BAB 5 Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya - DOCRPIJM 1540923085Microsoft Word BAB 5 Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Akhir

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

BAB 5
Kerangka Strategi Pendanaan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
5.1. POTENSI PENDANAAN APBD
Potensi pendanaan APBD merupakan potensi pendanaan untuk pembangunan
infrastruktur Bidang Cipta Karya pada APBD Kabupaten/Kota dan Provinsi, yang
meliputi:
a.

Dana APBD Provinsi, meliputi Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) dan
dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk pembangunan
infrastruktur permukiman dengan skala provinsi/regional; dan

b.

Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi Dana Daerah untuk Urusan Bersama
(DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah kabupaten untuk
pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala kabupaten/kota.
Pada tahun 2012 - 2016, realisasi penerimaan PAD Kabupaten Rembang


mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2012 mencapai Rp. 102.727.487.191,86
pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi Rp. 234.168.365.751,00. Sumber
penerimaan PAD Kabupaten Rembang pada tahun 2012 terbesar diperoleh dari retribusi
daerah yang mencapai Rp. 26.023.155.565,00 sedangkan pada tahun 2016 sumber
penerimaan PAD Kabupaten Rembang berasal dari pajak daerah yang mencapai Rp.
48.420.954.850,00. Sementara sumber PAD lain yang cukup tinggi juga berasal dari
sumber PAD lainnya yang sah.
Pendapatan terbesar Kabupaten Rembang berasal dari dana perimbangan yang
merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Dana perimbangan dari tahun 2012-2016
mencapai Rp. 692.398.154.559,00 - Rp. 935.943.695.312,00 atau sekitar 68,08% 59,81% dari total pendapatan APBD Kabupaten Rembang. Hal ini menunjukkan
pemerintah daerah Kabupaten Rembang masih bergantung pada dana dari pemerintah
pusat. Oleh karena itu, perlu dioptimalisasi pendapatan asli daerah agar pemerintah
Kabupaten Rembang dapat lebih mandiri membangun daerahnya. Berikut rincian
realisasi pendapatan APBD Kabupaten Rembang menurut komponennya tahun 2016
berikut.

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022


V-1

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Tabel V.1.
Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten Rembang Menurut Komponennya (Rupiah) Tahun 2012-2016
No
1

Jenis Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Realisasi 2012

Realisasi 2013

Realisasi 2014

Realisasi 2015


Realisasi 2016

(Rp.)

(Rp.)

(Rp.)

(Rp.)

(Rp.)

102.727.487.191,86

126.808.083.812,01

165.530.925.487,27

200.954.036.864,80


234.168.365.751,00

01.01

Pajak Daerah

21.691.251.109,00

34.067.851.784,00

38.643.241.316,00

42.306.265.606,00

48.420.954.850,00

01.02

Retribusi Daerah
Hasil Perusahaan Milik Daerah dan

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
Lain-lain PAD yang Sah

26.023.155.565,00

30.924.102.833,00

41.529.546.666,00

32.230.052.368,00

23.985.514.303,00

3.318.450.860,00

3.277.635.260,00

6.183.205.661,00


4.447.117.385,00

6.564.459.237,00

51.694.629.657,86

58.538.493.935,01

79.174.931.844,27

121.970.601.505,80

155.197.437.361,00

692.398.154.559,00

716.783.784.793,00

775.863.183.184,00


843.789.609.235,00

935.943.695.312,00

43.592.546.559,00

34.411.514.793,00

28.882.462.184,00

20.707.971.300,00

43.004.058.312,00

01.03
01.04
2

Dana Perimbangan


02.01

Bagi Hasil Pajak

02.02

Dana Alokasi Umum

570.454.948.000,00

640.273.360.000,00

700.774.721.000,00

1.570.782.935,00

785.380.985.000,00

02.03


Dana Alokasi Khusus

78.350.660.000,00

42.098.910.000,00

46.206.000.000,00

723.091.447.000,00

92.419.410.000,00

02.04

Dana Alokasi Khusus Non Fisik

0,00

0,00


0,00

98.419.408.000,00

15.139.242.000,00

3

Lain-lain Pendapatan yang Sah

221.949.026.515,00

321.841.207.519,00

388.193.647.922,00

372.038.165.394,00

394.756.778.893,00


679.125.330,00

74.995.000,00

541.721.500,00

138.351.272,00

1.488.856.904,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

03.01

Pendapatan Hibah

03.02

Dana Darurat

03.03

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
dan Pemerintah Daerah

43.629.291.185,00

55.168.716.988,00

72.995.869.203,00

93.284.137.342,00

81.133.459.989,00

03.04

Dana Penyesuaian dan Otonomi
Daerah

96.417.785.000,00

150.500.902.000,00

172.399.233.000,00

268.241.945.000,00

286.903.900.000,00

03.05

Bantuan Keuangan dari Provinsi
atau Pemerintah Daerah

81.222.825.000,00

116.096.593.531,00

142.256.824.219,00

10.373.731.780,00

25.230.562.000,00

03.06

Lainnya
Jumlah

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

1.017.074.668.265,86

1.165.433.076.124,01

1.329.587.756.593,27

1.416.781.811.493,80

1.564.868.839.956,00

Sumber: Kabupaten Rembang Dalam Angka, 2013-2017

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V-1

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Realisasi belanja APBD Kabupaten Rembang dari tahun 2012 - 2016 terus
mengalami kenaikan dari tahun 2012 belanja APBD Kabupaten Rembang mencapai Rp.
962.437.435.806,00 dan tahun 2016 mencapai Rp. 1.734.304.081.929,00. Pengeluaran
APBD Kabupaten Rembang sebagian besar digunakan untuk keperluan belanja tidak
langsung berupa belanja pegawai, belanja bunga, subsidi, bagi hasil dan lain-lain.
Realisasi

belanja

tidak

langsung

pada

tahun

2012

-

2016

sebesar

Rp.

