MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN CARA GURU MEMOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMPN 2 KALIBAWANG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN CARA GURU MEMOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMPN 2 KALIBAWANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh: Angelina Dwi Irawanti NIM: 051424031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  SKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN CARA GURU MEMOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMPN 2 KALIBAWANG

  Disusun Oleh :

  Angelina Dwi Irawanti NIM : 051424031

  Telah disetujui oleh : Dosen Pembimbing Tanggal : 5 Oktober 2010 Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D.

  

SKRIPSI

MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN CARA GURU

MEMOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

DI SMPN 2 KALIBAWANG

  Dipersiapkan dan ditulis oleh:

  

Angelina Dwi Irawanti

NIM : 051424031

  Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 5 Oktober 2010 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

  Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : Drs. Domi Severinus, M.Si . .....................

  Sekretaris : Dwi Nugraheni Rositawati, S.Si., M.Si. ..................... Anggota : Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D. ..................... Anggota : Drs. Domi Severinus, M.Si . ..................... Anggota : Dwi Nugraheni Rositawati, S.Si., M.Si. .....................

  Yogyakarta, 5 Oktober 2010 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan, Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Halaman Persembahan

Skripsi ini ku persembahkan kepada : Allah yang maha kasih, Bunda Maria dan Yesus Kristus Putranya

  Bapak Mateus Ngadirin dan Ibu Godeliva Antonia tercinta, teladan dan kekuatan hidupku Petrus hendrawan (al.) selalu di hati Angelia Pramita utami dan Frederikus Sudarsono tersayang yang selalu memberi semangat Yusup Hendronursito yang selalu mendukungku dengan cinta dan sayang Sahabat setiaku Lia, Mb Nink, Mb Neny, Ince, Mb Wiwik,

  Almamaterku When God prepares to do something wonderful, He begins with a difficult.

  

When He plans to do something very wonderful, He begins with an impossibility

(Author Unknow)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Angelina Dwi Irawanti Nomor Mahasiswa : 051424031

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN CARA GURU MEMOTIVASI SISWA

DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMPN 2 KALIBAWANG

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 5 Oktober 2010 Yang menyatakan Angelina Dwi Irawanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tuilis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaiman layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 5 Oktober 2010 Penulis

  Angelina Dwi Irawanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

Angelina Dwi Irawanti, 2010. Motivasi Belajar Siswa dan Cara Guru

Memotivasi Siswa dalam Pembelajaran Fisika Di SMPN 2 Kalibawang . Program

  Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan siswa SMPN 2 Kalibawang termotivasi belajar fisika dan (2) mendeskripsikan cara guru memotivasi siswa dalam pembelajaran fisika di SMPN 2 Kalibawang.

  Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII yang berjumlah 103 orang dan guru yang mengajar fisika kelas VIII yang berjumlah 1 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan rekaman video.

  Hasil penelitian ini diperoleh dari analisis kuesioner dan analisis rekaman

  

video . Hasil analisis kuesioner menunjukkan bahwa hal-hal yang menyebabkan

  siswa SMPN 2 Kalibawang termotivasi belajar fisika dapat ditinjau dari 5 aspek yaitu (1) pembelajaran fisika (73.05 %), (2) orientasi masa depan (71.87 %), (3) ganjaran dan hukuman (71.85 %), (4) sarana dan prasarana belajar (69.73 %), dan (5) hakikat fisika (58.61 %). Hasil analisis rekaman video menunjukkan bahwa frekuensi aktivitas guru yang dapat digolongkan memotivasi siswa belajar fisika di SMPN 2 Kalibawang adalah (1) guru menggunakan media pembelajaran yang bervariasi dalam menjelaskan (37.16 %) yaitu media papan tulis, media gambar, media OHP, dan benda di sekitar siswa sebagai alat demonstrasi; (2) guru melibatkan siswa dalam pembelajaran fisika (30.27 %) yaitu guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berpendapat dan guru melibatkan siswa dalam kegiatan demonstrasi, (3) guru memberikan respon positif kepada siswa (14.67%); (4) guru menghubungkan materi pelajaran dengan keseharian siswa (9.17 %), (5) guru memberi nasihat kepada siswa (3.67 %), (6) guru menghubungkan materi yang sedang dipelajari dengan materi lain (2.75 %), dan (7) Guru mengulangi materi pelajaran pertemuan sebelumnya (2.29 %).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

Angelina Dwi Irawanti, 2010. Students Motivation and The Ways a

  Teacher Motivate Student in Learning Physics In SMPN 2 Kalibawang. Physics Education Program, Departement of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

  The purposes of this research are (1) To figure out everything that causes SMPN 2 Kalibawang students get motivated to learn physics and (2) To describe the way teacher should motivate student to learn physics at SMPN 2 Kalibawang.

