 36,29
Penolong Kelahiran Terakhir (persen
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Fasilitas dan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Serang 2013
C
apaian kesehatan Kabupaten Serang selama 2012‐2013 semakin membaik. Hal ini terlihat dari Angka Harapan Hidup (AHH) yang meningkat hingga mencapai 64,39 tahun. Selain itu, angka kesakitan yang diukur dengan persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan, pada periode yang sama cenderung menurun hingga menjadi 25,88 persen. Rata‐rata lama sakit penduduk yang mengalami keluhan kesehatan juga menurun dari 5,52 hari pada tahun 2012 menjadi 4.89 hari di tahun 2013.
Tempat rujukan kesehatan yang paling sering didatangi oleh penduduk untuk berobat jalan adalah petugas kesehatan yang mencapai 44,28 persen. Hal ini seper nya disebabkan karena tarif berobat rela f murah dan tempatnya mudah dijangkau. Selain itu yang sering didatangi pasien adalah praktek dokter. Untuk penolong persalinan bayi yang ditangani oleh bidan sebesar 55,44 persen, sedangkan dokter 8,27 persen.
Tingginya pemahaman penduduk akan ar pen ng kesehatan terutama karena mereka sering berinteraksi dengan petugas kesehatan dan difasilitasi oleh berbagai sarana kesehatan yang semakin bertambah. Tercatat, jumlah puskesmas pada tahun 2013 sebanyak 29, apo k 35, praktek dokter 182 dan balai pengobatan 49 unit, yang didukung oleh 25 dokter umum, 18 dokter gigi dan 273 tenaga paramedis.
25 18
273
29 35
182
49
(17)
7
K
ebutuhan pokok manusia yang harus dimiliki adalah rumah, sebanyak 87,20 persen ru‐ mahtangga di Kabupaten Se‐ rang telah memilIki rumah sendiri, si‐ sanya sekitar 12,80 persen menempa rumah dengan sewa/kontrak maupun ru‐ mah dinas atau bebas sewa. Jumlah kepemilikan rumah milik sendiri meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2012 sebesar 85,06 persen.
Dilihat dari sisi kualitas rumah yang ditempa sebagian besar penduduk Kabupaten Serang telah mengalami peningkatan hidup yang lebih baik, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kualitas rumah yang beratapkan beton/genteng, rumah dengan dinding terluas dari tembok yang nilainya semakin meningkat dibanding tahun sebelumnya yaitu masing ‐masing pada tahun 2013 sebesar 96,56 persen dan 84,49 persen. Selain itu rumahtangga yang menempa rumah dengan lantai terluas bukan tanah menurun dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, untuk terjaganya kualitas hidup, fasilitas perumahan seper
pembuangan akhir nja perlu diperha kan karena hanya 50,56 persen
rumah tangga yang menggunakan tangki/ spal, selebihnya membuang nja di pantai/tanah lapang/kebun, kolan/sawah, sungai/danau/laut, lubang tanah dan lainnya.
Sta s k Perumahan Kabupaten Serang 2012‐2013
Uraian 2012 2013
Rumahtangga menempa rumah
milik sendiri 85,06 87,20
Rumahtangga menempa rumah
dengan lantai terluas bukan tanah 90,92 90,42 Rumahtangga menempa rumah
dengan atap dari beton/genteng 94,38 96,56 Rumahtangga menempa rumah
dengan dinding terluas dari tem‐ bok
83,88 84,49
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Rumahtangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja di Kabupaten Serang 2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
PERUMAHAN
Tingkat kesejahteraan penduduk meningkat
Periode 2012‐2013 jumlah rumahtangga di Kabupaten Serang yang
memiliki rumah sendiri meningkat mencapai 87,20 persen dari total rumahtangga, disamping itu kualitas rumah yang ditempa juga semakin membaik
50,56 14,42
8,58 4,44
21,86
0,14
Tangki/Spal Kolam/Sawah Sungai/Danau/Laut Lubang Tanah Pantai/Tanah Lapang/Kebun Lainnya
(18)
8
PEMBANGUNAN
IPM Kabupaten Serang semakin meningkatMANUSIA
Selama periode 2011‐2013 IPM Kabupaten Serang mengalami peningkatan
seiring dengan adanya kualitas hidup penduduk yang semakin membaik
P
embangunan manusia merupakan proses perubahan kualitas manusia menuju kehidupan yang lebih baik dan menempatkan manusia sebagai tujuan akhir pembangunan. Perkembangan kemajuan pembangunan manusia dapat dilihat melalui perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yaitu capaian di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. IPM merupakan salah satu ukuran kinerja pemerintah daerah, khususnya untuk mengevaluasi proses pembangunan sumber daya manusia. Selama periode 2011‐2013 capaian pembangunan manusia di Kabupaten Serang mengalami peningkatan meskipun kecil. Pada tahun 2013 angka IPM mencapai 70,25 meningkat 0,60 persen dibanding tahun sebelumnya 2012 sebesar 69,83.
Peningkatan angka IPM dak terlepas dari peningkatan komponen‐ komponen pendukungnya yaitu Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata‐ rata Lama Sekolah dan Tingkat Daya Beli. Pada tahun 2013 semua komponen pendukung IPM mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Angka harapan hidup dari 64,25 menjadi 64,39 tahun, angka melek huruf dari 95,75 menjadi 96,04 persen, rata‐rata lama sekolah dari 7,36 menjadi 7,48 tahun dan ngkat daya beli dari 636,45 menjadi 638,78 rupiah.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Serang dan Komponennya
2011‐2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Uraian 2011 2013
Angka Harapan Hidup
(Tahun) 63,88 64,39
Angka Melek Huruf (%) 95,72 96,04 Rata‐rata lama sekolah
(Tahun)
Daya Beli (Ribu Rupiah) 633,72 638,78
IPM 69,67 70,25
7,25 7,48
2012
64,25
95,75
7,36
636,45
69,83
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Serang 2011‐2013
2011 2012 2013 69,67
69,83
70,25
(19)
8
PEMBANGUNAN
MANUSIA
Tingkat kemiskinan Kabupaten Serang berkurang
Persentase penduduk miskin berkurang dari 5,28 persen di tahun 2012 menjadi 5,02 persen pada tahun 2013
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Serang 2011‐2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Serang 2011‐2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Uraian 2012 2013
Garis Kemiskinan (Rp./
Kapita/Bulan) 211 846 218 862
Persentase Penduduk
Miskin (%) 5,28 5,02
Jumlah Penduduk
Miskin (Ribu Jiwa) 76,1 72,8
2011
204 788
5,63
82,0
K
eberhasilan pembangunan
manusia juga dapat dilihat dari berkurangnya ngkat kemiskinan. Persentase penduduk miskin di Kabupaten Serang selama periode 2011‐ 2013 menunjukkan semakin berkurangnya penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan). Jumlah penduduk miskin pada tahun 2013 mencapai 72,8 ribu jiwa (5,02 persen), berkurang 3,3 ribu jiwa (‐4,37 persen) dibanding dengan penduduk miskin pada tahun 2012 yang mencapai 76,1 ribu jiwa (5,28 persen). Penetapan angka kemiskinan tersebut didasarkan pada garis kemiskinan yaitu pengeluaran min‐ imum per orang per bulan. Garis kem‐ iskinan di Kabupaten Serang men‐ galami peningkatan dari sebesar Rp. 211.846 pada tahun 2012 menjadi 218.862 pada tahun 2013.
