DIAKALAH KEGIATAN PENINGKATAN PROFESIONAL MANAJEMEN OLAHRAGA DAN KAPASITAS ORGANISASI OLAHRAGA
Scanned by CamScanner
DI AKALAH
KEGI ATAN PENI NGKATAN PROFESI ONAL MANAJ EMEN
OLAHRAGA DAN KAPASI TAS ORGANI SASI OLAHRAGA
FI NGS10NAL, PROFES10NAL DAN PRESTASI
pl Eat er i
MANAJ EDI EN PUSAT LATI HAN NASI ONAL DAN ATLET
ELI T
Oleh:
Tjung Hauw Sin
訟瓢
GGARAN溜ご
蝋凛出潔置響
』
器器忍淵魅出ざ
」
KEPI ENTRI AN PEPl UD
KABUPATEN Pl I NAHASA SULAWESI UTARA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan kasih karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang "Manajemen Pusat Latihan Nasional dan Atlet
Elit " ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.
ini
untuk memberikan pengetahuan mengenai
"Manajemen Pusat Latihan Nasional dan Atlet Elit"' Penulis juga menyadari
Penulisan makalah
sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempuma. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang akan penulis buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempuma tanpa saran yang membangun.
Padang, Mei 2017
Penulis
DAF「 AR I SI
KATA PENGANTAR. … …… … …… … ………… … … … …… …… … …… ……… … …・
DAΠ ARI SI . … …… … … …… ……… … ………… ……… … … … … …… … ………………
I . PENDAHULUAN. … …… ……… …………… … … … …… … …… … ………… …・・
I I . PEMBAHASAN. … … ……… ……… …… ……… … …… … …… … …………………
1
n
1
2
A ManaJ el nen sl eksi at l ct … … … ………… …… … …………… …………… ……
2
B ManaJ emcn dukungan sar an dan pr asar ana… … …………………… … … …
2
C ManaJ emen dukungan, ρ ο″ ′ SCJ `
″
00… … ¨ ……… … ¨… ……… …・
4
D ManaJ er ncn pr ogr am l at i han… … … …… … … … … … … … … … … …
6
E Mana」 emen kar akt er bui l di nノ r ev。 l usi ment al … … ……… … … … … … …
10
I I I . KESI ■ l I PI LAN. ¨
・
・
・
・
・
・
・
・
・
・
・
・
・
・¨・
・¨¨¨・
・
・
・“ ¨¨¨"¨ ¨・¨・
・¨・
・
・
・
・
・¨¨・
・¨¨¨・
・
・
・
・
・
・¨・
14
¨
15
..¨
DA「 r AR PUSTAKA. …
… … … … … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … …
ManaJ emen Pusat Lat t han Nasi onal Dan At l et Eht
`
01ch:
Tjung Haurv Sin
I.
PEI{DAHULUAI\
A. Latar Belakang Masdrh
Manajemen olahraga telah ada kira-kira semejak zaman Yunani Kuno,
yaitu kurang lebih pada abat ke-12 sebelum masehi. Hal ini menunjukan betapa
pentingnya olahraga bagi kehidupan manusia. Manajemen olahraga modern
dewasa
ini kiranya belum dapat dikatakan berkembang secqat
perkembangan
manajemen dibidang industri. Hal tersebut barang kali disebabkan oleh pendapat
umum yang mengaitkan olahraga dengan "bermain" dan manajemen dengan
"bekerja".
Berdasarkan dari unkapan
di
atas maka dalam kegiatan Perringkatan
Profesional Manajernan Olahraga dan Kapasitas Organisasi Olahraga Fungsional,
Profesional dan Prestasi tentang Manajemen Pusat Latihan Nasional dan Atlet elit
yang diselengarakan oleh Deputi Bidarig Feningkatan Prestasi Olatraga,
Kementrian Pernuda dan Olahraga Repoblik Indonesia" yang manbahas tentang:
A.
B.
Manajernen sleksi atlet
C.
Manajemen dukunga::. sport science
D.
Manajemen program latihan
E.
