Persepsi Mahasiswa Dalam Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi Di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Tahun 2015/2016 - Test Repository

  

PERSEPSI MAHASISWA DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN TRI DHARMA PERGURUAN

TINGGI DI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA TAHUN 2015/2016

  

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh:

Nur Machfud

NIM: 111 09 034

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

  

PERSEPSI MAHASISWA DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN TRI DHARMA PERGURUAN

TINGGI DI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA TAHUN 2015/2016

  

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh:

Nur Machfud

NIM: 111 09 034

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

  

MOTTO

             

             

    

  “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

  ” (QS. An-Nisa’:53)

  

“ Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang

lain.

  

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1.

  Bapak (Mariyoto) dan Ibu (Munjaeniah) yang telah mencurahkan segala daya dan upaya, demi kesuksesan anaknya. Terimakasih atas cinta dan kasih sayang yang telah diberikan salama ini, juga untuk setiap do’a yang diberikan, semoga Allah meridhoi. Tanpa mereka penulis tidak bisa jadi seperti sekarang ini.

  2. Bapak Mertua (Shodrudin Ahmad Gozali) dan Ibu Mertua (Ristatik Mawatun) yang telah mencurahkan segala daya dan upaya, demi kesuksesan anak menantunya. Terimakasih atas cinta dan kasih sayang yang telah diberikan salama ini, juga untuk setiap do’a yang diberikan, semoga Allah meridhoi. Tanpa mereka penulis tidak bisa jadi seperti sekarang ini.

  3. Istriku (Izzatul Fitri) dan Anakku (Rafa Ahmad Zulfikri) yang selalu memberi motivasi dan inspirasi sehingga penulis bisa menjadi seperti sekarang ini.

  4. Adik-adikku (Novi Zakiyatunnisa, Shela Fitriyatunnisa) yang selalu menyemangati penulis dan member inspirasi bagi penulis.

  5. Segenap keluarga besarku (Mbah Karsinah, Mbah Rochati, Mbah Fatonah, Bude Sri Wahyuni M. Pd, Bulek Muawiyah) dsb, jazakumullah khoiron katsir yang teleh menghadirkan semangat dan selalu menasehati penulis.

  6. Segenap Crew Rafa Wisata Tour dan Travel yang teleh berpartisipasi memberikan dukungan kepada penulis.

  7. Seluruh Bapak Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga.

  8. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang salatiga 9.

  Seluruh mahasiswa IAIN Salatiga terutama angkatan 2009.

  10. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam tercurah kepada Khatamul Anbiya Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya.

  Mahasiswa Dalam

  Skripsi yang berjudul “Persepsi

  

Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi Di Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga Tahun 2015/2016

  ” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan juga arahan serta saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih sedalam dalamnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2.

  Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 3. Ibu Siti Ruhayati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PAI 4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan tulus, ikhlas membimbing penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.

  5. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku pembimbing akademik.

  6. Segenap dosen dan karyawan IAIN salatiga

  7. Ibu dan Bapakku tercinta dan keluarga yang tak pernah berhenti mendo’akan dan memberikan motivasi kepada penulis sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan lancar.

8. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang salatiga

  Semoga kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

  Akhirnya, hanya kepada Allah Swt penulis berserah diri dan semoga apa yang tertulis dalam skripsi ini memberikan manfaat, khususnya bagi penulis sendiri dan para pembaca pada umumnya. Amin.

  Salatiga, 15 Agustus 2016 Penulis,

  Nur Machfud NIM.111 09 034

  

ABSTRAK

  Machfud, Nur. 2016. Persepsi Mahasiswa Dalam Mengimplementasikan Tri

  Dharma Perguruan Tinggi Di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Tahun 2015/2016 . Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi

  Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

  Kata Kunci: Perspektif, Implementasi, Tri Dharma Perguruan Tinggi

  Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah tiga pilar dasar pola piker yang menjadi kewajiban bagi seluruh mahasiswa sebagai kaum terpelajar, karena mahasiswa adalah ujung tombak perubahan bangsa Indonesia menuju era yang lebih baik, sebagaimana ditunjukkan pada sejarah bangsa Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian skripsi ini adalah pertama, ingin mengetahui pendapat mahasiswa tentang tri dharma perguruan tinggi. Kedua, untuk mengetahui persepsi mahasiswa dalam mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi.