Jika dibandingkan dengan angka kemiskinan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Banten maka angka kemiskinan Kabupaten Serang tergolong rendah. Persentase penduduk miskin Provinsi Banten mencapai 5,89 persen. Meskipun demikian adanya penduduk miskin perlu menjadi perha an pen ng pemerintah. Pengentasan kemiskinan harus menjadi program prioritas bagi Pemerintah, karena hidup yang layak merupakan hak semua orang. Pemerintah harus lebih banyak me‐ nyusun kebijakan yang pro pada rakyat kecil sehingga jumlah penduduk miskin semakin lama akan semakin berkurang.
5,63
5,28
5,02
2011 2012 2013
Persentase penduduk miskin
(20)
9
PEMBANGUNAN
IPG Kabupaten Serang semakin meningkatGENDER
Selama periode 2011‐2013 IPG Kabupaten Serang mengalami peningkatan
namun masih pula terjadi kesenjangan gender
T
ujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk bisa menikma umur panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produk f serta terwujud‐ nya kesetaraan laki‐laki dan perempuan dalam berbagai bidang. Untuk mengetahui sejauh mana ngkat pencapaian suatu pembangunan terutama dengan memper‐ ha kan kesetaraan gender, indikator yang digunakan adalah Indeks Pembangunan Gender (IPG).
Dalam perkembangannya selama 2011‐2013 angka IPG selalu mengalami peningkatan. Tercatat selama tahun 2013 IPG Kabupaten Serang sebesar 58,55 naik 0,72 poin dibanding IPG tahun 2012. Peningkatan IPG ini menunjukkan indikasi keberhasilan dalam pembangunan gender. Peningkatan angka IPG tersebut
dak terlepas dari peningkatan komponen ‐komponen pendukungnya terutama untuk Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata‐rata Lama Sekolah dan Sumbangan Pendapatan untuk perempuan. Jika dilihat perbandingannya dengan angka IPM, pada perkembangannya, selama 2011‐2013 IPG Kabupaten Serang selalu menunjukkan posisi lebih rendah dibandingkan dengan IPM, hal ini dapat dimaknai bahwa, meski IPG memperlihatkan perkembangan yang selalu meningkat selama 2011‐2013, teta‐ pi kesenjangan gender masih terjadi. Be‐ rar bahwa sejauh ini hasil yang dicapai upaya pembangunan kualitas hidup di Kabupaten Serang masih terlihat jelas menguntungkan penduduk laki‐laki.
Perkembangan IPM dan IPG Kabupaten Serang 2011‐2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Uraian
2012 2013 Laki‐ laki Per‐ empuan Laki‐ laki Perempu‐ an
Angka Hara‐ pan Hidup (Tahun)
62,03 65,84 62,43 66,25
Angka Melek
Huruf (%) 98,04 93,97 98,04 94,57 Rata‐rata
lama sekolah (Tahun)
8,08 6,77 8,08 6,98
Sumbangan Pendapatan (%)
75,19 24,81 74,98 25,02
IPG 57,83 58,55
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Serang dan Komponennya
2012‐2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Perkembangan IPM dan IPG Kabupaten Serang 2011‐2013
(21)
10
PEMBERDAYAAN
GENDER
IDG Kabupaten Serang turun sebesar 3.3 persen.
Pada tahun 2013 IDG Kabupaten Serang mencapai 53.72 turun sebesar 3.3 persen dari tahun 2012 sebesar 54.21
S
elain dari IPG, ukuran yang dapat
memberikan kejelasan tentang
kesetaraan dan keadilan gender yang telah dicapai melalui berbagai program pembangunan serta dapat digunakan
sebagai bahan dalam menentukan arah
kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan kesetaraan dan keadilan gender adalah Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). IDG digunakan
untuk mengukur persamaan peranan antara
perempuan dan laki‐laki dalam kehidupan ekonomi, poli k dan pengambilan keputusan.
Dilihat dari perkembangannya selama
2011‐2013, pada periode 2011‐2012 angka IDG mengalami peningkatan sebesar 4.13 poin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan
perempuan dalam pengambilan keputusan
dan kegiatan ekonomi semakin menuju ke arah yang lebih baik terlihat dari semakin
meningkatnya kesetaraan gender. Dengan
demikian , peranan perempuan semakin strat‐ egis dibanding sebelumnya. Namun pada ta‐ hun 2013 nilai IDG menurun sebesar 0.49 poin.
Jika dikaji secara mendalam komponen‐
komponen pendukung IDG, secara umum
capaian komponen IDG pada tahun 2013
untuk perempuan masih lebih rendah
dibandingkan dengan laki‐laki, terlebih lagi untuk komponen perempuan sebagai tenaga
Manager, Profesional, Administrasi dan
Teknisi pada tahun 2013 menurun sebesar 3.3 persen dari 41.86 persen pada tahun 2012 menjadi 38.56 persen pada tahun 2013. Pa‐ dahal indikator ini menunjukkan peranan per‐ empuan dalam pengambilan keputusan di bi‐ dang peneyelengaraan pemerintahan, ke‐ hidupan ekonomi dan sosial. Keterlibatan per‐ empuan di posisi ini memberikan gam‐ baran kemajuan peranan perempuan.
