BAB IV ANALISA DATA A. Dampak Strategi Pemasaran Pariwisata Pantai Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat - ANALISIS DAMPAK STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALA

BAB IV ANALISA DATA A. Dampak Strategi Pemasaran Pariwisata Pantai Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Secara etimologis Labuhan Jukung berarti pelabuhan tempat bersandarnya

  perahu-perahu nelayan yang disebut Jukung dalam bahasa lokal. Meski tak lagi menjadi pusat bersandarnya perahu-perahu nelayan, di sekitar pantai masih ditemui sejumlah nelayan yang menyandarkan Jukungnya di pantai ini. Dan salah satu keunggulan Pantai Labuhan Jukung adalah kemudahan aksesnya, yakni terletak di pusat Kota Krui yakni Ibukota Kabupaten Pesisir Barat. Pantai ini merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat yang terus dibenahi infrastrukturnya. Karena letaknya di jalur lintas Barat Trans Sumatera, obyek wisata ini ramai dikunjungi baik untuk berwisata atau sekedar melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan.

  Sejarah Labuhan Jukung sendiri tercatat dalam catatan sejarah Kabupaten Pesisir Barat, yakni sekitar tahun 1883, wilayah Pantai Labuhan Jukung dan sekitarnya merupakan tanah milik pemerintah yang disewa oleh seorang keturunanan China bernama Kinseng, untuk dijadikan perkebunan kelapa. Area seluas lebih kurang 50 Ha ini kemudian dikenal oleh masyarakat setempat dengan nama kebun Kinseng. Dan sejak tahun 1950 an Pantai Labuhan Jukung dikenal masyarakat sebagai pelabuhan nelayan di desa Kampung-Jawa dan sekitarnya.

  Pantai ini merupakan tempat masyarakat nelayan menyandarkan jukung atau kapalnya sehabis melaut. Masyarakat setempat banyak memanfaatkan pantai ini sebagai tempat membeli ikan segar yang didapat langsung dari perahu nelayan yang minggir/ berhenti.

  Pada tahun 2003 Pemerintah Kabupaten Lampung Barat secara resmi membuka Labuhan Jukung ini sebagai kawasan objek wisata untuk masyarakat umum. Kondisi awal, objek wisata Labuhan Jukung hanya merupa pemandangan alami pantai, dengan keragaman flora dan biota pantainya, serta kekayaan potensi ombak yang menawan. Wisatawan yang datang mengunjungi Labuhan Jukung hanya untuk menikmati keindahan panorama pantai dan bermain di karang saja.

  Namun mulai memasuki tahun 2005, Pantai Labuhan Jukung mulai dikenal wisatawan mancanegara sebagai tempat untuk berselancar selain pantai Tanjung Setia. Sejak itu pantai ini ramai dikunjungi oleh para wisatawan untuk melakukan surfing.

  Ada beberapa strategi pemasaran pariwisata Pantai Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat yang dilakukan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat, yaitu sebagai berikut: 1.

  Strategi Product (Produk) Tahun 2012 Kabupaten Pesisisir Barat memisahkan diri dari

  Kabupaten Lampung Barat dan berdiri sebagai Kabupaten baru, dan Labuhan Jukung dikategorikan termasuk salah satu aset daerah Kabupaten Pesisir Barat yang secara otomatis dihibahkan kepada Kabupaten bersangkutan untuk dikelola. Hal ini tertuang melalui keputusan Bupati Pesisir Barat Nomor 030/272/KPTS/III. 13/2015 Tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Daerah Kabupaten Pesisir Barat pada Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif yang semenjak tahun 2017 berubah nama menjadi Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat. Melihat besarnya potensi yang ada, maka oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat objek wisata ini mulai mendapat perhatian khusus. Berdasarkan Master Plan Labuhan Jukung tahun 2014, disebutkan bahwa objek wisata ini akan dijadikan sebagai daerah tujuan wisata nasional yang dikelola langsung oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat.

  Menurut hasil temuan di lapangan yang telah dikemukan dalam Bab sebelumnya, Pantai Wisata Labuhan Jukung tidak dikelola sendiri oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Barat melainkan melibatkan pihak lain dalam pengelolaannya, jadi dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat berkerjasama dan mengawasi berjalannya aktivitas yang ada di Pantai Wisata Labuhan Jukung. Pihak lain yang dimaksud disini yaitu pihak yang melakukan kerjasama dibidang pengelolaan obyek wisata yaitu pihak swasta dan masyarakat sekitar. Hubungan kerjasama pihak pemerintah dan pihak swasta adalah meningkatkan kemajuan Pantai Wisata Labuhan Jukung, jadi dengan adanya hubungan kemitraan antara pihak pemerintah dan pihak swasta, diharapkan pemasaran obyek wisata berjalan dengan baik dan akan manarik pengunjung untuk datang ke Pantai Wisata Labuhan Jukung.

  Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan bahwa di Pantai Labuhan Jukung memang sudah memiliki pasar wisata, namun pasar wisata tersebut belum memiliki lengkap seperti pasar wisata pada umumnya. Hal ini juga ditegaskan oleh kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat yakni Bapak Audi Marpi, yang mengatakan bahwa belum tersedia pasar wisata yang lengkap di Kawasan Pantai Labuhan Jukung. Kawasan Pantai Labuhan Jukung baru terdapat wisata kuliner saja, belum tersedia pasar wisata yang lengkap, terutama kios-kios cindera mata yang menjual cindera mata khas Pantai Labuhan Jukung yang sebenarnya diinginkan oleh pengunjung. Namun pemerintah akan segera membangun pusat jajanan kuliner dan kios cindera mata berupa sebuah gedung. Pembangunan pusat jajanan kuliner dan kios cindera mata ini akan membuka kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan mereka secara ekonomi.