599.258.291.604,00 - Rp. 1.026.233.523.179,00 atau sekitar 62,26% - 59,17% dari total
belanja daerah. Sisanya digunakan untuk belanja langsung seperti belanja rutin
keperluan pegawai, belanja publik berupa barang dan jasa maupun belanja modal.
Selengkapnya realisasi belanja APBD Kabupaten Rembang menurut komponennya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V-1

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Tabel V.2.
Realisasi Belanja APBD Kabupaten Rembang Menurut Komponennya (Rupiah) Tahun 2012-2016
No
1

Jenis Belanja

Realisasi 2012

Realisasi 2013

Realisasi 2014

Realisasi 2015

Realisasi 2016

(Rp.)

(Rp.)

(Rp.)

(Rp.)

(Rp.)

Belanja Tidak Langsung

599.258.291.604,00

650.566.169.200,00

797.161.675.809,00

849.862.882.664,00

1.026.233.523.179,00

01.01

Belanja Pegawai

521.270.930.392,00

572.816.754.441,00

719.607.633.192,00

661.607.200.077,00

695.202.128.818,00

01.02

Belanja Bunga

22.382.912,00

20.708.119,00

14.340.417,00

7.985.987,00

1.605.011,00

01.03

Belanja Subsidi

700.000.000,00

0,00

0,00

0,00

0,00

01.04

Belanja Hibah

30.242.508.900,00

42.862.476.900,00

39.727.269.200,00

23.873.745.800,00

27.269.005.350,00

01.05

Belanja Bantuan Sosial

11.945.766.000,00

1.800.500.000,00

2.552.273.000,00

2.714.000.000,00

7.446.000.000,00

01.06

Belanja Bagi Hasil Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

0,00

0,00

0,00

6.157.224.400,00

6.455.961.000,00

01.07

Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

34.088.248.000,00

32.688.824.740,00

35.163.035.000,00

155.502.726.400,00

289.842.093.000,00

01.08

Belanja Tidak Terduga

988.455.400,00

376.905.000,00

97.125.000,00

0,00

16.730.000,00

2

Belanja Langsung

363.179.144.202,00

410.082.268.087,84

478.746.970.751,06

368.941.893.328,74

708.070.558.750,00

02.01

Belanja Pegawai

52.494.932.147,00

61.041.654.893,00

0,00

113.995.499.657,00

88.978.700.995,00

02.02

Belanja Barang dan Jasa

112.321.210.210,00

213.592.815.850,84

327.292.056.989,06

202.965.666.652,74

217.819.027.180,00

02.03

Belanja Modal

198.363.001.845,00

135.447.797.344,00

151.454.913.762,00

51.980.727.019,00

401.272.830.575,00

962.437.435.806,00

1.060.648.437.287,84

1.275.908.646.560,06

1.218.804.775.992,74

1.734.304.081.929,00

Jumlah

Sumber: Kabupaten Rembang Dalam Angka,2013 - 2017

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V-1

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki tugas untuk membangun infrastruktur di
daerahnya. Untuk melihat upaya pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan
bidang Cipta Karya perlu diketahui proporsi belanja pembangunan Cipta Karya
terhadap total belanja daerah. Proporsi belanja Cipta Karya meliputi pembangunan
infrastruktur baru, operasional dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada. Menurut
fungsinya, realisasi belanja APBD Kabupaten Rembang dibagi menjadi 9 fungsi utama,
di mana yang berhubungan dengan pembangunan bidang cipta karya adalah fungsi
lingkungan hidup serta perumahan dan fasilitas umum. Masing-masing mendapat
sekitar 0,39% dan 11,03% dari total realisasi belanja daerah. Fungsi ini menjadi
prioritas keempat setelah pelayanan umum, pendidikan, dan kesehatan. Hal ini
menunjukkan keseriusan pemerintah daerah Kabupaten Rembang untuk meningkatkan
pembangunan infrastruktur bidang cipta karya di wilayahnya. Berikut selengkapnya
realisasi belanja APBD Kabupaten Rembang menurut fungsinya.
Tabel V.3.
Realisasi Belanja APBD Kabupaten Rembang Menurut Fungsi (Rupiah)
Tahun 2016
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Jenis Belanja
Pelayanan Umum
Ketertiban dan Keamanan
Ekonomi
Lingkungan Hidup
Perumahan dan Fasilitas Umum
Kesehatan
Pariwisata dan Budaya
Pendidikan
Perlindungan Sosial
Jumlah

Sumber: Kabupaten Rembang Dalam Angka,2017

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

Realisasi 2016
(Rp.)
530,833,329,545
21,724,310,027
153,163,987,265
6,796,397,326
191,240,749,346
278,883,279,288
11,489,024,787
530,013,092,271
10,159,912,074
1,734,304,081,929

