HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU FISIKA DENGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Studi pada Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009

  SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Fisika

  Disusun oleh : CICILIA MAYA SARI DEWI NIM : 051424016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Studi p Dosen Pe

  akarta er 2009

  AN

  14 Septemb

  geri 3 Yogya

  gah Atas Neg 8/2009 Yogyakarta,

  H KO

HUBUNGA OMPETENS

TENTANG TIVASI DA

ISIKA DEN

  Y

  olah Meneng Ajaran 2008

  I BELAJAR

  SKRIPSI A PERSEPS

  Kelas X Seko Tahun A

  N ANTARA SI GURU FI PRESTASI

  ada Siswa K embimbing

  SI SISWA T NGAN MOT R FISIKA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  SKRIPSI HUBUNGA H N ANTARA A PERSEPS SI SISWA T TENTANG KO OMPETENS SI GURU FI

ISIKA DEN NGAN MOT TIVASI DA AN PRESTASI

  I BELAJAR R FISIKA

  Studi p ada Siswa K Kelas X Seko olah Meneng gah Atas Neg geri 3 Yogya akarta Tahun A Ajaran 2008 8/2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTO DAN PERSEMBAHAN

  

”Keberanian adalah kunci keberhasilan”

”Keberhasilan adalah buah dari kerja keras,ketekunan,

kesabaran, kerendahan hati, keyakinan bahwa keberhasilan

akan di capai dan doa”

  Skripsi ini kupersembahkan untuk: Alm. Bapak Petrus Mudjiono Ibu Anastasia Tri Suwarni Kakakku, mbak Retno dan mbak Nining

  Adikku, Ema dan Novi Simbah Pudjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PE RNYATAA AN KEASLI

  Saya menya S atakan denga an sesunggu uhnya bahwa a skripsi ya ang saya tuli is ini tidak m memuat kary ya atau bagi ian karya or rang lain, ke ecuali yang t telah disebut tkan dalam kutipan dan k daftar pusta aka, sebagaim mana layakn nya karya ilm miah.

  Yogy akarta, 9 Ok ktober 2009 Penulis s

  Cic cilia Maya S Sari Dewi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  Dewi, Cicilia Maya Sari. 2009 Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika dengan Motivasi dan Prestasi Belajar Fisika (Studi pada Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009). Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

  Universitas Sanata Dharma.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika, (2) apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika dan prestasi belajar fisika. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Yogyakarta pada bulan April 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Yogyakarta dengan jumlah sampel 84 siswa. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dokumentasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi Pearson dengan taraf signifikansi 0,05.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa kelas X SMA Negeri 3 Yogyakarta tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika, dengan koefisien korelasi

  

r = , 483 (2) tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa

obs

  kelas X SMA Negeri 3 Yogyakarta tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar fisika, karena koefisien korelasinya r = , 073 lebih rendah dari obs harga kritisnya r = 0,217. crit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  Dewi, Cicilia Maya Sari. 2009. The Relationships between Student’s Perception on Physics Teacher’s Competency with Motivation and Achievement in Learning Physics (Study at The First Grade Student of Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Yogyakarta Academic Year 2008/2009). Physics Education Study Program. Departement of Mathematics and Science Education. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma University Yogyakarta.

  The purpose of this research was to determine whether there was (1) relationship between student’s perception on physics teacher’s competency with motivation in learning physics and (2) relationship between student’s perception on physics teacher’s competency with achievement in learning physics. This research was done in SMA Negeri 3 Yogyakarta, in April 2009. There were 84 students of the first grade student of SMA Negeri 3 Yogyakarta involved to obtain data. The research used questionnaires and document as the instruments. The data was analyzed using Pearson correlation analysis with significant level 0,05.

  The result of this research shows that (1) there was a significant positive correlation between student’s at the first grade of SMA Negeri 3 Yogyakarta perception on physics teacher’s competency with motivation in learning physics, with correlation coefficient r = , 483 ; and (2) there was no significant obs correlation between student’s at the first grade of SMA Negeri 3 Yogyakarta perception on physics teacher’s competency with achievement in learning physics, because the correlation coefficient r = , 073 was lower than critical value obs r = 0,217. crit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMB BAR PERNY YATAAN P PERSETUJ JUAN

PUBLIK KASI KARY YA ILMIAH H UNTUK K KEPENTIN NGAN AKA ADEMIS

  Y Yang bertan nda tangan di i bawah ini, saya mahasi iswa Univer rsitas Sanata Dharma: N Nama : Cicilia M Maya Sari D Dewi NIM N : 0514240 016 Demi penge D embangan il mu pengeta ahuan, saya memberikan n kepada Pe erpustakaan Universitas U Sanata Dhar rma karya ilm miah saya ya ang berjudul l:

