Statistik Daerah Kota Serang 2015

STATISTIK DAERAH
KOTA SERANG
2015

BPS KOTA SERANG

STATISTIK DAERAH
KOTA SERANG
2015
ISSN : 2302-3716
No. Publikasi : 3673.1503
Katalog BPS : 1101002.3673
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : 24 Halaman + iv
Naskah :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Gambar Kulit :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Diterbitkan oleh :
BPS Kota Serang


”Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya”

Kata Pengantar
Publikasi Statistik Daerah Kota Serang 2015 diterbitkan
oleh BPS Kota Serang berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kota Serang yang dianalisis secara sederhana
untuk membantu pengguna data dalam memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kota Serang.
Publikasi Statistik Daerah Kota Serang 2015 diterbitkan
untuk melengkapi beberapa publikasi statistik yang sudah terbit
secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih
menekankan pada analisis.
Materi yang disajikan pada Publikasi Statistik Daerah Kota Serang 2015 memuat
berbagai informasi/indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari berbagai
sektor di wilayah Kota Serang dan diharapkan dapat digunakan untuk bahan kajian,
perencanaan dan evaluasi berbagai macam program yang telah dijalankan.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan publikasi ini, sehingga
penerbitan publikasi ini dapat terlaksana. Kritik dan saran sangat kami hargai guna
penyempurnaan publikasi di masa mendatang.

BPS Kota Serang

Kepala,

R. Achmad Widijanto, S.Si, MM.
NIP. 19701125 199211 1 001

Statistik Daerah Kota Serang 2015

iii

DAFTAR ISI

iv

1.

Geografi dan Iklim…….

1

10.


Energi……………………..

12

2.

Pemerintahan…………..

2

11.

Industri Pengolahan……….

13

3.

Penduduk………………


4

12.

Hotel dan Pariwisata……...

14

4.

Ketenagakerjaan……….

6

13.

Transportasi……………….

15


5.

Pendidikan……………..

7

14.

Harga-Harga………………

16

6.

Kesehatan……………...

8

15.


Pendapatan Regional……..

17

7.

Perumahan……………..

9

16.

Perbandingan Regional…..

18

8.

Indeks Pembangunan

Manusia………………..

10

17.

Lapiran Tabel……………..

19

9.

Pertanian……………….

11

Statistik Daerah Kota Serang 2015

GEOGRAFI DAN IKLIM
Pada tahun 2014 rata-rata curah hujan di Kota Serang turun signifikan sebesar 85,45 % dibandingkan tahun sebelumnya .


Tinjauan geografis wilayah Kota Serang
dapat dilakukan melalui beberapa kajian, antara
lain sebagai berikut :
1. Wilayah Kota Serang secara astronomis terletak antara 50 99’ - 60 22’ Lintang Selatan
dan 1060 07’ - 1060 25’ Bujur Timur. Apabila
memakai koordinat system UTM (Universal
Transfer Mercator) Zone 48E wilayah Kota
Serang terletak pada koordinat 618.000 m
sampai dengan 638.600 dari barat ke timur
dan 9.337.725 m sampai dengan 9.312.475
m dari Utara ke Selatan.
2. Jika dikaji berdasarkan posisinya terhadap
daerah lain, hampir seluruh wilayah Kota
Serang dikelilingi oleh wilayah Kabupaten
Serang. Hanya di sebelah utara kota serang
berbatasan dengan laut jawa
3. Kondisi topografi Kota Serang sebagian besar merupakan dataran rendah yang memiliki
ketinggian kurang dari 25 mdpl.
4. Wilayah Kota Serang seluas 266,74 km2

membentang sepanjang 21,7 km dari utara
ke selatan dan 20 km dari barat ke timur.
Kota Serang berada pada kawasan beriklim
tropis, curah hujan di wilayah ini cukup tinggi
dan hari hujan banyak. Namun pada tahun
2014 rata-rata curah hujan yang turun sangat
sedikit dibandingkan tahun 2013 yaitu dari 55
mm menjadi 8 mm. Curah hujan tertinggi pada
tahun 2014 terjadi pada bulan Agustus sebesar
17,8 mm.
Suhu udara rata-rata di Kota Serang berkisar
antara 22,20C sampai dengan 34,10C. Selisih
terbesar antara suhu minimal dan maksimal
ada di Bulan Oktober. Kelembaban udara
bervariasi antara 20% sampai 97%.
*** TAHUKAH ANDA
Pada tahun 2014 kecepatan angin terbesar
terjadi pada bulan November, yaitu sebesar 16
km/jam dan terendah terjadi pada bulan Juni
sebesar 1,3 km/jam.


Statistik Daerah Kota Serang 2015

Data Geograis da Ikli
Uraia

Kota Sera g

Satua

. GEOGRAFIS
a. Luas ilayah

k

,

. Desa di pesisir

desa


. Desa Buka Pesisir

desa

d. Desa di Datara

,

desa

. IKLIM
o

a. Rata-rata Suhu
. Rata-rata Kele

a a

. Ju lah Hari huja

C

%
hari

d. Rata-rata Curah huja
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2014 & 2015

1

,

PEMERINTAHAN
Jumlah Pegawai Pemerintah Kota Serang Bertambah Sebanyak
67 Orang selama tahun 2015

