ANALISIS ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
ANALISIS ABNORMAL RETURN
SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Boromeus Febrian
NIM : 002114055
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ANALISIS ABNORMAL RETURN
SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Boromeus Febrian
NIM : 002114055
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PERSEMBAHAN
Belajar tanpa selera tidak akan berhasil. Tanpa fighting spirit, maka kita bukan
apa-apa.- Soe Hok Gie (aktivis mahasiswa)- Percaya dan yakin pada diri sendiri, hanya itu resep paling manjur untuk menaklukkan kehidupan.
- von Goethe (sastrawan Jerman)-
Skripsi ini kupersembahkan untuk : Bunda M aria Y ang Selalu M enolong Papa dan M ama tercinta
M as Loys dan keluarga K ekasihku…Elly
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui putra-NYA Yesus
Kristus atas rahmat dan bimbingan-NYA, sehingga penulis dapat meyelesaikan
penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS ABNORMAL
RETURN SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE”. Skripsi ini
disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada: 1.Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Ir. Drs. Hansiadi Yuli H., M.Si., Akt selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. Fransiscus Asisi Joko Siswanto, MM, Akt selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi ini.
4. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt selaku Dosen Pembimbing II yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi ini.
5. Drs. G. Anto Listianto, M.S.A., Akt yang telah memberi masukan dan saran dalam perbaikan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma atas ilmu pengetahuan yang diberikan selama penulis menempuh kuliah.
7. Para pegawai Sekretariat Fakultas Ekonomi, Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, dan seluruh pegawai di Universitas Sanata Dharma.
8. Seluruh petugas di Galeri Efek dan Bursa Berjangka Universitas Atma Jaya Yogyakarta atas semua data dan bantuannya.
9. Keluarga tercinta Papa Andreas Gunawan, Mama Maria E. Suyuniastuti, mas Aloysius Bernanda, mbak Valentina Desi Komalasari serta keponakanku Gaby atas semua duk ungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis.
10. Maria Chatarina Elly Puspita Sari atas kasih sayang, perhatian dan doanya.
11. Rm. Fransiskus Borgias Tri Handoko S.M.F yang mendoakan dari Sintang, Kalimantan Barat.
12. Komunitas Wisma Sang Penebus khususnya P.Sebastian Ani Dato C.Ss.R dan P.Laurensius Lino Maran C.Ss.R.
13. Rekan-rekan Akuntansi A 2000, Kliwon, Tono, Hasto, Antok, Novsi, Dendi, Gedhang, Dhungdung, Nana, Tian, Dhanty serta rekan lain yang tidak mungkin disebutkan semua. Sahabatku di Jakarta, Babeh. Terima kasih atas dukungan kalian selama ini.
14. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam rangka penyusunan skripsi.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan pada skripsi
ini. Oleh karena itu penulis mengharapakan masukan dari berbagai pihak terhadap
skripsi ini, sehingga dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.Penulis Boromeus Febrian
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................. ii
HALAMAN PEN GESAHAN .......................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ....................................................... xiii
ABSTRAK ........................................................................................ xiv
ABSTRACT ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................1 A.
1 Latar Belakang Masalah .........................................................
B.
2 Rumusan Masalah ..................................................................
C.
3 Batasan Masalah .....................................................................
D.
3 Tujuan Penelitian ....................................................................
E.
4 Manfaat Penelitian ..................................................................
F.
4 Sistematika Penulisan .............................................................
BAB II LANDASAN TEORI .........................................................
5
B.
25 D. Subjek dan Objek Penelitian .................................................
37 A.
Deskripsi Data .........................................................................
35 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................
34 C.
Data Perusahaan ......................................................................
32 B.
Indeks Harga Saham ...............................................................
32 A. Sejarah Bursa Efek Jakarta .....................................................
27 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................
26 G. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis........................
26 F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................
26 E. Data yang Diperlukan ...........................................................
25 C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................
Saham ....................................................................................