Perkembangan Indeks Pemberdayaan Gender IDG Kabupaten Serang 2011‐2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kabupaten Serang dan Komponennya
2012‐2013
Uraian
2012 2013
Laki‐ laki
Per‐
empuan Laki‐laki Per‐ empuan
Keterlibatan Perempuan di Parlemen (persen)
90.00 10.00 90.00 10.00
Perempuan sebagai tenaga Manager, Profe‐ sional, Admin‐ istrasi, Teknisi (persen)
58.14 41.86 61.44 38.56
Sumbangan Perempuan dalam Pendapa‐ tan Kerja (persen)
75.19 24.81 74.98 25.02
Sumber : BPS Kabupaten Serang
(22)
11
PERTANIAN
Luas panen menurun tetapi produksi meningkat
Pada tahun 2013 luas panen tanaman kacang tanah di Kabupaten Serang menurun yaitu dari 3.804 ha pada tahun 2012 menjadi 3.442 ha pada tahun 2013, namun demikian produksi yang dihasilnya meningkat sebesar 14,28 persen.
P
ertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan share
terbesar kedua setelah sektor industri pada pendapatan regional Kabupaten Serang. Seiring dengan adanya pertambahan penduduk dan berkembanganya industri, keberadaan lahan pertanian semakin berkurang. Namun demikian tetap diupayakan untuk kenaikan produksi dengan adanya berbagai penerapan teknologi dan penyuluhan‐ penyuluhan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian.
Pada tahun 2013 untuk tanaman pangan, hanya padi dan kacang tanah yang hasil produksinya meningkat, untuk padi dari 396.897 ton pada tahun 2012 menjadi 433.733 ton. Sementara itu meskipun luas panen mengalami penurunan namun produksi kacang tanah meningkat dari 4.131 ton pada tahun 2012 menjadi 4.721 ton. Sedangkan tanaman pangan jagung, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar produksinya mengalami penurunan hal ini seiring dengan menurunnya luas panen tanaman tersebut.
Dilihat dari produk vitasnya, tanaman ubi kayu menunjukkan produk vitas yang paling nggi, dimana pada tahun 2012 sebesar 145,88 kw/ha menjadi 152,85 kw/ ha. Selanjutnya disusul oleh produk vitas ubi jalar dan padi masing‐masing 132,16 kw/ha dan 54,3 kw/ha.
Sta s k Tanaman Pangan Kabupaten Serang 2012‐2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Uraian 2012 2013
PADI
‐Luas Panen (Ha) 75 152 79 879 ‐Produksi (Ton) 396 897 433 733
JAGUNG
‐Luas Panen (Ha) 602 545 ‐Produksi (Ton) 1 949 1 774 KEDELAI
‐Luas Panen (Ha) 145 145 ‐Produksi (Ton) 189 189 KACANG TANAH
‐Luas Panen (Ha) 3 804 3 442 ‐Produksi (Ton) 4 131 4 721 KACANG HIJAU
‐Luas Panen (Ha) 414 246 ‐Produksi (Ton) 342 201 UBI KAYU
‐Luas Panen (Ha) 1 753 1 551 ‐Produksi (Ton) 25 572 23 707
‐Luas Panen (Ha) 915 699 ‐Produksi (Ton) 11 694 9 238 UBI JALAR
Produk vitas Tanaman Pangan Kabupaten Serang 2013 (kw/ha)
Padi Jagung Kedelai Kacang … Kacang … Ubi Kayu Ubi Jalar 52,81 32,38 13,06 10,86 8,27 145,88 127,8 54,3 32,54 13 13,71 8,17 152,85 132,16 2013 2012
Sumber : BPS Kabupaten Serang
(23)
11
PERTANIAN
Hasil produksi perikanan dan peternakan naik
Pada tahun 2013 hampir semua produksi perikanan dan peternakan naik jika dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi daging kerbau naik mancapai 120,95 persen
S
elain tanaman pangan di
Kabupaten Serang untuk lahan pertaniannya juga menghasilkan
tanaman hor kultura dan perkebunan. Tanaman hor kultura yang dihasilkan di Kabupaten Serang adalah sayur‐sayuran, buah‐buahan, biofarmaka dan juga tanaman hias. Untuk tanaman hor kultura sayur‐sayuran melinjo merupakan tanaman dengan produksi terbesar yaitu 101.505 kuintal. Untuk buah‐buahan, pisang merupakan buah dengan produksi ter nggi yaitu 269.193 kuintal, sedangkan dari biofarmaka, lengkuas yang paling nggi produksinya mencapai 236.395 kuintal. Sementara itu dari tanaman hias, anggrek memiliki produksi terbesar yaitu 276,268 kuintal. Dari perkebunan, tanaman yang menghasilkan produksi terbanyak adalah cengkeh dan kakao masing‐masing 413,28 ton dan 175,23 ton.
Selain tanaman pangan, hor kultura dan perkebunan, di Kabupaten Serang juga sebagai penghasil ikan dan ternak. Selama periode 2012‐2013 hampir semua produksi hasil perikanan dan peternakan naik, kecuali pada perikanan tangkap yang produksinya menurun 8,37 persen. Kenaikan terbesar pada hasil peternakan daging kerbau mencapai 120,95 persen, sedangkan perikanan budidaya memiliki produksi yang paling besar.
Uraian 2013
Hol kultura (satuan kuintal)
‐Melinjo 101 505
‐Pisang 269 193
‐Lengkuas 236 395
‐Anggrek 276 268
‐Kelapa 8 767
‐Kakao 175,23
‐Kopi 1 214
‐Cengkeh 413,28
‐Lada 133,72
Perkebunan (satuan ton)
Sta s k Hor kultura dan Perkebunan Kabupaten Serang 2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Jumlah Produksi Hasil Perikanan dan Peter‐ nakan Kabupaten Serang 2012‐2013 (ton)
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Daging Sapi Daging Kerbau Daging Ayam Ras Telur Ayam Ras Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya
1632 1871 13244 8041 9287 53724 2992 4134 13309 8075 8510 62537 2013 2012
http://serangkab.bps.go.id
(24)
Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2014
12
PERTAMBANGAN
Rumahtangga adalah pengguna listrik terbesarDAN
ENERGI
64,30 persen dari total pemakaian listrik PLN dalah sektor rumahtangga
S
epanjang tahun 2013 bahan galian yang dihasilkan oleh perusahaan yang mengantongi Surat Ijin Pertambangan Daerah (SIPD) hanya galian golongan C yaitu pasir, andesit, tanah urug dan pasir laut. Volume produksi bahan galian tersebut adalah pasir 123,17 ribu m³, andesit 2.181,85 ri‐ bu m³, tanah urug 7,78 ribu m³, dan pasir laut 16.416,94 ribu m³ .