Statistik Pemerintahan di Kota Serang
2012-2014
Wilayah Administrasi

2012

2013

2014

1. Kecamatan

6

6

6

2. Desa

30

0

0

3. Kelurahan

36

66

66

2012

2013

2014

Golongan I

Jumlah PNS

22

17

24

Golongan II

781

589

544

Golongan III

2 868

2 914

2 993

Golongan IV

1 684

1 748

1 775

Jumlah

5 355

5 269

5 336

Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2013, 2014 & 2015

Jumlah Anggota Legislatif per Fraksi
Kota Serang

Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015

2

Pemerintahan kota Serang terdiri dari 6
kecamatan dan 66 kelurahan. Dimana
sebelumnya pada tahun 2013 sebanyak 30
desa telah mengalami perubahan status dari
desa menjadi kelurahan. Kecamatan Walantaka
terdiri dari 14 kelurahan merupakan jumlah
kelurahan
terbanyak
di
Kota
Serang.
Sedangkan yang sedikit adalah Kecamatan
Cipocok Jaya yang terdiri dari 8 kelurahan saja.
Pemerintahan Kota Serang dipimpin oleh
Walikota Bapak H. Tb. Haerul Jaman, SE dan
wakilnya yaitu Bapak H. Sulhi, S.H., M.Si.
Perangkat daerah Kota Serang terdiri dari
Sekretariat daerah, 3 asisten daerah,
Sekretariat DPRD, 1 inspektorat, 6 badan, 12
dinas, 2 kantor, 1 satuan, 1 komisi dan 6
kecamatan.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil daerah di
Kota Serang pada tahun 2015 mengalami
penambahan dibandingkan tahun 2014 sebesar
1,27 persen yaitu dari 5.269 orang menjadi
5.336 orang. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
daerah tersebut terdiri dari 24 orang PNS
Golongan I, 544 orang Golongan II, 2.993
orang Golongan III dan 1.775 orang Golongan
IV .
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Serang mempunyai 4 komisi yaitu Komisi I
Hukum dan Pemerintahan, Komisi II Ekonomi
dan Kesra, Komisi III Keuangan dan Aset
Daerah dan Komisi IV Pembangunan dengan
total anggota 45 orang yang terdiri dari 37
orang legislator laki-laki dan 8 orang legislator
perempuan. Anggota DPRD tersebut berasal
dari Fraksi Partai Golkar 7 orang, Fraksi PDI
Perjuangan 8 orang, Fraksi Partai Demokrat 7
orang, Fraksi Gabungan Hanura 10 orang dan
Fraksi Maslahat sebanyak 13 orang.

Statistik Daerah Kota Serang 2015

PEMERINTAHAN
Penyerapan anggaran pemerintah Kota Serang pada tahun 2014
mencapai 87,24 persen dari total penerimaan daerah atau sebesar
949,970 milyar rupiah.

Pendapatan daerah dalam APBD Kota Serang selama kurun waktu 2010 - 2014 terus
meningkat setiap tahunnya. Peningkatan
terbesar terjadi pada tahun 2010-2011 sebesar
41,51 persen atau dari 530,93 milyar rupiah
menjadi 751,33 milyar rupiah Penyerapan anggaran
pemerintah Kota Serang
untuk
membiayai pembangunan di wilayahnya pada
tahun 2014 mencapai 87,40 persen dari total
penerimaan daerah atau sebesar 949,97 milyar
rupiah.

Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran
APBD Kota Serang (Juta Rupiah)
1200 000
1.088.910
1000 000

929.474

751.332

800 000

754.933

704.437
600 000

530.930
480.433

400 000

200 000

Pada tahun 2014, dari total realisasi
pendapatan daerah sebesar 1,024 trilliun
rupiah, Pendapatan Asli Daerah (PAD)
menyumbang sebesar 97,82 milyar rupiah atau
sebesar 8,98 persen. Sedangkan, dana
perimbangan mencapai 648,71 milyar rupiah
atau sebesar 59,57 persen yang terdiri dari
Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 564,28
milyar rupiah dan sisanya sebesar 42,08 milyar
rupiah dalam bentuk Dana Alokasi Khusus
(DAK) serta dana bagi hasil pajak dan bukan
pajak yang mencapai 42,35 milyar rupiah.

949.970
864.285

816.028

Penerimaan

0
2010

2011

2012

2013

2014

Sumber : Kota Serang dalam Angka 2011 - 2015

Sumber Penerimaan APBD Kota Serang
SUMBER PENERIMAAN
SISA TAHUN LALU
PAD
DANA PERIMBANGAN
PENDAPATAN LAIN YANG
SAH
JUMLAH

Kalau dilihat dari belanja menurut fungsi,
maka pengeluaran untuk pendidikanlah yang
paling banyak digunakan, yaitu sebesar 508,22
milyar rupiah atau sebesar 46,76 persen
meningkat 4,13 persen dibandingkan tahun
sebelumnya. Kemudian urutan kedua adalah
Pelayanan Umum yaitu sebesar 242,01 milyar
rupiah dan urutan ketiga adalah Perumahan
dan Fasilitas Umum yaitu sebesar 107,83
milyar rupiah. Sementara yang paling sedikit
adalah belanja untuk keperluan Pariwisata dan
Budaya yang hanya bernilai 0,26 persen atau
sebesar 2,83 milyar rupiah

Komposisi Belanja Menurut Fungsi, 2014

Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015 dan APBD 2015

Statistik Daerah Kota Serang 2015

3

PENDUDUK
Penduduk Kota Serang pada tahun 2014 berjumlah 631.101 orang.
Sebanyak 34,87 persen penduduk Kota Serang tinggal di Kecamatan Serang

Penduduk Kota Serang Menurut Kelompok Umur
Tahun 2014

Sumber : BPS Kota Serang

Indikator Kependudukan
Uraian

Satuan

Penduduk

2013

2014

orang

618.802

631.101

- Laki-laki

orang

317.501

323.701

- Perempuan

orang

301.301

307.400

persen

1,13

1,99

orang/km2

2.320

2.366

Pertumbuhan Penduduk
per tahun
Kepadatan Penduduk
Sex Ratio

-

105

105

Dependency Ratio

%

50,28

50,28

- 0 - 14 tahun

%

31,22

31,00

- 15 - 64 tahun

%

66,39

66,54

- 65 tahun keatas

%

2,39

2,45

Komposisi Penduduk

Sumber : BPS Kota Serang

4

Tahun 2014 jumlah penduduk Kota Serang
mencapai 631.101 orang, yang terdiri dari
323.701 laki-laki dan 307.400 perempuan.
Dengan demikian, rasio jenis kelamin (sex
ratio) penduduk Kota Serang pada tahun 2014
sekitar 105 atau terdapat 105 penduduk lakilaki diantara 100 penduduk perempuan. Bila
dilihat dari komposisi umur maka kelompok
umur 15 - 64 tahun mengalami peningkatan bila
dibandingkan
tahun
sebelumnya.
Bila
dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya,
Kota Serang merupakan kota dengan populasi
urutan ketujuh dari delapan kabupaten/kota se
Propinsi Banten dan dengan sex ratio yang
terbesar. Sedangkan sex ratio yang terkecil
terdapat di Kota Tangerang Selatan, dengan
perbandingan 102 penduduk laki-laki untuk
setiap 100 penduduk perempuan.
Komposisi penduduk Kota Serang menurut
kelompok umur pada tahun 2014 didominasi
oleh penduduk usia produktif (15-64 tahun)
yakni mencapai 66,54 persen. Sedangkan
komposisi penduduk usia muda (0-14 tahun)
sebesar 31,00 persen dan usia tua (65 tahun
keatas)
sebesar
2,45
persen.
Rasio
ketergantungan atau dependency ratio sebesar
50,28 persen. Artinya 100 orang usia produktif
akan menanggung 50-51 orang usia tidak
produktif.
Tingkat kepadatan penduduk Kota Serang
pada tahun 2014 mencapai 2.366 penduduk
per km2 atau untuk setiap satu kilometer
persegi wilayah Kota Serang dihuni oleh sekitar
2.366 penduduk. Bila dibandingkan dengan
tahun 2013 maka Kota Serang semakin padat
saja karena pada tahun 2013 per kilometer nya
dihuni oleh 2.320 penduduk.