  The research held in SMPN 2 Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta. The subject is student in class VIII, with 103 persons and 1 teacher who teaches physics class VIII. This research used a questionnaire and a recorded video as the instruments.

  The results obtained from the analysis of questionnaires and recorded video. The questionnaire analyzed results showed that the things that motivated SMPN 2 Kalibawang student to learn physics can be viewed from five aspects: (1) physics teaching (73.05 %), (2) future orientation (71.87 %), (3) reward and punishment (71.85 %), (4) tools and studying infrastructure (69.73 %), and (5) the basic of physics (58.61 %). Video analyzed results showed that the frequency of teachers activity that can be classified as to motivate student to study physics at SMPN 2 Kalibawang are (1) use a variety media in explaining (37.16 %) such as a board, picture, OHP, and the objects around student as a demonstration tool, (2) involve student in learning physics (30.27 %) such as providing some opportunities for student to give opinions and involve student ini demonstration, (3) gives positive response to the students (14.67 %), (4) connects the lessons with the students daily activity (17.9 %), (5) gives advices to the student (3.67 %), (6) Makes link between some materials (2.75 %), and (7) the material lessons repetition (2.29 %).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Motivasi Belajar Siswa dan Cara Guru Memotivasi Siswa dalam Pembelajaran Fisika Di SMPN 2 Kalibawang”.

  Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan kritik dan saran hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  2. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika.

  3. Bapak Drs. Sutaryono selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Kalibawang.

  4. Ibu Rusmi, S.Pd. yang bersedia menjadi subyek penelitian dan dengan sabar membantu selama penelitian berlangsung.

  5. Siswa kelas VIII SMPN 2 Kalibawang yang bersedia menjadi subjek penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Bapak Mateus Ngadirin dan Ibu Godeliva Antonia selaku orang tua yang selalu mendoakan dan memberi semangat agar segera menyelesaikan skripsi ini.

  7. Abang Yusup Hendronursito yang dengan sabar mengingatkan agar tidak pernah menyerah, terimakasih atas cinta dan kasih sayangnya.

  8. Adikku Petrus Hendrawan yang selalu mendoakan dari surga.

  9. Adikku Angelia Pramita Utami dan Kakakku Frederikus Sudarsono yang selalu menyayangi dan mengingatkan agar cepat selesai.

  10. Nenekku Saleha dan Tante Valentina yang telah mendoakan selalu untuk kelulusanku.

  11. Mbah kakung dan mbah putri Parto Utomo dengan selogannya “wis rampung

  durung ?” 12. Bapak dan Ibu Sendang atas doanya.

  13. Sahabat-sahabatku Lia, mbak Nink, mbak Heni, Ince, mbak Wiwik, Denok, Mas Didit, Mas ian, Alex, Lusi, dan Siti. Terimakasih atas doa dan persahabatannya.

  14. Mahasiswa PFis angkatan 2005 : Maya, Ika, Dhiny, Tutik, Khoti, Nuning, Prapti, Nita Kris, Eni, Nita Cicil, Cici, Rita, Wido, Nori, Era, mas Wisnu, Fery, Melly, Asih, Dinar, Yosi, Helen, Wega, Agus, dan Arun. Terimakasih atas hari-hari bersama di bangku kuliah semuanya pasti takkan terlupa kawan.

  15. Ibu Heni dan bapak Sugeng selaku Staff Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam masalah surat menyurat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si. dan Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, S.Si., M.Si. selaku dosen penguji.

  17. Segenap Dosen Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.

  18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Dalam kesempatan ini, penulis juga memohon maaf kepada semua pihak atas kekurangan dan kesalahan yang mungkin dilakukan penulis. Oleh karena itu dengan rendah hati penulis mengharapkan masukan, saran dan kritik yang membangun.

  Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Hal.