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan memakai metode deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian, dalam arti akumulasi data dasar dengan cara deskriptif. Dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan deduktif dan pendekatan induktif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai salah satu pondasi dan dasar tanggung jawab yang dipanggul mahasiswa (sebagai bagian dari perguruan tinggi). Walaupun dalam penelitian kali ini masih ada beberapa mahasiswa yang kurang tahu atau kurang paham akan tri dharama perguruan tinggi yang menjadi acuan dan dasar dari perguruan tinggi. Persepsi dalam mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi, seperti mereka mencoba untuk bersungguh-sungguh dalam menempuh pendidikan, karena pendidikan menjadi hal yang pertama dalam tri dharma, selanjutnya mereka memcoba memperluas wawasan mereka untuk nantinya menjadi bekal dalam melakukan penelitian-penelitian, seperti membuah karya ilmiah, makalah ataupun di akhirnya skripsi sebagi syarat kelulusan mereka. Seorang mahasiswa harus jeli dan tanggap terhadap permasalahan yang muncul. Dalam pengabdian masyarakat mereka mencoba untuk selalu berkomunikasi dengan masyarakat di sekitar mereka dan mengikuti kegiatan – kegiatan kemasyarakatan.

  

DAFTAR ISI

...............................................................................................

  HALAMAN LOGO i

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iii .......................................................................... PENGESAHAN KELULUSAN iv

  PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... v MOTTO ................................................................................................................... vi .................................................................................................. PERSEMBAHAN vii

  KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii i ABSTRAK .............................................................................................................. x ........................................................................................................... DAFTAR ISI xi

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................

  1 B. Perumusan Masalah ..........................................................................................

  5 ........................................................................

  C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  5 D. Kegunaan Penelitian .........................................................................................

  5 E. Penegasan Istilah ...............................................................................................

  6 .......................................................................................

  F. Metodologi Penelitian

  9 G. Sistematika Penulisan .......................................................................................

  15 BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Peraepsi Dan Mahasiswa .................................................................................

  17

  .....................................................................................

  1.

  17 Pengertian Persepsi ...........................................

  2.

  18 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi 3. .........................................................................

  19 Proses Terjadinya Persepsi 4. .......................................................................

  21 Indikator-indikator Persepsi 5. ....................................................................................................

  24 Mahasiswa ......................................................................................................

  B. Implementasi 26 ..........................................................................

  C. Tri Dharma Perguruan Tinggi

  29 BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ..............................................................................................

  A.

  34 Gambaran Umum B. ..................................................................................

  52 Temuan Hasil Penelitian 1. Pendapat Mahasiswa Tentang Tri Dharma .......................................................................................

  Perguruan Tinggi 52 2.

  Persepsi Mahasiswa dalam Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi .................................................................

  59 BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pendapat Mahasiswa Tentang Tri Dharma ................................................................................................

  Perguruan tinggi

  63 B. Analisis Persepsi Mahasiswa Dalam Mengimplementasikan ...........................................................................

  Tri Dharma Perguruan tinggi

  65 BAB IV : PENUTUP ..............................................................................................................

  Kesimpulan 68 ..............................................................................................................

  Saran-saran 70 ...................................................................................................................

  Penutup

  70 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi merupakan salah satu subsistem pendidikan Nasional.Keberadaan perguruan tinggi dalam kehidupan berbangsa dan

  bernegara memiliki peranan yang sangat penting sebagai wadah penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, kemudian pengabdian. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 20 ayat 2 diungkapkan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga kewajiban tersebut kemudian terformulasikan menjadi konsep Tri Darma Perguruan Tinggi.

  Peran perguruan tinggi diharapkan mampu memfasilitasi mahasiswa untuk menjalankan tri darmanya sebagai bentuk usaha mewujudkan generasi pemimpin masa depan yang cerdas dan bermoral. Dengan tri darmanya tersebut, eksistensi peguruan tinggi diharapkan berperan penting serta mampu membawa perubahan-perubahan, yaitu kemajuan pada suatu masyarakat.

  Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah tiga pilar dasar pola piker yang menjadi kewajiban bagi seluruh mahasiswa sebagai kaum terpelajar, karena mahasiswa adalah ujung tombak perubahan bangsa Indonesia menuju era yang lebih baik, sebagaimana ditunjukkan pada sejarah bangsa Indonesia, bahwa perubahan besar yang terjadi sejak zaman penjajahan dimulai para mahasiswa yang tergabung dalam pemuda-pemudi Indonesia dengan pergerakannya melalui organisasi-organisasi seperti Boedi Utomo yang diprakarsai oleh Ki Hajar Dewantara.

  Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai salah satu pondasi dasar tanggung jawab yang di panggul mahasiswa (sebagai bagian dari perguruan tinggi) harus di kembangkan secara bersama-sama. Sebagai mahasiswa perlu mengetahui dan menyadari bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan salah satu pedoman untuk melaksanakan tanggung jawabnya dalam rangka menjawab tantangan bangsa dan negara Indonesia di masa depan.

  Dalam al-Quran juga di jelaskan bahwa setiap pedoman itu harus selalu diperhatikan, dan dari memperhatikan dari setiap hal yang menjadi pedoman itu seseorang mendapat pelajaran dari apa yang dipelajarinya.

           

  “ ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan keberkahan supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya, dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.

  ” (QS. Shaad: 29)

  Al-Quran menjadi pedoman bagi agama islam yang diman setiap muslim harus memperhatikan dan mendalami arti dari setiap ayat yang ada dalam Al-Quran. Sama halnya denga tri dharma perguruan tinggi yang menjadi pedoman dan tanggung jawab mahasiswa dalam menuntut ilmu di bangku perkuliahan.

  Mahasiswa sebagai kaum intelektual bangsa berkewajiban meningkatkan mutu diri secara khusus agar mutu bangsa pun meningkat pada umumnya dengan ilmu yang di pelajari selama pendidikan di kampus sesuai dengan bidang keilmuan tertentu. Mahasiswa dan pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan sehingga ketika mahasiswa melakukan segala kegiatan dalam hidupnya, semua harus didasari pertimbangan rasional, bukan dengan adu otot.Itulah yang disebut kedewasaan mahasiswa.

  Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk pribadi manusia, memperbaiki masyarakat dan membangun bangsa yang beradab.

  Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan beragama.

  Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 13 ayat 1 menyebutkan bahwa pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Dengan demikian, pendidikan di semua lingkungan, baik di sekolah, keluarga, dan masyarakat menjadi sangat penting.Berhubung perolehan pendidikan di sekolah diberikan dengan intensitas pertemuan yang cukup tinggi, dengan alokasi waktu yang cukup banyak, pendidikan di lingkungan sekolah membutuhkan perhatian khusus.

  Penelitian diperlukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, dan sebaliknya penelitian memerlukan tenaga-tenaga ahli yang dihasilkan melalui proses pendidikan. Dengan demikian antara pendidikan dan penelitian, keduanya saling terkait di lingkungan perguruan tinggi.

  Ilmu pengetahuan yang di kembangkan sebagai hasil dari penelitian selanjutnya diformulasikan sebagai dasar pendidikan di lingkungan perguruan tinggi.Dengan dasar pendidikan tersebut, kemudian pendidik (dosen) dapat membawa para mahasiswa menguasai ilmu sesuai dengan bidang yang dipelajarinya, sehingga ilmu yang dikuasai mahasiswa di perguruan tinggi dapat diterapkan serta diaplikasikan ke dalam praktek hidup bermasyarakat.

  Dengan pengaplikasian pendidikan serta penelitiannya, diharapkan memberikan manfaat yang signifikan kepada masyarakat, agar masyarakat dapat menikmati hasil kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi tersebut yang dihasilkan.

  Mahasiswa menempati lapisan kedua dalam relasi kemasyarakatan, yaitu berperan sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah.

  Mahasiswa adalah sosok yang paling dekat dengan rakyat dan memahami secara jelas kondisi masyarakat tersebut.Disini mahasiswa berperan untuk membela kepentingan masyarakat, tentu tidak dengan jalan kekerasan dan aksi anarkis, namun menjunjung tinggi nilai-nilai luhur pendidikan.Oleh karena itu, pembangunan peradaban perlu berbasis pada nilai-nilai etika yang sudah melekat dalam jati diri bangsa.

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka muncullah masalah yang menarik peneliti untuk melakukan sebuah penelitian tentang strategi mahasiswa IAIN Salatiga dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai tiga pilar dasar pola pikirnya sekaligus menjadi kewajiban yang harus diembannya sebagai kaum intelektual di Indonesia, agar mereka dapat menjalankan pendidikannya dengan baik sesuai dengan tujuan mereka sebagai mahasiswa yang sebenarnya. Untuk itu penulis mengkaji persoalan di atas secara kritis dan analitis, melalui penelitian yang berjudul PERSEPSI MAHASISWA DALAM

   MENGIMPLEMENTASIKAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI DI IAIN SALATIGA TAHUN 2015”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan judul maka yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana pendapat mahasiswa tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi? 2.