Statistik Daerah Kota Serang 2015

PENDUDUK

Kecamatan Serang adalah kecamatan terpadat penduduknya
Kecamatan Serang adalah kecamatan terbanyak dan terpadat
penduduknya di Kota Serang, dengan tingkat kepadatan
mencapai 8.404 penduduk per km2

Jumlah penduduk Kota Serang pada tahun
2014 adalah 631.101 orang, yang tersebar di
enam kecamatan. Dengan Kecamatan Serang
sebagai ibukota Serang merupakan kecamatan
dengan jumlah penduduk terbanyak, yaitu
mencapai 220.052 orang atau sebesar 34,87
persen. Sedangkan, yang paling sedikit
penduduknya adalah Kecamatan Curug,
dengan jumlah penduduk hanya 49.665 orang
atau sebesar 7,87 persen.
Proporsi penduduk laki-laki terbanyak
terdapat di Kecamatan Kasemen, yaitu untuk
setiap 100 penduduk perempuan terdapat 108
penduduk laki-laki, sedangkan yang paling
sedikit terdapat di Kecamatan Walantaka dan
Serang, dengan perbandingan 100 penduduk
perempuan untuk setiap 104 penduduk lakilaki. Sex ratio Kota Serang di seluruh
kecamatan berada di atas 100, yang
menunjukkan bahwa penduduk laki-laki lebih
banyak daripada perempuan di setiap
kecamatan.
Dengan luas wilayah Kota Serang sekitar
266,74 kilometer persegi yang didiami oleh
631.101 orang maka rata-rata tingkat
kepadatan penduduk Kota Serang adalah
sebanyak 2.366 orang per kilometer persegi.
Wilayah yang paling tinggi tingkat kepadatan
penduduknya adalah Kecamatan Serang yakni
sebanyak 8.503 orang perkilometer persegi,
terpadat kedua adalah Kecamatan Cipocok
Jaya sebanyak 3.080 orang perkilometer
persegi dan urutan ketiga adalah Kecamatan
Taktakan yakni sebanyak 1.794 orang per
kilometer persegi sedangkan yang paling
rendah adalah Kecamatan Curug yakni
sebanyak 1.001 orang perkilometer persegi.

Statistik Daerah Kota Serang 2015

Penduduk Kota Serang Menurut Kecamatan
Tahun 2014

Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015

Indikator Kependudukan Kecamatan di
Kota Serang Tahun 2014
Rasio
Seks

Jumlah
Penduduk
(Orang)

Kepadatan
Penduduk
(Orang/km2)

1. Curug

107

49.665

1.001

2. Walantaka

104

85.390

1.761

3. Cipocok Jaya

105

97.128

3.080

4. Serang

104

220.052

8.503

5. Taktakan

107

85.878

1.794

6. Kasemen

108

92.988

1.468

Kecamatan

Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015

5

KETENAGAKERJAAN
Sektor jasa masyrakat merupakan lapangan pekerjaan utama di Kota Serang pada tahun 2014.

Indikator Ketenagakerjaan di Kota Serang
Tahun 2012-2014
2012

2013

2014

Angkatan Kerja
(persen)

Uraian

63,9

62,59

62,58

Bukan Angkatan
Kerja (persen)

36,1

37,41

37,42

TPAK (persen)

63,9

62,59

62,58

TKK (persen)

89,3

89,12

89,97

TPT (persen)

10,7

10,88

10,03

Sumber : Sakernas Agustus 2012 - 2014

Komposisi Tenaga Kerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2014

Indikator
keberhasilan
pembangunan
ketenagakerjaan yang paling umum digunakan
adalah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT). TPAK menggambarkan persentase
penduduk berumur 15 tahun keatas yang
termasuk ke dalam angkatan kerja. Pada tahun
2014 angkatan kerja di Kota Serang sebanyak
62,58 persen artinya dari 100 penduduk usia 15
tahun keatas 63 orang diantaranya termasuk ke
dalam angkatan kerja.
Persentase penduduk usia kerja yang
bekerja dari tahun 2012 hingga 2013
mengalami penurunan dari 89,30 persen
menjadi 88,12 persen. Sementara penduduk
usia kerja pada tahun 2014 sebesar 62,58
persen relative sama dibandingkan tahun 2013.
Angka pengangguran Kota Serang pada tahun
2014 mengalami penurunan, hal tersebut
ditunjukkan dengan menurunnya nilai TPT dari
10,88 persen pada tahun 2013 menjadi 10,03
persen.
*** TAHUKAH ANDA
TPT Kota serang pada Agustus 2014 berada di
urutan tetinggi ke-3 se Banten setelah Kab.
Serang dan Kota Cilegon.

Sumber : Sakernas Agustus 2014

6

Bila diperhatikan komposisi lapangan usaha
pekerjaannya,
sektor
jasa
masyarakat
mendominasi penyerapan tenaga kerja di Kota
Serang, dengan persentase mencapai 65,46
persen. Disusul kemudian oleh sektor industri
manufaktur sebesar 26,86 persen. Sisanya,
sebesar 7,68 persen diserap oleh sektor
Pertanian.

Statistik Daerah Kota Serang 2015

PENDIDIKAN
Rata-rata lama sekolah dikota serang yaitu 8,58 tahun atau
setara dengan kelas 2 SMA/sederajat. Yang menunjukkan program
pemerintah wajib belajar 9 tahun telah tercapai

Berdasarkan data Susenas 2014, angka
melek huruf mencapai 98,44 persen artinya
masih ada sekitar 1,56 persen penduduk Kota
Serang yang buta huruf. Dalam kurun waktu
2011-2014, persentase penduduk yang melek
huruf mengalami peningkatan yakni dari 96,89
persen pada tahun 2011 kini pada tahun 2014
menjadi 98,44 persen. Angka melek huruf ini
sangat kecil mengalami peningkatan dan akan
sulit mencapai angka 100 persen karena pada
umumnya orang lanjut usia yang tidak bisa
membaca dan menulis malas dan tidak mau
belajar untuk bisa membaca dan menulis.
Bila dibandingkan dengan kabupaten/kota
lain yang ada di Provinsi Banten maka Kota
Serang menduduki peringkat kedua yang
memiliki persentase Angka melek huruf
tertinggi. Peringkat pertama di tempati oleh
Kota Tanggerang Selatan yaitu sebesar 98,94
persen. Sedangkan yang paling akhir adalah
Kabupaten Tanggerang yaitu sebesar 97,25
persen.
Salah satu indikator pendidikan adalah
angka partisipasi sekolah (APS) yang
menggambarkan besaran penduduk usia
sekolah yang bersekolah tanpa memperhatikan
jenjang sekolahnya. Berdasarkan hasil susenas
2014 menunjukkan bahwa APS diberbagai
jenjang umur secara umum mengalami
peningkatan. APS usia 7-12 tahun sebesar
98,51 persen artinya hampir seluruh penduduk
Kota Serang berusia 7-12 tahun bersekolah
aktif. Sementara APS 13-15 tahun sebesar
97,57 persen dan APS 16-18 tahun sebesar
77,27 persen. Terlihat semakin tinggi jenjang
usia yang berarti semakin tinggi jenjang
pendidikan maka semakin berkurang anak yang
bersekolah.