  HALAMAN JUDUL................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................... ii HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................... iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................... vi ABSTRAK................................................................................................ vii

  

ABSTRACT ................................................................................................ viii

  KATA PENGANTAR.............................................................................. ix DAFTAR ISI............................................................................................. xii DAFTAR TABEL..................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang....................................................................................

  1 B. Landasan Teori....................................................................................

  4 1. Konstruktivisme............................................................................

  4 2. Pembelajaran Fisika......................................................................

  6 3. Motivasi Belajar............................................................................

  7 4. Guru Sebagai Motivator................................................................

  9 C. Rumusan Masalah...............................................................................

  12 D. Tujuan Penelitian................................................................................

  12

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  E. Manfaat Penelitian..............................................................................

  13 BAB II METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian...................................................................................

  14 B. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................

  14 C. Subjek Penelitian................................................................................

  14 D. Metode Penelitian..............................................................................

  15 E. Instrumen Penelitian......................................................................

  16 1. Kuesioner......................................................................................

  16 2. Rekaman Video.............................................................................

  17 F. Validitas..............................................................................................

  18 G. Metode Analisis Data.........................................................................

  18 1. Analisis Hasil Kuesioner...............................................................

  18 2. Analisis Hasil Rekaman Video......................................................

  19 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian........................................................................

  20 B. Hasil Penelitian...................................................................................

  20 1. Kuesioner.....................................................................................

  20 2. Rekaman Video.............................................................................

  24 a. Transkrip Data.........................................................................

  24 b. Coding Data............................................................................

  25 c. Kategori Data..........................................................................

  37 C. Pembahasan.........................................................................................

  38

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................

  54 B. Saran ................................................................................................

  56 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................

  57 LAMPIRAN.............................................................................................

  59 BIOGRAFI PENULIS............................................................................ 129

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sebaran siswa kelas VIII SMPN 2 Kalibawang tahun ajaran 2009/2010............................................................

  15 Tabel 2.2 Kisi-kisi kuesioner motivasi belajar fisika siswa SMPN 2 Kalibawang...................................................................

  16 Tabel 2.3 Penyekoran pernyataan positif........................................

  17 Tabel 2.4 Penyekoran pernyataan negatif.....................................

  17 Tabel 3.1 Kategori data hal-hal yang menyebabkan siswa SMPN 2 Kalibawang termotivasi belajar fisika.........................

  21 Tabel 3.2 Coding data aktivitas guru yang dapat digolongkan memotivasi siswa belajar fisika di SMPN

  2 Kalibawang......................................................................

  26 Tabel 3.3 Kategori data aktivitas guru yang dapat digolongkan memotivasi siswa belajar fisika di SMPN 2 Kalibawang .....................................................................................

  37 Tabel 3.4 Tanggapan siswa secara umum analisis kuesioner....................................................................

  38 Tabel 3.5 Aktivitas guru secara umum yang dapat digolongkan memotivasi siswa belajar fisika di SMPN

  2 Kalibawang...................................................................

  44 Tabel 5 Hasil analisis kuesioner kelas VIII A..............................

  63 Tabel 6 Hasil analisis kuesioner kelas VIII B..............................

  67

  Tabel 7 Hasil analisis kuesioner kelas VIII C..............................

  71 Tabel 8 Persentase hasil analisis kuesioner tiap pernyataan........

  75 Tabel 9 Hasil total analisis kuesioner...........................................

  78 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

  Lampiran 1. Kuesioner dan analisis kuesioner......................................

  59 Lampiran 2. Transkripsi Data.................................................................

  80 Lampiran 3 Surat Menyurat................................................................... 123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator kualitas pendidikan adalah prestasi yang diraih seorang

  siswa. Prestasi yang dicapai seorang siswa dipengaruhi oleh unsur utama pendidikan yaitu siswa, guru, materi pelajaran, metode mengajar, dan instrumen pendukung lainnya. Bila ditinjau dari tujuan pendidikan maka siswalah yang paling berperan karena merekalah yang diharapkan mengalami perubahan sebagai hasil dari belajarnya.

  Faktor-faktor seperti kurikulum, lingkungan, guru, dan siswa itu sendiri mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar seorang siswa. Faktor siswa yang berpengaruh adalah faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis meliputi kondisi fisik dan panca indera, sedangkan faktor psikologis meliputi bakat, minat, kecerdasan, motivasi, kemampuan kognitif, dan kreatifitas.