  

HUBUNG GAN ANTA ARA PERSE EPSI SISW A TENTAN NG KOMPE ETENSI

GURU FIS SIKA DENG GAN MOTI

  VASI DAN N PRESTAS SI BELAJAR R FISIKA

Studi p pada Siswa K Kelas X Seko olah Meneng gah Atas Neg geri 3 Yogya akarta

tahun ajaran 2008 8/2009

  Beserta pera B angkat yang diperlukan ( (bila ada). D Dengan demi ikian saya m memberikan k kepada Per rpustakaan Universitas Sanata D Dharma hak k untuk m menyimpan, m mengalihkan n dalam ben ntuk media lain, menge elolanya dal lam bentuk pangkalan d data, mendi stribusikan secara terba atas dan mem mpublikasik kannya di in nternet atau media lain m untuk kepe entingan ak kademis tanp pa perlu m meminta ijin dari saya maupun mem m mberikan ro oyalti kepad a saya selam ma tetap me encatumkan nama saya sebagai penu s ulis. Demikian pe D ernyataan in i saya buat d dengan seben narnya. D Dibuat di Yo ogyakarta P Pada tangga al: 9 Oktober r 2009 Y Yang menya atakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kepada Bapa di surga atas segala berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU FISIKA DENGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA (Studi pada Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009)”.

  Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan, saran dan nasihat dari beberapa pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dr. Paulus Suparno, S.J., M.S.T., selaku dosen pembimbing yang mengarahkan dan membimbing penulis.

  2. Drs. Domi Severinus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma dan dosen penguji.

  3. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd., selaku selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma dosen penguji

  4. Drs. H. Bashori Muhammad, M.M., selaku Kepala SMA Negeri 3 Yogyakarta yang memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

  5. Drs. Subagyo Danang Wahyono, selaku guru bidang studi fisika yang banyak membantu dalam penelitian.

  6. Bapak Sugeng dan Bu Heni (sekretariat JPMIPA), atas kerja samanya dalam melayani pembuatan surat ijin penelitian dan jadwal ujian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Ibu Anastasia Tri Suwarni yang telah memberikan perhatian, dukungan, kasih sayang dan doa selama ini.

  8. Kakakku, mbak Nining yang terus memberikan dorongan dan saran. Mbak Retno, Ema dan Novi terima kasih atas dukungannya selama ini.

  9. Simbah Pudjo yang senantiasa memberikan perhatian dan kasih sayang.

  10. Khusnul Khotimah dan Ika Fitriana yang membantu dan menemaniku selama wara-wiri ke sekolah.

  11. Guntur Maulana atas pinjaman printernya.

  12. Bapak Sarjono dan Ibu Slamet yang memberikan ijin selama mengerjakan skripsi di kos adik.

  13. Teman-teman P.Fis’05: Adira, Nuning, Pepy, Cici, Era, Wido, Ferry, Dhiny, Asih, Melly, Eny, Nita Kris, Nita Cicil, Iren, Rita, Tuti, Norie, Vega, Arun, Dinar, Helen, Yosinta dan mbak Cik terima kasih atas dukungannya.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut.

  Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Yogyakarta, 9 Oktober 2009 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Hal.

  HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. iii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................... iv HALAMAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………………………. vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii

  

ABSTRACT ...................................................................................................... viii

  KATA PENGANTAR ................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ...........................................................................

  4 C. Tujuan Penelitian .............................................................................

  4 D. Manfaat Penelitian ..........................................................................

  5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  A. Kompetensi Guru Fisika 1. Pengertian Kompetensi ..............................................................

  6

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Kompetensi Guru ......................................................................

  6

  3. Kompetensi Guru Fisika a. Content Knowledge ...............................................................

  8 b. Pedagogical Knowledge .......................................................

  9 c. Pedagogical Content Knowledge ( PCK) ..............................

  11 4. Guru Fisika yang Bermutu dan Profesional ...............................

  17 5. Metode Pembelajaran Fisika ......................................................

  19 B. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika 1. Pengertian Persepsi .....................................................................

  24 2. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika ........................

  24 C. Motivasi Belajar Fisika 1. Pengertian Motivasi Belajar ........................................................

  26 2. Motivasi Belajar Fisika ...............................................................

  26 D. Prestasi Belajar Fisika ......................................................................

  29 E. Kerangka Berpikir

  1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika dengan Motivasi Belajar Fisika ........................................

  31

  2. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika ..........................................