Statistik Daerah Kota Serang 2015

Indikator Pendidikan di Kota Serang
Tahun 2011 - 2014
Uraian

2011

Angka Melek Huruf (Persen)

96,89

2012
96,92

2013
97,35

98,44

2014

Rata-rata Lama Sekolah
(Tahun)

8,01

8,58

8,59

8,58

Angka Melek Huruf Menurut Kab/Kota
di Prov Banten Tahun 2014

Sumber : BPS Kota Serang

Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia di Kota
Serang Tahun 2011-2014

Sumber : BPS Kota Serang

7

KESEHATAN

Bidan sebagai penolong kelahiran utama

Sebagian besar persalinan bayi di Kota Serang ditolong oleh tenaga
medis terutama bidan . Meskipun demikian, masih banyak masyarakat yang menggunakan dukun bersalin sebagai penolong persalinan

Statistik Kesehatan Kota Serang (persen)
Uraian

2011

2012

2013

2014

9,82

12,15

11,21

7,02

Praktek Dokter

28,31

34,17

38,39

26,1

Puskesmas

31,88

24,91

23,1

26,87

Petugas
Kesehatan/batra

23,08

24,71

21,89

35,69

Pengobatan Tradisional

4,14

1,3

3,93

1,69

Lainnya

2,77

2,76

1,49

3,98

TEMPAT BEROBAT JALAN
Rumah Sakit

PENOLONG KELAHIRAN
Dokter

21,43

18,59

13,85

12,32

Bidan

52,19

56,5

51,94

52,63

0

0,91

0,87

0,00

Dukun Bersalin

26,38

23,55

33,34

33,76

Famili Keluarga

0

0

0

1,28

Tenaga Paramedis

Sumber : Susenas 2014

Angka Harapan Hidup di Kota Serang
Tahun 2010-2014 (Tahun)

Sumber : BPS Kota Serang

Di Kota Serang, tempat rujukan kesehatan
yang paling sering didatangi oleh penduduk
untuk berobat jalan adalah petugas kesehatan/
batra yaitu mencapai 35,69 persen. Praktek
dokter dan puskesmas pun banyak didatangi
masyarakat dengan persentase masing-masing
sebesar 26,10 persen dan 26,87 persen.
Persalinan bayi di Kota Serang umumnya
dibantu oleh tenaga medis terutama bidan
yaitu dengan persentase sebesar 52,63 persen.
Hal
ini,
menunjukkan
bahwa
tingkat
pemahaman penduduk terhadap pentingnya
keselamatan ibu dan anak yang dilahirkan
sudah cukup tinggi. Meskipun demikian, factor
ekonomi dan biaya persalinan yang mahal
menjadi salah satu penyebab masih banyaknya
masyarakat Kota Serang yang menggunakan
jasa penolong persalinan non medis. Hal
tersebut
ditunjukkan
dengan
besarnya
persentase proses persalinan anak yang masih
dibantu oleh dukun bersalin yaitu sebesar 33,76
persen.
Indikator kesehatan masyarakat dapat
diukur dari angka harapan hidup (AHH) Angka
harapan hidup adalah perkiraan lama hidup
rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada
perubahan mortalitas menurut umur. Semakin
tingginya angka harapan hidup di Kota Serang
menggambarkan bahwa kualitas kesehatan
semakin baik. Pada tahun 2010 angka harapan
hidup sebesar 67,20 tahun sementara di tahun
2014 angka harapan hidup sudah mencapai
67,23 tahun.
*** TAHUKAH ANDA
Pada tahun 2014 tifoid dan diabetes mellitus
merupakan penyakit yang kasusnya banyak
terjadi di Kota serang.
Sumber : 3 Rumah sakit di Kota Serang

8

Statistik Daerah Kota Serang 2015

PERUMAHAN

Masih ada rumahtangga yang tidak mempunyai fasilitas
buang air besar sendiri
Walaupun status kota, ternyata 27,39 persen rumah tangga di Kota
Serang belum mempunyai fasilitas buang air besar sendiri

Perumahan di Kota Serang terlihat sudah
cukup baik apabila dilihat dari jenis lantai yang
digunakan. Karena sekitar 94,93 persen
perumahan di Kota Serang memiliki lantai bukan
tanah atau kayu. Sebanyak 73,95 persen telah
menggunakan
marmer/keramik/granit,
dan
15,26 persen menggunakan semen seta 5,73
persen menggunakan tegel/teraso. Sementara
sebesar 5,07 persen masyarakat Kota Serang
masih ada yang berlantai tanah dan kayu.
Sebagian besar atap rumah masyarakat di
Kota Serang yaitu 91,7 persen sudah
menggunakan atap genteng. Ada pula atap
yang menggunakan beton dan asbes masing masing sebesar 3,40 persen dan 3,50 persen.
Sisanya sebesar 1,40 persen menggunakan
atap sirap, seng dan juga ijuk.
Sampai dengan tahun 2014 masih ada
rumah tangga di Kota Serang yang tidak
mempunyai fasilitas buang air besar sendiri
yaitu mencapai 19,57 persen, sedikit berkurang
dibandingkan tahun sebelumnya. Sehingga
rumah tangga yang tidak memiliki fasilitas buang
air besar, pembuangan akhirnya di tempat
umum seperti pantai/tanah lapang/kebun yang
mencapai 11,78 persen, lubang tanah 3,16
persen, sungai/danau/laut
sebanyak 6,29
persen dan kolam/sawah sebesar 4,67 persen.
Meskipun demikian 72,61 persen rumah tangga
di Kota Serang sudah memiliki fasilitas tempat
pembuangan akhir sendiri, dimana 73,22 persen
pembuangan akhirnya memenuhi standar
kesehatan yaitu menggunakan tangki/SPAL.