  Bagaimana Persepsi mahasiswa dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan fokus masalah yang ada, maka dapat penulis merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Untuk mengetahui pendapat mahasiswa tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

  2. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

D. Kegunaan Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau pengaruh terhadap peneliti, mahasiswa maupun lembaga pendidikan.

  1. Manfaat Bagi Peneliti a.

  Menambah pengalaman dan wawasan mengenai strategi mahasiswa dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi di IAIN Salatiga.

  b.

  Mengetahui upaya-upaya mahasiswa dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

  2. Manfaat Bagi Lembaga a.

  Untuk mengetahui dan menilai kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu dan teori yang di dapat di bangku kuliah.

  b.

  Sebagai bahan referensi bagi penelitian yang sejenis dalam masa yang akan datang.

  3. Manfaat Bagi Mahasiswa Sebagai bahan pertimbangan serta pijakan bagi seluruh mahasiswa dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi di IAIN Salatiga pada khususnya, serta mahasiswa seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

E. PenegasanIstilah 1.

  Persepsi Mahasiswa Persepsi berasal dari bahasa Inggris perception yang berarti

  “penglihatan, tanggapan daya memahami/menanggapi. Persepsi juga bisa difahami pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. (Rakhmat, 1996:55)

  Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses psikologi yang didahului oleh penginderaan berupa pengamatan, pengingat dan pengidentifikasian suatu objek.

  Mahasiswa merupakan status yang di sandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi calon-calon intelektual, atau orang yang menuntut ilmu dan belajar di perguruan tinggi baik di universitas, institut maupun di akademi. Menurut Hartaji (2012: 5), mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas

2. Implementasi

  Implementasi merupakan salah satu tahap dalam proses kebijakan publik. Biasanya implementasi dilaksanakan setelah sebuah kebijakan dirumuskan dengan tujuan yang jelas.Implementasi adalah suatu rangkaian aktifitas dalam rangka menghantarkan kebijakan kepada masyarakat sehingga kebijakan tersebut dapat membawa hasil sebagaimana yang diharapkan (Afan Gaffar, 2009: 295).

  Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2012:21), implementasi intinya adalah kegiatan untuk mendistribusikan keluaran kebijakan (to

  deliver policy output ) yang dilakukan oleh para implementor kepada kelompok sasaran (target group) sebagai upaya untuk mewujudkan kebijakan.

  Berdasarkan pengertian-pengertian tentang implementasi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi dalam penelitian ini adalah rangkaian aktifitas/kegiatan atau langkah-langkah yang tersusun dalam suatu proses yang dinamis dan membentuk suatu kaitan untuk memudahkan pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan.

3. Tri Dharma Perguruan Tinggi

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Tri Dharma adalah kata dalam bahasa Sanksekerta yang diindonesiakan. Tri berarti “Tiga”, dan Dharma yang berarti “Kewajiban.Dengan demikian, pengertian Tri Dharma perguruan tinggi adalah tiga kwajiban yang harus dijalankan oleh perguruan tinggi dalam mengelola seluruh komponen yang ada di dalamnya (civitasakademika).

  Tri dharma perguruan tinggi merupakan dasar pola pikir dan menjadi kewajiban bagi mahasiswa sebagai kaum intelektual negara ini, tanggung jawab yang dipikul oleh mahasiswa tertuang dalam tri dharma perguruan tinggi karena mahasiswa memiliki posisi penting sebagai pejuang terdepan dalam perubahan bangsa kita ke arah yang lebih baik. Pernyataan ini menjadi terbukti ketika kita melihat sejarah bangsa ini dimana sebagian perubahan besar yang ada di negara ini dimulai oleh mahasiswa, dalam hal ini pemuda-pemudi Indonesia. Yang dimana Tri Dharma perguruan tinggi mencakup tiga hal penting yang harus dikembangkan, yaitu pendidikan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat. Tiga hal ini saling berkaitan antara satu sama lain sehingga harus diterapkan secara bersamaan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat (Pasal 20 Ayat 2).

  Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka maksud dari judul skripsi “Strategi Mahasiswa dalam Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi” disini adalah langkah-langkah yang akan di rencanakan, disusun dan diterapkan oleh mahasiswa dalam mencapai tujuan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

F. Metode Penelitian

  Penelitian dapat berhasil dengan baik atau tidak tergantung dari data yang diperoleh, juga didukung dari proses pengolahan yang dilakukan terhadap permasalahan. Metode penelitian dianggap paling penting dalam menilai kualitas hasil penelitian.Hal ini mutlak ada dan tidak dapat dipisahkan dari keabsahan penelitian.

1. Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yakni penelitian yang berusaha permasalahan yang ada sekarang berdasarkan data

  • – data, menganalisis dan menginterpretasi data.Penelitian kualitatif lebih banyak
bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasan tertentu (Moleong, 2002: 3).

  Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, karena meneliti fenomena yang ada di lapangan atau masyarakat dan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan (Asmani, 2011: 6).

  Dalam penelitian ini data memungkinkan berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, dan dokumen rasmi lainnya.

  2. Kehadiran Peneliti Untuk memperoleh data tentang penelitian ini, maka peneliti terjun langsung ke lapangan.Kehadiran peneliti dalam penelitian ini berperan sebagai instrument kunci yang langsung melihat dari kehudupan subjek dalam waktu penelitian yang sudah ditetapkan peneliti untuk memperoleh data sesuai dengan ciri penelitian kualitatif.Sebelum peneliti hadir di lapangan, peneliti memperoleh izin terlebih dahulu dari instansi- instansi terkait yang bertangung jawab sesuai prosedur yang berlaku.Peneliti hadir sebagai pewawancara atau pengumpul data tanpa mempengaruhi subjek.

  3. Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini bertempat di Institut Agama Islam Negri

  Salatiga.Penulis memilih IAIN Salatiga. Jl. Tentara Pelajar No. 2, Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia.

4. Sumber Data

  Data yang akan terkumpul dalam penelitian ini adalah data yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu tentang Strategi Mahasiswa Dalam Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi Di IAIN Salatiga.

  Sumber data adalah subjek dari mana data itu diperoleh (Arikunto, 2013: 107).Jadi sumber data itu menunjukkan hasil informasi.Data itu harus diperoleh dari sumber yang tepat, jika sumber data tidak tepat maka mengakibatkan data yang terkumpul tidak relevan dengan masalah yang diteliti.

  Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

  a.

  Data primer Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya.Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama dan tempat objek penelitian dilakukan (Sugiyono, 2009: 137).

  Adapun sumber data langsung diperoleh dengan cara observasi dan mewawancarai mahasiswa IAIN Salatiga dalam hal ini peneliti mengambil informan sejumlah 11 orang dari beberapa jurusan yang berbeda di IAIN Salatiga.

  b.

  Data sekunder

  Data sekunder adalah data yang diperoleh atau di kumpulkan peneliti dari sumber-sumber yang telah ada.Data sekunder disebut juga data yang telah tersedia (Hasan Iqbal, 2002: 82).Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.Data ini dapat ditemukan dengan cepat (Sugiyono, 2009: 137).

  Dalam penelitian ini, yang menjadi data sekunder berasal dari berasal dari sumber buku, majalah ilmiah, data-data kepustakaan, profil, dan dokumen kelembagaan.Data ini berguna untuk melengkapi data primer. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini diantaranya data tentang profil mahasiswa, profil lembaga, visi dan misi lembaga.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data adalah alat dan cara untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik yaitu: a.

  Interview Interview atau wawancara adalah sebuah dialog yang di lakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.wawancara sebaiknya dilakukan secara mendalam. Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Burhan Bungin, 2008 dalam Asmani, 2011: 122).

  Dalam melaksanakan teknik interview (wawancara), pewawancara harus mampu menciptakan hubungan baik sehingga informan bersedia bekerjasama dan merasa bebas berbicara dan dapat memberikan informasi yang sebenarnya. Teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah secara terstruktur (tertulis), yaitu dengan menyusun terlebih dahulu beberapa pertanyaan yang akan disampaikan kepada informan. Hal ini dimaksud agar pembicara dalam wawancara ini lebih terarah dan fokus pada tujuan yang dimaksud dan menghindari pembicaraan yang terlalu melebar.Selain itu juga digunakan sebagai patokan umum dan dapat dikembangkan peneliti melalui pertanyaan yang muncul ketika kegiatan wawancara berlangsung.

