Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Kaimana
Sebagai skenario pelaksanaan koordinasi dan keterpaduan rencana sektor terkait bidang perumahan dan permukiman (antara lain, pertanahan, perumahan, pembiayaan, prasarana/sarana).
Sebagai payung atau acuan baku bagi seluruh pelaku dan penyelenggara perumahan adan permukiman (pemerintah, swasta dan masyarakat)
4.1.2 Profil Pembangunan Permukiman
4.1.2.1 Kondisi Umum
Rencana program pemukiman di Kabupaten Kaimana meliputi kawasan perkotaan dalam hal ini Kota Kaimana dan pedesaan di distrik-distrik yang ada di Kabupaten Kaimana.
Pada umumnya di Kabupaten Kaimana, kualitas perumahan ditentukan oleh kualitas bangunan serta fasilitas permukiman yang tersedia. Luas lantai rumah yang digunakan rumah tangga di Kabupaten Kaimanaadalah sebagai berikut (Susenas, 2005) :
4.1 Rencana Pengembangan Permukiman
a. Luas Lantai < 20 m2 = 134 KK (2,95%)
4.1.1 Petunjuk Umum
b. Luas Lantai 20-49 m2 = 3.220 KK (70,73%) Pengembangan permukiman adalah rangkaian kegiatan yang bersifat multisektor
c. Luas Lantai 50 – 99 m2 = 890 KK (19,55%) meliputi kegiatan pengembangan permukiman baru dan peningkatan kualitas d. Luas Lantai 100-149 m2 = 253 KK (5,56%) permukiman lama baik di perkotaan (kecil, sedang, besar dan metropolitan), di e. Luas Lantai >150 m2 = 55 KK (1,21%) pedesaan (termasuk daerah-daerah tertinggal dan terpencil) maupun kawasan-kawasan Jenis dinding rumah yang digunakan rumah tangga terdiri atas : tertentu di Kabupaten Kaimana. a. Tembok = 1,266 KK (27,82%)
Pengembangan permukiman baik diperkotaan maupun di perdesaan pada hakekatnya
b. Kayu = 2.783 KK (61,14%) adalah untuk mewujudkan kondisi perkotaan dan perdesaan yang layah huni (livable), c. Bambu = 51 KK ( 1,12%) aman, nyaman, damai dan sejahtera serta berkelanjutan. d. Lainnya = 452 KK ( 9,93%)
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah Sedangkan berdasarkan jenis atap yang digunakan rumah tangga di Kabupaten Kaimana
(RP4D) : terdiri atas: a. Beton = 110 KK (2,42%)
B. Kawasan Perdesaan
b. Genteng = 182 KK (4%) Rencana pengembangan permukiman di kawasan pedesaan diarahkan pada daerah yang
c. Sirap = 50 KK (1,1%) mempunyai potensi untuk menjadi pusat pertumbuhan dari daerah-daerah
d. Seng = 3.197 KK (70,23%) hinterlandnya yang sangat urgen membutuhkan perbaikan lingkungan pemukiman.
e. Asbes = 25 KK (0,55%) Wilayah pedesaan di Kabupaten Kaimana didominasi oleh bangunan semi permanen dan
f. Ijuk = 745 KK (16,37%) sederhana yang tersebar di wilayah kabupaten.
g. Lainnya = 243 KK (5,34%) Sebagian besar lantai rumah bukan tanah yaitu 3.881 KK (85,26%) dan sisanya 671 KK
4.1.2.1.2 Prasarana Dan Sarana Dasar Permukiman (14,74%) berlantai tanah.
Prasarana dan sarana merupakan kelengkapan dasar fisik yang harus dimiliki oleh setiap perumahan dan permukiman baik itu yang terletak di perkotaan maupun diperdesaan.
4.1.2.1.1 Gambaran Umum
Di Kabupaten Kaimana kelengkapan prasarana dan sarana perumahan dan permukiman
A. Kawasan Perkotaan
masih sangat terbatas. Adapun kelengkapan prasarana dan sarana permukiman yang Kawasan permukiman yang ada di Kabupaten Kaimana tersebar di sepanjang jalan yang tersedia dapat dilihat pada Tabel 4.1. ada. Secara umum kawasan pemukiman terkonsentrasi di Kota Kaimana Rencana Pengembangan Kawasan Perumahan Baru di Kabupaten Kaimana diarahakan
4.1.2.1.3 Parameter Teknis Wilayah
disekirar jalan yang ada mengingat pada lahan-lahan tersebut masih merupakan lahan Beberapa parameter yang digunakan dalam perencanaan pembangunan prasarana dan yang relatif kosong. sarana permukiman dapat dilihat pada Tabel 4.2.
4.1.2.1.4 Aspek Pendanaan
Aspek pendanaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman. Dilihat dari kemampuan masyarakat yang ada di Kabupaten Kaimanadalam hal pendanaan PSD permukiman sangat kecil. Sejauh ini pendanaan atau pembiayaan PSD masih sepenuhnya dilakukan oleh Pemerintah daerah dan pihak Swasta.