  Menurut H. B. Uno (2008: 1), Motivasi merupakan salah satu aspek psikis yang memiliki pengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Motivasi sangat terkait dalam belajar, dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam proses belajar, dengan motivasi juga kualitas hasil belajar siswa kemungkinan dapat diwujudkan. Siswa yang dalam proses belajar bidang studi fisika mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 motivasi yang kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar sehingga hasil belajar yang dicapai akan optimal. Hal itu disebabkan karena dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan prilaku individu belajar (Dimyati dan Mudjiono, 1999: 80).

  Sejalan dengan pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa, maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah penguatan peran guru sebagai motivator. Dengan adanya motivasi diharapkan siswa mengkontruksi pengetahuannya sendiri dan menyadari bahwa belajar merupakan tanggung jawab sendiri. Oleh karena itu, siswalah yang harus aktif mengembangkan pengetahuannya sendiri, bukan guru atau orang lain. Kreatifitas dan keaktifan siswa akan membantu siswa untuk berdiri sendiri dalam mengembangkan pengetahuannya sehingga siswa menjadi orang yang kritis menganalisis suatu hal karena berpikir dan bukan meniru saja. Adanya persaingan siswa dalam memperoleh nilai terbaik juga akan memacu siswa untuk belajar lebih tekun.

  Seorang siswa yang memiliki intelegensi cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi (Sardiman A. M., 2008: 74). Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi yang tepat. Sehingga kegagalan belajar siswa jangan begitu saja mempersalahkan pihak siswa, sebab mungkin saja pihak guru tidak berhasil dalam memberi motivasi yang mampu membangkitkan semangat dalam kegiatan siswa untuk berbuat/ belajar. Jadi tugas guru bagaimana mendorong para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif.

  Dalam perspektif manajemen maupun psikologi, kita dapat menjumpai beberapa teori tentang motivasi (motivation) dan pemotivasian (motivating) yang diharapkan dapat membantu para guru untuk mengembangkan keterampilannya dalam memotivasi para siswanya agar menunjukkan prestasi belajar atau kinerjanya secara unggul. Kendati demikian, dalam praktiknya memang harus diakui bahwa upaya untuk menerapkan teori-teori tersebut atau dengan kata lain untuk dapat menjadi seorang motivator yang hebat bukanlah hal yang sederhana, mengingat begitu kompleksnya masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku siswa, baik yang terkait dengan faktor-faktor internal dari siswa itu sendiri maupun keadaan eksternal yang mempengaruhinya (Wawan Junaidi, 2009).

  Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan siswa SMPN 2 Kalibawang termotivasi belajar fisika dan mendeskripsikan cara guru memotivasi siswa dalam pembelajaran fisika di SMPN 2 Kalibawang. Oleh karena itu, peneliti mencoba mendeskripsikan hal tersebut melalui penulisan skripsi berjudul : “Motivasi Belajar Siswa dan Cara

  Guru Memotivasi Siswa dalam Pembelajaran Fisika Di SMPN

  2 Kalibawang.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4

B. Landasan Teori

1. Konstruktivisme

  Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri (Von Glasersfeld dan Matthews dalam Paul suparno, 1996: 18).

  Selain itu, diperlukan beberapa kemampuan dalam proses konstruksi (Von Glasersfeld dalam Paul Suparno, 1996: 20) sebagai berikut: (a) kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, (b) kemampuan membandingkan, mengambil keputusan mengenai persamaan dan perbedaan, dan (c) kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman yang satu daripada yang lain.

  Kegiatan belajar dalam konstruktivisme berarti kegiatan yang aktif, di mana pelajar membangun sendiri pengetahuannya. Pelajar mencari arti sendiri dari yang mereka pelajari. Ini merupakan proses menyesuaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dalam pikiran mereka.

  Ini berarti pelajar sendiri yang bertanggung jawab atas hasil belajarnya. Mereka sendiri yang membuat penalaran atas apa yang dipelajarinya dengan cara mencari makna, membandingkan dengan apa yang telah diketahuinya serta menyelesaikan ketegangan antara apa yang telah diketahui dengan apa yang diperlukannya dalam pengalaman yang baru (Paul Suparno, 1996: 62).