25 B. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................
25 A. Jenis Penelitian ......................................................................
23 BAB III METODA PENELITIAN .................................................
22 I. Perumusan Hipotesis ................................................................
20 H. Telaah Studi Terdahulu .........................................................
20 G. Efisiensi Pasar ......................................................................
17 F. Periode Estimasi dan Periode Peristiwa ...............................
16 E. Return dan Abnormal Return ................................................
11 D. Studi Peristiwa ......................................................................
10 C. Dividen ..................................................................................
37
C.
50 Pembahasan .............................................................................
BAB VI PENUTUP .........................................................................
53 A.
53 Kesimpulan ..............................................................................
B.
53 Keterbatasan Penelitian ...........................................................
C.
54 Saran ........................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
55 LAMPIRAN ......................................................................................
57
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1: Daftar perusahaan yang membagikan dividen meningkat ..........................................
35 Tabel 2: Daftar perusahaan yang membagikan dividen menurun ............................................
36 Tabel 3: Hasil uji beda dua rata-rata abnormal return pada kelompok dividen naik .........................
43 Tabel 4: Hasil uji beda dua rata-rata abnormal return Pada kelompok dividen turun .......................
49
ABSTRAK
ANALISIS ABNORMAL RETURN
SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE
Boromeus Febrian
NIM: 002114055
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan abnormal
return yang ditimbulkan oleh pengumuman ex-dividend date. Jenis penelitian
yang dilakukan adalah studi empiris dengan menggunakan metodologi studi
peristiwa.Data yang digunakan adalah data sekunder berupa harga penutupan saham
harian serta ideks harga saham gabungan selama 100 hari periode estimasi, 10 hari
sebelum tanggal ex-dividen, 1 hari pada saat tanggal ex-dividend, dan 10 hari
setelah tanggal ex-dividend. Sampel dalam penelitian adalah 27 perusahaan yang
membagikan dividen tunai pada tahun 2006. Sampel dibagi dua, yaitu yang
membagikan dividen naik dan dividen turun. Pengujian hipotesis dalam penelitian
ini menggunakan uji t.Hasil penelitian secara statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan antara sebelum dan sesudah
pada kelompok dividen meningkat. Pada kelompok dividen ex-dividend datemenurun didapatkan perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan pada
sembilan hari sebelum dan sembilan hari sesudah ex-dividend date, dengan dua
hari sebelum dan dua hari sesudah ex-dividend date.
ABSTRACT
ABNORMAL RETURN ANALYSIS
BEFORE AND AFTER EX-DIVIDEND DATE
Boromeus Febrian
NIM : 002114055
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2008
The aim of this research was to find whether there was abnormal return
difference, caused by ex-dividend date announcement. The research was an
empirical study, using event study methodology.The data used were secondary data in the form of stock’s closing price and
composite index for 100 days estimation periods, ten days before and after ex-
dividend date, and one at ex-dividend date. The research used 27 companies that
shared the cash dividend in the year of 2006 as the samples. The samples were
divided into two groups, companies that shared increased and decreased cash
dividend. The hypothesis examination in this research used t test.Statistically, there was no significance difference of average abnormal
return before and after ex-dividend date on increased dividend groups. On
decreased dividend groups, there was significance difference of average abnormal
return on nine days before and after ex-dividend date, and two days before and
after ex-dividend date.BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh hasil (return) sedangkan pihak issuer dapat memanfaatkan dana tersebut untuk pengembangan bisnisnya. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh hasil bagi pemilik dana, sesuai dengan karakter investasi yang dipilih.