Kebutuhan tenaga listrik Kabupaten Serang sebagian besar dipenuhi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan listrik non PLN. Tercatat pada tahun 2013 energi listrik yang terjual 503,19 juta kwh meningkat 11,68 persen dibandingkan pada tahun 2012. Pengguna listrik PLN terbesar adalah rumahtangga yaitu sebesar 64,30 persen, industri sebesar 20,46 persen, sedangkan yang terkecil adalah pemerintah sebesar 0,20 persen. Untuk sumber energi air, berdasarkan data yang diperoleh dari PDAM Tirta Albantani Kabupaten Serang, distribusi air yang tersalurkan untuk Kabupaten Serang mencapai 9.364 ribu m³
yang bersumber dari 17 unit pelayanan PDAM. Pelanggan terbesar adalah rumahtangga mencapai 73,33 persen, selanjutnya pelanggan khusus mencapai 22,78 persen.
Sta s k Energi Kabupaten Serang 2012‐2013
Energi Listrik 2012 2013
Pelanggan PLN (000) 230,98 243,84 Daya Terpasang (Juta VA) 237,25 271,29 Energi Listrik Terjual (Juta Kwh) 450,58 503,19 Nilai Penjualan (Milyar Rp.) 290,25 347,75
Energi Air 2012 2013
Pelanggan PDAM (000) 21,74 23,51 Produksi Air (000 m³) 8.554 9.364
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
Komposisi Penggunaan Listrik PLN Kabupaten Serang 2013
Komposisi Pelanggan PDAM Kabupaten Serang 2013
1,83%
64,30% 0,20%
12,31% 20,46% 0,91%
Sosial Rumahtangga Pemerintah Usaha Industri Jalan Umum
Produksi Bahan Galian Kabupaten Serang 2013 (000 m³)
1,25% 0,09%
73,33% 0,06%
22,78% 2,50%
Sosial Kran Umum Rumahtangga
Industri Pelanggan khusus Niaga
Pasir Andesit Tanah Urug
Pasir Laut 123,17 2181,85 7,78
16416,94
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
(25)
13
I
ndustri pengolahan merupakan sektor yang se ap tahun mendominasi perekonomian Kabupaten Serang. Sektor ini memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan Produk Domes k Regional Bruto (PDRB). Selama periode 2010‐2013 nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor industri baik industri besar, sedang maupun industri kecil atau rumahtangga mengalami kenaikan. Pada tahun 2013 nilai tambah yang dihasilkan sebesar Rp 10.565 milyar rupiah.
Penyerapan tenaga kerja selama periode 2011‐2013 oleh sektor industri besar dan sedang mengalami kenaikan, meskipun pada periode tersebut jumlah perusahaan tetap tetapi terjadi penambahan penyerapan tenaga kerja. Selama tahun 2013 terjadi penambahan jumlah perusahaan pada kategori industri besar dan sedang sebanyak delapan perusahaan. Delapan perusahaan tersebut menyerap tenaga kerja kurang lebihnya 7.603 tenaga kerja.
Pusat industri besar dan sedang di Kabupaten Serang berada di kawasan
mur dan barat. Dikawasan mur paling banyak berada di ga kecamatan yaitu di kibin, cikande dan jawilan. Di kawasan barat paling banyak terdapat di Pulo Ampel.
Uraian 2011 2012 2013
Perusahaan 144 144 152
Tenaga Kerja 70 326 71 169 78 872
Sta s k Industri Besar dan Sedang Kabupaten Serang 2011‐2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Nilai Tambah Sektor Industri Kabupaten Serang 2010‐2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Proporsi Perusahaan Industri Besar/Sedang berdasarkan letaknya 2012
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
INDUSTRI
Memiliki kontribusi terbesar dalam PDRB
Sektor industri memiliki kontribusi/share sebesar 58,33 persen dalamPDRB Kabupaten Serang
2010
2011
2012
2013
7472 8465
9324 10565
Kibin 31,94%
Cikande 29,86% Pulo
Ampel 9,72% Jawilan 15,28%
Lainnya 13,19%
(26)
14
HOTEL
Kabupaten yang menjadi tujuan wisata di Provinsi BantenDAN
PARIWISATA
Kabupaten Serang merupakan kabupaten yang menjadi salah satu tujuan wisata di Provinsi Banten terutama di Kecamatan Anyer dan Cinangka yang merupakan pusat potensi wisata
K
abupaten Serang merupakan kabupaten yang menjadi salah satu tempat tujuan ber‐ wisata terutama wisata pan‐ tainya. Pusat objek wisata pantai terdapat di dua kecamatan yaitu di Cinangka dan Anyer. Selain terkenal dengan wisata pan‐ tainya Kabupaten Serang juga terkenal dengan wisata sejarah dan wisata ziarah. Tercatat pada tahun 2013 terdapat 77 ob‐ jek wisata,14 situs purbakala, 8 bangunan bersejarah, dan 6 makam bersejarah. Kegiatan wisata didukung berbagai fasilitas baik disediakan oleh masyarakat, pengusaha maupun pemerintah. Tercatat pada tahun 2013 terdapat 20 hotel berbintang, 61 hotel non bintang, 22 usaha perjalanan wisata, 131 restoran/ rumah makan dan 19 kafe/bar/pub. Adapun jumlah kunjungan wisata selama tahun 2013 terdapat 10.811.048 wisatawan yang terdiri dari 10.810.938 wisatawan nusantara dan 110 wisatawan mancanegara.
Nilai tambah subsektor hotel dan restoran dan subsektor Jasa Hiburan dan rekreasi selama periode 2010‐2013 dalam pembentukan Produk Domes k Regional‐ Bruto (PDRB) Kabupaten Serang semakin meningkat. Pada tahun 2013 masing‐ masing mencapai Rp 426,16 milyar rupiah dan Rp 5,31 milyar rupiah.