Manajemen karalter building/revolusi mental
Manajemen dukungan saran dan prasarana
II. PEMBAEASAI\
A.
Manajemen Sleksi Atlet
Seorang atlet adalah individu yang memiliki keunikan sendiri. Dimana
atlet memiliki bakst, pola perilaku dan kepribadian tersenCiri serta latrabelakang
kehidupan yang mempengaruhi secara spesifik pada dirinya. Dalam beberapa
cabang olahraga
atlet harus
melakukannya berkelompok atau bercgr,
pertimbangan bahwa seorang atlet sebagai individu yang unik sehingga perlu
dijadikan sebagai landasan pemikiran, minsalnya; didalam olahraga beregrr'
kanampuan adaptif individu untuk melakukan kerjasama kelompak sangat
menentukan perannya kelak didalam kelompok.
Seorang yang dijadikan atlet adalah sesuatu hal yang mustahil untuk
menyeteratakan kemampuanya dengan
atlet lainya, karena setiap individu
merniliki bakat yang berbeda-beda. Sesungguhnya bakat yang dimiliki atlet yang
secara individual inilah yang layak untuk memperoleh perhatian secara khusus ia
dapat mernanfaatkan potensi-potensinya yang ada secara maksimum (Satiadarma,
2000:29-30).
B. Manajemen Dukungan
Sarana dan Prasarana
Pengertian sarana dan pmsarana memang sangatlah luas, tergantung dari
persepsi mana dan dilihat dari sudut pandang mana
kita mendefinisikannya
berdasarkan disiplin ilmu tertentu. Sarana olahraga menurut Soepartono (2000:6),
sarana olahraga dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu:
1)
Peralatan (apparatw), yaitu sesuatu yang digunakan, seperti: peti loncat,
palang tunggal, palang sejajar, kuda-kuda dan lainlain.
2)
Perlengkapan (device), Yainx
r
Sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasaran4 misalnya: net, bendera,
untuk tanda, garis batas dan lainJain.
.
Sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan tangan atau
kaki, misalnya: bo14 raket, pemukul dan lainlain.
Sedangkan przrarana olahraga Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
(1994: 1086) adalah sarana yang dapat menunjang bagi suatu usaha, peke{aan,
dan kegiatan. Prasarana bukan hanya sebatas pada hal-hal yang terkait pada arena
kegiatan olahraga saja. Tetapi segala sesuatu
di luar arena yang ikut
memperlancar jalannya aklifitas 6t3[raga, ini yang disebut prasarana olahraga'
うι
Jadi prasarana merupakan lapangan sepakbola, lapangan bolabasket,
atletik dan lainJain. Gedung serbaguna juga merupakan prasarana olatrag4 di
mana pada bangunan tersebut bisa dipergunakan untuk berbagai macam kegiatan
olahraga seperti: bulutangkis, bolavoli, bolabasket, senam dan lainlain.
Dukungan saran dan prasaran dalam latihan sangat membutuhkan
manajemen yang baik karen4 kelengkapan sarana dan prasarana dalam olahraga
akan memberikan dampak positif terhadap prestasi olahraga yang ingin dicapai'
Selain
itu
pengadaan sarana dan prasaran olahraga
tidak cukup dengan
manajamen saja tetapi penyediaannya juga jelas sehingga manajemen untuk
mengelolah sarana tersebut baru dibutuhkan.
Na^sional
Didalam Sitem
Keolahragaan
No 3 Tahun 2005 tentang prasaran dan sarana olahraga Pasal 67 Ayat: I
dan 2 berbunyi;
jawab atas
)Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat bertanggung
perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, perneliharaan, dah pengawasan
pfiuiarana olahraga 2) Pemerintah dan ponerintah daerah menjamin
ketersediaan prasafirna olatraga sesuai dengan standar dan kebutuhan
Pemerintah dan pemerintah daerah.
(I
Berdasqrkan kutipan tersebut bahwa sarana dan prasaran olahrag4
pemerintah dan pemerintah derah dalam hal
ini telah menjahin
ketersediaanya
secara standar dan kebutuhan. Jadi dukungan sarana dan prasarana dapat
mernberikan dampak positif terhadap perkembangan prestasi yang ingin dicapai.