2. Strategi Place (Tempat)

  Menurut Ardiyanto selaku petugas di Pantai Wisata Labuhan Jukung mengatakan bahwa pengembangan yang dilakukan oleh pihak pemerintah cukup baik. Diantara pembangunan yang menarik wisatawan adalah pembangunan atraksi wisata. Atraksi wisata adalah daya tarik yang memotivasi wisatawan untuk berkunjung atau berlibur, walaupun pihak pemerintah belum dapat merealisasikan keseluruhan atraksi wisata, namun sudah ada beberapa atraksi wisata yang dibangun sehingga dapat menarik wisatawan datang. Atraksi bisa berupa alam seperti landskape, pantai, pegunungan, iklim, lembah: atraksi buatan seperti kota bersejarah, taman dan risort: atraksi budaya drama, festival, museum, geleri, dan atraksi sosial seperti kesempatan berbaur dengan masyarakat di daerah tujuan wisata dan ikut mengalami cara hidup bersama mereka. Atraksi perlu dikembangkan untuk menjadi atraksi wisata.

  Obyek wisata yang paling bisa diandalkan adalah obyek wisata yang dapat dikunjungi setiap hari tanpa persiapan terlebih dahulu, misalnya laut, pantai, gunung merapi, sungai, danau, kawasan lindung, pemandangan alam dan lain-lain. Obyek wisata semacam itu sebenarnya tersedia pada semua jenis obyek wisata (alam, budaya dan buatan). Pengembangan atraksi wisata ini sangat penting agar obyek ini semakin berkembang, tetapi dalam pelaksanaannya harus memperhitungkan faktor-faktor geografis, potensi, karakteristik objek dan tingkat perkembangan.

  Selain itu, berdasarkan hasil observasi penulis selama beberapa hari di Pantai Wisata Labuhan Jukung atraksi wisata Pantai Labuhan Jukung yang menjadi daya tarik wisatawan adalah keindahan pantainya yang masih alami. Ketinggian ombaknya membuat pantai ini menjadi salah satu spot terbaik untuk berselancar di Pesisir Barat, terutama untuk pemula yang baru belajar olahraga selancar. Sehingga pantai ini menjadi salah satu pantai favorit wisatawan. Keindahan pantainya menjadi alasan wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Labuhan Jukung. Keindahan Pantai Labuhan Jukung ini menjadi daya tarik sendiri yang harus slalu dijaga keasliannya dan tidak boleh dirusak, sehingga dapat terus menjadi daya Tarik wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Labuhan Jukung.

  Selain strategi tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam Bab sebelumnya bahwa Pemerintah Daerah serta Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat sangat serius menangani masalah-masalah yang terdapat pada obyek wisata khususnya Pantai Wisata Labuhan Jukung. Pengembangan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Daerah dan Dinas Pariwisata dari sumber dana APBN dan APBD tahun anggaran 2017. Pengembangan dilakukan dengan memperbaiki fasilitas-fasilitas yang ada dan membangun atraksi wisata di Pantai Wisata Labuhan Jukung.

  Selain komponen pengembangan di atas, komponen penting dalam pengembangan pariwisata adalah Masyarakat penerima wisatawan yang menyediakan akomodasi dan pelayan jasa pendukung wisata (fasilitas dan pelayanan). Pelayanan pendukung dan fasilitas (facilitation) seperti tempat makan dan minum, tempat belanja, fasilitas olahraga, hiburan, akomodasi atau tempat inap atau hotel, WC umum, peta wisata, dan sebagainya.

  Fasilitas-fasilitas yang telah dibangun pemerintah untuk mengembangkan Pantai Labuhan Jukung adalah gedung serba guna, area parkir samping GSG, gazebo, WC umum, cottage, tempat bilas, jogging track/ bicycle track, lampu taman, plang nama Labuhan Jukung, warning

  

poice , dan menara pandang. Sedangkan yang akan dibangun pemerintah

  dalam jangka pendek ini adalah Pusat Informasi Wisata/ TIC dan pusat jajanan kuliner & kios cindera mata, pestival teluk stabas yang diadakan setiap satu kali setahun. Dan untuk jangka panjang pemerintah sedang membangun bundaran dan akan diberlakukan tiket masuk & parkir Pantai Labuhan Jukung.

  Pengembangan pariwisata harus memperhatikan kelengkapan fasilitas dan baiknya pelayanan jasa wisata, karena hal ini merupakan salah satu yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu obyek wisata. Wisatawan yang berkunjung ke suatu obyek wisata tentunya memiliki berbagai kebutuhan mulai dari kebutuhan makanan dan minuman, penginapan, fasilitas-fasilitas lain seperti lapangan olahraga, WC umum, dan lain-lain. Berangkat dari kebutuhan wisatawan akan fasilitas dan pelayanan ini maka terciptalah kesempatan dan peluang untuk masyarakat dalam meningkatan pendapatan mereka guna mencapai kesejahteraan masyarakat seperti membuka hotel, losmen, warung makan, bengkel, dan lainnya.