Sta s k Hotel dan Pariwisata Kabupaten Serang 2012‐2013
Uraian 2012 2013
Jumlah Hotel Bintang 20 20 Jumlah Hotel Non Bintang 61 61
Jumlah Objek Wisata
Situ/Danau 7 7
Air Panas 3 3
Air Terjun 6 6
Kolam Renang 3 3 Wisata Marina Pantai 36 36 Wisata Sejarah 11 11 Suaka Alam 3 2 Objek wisata lainnya 26 28 Situs Purbakala 16 14 Bangunan Bersejarah 8 8
Makam Sejarah 6 6
Jumlah perusahaan pendukung sektor pariwisata
Usaha Perjalanan Wisata 22 22 Restoran/Rumah makan 131 131 Kafe/Bar/Pub 19 19
Wisatawan Nusantara 11.037.114 10.810.938 Wisatawan Mancanegara ‐ 110
Jumlah Wisatawan
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Nilai Tambah Sektor Hotel ,Restoran dan Jasa Hiburan dan Rekreasi 2010‐2013
2010 2011 2012 2013
305,08 339,81
375,38 426,16
3,52 3,88 4,58 5,31
NTB Jasa hiburan dan Rekreasi NTB Hotel dan Restoran
(27)
15
TRANSPORTASI
DAN
KOMUNIKASI
Masih ada jalan yang belum di aspal
Di Kabupaten Serang sepanjang 506,64 km jalan sudah diaspal. Sedangkan 94,49 km atau 15,72 persen belum diaspal.
T
ransportasi dan komunikasi merupakan faktor pen ng dalam mendukung pembangunan. Ketersediaan infrastruktur transportasi dan komunikasi yang baik dan memadai sangat dibutuhkan. Di Kabupat‐ en Serang infrastruktur transportasi bisa dikatakan cukup memadai. Tercatat pada tahun 2013 panjang jalan Kabupaten Se‐ rang 997,645 km. Yang dikelola pemerintah kabupaten panjangnya 601,13 km. Jalan sudah diaspal 506,64 km, sedangkan 94,49 km atau 15,72 persen belum diaspal. Berdasarkan kondisinya, jalan yang keadaannya baik 60,24 persen, rusak berat 15,22 persen dan sedang 9,36 persen.
Pada tahun 2013 untuk sarana transportasi baik untuk penumpang maupun barang, terdiri dari 1.602 mobil penumpang, 269 mobil bus, dan 6.306 mobil barang. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2012.
Untuk komunikasi pada tahun 2013 kegiatan pos di wilayah Kabupaten Serang
secara keseluruhan berkurang dibandingkan tahun sebelumnya, hanya
pengiriman wesel yang mengalami kenaikan. Sedangkan di njau dari penggunaan telepun, penggunaan telepun seluler meningkat 1,23 persen, sebaliknya pengguna telepun rumah cenderung menurun.
Sta s k Transportasi Kabupaten Serang 2012‐2013
Uraian 2012 2013 Jalan Kabupaten Berdasarkan Jenis Permukaan
Diaspal 526,42 506,64
Kerikil 71,27 59,56
Tanah 12,70 16,35
Tidak Dirinci ‐ 18.58
Jumlah Kendaraan (Unit)
Mobil Penumpang 1 248 1 602 Mobil Barang 5 091 6 306
Mobil Bus 254 269
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
Kondisi Jalan Kabupaten Serang 2013
Sta s k Komunikasi Kabupaten Serang 2012‐2013
Uraian 2012 2013
Surat yang dikirim (lbr) 251 029 245 077 Wesel pos yang dikirim (lbr) 95 957 120 793 Paket pos yang dikirim (paket) 8 588 6 937 Persentase RT yang memiliki atau
menguasai telepun kabel 7,37 3,22 Persentase RT yang memiliki atau
menguasai telepun seluler 91,00 91,26
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Baik 60,24% Sedang
9,36% Rusak 15,18%
Rusak Berat 15,22%
(28)
Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2014
16
PERBANKAN
Realisasi investasi menurunDAN
INVESTASI
Tercatat selama tahun 2013 terjadi penurunan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (pmdn) sebesar 87,31 persen
B
erdasarkan data dari Bank Indonesia, dana masyarakat yang berhasil dihimpun kalangan perbankan baik dalam bentuk rupiah maupun valuta asing di Kabupaten Serang pada akhir tahun 2013 mencapai Rp 3,78 trilyun. Jumlah ini meningkat 36,96 persen dari tahun sebelumnya. Sementara total pinjaman yang disalurkan sebesar Rp 14,57 trilyun. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 25,60 persen dari tahun sebelumnya. Dari total jumlah kredit tersebut jika dilihat menurut jenis penggunaannya sebesar 39,88 persen atau Rp 5,81 trilyun disalurkan sebagai modal kerja, 26,01 persen atau Rp 3,79 trilyun untuk investasi dan sisanya untuk konsumsi. Sementara itu apabila dilihat berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit perbankan pada tahun 2013 terbesar disalurkan pada sektor perindustrian yaitu 30,36 persen atau mencapai Rp 4,42 trilyun .