Pasar modal berperan besar sebagai alternatif pembiayaan/pendanaan jangka panjang perusahaan selain perbankan. Selain sebagai aspek pendanaan, pasar modal hadir sebagai alternatif berinvestasi bagi para investor. Pasar modal menyediakan berbagai jenis surat berharga sebagai sarana berinvestasi seperti saham. Saham merupakan instrumen penyertaan yang memungkinkan investor mendapatkan keuntungan finansial seperti dividen dan keuntungan
Pembagian dividen tunai oleh perusahaan kepada pemegang saham akan menyebabkan posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Dari pihak perusahaan dengan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar dividen kepada pemegang saham, maka akan mempengaruhi cash flow perusahaan yang nantinya dapat mengganggu operasi perusahaan. Sementara investor mengharapkan perusahaan secara rutin membagikan dividen.
Penelitian yang dilakukan oleh Michaely (1991) seperti dikutip oleh Pujiono (2002), menyatakan bahwa pembagian dividen tunai kepada pemegang saham akan berdampak terhadap pendanaan perusahaan, karena perusahaan mengeluarkan dana kas besar untuk pemegang saham. Semakin besar dividen yang dibayar akan mengurangi besarnya laba ditahan, sehingga posisi modal perusahaan akan turun. Hal ini membuat investor berpikiran negatif sehingga harga saham perusahaan tersebut pada saat ex-dividend date mengalami penurunan, sehingga terjadi abnormal return yang negatif.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dilakukan untuk mencoba melihat pengaruh ex-dividend date terhadap abnormal return dengan adanya
pengumuman dividen tunai meningkat dan menurun di Bursa Efek Jakarta.
B. Rumusan Masalah 1.
Apakah ada perbedaan rata-rata abnormal return antara sebelum dan sesudah ex-dividend date dengan adanya pengumuman dividen tunai meningkat di Bursa Efek Jakarta?
2. Apakah ada perbedaan rata-rata abnormal return antara sebelum dan sesudah ex-dividend date denga n adanya pengumuman dividen tunai menurun di Bursa Efek Jakarta? C.
Batasan Masalah Beberapa penelitian terdahulu me ngenai studi peristiwa ex-dividend date, lebih melihat pada pengaruhnya terhadap volume perdagangan saham dan harga saham. Pada penelitian ini penulis membatasi masalah hanya pada reaksi ya ng mungkin terjadi pada saat ex-dividend date karena pengumuman
dividen tunai. Reaksi tersebut diukur dengan menggunakan abnormal return.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian dilakukan untuk : 1. Mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata abnormal return yang ditimbulkan oleh pengumuman dividen tuna i meningkat pada saat sebelum dan sesudah ex dividend date? 2. Mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata abnormal return yang ditimbulkan oleh pengumuman dividen tunai menurun pada saat sebelum dan sesudah ex dividend date?
E. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Penulis: Penelitian ini merupakan salah satu cara bagi penulis untuk melatih kemampuan menganalisis suatu masalah, serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh
2. Bagi Universitas: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi di bidang pasar modal, dan bila diperlukan dapat dijadikan suatu bahan referensi bagi penelitian berikutnya.
F. Sistematika Penulisan BAB
I Pendahuluan Dalam bab ini dijelaskan secara singkat mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB
II Landasan Teori
Bab ini menjelaskan teori-teori yang menunjang penelitian yang dilakukan. BAB III Metoda Penelitian Dalam bab ini dibahas mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data-data yang diperlukan,
teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data. BAB
IV Gambaran Umum Perusahaan Dalam bab ini diuraikan secara singkat mengenai sejarah Bursa Efek Jakarta, dan data perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.
BAB
V Analisis Data dan Pembahasan Dalam bab ini diuraikan mengenai analisis dan pembahasan data dari penelitian yang telah dilakukan. BAB
VI Penutup Dalam bab ini diuraikan kesimpulan yang merupakan ringkasan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
BAB II LANDASAN TEORI A. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Secara teoritis, pasar modal merupakan perdagangan instrumen
keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stock ) maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan pemerintah maup un oleh perusahaan swasta (Usman, dkk, 1998:11). Pasar modal adalah pertemuan pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2001:17). Bursa efek merupakan tempat dimana terjadinya jual beli
sekuritas, jadi bursa efek adalah arti dari pasar modal secara fisik.