  Atraksi wisata Pantai Labuhan Jukung perlu dikembangkan agar dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Kabupaten Pesisir Barat, khususnya perekonomian masyarakat lokal sekitar Pantai Labuhan Jukung. Berdasarkan observasi salah satu dampak pengembangan Pantai Labuhan Jukung dari komponen atraksi wisata adalah bertambahnya pendapatan masyarakat yang diperoleh melalui kegiatan usaha di sekirat Pantai, seperti adanya toko surfshop, toko surfshop adalah toko yang menjual alat-alat untuk olahraga selancar, seperti papan selancar, sunblock, dan lain-lain.

  Berdasarkan hasil observasi penulis, maka terlihat bahwa komponen yang paling berpengaruh dalam pengembangan obyek wisata Pantai Labuhan Jukung adalah atraksi wisata. Dan menurut hasil wawancara dengan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat mengatakan bahwa pemerintah akan terus meningkatkan atraksi/daya tarik wisata Pantai Labuhan Jukung. Karena tanpa adanya daya Tarik dari suatu obyek wisata maka obyek wisata itu tidak akan pernah ada. Daya Tarik Pantai Labuhan Jukung adalah pemandangan alam nya yang alami, dapat menyaksikan sunset di sore hari, dan di Pantai Labuhan Jukung juga terdapat ombak yang sangat menarik untuk seorang peselancar yang akan melakukan olahraga selancar.

  Selain atraksi pariwisata, Pemerintah Daerah dan Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat sangat serius menangani masalah transportasi, hal ini disebabkan karena salah satu komponen penting dalam pengembangan pariwisata adalah transportasi. Transportasi mempunyai dampak besar terhadap volume dan lokasi pengembangan pariwisata. Semakin baik aksesibilitas menuju obyek wisata maka akan semakin mudah pula wisatawan mencapai suatu obyek wisata, kadang-kadang wisatawan tidak mau datang ke suatu tempat karena akses transportasinya yang sulit. Sehingga untuk mengembangkan obyek Wisata Labuhan Jukung Pemerintah Daerah dan Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat menunjang berbagai macam transfortasi yang baik, yang dapat menjadi pilihan bagi wisatawan yang ingin berkunjung.

  Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa sumber data lapangan diperoleh sebuah data bahwa Transportasi menuju Pantai Labuhan Jukung sudah mumpuni dan mudah ditemui. Sehingga dapat disimpulkan bahwa transportasi menuju obyek wisata Pantai Labuhan Jukung sudah baik.

  Transportasi yang dapat digunakan wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Labuhan Jukung adalah dengan menggunakan transportasi darat dan transportasi udara. Transportasi darat yang tersedia adalah dengan menggunakan Bus Krui Putera dari Terminal Bandar Lampung, dan saat ini telah diresmikan Bus Trans Lampung dengan tujuan Propinsi Lampung termasuk Krui. Selain menggunakan bus wisatawan juga dapat menggunakan jasa biro perjalanan wisata. Perjalanan jalur darat menghabiskan waktu sekitar 5 jam. Sedangkan jika ingin menggunakan transportasi udara wisatawan dapat naik pesawat dari Bandara Raden Intan

  II dan mendarat di Bandara Seray. Perjalanan menggunakan jalur udara ini membutuhkan waktu sekitar 35 menit. Dari Bandara Seray, untuk masuk menuju lokasi dapat ditempuh dengan jasa ojek maupun dengan agen travel.

  Perkembangan pariwisata menyebabkan kebutuhan akan transportasi meningkat. Wisatawan yang akan berkunjung ke suatu obyek wisata tentunya membutuhkan transportasi untuk mencapai tempat wisata tersebut, peningkatan permintaan transportasi ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk dapat meningkatkan pendapatan mereka, kesempatan di bidang transportasi itu misalnya biro perjalanan wismata dan agen perjalanan wisata.

3. Strategi Price (Harga) Harga merupakan aspek penting dari persaingan antar tujuan wisata.

  Faktor harga berhubungan dengan biaya transportasi ke dan dari tujuan serta biaya jasa akomodasi, atraksi, makanan dan tour. Keputusan para pendatang sebagai wisatawan juga dapat didasarkan pada fitur ekonomi lainnya seperti nilai tukar mata uang.

  Tarif retribusi masuk Pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Pesisir Barat ditetapkan berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Daerah

  (Perda) Kabupaten Pesisir Barat. Pantai Wisata Labuhan Jukung tergolong lebih rendah dibandingkan dengan harga rata-rata obyek wisata di Kabupaten Pesisir Barat. Perbedaan cara penghitungan retribusi menjadikan retribusi masuk Pantai Wisata Labuhan Jukung lebih murah dibandingkan obyek Wisata Pantai lainnya merupakan strategi pengembangan yang dilakukan oleh pengelola Pantai Wisata Labuhan Jukung dan Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat. Daftar tarif retribusi masuk Pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  

TABEL 5

  Tarif Retribusi Masuk Pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2017

  Tarif Retribusi Jenis Kendaraan/ No Tarif Retribusi Retribusi Retribusi Jumlah Orang Obyek Wisata Parkir sampah

  • 1. Pejalan Kaki Dewasa 3.000 2.000 5.000

  2. Pejalan Kaki Anak-anak 2.000 - 1.000 3.000

  

3. Sepeda Motor 8.000 3.000 2.000 13.000

  

4. Mobil Pribadi 20.000 5.000 10.000 35.000

  

5. Bus Kecil 69.000 5.000 10.000 84.000

  

6. Bus Sedang 95.000 7.000 10.000 112.000

  

7. Bus Besar 155.000 7.000 12.000 174.000

Sumber: Data Olahan Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat, tahun 2017.