Persentase Rumahtangga berdasarkan Penggunaan
Jenis Lantai Terluas di Kota Serang Tahun 2014

Sumber : Susenas 2014

Persentase Rumahtangga berdasarkan Penggunaan
Atap Terluas di Kota Serang Tahun 2013

Sumber : Susenas 2014

Persentase Rumahtangga Menurut Tempat
Pembuangan Akhir Di Kota Serang Tahun 2014

*** TAHUKAH ANDA
Sepanjang periode tahun 2014, sebanyak 19,86
persen
rumahtangga di Kota Serang tidak
mempunyai sumber air minum milik sendiri.
Sumber : Susenas 2014

Statistik Daerah Kota Serang 2015

9

PEMBANGUNAN MANUSIA
IPM Kota Serang selalu berada di atas rata-rata IPM Provinsi Banten
dalam kurun waktu 2011 sampai dengan 2014.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kota Serang Terhadap Provinsi Banten

Pembangunan manusia merupakan sebuah
proses perubahan kualitas manusia menuju
kehidupan yang lebih baik. Kemajuan
pembangunan manusia secara umum dapat
ditunjukkan dengan melihat perkembangan
indeks pembangunan manusia (IPM) yang
mencerminkan capaian kemajuan di bidang
pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Dalam
bahasa sederhana, manusia yang unggul
adalah manusia yang sehat, berpendidikan,
dan kaya raya.

Sumber : BPS Kota Serang

Komponen Pembentuk IPM Kota Serang
Ko po e
A gka Harapa
Hidup
Harapa La a
Sekolah
Rata-rata La a
Sekolah

Satua

Tahu

,

,

,

,

Pe geluara
per Kapita

Ribu
Rupiah

.

.

.

.

Tahu
Tahu

,

,

,

,

,

,

,

,

Indeks Pembangunan Manusia Kota Serang

Tingkat pencapaian pembangunan manusia
di Kota Serang yang diukur dengan IPM selama
periode
2010-2014
secara
keseluruhan
menunjukkan adanya perbaikan. Hal ini terlihat
dari meningkatnya angka IPM yang cenderung
bertambah besar dan selalu di atas rata-rata
IPM Provinsi Banten. IPM Kota Serang terus
meningkat dari 68,25 pada tahun 2010 menjadi
70,26 pada tahun 2014.
Peningkatan IPM Kota Serang tidak terlepas
dari
peningkatan
komponen-komponen
pembentuknya yaitu angka harapan hidup,
harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah
dan pengeluaran perkapita. Angka Harapan
Hidup meningkat dari 67,22 tahun di tahun
2011 menjadi 67,23 tahun di tahun 2014.
Harapan Lama Sekolah dari 11,27 tahun di
tahun 2011 menjadi 12,34 tahun di tahun 2014.
Rata-rata lama sekolah yang semula 8,39 di
tahun 2011 menjadi 8,58 tahun di tahun 2014.
Serta pengeluaran perkapita yang pada tahun
2011 sebesar 11.834 ribu rupiah menjadi
12.091 ribu rupiah pada tahun 2014.
*** TAHUKAH ANDA
Tahun 2014 IPM Kota serang berada di posisi
ke-3 dari 8 Kab/Kota di Provinsi Banten.

Sumber : BPS Kota Serang

10

Statistik Daerah Kota Serang 2015

PERTANIAN
Penghasil padi terbesar terdapat di Kecamatan Kasemen

Tanaman pangan terutama tanaman padi/
beras merupakan komoditas yang sangat
strategis bagi bangsa Indonesia. Sehingga,
semua provinsi di Indonesia turut memproduksi
tanaman tersebut. Begitu pula dengan Kota
Serang pertanian masih menjadi sumber
penghidupan bagi sebagian penduduk Kota
Serang. Penghasil padi terbesar terdapat di
Kecamatan Kasemen, urutan kedua adalah
Kecamatan Walantaka. Sepanjang periode
tahun 2013-2014, produksi padi Kota Serang
mengalami penurunan sebesar 4,98 persen
atau sebesar 4.178,65 Ton. Hal tersebut
disebabkan oleh berbagai factor diantaranya
cuaca dan hama.
Sepanjang periode tahun 2011-2013,
produksi ubi kayu dan ubi jalar terus mengalami
peningkatan. Sementara produksi jagung,
kacang tanah dan kacang hijau hanya
mengalami peningkatan pada periode 20112012, dan kembali menurun pada tahun 2013.
Sedangkan pada tahun 2014 secara umum
luas panen tanaman palawija mengalami
penurunan sehingga mengakibatkan produksi
jagung, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu
dan ubi jalar mengalami penurunan yang
signifikan masing-masing sebesar 55,61
persen, 34,19 persen 61,86 persen, 50,18
persen dan 38,78 persen .
Di Kota Serang tedapat 4 Kecamatan yang
berpotensi dibidang pertanian, yaitu Kecamatan
Curug, Walantaka, Kasemen dan Taktakan.
Pada tahun 2014 ubi kayu merupakan
komoditas palawija yang memiliki produktivitas
tetinggi di Kota Serang yaitu sebesar 15,05 ton/
Ha. Tanaman kacang hijau hanya di produksi
oleh Kecamatan Taktakan pada tahun 2014
dengan produktivitas sebesar 0,81 ton/Ha.

Statistik Daerah Kota Serang 2015

Statistik Tanaman Pangan Kota Serang
Jenis Tanaman

2011

2012

2013

2014

PADI

- Luas Panen
(Ha)
- Produksi (ton)
JAGUNG
- Luas Panen
(Ha)

14.523,00

91.036,00 15.087,00

14.684,00

71.389,00

83.966,50 83.967,00

79.788,35

490

1.179,00 1.020,00

489,00

- Produksi (ton)

1.912,00

4.103,68 3.414,00

1.515,41

KACANG TANAH
- Luas Panen
(Ha)

1.966,00

2.001.00 2.265.00

1489

2.734,00

4.162,30 3.421,00

2.251,35

- Produksi (ton)
KACANG HIJAU
- Luas Panen
(Ha)
- Produksi (ton)
UBI KAYU
- Luas Panen
(Ha)
- Produksi (ton)
UBI JALAR
- Luas Panen
(Ha)
- Produksi (ton)

107

182.00

233

105

128

309,96

223

85,05

327

391

211

4.400,00 6.374,00

3.175,00

253
3.289,00
100
1.487,00

187

102

810,6 2.289,00

100

1.401,26

KACANG KEDELAI
- Luas Panen
(Ha)
- Produksi (ton)

0

0

150

0

0

0

210

0

Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015

Produktivitas Tanaman Pangan Kota Serang

Sumber : BPS Kota Serang

11

ENERGI
Rumah tangga menyerap energi listrik dan air PDAM
terbanyak di Kota Serang

Statistik Energi Listrik di UPJ Serang
Uraian
Jumlah Pelanggan (unit)

2013

2014

115.864

115.876

Jumlah Daya Terpasang (VA)

152.983.860

157.182.640

Tenaga listrik yang terjual
(Kwh)

291.843.910

478.368.954

Nilai Penjualan Listrik (Rp)