V-1

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Sumber: Kabupaten Rembang Dalam Angka, 2017 (Diolah)

Gambar 5.1.
Proporsi Belanja APBD Kabupaten Rembang Menurut Fungsi (Rupiah)
Tahun 2016
Dari alokasi belanja APBD daerah Kabupaten Rembang tersebut, masing-masing
organisasi terkait dengan bidang cipta karya merealisasikan dana melalui programprogram yang telah ditetapkan sebelumnya. Setidaknya terdapat tiga organisasi di
lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Rembang yang melaksanakan program terkait
pembangunan dan pengembangan infrastruktur bidang cipta karya, yaitu Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan
Bappeda. Realisasi belanja untuk pembangunan bidang cipta karya sekitar 2,41% dari
total belanja APBD Kabupaten Rembang tahun 2016. Realisasi program terbesar
berasal dari DPUPR, yakni sekitar 2,32% dengan 7 program yang meliputi 4 sektor
bidang cipta karya: Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP), Pengembangan
Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL), Pengembangan SPAM, dan Pengembangan
Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP). Berikut selengkapnya potensi pendanaan
yang bersumber dari APBD Kabupaten Rembang berdasarkan nilai realisasi APBD
tahun 2016 dari program tiap SKPD terkait.

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V-2

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Tabel V.4.
Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Rembang
No

Program

DPUPR
1
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan
2
Program Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
3
Program Pembangunan Saluran
Drainase/Gorong-Gorong
4
Program Pengembangan,
Pengelolaan, dan Konservasi Sungai,
danau dan Sumber Daya Air Lainnya
5
Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan
6
Program pengelolaan areal
pemakaman
7
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan
Saluran Drainase Gorong-Gorong
Jumlah
DLH
1
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan
2
Program Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
Jumlah
BAPPEDA
1
Program Penataan dan Pelestarian
Kota Pusaka
2
BOP Penyediaan air minum dan
sanitasi yang berbasis masyarakat
(PAMSIMAS)
3
BOP Kebijakan Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan (AMPL)
4
Pembinaan Perkuatan Kelembagaan
Sumber Daya Air (WISMP LOAN)
5
Pendampingan Program SANIMAS
(Sanitasi Berbasis Masyarakat)
6
Fasilitasi dan Koordinasi Kefiatan
Percepatan Stop BABS (Buang Air
Besar Sembarangan)
7
Fasilitasi Badan Kebijakan
Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Permukiman
Kabupaten (BKP4K)
8
Fasilitasi Pendataan Rumah Tidak
Layak Huni (RTLH)
Jumlah
Total Belanja APBD 2016

Sumber : DPA SKPD Tahun 2016

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

Realisasi 2016 (Rp.)

Persentase (%)

1,920,000,000

0.111

3,675,000,000

0.212

900,000,000

0.052

8,731,000,000

0.503

23,192,766,000

1.337

400,000,000

0.023

1,400,000,000
40,218,766,000

0.081
2.319

330,000,000

0.019

322,700,000
652,700,000

0.019
0.038

40,000,000

0.002

50,000,000

0.003

90,000,000

0.005

105,000,000

0.006

30,000,000

0.002

100,000,000

0.006

50,000,000

0.003

543,000,000
1,008,000,000
1,734,304,081,929

0.031
0.058
100.000

V-3

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

5.2. POTENSI PENDANAAN APBN
Potensi pendanaan APBN

merupakan potensi

pendanaan pembangunan

infrastruktur Bidang Cipta Karya yang berasal dari dana APBN, meliputi dana yang
dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada Satuan Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral
di daerah) serta Dana Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi. Di samping
APBN yang disalurkan Ditjen Cipta Karya kepada SNVT di daerah, untuk mendukung
pendanaan pembangunan infrastruktur juga dilakukan melalui penganggaran Dana
Alokasi Khusus (DAK). DAK merupakan dana APBN yang dialokasikan ke daerah
tertentu dengan tujuan mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai
prioritas nasional.
Prioritas nasional yang terkait dengan sektor Cipta Karya adalah pembangunan air
minum dan sanitasi. DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan
sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan
kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan.
Sedangkan DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air
limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat
berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan
masyarakat. Besar DAK ditentukan oleh Kementerian Keuangan berdasarkan Kriteria
Umum, Kriteria Khusus dan Kriteria Teknis.
Untuk mengetahui potensi pendanaan pembangunan infrastruktur bidang cipta
karya yang bersumber dari dana APBN, perlu diketahui realisasi APBN untuk setiap
bidang cipta karya (Pengembangan Kawasan Permukiman, Penataan Bangunan Dan
Lingkungan, Pengembangan SPAM, dan Pengembangan PLP) serta alokasi DAK
sanitasi dan air minum dalam 3-5 tahun terakhir. Dari realisasi tersebut, dapat diketahui
alokasi dana APBN untuk bidang cipta karya. Dalam 4 tahun terakhir (2012-2015),
alokasi dana APBN untuk bidang cipta karya mengalami penurunan. Namun, alokasi
untuk DAK bidang air minum dan sanitasi mengalami peningkatan dari tahun 2014 dan
2015 sebesar Rp. 464 milyar dan Rp. 274 milyar. Alokasi dana untuk bidang cipta karya
berkisar antara 2,15-3,51% dari total keseluruhan anggaran APBN. Berikut adalah
realisasi APBN untuk setiap sektor cipta karya:

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V-4

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Tabel V.5.
Matriks Potensi Pendanaan Bersumber APBN
SEKTOR
Pengembangan
Kawasan Permukiman
Penataan Bangunan
Dan Lingkungan
Pengembangan SPAM
Pengembangan PLP
DAK Air Minum
DAK Sanitasi
Total Alokasi APBN

REALISASI

2015

2014

1.288.647.875.351

6.094.878.167.658

2013

2012

7.247.598.770.869

6.507.373.816.902

11.586.092.368.677 18.327.338.878.584 22.456.809.475.475 18.776.471.884.242
6.922.814.672.115 4.857.516.664.911 7.028.244.085.064 3.691.959.219.360
3.148.544.095.727 2.392.527.152.819 2.525.475.009.848 2.155.807.190.565
1.349.000.000.000
885.000.000.000
609.900.000.000
502.400.000.000
1.104.047.000.000
829.260.000.000
25.399.146.011.870 33.386.520.863.972 39.868.027.341.256 31.634.012.111.069

Sumber: Realisasi APBN, 2012-2015

5.3. ALTERNATIF SUMBER PENDANAAN
Potensi alternatif pembiayaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, di
luar APBN dan APBD, antara lain melalui KPS, CSR, dan sebagainya. Untuk kegiatan
yang layak secara finansial dapat dibangun dengan skema KPS, sedangkan kegiatan
yang tidak layak secara finansial dapat diusulkan kepada swasta sebagai CSR. Alternatif
sumber pendanaan untuk pembangunan infrastruktur bidang cipta karya dapat berasal
dari:
1. Dana Swasta, meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama pemerintah dan
swasta (KPS), maupun skema Corporate Social Responsibility (CSR);
2. Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat; dan
3. Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.
Alternatif pendanaan yang masih dapat digali potensinya adalah KPS dan CSR.
Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) merupakan sumber pembiayaan dari badan
usaha swasta (BUS) berdasarkan kontrak kerjasama antara BUS dengan pemerintah
(BOT/Konsesi). KPS dapat dilaksanakan di kabupaten/kota yang memiliki pasar
potensial (captive market) dan telah dilengkapi dengan studi pra-FS dan kesiapan
pemerintah daerah. Sedangkan CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu
tindakan yang dilakukan suatu perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab terhadap
sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Kedua alternatif ini cukup
besar

potensinya

untuk dikembangkan dalam

pendanaan pembangunan dan

pengembangan infrastruktur cipta karya di Kabupaten Rembang. Hal ini mengingat

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V-5

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

banyak badan usaha swasta dan perusahaan besar yang berada di wilayah Kabupaten
Rembang.
Program Hibah Air Minum Dan Sanitasi
Program Hibah Air Minum adalah suatu upaya percepatan penambahan jumlah
sambungan rumah (SR) baru melalui penerapan output based atau berdasarkan kinerja
yang terukur. Program Hibah Air Minum yang dimaksud disini adalah pemberian hibah
dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah baik yang bersumber dari pendapatan
murni APBN atau pinjaman dan/atau hibah luar negeri yang akan dilaksanakan selama 5
(lima) tahun dalam tahun anggaran 2010 – 2014.
Hibah Air Minum ini dimaksudkan juga sebagai insentif kepada Pemprov atau
Pemkab/Pemkot untuk dapat melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dalam
penyelenggaraan penyediaan pelayanan air minum di daerahnya.
Pelaksanaan Program Hibah Air Minum akan menggunakan mekanisme sesuai
dengan PMK 168/2008 tentang Hibah Daerah dan PMK 169/2008 tentang Tata Cara
Penyaluran Hibah Kepada Pemerintah Daerah, atau Peraturan Perundangan-undangan
terkait hibah daerah dan tata cara penyaluran hibah kepada Pemerintah Daerah.
Untuk mendapatkan dana hibah dari Program Hibah Air Minum ini, Pemerintah
Daerah disyaratkan untuk melakukan investasi terlebih dahulu sampai dengan terjadinya
pelayanan kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan program ini, Pemda akan
memberikan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada PDAM. Selanjutnya, PDAM
akan melaksanakan kegiatan pembangunan.
Dana hibah dapat dicairkan oleh Pemerintah Daerah setelah adanya rekomendasi
atas hasil verifikasi terhadap kinerja pelayanan kepada pelanggan yang menjadi sasaran
program ini.
Program ini akan dikelola oleh Komite Pemerintah yang dibentuk oleh
Kementerian Pekerjaan Umum serta dibantu oleh Central Project Management Unit
(CPMU) dan Provincial Project Management Unit (PPMU). Kabupaten/ kota yang akan
mendapatkan dana hibah program ini, perlu membentuk tim Project Implementation
Unit (PIU) yang akan ditetapkan melalui Keputusan Kepala Daerah untuk
melaksanakan program di masing-masing wilayahnya.

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V-6

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Tujuan Kegiatan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan air minum perpipaan
yang diprioritaskan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka meningkatkan
derajat kualitas kesehatan masyarakat.
Lingkup Kegiatan
Hibah diberikan kepada Pemerintah Daerah untuk membiayai kegiatan pembangunan
sambungan air minum perpipaan yang dikelola oleh PDAM dan memenuhi kriteria.
a. Tahap Persiapan
i.