Kawasan Permukiman di Perkotaan
- Tinggi (≥ 200 jiwa/ha) - Ha -
- Sedang (100 - 200 jiwa/ha) - Ha -
- Rendah (50 - 200 jiwa/ha) 1.870.000 Ha
b. Off-site Unit - - - -
- Permanen
- Semi Permanen 2.783 Unit -
- Tidak Permanen 503 Unit -
15 Liter/Dtk
4. Prasarana Air Limbah
a. On-site Unit 100 sedang 50 -
TABEL 4.2 PARAMETER TEKNIS WILAYAH DI KABUPATEN KAIMANA TAHUN 20081. Perpipaan 30% - 1.557 KK -
BOD mg/ltr COD mg/ltr B TINGKAT PENYEDIAAN AIR BERSIH
7. Badan Air :
2. Saluran Air Hujan M 3 1,000 sedang 25 -
6. Ketinggian dan Kemiringan Lahan (Topografi) 0 - 45 % bervariasi
TABEL 4.1 PRASARANA DAN SARANA DASAR PERMUKIMAN SKALA BESAR DI KABUPATEN KAIMANA TAHUN 2008No. Uraian Besaran Keterangan 1 2 3 4 A KARAKTERISTIK FISIK KOTA
1. Jumlah Penduduk : 22.731 jiwa 7 distrik Tingkat Kepadatan :
2. Tipe Bangunan :
1.266 Unit -
3. Jenis Tanah Aluvial hasil uji tanah
- Nama Sungai Sungai Anggris -
- Peruntukan Suplay Air Bersih -
- Debit
3. Prasarana Air Minum lt/det 10 sedang 25 -
1. Jalan Lingkungan M 1,500 sedang 25 -
5. Tinggi Muka Air Tanah M
5. Prasarana dan sarana Unit 5 buruk 5 - Persampahan
No. Pengelola/PSD Satuan Jumlah Kondisi Tingkat Pelayanan % KK Keterangan 1 2 3 4 5 6 7
1 Masyarakat
1. Jalan Lingkungan M 10,000 sedang 30 -
2. Saluran Air Hujan M 3 35,000 buruk 15 -
3. Prasarana Air Minum lt/det 10 sedang 15 -
4. Prasarana Air Limbah
a. On-site Unit 20 baik 10 -
2 Swasta
3 Perumnas
1. Jalan Lingkungan M - - - -
2. Saluran Air Hujan M 3 - - - -
3. Prasarana Air Minum lt/det - - - -
4. Prasarana Air Limbah
a. On-site Unit - - - -
b. Off-site Unit - - - -
5. Prasarana dan sarana Unit - - - - Persampahan
4. Permeabilitas Tanah
- Kualitas
b. Off-site Unit - - - -
5. Prasarana dan sarana Unit
5. Prasarana dan sarana Unit - - - - Persampahan
b. Off-site Unit - - - -
a. On-site Unit 100 sedang -
4. Prasarana Air Limbah
3. Prasarana Air Minum lt/det 10 sedang 15 -
2. Non Perpipaan 70% - 3.633 KK -
2. Saluran Air Hujan M 3 300 sedang 20 -
4.1.2.1.5 Aspek Kelembagaan
Aspek kelembagaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam pengelolaan permukiman. Di Kabupaten Kaimana lembaga yang mengelola permukiman adalah sebagai berikut :
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) berfungsi sebagai: Memberikan arahan, kebijakan dan strategi dalam pengusulan pembangunan permukiman Merumuskan program pembangunan permukiman
4 Pemerintah b. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) berfungsi sebagai :
3 20 - Persampahan
1. Jalan Lingkungan M 5,000 sedang 20 -
4.1.3 Permasalahan Pembangunan Permukiman
Instansi teknis pengelola permukiman
4.1.3.1 Analisa Permasalahan, Alternatif Pemecahan Dan Rekomendasi
Penyiapan prasarana dan sarana permukiman Permasalahan pembangunan permukiman yang ada di Kabupaten Kaimana adalah
Memberikan pembinaan dan pengaturan dalam hal pengelolaan permukiman sebagai berikut :
c. Pihak Swasta berfungsi sebagai : Lahan untuk pembangunan perumahan
Melaksanakan pembangunan perumahan dan permukiman Struktur tanah
4.1.2.2 Sasaran
Topografi Pembiayaan/pendanaan
Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
Geografis wilayah 1. Tersedianya permukiman yang layak huni.
Kelembagaan
2. Tersedianya prasarana dan sarana dasar permukiman yang memadai
Sumberdaya Manusia 3. Tersedianya lingkungan permukiman yang sehat.
Tabel 4.3
Tabel 4.4 Permasalahan yang dihadapi Komponen PembangunanPerbandingan Alternatif Pemecahan Masalah PSD PSD Permukiman Kabupaten Kaimana Permukiman Kabupaten Kaimana Tahun 2009
Tahun 2009 No. Kondisi Sistem Target Renc. Strategi Besaran Keterangan
Parameter yang yang Ada Nasional Pembangunan Permasalahan
No. Satuan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Dibandingkan Kota
A. TEKNIS Mahalnya
- Bahan - Bangun >B. KELEMBAGAAN Status
- Tanah - - -
C. KEUANGAN Dana
- Besaran - - - >D. - PROMOSI
- = Data Tidak Tersedia
- = Data Tidak Tersedia
Untuk meningkatkan kualitas hidup dan menunjang kegiatan masyarakat di Kabupaten Kaimana, maka perlu diusulkan pembangunan permukiman. Adapun usulan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan-kegiatan yang secara spesifik memperlihatkan : Kelayakan teknis Kelayakan ekonomi/keuangan Kelayakan sosial Kelayakan lingkungan
Menguraikan kemampuan institusi peremajaan PSD kawasan permukiman sangat kumuh (masyarakat, swasta, pemerintah) dikaitkan dengan kondisi yang ada.
5) Aspek Kelembagaan
Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, pemerintah dalam peremajaan PSD Kawasan permukiman sangat kumuh serta pembiayaan operasi dan pemeliharaannya.
4) Aspek Pendanaan
Memberikan dasar rasionalitas sistem yang secara teknis berdasarkan karakteristik wilayah dan standar yang berlaku terutama kondisi permukiman di wilayah kawasan yang perlu adanya perbaikan terutama lingkungan permukiman.
