BAB V KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA - DOCRPIJM 1536550856BAB V Kerangka Strategi sumber pendanaan Kab Klungkung

Pemerintah

Kabupaten

BAB V
KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
BIDANG CIPTA KARYA

5.1. POTENSI PENDANAAN APBD
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya yang Bersumber dari APBD Kabupaten Klungkung
dalam 5 tahun terakhir yaitu 2011-2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1. Rata-rata proporsi belanja cipta karya dari tahun 2011– 2015 terhadap belanja APBD Kabupaten
Klungkung
SEKTOR
1

Pengembangan
Kawasan
Permukiman
Penataan
Bangunan dan

Lingkungannya
Pengembangan
SPAM
Pengembangan
PLP
Total Belanja
APBD Bidang
Cipta Karya

Total Belanja
APBD
Persentase

REALISASI
2011
2

2012
3


2013
4

2014
5

2015
6

587,693,000

399,500,000

644,000,000

1,723,668,000

540,246,000

51,869,426,000


31,784,219,000

5,707,493,400

7,070,765,000

730,577,000

194,776,000

1,342,428,700

1,106,666,000

632,198,000

1,655,285,000

540,387,000


369,000,000

1,511,700,000

1,127,969,000

466,184,000

53,192,282,000

33,895,147,700

8,969,859,400

10,545,600,000

3,392,292,000

494.652.376.679


598.898.361.389,67

768.870.000.881,75

781.329.596.775,37

897.182.484.735,08

10,8

5,7

1,2

1,3

0,4

Pada Tabel 5.1. rata-rata proporsi belanja cipta karya dari tahun 2011– 2015 terhadap belanja APBD

Kabupaten Klungkung 4% .Ilustrasi perkembangan Belanja Cipta Karya 2011 – 2014 dan rata-rata proporsinya
terhadap belanja APBD Kabupaten Klungkung ditampilkan pada Gambar 5.1

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

V-1

Pemerintah

Kabupaten

Gambar 5.1 Persentase Belanja Cipta Karya Terhadap Belanja APBD 2011 - 2015

Tabel 5.2 Proyeksi Pendanaan Bidang Cipta Karya 2015 - 2019
SEKTOR
Pengembangan
Kawasan
Permukiman
Penataan
Bangunan dan

Lingkungannya

2015
202,594,114,000

19,555,356,000

2016
192,323,106,000

8,720,350,000

Pengembangan
SPAM

9,100,000

8,000,000

Pengembangan

PLP

4,871,000,000

3,170,000,000

227,029,570,000

204,221,456,000

Total Belanja
APBD Bidang
Cipta Karya

PROYEKSI (Rp.Milyar)
2017
2018

2019


2,239,008,000

11,130,102,000

7,000,000

4,573,175,000

11,000,000

2,000,000

2,950,000,000

3,100,000,000

2,625,000,000

16,326,110,000


7,684,175,000

2,627,000,000

Total Belanja
APBD

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

V-2

Pemerintah

Kabupaten

5.2. POTENSI PENDANAAN APBN
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber dari APBN yang dilaksanakan di
Kabupaten Klungkung dalam 4 tahun terakhir yaitu 2015-2018 adalah sebagai berikut.
Tabel 5.3 Realisasi APBN Cipta Karya di Kabupaten Klungkung 2015 - 2018
REALISASI (Rp.1000)


SEKTOR
Pengembangan

2015

2016

2017

2018

-

-

-

-

-

50.000

441.713

Kawasan

Permukiman
Penataan
Bangunan dan
Lingkungannya
Pengembangan

6.400.000

SPAM
Pengembangan

650.000.

PLP

73.260

600.000

650.000

Realisasi anggaran Bidang Cipta Karya di Kabupaten Klungkung sangat berpluktuasi sehingga perkiraan APBN
Cipta Karya pada lima tahun mendatang digunakan asumsi kenaikan rata-rata per tahun 10 % dengan tahun dasar
data realisasi terakhir yang tersedia. Adapun perkiraan potensi pendanaan dari sumber APBN di Kabupaten
Klungkung sebagaimana disajikan pada Tabel 5.4
Tabel 5.4. Proyeksi Pendanaan APBN Cipta Karya di Kabupaten Klungkung 2017 – 2021
SEKTOR