Untuk investasi, selama tahun 2013 geliat investasi di Kabupaten Serang dak seramai pada tahun sebelumnya. Hal ini ditandai dengan jumlah realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menurun sebesar 87,31 persen. Posisi Dana Simpanan dan Kredit Bank Umum
Kabupaten Serang 2012‐2013 (Triliun Rp)
Keadaan Akhir Tahun 2012 2013
Dana simpanan rupiah dan
valuta asing 2,76 3,78
Dana kredit rupiah dan valuta asing menurut jenis
penggunaan
11,60 14,57
‐Modal Kerja 4,32 5,81
‐Investasi 3,46 3,79
‐Konsumsi 3,82 4,97
Kredit Perbankan Yang disalurkan Menurut Sektor Ekonomi Kabupaten Serang 2013 (Milyar Rp)
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
Realisasi Investasi di Kabupaten Serang 2012‐2013
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
2012 2013 1,34
0,17
PMDN (Trilyun Rupiah)
Pertanian Pertambangan Perindustrian Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan, Restoran, dan Hotel Pengangkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Jasa‐Jasa Dunia Usaha Jasa‐jasa Sosial Masyarakat Lain‐lain
102.428
28.721 4.424.844
2.129.679 555.126
1.585.453 58.812
526.700
189.749 4.973.485
(29)
17
PERDAGANGAN
Nilai ekspor turun
Pada tahun2013 nilai ekspor barang non migas Kabupaten Serang mengalami penurunan hingga 38,55 persen dari tahun sebelumnya
Sarana Penunjang Kegiatan Perdagangan Kabupaten Serang 2012‐2013
Uraian 2012 2013
Perusahaan Perdagangan 352 766
‐Besar 58 43
‐Menengah 44 115
‐Kecil 250 608
Pasar 32 30
Kios 3 087 2 799
Los 3 492 3 316
Kaki Lima 1 529 1 600
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
Nilai Ekspor Kabupaten Serang 2010‐2013 (Juta US$)
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
Lima Negara Tujuan Utama Ekspor Kabupaten Serang 2013
Uraian Nilai Ekspor (Juta US$)
Amerika Serikat 21,03
Brazilia 11,34
Belgia 9,91
Uni Emirat Arab 8,84
Iran 7,82
P
ada tahun 2013 jumlah sarana penunjang kegiatan perdagangan secara umum mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2012. Tercatat pada tahun 2013 terdapat 766 perusahaan perdagangan, 30 unit pasar, 2.799 unit kios, 3.316 unit los dan 1600 unit kaki lima. Dari 766 perusahaan perdagangan tersebut, 43 diantaranya terdiri dari 43 perusahaan perdagangan besar, 155 perusahaan perdagangan menengah dan sisanya perusahaan perdagangan kecil.
Selama periode 2010‐2013 nilai ekspor barang non migas Kabupaten Serang berfluktuasi. Pada tahun 2013 nilai
ekspor mencapai 300,27 juta US$, mengalami penurunan 38,55 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 488,65 US$.
Berdasarkan negara tujuan utama ekspor, Amerika Serikat merupakan negara tujuan utama ekspor barang non migas dengan nilai ekspor mencapai 21,03 US$, selanjutnya Brazilia mencapai 11,34 US$, dan Belgia merupakan negara tujuan ekspor urutan ke ga mencapai 9,91 US$.
2010 2011 2012 2013
371,59 362,88
488,65 300,27
realisasi ekspor
(30)
18
Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2014
PENGELUARAN
PENDUDUK
Pengeluaran makanan masih mendominasi
Selama periode 2010‐2013 pengeluaran penduduk Kabupaten Serang
masih di dominasi pengeluaran untuk konsumsi makanan.
P
engeluaran rumahtangga dibedakan menjadi dua yaitu pengeluaran makanan dan pengeluaran non makanan. Berdasarkan jenis pengeluaran tersebut dapat dilihat ngkat kesejahteraan penduduk, yaitu semakin besar pengeluaran untuk non makanan berar ngkat kesejahteraan penduduk semakin baik.
Selama Periode 2010‐2013 rata‐rata pengeluaran per kapita penduduk Kabupaten Serang semakin meningkat dari Rp 440.238 rupiah pada tahun 2010 bertambah menjadi Rp 602.276 rupiah pada tahun 2013. Namun demikian pengeluaran konsumsi non makanan masih mendominasi, yaitu pada tahun 2013 mencapai 58,60 persen atau sekitar Rp 352.964 rupiah.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, pada tahun 2013 banyak terjadi pergerseran jumlah penduduk berdasarkan kelompok pengeluarannya. Pada tahun 2012 sebanyak 1,33 persen penduduk pada kelompok pengeluaran Rp 100.000‐149.999 rupiah, sedangkan pada tahun 2013 pengeluaran paling kecil berada pada kelompok pengeluaran Rp 150.000‐199.999 rupiah dan hanya 0,47 persen dari total penduduk Kabupaten Serang. Peningkatan ter nggi terjadi pada kelompok pengeluaran Rp 300.000‐ 499.999 rupiah , sebanyak 40,18 persen penduduk berada pada kelompok pengeluaran ini.
Perkembangan Rata‐rata Pengeluaran per Kapita Penduduk Kabupaten Serang
(Rupiah/bln) 2010‐2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang 2014
Persentase Penduduk Kabupaten Serang Menurut Kelompok Pengeluaran 2012‐2013
Kelompok
Pengeluaran 2012 2013
< 100 000 ‐ ‐
100 000 — 149 999 1,33 ‐ 150 000 — 199 999 3,99 0.47
200 000— 299 999 21,51 12.19 300 000— 499 999 31,58 40.18 500 000— 749 999 22,42 26.74 750 000— 999 999 9,00 10.54 > 1 000 000 10,16 9.88
Sumber : BPS Kabupaten Serang 2014
(31)
18
PENGELUARAN
PENDUDUK
Tingkat kesejahteraan dak sebaik tahun 2012
Tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Serang pada tahun 2013 dak sebaik tahun 2012, hal tersebut dilihat dari indikator kecukupan gizi yaitu konsumsi kalori dan protein dimana pada tahun 2013 konsumsinya mengalami penurunan
T
ingkat kecukupan gizi yang mencakup konsumsi kalori dan protein merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur perkembangan ngkat kesejahteraan penduduk. Angka kecukupan kalori dan protein untuk konsumsi sehari‐hari dihitung menurut hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi ke‐8 tahun 2004 yang masing‐masing mencapai 2000 kkal dan 52 gram protein. Rata‐rata konsumsi kalori per kapita sehari penduduk Kabupaten Serang periode 2011‐2013 secara keseluruhan masih berada di bawah syarat kecukupan gizi yang ditetapkan. Pada tahun 2013 rata‐rata konsumsi kalori per kapita sehari penduduk serang mencapai 1961,75 kkal, turun dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 1962,23 kkal, sedangkan angka kecukupan kalori yang seharusnya dikonsumsi adalah 2000 kkal. Sedangkan untuk ngkat asupan protein, konsumsi protein yang dikonsumsi per kapita sehari penduduk Kabupaten Serang selama periode 2011‐2013 nilai rata‐rata konsumsinya di atas batas kecukupan gizi yang dianjurkan yaitu di atas 52 gram protein.