3) Parameter Teknis Wilayah
Uraikan secara sistematis jumlah, macam dan kondisi PSD kawasan permukiman yang ada.
2) Prasarana dan sarana dasar kawasan permukiman
Jelaskan cakupan perbaikan kawasan permukiman yang ditangani masyarakat, swasta, pemerintah, serta pembangunan peremajaan kawasan yang ada.
1) Gambaran umum
Usulan Dan Prioritas Proyek Pembangunan PSD RSH
4.1.4 Usulan Pembangunan Permukiman
4.1.4.1 Sistem Infrastruktur Permukiman Yang Diusulkan
(RSH) Pembangunan saluran air hujan lingkungan (saluran yang menampung air hujan dari rumah-rumah) Pembangunan jaringan air minum perpipaan (jaringan distribusi ke rumah-rumah) Pembangunan sistem pengolahan air limbah
Usulan dan prioritas program pembangunan PSD RSH disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program, meliputi kegiatan : Pembangunan jalan lingkungan/setapak yang menghubungkan antar rumah-rumah
4.1.4.2 Usulan Dan Prioritas Program Pembangunan PS Permukiman
Penataan bangunan dan lingkungan
Pembangunan sistem pengolahan persampahan
Pembangunan sistem air limbah
Pembangunan jaringan air bersih
Pembangunan dan pemeliharaan jaringan drainase
Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan lingkungan
Sistem infrastruktur permukiman yang diusulkan antara lain :
Tabel 4.5 Sistem PSD Permukiman Kumuh dan Nelayan Serta Tradisional Yang Diusulkan No. Uraian Kondisi Saat ini TA 2008 Kondisi Akhir PJM TA 2010 Keterangan1
2
3
4
5
1 Jalan Lingkungan Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan
- Pembangunan - Peningkatan - Pemeliharaan
2 Drainase Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan dan pemeliharaan
- Pembangunan - Pemeliharaan
3 Air Bersih Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan dan pemeliharaan
- Pembangunan Prasarana Air Bersih - Pembangunan Hidran Umum
4 Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan sarana dan prasarana persampahan Persampahan
- Pengadaan Alat Angkut (Truk Sampah)
- Pengadaan Container - Pengadaan Tanah untuk Lokasi TPA dan TPS
5 Air Limbah Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan dan pemeliharaan
- Pembangunan Prasarana Pengelolaan Air Limbah - Pembuatan Septik Tank Komunal
6 Penataan Bangunan dan Lingkungan
- Penyusunan RTBL - RTBL Kota Kaimana (2009) Belum di PERDA kan Perlu adanya revisi sebelum di PERDA kan
- RANPERDA Bangunan Geung - Proses di DPRD Kabupaten SK Bupati Perlu adanya sosialisasi Kaimana
1 2 3 4 5 6 Pusat Provinsi Kabupaten Masy. Swasta 7 8 9 10 11 12
1 JALAN LINGKUNGAN
- - Penyusunan DED TA 2012 pengemb 1.00 pkt 100,000,000 100,000,000 - Kab. Kaimana 100,000,000
PS Perkotaan Kab. Kaimana
- Pemb. Jalan Lingkungan 94.00 km 500,000,000 47,000,000,000 - Kab. Kaimana 32,900,000,000 9,400,000,000 4,700,000,000
- Peningkatan Jalan Lingkungan 1.00 kws 2,200,000,000 2,200,000,000 - Kab. Kaimana 1,540,000,000 440,000,000 220,000,000
- Pendampingan Penyusunan Strategi
1.00 Pkt 100,000,000 100,000,000 - Kab. Kaimana 100,000,000 Pengembangan Kota (SPK) Kab./Kota JUMLAH
49,400,000,000 34,640,000,000 9,840,000,000 4,920,000,000
2 DRAINASE
- Pembangunan Jaringan Drainase 4,136.00 m3 70,000 289,520,000 - Kab. Kaimana 202,664,000 57,904,000 28,952,000
- (drainase ta>
- Peningkatan jaringan drainase primer 135,360.00 m3 1,300,000 175,968,000,000 - Kab. Kaimana 123,177,600,000 35,193,600,000 17,596,800
- Pemeliharaan jaringan drainase 40.00 km 5,000,000 200,000,000 - Kab. Kaimana 140,000,000 40,000,000 20,000,000
- (pasangan batu)
JUMLAH 176,457,520,000 123,520,264,000 35,291,504,000 17,645,752,000
3 AIR BERSIH / AIR MINUM
- Pengembangan SPAM IKK/IKK belum
1.00 IKK 1,900,000,000 1,900,000,000 - Kab. Kaimana 1,330,000,000 570,000,000 mempunyai SPAM JUMLAH
1,900,000,000 1,330,000,000 570,000,000
4 PERSAMPAHAN
- Peningkatan Institusi dan SDM 1.00 pkt 400,000,000 400,000,000 - Kab. Kaimana
400,000,000
- Pengembangan perencaan dan program 1.00 pkt 300,000,000 300,000,000 - Kab. Kaimana
300,000,000
- Peningkatan Kinerja TPA Sampah 1.00 pkt 20,000,000,000 20,000,000,000 14,000,000,000 4,000,000,000 2,000,000,000