  32 F. Hipotesis Penelitian ..........................................................................

  32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................

  33 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................

  33

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................

  33 D. Variabel Penelitian ...........................................................................

  33 E. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika ......

  35 2. Kuesioner Motivasi Belajar Fisika Siswa ...................................

  36 3. Dokumentasi Prestasi Belajar Fisika Siswa ................................

  38 F. Validitas ............................................................................................

  38 G. Metode Analisis Data

  1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika dengan Motivasi Belajar Fisika ........................................

  39

  2. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika ..........................................

  41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  A. Hasil Penelitian 1. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika ……………..

  42 2. Motivasi Belajar Fisika ……………………………………….

  44 3. Prestasi Belajar Fisika ...............................................................

  46 B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

  1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika dengan Motivasi Belajar Fisika .......................................

  48

  2. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika .........................................

  49

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Pembahasan Hasil Penelitian

  1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika dengan Motivasi Belajar Fisika .......................................

  50

  2. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika .........................................

  52 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .....................................................................................

  54 B. Saran ................................................................................................

  54 C. Keterbatasan Penelitian ...................................................................

  55 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN..................................................................................................... 56

  DAFTAR TABEL Hal.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika ...............................................................................................

  35 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Fisika ..................................

  36 Tabel 3.3 Pemberian Skor Kuesioner .............................................................

  38 Tabel 4.1 Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika ..................

  42 Tabel 4.2 Sebaran Frekuensi Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika ...............................................................................................

  44 Tabel 4.3 Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa ...............................................

  44 Tabel 4.4 Sebaran Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa ..................................

  46 Tabel 4.5 Skor Rata-Rata Prestasi Belajar Fisika Siswa .................................

  46 Tabel 4.6 Sebaran Skor Rata-Rata Prestasi Belajar Fisika Siswa ...................

  48 Tabel 4.7 Ringkasan Perhitungan Data Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika dengan Motivasi Belajar Fisika ...................................

  49 Tabel 4.8 Ringkasan Perhitungan Data Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika ....................................

  49 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR

Hal.

  Gambar 1.Histrogram Sebaran Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika ....................................................................................

  44 Gambar 2. Histrogram Sebaran Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa .............

  46 Gambar 3.Histrogram Sebaran Skor Rata-Rata Prestasi Belajar Fisika Siswa.............................................................................................. 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar fisika siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di

  antaranya adalah faktor yang berasal dari diri siswa sendiri, guru dan lingkungan belajar siswa. Dari ketiga faktor tersebut, guru memegang peranan yang penting dalam pembelajaran fisika di kelas (sekolah). Seperti yang diungkapkan oleh User Usman (1990: 7) yaitu bahwa proses belajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru.

  Guru yang berkompeten kiranya dapat mengelola pembelajaran dengan baik sehingga hasil belajar siswa dapat optimal. Seperti yang dinyatakan oleh Uzer Usman berikut ini.

  Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal (Uzer Usman, 1990: 7).

  Menurut Parangtopo dalam Zainal Abidin (2007: 2), guru fisika yang bersikap profesional adalah guru yang mempunyai persyaratan: (1) menguasai materi pelajaran dengan baik, (2) mampu menyampaikan materi dengan baik, (3) bertindak lugas dan Tut Wuri Handayani, (4) terbuka terhadap berbagai pertanyaan, (5) siap membantu murid dalam menyelesaikan masalahnya dan menjunjung tinggi disiplin. Sedangkan menurut Masno Ginting masih dalam Zainal Abidin (2007: 2), guru fisika harus mampu melakukan hal-hal: (1) memperkenalkan aplikasi fisika dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ilmu-ilmu lain, seperti: biophysics, medical physics, engineering, dan

  electronics , (2) melakukan lomba kreatifitas guru (LKG): guru yang

  kreatifitasnya tinggi sangat diperlukan untuk memotivasi para siswa dalam meminati fisika dan guru yang berhasil menjadi juara dalam LKG (kreatifitas guru untuk memanfaatkan fisika dalam pendidikan) maka akan muncul rasa percaya diri pada anak didiknya, (3) mengikuti pelatihan guru fisika: banyak para pendidik terutama yang tinggal di daerah terpencil yang hanya pernah belajar teori saat mengikuti pendidikan, dan langsung bekerja sebagai tenaga pendidik; sebagai contoh: bagaimana seorang guru menjelaskan prinsip kerja sebuah sel surya kepada anak didiknya, sedangkan guru tersebut belum pernah memegang sel surya, (4) membangkitkan semangat kompetisi nasional/internasional pada siswa, misalnya Asean Physics Olympiad (APhO), dan International Physics Olympiad (IPhO).