223.053.788.523 406.115.826.665

Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015

Komposisi Pelanggan PLN
di Kota Serang Tahun 2014

Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015

Komposisi Pelanggan PDAM Serang

Sebagai sumber penerangan dan energi lain
baik di pelanggan rumah tangga maupun
pelanggan usaha, listrik memegang peranan
yang sangat vital. Berdasarkan data yang
diperoleh pada tahun 2014 dari PLN cabang
Serang tercatat ada 115.876 pelanggan dengan
jumlah pemakaian 478.368.954 Kwh, sehingga
nilai penjualan listrik mencapai 406,11 milyar
rupiah. Kondisi ini meningkat 63,19 persen bila
dibandingkan dengan jumlah tenaga listrik yang
terjual pada tahun 2013.
Sejumlah 115.876 pelanggan PLN, sebesar
89,92 persennya merupakan pelanggan rumah
tangga. Dalam hal ini, pelanggan rumahtangga
merupakan pelanggan yang mendominasi
dalam pemakaian listrik terbanyak yaitu
mencapai 320.586.642 Kwh. Pelanggan listrik
terbanyak berikutnya adalah pelanggan usaha
yaitu mencapai 7,33 persen dan sisanya 2,76
persen
merupakan
pelanggan
sosial,
pemerintah, industri dan jalan umum.
Selain listrik, sumber daya alam yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam
penunjang kehidupan sehari-harinya adalah air.
PDAM merupakan Badan Usaha Milik Daerah
yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi
masyarakat umum, Berdasarkan data yang
diperoleh dari PDAM Serang jumlah pelanggan
PDAM di Kota Serang tahun 2014 sebagian
besar adalah rumah tangga yaitu sebanyak
92,61 persen dari 5.333 pelanggan, kemudian
urutan kedua adalah pelanggan niaga sebesar
4,14 persen. Sementara pelanggan industri
menempati urutan terakhir yaitu hanya sebesar
0,18 persennya saja.

Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015

12

Statistik Daerah Kota Serang 2015

INDUSTRI PENGOLAHAN
Industri makanan paling dominan

Industri makanan mendominasi perusahaan industri besar sedang Kota
Serang yaitu terdapat sekitar 50 persen dari seluruh perusahaan industri
besar sedang yang ada di Kota Serang

Selama periode 2012 - 2013, jumlah
perusahaan industri besar dan sedang di Kota
Serang tetap sama yaitu sebanyak 20
perusahaan dan mengalami peningkatan
menjadi 22 perusahaan pada tahun 2014,
Meningkatnya jumlah industri mengakibatkan
meningkatnya jumlah tenaga kerja, yang
semula berjumlah 877 orang pada tahun 2013
bertambah menjadi 948 orang pada tahun
2014. Dari 22 perusahaan tersebut, sebanyak 1
perusahaan
merupakan
industri
besar
sedangkan sisanya 21 perusahaan merupakan
industri sedang. Sebagian besar perusahaan
atau 50 persen perusahaan di Kota Serang
merupakan Industri makanan.

Jumlah Industri Besar dan Sedang
di Kota Serang Tahun 2011-2014

Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015

Jumlah Tenaga Kerja pada Perusahaan Industri
Sedang dan Besar di Kota Serang
Tahun 2012-2014

Pada tahun 2014 terdapat 3 perusahan baru
dimana di tahun sebelumnya tidak ada, seperti
1 industri barang kimia, 1 perusahaan
kendaraan bermotor, serta 1 perusahaan jasa
reparasi dan pemasangan mesin. Juga terdapat
beberapa perusahaan yang tidak beroprasi
kembali pada tahun 2014 yang disebabkan
karena biaya faktor produksi dan daya saing
yang semakin tinggi. Seperti, yang semula
pada tahun 2013 sebanyak 2 industri tekstil dan
3 industri logam bukan mesin, kini menjadi 1
industri tekstil dan 1 industri logam bukan
mesin.
Jumlah tenaga kerja terbanyak secara
akumulatif terdapat di industri makanan yaitu
sebanyak 537 orang dari 11 industri makanan
Sehingga jika dihitung secara rata-rata satu
industri makanan terdapat 50 orang tenaga
kerja, hal tersebut lebih sedikit apabila
dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja
industri tekstil yang memiliki tenaga kerja
sebanyak 92 orang dari 1 industri tekstil yang
ada di Kota Serang.

Statistik Daerah Kota Serang 2015

Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015
Catatan :









Kode 23: industri
galian bukan logam

Kode 13: industri tekstil



Kode 16: industri kayu,
barang dari kayu ( bukan
furniture), anyaman bambu,
rotan dan sejenisnya

Kode 25: industri logam
bukan mesin dan
peralatannya



Kode 29 :Kendaraan bermotor, Trailer



Kode 33:
Jasa reparasi,
pemasangan
mesin
dan
peralatan

Kode 10: industri makanan

Kode 20: Bahan Kimia dan
barang-barang drai kimia

barang

13

HOTEL DAN PARIWISATA
Kota Serang terkenal dengan wisata sejarahnya salah satunya
adalah situs Banten Lama

Statistik Hotel dan Pariwisata Kota Serang
Uraian

2011

2012

2013

2014

Akomodasi
Hotel
Berbintang

4

5

5

5

Hotel Non
Bintang

11

14

15

14

15

19

20

19

Total

Jumlah Wisatawan
Wisatawan
Nusantara
Wisatawan
Mancanegara
Total

95.926

146.021

232.281

290.119

4.642

2.679

8.896

6.702

100.568

148.700

241.177

296.821

NTB Subsektor Hotel
ADHB
(miliar Rp.)
Laju Pertumbuhan (%)

6.891,82

7.717,29

8.711,47

10.665,68

8,48

5,54

3,89

11,81

Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015

Laju Pertumbuhan NTB Lapangan Usaha
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
di Kota Serang 2011 - 2014 (%)

Kota Serang selama ini dikenal dengan
wisata sejarahnya, salah satunya adalah situs
Banten Lama. Letak situs Banten Lama
tepatnya di Kecamatan Kasemen Desa Banten.
Terdapat sebuah museum Situs Banten Lama
yang berdiri diatas lahan seluas 10.000 m 2
dengan luas bangunan 778 m 2 . Museum
tersebut diresmikan pada tanggal 15 Juli 1985.
Pendirian Museum Situs Banten Lama didasari
karena adanya potensi budaya yang pernah
hidup dan berkembang di wilayah Banten.
Pada tahun 2014 di Kota Serang terdapat
19 usaha akomodasi, berkurang satu
dibandingkan pada tahun 2013. Jumlah hotel
berbintang terdiri dari 5 unit dan hotel non
bintang sebanyak 14 unit.
Menurut data dari Dinas Pemuda, Olahraga,
Pariwisata dan Budaya Kota Serang, jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Kota Serang
tercatat sebanyak 296.821 orang yang terdiri
dari 290.119 orang wisatawan nusantara dan
6.702 orang wisatawan mancanegara.
Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar
harga berlaku (ADHB) Kota Serang tahun 2014,
Nilai Tambah Bruto (NTB) lapangan usaha
penyediaan akomodasi dan makan minum
menyumbang 10.665,68 miliar rupiah lebih
besar dari tahun 2013 yang tercatat sebesar
8.711,47 miliar rupiah atau terjadi peningkatan
sebesar 22,43 persen.
Laju
pertumbuhan
lapangan
usaha
penyediaan akomodasi dan makan minum
pada tahun 2014 sebesar 11,81 persen
meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya
yang tumbuh sebesar 3,89 persen

Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015

14

Statistik Daerah Kota Serang 2015

TRANSPORTASI
Sebanyak 98,51 persen jalan di Kota Serang telah diaspal.