  Daftar retribusi masuk Pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Pesisir Barat di atas merupakan daftar retribusi masuk sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Perda Kabupaten Pesisir Barat. Sedangkan untuk penilaian pengunjung terhadap harga tiket masuk Pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Pesisir Barat menurut data hasil interview, penulis dapat menyimpulkan bahwa daftar distribusi masuk Pantai Wisata Labuhan Jukung masih tergolong murah (62%), sedang (20%), mahal (16%) dan tidak tahu harga tiket masuk (2%). Pengunjung tidak mengetahui harga tiket masuk Pantai Wisata Labuhan Jukung karena pengunjung mengikuti perjalanan paket wisata. Harga tiket masuk Pantai Wisata Labuhan Jukung tergolong rendah dibandingkan obyek wisata alam di sekitarnya, sehingga harga tiket masih bisa dijangkau konsumen dan hanya 16% pengunjung menyatakan mahal.

  Sedangkan untuk penilaian pengunjung terhadap kualitas dan harga makanan yang dijual di Pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Pesisir Barat adalah baik dan cukup murah (42%), baik dan mahal (29%), tidak baik tapi murah (7%), tidak baik dan mahal (7%), dan sebagian pengunjung tidak mengetahui kualitas dan harga makanan dan minuman (15%). Kebanyakan pengunjung menilai harga makanan dan kualitas makanan yang dijual di Pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Pesisir Barat sudah cukup murah dan berkualitas sehingga diperlukan upaya masyarakat sekitar pantai untuk tetap mengontrol harga dan kualitas makanan yang ditawarkan di obyek wisata Pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Pesisir Barat.

4. Strategi Promotion (Promosi)

  Adapun pelaksanaan strategi pemasaran dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak yang terlibat dalam pemasaran obyek wisata seperti PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia), ASITA (Association of The Indonesia Tours and Travel Agencies), dan pengrajin- pengrajin yang berada di Kabupaten Pesisir Barat. Kerjasama yang dilakukan adalah melakukan promosi-promosi. Promosi menurut pihak Dinas Pariwisata adalah suatu rancangan untuk memperkenalkan atraksi wisata yang ditawarkan dan cara bagaimana agar atraksi dapat dikunjungi.

  Promosi adalah salah satu komponen penting dalam menentukan pengembangan suatu obyek wisata. Semakin baik promosi yang dilakukan maka suatu obyek wisata akan semakin dikenal oleh calon wisatawan. Promosi adalah langkah awal yang harus dilakukan untuk memperkenalkan suatu obyek wisata.

  Sementara promosi yang telah dilakukan Dinas Pariwisata terhadap Pantai Labuhan Jukung adalah: Menyebarkan pamplet dan liplet ke hotel- hotel, pusat hiburan, dan tempat keramaian lainnya; Memperkenalkan Labuhan Jukung saat pestival teluk stabas di Pantai Labuhan Jukung; Kerjasama dengan biro perjalanan untuk membuat paket wisata; Memasang bilboat di Bundaran Walikota dan di Bandara Raden Intan II; Pelatihan POKDARWIS (Pelatihan Sadar Wisata) untuk masyarakat; Melalui sosial media; Mengadakan atraksi seni dan budaya setiap 2 kali dalam seminggu, namun pada tahun ini tidak diadakan lagi, dan akan diadakan pada tahun yang akan datang.

  Komponen promosi adalah komponen yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata, karena semakin baik promosi yang dilakukan maka obyek wisata tersebut akan semakin dikenal oleh wisatawan. Tentunya promosi ini tidak cukup dilakukan di dalam negeri saja namun juga dilakukan di luar negeri yang bisa dilakukan dengan media internet.

  Semakin banyak wisatawan yang mengetahui tentang obyek wisata tersebut maka peluang untuk wisatawan berkunjungpun meningkat. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan akan berdampak pada jumlah pengeluaran wisatawan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama berlibur, pengeluaran wisatawan ini akan menjadi peluang untuk masyarakat dalam mendirikan suatu unit usaha. Pendirian unit usaha ini akan menambah pendapatan bagi masyarakat yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

  Selain itu, dalam upaya untuk menunjang agar strategi pemasaran berjalan dengan baik, pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat mengatakan bahwa upaya yang dilakukan yaitu dengan cara melakukan pertemuan rutin dengan pihak-pihak yang terlibat dalam memasarkan obyek wisata, walaupun pertemuan rutin yang direncanakan belum memiliki jadwal tetap untuk melakukan kordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat, akan tetapi upaya tersebut telah masuk dalam rancangan perencanaan pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat dimasa mendatang. Koordinasi pihak Dinas Pariwisata dengan pihak lain bertujuan untuk memasarkan obyek wisata yang berada di Kabupaten Pesisir Barat khususnya Pantai Wisata Labuhan Jukung.