  Seorang guru fisika yang baik, menurut beberapa mahasiswa calon guru fisika dalam open-ended questionnaires, memiliki satu atau lebih karakteristik berikut yaitu (1) memiliki pengetahuan yang banyak tentang isi (fisika), (2) memiliki kemampuan mengorganisasi yang baik, (3) dapat membuat fisika menjadi hal yang menyenangkan. Namun setelah tahun pertama, jawaban dari pertanyaan yang sama menjadi berbeda. Karakteristik guru yang baik adalah (1) dapat mengajak siswa dalam inquiry yang mengeksplorasi alam, (2) tahu bagaimana siswa belajar, (3) tahu apa yang akan membantu belajar dari yang paling sulit, konsep fisika yang abstrak dan merencanakan pelajaran dengan segenap pikiran (Eugenia Etkina, 2005: 7).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dari pendapat Parangtopo, Masno Ginting dan mahasiswa calon guru pada

  open-ended questionnaires di atas, karakteristik guru fisika yang baik atau

  profesional menunjukkan bahwa guru fisika masih memiliki peran dan pengaruh yang kuat pada proses dan hasil belajar fisika siswa di kelas (sekolah). Dan sudah menjadi rahasia umum bahwa fisika adalah pelajaran yang sulit dan kurang disukai oleh siswa. Sehingga kemampuan guru fisika yang dapat menarik atau memotivasi siswa untuk belajar fisika melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah sangatlah dibutuhkan.

  Dalam Kompendium Didaktik Fisika (Herbert Druxes dkk. 1986: 100) dinyatakan bahwa pengaruh yang kuat terhadap sikap siswa terletak pada diri pengajar sendiri. Lebih lanjut diungkapkan bahwa penyelidikan secara empiris menunjukkan bahwa bahkan “fisika kapur”, bila diberikan oleh pengajar yang benar-benar dijiwai fisika dengan gaya pedagogis dan disajikan dengan segala kegairahan (antusiasme), dapat diterima dengan baik oleh para siswa. Siswa segera melihat dengan tepat apakah seorang guru mampu mengajar.

  Berdasarkan pendapat Herbert Druxes dkk. di atas, tampak bahwa siswa dapat melihat apakah seorang guru “mampu mengajar” atau berkompeten melalui pembelajaran yang dikelola guru yang bersangkutan, karena siswalah yang mengalami kegiatan belajar mengajar dari awal hingga akhir. Siswa dapat memberikan pandangan (persepsi) mengenai kompetensi yang dimiliki guru yang bersangkutan. Persepsi siswa yang positif tentang kompetensi guru fisika kiranya akan membawa dampak yang positif bagi motivasi belajar fisika. Karena persepsi siswa yang positif dapat menunjukkan bahwa guru memiliki kompetensi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  handal sebagai guru fisika. Guru yang berkompeten kiranya akan dapat menciptakan pembelajaran yang menarik siswa belajar. Tentunya hal ini dapat memotivasi siswa belajar fisika. Prestasi belajar fisika siswa kiranya akan berada tingkat yang optimal pula bila pembelajaran yang diberikan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh siswa. Berdasarkan hal itu, penulis tertarik untuk menganalisis adakah hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi dan prestasi belajar fisika dengan judul penelitian:

  “Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika dengan Motivasi dan Prestasi Belajar Fisika” Studi pada Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah yang timbul adalah sebagai berikut.

  1. Adakah hubungan antara persepsi siswa kelas X SMA Negeri 3 Yogyakarta tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika?

  2. Adakah hubungan antara persepsi siswa kelas X SMA Negeri 3 Yogyakarta tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar fisika?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. apakah ada hubungan antara persepsi siswa kelas X SMA Negeri 3 Yogyakarta tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. apakah ada hubungan antara persepsi siswa kelas X SMA Negeri 3 Yogyakarta tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar fisika.

D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi guru atau sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi guru fisika dalam kaitannya dengan motivasi dan prestasi belajar fisika siswa melalui persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika.

  2. Bagi universitas Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kompetensi Guru Fisika

1. Pengertian Kompetensi

  Dalam UU RI tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 10 (Martinis Yamin, 2007: 194) kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

  Piet A. Sahertian dan Ida Alaida dalam Cicilia Sari Wahyuni (2004: 10) mengemukakan bahwa kompetensi sebagai kemampuan melakukan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang bersifat kognitif, afektif dan performen.

  Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku untuk melakukan sesuatu sesuai standar kinerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas yang diperoleh melalui jalur pendidikan dan latihan.

