Perbedaan Prasangka antara kelompok pada mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) di Mataram Nusa Tenggara Barat

PERBEDAAN PRASANGKA ANT AR KELOMPOK
PADA MAHASISWA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) DAN
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI (STAHN)
DI MATARAM NUSA TENGGARA BARAT

SKRIPSI

セ⦅L@

Diteri1na
dari

T,L

Oleh:

⦅LセャGZMNB」[イ@



"''.;2_':


: '.'·",' ' •セHXN@

SYAMS UL HADI
NIM: 102070026024

FAKUL TAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGER1I
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H / 2008 M

[ゥᄋセ@

セ P セqᆪZY@Q

""'"

PERBEDAAN PRASANGKA ANTAR KELOMPOK
PADA MAHASISWA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) DAN

MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI (STAHN)
DI MATARAN NUSA TENGGARA BARAT

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat
memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Oleh:
SYAMSUL HAD!
NIM: 102070026024

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I,

· ..

·\\/
\c '
i\


)//

Prof.
NIP.

h。セ」エゥョ@

Yasun, M. Si

/'1
130 351

146

セQコゥ@

Pembimbing II,

Saloom, M. Si

NIP. 150 389 379

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS !SLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H / 2008 M

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PERBEDAAN PRASANGKA ANTAR KELOMPOK PADA
MAHASISWA INSTITUT AGAMA !SLAM NEGERI (IAIN) DAN MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI (STAHN) DI MATARAN NUSA
TENGGARA BARAT telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29 Mei 2008.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Psikologi.

Jakarta, 29 Mei 2008
Sidang Munaqasyah


I
Ketua

erkingkap Anggota,

Sekretaris Merangkap Anggota,

M.Si
NIP. 150 238 773
Anggota:

NIP::>"f30 351 146

F'embimbing II,

Perlibimbing I,
I

セコゥ@


Saloom, M. Si
NIP. 150 389 379

MOTTO

Praktis Dalam Berpikir,
Ideal Dalam Bekerja,

SELALU BERSYUKUR !

Karya inf saya persembahkan untuk:
Ayahanda dan ibunda serta keluarga tercinta di Lombok,
Moga ananda dapat membalas jasa dan pengorbanan kalian,
Do'a kalian adalah pelindung dalam melangkah

Abstraksi
(A) Fakulta,; Psikologi
(B)Mei 20G8
(C) Syamsul Hadi
(D) Perbedaan prasangka antar kelompok pada mahasiswa lnstitut Agama Islam

Negeri (JAIN) dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) di
Mataram Nusa Tenggara Barat
(E) Ha/aman +85
(F) Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan orang lain sehingga terjadi
interaksi sosial. Namun dalam kehidupan masyarakat yang majemuk terdiri
dari beraneka ragam kelompok masyarakat dengan latar belakang
kebudayaan dan agama yang berbeda, terkadar.g terjadi persaingan dan
pertentangan yang dapat menimbulkan ketidakharmonisan sosial. Persaingan
dan pertentangan ini muncul karena setiap kelompok masyarakat memiliki
kepentingan yang berbeda.
Ketika kepentingan-kepentingan tersebut tidak kompatibel, maka respon
psikologis sosialnya cenderung negatif seperti sikap berprasangka, penilaian
terbias, dan perilaku bermusuhan. Akan tetapi ketika kepentingan-kepentingan
tersebut kompatibel atau lebih baik, maka reaksinya akan lebih positif,
misalnya toleransi, adil dan ramah. Semakin jauh jarak perbedaan ini, maka
semakin kuat prasangka yang akan muncul karena manusia memiliki
kecenderungan untuk mementingkan diri dan kelompoknya sendiri (egoistis).
Hal ini melahirkan rasa in groups atau we groups yang berlawanan dengan
rasa out groups atau they groups yang bermuara pada sikap etnosentrisme
karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama, atau asal

usul ini secara tidak langsung telah menjadi identitas suatu kelompok.
Selanjutnya identitas sosial tersebut akan membentuk citra diri para
anggotanya sehingga menyiratkan bahwa ingroup dianggap sebagai yang
terbaik dibanding kelompok diluarnya (outgroup).
Dengan penjelasan di atas dapat diperkirakan bahwa adanya hubungan antara
terjadinya konflik dengan lahirnya sikap berprasangka dan sebaliknya
prasangka dapat menciptakan konflik antarkelompok. Sedangkan identitas
sosial yang didapat dalam sebuah kelompok dapat memperkuat prasangka
yang telah ada. Kemudian, bagaimana dengan mahasiswa sebagai generasi
muda yang merupakan e;alon intelektual dan memiliki intelegensi tinggi?
Apakan dengan adanya perbedaan identitas tetap memiliki prasangka
terhadap kelompok mahasiswa lain yang bisa memicu timbulnya konflik?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak ada perbedaan
prasangka antarkelompok pada mahasiswa Jnstitut Agama Islam Negeri (JAIN)
Mataram dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN)
Mataram. Subyek dalam penelitian ini mahasiswa dan mahasiswa yang kuliah

di IAIN Mataram dan STAHN Mataram. Pada penelitian ini mahasisvra diminta
mengisi angket yang telah disediakan sesuai dengan apa yang dirasakan dan
dipikirkan tentang kelompok mahasiswa lainnya. Penelitian ini dilakukan di

Kampus lnstitut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Sekolah Tinggi Agama Hindu
Negeri (STAHN) di Mataram Nusa Tenggara Barut dari bulan april se1mpai mei
2007.
Cara pengambilan sampel adalah dengan teknik kuota.. Teknik sampling ini
tidak didasarkan pada strata atau daerah, tetapi berdasarkan pada jumlah
yang telah ditentukan. Adapun besarnya jumlah sampel yang akan diteliti
adalah 10% dari masing-masing jumlah populasi. Sehingga jumlah responden
yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 285 orang di IAIN Mataram
dan 35 orang di STAHN Mataram.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
dengan metode komparatif (perbandingan), yaitu dengan membandingkan
prasangka dua kelompok mahasiswa dengan background keagamaan berbeda
di Mataram Nusa Tenggara Barat. Untuk mengumpulka.n data, peneliti
menggunakan skala Likert. Karena data yang diaapat tidak berdistribusi
normal, maka digunakan uji mann-whitney sebagai uji beda hasiJ penelitian.
Dari penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah mahasiswa, peneliti
menemukan bahwa; (1) Ada perbedaan prasangka antarkelompok pada
mahasiswa lnstitut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Sekolah Tinggi Agama
Hindu Negeri (STAHN) di Mataram NTB, (2) Prasangka mahasiswa Sekolah
Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mataram /ebih besar dibandingkan

dengan mahasiswa lnstitut Agama Islam Negeri (IAJN) Mataram, (3) Aspek
afektif prasangka lebih besar memberikan pengaruh terhadap timbulnya
prasangka daripada aspek kognitif dan aspek konatif.
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan saran
teoritis maupun praktis sehingga perlu dilakukan langkah-iangkah yang
negatif
sistematis dan terprogram untuk meminimalisir ーイ。ウョァセ[Mォ@
yang ada di kalangan mahasiswa di Mataram. Selain itu, pembauran antar
kelompok di Mataram dapat terwujud untuk menciptakan masyarakat yang
integratif.
(G) Daftar Bacaan: 32

KATA PEN GANT AR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang masih menganugerahkan kesempatan dengan
berbagai nikmat-Nya dalam berbagai macam situasi dan kondisi sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Salawat dan salam atas Rasulullah
SAW, seorang utusan Allah yang telah menjadi suri tauladan dan pedoman hidup
bagi umat manusia dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di mul