  Selain melakukan pemasaran pariwisata yang dilakukan yaitu dengan cara penyebaran informasi melalui media internet, membuat tulisan-tulisan (selebaran) tentang keindahan pantai wisata Labuhan Jukung, dan hal-hal terkait, pihak Dinas Pariwisata juga melakukan pameran obyek wisata (Pasar WIsata) yang di adakan pada waktu tertentu sesuai dengan ketetapan Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat. Menurut pihak Dinas Pariwisata, pasar wisata merupakan bagian yang penting. Walaupun untuk perencanaan belum/tidak diperlukan suatu riset lengkap dan mendalam, namun informasi mengenai trend perilaku, keinginan, kebutuhan, asal, motivasi dan sebagainya dari wisatawan perlu dikumpulkan dari mereka yang berlibur. Strategi pemasaran pariwisata Pantai Labuhan Jukung Krui Kabupaten

  Pesisir Barat di atas merupakan strategi yang dikembangkan oleh pihak masyarakat pengelola Pantai Wisata Labuhan Jukung dan Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat. Pengelolaan strategi pemasaran tersebut memiliki dampak yang banyak untuk masyarakat sekitar pantai. Adapun dampak pariwisata terhadap ekonomi masyarakat lokal dan kesejahteraan masyarakat, menurut Ibu Yunia Rahmawati selaku Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat dan ibu Putri selaku pedagang di Pantai Labuhan Jukung mengatakan bahwa salah satunya adalah dampak terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar pantai, itu artinya dengan adanya kegiatan pariwisata di suatu daerah maka akan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal atau masyarakat itu sendiri dengan cara membuka unit-unit usaha untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata tersebut. Sehingga pada gilirannya akan memberikan pendapatan ekonomi masyarakat di kawasan obyek wisata tersebut.

  Strategi pemasaran dan pengembangan pantai Wisata Labuhan Jukung memiliki dampak dan peluang usaha bagi masyarakat sekitar Pantai. Peluang kegiatan usaha tersebut dengan sendirinya akan meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Adapun gambaran tentang dampak strategi pemasaran dan pengembangan pariwisata Pantai Labuhan Jukung terhadap jumlah usaha masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kawasan Pantai Wisata Labuhan Jukung dapat digambar pada tabel dibawah ini.

  

TABEL 6

  2

  1

  1

  2

  6

  8. Losmen

  3

  5

  3

  6

  9. Minimarket - -

  1

  10. Toko surfshop

  24

  1

  3

  1

  8

  11. Biro Jasa Wisata

  1

  3

  1

  3 Jumlah

  17

  30 47 104 Sumber: Data Olahan Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat, tahun 2017.

  7. Hotel

  9

  Jumlah Usaha Pariwisata Sebelum dan Sesudah Pengembangan Di Kawasan Pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat

  3. Bengkel - -

  No. Jenis Usaha Sebelum Pengembangan (2003 – 2014) Sesudah Pengembangan (2015 – 2017) Jumlah Usaha (unit) Pekerja (jiwa) Jumlah Usaha (unit) Pekerja (jiwa)

  1. Warung makan

  4

  7

  19

  37

  2. Warung minum

  1

  2

  4

  8

  1

  8

  3

  4. Toko cidera mata - -

  1

  2

  5. Warung sembako

  1

  1

  5

  5

  6. Kafe

  5

  Berdasaran tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah unit usaha yang ada sebelum pengembangan wisata Pantai Labuhan Jukung terdapat 17 unit usaha dengan jumlah pekerja 30 orang. kemudian setelah pengembangan wisata Pantai Labuhan Jukung meningkat menjadi 47 unit usaha dengan jumlah yang bekerja sebanyak 104 orang. Peningkatan peluang kerja dalam meningkatkan kesejahteraan setelah pengembangan pariwisata adalah sebanyak 30 unit usaha dengan peningkatan jumlah yang bekerja sebanyak 74 orang.

  Tabel di atas juga membuktikan dengan adanya pengembangan wisata Pantai Wisata Labuhan Jukung menunjukan bertambahnya jumlah usaha-usaha yang berkaitan dengan pariwisata seperti jenis usaha warung makan yang sebelum pengembangan berjumlah 4 unit dengan 7 orang pekerja, namun setelah pengembangan Pantai Wisata Labuhan Jukung meningkat menjadi 19 unit warung makan dengan 37 orang pekerja, begitu juga pada jenis usaha lain yang mengalami peningkatan. Dengan adanya peningkatan tersebut, maka dengan sendirinya pendapatan masyarakat di Sekitar Pantai Wisata Labuhan Jukung juga akan mengalami peningkatan dan kesejahteraan masyarakat juga akan mengalami peningkatan dari sebelumnya.

  Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan beberapa masyarakat pedagang di sekitar Pantai Wisata Labuhan Jukung diketahui bahwa pada saat hari-hari tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri dan hari-hari libur seperti hari kemerdekaan dan tahun baru penjual menambah jumlah tenaga kerja untuk sementara karena di saat hari raya dan hari libur pengunjung di Pantai Wisata Labuhan Jukung mengalami peningkatan. Dan pada saat hari-hari libur banyak masyarakat yang beralih mata pencaharian dengan cara berjualan di sekitar Kawasan Pantai Wisata Labuhan Jukung untuk mendapatkan tambahan penghasilan dengan memanfaatkan peluang tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengembangan pariwisata Pantai Wisata Labuhan Jukung memberikan dampak yang positif terhadap kesejahteraan masyarakat di Kawasan Pantai Wisata Labuhan Jukung.