  Menurut prinsip konstruktivisme seorang pengajar atau guru sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar murid berjalan dengan baik. Tekanan ada pada siswa yang belajar dan bukan pada guru yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5 mengajar. Agar peran dan tugas guru tersebut berjalan dengan optimal diperlukan beberapa kegiatan yang perlu dikerjakan dan juga beberapa pemikiran yang perlu disadari oleh pengajar (Paul Suparno, 1996: 66), adalah sebagai berikut.

  a. Guru perlu banyak berinteraksi dengan siswa untuk lebih mengerti apa yang sudah mereka ketahui dan pikirkan.

  b. Tujuan dan apa yang akan di buat di kelas sebaiknya dibicarakan bersama sehingga siswa sungguh terlibat.

  c. Guru perlu mengerti pengalaman belajar mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa. Ini dapat dilakukan dengan berpartisipasi sebagai pelajar juga di tengah pelajar.

  d. Diperlukan keterlibatan dengan siswa yang sedang berjuang dan kepercayaan terhadap siswa bahwa mereka dapat belajar.

  e. Guru perlu mempunyai pemikiran yang fleksibel untuk dapat mengerti dan menghargai pemikiran siswa, karena kadang siswa berfikir berdasarkan pengandaian yang tidak diterima guru. Sehingga secara umum, prinsip-prinsip konstruktivisme (Paul Suparno,

  1996: 49) adalah:

  a. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun sosial.

  b. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6 c. Murid aktif mengkonstruksi terus-menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah.

  d. Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa berjalan mulus.

2. Pembelajaran Fisika

  Pembelajaran fisika adalah sebuah kegiatan yang integral (utuh terpadu) antara siswa dan guru sebagai pengajar (Syah Muhibbin, 1995: 239) dalam fisika. Dalam kegiatan ini siswa melakukan kegiatan belajar dan guru mengajar sehingga belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan guru sebagai pengajar (Nana Sudjana, 1989: 28).

  Dalam Fr. Y. Kartika Budi dan T. Sarkim (1998: 166), sesuai dengan hakekatnya, pembelajaran fisika meliputi tiga aspek yakni (a) pengetahuan yang meliputi: pemahaman konsep, hukum, dan teori serta penerapannya, (b) kemampuan melakukan proses meliputi: pengukuran, melakukan percobaan, bernalar melalui diskusi di dalamnya, (c) sikap keilmuan meliputi: berfikir kritis dan analitis, perhatian pada masalah-masalah sains, dan penghargaan pada hal-hal yang bersikap sains.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7 Tiga aspek dalam pembelajaran fisika tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut.

  a. Pengetahuan Tujuannya adalah agar siswa dapat memahami dan menerapkan ilmunya sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat pendidikannya.

  b. Kemampuan Melakukan Proses Tujuannya adalah agar siswa terampil dan menguasai proses sains.

  c. Sikap Tujuannya adalah agar siswa mempunyai sikap keilmuan.

3. Motivasi Belajar

  Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya (H. B. Uno, 2008: 1). Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar yang dilakukan siswa, maka motivasi belajar adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong siswa untuk mencapai tujuan belajar.

  Kekuatan dari dalam disebut motivasi intrinsik yaitu motivasi yang tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik berupa minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran, hasrat dan keinginan berhasil, dorongan kebutuhan dalam belajar, dan harapan akan cita-cita masa depan. Sedangkan kekuatan dari luar disebut motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 dirangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik berupa reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru, adanya penghargaan belajar, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik (H. B. Uno, 2008: 23; Nana Sudjana, 1990: 61; dan Sardiman A. M., 2008: 89-91).

  Motivasi dalam belajar dan pembelajaran mempunyai beberapa peranan penting (H. B. Uno, 2008: 27-29), antara lain: a. Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar maksudnya motivasi dapat menentukan hal-hal apa yang ada di lingkungan yang dapat memperkuat kegiatan belajar.

  b. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, karena anak akan tertarik untuk belajar sesuatu jika yang dipelajarinya itu sudah diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak.

  c. Menentukan ketekunan dan ketahanan belajar, karena seorang anak yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun sehingga memperoleh hasil yang baik. Selain itu, ada tiga fungsi motivasi (Sardiman A. M., 2008: 85), yaitu :

  (a) mendorong manusia untuk berbuat yaitu sebagai motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan, (b) menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai dan (c) menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 Begitu pula fungsi motivasi dalam belajar yaitu sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha yang tekun terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya (Sardiman A. M., 2008: 86).