Tingkat Pusat
-

Penentuan kriteria calon penerima manfaat;

-

Pendataan provinsi dan/kab/kota calon penerima hibah;

-

Sosialisasi rencana program hibah kepada kab/kota;

-

Penyiapan dokumen pedoman pelaksanaan program;

-

Penyiapan kriteria penilaian;

-

Penyiapan dokumen penilaian;

-

Penilaian dokumen usulan kegiatan yang akan dibiayai oleh program
hibah;

-

Penetapan provinsi dan/kab/kota penerima hibah;

-

Penyiapan rencana alokasi hibah terhadap Pemerintah Daerah per
tahun;

-

Penyusunan dan pengusulan kebutuhan anggaran tahunan;

-

Penyiapan dokumen draft Perjanjian Penerusan Hibah (PPH);

-

Penyediaan dokumen teknis terkait;

-

Penyediaan administrasi effectiveness dana hibah yang berasal dari
pinjaman atau hibah luar negeri.

ii.

Tingkat Daerah
-

Pendataan calon penerima

manfaat

dan fasilitasi

pelaksanaan

pendaftaran pelanggan kepada PDAM;
-

Penyiapan dokumen usulan kegiatan dan kelengkapan persyaratan
penerima hibah;

-

Menyusun

rencana

anggaran

tahunan

sesuai

dengan

rencana

penerimaan hibah;

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V-7

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

-

Penyusunan

Dokumen

Pelaksanaan

Anggaran

(DPA)

berupa

Penyertaan Modal Pemerintah kepada PDAM.
b. Tahap Pelaksanaan
i.

Tingkat Pusat
-

Menetapkan pejabat fungsional (CPMU dan PPMU) yang bertanggung
jawab terhadap progres pelaksanaan Program Hibah Air Minum secara
nasional (aspek teknis, keuangan dan penerima manfaat);

-

Memeriksa kelengkapan dokumen usulan dari aspek teknis bidang air
minum;

-

Menerbitkan dokumen Perjanjian Penerusan Hibah (PPH);

-

Memberikan rekomendasi pelaksanaan kegiatan di prov/kab/kota dan
PDAM;

-

Menilai kelayakan kegiatan untuk mendapatkan pembayaran dari
Kementerian Keuangan;

-

Melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi secara periodik;

-

Memberikan rekomendasi kepada Kementerian Keuangan atas hasil
verifikasi lapangan untuk kelayakan pembayaran;

ii.

Tingkat Daerah
-

Menetapkan pejabat fungsional yang bertanggung jawab terhadap
progress pelaksanaan PPH (aspek teknis, keuangan dan penerima
manfaat);

-

Berdasarkan PPH yang telah diterbitkan, melakukan penyiapan
peraturan terkait penganggaran untuk perolehan dana hibah;

-

Melakukan pencairan atas Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) ke
PDAM;

-

Melaksanakan kegiatan pembangunan sambungan rumah baru;

-

Menyiapkan surat permintaan penyaluran dana hibah dilampiri dengan
surat pernyataan tanggung jawab mutlak dan dokumen terkait kepada
Kementerian Keuangan;

-

Menyiapkan surat permohonan penggantian pembayaran atas hasil
verifikasi kelayakan kegiatan.

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V-8

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

c. Tahap Pencairan dana
Proses pencairan dana diajukan oleh Kepala Daerah kepada Kementerian
Keuangan berdasarkan hasil verifikasi.
Kriteria Daerah Penerima Program Hibah Air Minum
Dalam Pelaksanaan Program Hibah Air Minum, Pemerintah Daerah yang ingin
ikut serta dalam program ini harus memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat bersama dengan pihak donor sebagai dasar dalam penetapan
peserta program. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kriteria Pemda Penerima Hibah (Provinsi/Kabupaten/Kota)
a. Adanya pernyataan minat dari Pemerintah Daerah untuk mengikuti
Program Hibah Air Minum;
b. Pemprov atau Pemkab/Pemkot dan PDAM tidak mempunyai tunggakan
utang, apabila mempunyai tunggakan utang, sedang dalam proses
Program Restrukturisasi Utang;
c. Pemprov atau Pemkab/Pemkot dan PDAM yang mempunyai komitmen
tinggi untuk pengembangan program investasi air minum (diprioritaskan
yang mengikuti Program Perbankan dan KPS);
d. Tersedia kapasitas air untuk didistribusikan kepada pelanggan baru;
e. PDAM bersedia membiayai kegiatan operasi dan pemeliharaan sistem
yang terbangun;
f. Pemerintah Daerah menyampaikan surat pernyataan untuk bersedia
meningkatkan peran serta masyarakat termasuk dengan melakukan
sosialisasi, edukasi dan kampanye kepada masyarakat termasuk
kelompok perempuan terkait kesetaraan gender tentang pengelolaan air
minum (penjelasan tentang kesetaraan gender terlampir);
g. Pemda menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik
(penjelasan tentang good governance terlampir);
h. Dana penggantian hibah selanjutnya dialokasikan kembali untuk
pembangunan air minum yang dinyatakan dalam APBD kab/kota.
2. Kriteria Penerima Manfaat (Masyarakat)
Calon penerima manfaat Program Hibah Air Minum harus memenuhi semua
persyaratan sebagai berikut :