Jalan
sebagai
sarana
penunjang
transportasi memiliki peran penting khususnya
Serang
bagi
transportasi
darat.
Kota
merupakan salah satu kota jalur penghubung
darat antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera,
sehingga ketersediaan jalan menjadi faktor
yang sangat strategis. Pada tahun 2014, Kota
Serang memiliki jalan sepanjang 273,26 km
yang terdiri dari 11,34 km jalan negara, 53,76
jalan provinsi dan 208,16 jalan kota. Belum
seluruh permukaan jalan diaspal, ada sekitar
98,51 persen jalan yang telah diaspal atau
sebesar 269,19 km dan 4,07 km jalan yang
belum diaspal.
Dalam kurun waktu tahun 2011-2014
Pemerintah Kota Serang terus melakukan
perbaikan kondisi jalan.
Ini terbukti dari
bertambahnya panjang jalan beraspal dari
tahun-ketahun, yaitu dari 248,72 kilometer
pada tahun 2011 menjadi 269,19 kilometer
pada tahun 2014. Begitu pula dengan panjang
jalan kerikil yang semakin berkurang dari 11,55
km pada tahun 2011 menjadi 1,47 km pada
tahun 2014.
Jika dilihat berdasarkan kondisinya, dari
seluruh panjang jalan yang berada di bawah
wewenang Pemerintah Kota Serang pada
tahun 2014 yaitu sebesar 208,16 km, sebesar
55,50 persen dalam kondisi baik meningkat
3,25 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu sebesar 36,83 persen atau sebesar
76,66 km dalam kondisi sedang, kondisi
tersebut sama seperti tahun 2013. Sisanya 7,67
persen dalam kondisi rusak, baik kondisi rusak
biasa maupun rusak berat.

Statistik Jalan di Kota Serang
Tahun 2011 - 2014
Uraia
Pa ja g Jala

k

Jala Negara

,

,

,

,

Jala Pro i si

,

,

,

,

Jala Kota

,

,

,

,

Je is Per ukaa

k

Diaspal

,

,

,

,

Kerikil

,

,

,

,

Ta ah

,

,

,

,

Beto

,

,

Tidak Diri i

,

,
,

Ko disi Jala

,

,

,

k

Baik

,

,

,

,

Seda g

,

,

,

,

Rusak

,

,

Rusak Berat

,

,
,

,

,

,

Kondisi Jalan Otonom di Kota Serang
Tahun 2014

Sumber : Kota Serang dalam Angka 2015

Statistik Daerah Kota Serang 2015

15

HARGA-HARGA

Inflasi Kota Serang 11,27 persen
Laju inflasi pada tahun 2014 sebesar 11,27 persen, lebih tinggi
dibanding tahun sebelumnya.

Perkembangan Laju Inflasi di Kota Serang

Sumber : BPS Kota Serang

Laju Inflasi Perkotaan Banten
Kota

2012

2013

2014

Serang

4,41

9,16

11,27

Tangerang

4,44

10,02

10,03

Cilegon

3,91

7.98

9,93

Sumber : BPS Kota Serang

Inflasi Tahun Kalender Menurut Kelompok
Komoditas di Kota Serang 2011-2014

Salah satu indikator ekonomi makro yang
penting adalah Indeks Harga Konsumen (IHK).
Indikator ini digunakan untuk mengukur inflasi
suatu wilayah. Inflasi adalah kenaikan harga
barang dan jasa secara umum dimana barang
dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok
masyarakat atau turunnya daya jual mata uang
suatu negara.
Tingkat stabilisasi harga di Kota Serang
pada tahun 2014 tidak lebih baik dibanding
tahun 2013. Hal ini ditandai oleh semakin
meningkatnya laju inflasi atau tingkat kenaikan
harga pada periode tersebut. Laju inflasi di Kota
Serang pada tahun 2014 tercatat sebesar 11,27
persen, lebih tinggi bila dibandingkan dengan
laju inflasi pada tahun sebelumnya yaitu
sebesar 9,16 persen.
Dua tahun sebelumnya Kota Tangerang
memiliki tingkat inflasi yang lebih tinggi dari 2
Kota Inflasi di Banten, akan tetapi pada tahun
2014 ini Kota Serang menduduki peringkat
nomor satu, dan Kota Cilegon adalah yang
terkecil tingkat inflasinya selama tiga tahun
berturut-turut.
Angka inflasi tiap kelompok komoditas
memberikan sumbangan terhadap angka inflasi
umum. Pada grafik di samping, ditampilkan
perbandingan sumbangan per kelompok
terhadap inflasi secara umum untuk tahun 2011
sampai dengan 2014. Kelompok transport,
komunikasi dan keuangan memberikan andil
terbesar pada inflasi 2013 yaitu sebesar 18,29
persen,
sementara
pada
tahun
2014
penyumbang terbesar adalah
kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau,
yakni sebesar 16,94 persen.

Sumber : BPS Kota Serang

16

Statistik Daerah Kota Serang 2015

PENDAPATAN REGIONAL
Kontribusi Sektor Jasa-jasa Terbesar

Perekonomian Kota Serang didominasi oleh Sektor Perdagangan,
Hotel dan Restoran

PDRB dari sisi supply mencerminkan
besaran nilai tambah bruto yang dihasilkan
oleh berbagai unit produksi yang ada di suatu
daerah. Dari sisi demand, PDRB adalah jumlah
permintaan akhir yang dilakukan oleh berbagai
pelaku ekonomi, baik untuk kepentingan
konsumsi rumahtangga, investasi, dan belanja
pemerintah, maupun
untuk
kepentingan
perdagangan antar daerah/luar negeri.
Secara Nominal, level ekonomi Kota Serang
pada tahun 2014 bertambah 2.499,81 milyar
rupiah hingga menjadi 20.017,85 milyar rupiah.
Penyumbang terbesar perekonomian Kota
Serang adalah lapangan usaha perdagangan
besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda
motor dengan kontribusi sebesar 28,6 persen
dan posisi kedua adalah lapangan usaha
konstruksi dengan kontribusi sebesar 17,34
persen.
Perekonomian Kota Serang pada tahun
2014 mengalami percepatan dibandingkan
dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju
pertumbuhan PDRB Kota Serang tahun 2014
mencapai 7,72 persen, sedangkan tahun 2013
sebesar 7,39 persen. Pertumbuhan ekonomi
tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa
Lainnya sebesar 16,44 persen.