- Pengadaan alat ang
- Kontainer 8.00 unit 100,000,000 800,000,000
800,000,000
- Pengadaan Alat/Pewadahan Tong Sampah 400.00 bh 150,000 -
60,000,000 60,000,000 Gerobak Sampah -
200.00 bh 200,000 40,000,000 40,000,000
JUMLAH 21,600,000,000 14,000,000,000 4,000,000,000 3,600,000,000
Pusat Kabupaten Masy. Swasta 1 3 4 5 6 7 9 10 11 12
5 AIR LIMBAH
- Peningkatan Institusi dan SDM 1.00 pkt 400,000,000 400,000,000 - Kab. Kaimana 280,000,000 120,000,000
- Pengembangan Pengolahan Sani>
- Kab. Kaimana
Sistem On-Site: - Penyediaan Sarana Sanitasi 600.00 unit 5,000,000 3,000,000,000 2,100,000,000 900,000,000 sistem On-Site
- Pembangunan PS Sanitasi Sistem 1.00 pkt 2,000,000,000 2,000,000,000 1,400,000,000 600,000,000 On-Site berbasis masyarakat
- Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan 1.00 pkt 200,000,000 200,000,000 - Kab. Kaimana 140,000,000 60,000>Pengembangan Pengolahan Sanitasi Sistem Off-Site:
- Penyediaan Sambungan Rumah 200.00 unit 25,000,000 5,000,000,000 3,500,000,000 1,000,000,000 500,000,000
- Pembangu>Sistem Jaringan Pengumpul perpipaan 20,000.00 m' 250,000 5,000,000,000 3,500,000,000 1,000,000,000 500,000,000
- Pembangunan PS Sanitasi Sistem 1.00 pkt 2,000,000,000 2,000,000,000 1,400,000,000 400,000,000 200,000,000 Off-Site berbasis masyarakat
- Pembangunan PS air limbah 1.00 pkt 1,000,000,000 1,000,000,000 700,000,000 200,000,000 100,000,000 mendukung kawasan RSH
- Rehabilitasi Peningkatan Kapasi>Jaringan Perpipaan 1.00 pkt 800,000,000 800,000,000 560,000,000 160,000,000 80,000,000
- Kapasitas IPAL 1.00 pkt 400,000,000 400,000,000 280,000,000 80,000,000 40,000
- Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan:
- Sistem Jaringan Perpipaan 1.00 pkt 200,000,000 200,000,000 140,000,000 60,000,000
- IPAL 1.00 pkt 200,000,000 200,000,000 140,000,000 60,000,000
20,200,000,000 9,940,000,000 7,040,000,000 3,220,000,000
6 PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
- Desain Kawasan Kaimana
1.00 Pkt 400,000 400,000 - Kab. Kaimana 400,000
400,000 400,000 Ket. Provinsi No. Kegiatan Pokok Vol. 8 Harga Satuan Biaya Lokasi Tahun 2011 JUMLAH 2 JUMLAH
Tabel 4.7 Usulan Pembiayaan Proyek Penyiapan Perumahan dan Permukiman Komponen PSD Permukiman Kabupaten Kaimana No. Kegiatan Total Pusat Pemda Masyarakat Ket.(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
- >
- = Data Tidak Tersedia
Tingkat Pelayanan No. Pengelola PSD Satuan Jumlah Kondisi Keterangan % KK
1. MASYARAKAT
1. Jalan Lingkungan
1 Paket
- m3
2. Saluran Air Hujan l/det - -
3. Prasarana Air Minum
- - -
>4. Prasarana Air Limbah
a. On-Site unit
b. Off-Site
- unit
5. Prasarana dan Sarana
- unit Persampahan
2. SWASTA
1. Jalan Lingkungan m -
- 2. Saluran Air Hujan
- m3 - -
3. Prasarana Air Minum l/det
4. Prasarana Air Limbah -
- >a. On-Site
b. Off-Site unit
- >5. Prasarana dan Sarana unit -
- Persampahan
3. PERUMNAS
1. Jalan Lingkungan m
- 2. Saluran Air Hujan
- m3
3. Prasarana Air Minum l/det - - - -
4. Prasarana Air Limbah
- a. On-Site unit - - -
b. Off-Site unit
5. Prasarana dan Sarana unit - - - - Persampahan
4. PEMERINTAH
1. Jalan Poros m - - - -
2. Saluran Air Hujan m3
3. Prasarana Air Minum l/det - - - -
4. Prasarana Air Limbah
a. On-Site unit
b. Off-Site unit
- 5. Prasarana dan Sarana unit - - - Persampahan
Permasalahan Yang Dihadapi Usulan dan Prioritas Program Peremajaan Kawasan
1) Sasaran Peremajaan PSD Kawasan kumuh Usulan program ini disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai dengan
Menjelaskan target yang harus dicapai dalam peremajaan PSD kawasan permukiman kebijaksanaan prioritas program, meliputi kegiatan : sangat kumuh yang terdiri dari: Identifikasi program penanganan
a. Target Nasional Pemantapan program dan DED
- Target RPJM
Peremajaan/pembangunan jalan lingkungan Peremajaan/pembangunan saluran air hujan/drainase
Kebijaksanaan dan Strategi peremajaan PSD Kawasan permukiman
- Peremajaan/pembangunan prasarana dan sarana persampahan sangat kumuh dari segi teknis, pendanaan dan pelaksanaan.