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V-9

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

a. Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang kriterianya dapat
ditetapkan oleh masing-masing Kepala Daerah dan/atau kriteria MBR
minimal adalah yang memiliki daya listrik terpasang pada rumah tangga
tersebut ≤ 1300 VA dan 50% diantara target sasaran tersebut memiliki
daya listrik ≤ 900 VA;
b. Bersedia dan memenuhi persyaratan sebagai pelanggan PDAM;
c. Masyarakat penerima manfaat bersedia membayar biaya sambungan
sesuai dengan yang telah ditetapkan PDAM.
3. Kriteria Teknis Sambungan Rumah
Kriteria teknis sambungan rumah yang dapat dibiayai melalui Program
Hibah Air Minum adalah:
a. Layanan SR tersebut adalah sambungan baru, yang dipasang setelah
tanggal penerbitan Surat PenetapanPersetujuan Penerusan Hibah
(SPPPH) dari Kementerian Keuangan;
b. Spesifikasi teknis sambungan rumah yang dibuat harus memenuhi
standar mutu yang berlaku di PDAM dan mengacu pada standar teknis
yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan SNI. (sesuai
Lampiran 2)
Besaran dan Peruntukan
1. Dana Hibah
Dana hibah untuk Program Hibah Air Minum telah ditetapkan besaran serta
peruntukannya oleh Pemerintah Pusat beserta pihak donor, yaitu sebagai
berikut:
2. Besaran Dana Hibah
Dana hibah akan diberikan untuk setiap sambungan rumah (SR) yang
dibangun dan berfungsi dengan baik. Besaran dana hibah ini akan diberikan
secara progresif sesuai dengan jumlah SR yang berhasil dibangun dan
berfungsi, dengan uraian sebagai berikut:
a. Sampai dengan 1000 SR : Rp 2 juta / SR
b. 1001 SR dan seterusnya : Rp 3 juta / SR

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V - 10

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Jumlah dana hibah yang diberikan kepada Pemerintah Daerah maksimal
sebesar dana APBD yang telah dikeluarkan untuk kegiatan ini dan sesuai
dengan nilai yang tertera pada PPH.
3. Peruntukan Dana Hibah
a. Program hibah ini diperuntukkan bagi kegiatan pembangunan sistem
penyediaan air minum sampai penerima manfaat tersambung dengan
jaringan air minum perpipaan;
b. Dana Hibah yang diberikan merupakan penggantian atas investasi yang
telah dilakukan oleh Pemda dalam rangka pembangunan sistem
penyediaan air minum perpipaan dan tidak dimaksudkan sebagai
penggantian atas biaya pemasangan sambungan rumah yang dilakukan
oleh PDAM untuk masyarakat penerima manfaat. Dengan demikian,
PDAM dapat mengenakan biaya pemasangan SR sesuai dengan
kebijakan dan ketentuan yang berlaku di masing-masing daerah.
4. Syarat-syarat Kesiapan Daerah Dalam Mengikuti Program Hibah Air
Minum
Dalam mengikuti Program Hibah Air Minum, Pemerintah Daerah diminta
untuk menyiapkan beberapa persyaratan yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat bersama dengan pihak donor. Syarat kesiapan daerah yang
harus dipenuhi untuk mengikuti Program Hibah Air Minum adalah:
a. Memiliki daftar calon penerima manfaat sesuai kriteria penerima
manfaat;
b. Memiliki Laporan Keuangan dan Laporan Hasil Kinerja PDAM yang
sudah diaudit 3 Tahun terakhir;
c. Melampirkan Ikhtisar Rekening Menurut Jenis Pelayanan 3 Tahun
terakhir;
d. Memiliki Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) berupa Penyertaan
Modal Pemerintah (PMP) kepada PDAM paling sedikit sebesar dana
hibah untuk jumlah sambungan rumah yang direncanakan pertahun;
e. Memiliki dokumen perencanaan teknis (DED) untuk SR yang akan
dibangun;
f. Bersedia untuk dilakukan verifikasi dan audit;

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V - 11

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

g. Menyediakan dana operasional yang diperlukan di masing-masing
Pemerintah Daerah penerima hibah, termasuk untuk operasional Project
Implementation Unit (PIU).
5. Organisasi Pengelola
Program Hibah Air Minum ini akan dikelola secara berjenjang dari tingkat
Pusat, Provinsi hingga Kab/Kota, dengan struktur organisasi sebagai berikut:
Komite Pemerintah / GC (Government Committee)
Atas nama Pemerintah, Komite Pemerintah dibentuk melalui Surat
Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya untuk mengelola kegiatan. Komite
Pemerintah terdiri atas Tim Pengarah yang beranggotakan unsur eselon 1
dan 2 dari Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Keuangan, dan
Bappenas; serta Team for Counterparts of Planning for IndII Stage 2 (Tim
Teknis) yang beranggotakan unsur eselon 3 dan 4 dari Kementerian
Pekerjaan Umum dan instansi terkait pelaksanaan Program Hibah Air
Minum.
a. Tim Pengarah bertugas untuk :


Memberikan arahan mengenai kebijakan dan strategi pelaksanaan
kegiatan program hibah secara keseluruhan.



Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Pengarah dibantu
sepenuhnya oleh Team for Counterparts of Planning for IndII
Stage 2.

b. Team for Counterparts of Planning for IndII Stage 2 (Tim Teknis)
bertugas untuk :
(i) Melakukan sosialisasi rencana program hibah kepada provinsi
dan/kab/kota;
(ii) Menyusun dokumen pedoman pelaksanaan program termasuk
kriteria calon penerima manfaat dan kriteria penilaian;
(iii) Melakukan penilaian Pemda yang memenuhi kriteria program
hibah;
(iv) Memberikan pembinaan teknis kepada Pemda penerima hibah
terhadap hal-hal terkait pelaksanaan kegiatan di provinsi/kab/kota;

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V - 12

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

(v) Memberikan laporan kepada Tim Pengarah mengenai progress
pelaksanaan program hibah.
Central Project Management Unit (CPMU)
Central Project Management Unit (CPMU) ditetapkan berdasarkan SK
Direktur Jenderal Cipta Karya. Tugas ketua CPMU adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan program dan
proyek lintas instansi dan tingkat pusat dan kabupaten/kota pada
pelaksanaan Program Hibah Air Minum;
b. Berkoordinasi dengan Wakil Ketua CPMU bidang air minum untuk
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program;
c. Menyampaikan daftar usulan prov/kab. /kota calonpenerima hibah daan
usulan alokasi hibah kepada kementerian keuangan c.q. Direktorat
Jenderal Perimbangan Keuangan;
d. Menyusun pedoman pengelolaan program hibah dan memberikan
pembinaan teknis kepada pemda penerima hibah terhadap hal-hal terkait
pelaksanaan kegiatan di prov/kab. /kota;
e. Memeriksa kesiapan Pemda dan PDAM dalam melaksanakan Program
Hibah Air Minum pada setiap tahun anggaran sesuai dengan rencana
tahunan pelaksanaan hibah air minum yang diajukan;
f. Menyampaikan laporan triwulan tingkat kemajuan pelaksanaan Program
untuk disampaikan kepada Direktur Jenderal Cipta Karya dan instansi
terkait di tingkat pusat;
g. Memberikan rekomendasi kelayakan pencairan dana hibah masingmasing kabupaten/kota kepada Kementerian Keuangan berdasarkan hasil
verifikasi yang dilaporkan oleh Wakil Ketua CPMU bidang air minum;
h. Melaksanakan kegiatan verifikasi, monitoring dan evaluasi tahunan;
i. Melakukan koordinasi pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program di
provinsi dan kab/kota bersama dengan Wakil Ketua CPMU bidang air
minum, PPMU dan PIU;
j. Dalam melaksanakan tugasnya Ketua CPMU akan dibantu oleh Wakil
Ketua CPMU bidang air minum dan Tim Konsultan Independen yang
akan bekerjasama dengan PPMU untuk pelaksanaan baseline survey dan

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V - 13

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

verifikasi. Tugas dari Wakil Ketua CPMU bidang air minum adalah
sebagai berikut:
(i)

Membantu

Ketua

CPMU

dalam

mendukung

perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan Program Hibah Air Minum;
(ii)

Menyampaikan rencana kegiatan tahunan masing-masing kab/kota
kepada Ketua CPMU;

(iii) Membantu Ketua CPMU dalam berkoordinasi dengan PPMU untuk
melakukan monitoring pengelolaan program di masing-masing
kab/kota;
(iv) Membantu Ketua CPMU dalam melakukan monitoring progress
pelaksanaan fisik dan keuangan Program Hibah Air Minum secara
nasional;
(v)

Membantu Ketua CPMU dalam menyusun laporan progress
pelaksanaan Program Hibah Air Minum untuk disampaikan kepada
Team for Counterpart of Planning for IndII Stage 2;

(vi) Membantu Ketua CPMU dalam menyiapkan laporan verifikasi
terhadap usulan pencairan dana hibah dari masing-masing
kabupaten/kota.
k. Dalam pelaksanaan tugasnya CPMU dibantu oleh Tim Konsultan
Manajemen dan Technical Advisory selama periode program hibah yang
dikontrak selama multi tahun.
Provincial Project Management Unit (PPMU)
PPMU ditetapkan berdasarkan SK Direktur Jenderal Cipta Karya dan
bertugas untuk:
a. Berkoordinasi dengan PIU di masing-masing kab/kota dalam pengelolaan
program termasuk proses penyusunan rencana kegiatan tahunan,
penganggaran, kegiatan baseline, verifikasi dan fasillitasi audit;
b. Melakukan monitoring progress pelaksanaan fisik dan keuangan
Program Hibah Air Minum di kab/kota di wilayah provinsinya;
c. Menyusun laporan progres pelaksanaan Program Hibah Air Minum
untuk disampaikan kepada CPMU;

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V - 14

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

d. Melaksanakan verifikasi sebagai dasar

penyusunan rekomendasi

kelayakan pembayaran hibah untuk dilaporkan kepada CPMU;
e. PPMU dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tim konsultan.
Project Implementation Unit (PIU)
a. Project Implementation Unit (PIU) adalah Pejabat yang ditetapkan
berdasarkan SK Kepala Daerah dan bertugas untuk membantu Kepala
Daerah melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam pelaksanaan
Program Hibah Air Minum ini, antara lain:
b. Mengirimkan rencana komprehensif 2012 – 2014 dan rencana tahunan
program hibah;
c. Menyiapkan dan menyampaikan kepada PPMU surat permintaan
verifikasi serta dokumen yang dibutuhkan untuk proses pencairan dana
hibah;
d. Menyusun dan mengirimkan laporan progress triwulan kepada PPMU,
CPMU dan Kementerian Keuangan cq. DJPK yang terdiri dari laporan
kemajuan pelaksanaan kegiatan dan laporan realisasi dana;
e. Menyusun laporan akhir pelaksanaan program;
f. Berkoordinasi