4. Guru Sebagai Motivator

  Guru harus bisa memilih strategi belajar-mengajar yang optimal agar tujuan belajar dapat tercapai secara optimal pula. Dalam proses pembelajaran, guru harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran. Guru harus dapat memilih metode belajar yang bervariasi agar kegiatan belajar-mengajar tidak terkesan monoton. Dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya sebagai pengelola kelas, namun dapat bertindak sebagai fasilitator (menyediakan fasilitas) dan motivator (memberikan motivasi) untuk siswa.

  Salah satu ciri guru yang bisa memotivasi adalah antusiasme, mereka peduli dan paham dengan apa yang diajarkannya dan mengkomunikasikannya dengan siswa bahwa apa yang sedang mereka pelajari itu penting. Guru memberikan teladan yang dapat menjadi inspirasi bagi siswanya.

  Dalam Astuti, ciri-ciri guru yang berkualitas dan bisa memotivasi siswa adalah guru yang melakukan hal-hal sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10  Menjadi manajer yang baik yang mampu merencanakan, mengelola, mengorganisasikan serta mengevaluasi kelasnya sehingga para siswa merasa aman dan nyaman bersamanya.

   Fasilitator yang memperlakukan semua siswa sehingga mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bertanggungjawab.

   Memberikan pengaruh arus balik yang berupa korektif.  Memberikan tes-tes yang adil dan penilaian yang bersifat informatif.  Membantu para siswa untuk menyadari bahwa mereka sedang tumbuh dalam persaingan dan keunggulan.

  Oleh karena itu guru harus menempatkan usaha memotivasi siswa pada perencanaan pembelajarannya sehingga siswa sadar akan tujuan yang harus dicapai dan bersedia melibatkan diri. Hal ini sangat berperan karena siswa harus berusaha untuk memeras otaknya sendiri. Kalau kadar motivasinya rendah siswa akan cenderung membiarkan permasalahan yang diajukan. Maka peran guru dalam hal ini adalah menimbulkan motivasi siswa dan menyadarkan siswa akan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

  Sesorang belajar tidak ditentukan oleh kekuatan-kekuatan yang datang dari dalam dirinya, atau oleh stimulus-stimulus yang datang dari lingkungan, akan tetapi merupakan interaksi timbal balik dari determinan-determinan individu dan determinan-determinan lingkungan. Belajar merupakan perubahan perilaku seseorang melalui latihan dan pengalaman, motivasi akan memberi hasil yang lebih baik terhadap perbuatan yang dilakukan seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 Ada beberapa cara memotivasi siswa belajar (Astuti; Drs. H. Martinis

  Yamin, 2007:174; Wawan Junaidi, 2009; dan Suhadi), yaitu:

  a. Menginformasilkan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

  b. Berpenampilan rapi, sopan, berwibawa dan menyenangkan.

  c. Memilih cara dan metode mengajar yang tepat.

  d. Menyajikan pembelajaran yang menarik.

  e. Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.

  f. Menghubungkan kegiatan belajar dengan minat siswa.

  g. Menghubungkan materi pelajaran dengan keseharian siswa sehingga siswa mengetahui makna dari materi yang mereka peroleh.

  h. Membuat seluruh siswanya merasa tertantang sehingga menimbulkan semangat baru untuk berupaya belajar lebih keras. i. Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. j. Menciptakan persaingan dan kerjasama. k. Sensitif dan tanggap terhadap siswa yang membutuhkan bantuan. l. Jangan memberikan stigma jelek kepada siswa. m. Memberikan respon positif berupa pujian, hadiah, atau pernyataan- pernyataan positif lainya terhadap setiap keberhasilan siswa. n. Menceritakan keberhasilan para tokoh-tokoh yang menjadi inspirasi bahkan bertemu tokohnya langsung. o. Mengulangi kesimpulan materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 p. Melakukan evaluasi dan menginformasikan/ mengembalikan kertas kerja siswa (hasilnya) sesegera mungkin. q. Membawa siswa belajar dalam bentuk wisata alam atau sekedar belajar di luar ruang kelas.

C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut.

  1. Hal-hal apa saja yang menyebabkan siswa SMPN 2 Kalibawang termotivasi belajar fisika?

  2. Bagaimana cara guru memotivasi siswa dalam pembelajaran fisika di SMPN 2 Kalibawang?

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan siswa SMPN 2 Kalibawang termotivasi belajar fisika.