Peremajaan/pembangunan prasarana air minum
b. Terwujudnya Pembangunan Kota
- Menunjang terwujudnya Rencana Pembangunan Kota
Usulan dan Prioritas Proyek Peremajaan Psd Kawasan Sangat Kumuh
- Menunjang terlaksananya Strategi Pembangunan Kota Merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatankegiatan yang secara spesifik memperlihatkan:
2) Rumusan masalah Menguraikan besaran masalah yang dihadapi atau tantangan yang harus diselesaikan
Kelayakan teknis melalui peremajaan PSD Kawasan permukiman sangat kumuh, dengan Kelayakan ekonomi/keuangan membandingkan antara kondisi yang ada dan sasaran peremajaan PSD kawasan Kelayakan sosial permukiman sangat kumuh, baik dari segi teknis, kelembagaan dan keuangan. Kelayakan lingkungan Masing-masing paket proyek disusun dengan memperhatikan fungsionalisasi proyek yang
Analisis Permasalahan, Alternatif Pemecahan dan Rekomendasi
akan dilaksanakan, disusun berdasarkan urutan prioritas penanganan, sehingga 1) Analisis Permasalahan diperoleh paket-paket proyek fungsional.
Kawasan kumuh di Kota Kaimanasebagian besar merupakan wilayah yang berada di pinggir pantai terutama di Kampung Nelayan. 2) Alternatif pemecahan persoalan dan rekomendasi Perlu adanya penataan di kawasan tersebut.
Sistem PSD Peremajaan Kawasan Permukiman
Sistem PSD peremajaan kawasan permukiman : Perbaikan lingkungan permukiman; Penyediaan air bersih; Pengelolaan air limbah; dan Pengelolaan persampahan.
Tabel 4.9 Parameter Teknis Wilayah Kabupaten Kaimana Tahun 2009No. Uraian Besaran Keterangan
1 Perlu perbaikan lingkungan
60 Ha - Kaimana permukiman kumuh di Kota Kaimana yang merupakan Ibukota Kabupaten
Tabel 4.10 Permasalahan yang Dihadapi Kabupaten Kaimana Tahun 2009Rencana Strategi
Pembangunan Kota
A TEKNIS - - - - B KELEMBAGAAN - - - -
C KEUANGAN - - - - D PROMOSI - - - - No.
Kondisi sistem yang ada Target
Nasional Besaran
Permasalahan Keterangan
Tabel 4.11 Perbandingan Alternatif Pemecahan Masalah PSD Kawasan Permukiman Sangat Kumuh di Kabupaten Kaimana Tahun 2009Parameter yang No. Satuan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4 diperbandingkan
- >
Kondisi Saat Kondisi Akhir PJM No. Uraian
Keterangan
Ini TA .... TA ......- > >
- = Data Tidak Tersedia
2 % 2 %
1 .0
E tn a d a n T e lu k A rg u n i
P e rm u k im a n K u m u h S e p a n ja n g P a n ta i T e lu k
P e rb a ik a n L in g k u n g a n
B ia y a ( R p .) 6 .0 .0 .0
2 % L o k a s i
K e g ia ta n
(R p .) S a tu a n
2 % V o lu m e H a rg a S a tu a n
N o .
V o l B ia y a
6 .0 .0 .0
B A P P E D A , D P U
T e lu k E tn a T e lu k A rg u n i
J a w a b K e te ra n g a n
T a n g g u n g
2 % K la s if ik a s i
V o l B ia y a
V o l B ia y a
V o l B ia y a
V o l B ia y a
6 H a
Pembiayaan Proyek Komponen PSD Peremajaan Kawasan Permukiman Keadaan kampung nelayan yang kumuh ini, jika dibiarkan terus berkembang
tanpa adanya arahan yang baik dapat mengancam kesehatan masyarakat dan Pembiayaan proyek berdasarkan klasifikasi tanggung jawab masing-masing pemerintah kesehatan lingkungannya sendiri. Dilihat dari potensi yang dimiliki (posisi yang kabupaten, pusat, swasta dan masyarakat. startedgis dan karakter fisik) Sub kawasan ini sangat potensial untuk
a) Peningkatan Kualitas Permukiman dikembangkan sebagai obyek wisata.
Kondisi Yang Ada
Revitalisasi permukiman lama sub kawasan kampung nelayan tetap 1) Gambaran umum dipertahankan karakter fisik dan aktivitasnya karena diharapkan akan dapat
Sub kawasan kampung nelayan kondisi eksistingnya saat ini cendrung berkesan memberikan keunikan pada kawasan. Untuk itu arah pengembangannya kumuh menyerupai slum, karena kepadatan bangunan yang tinggi dan tidak diupayakan untuk tidak banyak melakukan perubahan pada fisik sehingga tertata dengan baik serta fasilits yang kurang lengkap. Bangunan-bangunan karekter sub kawasan tetap terjaga sehinga lebih difokuskan pada peningkatan dikampung nelayan ini tidak semuanya berada di daratan, beberapa berada di kualitas fisik dan non fisik yang meliputi kopmponen-komponen : atas air terkait dengan budaya hidup penduduknya yang bermatapencaharian
Perbaikan lingkungan fisik melalui perbaikan kualitas lingkungan kampung sebagai nelayan. secara menyeluruh.
Tabel 4.14 Usulan Pembiayaan Pembangunan masyarakat melalui penumbuhan motivasi dan kemandirian
Proyek : Pengembangan Permukiman untuk dapat mengimplementasikan pembangunan yang berkelanjutan. Komponen : PSD Peremajaan Kawasan Permukiman
Pengembangan bisnis skala kecil dan menengah dengan membangun peluang
Kabupaten : Kaimana kerja bagi masyarakat sekitar guna meningkatkan kondisi ekonomi lokal.
Pemerintah Pemerintah Swasta/ No. Kegiatan Total Pusat Ket. Provinsi Kabupaten/Kota Masyarakat Perbaikan permukiman dengan peningkatan kondisi fisik dan legalitas rumah.