Dalam UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Sedangkan pengertian bursa efek dalam UU No.8 tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan meyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
2. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Keberhasilan Pasar Modal Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu pasar modal adalah sebagai berikut (Husnan, 1996:8): a.
Supply sekuritas Faktor ini berhubungan dengan banyaknya perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal b. Demand akan sekuritas
Income per capita suatu negara dan distribusi pendapatan mempengaruhi supply dan demand terhadap sekur itas.
c.
Kondisi politik dan ekonomi Kondisi politik yang stabil di suatu negara ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand terhadap sekuritas.
d.
Masalah hukum dan peraturan Pembeli sekuritas mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar mutlak diperlukan.
e.
Lembaga dan profesi penunjang pasar modal Lembaga dan profesi penunjang perlu untuk bekerja secara profesional sehingga kegiatan dan transaksi di bursa efek bisa berlangsung dengan cepat, efisien, dan bisa dipercaya (Suta,
2000:191). Beberapa lembaga dan profesi penunjang pasar modal adalah: i.
BAPEPAM BAPEPAM merupakan singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal. Perusahaan yang akan menerbitkan sekuritas harus mendapatkan ijin dari BAPEPAM. ii.
Perusahaan Efek Dalam UU Pasar Modal ditetapkan bahwa perusahaan efek dapat melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek dan manajer investasi. iii.
Bursa Efek Bursa efek adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan perdagangan sekuritas di lantai bursa. iv.
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) LPP pada dasarnya adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi bank kustodian, dan perusahaan efek. v.
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) Peranan LKP adalah untuk melaksanakan kliring dan menjamin penyelesaian transaksi. vi.
Kustodian Kustodian hanya dapat diselenggarakan oleh LPP, perusahaan vii.
Biro Administrasi Efek (BAE) BAE menyediakan jasa kepada emiten dalam bentuk pencatatan dan pemindah kepemilikan efek-efek. viii.
Lembaga Pemeringkat Efek Apabila suatu emiten melakukan penawaran umum obligasi atau surat utang la innya, maka ketentuan pasar modal menetapkan bahwa obligasi yang dikeluarkan tersebut harus terlebih dahulu diperingkat oleh suatu lembaga independen pemeringkat efek. ix.
Akuntan Akuntan berperan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan dan memberikan pendapat mengenai kewajaran atas data yang disajikan dalam laporan keuangan. x.
Underwriter adalah penjamin emisi yang mengambil resiko Underwriter untuk menjualkan saham/obligasi emiten dengan mendapat suatu imbalan. xi.
Wali Amanat (Trustee) Wali Amanat merupakan pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh pemegang obligasi. xii.
Notaris Dalam emisi saham, notaris berperan dalam membuat akta perubahan anggaran dasar emiten, dan pembuatan perjanjian xiii.
Konsultan hukum Konsultan hukum memberikan pendapat hukum mengenai emisi, emiten atau pihak lain yang terkait dengan kegiatan pasar modal. xiv.
Perusahaan Penilai Peranan perusahaan penilai dalam menentukan nilai wajar dari harta milik perusahaan.
B. Saham 1.
Pengertian Saham Saham adalah sebuah surat berharga yang menunjukkan bahwa pemegangnya turut serta atau berpartisipasi dalam modal suatu perusahaan, pemegang saham turut memiliki sebagian kekayaan perusahaan (Koetin, 1993 : 20). Saham adalah sebuah surat berharga yang menunjukkan bahwa seseorang ikut memiliki sebuah perseroan terbatas (Suadi, 1994 : 213).
Saham yang merupakan bukti kepemilikan PT mempunyai beberapa hak ( Baridwan, 2000 : 393): a.
Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan, yaitu melalui hak suara dalam rapat pemegang saham.
b.
Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh perusahaan. d.
Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal perusahaan dilikuidasi
2. Jenis – jenis Saham Terdapat dua jenis saham (Baridwan, 2000 : 394 ), yaitu: a.
Saham Biasa (Common Stock) Saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan paling akhir bila perusahaan dilikuidasi. Bila saham perusahaan yang dikeluarkan hanya satu macam maka saham itu selalu saham biasa.
b.
Saham Preferen (Preferred Stock) Saham preferen merupakan saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian dividen atau pembagian aktiva pada saat likuidasi. Dividen dibagikan terlebih dahulu untuk pemegang saham preferen, kalau ada kelebihan baru dibagikan kepada pemegang saham biasa.
C. Dividen 1.
Pengertian Dividen Dividen adalah bagian laba bersih setelah bunga dan pajak yang dibagikan kepada pemegang saham (Sulistyastuti, 2002:3). Dividen adalah bagian keuntungan Perusahaan Terbuka untuk pemegang saham (Suadi, 1994:230). Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham perusahaan yang sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki (Baridwan, 2000:434).
2. Bentuk – bentuk Dividen Dividen dapat diberikan dalam berbagai bentuk. Dilihat dari bentuk dividen yang didistribusikan kepada pemegang saham, dividen dapat dibedakan menjadi beberapa jenis ( Baridwan, 2000:434): a.
Dividen kas (cash dividens) Dividen yang paling umum dibagikan oleh perusahaan adalah dalam bentuk kas. Pimpinan perusahaan perlu memperhatikan apakah jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut.
b.
Dividen aktiva selain kas (property dividens) Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat – surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan, barang dagangan atau aktiva – aktiva lain.
c.
Dividen utang (scrip dividens) Dividen utang timbul apabila laba tidak dibagi itu saldonya mencukupi untuk pembagian dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak cukup. Sehingga pimpinan perusahaan akan mengeluarkan scrip yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu dividens yang akan datang.
d.
Dividen likuidasi (liquidating dividens) Dividen likuidasi merupakan dividen yang diberikan kepada e.
Dividen saham (stock dividens) Dividen saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipungut pembayaran kepada para pemegang saham.
3. Kebijakan Dividen Kebijakan dividen berkaitan dengan penentuan pembagian pendapatan antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan di dalam perusahaan yang berarti pendapatan tersebut harus ditahan di dalam perusahaan (Riyanto, 1999:265). Ada macam – macam kebijakan dividen yang dilakukan oleh perusahaan, antara lain: a.
Kebijakan dividen yang stabil Jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan relatif tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per tahunnya berfluktuasi.
b.
Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus jumlah ekstra tertentu Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar saham setiap tahunnya. Dalam keadaan keuangan yang lebih baik, perusahaan akan membayarkan dividen ekstra selain dividen minimal. Bila keadaan keuangan memburuk maka yang dibayarkan hanya dividen minimal saja. c.
Kebijakan dividen dengan penetapan dividend payout ratio yang
konstan Perusahaan yang menjalankan kebijakan ini menetapkan dividen payout ratio yang konstan. Ini berarti bahwa jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuaidengan perkembangan keuangan neto yang diperoleh setiap tahunnya.
d.
Kebijakan dividen yang fleksibel Dividen yang dibayarkan setiap tahunnya disesuaikan dengan posisi finansial dan kebijakan finansial dari perusahaan yang bersangkutan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan adalah sebagai berikut (Riyanto, 1999:267): a.
Posisi likuiditas perusahaan Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham.
b.
Kebutuhan dana untuk membayar hutang Apabila perusahaan menetapkan bahwa pelunasan utangnya diambil dari laba ditahan, berarti perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk keperluan tersebut, yang berarti bahwa hanya sebagian kecil saja dari pendapatan yang dapat dibayarkan c.
Tingkat pertumbuhan perusahaan Makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, makin besar kebutuhan akan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut. Makin besar kebutuhan dana untuk membiayai pertumbuhan, perusahaan akan cenderung untuk menahan pendapatannya daripada dibayarkan sebagai dividen bagi para pemegang saham.
d.