PDRB Kota Serang Tahun 2012-2014
Uraian

2012

2013

2014

PDRB ADHB (milyar rupiah)

15.506,67 17.518,04 20.017,85

PDRB ADHK (milyar rupiah)

14.604,64 15.683,99 16.895,57

Pertumbuhan Ekonomi (persen)

7,42

7,39

7,72

Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015

PDRB Perkapita Kota Serang, 2012-2014
Uraian

2012

2013

2014

PDRB Perkapita
(Juta Rupiah)

25,58

28,31

31,72

PDRB Perkapita
(US $)

2.722,60

2.703,11

2.672,70

7,21

10,69

12,04

Pertumbuhan PDRB
Perkapita

Sumber : BPS Kota Serang

Kontribusi PDRB Menurut Kategori Lapangan Usaha
di Kota Serang (persen), 2014

Pada tahun 2014, secara agregat PDRB per
kapita Kota Serang mencapai 31,72 juta rupiah,
meningkat 12,04 persen bila dibandingkan
dengan tahun 2013 dengan PDRB perkapita
sebesar 28,31 juta. Peningkatan tersebut, lebih
tinggi bila dibandingkan dengan peningkatan
pada tahun-tahun sebelumnya selama periode
2012-2013.
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015

Statistik Daerah Kota Serang 2015

17

PERBANDINGAN REGIONAL
PDRB Kota Serang urutan keenam se Banten

PDRB Kota Serang hanya menyumbang sebesar 4,60 persen
terhadap PDRB Propinsi Banten.

Perbandingan Beberapa Indikator Terpilih
Tahun 2014

Berdasarkan
penghitungan
Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2014,
peringkat IPM tertinggi di Provinsi Banten
adalah Kota Tangerang Selatan yaitu sebesar
79,17, urutan kedua adalah Kota Tangerang
dengan capaian IPM sebesar 75,87 dan urutan
ketiga adalah Kota Cilegon yakni sebesar
71,57. Kota Serang sendiri berada pada
peringkat keempat dengan capaian IPM
sebesar 70,26. Posisi terbawah IPM di Banten
yaitu Kabupaten Lebak dengan capaian IPM
sebesar 61,64.
Pengeluaran perkapita terbesar di Provinsi
Banten adalah Kota Tangerang Selatan yaitu
sebesar 14,36 juta rupiah per tahun dan yang
terendah adalah Kabupaten Pandeglang
dengan nilai sebesar 7,59 juta rupiah per tahun.

Sumber : BPS Kota Serang

Perbandingan PDRB di Banten Tahun 2014

Angka Harapan Hidup tertinggi berada di
Kota Tangerang Selatan yaitu sebesar 72,11
tahun dan yang terendah adalah Kabupaten
Pandeglang sebesar 62,91 tahun. Dari indikator
pendidikan pun yang tertinggi masih Kota
Tangerang Selatan, dengan rata-rata lama
sekolah mencapai 11,56 tahun dan harapan
untuk bersekolah selama 13,58 tahun.
Dilihat dari kontribusi PDRB kabupaten/
kota terhadap PDRB Propinsi Banten, maka
pada tahun 2014 Kota Serang menyumbang
sebesar 4,60 persen yaitu merupakan
penyumbang urutan ke enam di Propinsi
Banten. Sedangkan penyumbang terbesar
adalah Kota Tangerang yaitu sebesar 25,47
persen. Urutan kedua adalah Kabupaten
Tangerang sebesar 21,43 persen.

Sumber : BPS Kota Serang

18

Statistik Daerah Kota Serang 2015

Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Serang
Tahun 2015
Luas
(km2)

Persentase Terhadap
Luas Kota Serang

Curug

49,60

18,59

Walantaka

48,48

18,18

Cipocok Jaya

31,54

11,82

Serang

25,88

9,70

Taktakan

47,88

17,95

Kasemen

63,36

23,75

266,74

100,00

Kecamatan

Kota Serang

Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015

Statistik Daerah Kota Serang 2015

21

Tabel 2. Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan Tahun 2014

Curah Hujan
(mm)

Hari Hujan
(hari)

Januari

15,1

25

Pebruari

8,8

24

Maret

5,4

19

April

4,8

15

Mei

6,3

18

Juni

4,0

16

Juli

17,8

13

Agustus

1,9

5

September

5,5

4

Oktober

5,3

4

November

9,1

17

Desember

6,3

22

Bulan

Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015

22

Statistik Daerah Kota Serang 2015

Tabel 3. Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kota Serang Tahun 2014

Jenis Pengeluaran

Nilai (Rp)

BELANJA TIDAK LANGSUNG

484.739.167.740,-

BELANJA PEGAWAI

468.837.435.780,-

BELANJA HIBAH

14.714.632.200,-

BELANJA BANTUAN SOSIAL

348.820.000,-

BELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA
PROVINSI/ KABUPATEN/KOTA DAN
PEMERINTAH DESA

816.219.760,-

BELANJA LANGSUNG
BELANJA PEGAWAI

465.230.974.348,59.925.243.734,-

BELANJA BARANG DAN JASA

185.898.388.880,-

BELANJA MODAL

151.309.166.795,-

Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2015

Statistik Daerah Kota Serang 2015

23

Tabel 4. Komponen IPM Kabupaten/Kota di Banten Tahun 2014

Kabupaten/Kota

AHH

HLS

RLS

Pengeluaran per
Kapita

IPM

(000 Rp)
Kabupaten
Pandeglang

62,91

13,38

6,45

7.589

62,06

Lebak

65,88

11,88

5,84

7.977

61,64

Tangerang

68,98

11,65

8,20

11.666

69,57

Serang

63,09

12,35

6,69

9.886

63,97

Tangerang

71,09

12,86

10,20

13.671

75,87

Cilegon

65,85

13,07

9,66

12.057

71,57

Serang

67,23

12,34

8,58

12.091

70,26

Tangerang Selatan

72,11

13,58

11,56

14.361

79,17

69,13 912,316,
87

8,19

11.150

69,89

Kota

Banten
Sumber :

24

Badan Pusat Statistik Kota Serang
Statistik Daerah Kota Serang 2015