PROYEKSI (Rp.1000)
2017

2018

2019

2020

2021

900.000

150.000

550.000

1.600.000

2.600.000

2.600.000

1.800.000

600.000

17.017.272

7.149.465

2.092.471

9.124.389

1.500

750.000

6.001.000

750.000

Pengembangan
Kawasan
Permukiman

150.000

Penataan
Bangunan dan
Lingkungannya
Pengembangan
SPAM
Pengembangan
PLP

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

V-3

Pemerintah

Kabupaten

5.3. ALTERNATIF SUMBER PENDANAAN
5.3.1. Pembiayaan Perusahaan Daerah
PDAM Kabupaten Klungkung sebagai Perusahaan daerah di Kabupaten Klungkungyang bergerak dalam
pelayanan bidang Cipta Karya khususnya sektor air minum. Rencana pembiayaan dari perusahaan daerah
dibutuhkan untuk mengetahui kontribusi perusahaan daerah untuk pendanaan pembangunan bidang Cipta Karya
dalam lima tahun ke depan. dapat menjadi salah satu alternatif dalam mengembangkan infrastruktur Cipta Karya.
5.3.2. Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bidang Cipta Karya
Dalam rangka meningkatkan pembiayaan dan investasi di Bidang Cipta karya diperlukan beberapa
terobosan dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang tidak mengikat dan tidak menjadi beban
ekonomi biaya tinggi bagi masyarakat. Peluang tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan kerjasama antara
pemerintah dan swasta khususnya untuk menangani pembiayaan bidang Cipta Karya.
Rencana Kerjasama Pemerintah dan swasta yang dapat dilakukan adalah dalam bentuk Bangun Kelola
dan Alih Milik ataupun outsourcing. Bentuk kerjasama ini dapat dituangkan dalam bentuk perjanjian atau kontrak
antara pemerintah daerah dengan pihak swasta dengan memaksimalkan keahlian dan asset kedua belah pihak
dalam menyediakan pelayanan kepada masyarakat. Dalam hal ini resiko dan manfaat potensial dalam
menyediakan pelayanan ataupun fasilitas dipilah/dibagi kepada pemerintah dan swasta.
Berbagai resiko yang mungkin ditimbulkan dari pola kemitraan ini juga harus diperhitungkan secara
matang mulai dari segi pasar yang dihadapi, kemungkinan permintaan yang menyimpang dari perjanjian atau
rencana, pengoperasian infrastruktur, biaya konstruksi yang membengkak dan kurang telitinya dalam pencantuman
hak dan kewajiban serta sanksi dalam hal pelaksanaan pekerjaan.
Berbagai peluang kerjasama pemerintah dan swasta ini dapat dilakukan dalam hal penyediaan
infrastruktur dan pengelolaan infrastruktur. Beberapa area yang dapat diterapkan ke dalam bentuk pola kerjasama
pemerintah dan swasta ini dapat meliputi proyek air minum dan persampahan.
1. Air Minum
Arah kebijakan dalam penyediaan air minum dengan skema KPS adalah mengembangkan inovasi
pendanaan yang disesuaikan dengan modalitas proyek. Strategi yang ditempuh untuk meningkatkan peran
aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai mitra penyediaan air minum adalah :
 Memperbaharui perangkat peraturan yang mendukung pelaksanaan KPS dalam penyediaan air minum
 Mengembangkan inovasi sumber pendanaan dalam pembiayaan air minum
 Memperkuat koordinasi kerjasama antar pemerintah daerah dalam konteks pelayanan regional; serta,

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

V-4

Pemerintah

Kabupaten

 Mengembangkan bundling untuk system penyediaan air minum, seperti instalasi pengolahan air (IPA),
transmisi, dan distribusi khususnya dalam skala kawasan komersial, dan unbundling untuk penyediaan air
minum yang paling komersial seperti water meter.
2. Persampahan
Arah kebijakan dalam persampahan yang dikembangkan dengan skema KPS adalah meningkatkan
peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan. Strategi yang ditempuh untuk
bidang persampahan adalah :
 Upaya pengurangan timbulan sampah mulai dari sumbernya melalui penerapan prinsip 3 R (reuse, reduse
and recycle), dan mendorong swasta untuk menggunakan kemasan pembungkus yang ramah lingkungan;
 Pengelolaan persampahan secara professional, melalui pemasaran bisnis persamapahan pada
masyarakat dan swasta;
 Perkuatan lembaga pengelolaan sampah untuk peningkatan pelayanan persampahan dalam satu wilayah;
 Pemberian jaminan kepastian hukum kerjasama pengelolaan sampah antar pemda dalam pengelolaan
akhir sampah bersama dan antara pemda dan swasta;
 Memperkuat koordinasi kerjasama antar pemda dalam konteks pelayanan regional.
 Mengembangkan system tarif (tipping fee) yang mempertimbangkan pemulihan biaya dan kemampuan
APBD dan masyarakat di daerah;
 Mengembangkan bundling untuk system pengelolaan sampah, seperti pengumpulan, pengangkutan dan
pengolahan akhir sampah, khususnya dalam skala kawasan komersial.
Pembiayaan melalui kerjasama pemerintah dan swasta ini sudah pernah dijajagi oleh Pemerintah
Kabupaten Klungkung namun belum terealisasi dikarenakan persyaratan dan manfaat serta resiko yang
ditimbulkan masih belum menunjukkan hasil yang maksimal bagi masyarakat. Namun demikian pembiayaan
melalui kerjasama pemerintah dan swasta dapat terus dilanjutkan guna dapat memenuhi pelayanan kepada
masyarakat khususnya di bidang Cipta Karya.
5.4. STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA
Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya DI Kabupaten Klungkung dilakukan dengan beberapa hal yaitu :
1. Mengoptimalkan potensi pendapatan daerah. Pengembangan potensi PAD dilakukan dengan cara:
 Intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan pajak, retribusi dan lain-lain pendapatan daerah. Ekstensifikasi
pajak tetap mengacu pada UU No. 34 tahun 2000 dan peraturan perundangan lainnya dengan memperhatikan
kriteria: (a) Bersifat pajak bukan retribusi (b) Dasar pengenaan pajak tak bertentangan dengan kepentingan
umum (c) Obyek pajak bukan merupakan obyek pajak provinsi/pusat (d) Potensinya memadai (e) Tak
memberikan dampak ekonomi negatif (f) Memperhatikan aspek keadilan dan kemampuan masyarakat (g)
Menjaga kelestarian lingkungan.