2. Kompetensi Guru

  Menurut pasal 10 UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Martinis Yamin, 2007: 199) kompetensi guru ada empat macam, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan peserta didik dan berakhlak mulia. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

  Secara teoritis keempat kompetensi tersebut dapat dipisahkan. Tetapi dalam prakteknya, keempat kompetensi itu tidak mungkin terpisahkan.

  Seorang guru yang ideal harus menguasai keempat kompetensi tersebut agar dapat melaksanakan tugas utamanya, yaitu mendidik, mengajar, dan melatih dengan baik. Namun, dari keempat kompetensi tersebut yang mempengaruhi kinerja guru dalam kelas secara langsung adalah kompetensi profesional, kompetensi pedagogik dan kompetensi sosial.

  Berdasarkan pendapat di atas dapat disusun rumusan kompetensi guru yang mempengaruhi kinerja guru di kelas. Rumusan tersebut difokuskan pada kompetensi profesional, kompetensi pedagogik dan kompetensi sosial yaitu sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Menguasai bidang studi atau bahan ajar

  b. Memahami karakteristik peserta didik

  c. Menguasai metode dan strategi pembelajaran

  d. Menguasai penilaian hasil belajar siswa

  e. Mampu berkomunikasi dengan baik Untuk selanjutnya, agar lebih efisien istilah kompetensi profesional, kompetensi pedagogik dan kompetensi sosial akan ditulis sebagai kompetensi saja. Kompetensi yang akan menjadi sorotan adalah kompetensi guru fisika.

2. Kompetensi Guru Fisika

  Menurut Eugenia Etkina dan Carl J. Wenning, ada tiga komponen pengetahuan dasar yang idealnya harus dikuasai oleh guru dan atau calon guru fisika, yaitu content knowledge, pedagogical knowledge dan pedagogical content knowledge .

a. Content Knowledge

  Menurut Eugenia Etkina (2005: 3), content knowledge consists of

  “knowledge of physics concepts , relationship among them and methods of acquiring knowledge” . Maksudnya adalah bahwa pengetahuan tentang isi

  (content knowledge) terdiri atas pengetahuan tentang konsep-konsep fisika, hubungan antar konsep dan metode pemerolehan pengetahuan (konsep) fisika.

  Sedangkan menurut Carl J. Wenning (2007: 13), content

  knowledge is knowledge of the discipline itself, and includes such thing as procedural methods and possibly even dispositions . Yaitu bahwa content

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  knowledge merupakan pengetahuan dari disiplin ilmu itu sendiri dan termasuk metode-metode prosedural dan kemungkinan sifat-sifatnya.

  John L. Lewis (1972: 73) juga mengungkapkan bahwa dalam mengajar fisika harus mempertimbangkan tiga hal, salah satu di antaranya adalah apa yang akan diajarkan dan mengapa. Dengan demikian guru harus memahami apa materi fisika dan mengapa diajarkan.

  Carl J. Wenning (2007: 13) lebih jauh menerangkan bahwa guru fisika harus mempunyai pemahaman yang dalam tentang isi ilmu fisika yang utama. Ini meliputi mekanika, listrik dan kemagnetan, panas, termodinamika, gelombang dan cahaya, optik dan fisika modern. Guru harus mempunyai pemahaman yang akurat tentang proses ilmu pengetahuan dan hal yang mendasari asumsi tersebut. Idealnya seorang guru memperoleh pengetahuan melalui metode inquiry dengan demikian pemerolehannya dekat dengan prosedur ilmiah.

b. Pedagogical Knowledge

  Menurut Carl J. Wenning (2007: 13) pedagogical knowledge,

  represents the “generic why and how to” of teaching , yaitu pengetahuan

  tentang mengapa dan bagaimana mengajar itu. Sedangkan menurut Eugenia Etkina (2005: 3), pengetahuan pedagogi terdiri atas pengetahuan mengenai perkembangan pola pikir, pengetahuan teori ilmu pengetahuan, pengetahuan tentang pelajaran kolaboratif, pengetahuan tentang wacana kelas, pengetahuan tentang kelas, manajemen dan hukum sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Guru harus memahami apa yang membuat pengajaran efektif. Guru perlu mempunyai pemahaman berikut (Carl J. Wenning, 2005: 14).

  1) Perencanaan dan persiapan Guru harus memiliki kemampuan mempersiapkan rencana pelajaran untuk berbagai variasi tipe pelajaran. Guru harus mengetahui bagaimana cara mengintegrasikan berbagai metode pembelajaran dengan memaksimalkan siswa yang belajar.