1 Dukungan PSD 1.500.000.000 1.500.000.000 - - Penataan Lingkungan Kawasan Tradisional/ Bersejarah
2 Revitalisasi 650.000.000 650.000.000 - - Kawasan
- 3 Dukungan PSD 7.000.000.000 7.000.000.000 - Lingkungan Kumuh
Menjelaskan target yang harus dicapai dalam pembangunan rumah susun sederhana
Tabel 4.15
sewa yang terdiri dari :
Kebutuhan Perumahan Di Kabupaten KaimanaTahun 2006 - 2010 B 2 0 0 6 2 0 10
- Target RPJM
W Kapling Kapling Kapling Kapling Kapling Kapling K Besar Sedang Kecil Besar Sedang Kecil
2) Rumusan masalah
A 747 2.242 4.484 673 2.619 5.237
Menguraikan besaran masalah yang dihadapi atau tantangan yang harus diselesaikan
B 198 595 1.189 232 695 1.390
dalam peningkatan kualitas permukiman, dengan membandingkan antara kondisi
C 288 865 1.729 337 1.010 2.020 D 168 504 1.008 196 588 1.175 permukiman yang ada dan sasaran peningkatan kualitas permukiman, baik dari segi E 124 370 741 144 433 866 teknis, kelembagaan dan keuangan.
1.525 4.375 9.151 1.781 5.344 10.688 Analisis Permasalahan, Alternatif Pemecahan dan Rekomendasi
JUMLAH 15.251 17.814
1) Analisis Permasalahan
Sumber : Rencana Umum Tata Ruang Kota Kaimana
Perkembangan Kabupaten Kaimanaterutama di Kota Teluk Kaimana, yang berkembang dari Ibukota Kabupaten menjadi Ibukota Provinsi menyebabkan tingkat 2) Peningkatan kualitas permukiman yang ditunjukkan dengan Tabel kegiatan perkembangan kota menjadi tinggi di kawasan ini, salah satunya adalah arus peningkatan kualitas permukiman yang ada Kabupaten Kaimana Tahun 2009 urbanisasi yang bekerja sebagai pegawai baik pegawai negeri maupun pegawai
3) Parameter Teknis Wilayah swasta.
Memberikan dasar rasionalitas sistem yang secara teknis berdasarkan 2) Alternatif pemecahan persoalan dan rekomendasi karakteristik wilayah dan standar yang berlaku.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dibangun kawasan yang dapat 4) Aspek Pendanaan dikembangkan sebagai kawasan permukiman.
Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, perumnas, pemerintah dalam
Usulan Dan Prioritas Peningkatan Kualitas Permukiman
peningkatan kualitas permukiman, serta pembiayaan operasi dan Usulan dan prioritas peningkatan kualitas permukiman disusun berdasarkan paket-paket pemeliharaannya. fungsional dan sesuai dengan prioritas program. 5) Aspek Kelembagaan
Selanjutnya merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan-kegiatan Menguraikan kemampuan institusi dalam peningkatan kualitas permukiman yang secara spesifik memperlihatkan: dikaitkan dengan kondisi yang ada.
- Kelayakan teknis
- Kelayakan ekonomi/keuangan
- Kelayakan sosial
a) Pengembangan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
1) Kondisi Umum
- Kelayakan lingkungan
Pembangunan perdesaan secara keseluruhan telah ditangani melalui berbagai sektor dengan cara yang diupayakan terpadu. Perumahan permukiman di
4.1.4.3 Usulan dan Prioritas Proyek Pembangunan Infrastruktur
perdesaan menjadi sangat penting sebagai “entry point” pembangunan
Permukiman perdesan secara keseluruhan.
Gambaran umum program pengembangan permukiman dapat dilihat pada gambar di Pemerintah sampai saat ini menggunakan azas Tridaya yang intinya adalah bawah ini : pemberdayaan masyarakat, ekonomi dan pendayagunaan prasarana dan sarana
Gambar 4.1 permukiman didalam menangani Perumahan Permukiman Perdesaan. Program Pengembangan Permukiman (Kawasan Permukiman Perdesaan)Dalam upaya merumuskan kebijaksanaan pembangunan perdesaan, maka desa dikelompokan ke dalam 3 (tiga) kelompok yaitu :
- Desa Cepat Berkembang Desa yang berpotensi untuk berkembang dan atau desa yang sedang berkembang
- Desa Belum Berkembang Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) yang terdiri atas Desa Pusat dan Desa Hinterland, sebenarnya secara keseluruhan dapat mengait keseluruhan kelompok tersebut yaitu bahwasannya Desa Pusatnya merupakan Desa Cepat Berkembang sedangkan hinterlandnya dari kelompok Desa Sedang Berkembang dan Desa Belum Berkembang.
2) Pengertian Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D), adalah satu satuan kawasan perdesaan sebagaimana tercantum dalam UU No. 24/1992, yang terdiri dari desa pusat dan desa-desa lain sebagai desa pendukungnya, yang memiliki keunggulan strategis berupa : Peran kawasan ini bagi pertumbuhan dan pengembangan potensi kawasan perdesaan lain di sekitamya,
Keuntungan ekonomis (economic scale) guna mengembangkan potensi andalannya, Memiliki fasilitas pelayanan sosial ekonomi serta tingkat aksesibilitas yang relatif lebih baik di bandingkan dengan kawasan perdesaan disekitarnya.
3) Kriteria KTP2D
KTP2D merupakan satu kesatuan kawasan perdesaan
Lokasi KTP2D adalah satu kesatuan kawasan perdesaan, yang terdiri dari desa pusat pertumbuhan dan desa-desa hinterlandnya. Pada umumnya desa-desa tersebut memiliki ikatan, baik secara ekonomi, sosial dan budaya. Sehingga batasan wilayah bagi lokasi KTP2D dapat merupakan suatu batasan fisik dan fungsional. Unutk menjaga effisiensi dan efektifitas penanganannya, maka jumlah desa dalam KTP2D minimal 3 dan maksimal 5 termasuk Desa Pusat Pertumbuhannya.