Sarana prasarana perlu didaya gunakan dan dikelolah untuk kepentingan proses
berlatih melatih dan pertandingan. artinya adanya dukungan sarana dan
prasarana, olahraga dapat berjalan dengan efekf dan efesien. Pengolaan sarana dan
prasaran merupakan suatu proses sebagaimana terdapat dalam manajemen yang
ada pada umumnya, yaitu;
l)
Perencanaan
2) Peorganisasian
3) Pergerakan
4) Pemiliharaan
5) Pengawasan
Tujuan manajemen pengelolaan sarana dan prasarana adalah untuk
memberikan layanan secara propesional berkaitan dengan salana dan prasarana
olahraga agar proses dalam berlatih ataupun bertanding bisa berlansung secara
efektif darr efesien (Tomoliyus, 201 0).
C. Manajemen Dukungan (Sport Science)
Ilmu olahraga (Sport Science) merupakan sebua ilmu pengetahung yang
berkaitan dengan olahraga. Sebelum mebahas ilmu keolahragaan, terlebih dahulu
dijelaskan pengetahuan dan ilmu. Pengetahuan pada hakikatnya merupakan
sesuatu yang diketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk didalamnya adalah
ilmu. Jadi ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia. Ilmu
dapat dikatakan sebagai kumpulan pengetahuan yang disusun secara logis,
sistematis, dan konsisten serta kebenarannya teruji secara impiris. Dalam hal ini
sifat ilmu adalah spekulatif, artinya kebenaran ilmu terkaitb oleh lingkup, ruang,
dan waktu apabila dikemudian hari diternukan ilmu lain yang lebih fungsional,
maka ilmu terdahulu akan terkalahkan dan dianggap kurang/tidak valid lagi. Jadi'
setiap jenis pengetahuan atau
ilmu mernpunyai cirri-ciri yang spesifik mengenai:
(1)apalantologi,(2)bagaimana/epistimologi,(3)untukapa/aksiologi(Milsidayu'
Et al (2015:l).
Zaman sekarang, metode dan teknik melatih sudah menjadi semakin
scientific dan semakin cangih. Prestasi-prestasi dahulu diperkirakan orang tidak
mungkin akan dapat dicapai manusia, kini sering kali bukan impian lagi. Hal ini
disebabkan karena pelatih pada zaman sekarang sudah tidak terlalu sukar lagi
memperoleh dan memanfaatkan data-data imiah untuk aplikasi praktis dalam
tugas kepelatih arrrtya (coaching). Mereka membaca mernpelajari buku-buku
mengenai kedokteran olahraga, faal, psikologi, biomekanika, gizi, dsb, dan
mengadakan riset tentang berbagai kernungkinan prestasi dlam bidang olalEaga.
Oleh karena
itu untuk marjadi pelatih yang berhasil, pelatih harus
memiliki pengertian dan pengetahuan tentang beberapa prinsip ilmu yang erat
hubungannya dengan masalah pelatihan dan yang menentukan prestasi dalam
bidang olahraga. Kalu dilihat banyak pelatih dalam usaha meningkatkan prestasi
tinggi bagi para atletnya, hanya mengandalkan pada intesitas latihannya. Namun
ada ungkapan )ang paling terpenting dalam latihan tidak selalu intesitas
latihannya, "the most important thing is not necessarily the intensity of training,
but many times more so the quality of trainingi', atau seringkali kualitas
latihannyalah yang justru lebih penting. Tetapi selalu ketika kita bicara sebuah
kualitas yang ingin dlcapai dalam latihan, seharusnya kita musti bicara juga
mengenai IPTEK olahraga.
bidang-bidang
Arti
latihan juga harus bisa kita hubungkan dengan
ilmu yang erat
hubungannya dengan olahrag4 misalnya
kinesiology, terutama faal olahraga yang bisa menjadi falctor dominan dan
merupakan bagian yang penting dalam coaching scrence (Harsono, 2015:5).