  Adapun gambaran tentang kesejahteraan masyarakat sekitar Pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat tergolong dalam tingkat keluarga sejahtera tahap II seperti yang telah digambarkan dalam Bab II sebelumnya. Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran kesejahteraan masyarakat sekitar Pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  

TABEL 7

  Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat

  Tidak Indikator Kesejahteraan Terpenuhi Jumlah No. Terpenuhi Tahap II (KK) (KK) (KK)

  1. Anggota keluarga melaksanakan

  21 21 - ibadah secara teratur

  2. Paling kurang sekali seminggu keluarga menyediakan daging

  18

  3

  21 atau ikan atau telur sebagai lauk pauk

  3. Seluruh anggota keluarga

  21 - memperoleh paling kurang 1 stel

  21 pakaian setahun terakhir

  4. Luas lantai rumah paling kurang 8 meter persegi untuk tiap

  17

  4

  21 penghuni rumah

  5. Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan

  15

  6

  21 sehat

  6. Paling kurang 1 anggota keluarga usia 15 tahun ke atas

  16

  5

  21 mempunyai penghasilan tetap

  7. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10

  21

  • tulisan latin

  21

  • – 60 tahun bisa baca

  8. Seluruh anak usia 5 – 15 tahun

  • 21

  21 bersekolah pada saat ini

  9. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih berstatus

  18

  3

  21 pasangan usia subur memakai kontrasepsi Sumber: Data Olahan Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat, tahun 2017.

  Gambaran di atas merupakan gambaran tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat. Data tersebut di atas menggambarkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat sudah tergolong dalam tingkat Keluarga Sejahteraan Tahap II sesuai dengan indikator yang telah dijelaskan dalam Bab II sebelumnya. Peningkatan kesejahteraan masyarakat tersebut tercapai disebabkan karena pengembangan Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat terhadap pantai Wisata Labuhan Jukung Krui.

  Adapun gambaran data tentang pendapatan dan pengeluaran sebelum dan sesudah pengembangan Pariwisata Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

  

6. Kafe 7.500.000 13.000.000 4.500.000 8.000.000

  Biro Jasa Wisata 32.000.000 55.000.000 20.000.000 32.000.000 Sumber: Data Olahan hasil interview dan dokumentasi pada Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat, tahun 2017.

  Toko surfshop 9.000.000 16.700.000 7.250.000 12.000.000 11 .

  10 .

  

9. Minimarket - 35.000.000 - 28.000.000

  

8. Losmen 8.250.000 14.300.000 4.000.000 6.000.000

  

7. Hotel 26.250.000 45.500.000 20.000.000 25.000.000

  

5. Warung sembako 12.700.000 18.000.000 10.250.000 14.500.000

  

TABEL 8

  

4. Toko cidera mata - 13.000.000 - 9.000.000

  

3. Bengkel - 15.000.000 - 10.000.000

  

2. Warung minum 7.200.000 15.600.000 4.500.000 9.750.000

  

1. Warung makan 13.500.000 24.300.000 10.800.000 16.200.000

  No. Jenis Usaha Pendapatan Usaha Pengeluaran Usaha Sebelum Pengembangan Sesudah Pengembangan Sebelum Pengembangan Sesudah Pengembangan

  Krui Kabupaten Pesisir Barat

  Jumlah Pendapatan dan Pengeluaran Usaha Pariwisata Sebelum dan Sesudah Pengembangan Di Kawasan Pantai Wisata Labuhan Jukung

  Usaha pariwisata yang sudah ada di Kawasan Pantai Wisata Labuhan Jukung adalah jasa transportasi, jasa perjalanan, jasa makanan dan minuman, dan penyediaan akomodasi seperti hotel dan losmen. Namun masih terdapat peluang/ kesempatan kerja di Kawasan Pantai Wisata Labuhan Jukung yang dibutuhkan wisatawan namun belum disediakan oleh masyarakat. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan pengunjung peluang/ kesempatan kerja baru di Kawasan Pantai Wisata Labuhan Jukung adalah kios yang menjual cindera mata, karena belum terdapat kios atau toko yang menjual cindera mata khas Pantai Wisata Labuhan Jukung, sehingga ketika pengunjung datang ke Pantai Wisata Labuhan Jukung dan pulang dengan tidak membawa cindera mata khas Labuhan Jukung.

  Kemudian di Pantai Wisata Labuhan Jukung juga masih kekurangan fasilitas seperti tempat bilas, toilet, dan mushola, ketika pada saat pengunjung meningkat seperti di hari raya dan hari libur seperti tahun baru, banyak pengunjung yang merasa kesulitan sehingga di Pantai Wisata Labuhan Jukung bisa di tambah fasilitas tempat bilas dan toilet dengan menetapkan tarif tertentu. Kemudian di Kawasan Pantai Wisata Labuhan Jukung juga belum terdapat SPA, SPA ini sangat dibutuhkan oleh wisatawan asing, dikarenakan mereka sering lelah setelah melakukan olahraga selancar. Sehingga mereka memerlukan SPA untuk mengobati rasa lelah mereka setelah seharian berlibur. Selain itu di Kawasan Pantai Wisata Labuhan Jukung belum terdapat rental motor atau sepeda yang amat dibutuhkan wisatawan untuk keperluan berlibur.

  B.

  

Tinjauan Ekonomi Islam tentang Strategi Pemasaran Pariwisata Pantai

Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat

  Semua organisasi, baik yang berbentuk badan usaha swasta, badan yang bersifat publik ataupun lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan, tentu mempunyai suatu tujuan sendiri-sendiri yang merupakan motivasi dari pendiriannya, demikian pula dengan Pantai Wisata Labuhan Jukung tentu saja memiliki tujuan, strategi dan manajemen. Proses-proses manajemen, termasuk

  1

  manajemen syari pada dasarnya adalah perencanaan segala sesuatu secara ’ah mantap untuk melahirkan keyakinan yang berdampak pada melakukan sesuatu sesuai dengan aturan serta memiliki manfaat. Fungsi perencanaan meliputi strategi, dan strategi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan sutau bisnis atau perusahaan. Demikian juga dalam pemasaran dibutuhkan suatu strategi, terlebih lagi dalam dunia bisnis yang penuh persaingan, maka strategi sangat penting yang kemudian disebut strategi pemasaran.