Pengawasan terhadap perusahaan Apabila ekspansi dibiayai dengan penjualan saham baru, akan melemahkan ‘kontrol’ dari kelompok yang dominan di dalam perusahaan. Mempercayakan pada pembelanjaan intern dalam rangka mempertahankan ‘kontrol’ terhadap perusahaan, berarti mengurangi ‘dividend payout ratio’.
4. Prosedur Pembagian Dividen Pembagian dividen merupakan satu hal yang dinantikan oleh pemegang saham. Berkaitan dengan jadwal pembagian dividen, terdapat beberapa istilah yang perlu diketahui ( Basir dan Fakhrudin, 2005:103), yaitu: a.
Declaration Date, merupakan tanggal pengumuman pembagian dividen yang disampaikan emiten.
b.
Cum–Dividend Date, merupakan tanggal terakhir perdagangan saham yang masih mengandung hak untuk mendapatkan dividen.
c.
Ex–Dividend Date, merupakan tanggal dimana perdagangan saham membeli pada tanggal ini atau sesudahnya, saham tersebut sudah tidak lagi memberikan dividen. Sebaliknya jika seseorang ingin menjual saham dan masih ingin mendapatkan hak dividen, maka ia harus menjual pada tanggal ex-dividend atau sesudahnya.
d.
Recording Date, merupakan tanggal pencatatan atau tanggal penentuan para pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
e.
Dividend Payment, merupakan tanggal pembayaran dividen kepada pemegang saham yang berhak.
D. Studi Peristiwa
Metodologi studi peristiwa (event study) merupakan salah satu metodologi yang sering digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian di bidang ekonomi dan keuangan khus usnya di pasar modal akhir-akhir ini (Budiarto, 2002:295). Tujuan dari studi peristiwa adalah mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman.
Reaksi pasar terhadap pengumuman suatu peristiwa ditunjukkan dengan perubahan harga dari sekuritas perusahaan yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Jadi studi peristiwa menganalisis abnormal return dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman dari suatu peristiwa.
E. Return dan Abnormal Return 1.
Actual Return Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya atau yang dihitung dengan rumus ( Budiarto, 2002:299):
P P i , t − i , t
1 −
R i , t =
P i , t
1 − 2.
Abhnormal return Abnormal Return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor).
Dengan demikian abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi: ( )
AR R E R it = it − it dimana:
AR = abnormal reurn sekuritas ke- i pada periode peristiwa ke-t
it
R = return yang sesungguhnya terjadi untuk sekuritas ke- i pada
it periode peristiwa ke-t ( ) = return ekspektasi sekuritas ke- i untuk periode peris tiwa ke-tE R it 3.
Expected Return Sedang return ekspektasi (expected return) merupakan return yang
Jogiyanto (2003) mengestimasi return ekspektasi menggunakan model
estimasi mean-adjusted model, market model dan market-adjusted-model.
a.
Mean-adjusted Model Mean-adjusted model menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Persamaan dalam model ini dapat dibuat sebagai berikut:
T R R E t t j j i t i
∑ =
=
2
1 , ,
) ( Keterangan: E(R i,t ) = tingkat pengembalian yang diharapkan untuk saham i pada periode ke t R i,j = return sesungguhnya saham ke- i pada periode estimasi ke-j T = lamanya periode estimasi yaitu dari t1 sampai dengan t2 b.
Market Model Perhitungan return ekspektasi dengan market model dilakukan dengan dua tahap, yaitu (1)membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi, (2)menggunakan model ekspektasi tersebut untuk mengestimasi return ekspektasi di periode jendela. Model return ekspektasi dapat dibentuk dengan menggunakan teknik regresi Ordinary Least Square (OLS), dengan persamaan: t i t m i i t i
R R E , , ,
. ) ( ε β α + + =
Keterangan: E(R i,t
) = tingkat pengembalian yang diharapkan untuk saham i periode t a i = intersep untuk saham ke i ß i = koefisien slope yang merupakan beta dari saham ke-i R m,t
= tingkat pengembalian indeks pasar pada periode t e i,t = kesalahan residu saham ke- i pada periode estimasi c.