Jadi manajernen dukungan Ilmu olahraga (Sport Science) adalah ilmu
pengetahuan yang
dimiliki
seorang pelatih yang berkaitan dengan olahraga
sehingga dapat menunjang kegiatannya dalam melatih untuk maningkatkan
prestasi atlet secara maksimal. Dukunagan ilmu olahraga terhadap perkernbangan
prestasi olahraga dapat memberikan dampak posistif terhadap hasil latihan yang
diberikan pada atlet. Dengan demikian manajernen pelatih harus dirubah dalam
rangka mernbina olaharaga sebagai ajang perestasi ditingkat nasional maupun
intemasional, dengan kata lain pelatih dapat melahirkan atlet-atlet elit dengan
berbagai kernampuan fisik yang berkaitan dengan cabor yang digelutinya. Artinya
pelatih harus bisa meninggalkan cara-cara melatih statis tradisional yang suda
usang, meskipun cara atau metode tersebut dahulu dirasakan berhasil. Pelatih
yang masih saja mengunakan cara dernikian dan menolak konsep-konsep melatih
yang modem tidak akan pemah sukses dalam karir melatihnya. Pelatih dalam hal
ini harw " adapt to change " halrts peka terhadap perubahan dan pembahruan.
D. Manajemen Program Latihan
Proses perencanaan suatu progam latihan haruslah mengacuh pada
prosedur yang terorganisasi dengan baik (wil/ organized) yang metodis, dan yan
ilmiah, agar dengan danikian program tersebut bisa mernbantu atlet untuk
mencapai prestasi yang setinggi+inginya. Jadi perencanaan program merupakan
alat yang penting bagi pelatih untuk bisa melaksanakan progmm s*ara well
organized. Dalam hal
ini
tampa kemahiran seorang pelatih dalam menylsusn
suatu progmm latihan yang baik, maka tidak mungkin pula dia bisa melaksanakan
training secara terorganisasi dengan baik. Kalau perencanaan tidak baik,
hasilnyapun tidak mungkin baik dan sebaliknya.
Agar bisa efekf,if dalam mernbuat rencana program latihan pelatih harus
memiliki tingkat kepakarair yang tinggi dalam masalah-masalah kepelatihan serta
pengalaman yang luas dalam bidangnya. Berdasarkan ungkapan tersebut bahwa
dalam sebuah prograrn latihan perlu memliki manajemen yang baik seperti
adanya rancangan program yang bisa dirancang untuk empat tahun, seperti untuk
PON, Asian Games, Olympic, atau lainJain kejuaran yang tradisinya empat
tahun, atau bisa juga untuk jangka waktu setahun, seperti untuk kejumas'
kejuaraan atau klub dll.
Dalam menyusn sebuah program latihan anpat tahun, minsalnya dalam
rangka menghadapi PoN, sebaiknya program dibagi lagi dalam program latihan
satu tahun, dengan demikian dalam program ernpat tahun itu ada emapat program
latihan satu tahun. Dalam jangka empat tahun tersebut program latihan harus
dirancang sedemikian rupa sehingga kemampuan fisik, teknik, taktilc, dan mental
menunjukan perkernbangan yang positif.
Untuk membuat program latihan ada beberapa pemikiran
sebagai
manajernar program yang akan dirancang yaitu:
1.
Dasar Perencanaan Program
Program latihan seperti tahunan merupakan alat atau pegangan yang
penting bagi pelatih untuk dijadikan pedoman dalam merencanakan latihan
selama satu tahun (atau untuk suatu program dalam jangka waktu yang lama) agar
program tersebut menjadi fungsional dan bermanfaat bagi pembinaan atlet, maka
perencanaan program latihan satu tahun haruslah didasarkan pada konsep
periodisasi dan prinsip-prinsip latihan'
2.
Prinsip dan Asas Latihan
Secara ringkas beberapa prinsip dan asas latihan yang harus dipahami oleh
pelatih yairu:
6
l)
Prinsip beban latihan (overload)
Prinsip
ini
mengatakan bahwa latihan yang diperikan kepada atlet
harus secara periodic dan progresif ditingkatkan. Artinya kalau beban latihan
tidak ditambah maka berapa lamapun dan berapa serinpun atlet melakuan
latihan maka prestasi tidak akan meningkat.