  2) Pengajaran yang berkualitas Guru harus mengerti perbedaan antara mengajar transfer dan konstruktifistik. Guru harus memahami keunggulan dan kekuatan dari bentuk pengajaran konstruktifistik dan keterbatasan bentuk pengajaran transfer.

  3) Mempraktekkan inquiry Guru harus mampu menggunakan inquiry untuk membantu siswa mengkonstruksi pengetahuan dari pembuktian, yang akan menjadikan siswa terbiasa dengan perubahan konsep yang salah dan hubungan antara konsep dan situasi nyata.

  4) Pembelajaran kolaboratif Guru harus menunjukkan kemampuan untuk menggunakan sejumlah strategi pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.

  5) Pembelajaran berbasis masalah Guru harus dapat menunjukkan kemampuan menggunakan pembelajaran berbasis masalah yang berarti memperkenalkan problem solving untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sebagai cara mengintegrasikan elemen-elemen fisika.

  6) Metode pembelajaran yang beragam Guru harus menunjukkan kemampuan menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk membantu siswa belajar dan mengerti akan konsep fisika. 7) Konsep awal dan perubahan konsep

  Guru harus menunjukkan pemahaman bahwa siswa mengkonstruksi pengetahuan sendiri dan hubungannya dengan konsep awal yang diperolehnya melalui pengamatannya terhadap dunia. 8) Siklus belajar

  Guru harus menunjukkan pemahaman antara siklus belajar, aktifitas kelas dan efeknya pada masing-masing individu serta kurikulum.

  Hubungan timbal balik yang kompleks dari kegiatan belajar mengajar di sekolah harus dimengerti.

  9) Sumber-sumber pengajaran Guru harus menunjukkan kemampuan menyeleksi, menggunakan dan mengadaptasikan sumber-sumber pengajaran yang dibutuhkan siswa.

c. Pedagogical Content Knowledge ( PCK)

  Menurut Carl J.Wenning (2007: 13), PCK menghadirkan situasi tumpang tindih yang spesifik dari content knowledge dan pedagogical

  knowledge . Dikatakan bahwa: PCK deals with the “specific why and how to” of teaching a given discipline-in this case physics , yaitu bahwa PCK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menguraikan mengapa dan bagaimana mengajar disiplin ilmu yang spesifik, dalam hal ini adalah mengajar fisika.

  Sedangkan menurut Eugenia Etkina (2005: 3), PCK terdiri atas pengetahuan tentang kurikulum fisika, pengetahuan tentang kesulitan-kesulitan siswa, pengetahuan tentang efektifitas strategi pengajaran untuk konsep-konsep tertentu, dan pengetahuan tentang metode penilaian.

  Di dalam PCK ini, Carl J. Wenning menunjukkan ada 18 pengetahuan dan pemahaman yang harus dikuasai dan ditunjukkan oleh guru fisika.

  1) Pengetahuan tentang kurikulum Guru harus memiliki pemahaman tentang pengajaran fisika yang dicerminkan sebagai tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai.

  Termasuk pemasukan materi yang sesuai dengan kurikulum. 2) Pemahaman akan arti “scientifically literate

  Guru harus memiliki definisi yang tepat, dari arti seseorang menjadi “melek” terhadap ilmu pengetahuan. Dengan itu, guru akan memiliki pondasi yang baik yaitu pengetahuan dan pemahaman dari konsep ilmu pengetahuan dan proses yang dibutuhkan bagi seseorang membuat keputusan, sumbangannya dalam bidang sosial dan kebudayaan dan produktivitas ekonomi. 3) Pemahaman tentang siswa

  Guru harus tahu dasar psikologi untuk pembelajaran sains yang efektif. Guru harus menunjukkan kemampuan untuk memahami siswa sebagai individu seutuhnya. Ini termasuk pengetahuan pola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  belajar siswa yang berbeda, sumber ketertarikan, motivasi dan inspirasi serta budaya dan emosi yang berbeda.

  4) Kemampuan pengelolaan kelas Guru harus menunjukkan kemampuan pengelolaan siswa yang baik dengan mempertahankan displin kelas dengan tegas, adil, bersahabat, dan bijaksana. Kemampuan mengelola kelas akan menghadirkan pelajaran secara efektif jadi siswa akan merasa waktu di kelas sebagai nilai yang positif. 5) Kemampuan berkomunikasi

  Guru harus menjadi komunikator yang baik dan efektif, baik dalam memimpin pelajaran, menerima dan merespon informasi. Guru akan menunjukkan komunikasi yang baik melalui penggunan ucapan yang tepat. Guru akan menunjukkan efektivitas dalam komunikasi dengan menghadirkan informasi secara sistematis dan logis, dengan menanyai siswa menggunakan maksud yang tepat dan dengan mendengarkan dan merespon dengan baik pertanyaan, jawaban dan komentar siswa.