  2. Mendeskripsikan cara guru memotivasi siswa dalam pembelajaran fisika di SMPN 2 Kalibawang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi universitas Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

  2. Bagi guru atau sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi guru fisika tentang hal-hal apa saja yang membuat siswa termotivasi belajar fisika.

  3. Bagi Peneliti Penelitian ini digunakan sebagai bahan untuk penyelesaian tugas akhir dan dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang hal-hal apa saja yang membuat siswa termotivasi belajar fisika dan bagaimana cara guru memotivasi siswa dalam belajar fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

  kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran terhadap suatu objek yang diteliti secara jelas, cermat, sistematis, dan akurat melalui data sampel dan populasi sebagaimana adanya dengan melakukan analisis dan membuat kesimpulan secara umum (Sugiyono, 1999; Suryabrata Sumadi, 1983). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan siswa SMPN 2 kalibawang termotivasi belajar fisika dan mendeskripsikan cara guru memotivasi siswa dalam pembelajaran fisika di SMPN 2 Kalibawang.

  B. Tempat dan Waktu Penelitian

  1. Tempat penelitian : SMPN 2 Kalibawang

  2. Waktu penelitian : Januari 2010

  C. Subjek Penelitian

  Subyek yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah :

  a. Siswa kelas VIII SMPN 2 Kalibawang tahun ajaran 2009/2010. Dalam penelitian ini dipilih kelas VIII sebagai salah satu subjek penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15 karena siswa kelas VIII merupakan siswa yang sudah cukup beradaptasi di SMPN 2 Kalibawang. Sebaran salah satu subjek penelitian ditunjukkan pada tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Sebaran Siswa Kelas VIII SMPN 2 Kalibawang Tahun Ajaran 2009/2010

  

Kelas Jumlah Siswa

  VIII A

  33 VIII B

  34 VIII C

  36 Total 103

  b. Guru fisika yang mengajar di kelas VIII SMPN 2 Kalibawang tahun ajaran 2009/2010, yang jumlahnya adalah 1 orang.

  SMPN 2 Kalibawang merupakan salah satu sekolah negeri yang berada di Kabupaten Kulon Progo. Sekolah ini dipilih karena terletak pada daerah yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah di sebelah utara dan timur sehingga siswa-siswanya banyak yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Atau dapat dikatakan bahwa jarak dari rumah siswa ke sekolah itu jauh. Hal ini menunjukkan tingginya semangat siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah walaupun jarak rumah ke sekolah jauh dan harus mereka tempuh menggunakan angkutan umum bahkan jalan kaki.

D. Metode Penelitian

  Penelitian ini menggunakan metode kuesioner langsung dan pengamatan/ observasi. Digunakan metode kuesioner langsung karena data yang diperlukan yaitu mengenai hal-hal apa saja yang menyebabkan siswa SMPN 2 Kalibawang termotivasi belajar fisika dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian. Sedangkan dengan metode pengamatan/ observasi karena data-data mengenai cara guru memotivasi siswa dalam pembelajaran fisika di SMPN 2 Kalibawang diperoleh melalui pengamatan/ observasi secara tidak langsung pada hasil perekaman menggunakan handy-cam.

E. Instrumen Penelitian

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner motivasi

  rekaman video c belajar fisika dan ara guru memotivasi siswa belajar fisika.

1. Kuesioner

  Data untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan siswa SMPN 2 Kalibawang termotivasi belajar fisika diperoleh melalui kuesioner motivasi belajar fisika. Kuesioner ini diberikan pada siswa kelas VIII yang sedang belajar fisika di SMPN 2 Kalibawang tahun ajaran 2009/2010.