Market-adjusted Model Model ini menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, tidak perlu menggunakan periode estimasi karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. t m t i
R R E , ,
) ( = Keterangan:
E(R i,t ) = return ekspektasi saham i pada periode ke-t
R m,t = return indeks pasar pada periode ke-tF. Periode Estimasi dan Periode Peristiwa Periode estimasi umumnya merupakan periode sebelum periode peristiwa (Jogiyanto, 2003:435). Periode peristiwa disebut juga dengan periode pengamatan atau periode jendela. Periode jendela secara umum juga melibatkan hari sebelum tanggal peristiwa untuk melihat apakah ada kebocoran informasi. Periode jendela sebagai periode pengamatan merupakan periode yang akan dihitung nilai abnormal return-nya.
G. Efisiensi Pasar Bentuk dari efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia (Jogiyanto, 2003:370). Pasar efisien yang ditinjau dari ketersediaan informasi disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market), sedangkan pasar efisien yang ditinjau dari kemampuan pelaku pasar mengambil keputusan berdasarkan analisis atas informasi yang tersedia disebut efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market).
1. Efisiensi Pasar secara Informasi Fama (1970) seperti yang dikutip oleh Jogiyanto (2003: 371) membedakan tiga macam bent uk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi
sekarang yang dipublikasikan, dan informasi privat sebagai berikut: a.
Efisiensi pasar bentuk lemah Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas secara penuh mencerminkan informasi masa lalu. Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi.
b.
Efisiensi pasar bentuk setengah kuat Pasar efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang berada di laporan- laporan keuangan perusahaan.Dalam pasar efisien setengah kuat, tidak ada investor yang dapat menggunakan informasi untuk mendapatkan abnormal return dalam jangka waktu yang lama.
c.
Efisiensi pasar bentuk kuat Pasar efisien dalam bentuk kuat jika harga- harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Dalam pasar efisien bentuk kuat, tidak ada investor yang dapat memperoleh abnormal return karena mempunyai informasi privat.
Ketiga bentuk efisiensi pasar berhubungan satu sama lain dalam tingkatan
yang kumulatif. Efisiensi pasar bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk
setengah kuat sedangkan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk
kuat.2. Efisiensi Pasar secara Keputusan Informasi yang perlu diolah lebih lanjut menyebabkan ketersediaan informasi saja tidak menjamin pasar akan efisien. Jogiyanto (2003:377) menyebutkan bahwa efisiensi pasar dimana semua informasi tersedia dan pelaku pasar dapat mengambil keputusan dengan canggih sebagai efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market).
Efisiensi pasar secara keputusan sama dengan efisiensi pasar bentuk setengah kuat menurut Fama (1970) seperti yang dik utip Jogiyanto (2003:377) . Perbedaannya adalah, efisiensi pasar secara informasi hanya mempertimbangkan satu faktor saja, yaitu ketersediaan informasi.
Efisiensi pasar secara keputusan mempertimbangkan dua faktor, yaitu ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar. Dengan memperhatikan lebih banyak faktor, efisiensi bentuk setengah kuat secara keputusan merupakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat yang lebih tinggi dibandingkan efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi H.
Telaah Studi Te rdahulu
Beberapa penelitian mengenai fenomena ex-dividend date antara lain: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Pujiono (2002) terhadap perusahaan- perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Singapura dari tahun 1992-1996 memberikan hasil yang bervariasi. Variabel dividen untuk sampel data Indonesia berpengaruh positif terhadap harga saham data Singapura menunjukkan pengaruh negatif terhadap harga saham pada waktu ex-dividend day.
2. Sularso (2003) yang meneliti pengaruh pengumuman ex-dividend date di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2000-2002, mengambil sampel 14 saham.