KTP2D tidak memiliki ciri perkotaan
Kawasan perdesaan adalah sasaran dari program KTP2D ini, dengan demikian wilayah-wilayah yang mencirikan kawasan perkotaan bukan merupakan alternatif lokasi KTP2D. Berdasarkan Undang-undang Penataan Ruang No. 4 Tahun 1992, ciri kawasan perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
- Kawasan Perdesaan Pusat Jasa dan Pelayanan Lokal Kawasan Perdesaan Wisata Kawasan Perdesaan Pusat Perdagangan Kawasan Perdesaan Pertanian/
- Agrobisnis 1) Aspek-Aspek Yang Akan Dinilai Dalam Penetapan Skore Desa Potensi sektor Unggulan Potensi/ketersediaan Prasarana dan Sarana Dasar pendukung
- Kondisi kependudukan untuk melihat skala ekonomi
- Kondisi kelembagaan desa
- Akses desa ke desa sekitarnya
- Akses desa ke kota
- Tingkat keamanan desa dari bencana baik berupa epidemi penyakit maupun bencana alam
- Perkembangan desa yang diakui oleh pemerintah, lembaga dll
- Keterkaitan Desa dengan sistem kota dan penyebarannya dalam Provinsi dan Kabupaten.
- Berisi Matriks Program lintas sektor untuk 5 tahun karakteristik wilayah dan standar yang berlaku.
- Mendukung pengembangan ekonomi lokal
- Sumber pembiayaan beragam (APBD, APBN, Masyarakat, dsb)
- PROSES CBD (rembug desa, survey desa sendiri, dan penyusunan pengembangan kawasan agropolitan serta pembiayaan operasi dan matriks program) pemeliharaannya.
- Menjadi produk legal dari Pemerintah Daerah 5) Aspek Kelembagaan Sebagai acuan daerah dalam kegiatan pengembangan kawasan
- Target RPJM Desa Hinterland : 1.............................
- Target pemerintah daerah 2............................
- b. Off-site
- unit - - -
- l/det - - -
- a. On-site unit - - -
- b. Off-site unit
- b. Off-site unit
- 3
- m
- unit
- b. Off-site unit
- unit
- : Data tidak tersedia
- Kelayakan teknis
- KELEMBAGAAN
- Kelayakan ekonomi/keuangan
- Kelayakan sosial D.
- PROMOSI
- = Data Tidak Tersedia
- Kelayakan lingkungan
- = Data Tidak Tersedia
- = Data Tidak Tersedia<
- m -
- 2. Saluran Air Hujan
- unit
- m - -
- m
- = Data Tidak Tersedia
- = Data Tidak Tersedia
KTP2D bukan merupakan pusat pemerintahan
Terkait dengan batasan dan ruang lingkup KTP2D, khususnya pada tahapan identifikasi, maka penetapan lokasi KTP2D perlu memperhatikan pusat-pusat pemerintahan dan daerah hinterland-nya, seperti ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan. Hal tersebut mengingat biasanya pada pusat-pusat pemerintahan telah memiliki program-program pembangunan, sehingga dapat menimbulkan tumpang tindihnya program yang pada akhirnya tujuan dan sasaran dari program KTP2D ini tidak tercapai secara maksimal. Pada umumnya di daerah-daerah sekitar pusat-pusat pemerintahan perkembangannya cenderung mengikuti bahkan tergantung pada pusat pemerintahan, sehingga daerah-daerah yang terpengaruh oleh perkembangan pusat pemerintahan disebut daerah hinterland pusat pemerintahan yang biasanya memiliki jarak yang relatif dekat dengan aksesibilitas yang tinggi dengan pusatnya.
Desa Tertinggal tidak dapat mejadi bagian dari KTP2D
Sesuai dengan konsep dasar pembentukan KTP2D, maka desa yang dikategorikan tertinggal tidak dianjurkan menjadi salah satu hinterland, karena hampir dipastikan bahwa pemenuhan kebutuhan pada desa tersebut akan menyedot sumber dana dan perhatian yang diperuntukkan bagi kawasan garapan, sehingga dapat diperkirakan akan menarik turun klasifikasi kawasan. Selain itu telah banyak alternatif program yang tertuju pada desa/kawasan tertinggal baik nasional, regional maupun Kawasan Terpilih
TIPOLOGI KTP2D
b) Pengembangan Kawasan Agropolitan Kondisi Yang Ada
1) Gambaran umum
Menjelaskan cakupan pengembangan kawasan agropolitan yang ditangani oleh masyarakat, swasta dan pemerintah yang ada.
2) Pengembangan kawasan agropolitan yang ditunjukkan dengan Tabel 4.16
Kawasan Agropolitan yang ada Kabupaten Kaimana Tahun 2007 3) Parameter Teknis Wilayah
2) Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) KTP2D Memberikan dasar rasionalitas sistem yang secara teknis berdasarkan
4) Aspek Pendanaan
Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, dan pemerintah dalam
Menguraikan kemampuan institusi pengembangan kawasan agropolitan dikaitkan permukiman perdesaan dengan kondisi yang ada.
Permasalahan Yang Dihadapi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)
1) Sasaran pengembangan kawasan agropolitan Lokasi/Nama Kawasan :
Menjelaskan target yang harus dicapai dalam pengembangan kawasan Distrik : agropolitan yang terdiri dari :
Desa Pusat :
2) Rumusan masalah 3............................