  Sesuai dengan Landasan Teori pada Bab I, indikator motivasi belajar fisika siswa SMPN 2 Kalibawang ditunjukkan pada tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2 Kisi-kisi kuesioner motivasi belajar fisika siswa SMPN 2 Kalibawang

  Faktor Nomor butir Indikator Jumlah

  Penyebab pernyataan Motivasi Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran 1, 5, 8, 17, dan

  5 intrinsik fisika

  23 Hasrat dan keinginan berhasil dalam belajar 4, 7, 9, 26, 30,

  7 fisika 35 dan 41 Dorongan kebutuhan dalam belajar fisika 3, 6, 10 dan 18

  4 Harapan dan cita-cita masa depan yang 20, 28, 33 dan

  4 berhubungan dengan fisika

  40 Motivasi Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap 2, 11, 16 dan

  4 ekstrinsik stimulus yang diberikan guru fisika

  36 Penghargaan dalam belajar fisika 13, 15, 24, 27,

  7 29, 34 dan 38 Kegiatan yang menarik dalam belajar fisika 14, 21, 25, 31,

  7 32, 37 dan 39 Lingkungan belajar fisika yang kondunsif 12, 19 dan 22

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 Kuesioner motivasi belajar fisika siswa berisi pernyataan positif dan negatif. Pernyataan positif mengandung makna bahwa pernyataan tersebut sesuai dengan kondisi dan situasi yang diharapkan menyebabkan siswa termotivasi belajar fisika. Pernyataan positif diberi skor sebagai berikut.

Tabel 2.3 Penyekoran pernyataan positif

  Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju (SS) (S) (TS) (STS) Skor

  4

  3

  2

  1 Sedangkan untuk pernyataan negatif mengandung makna bahwa

  pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kondisi dan situasi yang diharapkan menyebabkan siswa termotivasi belajar fisika. Pernyataan negatif diberi skor sebagai berikut.

Tabel 2.4 Penyekoran pernyataan negatif

  Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju (SS) (S) (TS) (STS) Skor

  1

  2

  3

  4 Alasan digunakan empat alternatif jawaban karena keempat alternatif

  jawaban tersebut sudah cukup mewakili jawaban subjek penelitian dan perbedaan dari masing-masing alternatif jawaban jelas serta tidak menunjukkan keraguan.

  Skor digunakan agar memudahkan dalam menganalisis dan menarik kesimpulan.

2. Rekaman Video

  Data untuk mendeskripsikan cara guru memotivasi siswa dalam pembelajaran fisika di SMPN 2 Kalibawang diperoleh melalui observasi atau pengamatan menggunakan alat perekam yaitu handy-cam. Dari hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 pada hasil rekaman video dan pengamatan dapat dilakukan secara berulang. Observasi ini dilakukan pada guru fisika yang mengajar kelas VIII SMPN 2 Kalibawang tahun ajaran 2009/2010.

  F. Validitas

  Penelitian ini menggunakan content validity atau validitas isi yaitu apakah isi dari instrumen yang digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang akan diukur (Paul Suparno, 2007: 68).

  Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan siswa termotivasi belajar fisika berupa kuesioner. Kuesioner motivasi belajar fisika siswa dikembangkan dari indikator-indikator seperti tampak pada Tabel 2.2. Item pernyataan pada kuesioner disesuaikan dengan indikator setiap bagian yang akan diukur dan disusun berdasarkan hasil observasi di sekolah pada bulan November serta saran dan kritik dari guru fisika SMPN 2 Kalibawang dan dosen pembimbing.

  G. Metode Analisis Data

1. Analisis Hasil Kuesioner

  a. Dari kuesioner diperoleh data jawaban pernyataan yang telah dipilih sampel.

  b. Dari seluruh pernyataan yang ada dilakukan perhitungan pada setiap alternatif jawaban berdasarkan banyaknya sampel yang memilih salah satu alternatif jawaban tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19 c. Dari langkah b, kemudian dihitung dalam bentuk persentase.

  d. Dari langkah c, diperoleh persentase untuk jawaban masing-masing pernyataan.

  e. Pernyataan yang mempunyai persentase jawaban di atas 50% merupakan pernyataan yang digunakan sebagai data yang kemudian dikategorikan menurut aspek-spek tertentu. Hasil kategori inilah yang merupakan kesimpulan umum tentang hal-hal yang menyebabkan siswa termotivasi belajar fisika.

2. Analisis Hasil Rekaman Video

  a. Transkrip data Proses transkrip data dilakukan oleh peneliti dengan melihat dan mendengar rekaman video yang dilakukan berulang-ulang peneliti kemudian menuliskan dalam bentuk uraian atau laporan yang terperinci.

  b. Coding Data Peneliti akan memisahkan bagian-bagian data pada hasil transkripsi yang mengandung makna yang diteliti ke dalam kode-kode tertentu yang disebut coding-coding data.