Sampel dibagi dua yaitu dividen naik dan dividen turun. Metodologi event study dipakai untuk mengamati pergerakan harga saham di pasar modal.
Untuk menguji reaksi harga dilakukan tes abnormal return terhadap dividen naik dan dividen turun pada saat ex-dividend date. Dari penelitian disimpulkan harga saham bereaksi negatif terhadap informasi pengumuman dividen naik dan bereaksi positif terhadap informasi dividen turun.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Alim dan Na’im (2001) mengenai pengaruh perubahan pajak terhadap volume perdagangan saham di sekitar hari ex-dividend, menyimpulkan bahwa perubahan pajak mempunyai pengaruh negatif terhadap volume perdagangan di sekitar hari ex-dividend. Peneliti menguji pengaruh pemberlakuan UU Perpajakan tahun 1994, yang dianggap tidak ada perbedaan hambatan pajak antara investor domestik dan investor asing.
I. Perumusan Hipotesis
Mengenai hipotesis, Suharyadi (2004: 390) merangkum beberapa pendapat antara lain: hipotesis adalah sebuah dugaan atau referensi yang dirumuskan
diamati dan digunakan sebagai petunjuk dalam pengambilan keputusan (Good
dan Scates. 1954), hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu
parameter populasi yang dimaksudkan untuk pengujian dan berguna untuk
pengambilan keputusan (Lind, 2003).Secara umum pembagian dividen tunai direspon positif oleh investor,
apalagi jika dividen yang dibagikan cukup besar. Harga saham perusahaan
yang membagi dividen umumnya akan naik sampai dengan tanggal cum-
dividen , namun terkoreksi kembali ketika memasuki ex-dividend date. Reaksi
investor yang ditunjukkan dengan perubahan harga dari sekuritas yang
bersangkutan tersebut diukur dengan menggunakan abnormal return.Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1: terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan
antara sebelum dan sesudah ex-dividend date dengan adanya pengumuman dividen tunai meningkatH2: terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan
antara sebelum dan sesudah ex-dividend date dengan adanya pengumuman dividen tunai menurunBAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus di Bursa Efek Jakarta
dengan metode studi peristiwa (event study) mengenai pengaruh ex-dividend date terhadap harga saham dengan adanya pengumuman dividen tunai meningkat atau menurun.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di perpustakaan Universitas Sanata Dharma, serta Galeri Efek dan Bursa Berjangka Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2007.
C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda- benda, dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian. Sampel adalah bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian. Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu metode pengambilan
sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Kriteria tersebut adalah:
1. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun
2005-2006, serta mengeluarkan dividen tunai secara berturut-turut.
2. Data tanggal pengumuman dividen selama periode tersebut tersedia di bursa atau media massa.
3. Bersih dari efek-efek penggangu seperti stock split, right issue.
D. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Objek yang ingin diteliti adalah reaksi pasar modal terhadap pengumuman dividen pada waktu ex dividend date.
E. Data yang Diperlukan 1.
Gambaran umum Pasar Modal Indonesia.
2. Data closing price saham perusahaan yang dijadikan sampel sepuluh hari sebelum peristiwa sampai dengan sepuluh hari setelah peristiwa ex- dividend date . Data closing price saham digunakan untuk menghitung return harian saham.
F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil data atau informasi yang tersedia di Galeri Efek Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam bentuk dokumentasi berupa data closing price saham dari perusahaan-perusahaan
G. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1.
Analisis Data Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan untuk menjawab dua masalah penelitian adalah sebagai berikut: a.
Menghitung actual return Penghitungan actual return pada periode estimasi dengan rumus sebagai berikut:
P − P it t
1 −
R = it
P t
1
−Keterangan: R it = actual return P = harga saham b. Menghitung return pasar
Return pasar adalah tingkat keuntungan seluruh saham yang ada di bursa.
IHSG −
IHSG
t t1 −
R = m t
IHSG
t
1
−
Keterangan: R mt = return indeks pasar saat t