Tidak hanya konsumsi kalori per kapita sehari, pada tahun 2013 konsumsi protein per kapita sehari pun mengalami penurunan sebesar 1,98 gram. Demikian pula, jika melihat ngkat konsumsi protein hewani per kapita sehari terjadi penurunan konsumsi baik konsumsi ikan, daging, telur dan susu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ngkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Serang pada tahun 2013 dak sebaik pada
Perkembangan Rata‐rata Konsumsi Kalori dan Protein per Kapita Sehari
Penduduk Kabupaten Serang 2011‐2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang 2014
Persentase Penduduk Kabupaten Serang Menurut Kelompok Pengeluaran 2012‐2013
Uraian 2012 2013
Ikan 7,28 6,83
Daging 1,73 1,33
Telur dan susu 2,53 2,34
Sumber : BPS Kabupaten Serang 2014
(32)
19
Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2014
PEDAPATAN
REGIONAL
Sektor Industri masih tetap mendominasi
Pada tahun 2013 secara nominal nilai tambah yang dihasilkan pelaku ekonomi Kabupaten Serang mencapai 18.111,37 milyar rupiah, dimana sektor industri mendominasi dengan share sebesar 58,33 persen
Uraian 2011 2012* 2013**
PDRB ADH Berlaku
(milyar Rp) 14 268,34 15 827,75 18 111,37 PDRB ADH Konstan
(milyar Rp) 7 559,48 7 953,88 8 396,21 PDRB Perkapita
ADH Berlaku (Ribu Rp)
10 022,06 11 009,11 12 482,90 Pertumbuhan
Ekonomi (%) 5,51 5,22 5,56
PDRB Kabupaten Serang 2011‐2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Serang Berdasarkan sektor 2011‐2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Distribusi Persentase PDRB ADHB Menurut Lapangan Usaha 2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
P
DRB adalah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan nilai barang dan jasa ‐jasa yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Secara nominal, nilai tambah yang dihasilkan pelaku ekonomi di Kabupaten Serang pada tahun 2013 bertambah 2.283,62 milyar rupiah hingga menjadi 18.111,37 milyar rupiah.
Secara riil, ekonomi Kabupaten Serang tahun 2013 tumbuh sebesar 5,56 persen mengalami percepatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dilihat berdasarkan pengelompokkan sektor, selama periode 2011‐2013 yang mengalami percepatan adalah sektor primer sedangkan sektor lainnya berfluktuasi. Selama tahun 2013
sektor tersier mengalami pertumbuhan ter nggi yaitu mencapai 7,46 persen, selanjutnya sektor primer 7,15 persen dan sektor sekunder 4,71 persen.
Berdasarkan distribusinya, struktur ekonomi Kabupaten Serang didominasi oleh sektor industri pengolahan yang mencapai 58,33 persen, kemudian sektor pertanian sebesar 15,68 persen. Sektor pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi terkecil yaitu hanya 0,11 persen.
15,68% 0,11%
58,33% 5,54%
3,03%
7,63%3,66%2,61%3,41%
PERTANIAN PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH 2,92 5,09 7,15 5,68 4,63 4,71 7,38 7,76 7,46
2011 2012 2013
PRIMER SEKUNDER TERSIER
(33)
20
PERBANDINGAN
REGIONAL
Capaian pembangunan dak sebaik kabupaten atau kota lainnya
Kinerja pembangunan Kabupaten Serang terendah se Provinsi Banten, hal ini dapat dilihat dari Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) memiliki nilai terendah dan Tingkat Pengangguran Terbuka paling nggi diantara
P
erbandingan regional antar kabupaten/kota se Provinsi Banten untuk beberapa indikator pen ng sangat diperlukan. Hal tersebut bertujuan untuk dapat dijadikan tolak ukur capaian pembangunan yang diraih dibandingkan dengan capaian pembangunan kabupaten/kota lainnya.
Dibidang ekonomi, selama periode 2012‐2013 capaian perekonomian Kabupaten Serang dilihat dari LPE menunjukkan kinerja yang rendah sama halnya seper Kabupaten Pandeglang, yaitu menempa posisi paling bawah dengan nilai hanya sebesar 5,56 persen. Tetapi di njau dari sisi pendapatan, PDRB Perkapita Kabupaten Serang menempa urutan kelima yaitu mencapai 12,48 juta rupiah per tahun.
Dibidang sosial yaitu di njau dari ketenagakerjaan, capaian pembangunan Kabupaten Serang juga dak sebaik kabupaten atau kota lainnya. Berdasarkan Indikator TPT, Kabupaten Serang masih menempa urutan ter nggi, bahkan pada tahun 2013 TPT naik menjadi 13,69 persen. Namun apabila dilihat secara nominalnya, jumlah penggangguran terbuka Kabupaten Serang pada tahun 2013 mengalami penurunan 6,94 persen dan menempa urutan ke ga Se‐provinsi Banten.
Sta s k Pendapatan Regional di Provinsi Banten 2013
Uraian PDRB Per Kapita
(Juta Rupiah) LPE
Pandeglang 10,44 5,56
Lebak 9,30 6,34
Tangerang 16,02 6,51 Serang 12,48 5,56 Kota Tangerang 40,73 6,05 Kota Cilegon 110,88 5,88 Kota Serang 12,99 6,88 Kota Tangerang Selatan 11,87 8,52
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Banten 2013
Kabupaten/kota Agustus 2012 Agustus 2013
Pandeglang 53,13 57,16 Lebak 50,69 40,84 Tangerang 152,23 173,80
Serang 86,71 80,69
Kota Tangerang 76,13 84,99 Kota Cilegon 20,36 12,20 Kota Serang 28,42 29,98 Kota Tangerang Selatan 51,53 29,63
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Jumlah Pengangguran Terbuka di Provinsi Banten 2013 (ribu orang)
9,30 9,07 11,46 12,96 8,31 11,31 10,80 8,07 12,34 7,23 11,94 13,69 8,62 7,16 11,29 4,56
TPT Agustus 2012 TPT Agustus 2013
(34)
Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2014
20
PERBANDINGAN
Cukup berhasil dalam menangani kemiskinanREGIONAL
Dengan menurunnya persentase penduduk miskin, Indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan Indeks keparahan kemiskinan (P2) Kabupaten Serang selama periode 2013 dinilai cukup berhasil dalam menangani kemiskinan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Banten 2013
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Indikator Kemiskinan di Provinsi Banten 2013
Uraian P0 P1 P2
Kondisi September 2012
Pandeglang 9,28 1,20 0,30 Lebak 8,63 1,18 0,24 Tangerang 5,71 0,78 0,21 Serang 5,28 0,75 0,15 Kota Tangerang 5,56 0,68 0,13 Kota Cilegon 3,82 0,63 0,14 Kota Serang 5,70 0,74 0,16 Kota Tangerang Selatan 1,33 0,14 0,03
Pandeglang 10,25 1,39 0,33 Lebak 9,50 1,26 0,24 Tangerang 5,78 0,82 0,18 Serang 5,02 0,58 0,10 Kota Tangerang 5,26 0,58 0,10 Kota Cilegon 3,99 0,32 0,05 Kota Serang 5,92 0,72 0,14 Kota Tangerang Selatan 1,75 0,22 0,04
Kondisi September 20123
D
i bidang pembangunan manusia, capaian pembangunan manusia di Kabupaten Serang menempa urutan ke enam. Nilai IPM sebesar 70,25 persen. IPM ter nggi di capai oleh Kota Cilegon dan posisi nilai IPM terbawah adalah Kabupaten Lebak. Namun apabila dilihat dari reduksi shorƞall capaian pembangunan manusia Kabupaten Serang selama setahun terakhir mencapai 1,38 persen yang berar jarak IPM Kabupaten Serang terhadap IPM ideal pada tahun 2013 berkurang 1,38 persen.