Menguraikan besaran masalah yang dihadapi atau tantangan yang harus 4............................ diselesaikan melalui pengembangan kawasan agropolitan, dengan Potensi Unggulan : ........................................................ membandingkan antara kondisi permukiman yang ada dan sasaran pengembangan kawasan agropolitan, baik dari segi teknis, kelembagaan dan keuangan
Tabel 4.16 Pengembangan Kawasan Agropolitan yang Ada Kabupaten KaimanaTahun 2008 Tingkat No. Pengelola/PSD Satuan Jumlah Kondisi Keterangan Pelayanan % KK1 MASYARAKAT
1. Jalan Lingkungan m
3
2. Saluran Air Hujan m
3. Prasarana Air Minum l/det - - - -
4. Prasarana Air Limbah
a. On-site unit - - -
5. Prasarana dan Sarana Persampahan unit
2 SWASTA
1. Jalan Lingkungan m - -
3
2. Saluran Air Hujan m
3. Prasarana Air Minum
4. Prasarana Air Limbah
5. Prasarana dan Sarana Persampahan unit - - - -
PERUMNAS
3
1. Jalan Lingkungan m
3 m
2. Saluran Air Hujan
3. Prasarana Air Minum l/det
4. Prasarana Air Limbah
a. On-site unit - - -
5. Prasarana dan Sarana Persampahan unit - -
4 PEMERINTAH
1. Jalan Poros m
2. Saluran Air Hujan
3. Prasarana Air Minum l/det
4. Prasarana Air Limbah
a. On-site
5. Prasarana dan Sarana Persampahan -
Data Tidak Tersedia
Tabel 4.17 Parameter Teknis Wilayah Agropolitan Tahun 2008No. URAIAN BESARAN KETERANGAN
Analisis Permasalahan, Alternatif Pemecahan dan Rekomendasi 4) Aspek Pendanaan
1) Analisis Permasalahan Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, dan pemerintah dalam
Melakukan analisis untuk mencari persoalan sebenarnya dari kebutuhan kawasan pengembangan kawasan eks transmigrasi serta pembiayaan operasi dan agropolitan sehingga memadai bagi Kabupaten Kaimana…. saat ini. pemeliharaannya. 2) Alternatif pemecahan persoalan dan rekomendasi
5) Aspek Kelembagaan Menguraikan beberapa alternatif untuk pemecahan persoalan di atas,
Menguraikan kemampuan institusi pengembangan kawasan eks transmigrasi membandingkan alternatif tersebut dari aspek teknis dan biaya, kemudian dikaitkan dengan kondisi yang ada. merumuskan alternatif yang direkomendasikan.
Usulan dan Prioritas Pengembangan Kawasan Agropolitan
Usulan dan prioritas pengembangan kawasan agropolitan disusun berdasarkan paket-
Tabel 4.18 paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program.Permasalahan yang Dihadapi Kawasan Agropolitan Tahun 2009
Selanjutnya merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan-
No. Kondisi Sistem Target Renc. Strategi Besaran Keterangan
kegiatan yang secara spesifik memperlihatkan :
yang Ada Nasional Pembangunan Permasalahan Kota
A. TEKNIS - - - - B.
C. KEUANGAN
c) Pengembangan Kawasan Eks Transmigrasi
Tabel 4.19 Kondisi Yang Ada
Perbandingan Alternatif Pemecahan Masalah Kawasan Agropolitan Tahun 2009
1) Gambaran umum
Parameter yang
Pengembangan kawasan eks transmigrasi yang ditangani oleh masyarakat,
No. Satuan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4 diperbandingkan
swasta dan pemerintah.
2) Pengembangan kawasan eks transmigrasi ditunjukkan dengan tabel kawasan eks
transmigrasi yang ada Kabupaten KaimanaTahun 2009
3) Parameter Teknis Wilayah Memberikan dasar rasionalitas sistem yang secara teknis berdasarkan karakteristik wilayah dan standar yang berlaku.
Harga Satuan Klasifikasi (Rp) Vol Biaya Vol Biaya Vol Biaya Vol Biaya Vol Biaya Tanggung Jawab
Tabel 4.20 Usulan dan Prioritas Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kaimana- > > > > > >200x 200x Ket No Kegiatan Satuan Volume Biaya (Rp) Lokasi 200x 200x 200x
Tingkat No. Pengelola/PSD Satuan Jumlah Kondisi Keterangan Pelayanan % KK
MASYARAKAT
1
1. Jalan Lingkungan
3 m
3. Prasarana Air Minum l/det - - - -
4. Prasarana Air Limbah
a. On-site unit - - - -
b. Off-site
5. Prasarana dan Sarana Persampahan unit
2 SWASTA
1. Jalan Lingkungan
3
2. Saluran Air Hujan
3. Prasarana Air Minum l/det
4. Prasarana Air Limbah
a. On-site unit
b. Off-site unit - -
5. Prasarana dan Sarana Persampahan unit
3 PERUMNAS
1. Jalan Lingkungan m
3
2. Saluran Air Hujan m - - - -
3. Prasarana Air Minum l/det
4. Prasarana Air Limbah
a. On-site unit - -
b. Off-site unit
5. Prasarana dan Sarana Persampahan unit
4 PEMERINTAH
1. Jalan Poros m
3
2. Saluran Air Hujan m
3. Prasarana Air Minum l/det
4. Prasarana Air Limbah
a. On-site unit -
b. Off-site unit
5. Prasarana dan Sarana Persampahan unit - - - -
No. URAIAN BESARAN KETERANGAN
- >
Permasalahan Yang Dihadapi