  Metode ini digunakan sebagai metode dalam mengumpulkan data tentang strategi mahasiswa dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

  b.

  Metode dokumentasi Metode dokumentasi adalah suatu cara untuk mendapatkan data mengenai hal-hal atau variabel dengan membuka kembali catatan, daftar riwayat hidup, transkip, dan lain-lain yang disebut dokumen. Dokumen adalah rekaman peristiwa yang lebih dekat dengan percakapan, menyangkut persoalan pribadi, dan memerlukan interpretasi yang berhubungan sangat dekat konteks rekaman peristiwa tersebut (Bungin, 2011: 142).Metode dokumentasi disini digunakan untuk mendapatkan data yang berkenaan dengan mahasiswa IAIN Salatiga.

  6. Analisis Data Analisis data penelitian adalah suatu cara penanganan terhadap obyek ilmiah tertentu dengan jalan memilih. Memilih antara pengertian yang satu dengan yang lain untuk mendapatkan pengertian baru. Data yang berhasil dihimpun akan dianalisis secara kualitatif, dengan menerapkan metode berfikir induktif, yaitu suatu metode berfikir yang bertolak dari fenomena yang khusus dan kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum (Cristine, Daymon 2008: 369).

  7. Pengecekan Keabsahan Data Proses pengecekan data dalam hal ini dapat dilakukan melalui triangulasi dengan sumber yang berarti membandingkan informasi yang diperoleh melalui alat dan waktu yang berbeda. Artinya dalam pencapaiannya bisa dilakukan dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan hasil wawancara dengan suatu dokumen yang berkaitan (Moleong, 2002: 178).

  8. Tahap- Tahap Penelitian Penelitian melewati hal-hal berikut: a.

  Pengumpulan data.

  b.

  Pemilihan data yang sesuai dengan fokus pembahasan. c.

  Pemilihan data yang valid.

  d.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

BAB I : PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah.

  Tri Dharma Perguruan Tinggi.

  7. Sistematika Penelitian.

  6. Metode Penelitian.

  5. Penegasan Istilah.

  4. Manfaat Penelitian.

  3. Tujuan Penelitian.

  2. Fokus Masalah.

  Untuk memudahkan pemahaman dalam skripsi ini, maka akan dikemukakan sistematika hasil penelitian yang secara garis besar dapat dilihar sebagai berikut:

  Penyusunan teks dan laporan akhir penelitian.

  g.

  Analisa kesimpulan adakah data yang kurang valid dimasukkan.

  f.

  Penyusunan teks dan penarikan kesimpulan awal.

  e.

  Analisa awal.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA 1. Persepsi dan Mahasiswa.

2. Implementasi 3.

BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data

  1. Gambaran Umum Objek Penelitian.

  2. Sejarah Singkat Berdirinya IAIN Salatiga.

  3. Visi dan Misi IAIN Salatiga.

  4. Letak Geografis IAIN Salatiga.

  5. Aktivitas Mahasiswa IAIN Salatiga.

  6. Sarana Prasarana IAIN Salatiga.

  B.

  Temuan Penelitian 1.

  Pendapat Mahasiswa Tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi 2. Persepsi Mahasiswa Dalam Mengimplementasikan Tri Dharma

  Perguruan Tinggi

  BAB IV: PEMBAHASAN Memuat tentang gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola, kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan/teori terhadap teori-teori dan temuan-temuan sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan/teori yang diungkap dari lapangan.

  BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan bab akhir dan penutup dari penyusunan skripsi yang penulis susun. Dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dari seluruh kesimpulan hasil penelitian, saran - saran atau rekomendasi dalam rangka meningkatkan persepsi mahasiswa dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi di IAIN Salatiga. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, dafrar riwayat hidup, dan lampiran-lampiran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Persepsi Mahasiswa 1. Pengertian Persepsi Persepsi berasal dari bahasa Inggris perception yang berarti

  tanggapan daya memahami / m “penglihatan, enanggapi”

  (Shadily,1996:424). Sedangkan secara istilah para ahli psikologi berbeda- beda dalam mendefinisikan pengertian persepsi, di antaranya: Menurut Clifford T. Morgan (1961:299) bahwa:

  “Perception is the process of discriminating among stimuli and of

  interpreting their meanings

  ”. Persepsi adalah proses bagaimana membedakan rangsangan (stimulus) dan menginterpretasikan stimulus-stimulus yang diterima.

  ” Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhmat (1996:55) sebagai berikut:

  “ Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan

  .” Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses psikologi yang didahului oleh penginderaan berupa pengamatan, pengingat dan pengidentifikasian suatu objek.

  Agar individu dapat menyadari dan dapat mengadakan persepsi, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu: a) Adanya objek atau stimulus yang dipersepsikan

  b) Adanya alat indera/reseptor

  c) Adanya perhatian. (Walgito, 2002:71) 2.

   Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

  Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, tentunya ada faktor- faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor itulah yang menyebabkan mengapa dua orang yang melihat sesuatu mungkin memberi interpretasi yang berbeda tentang yang dilihatnya itu. (Siagian,1995:96)

  Secara umum menurut Sondang terdapat 3 faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu: a)

  Faktor pelaku persepsi, yaitu diri orang yang bersangkutan apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interpretasi tentang apa yang dilihatnya itu. Ia dipengaruhi oleh karakteristik individual yang turut berpengaruh seperti sikap, motif kepentingan, minat, pengalaman dan harapan.

b) Faktor sasaran persepsi, dapat berupa orang, benda atau peristiwa.

  c) Faktor situasi, faktor situasi merupakan keadaan seseorang ketika melihat sesuatu dan mempersepsinya. (Siagian,1995:104-105)

  Sedangkan menurut Irwanto dala m “Psikologi Umum” menyebutkan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap persepsi, yaitu:

  a) Perhatian yang selektif

  b) Ciri-ciri rangsang

  c) Nilai-nilai dan kebutuhan individu d) Pengalaman terdahulu. (Irwanto, dkk, 1991:96-97)

  Menurut faktor-faktor tersebut yang berpengaruh terhadap persepsi dikarenakan persepsi lebih bersifat psikologis daripada proses penginderaan saja.

3. Proses Terjadinya Persepsi

  Seseorang bisa mengenali suatu objek berasal dari dunia luar dan ditangkap melalui inderanya, yakni bagaimana individu menyadari, mengerti apa yang diindera. Oleh karena itu, proses dapat dijelaskan melalui: a)

  Proses fisik atau kealaman, yaitu dimulai dengan objek menimbulkan stimulus dan akhirnya stimulus mengenai alat indera atau reseptor.

  b) Proses fisiologis, yaitu stimulus yang diterima oleh alat indera dilanjutkan oleh saraf sensoris ke otak.

  c) Proses psikologis, yaitu proses yang terjadi dalam otak sehingga individu dapat menyadari apa yang ia terima dengan respon itu, sebagai suatu akibat dari stimulus yang diterimanya. (Walgito, 1993:54)

  Aliran gestalt juga mempunyai hipotesis penting tentang bagaimana mempersepsi. Menurut aliran ini, dalam persepsi ini akan cenderung untuk menyusun stimulus-stimulus sepanjang garis tendensi- tendensi alamiyah tertentu yang mungkin berkaitan dengan fungsi menyusun dan mengelompokkan yang terdapat dalam otak.

  Di antara psikolog masa kini berpendapat bahwa apa yang disebut dengan tendensi-tendensi alamiah itu adalah hasil pengalaman yang dipelajari. Tendensi itu digolongkan menjadi: similaritas, proksimitas, kontinuitas dan closure.

  a) Similaritas, yaitu tendensi yang digunakan untuk membentuk suatu persepsi dengan jalan mengelompokkan objek-objek yang sama ukuran, bentuk atau kualitasnya menjadi satu.

  b) Proksimitas, yaitu tendensi yang digunakan membentuk suatu persepsi dengan jalan mengelompokkan objek-objek yang saling berdekatan menjadi satu kelompok.

  c) Kontinuitas, yaitu suatu tendensi yang digunakan untuk membentuk suatu persepsi dengan jalan mengelompokkan objek-objek yang mempunyai arus terus menerus menjadi satu kelompok.

  d) Closure, yaitu tendensi yang digunakan untuk membentuk suatu persepsi dengan jalan melengkapi objek yang belum lengkap sehingga objek tertentu akan dipersepsikan sebagai suatu keseluruhan. (Mahmud, 1990:43)

  Persepsi juga dipengaruhi faktor internal yaitu apa yang ada dalam diri individu, selain itu juga faktor stimulus dan lingkungan di mana persepsi berlangsung dan ini disebut faktor eksternal. Mengenai keadaan individu yang dapat mempengaruhi hasil persepsi datang dari dua sumber, yaitu berhubungan dengan segi kejasmanian, dan yang berhubungan dengan segi psikologis. Bila sistem fisiologis terganggu hal tersebut akan berpengaruh dalam hal persepsi. (Walgito, 2001:47)

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi seseorang terhadap sesuatu tidak muncul begitu saja dengan sendirinya, tetapi ada hal- hal yang mempengaruhi. Oleh karena itulah persepsi yang dimiliki seseorang berbeda dengan yang lain, walaupun ada objek yang sama.