  Tingkat persaingan dalam dunia bisnis menuntut setiap pemasar untuk mampu melaksanakan kegiatan pemasarannya dengan lebih efektif dan efisien.

  Kegiatan pemasaran tersebut membutuhkan sebuah konsep pemasaran yang mendasar sesuai dengan kepentingan pemasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan. Dalam hal ini, pemasaran Islami memiliki posisi yang sangat strategis, karena pemasaran Islami merupakan salah satu strategi pemasaran yang didasarkan pada al-Qur'an dan Sunah Rasulullah Saw. Pemasaran Islami merupakan sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values (nilai) dari satu inisiator (pemrakarsa) kepada

  

stakeholders -nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad serta

prinsip-prinsip Islam dan muamalah dalam Islam.

  Setiap kegiatan bisnis seperti Pantai Wisata Labuhan Jukung beroperasi pada strategi pemasaran untuk optimalisasi dalam mencapai tujuannya. Strategi 1 Sebagaimana diketahui manajemen syari

  ’ah menurut Sofyan Syafri Harahap adalah

sebagai suatu ilmu manajemen yang berisi struktur teori menyeluruh yang konsisten dan dapat

dipertahankan dari segi empirisnya yang didasari pada jiwa dan prinsip-prinsip Islam. Lihat

Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Pengawasan dan Manajemen dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, 2006), h. 126 pemasaran yang kompleks ini selalu berubah-ubah sebagai konsekuensi dari perubahan sosial. Bagi perusahaan bisnis perubahan lingkungan dapat menjadi tantangan yang baru bagi pemasaran usaha, sehingga hal ini memerlukan tanggapan dan cara penyelesaian yang baru pula atau sebaliknya dapat berubah menjadi peluang atau kesempatan mengembangkan usaha. Dengan demikian strategi pemasaran dalam sebuah perusahaan bisnis tidak dapat dilakukan hanya sekali proses saja, namun butuh proses panjang untuk membuat strategi pemasaran yang sesuai dengan perusahaan tersebut.

  Hal yang paling mendasar dan diperlukan dalam strategi pemasaran adalah bagaimana cara dan upaya untuk menarik minat masyarakat/ calon konsumen agar mau dating dan berkunjung sehingga jumlah para pendatang dapat bertahan ataupun menambah jumlah konsumen di tempat tersebut. Dan sesuai dengan strategi pemasaran yang telah diuraikan di bab III, maka strategi pemasaran Pantai Wisata Labuhan Jukung dapat dilihat dari segi segmenting, targeting dan positioning.

  Segmenting (segmentasi pasar) merupakan tindakan mengidentifikasi dan

  membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing konsumen dibedakan menurut karakteristik kebutuhan produk dan bauran pemasaran tersendiri, sedangkan targeting (target pasar) merupakan tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Untuk target pasar dari Pantai Wisata Labuhan Jukung adalah keseluruhan masyarakat yang ada di sekitar Kabupaten Pesisir Barat dan Provinsi Lampung, serta masyarakat di luar Provinsi Lampung, baik masyarakat yang melintas daerah-daerah lain di Provinsi Lampung maupun Luar Daerah Provinsi Lampung (segmentasi geografis). Segmentasi geografis adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografis seperti Negara, kota, atau komplek perumahan. Untuk pembagian pasar Pantai Wisata Labuhan Jukung lebih kepada masyarakat yang ada di sekitar Pantai Wisata Labuhan Jukung dan orang-orang yang melintasi Pantai Wisata Labuhan Jukung.

  Positioning (penetapan posisi pasar) tujuannya adalah untuk membangun

  dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen (memenangkan mind-share). Strategi penentuan posisi pasar terdiri dari: dasar atribut (harga murah atau harga mahal), menurut kelas pengguna, kelas produk. Untuk penetapan pasar ini Pantai Wisata Labuhan Jukung memiliki keunggulan yang membedakannya dengan pesaing lainnya seperti adanya sarana yang nyaman dan aman. Kenyamanan pengunjung dapat dicapai dengan kebersihan lokasi. Kebersihan adalah hal utama bagi Pantai Wisata Labuhan Jukung.

  Sebagaimana yang diketahui bahwanya Islam tidak pernah memisahkan ekonomi dengan etika. Manusia muslim, baik individu maupun kelompok dalam lapangan ekonomi dan bisnis disatu sisi diberi kebebasan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, namun disisi lain, ia terikat dengan iman dan etika sehingga tidak bias bebas mutlak dalam menginvestasikannya. Begitu juga dengan pemasaran, nilai etika keislaman tidak bias dipisahkan dengan keseluruhaqn media pemasaran dalam rangka memasarkan produk yang berupa jasa kepada calon konsumen.