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

V-5

Pemerintah

Kabupaten

 Pengembangan penerimaan dari perusahaan milik daerah, melalui pengelolaan BUMD yang lebih efisien dan
profesional.
 Pengembangan upaya peningkatan investasi di Kabupaten Klungkungmelalui: (a) Penyederhanaan perijinan
dan penataan pelayanan investasi melalui pelayanan satu pintu (b) Peningkatan promosi potensi dan peluang
investasi daerah (c) Pengembangan sistem informasi penanaman modal daerah.
2. Memperbaiki struktur anggaran dengan meningkatkan proporsi belanja langsung.
3. Pemanfaatan dana hibah untuk bidang Cipta Karya.
4. Pemanfaatan Dana CSR.
5.1. POTENSI PENDANAAN APBD
Potensi pendanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada APBD Kabupaten Klungkung dan
Provinsi lima tahun terakhir menunjukan fluktuasi perkembangan baik disektor pengembangan kawasan permukiman,
penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan SPAM dan Pengembangan PLP. Sector penataan bangunan dan
lingkungan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 mengalami penurunan yang sangat signifikan sedangkan untuk
pengembangan SPAM mengalamui peningkatan
5.2. POTENSI PENDANAAN APBN
Potensi pendanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya melalui APBN Direktorat Jenderal Cipta Karya
di kabupaten Klungkung terdapat 2 (dua) sector pendaaan yaitu pada sector air minum dan Sanitasi. Namun untuk
sector sanitasi belum seluruhnya terlaksana dikarena lahan untuk pembangunan sanitasi tidak ada yaitu di Desa
Kusamba pada tahun 2012 sedangkan untuk kampung kusamba sudah terealisasi. Di tahun 2013 pembangunan
sanitasi dilaksanakan di desa gelgel, dan untuk tahun 2014 sampai dengan 2015 tidak berjalan karena terbentur
Undang-undang Nomor 23 tahun 2014.
Tabel 5.2. Matriks Potensi Pendanaan bersumber APBN
SEKTOR

1

REALISASI
TAHUN -5

TAHUN -4

TAHUN -3

TAHUN -2

TAHUN -1

2

3

4

5

6

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Pengembangan
Kawasan Permukiman
Penataan Bangunan
Dan Lingkungan

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

V-6

Pemerintah

Kabupaten

Pengembangan SPAM

-

-

-

-

-

Pengembangan PLP

-

-

-

-

-

DAK Air Minum

691,753,275

1,116,700,000

940.450.000

940.450.000

940,450,000.00

DAK Sanitasi

942,328,750

902,450,000

902,450,000

1,000,340,000

1,000,340,000.00

Total alokasi APBN

1,634082,025

2,030,410,000

1,858,510,000

1,940,790,000

1,940,790,000

5.3.

ALTERNATIF SUMBER PENDANAAN
Bagian ini berisikan potensi alternatif pembiayaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, di luar APBN
dan APBD, antara lain melalui KPS, CSR, dan sebagainya. Untuk kegiatan yang layak secara finansial dapat
dibangun dengan skema KPS, sedangkan kegiatan yang tidak layak secara finansial dapat diusulkan kepada
swasta sebagai CSR
Matriks Potensi Alternatif Pembiayaan Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya melalui KPS/CSR

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

V-7

Pemerintah
5.4.

Kabupaten

STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA
Satgas RPIJM daerah perlu merumuskan strategi peningkatan investasi pembangunan infrastruktur bidang
Cipta Karya, yang meliputi:
i.

peningkatan DDUB oleh kabupaten/kota dan provinsi;

ii.

Peningkatan Penerimaan Daerah dan Efisiensi Pengunaan Anggaran;


Pemberdayaan BUMD sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan daerah melalui reformasi
visi BUMD, restrukturisasi BUMD, dan profitisasi BUMD.



Memperluas basis penerimaan pajak melalui identifikasi pembayar pajak baru/potensial serta
meningkatkan efisiensi dan penekanan biaya pemungutan.

iii.

Peningkatan Kinerja keuangan perusahaan daerah;

iv.

Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan bidang Cipta
Karya;

v.

Pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabiltasi infrastruktur permukiman yang sudah ada;

vi.

Pengembangan infrastruktur skala regional.

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Klungkung Tahun 2015-2019

V-8