  Adapun secara umum dapat dituliskan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, antara lain: a)

  Faktor internal Yaitu dari pelaku persepsi yang meliputi faktor biologis/jasmani dan faktor psikologis. Faktor psikologis meliputi: perhatian, sikap motif, minat, pengalaman dan pendidikan.

  b) Faktor eksternal

  Yaitu dari luar individu/pelaku persepsi yang meliputi objek sasaran dan situasi/lingkungan di mana persepsi berlangsung.

4. Indikator-indikator Persepsi

  Adapun indikator dari persepsi adalah sebagai berikut: a.

  Tanggapan (respon) Yaitu gambaran tentang sesuatu yang ditinggal dalam ingatan setelah melakukan pengamatan atau setelah berfantasi. Tanggapan disebut pula kesan, bekas atau kenangan. Tanggapan kebanyakan berada dalam ruang bawah sadar atau pra sadar, dan tanggapan itu disadari kembali setelah dalam ruang kesadaran karena sesuatu sebab. Tanggapan yang berada pada ruang bawah sadar disebut talent

  (tersembunyi) sedang yang berada dalam ruang kesadaran disebut

  actueel (sungguh-sungguh). (Ahmadi, 1982:43)

  Tanggapan adalah kesan yang dialami apabila perangsangnya sudah tidak ada dan proses pengamatan sudah berhenti; tinggal kesan- kesannya saja, sehubungan dengan pengamatan dan tanggapan tersebut, orang lalu mempunyai opini atau pendapat tertentu mengenai suatu aspek dari realitas dunia ini, dengan bagaimana orang mengadakan kontrak secara teratur/secara sparadis. Memang dalam tanggapan tidak hanya dapat menghadapkan kembali apa yang telah diamati (masa lampau) akan tetapi juga dapat mengantisipasikan yang akan datang, atau mewakili yang sekarang. (Suryabrata,1998:36), b. Pendapat

  Dalam bahasa harian disebut sebagai: dugaan, perkiraan, sangkaan, anggapan, pendapat subjektif “perasaan”. (Kartono ,

  1991:304). Secara luas pendapat didefinisikan sebagai hasil pekerjaan fikir meletakkan hubungan antar tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lain, antar pengertian yang satu dengan pengertian yang lain, yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk menyebutkan sebuah pengertian atau tanggapan biasanya cukup menggunakan satu kata, sedang untuk menyatakan suatu pendapat menggunakan satu kalimat.

  Adapun proses pembentukan pendapat adalah sebagai berikut: 1)

  Menyadari adanya tanggapan/pengertian karena tidak mungkin kita membentuk pendapat tanpa menggunakan pengertian/tanggapan.

  2) Menguraikan tanggapan/pengertian, misalnya: kepada seorang anak diberikan sepotong karton berbentuk persegi empat. Dari tanggapan yang majemuk itu (sepotong, karton, kuning, persegi empat) dianalisa. Kalau anak tersebut ditanya, apakah yang kau terima? Mungkin jawabannya hany a “karton kuning” karton kuning adalah suatu pendapat.

  3) Menentukan hubungan logis antara bagian-bagian setelah sifat- sifat dianalisa, berbagai sifat dipisahkan tinggal dua pengertian saja kemudian satu sama lain dihubungkan, misalnya menjadi

  “karton kun ing”. Beberapa pengertian yang dibentuk menjadi suatu pendapat yang dihubungkan dengan sembarangan tidak akan menghasilkan suatu hubungan logis dan tidak dapat dinyatakan dalam suatu kalimat yang benar. Suatu kalimat dinyatakan benar dengan ciri sebagai berikut:  Adanya pokok (subjek)  Adanya sebutan (predikat)

  Dan selamanya pokok selalu diterangkan (D) oleh sebutan, atau sebutan selalu menerangkan (M) pokok. (Ahmadi, 1982:120) c.

  Penilaian Adalah asal kata