  Pemasaran yang dilakukan oleh Pantai Wisata Labuhan Jukung Pesisir Barat dalam memasarkan produk jasa Pantai berada dalam koridor-koridor syari’ah yang mengacu pada al-Qur’an dan hadis sebagai sumber utama. Dalam arti pemasaran yang dilakukan oleh Pantai Wisata Labuhan Jukung tidak akan merugikan salah satu pihak karena dilandasi dengan nilai-nilai kejujuran, amanah (tanggung jawab), dan empati yang dijalankan dengan prinsip keadilan, wajar dan rasional, sehingga terwujud pemberdayaan ekonomi umat. Contohnya dalam menawarkan obyek wisata sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, tapi memberikan iming-iming yang tidak ada di Pantai Wisata Labuhan Jukung.

  Jika melihat pemasaran yang dijalankan oleh pihak pengelola Pantai Wisata Labuhan Jukung, setidaknya ada 4 komponen penting, yaitu strategi

  

produk, strategi harga, strategi promosi dan strategi distribusi. Adapun gambaran

  strategi pemasaran tersebut dalam perspektif Ekonomi Islam dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Strategi Product (Produk)

  Strategi produk Pantai Wisata Labuhan Jukung berusaha untuk memberikan pelayanan dan produk yang terbaik bagi para wisatawan, yaitu dengan menjaga kualitas sarana dan prasarana di Pantai Wisata Labuhan Jukung, sehingga para wisatawan tetap menaruh kepercayaan kepada Pantai Wisata Labuhan Jukung.

  Perlu diketahui di sini bahwa produk yang ditawarkan oleh Pantai Wisata Labuhan Jukung adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan dan pendatang serta penikmat Pantai Wisata Labuhan Jukung.

  Serta produk yang ditawarkan yang dapat dinikmati di kawasan Pantai Wisata Labuhan Jukung merupakan barang yang halal. Karena pengelola dan masyarakat sekitar Pantai Wisata Labuhan Jukung merupakan masyarakat yang beragama Islam sehingga hanya menjual barang-barang yang dihalalkan oleh agama Islam. Dan dalam hal pelayanan masyarakat sekitar kawasan Pantai Wisata Labuhan Jukung memberikan pelayanan yang terbaik bagi para wisatawan, hal ini sesuai dengan ajaran Islam dimana Islam menganjurkan kepada umatnya agar memberikan sesuatu yang terbaik bagi sesamanya, serta berlomba-lomba meningkatkan kualitas dan kuantitas jasa yang berikan tanpa adanya unsur penipuan.

  Islam memandang kerja sebagai unsur produksi, dimana manusia bertanggung jawab untuk memakmurkan dunia dan juga bertanggung jawab untuk menginvestasikan dan mengembangkan harta yang diamanatkan Allah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Semua kekayaan alam tidak berguna bila tidak dikelola oleh manusia. Alam telah memberikan kekayaan yang tidak terhitung tetapi tanpa usaha manusia semua akan tersimpan.

  Islam mendorong umatnya untuk bekerja dan memproduksi, bahkan menjadikannya sebagai sebuah kewajiban terhadap orang-orang yang mampu, lebih dari itu Allah akan memberi balasan yang setimpal yang sesuai dengan amal/ kerja sebagaimana firman Allah SWT. dalam QS. an- Nahl ayat 97, yaitu:

  

            

      

  Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki

maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan

kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan

kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa

yang Telah mereka kerjakan.(Qs. An-Nahl: 97).

  Perintah bekerja dalam Islam juga disebutkan dalam Firman Allah SWT. dalam surat At-Taubah ayat 105, yaitu:

  

         

        Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-

Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu

akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan

yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu

kerjakan. (Qs. At-Taubah: 105).

  Allah SWT berfirman dalam surat an-Nahl ayat 14 yang berbunyi:

  

          

        

 

  Artinya: Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu),

agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan

kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu

melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari

(keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. (Qs. An-

Nahl:14).

  Ayat al-Qur ’an surat an-Nahl ayat 97 menjelaskan balasan yang diberikan Allah SWT. kepada hambanya yang yang melakukan pekerjaan yang baik atau melakukan amal shaleh. Ayat ke 14 dari surat an-Nahl ini menyebutkan tentang nikmat adanya laut dan pengaruhnya dalam berbagai kehidupan manusia. Sementara manusia dituntut oleh Allah untuk memanfaatkan segala nikmat yang ada dengan baik dan benar serta tidak lupa untuk mensyukuri-Nya.

Dokumen yang terkait

Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Di Kecamatan Medan Labuhan

3 52 88

Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Pesisir di Kecamatan Medan Labuhan

18 104 88

Analisis Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

22 151 141

Inventarisasi Potensi Wisata Pantai Way Saral Di Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat

5 21 55

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kesejahteraan - Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Di Kecamatan Medan Labuhan

0 0 24

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Kesejahteraan Petani - ANALISIS DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Lahan sawah Kecamatan Pagelaran

0 0 18

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pengelolaan Pariwisata dalam Meningkatkan PAD Kabupaten Lampung Barat - ANALISIS PENGELOLAAN POTENSI SEKTOR PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada Kabupaten

1 2 32

BAB IV ANALISIS DATA A. Kontribusi Buruh Perempuan Terhadap Kesejahteraan Ekonomi Rumah Tangga di Kelurahan Sukamenanti Baru - BAB IV ANALISIS DATA

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - ANALISIS DAMPAK STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi di Pantai Wisata Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat) - Raden Intan Repository

0 0 24

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Pesisir Barat 1. Sejarah Kabupaten Pesisir Barat - ANALISIS DAMPAK STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi di Pantai Wisa

0 0 14