Di bidang sosial terutama dalam hal kemiskinan, Kabupaten Serang termasuk kabupaten yang cukup berhasil dalam menangani masalah kemiskinan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan persentase penduduk miskin dimana rata‐ rata kabupaten atau kota lainnya se Provinsi Banten jumlah penduduk miskinnya naik, Kabupaten Serang dan Kota Tangerang mengalami penurunan. Tercatat pada posisi September 2013 persentase penduduk miskin Kabupaten Serang hanya 5,02 persen, menduduki peringkat ke ga dibawah Kota Tangerang Selatan dan Kota Cilegon. Dengan Indeks kedalaman kemiskinan (P1) 0,58 dan Indeks keparahan kemiskinan (P2) 0,10 yang jauh lebih baik karena mengalami penurunan di banding keadaan September 2012.
69,64 68,82 72,82 70,25 76,05 76,31 73,12 77,13
1,36 1,25 1,66 1,38 1,34 1,75 2,95 2,21
IPM Reduksi Shortfall
Sumber : BPS Kabupaten Serang
(1)
Tabel
2.
Luas
Wilayah
Menurut
Kecamatan
di
Kabupaten
Serang,
2013
Kecamatan Luas
Km² %
(1) (2) (3)
1. Cinangka 111,47 7,60
2. Padarincang 99,12 6,76
3. Ciomas 48,53 3,31
4. Pabuaran 79,14 5,39
5. Gunungsari 48,60 3,31
6. Baros 44,07 3,00
7. Pe r 46,94 3,20
8. Tunjung Teja 39,52 2,69
9. Cikeusal 88,25 6,01
10. Pamarayan 41,92 2,86
11. Bandung 25,18 1,72
12. Jawilan 38,95 2,65
13. Kopo 44,69 3,05
14. Cikande 50,53 3,44
15. Kibin 33,51 2,28
16. Kragilan 51,56 3,51
17. Waringinkurung 51,29 3,50
18. Mancak 74,03 5,05
19. Anyar 56,81 3,87
20. Bojonegara 30,30 2,06
21. Pulo Ampel 32,56 2,22
22. Kramatwatu 48,59 3,31
(2)
Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2014 34
Tabel
3.
Realisasi
Penerimaan
dan
Pengeluaran
Pemerintah
Kabupaten
Serang
2012
‐
2013
(Juta
Rupiah)
Uraian
2012
2013
(1) (2) (3)
PENERIMAAN 1.476.369,40 1.766.523,73
Pandapatan asli daerah (PAD) 256.582,04 417.677,40
Pandapatan pajak daerah 123.557,00 231.426,11
Retribusi daerah 18.840,00 38.270,98
Pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan
8.813,39 9.880,08
Lain‐lain pendapatan asli daerah yang sah 105.371,11 138.100,23
Dana perimbangan 945.357,97 1.036.911,05
Bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 95.170,40 92.764,60
Dana alokasi umum 785.474,33 868.652,74
Dana alokasi khusus 64.713,25 75.493,71
Lain‐lain pendapatan yang sah 274.429,39 311.935,27
PENGELUARAN 1.413.896,05 1.706.378,02
Belanja dak langsung 806.290,57 902.605,81
Belanja langsung 607.605,47 803.772,20
Sumber : Kabupaten Serang dalam angka 2014
(3)
Tabel
4.
Jumlah
Penduduk
Berdasarkan
Golongan
Umur
dan
Jenis
Kelamin
Kabupaten
Serang
2013
Golongan
Umur
Laki
‐
laki
Perempuan
(1) (2) (3)
0‐4 77.290 73.430
5‐9 74.992 71.093
10‐14 77.901 73.696
15‐19 73.318 66.317
20‐24 69.460 69.892
25‐29 62.185 62.046
30‐34 59.037 59.871
35‐39 55.680 53.208
40‐44 49.717 47.863
45‐49 42.335 38.803
50‐54 32.574 30.465
55‐59 23.583 22.960
60‐64 16.890 17.312
65‐69 10.422 12.303
2013
70‐74 6.175 8.285
75+ 4.738 7.053
Sumber : BPS Kabupaten Serang
(4)
Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2014 36
Tabel
5.
Sta s k
Ketenagakerjaan
Kabupaten
Serang
2012
‐
2013
Uraian
2012
2013
(1) (2) (3)
Penduduk Usia Kerja 1.036.160 996.979
Angkatan Kerja 669.029 589.320
a. Bekerja 582.314 508.633
b. Pengangguran 86.715 80.687
Bukan Angkatan Kerja 367.131 407.659
a. Sekolah dan Mengurus Rumah Tangga 320.047 340.272
b. Lainnya 47.084 67.387
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 12,96 13,69
Tingkat Par sipasi Angkatan Kerja (%) 64,57 59,11
Tingkat Kesempatan Kerja (%) 87,04 86,31
Sumber : BPS Kabupaten Serang
(5)
(6)