  6) Pengetahuan tentang hubungan antara belajar-mengajar Guru harus tahu bahwa mengajar adalah apa yang dilakukan guru dan belajar adalah apa yang dilakukan siswa dan mungkin tidak ada hubungan langsung antara mengajar dan belajar. Guru melihat peran guru sebagai “pemandu sains” yang memfasilitasi siswa belajar dan tahu prinsip utama dari belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7) Sikap ilmiah dan filosofi Guru harus menunjukkan sikap ilmiah (misalnya: kepercayaan, tingkah laku, sopan santun, nilai) dan dapat mengajak siswa dalam aktifitas yang membantu menumbuhkan sikap ilmiah. Guru harus menunjukkan kebiasaan berpikir secara teliti sejalan dengan langkah ilmiah dari inquiry, tata krama, dan nilai yang berhubungan dengan pembelajaran sains. Guru harus memahami asumsi dan keterbatasan pengetahuan ilmiah. 8) Konteks sosial dan teknologi

  Guru harus menunjukkan pemahaman dari dan apresiasi untuk penggunaan fisika pada situasi nyata yang lebih luas. Guru harus dapat menyediakan dasar yang rasional untuk pemasukan fisika dalam kurikulum sekolah yang menghubungkan berbagai wilayah kehidupan secara umum dan teknologi yang termasuk di dalamnya. 9) Lingkungan belajar

  Guru harus tahu bagaimana menyediakan lingkungan yang menstimulus belajar yang mengembangkan komunitas dari pelajar yang berbagi waktu, ruang, dan materi untuk belajar sains. 10) Pembelajaran yang aktif dan berkaitan

  Guru harus memiliki pemahaman dari bagaimana mengajar dalam cara yang aktif dan berkaitan yang membuat dan memungkinkan siswa tertarik dalam sains, dan fisika sebagai bagian di dalamnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11) Penilaian terhadap siswa Guru harus memiliki pemahaman dari tujuan dan prosedur dari penilaian.

  Guru harus tahu bagaimana menggunakan penilaian yang adil, valid, dan reliabel serta konsisten dengan keputusan yang diambil.

  12) Penilaian dan refleksi pribadi Guru harus menunjukkan kebiasaan penilaian pribadi dan refleksi secara objektif pada praktek mengajar pribadi dengan pengamatan terhadap pengembangan praktek yang profesional dan menarik siswa untuk belajar. Melalui supervisi klinis dengan formative feedback.

  13) Teknologi dari pengajaran Guru harus memiliki pengetahuan dan pengalaman pertama dengan teknologi pengajaran dan ilmu pengetahuan yang akan digunakan di kelas. Termasuk peralatan demonstrasi dan laboratorium, komputer dan aplikasinya, dan software dengan akses internet yang akan digunakan siswa. 14) Tanggung jawab profesional Guru seharusnya mematuhi kode etik profesional guru.

  15) Nature of science Guru harus memiliki pemahaman yang luas akan sifat dasar (hakikat) sains. Termasuk membedakan sains dari cara yang lain dalam mengetahui, membedakan sains dasar, sains terapan dan teknologi, mengidentifikasi proses dan kaidah sains sebagai aktifitas profesional dan mendefinisikan fakta-fakta yang dapat diterima dan penjelasan ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16) Pengajaran yang responsif Guru harus tahu apa artinya menjadi guru yang berbudaya responsif agar memastikan partisipasi dari semua siswa yang bebas dari gender, ketidakmampuan dan perbedaan kebudayaan. Guru harus mengajar dalam sebuah cara untuk menghadapi perbedaan gender, ketidakmampuan fisik dan mental, dan perbedaan ras/etnis. 17) Knowledge of authentic best practices

  Guru harus memiliki pemahaman yang dalam tentang praktek sesungguhnya yang terbaik dan bagaimana mereka berhubungan dengan bagaimana siswa belajar. Guru akan memahami pentingya hubungan yang secara efektif dengan konsep awal siswa, akan mengerti bagaimana menggunakan inquiry secara efektif, dan akan mengetahui dengan baik penggunaan praktek pengajaran kooperatif/kolaboratif. 18) Knowledge of generic best practices

  Banyak kemampuan mengajar datang dari pengalaman praktek dan dasar yang kurang baik pada sebuah riset. Banyak dari apa yang dikendalikan sebagai “dasar riset” condong menjadi tidak lebih daripada keistimewaan pengalaman yang bersifat anekdot. Meskipun demikian, praktek terbaik yang disebut “the art of teaching” (seni mengajar) terkadang dapat memberikan sejumlah jalan alternatif yang berharga untuk pengajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Guru Fisika yang Bermutu dan Profesional