dengan

Pokja

AMPL

kabupaten/kota

untuk

menyampaikan progress pelaksanaan Program Hibah Air Minum ke
dalam National Water Supply and Sanitation Information Services
(NAWASIS).
PDAM
PDAM merupakan institusi yang akan melaksanakan kegiatan Program
Hibah Air Minum di kab/kota, dengan tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana komprehensif 2012 – 2015 (sampai berakhirnya
program hibah) dan rencana tahunan pelaksanaan kegiatan program
hibah untuk disampaikan kepada PIU;
b. Melaksanakan kegiatan pembangunan sambungan rumah sesuai dengan
kriteria sebagaimana tercantum pada Bab 2 di atas;
c. Fasilitasi pelaksanaan verifikasi;

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V - 15

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

d. Menyusun laporan progress fisik dan keuangan bulanan atas pelaksanaan
Program Hibah Air Minum;
e. Setelah tahapan pekerjaan selesai dilaksanakan, menyampaikan laporan
pekerjaan selesai tersebut kepada PIU untuk dilakukan verifikasi;
f. Membuat laporan akhir penyelesaian Program Hibah Air Minum.
Tim Konsultan
Tim konsultan dalam rangka mendukung Program Hibah Air Minum ini
terdiri dari:
a.

Tim Konsultan Baseline Survey dan Verifikasi yang dibiayai oleh
Donor.


Konsultan baseline bertugas melaksanakan baseline survey.



Konsultan verifikasi bertugas melaksanakan verifikasi pelaksanaan
pembangunan dan menyampaikan hasil verifikasi kepada PPMU dan
CPMU.

a.

Tim Konsultan Manajemen dan Technical Advisory


Konsultan

ini

bertugas untuk mendampingi

CPMU

dalam

melaksanakan tugas-tugasnya.
Kabupaten Rembang pada tahun 2017 telah mengakses sumber pendanaan untuk
Hibah air minum perkotaan sebesar Rp. 1.000.000.000,00 dengan jumlah sekitar 515
SR.
5.4. STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA
Dalam rangka percepatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk
memenuhi kebutuhan pendaanan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam
RPIJM, maka Pemerintah Daerah perlu menyusun suatu set strategi untuk
meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur permukiman. Strategi
peningkatan investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya meliputi beberapa
aspek antara lain:
1. Peningkatan DDUB oleh kabupaten/kota dan provinsi;
2. Peningkatan Penerimaan Daerah dan Efisiensi Pengunaan Anggaran;
3. Peningkatan Kinerja keuangan perusahaan daerah;

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V - 16

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

4. Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan
bidang Cipta Karya;
5. Pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabiltasi infrastruktur permukiman
yang sudah ada; dan
6. Pengembangan infrastruktur skala regional.
Setiap aspek tersebut kemudian dirumuskan strategi-strategi untuk meningkatkan
investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya sebagai berikut:
1. Peningkatan DDUB oleh kabupaten/kota dan provinsi, dengan strategi:
 Mengalokasikan Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) sebagai dana
pendamping kegiatan APBN di kabupaten/kota. DDUB ini menunjukan besaran
komitmen pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan bidang Cipta
Karya.
2. Peningkatan Penerimaan Daerah dan Efisiensi Pengunaan Anggaran, dengan strategi:
 Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu (SiLPA) sebagai
sumber penerimaan pada APBD tahun berikutnya;
 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi belanja APBD;
 Mengoptimalkan sumber pendanaan alternatif seperti pinjaman dan hibah luar
negeri (PHLN).
3. Peningkatan Kinerja keuangan perusahaan daerah, dengan strategi:
 Pemberdayaan BUMD sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan daerah
melalui reformasi visi BUMD, restrukturisasi BUMD, dan profitisasi BUMD;
 Memperluas basis penerimaan pajak melalui identifikasi pembayar pajak
baru/potensial serta meningkatkan efisiensi dan penekanan biaya pemungutan;
 Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Rembang kepada BUMD untuk
perbaikan kinerjanya.
 Kinerja PDAM
(lembaga terkait langsung dengan keciptakaryaan)
4. Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan
bidang Cipta Karya, dengan strategi:
 Melakukan

identifikasi

dan

inventarisasi

terhadap

kegiatan-kegiatan

pembangunan yang berpotensi didanai melalui skema KPS (Kerjasama
Pemerintah dan Swasta);

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V - 17

Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

 Meningkatkan

pemanfaatan

pembiayaan

dari

sumber

Corporate

Social

Responsibility (CSR);
 Pembentukan regulasi yang mendorong termobilisasinya pembiayaan oleh swasta
dan masyarakat;
 Memperluas dan meningkatkan kerja sama kemitraan dengan swasta dalam
pembiayaan pembangunan.
5. Pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabiltasi infrastruktur cipta karya yang
sudah ada.
6. Pengembangan infrastruktur skala regional, dengan strategi:
 Pembiayaan pembangunan dengan pola cost-sharing antara Pemerintah Pusat,
provinsi dan kabupaten/kota;

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

V - 18