  Menurut Trowbridge dan Byee dalam Paul Suparno (2007: 2-4), untuk menjadi seorang guru fisika yang sungguh bermutu dan profesional, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilatih oleh guru fisika

  a. Penguasaan bahan fisika Guru fisika harus menguasai bahan yang mau diajarkan sehingga tidak menyebabkan miskonsepsi pada siswa. Arons (1981) dan Iona (1987) dalam Suparno (2005: 42) mengungkapkan bahwa beberapa guru fisika tidak memahami konsep fisika dengan baik, sehingga salah pengertian ini ditularkan kepada siswa.

  b. Mengerti tujuan pengajaran fisika Guru fisika yang baik harus mengerti tujuan dari pengajaraan fisika.

  Dengan mengerti tujuannya, guru dapat mengarahkan siswa ke arah tujuan dengan lebih efektif dan efisien, antara lain:

  1. Kompetensi fisika yang diharapkan dikuasai siswa

  2. Tuntutan sekolah atau pemerintah dalam pengajaran fisika

  3. Tujuan umum pengajaran fisika, seperti:

  a). Mengerti dan menggunakan metode ilmiah

  b). Menguasai pengetahuan fisika

  c). Menggunakan sikap ilmiah

  d). Memenuhi kebutuhan pribadi dan masyarakat

  e). Kesadaran akan karir masa depan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. Guru dapat mengorganisir pengajaran fisika Guru fisika yang baik dapat mempersiapkan pengajaran sesuai dengan tujuan. Ia juga mengerti cara mengajarkan bahan itu, dapat memilih alat dan sarana yang digunakan dalam pembelajaran, dapat memilih evaluasi dan latihan. Termasuk merencanakan berapa waktu yang digunakan dan tugas apa yang harus dilakukan siswa.

  d. Mengerti situasi siswa Guru perlu berusaha untuk mengerti keadaan siswa, karena pembelajaran fisika akan sungguh mengena pada siswa dan menyenangkan siswa, bila situasi siswa diperhatikan. Beberapa situasi yang perlu diketahui seperti: konsepsi awal siswa, pemikiran siswa, konsep yang telah dipunyai, tingkah laku, perkembangan kognitif, mode, dan situasi psikologis belajarnya, apakah mereka senang, bosan, atau malas. Dengan mengetahui keadaan siswa, guru dapat menciptakan pembelajaran secara lebih kontekstual, sesuai dengan keadaan dan situasi siswa.

  e. Guru dapat berkomunikasi dengan siswa Guru perlu berkomunikasi akrab dengan siswa. Hubungan yang akrab dengan siswa, kemampuan memotivasi, memberikan semangat, menegur dan menggerakkan siswa perlu dibangun. Keterampilan untuk mendekati siswa, membantu siswa belajar, kemampuan mendengarkan apa yang dirasakan dan diinginkan siswa dan kemampuan mengerti kesulitan siswa dalam belajar dan hidup perlu dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  f. Guru menguasai berbagai metode Oleh karena situasi siswa bermacam-macam dan ada yang dirasakan dapat membantu siswa belajar juga bervariasi, maka menguasai metode yang bermacam-macam menjadi sangat penting bagi guru fisika sehingga dapat membantu siswa lebih baik dan tepat. Menguasai berbagai metode mengajar dan memilih cara yang diminati siswa, akan membantu siswa menyukai fisika yang diajarkan.

5. Metode Pembelajaran Fisika

  Metode pembelajaran fisika ada berbagai macam. Secara singkat akan dipaparkan beberapa metode pembelajaran fisika sebagai berikut (Paul Suparno, 2007: 65-160).

  a. Inquiry Dalam metode ini siswa sungguh dilibatkan untuk aktif berpikir dan menemukan pengertian yang ingin diketahuinya dalam proses penemuan melalui pengumpulan data dan tes hipotesis. Model inquiry ini menggunakan prinsip metode ilmiah dalam menemukan suatu prinsip, hukum ataupun teori. Secara umum metode ilmiah mempunyai langkah- langkah: (1) merumuskan persoalan, (2) membuat hipotesis, (3) melakukan percobaan untuk mengumpulkan data, (4) menganalisis data yang diperoleh, (5) mengambil kesimpulan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Hal utama dari metode inquiry adalah menggunakan pendekatan induktif dalam menemukan pengetahuan dan berpusat pada