2) Prinsipindividulisasi
Tidak ada dua orang atlet yang memiliki persamaan secara
karakteristik baik secara fisiologi maupun psikologisnya pasti memiliki
perbedaan secara kemampuan, potensi, adaptasi, dan karakteristik lainnya.
Oleh karena itu agar latihan bisa menghasilkan hasil yang terbaik bagi setiap
individu, prinsip individualisasi harus senantisa diterapkan dalam latihan.
3)
Densitas latihan
Densitas atau kekerapan latihan mengacu kepada hubungan yang
dinyatakan antara keda dan istirahat dalam latihan. Atau dapat pula diartikan
sebagai kepadatan atau frekuensi atlet dalam melakukan terhadap suatu
rangkaian (serie) ransangan per satuan waktu.
4)
Prinsip kembali asal (reversibibility)
Prinsip ini mengatakan bahwa, kalau kita berhenti berlatih, tubuh kita
akan kembali keadaan semula atau kondisinya tidak akan meningkat. Contoh;
menurut astrad, tiga minggu istirahat akan menurunkan VO2max sebesar
antara 17
-
20% lal:u diperlukan 4
-
6 minggu lun,t.* merekover 25Yo dzn
VO2max yang hilang.
5)
Prinsip spesifik
Prinsip ini mengatakan bahwa manfaat maksimal yang bisa diproleh
dari ransangan latihan hanya akan te{adi manakala ransangan tersebut mirip
atau merupakan replikasi dari gerakan-gerakan yang dilakukan dalam olahraga
tersebut. Namun perlu diperhatikan bahwa prisip spesifik ini baru mulai kita
terapkan di Tahap Pra-Pertandingan (TPP), atau paling cepat di pertengahan
Tahap Persipan Khusus (TPK).
︱■■■■■■
7
6)
Perkembangan multilateral
Prinsfu
ni
menganjurkan agar anak usia dini jangan terlalu cepat
dispesialisasikan pada suatu cabor tertentu. Pada permulaan dia berlatih
olahraga, (olahraga apapun yang digelutinya) bebaskan dia untuk menjelajahi
beragam aktivitas agar dia bisa mengernbangkan dirinya secara multilateral
(menyeluruh), baik dalam aspek fisik' mental, maupun sosialnya'
7)
Prinsip pulih asal (racouerY)
Perkanbangan atlet bergantung pada pernberian istirahat yang cuhtp
sesuai latihan agar regenerasi tubuh dan dampak latihar. (training effect) bisa
dimaksimalkan. Lamanya mmasa pernulihan tergantung dari kelelahan yang
dirasakan atlet akibat stimulus/latihan sebelumnya.
8) Variasi latihan
Untuk mencegah kebosanan berlatih, pelatih harus bisa dan kreatif
dalam mernberikan variasi-variasi dalam latihan, minsalnya bentuk permainan
mengunakan bol4 berenang, berenang, berlatih
di pergunungan, lari lintas
alam dsb.
9)
Volume latihan
Penilaian volume latihan yang akurat tergantung pada aktifitasnya atau
olahraganya. Dalam olahraga daya tahan (lari, sepeda' kano, ski cross country,
dan dayung), unit yang sesuai untuk menentukan volume latihan adalah
mencakup jarak. (BomPa 2009:80).
l0) Intesitas latihan
Intensitas latihan merupakan suatu komponen yang penting dikaitkan
dengan komponen kualitatif keda yang dilakukan dalam kurun waktu yang
diberikan. Syafruddin (2011:33) menyatakan bahwa "intensitas adalah tinggi
rendahnya beban atau berat ringannya beban dan cepat lambatnya tempo
gerakan dalam melakukan suatu aktivitas olahraga".
1l) Asas overkomPensasi
Asas
ini menganjurkan agar atlet pada waktu pertandingan berada pada
tahap over kompensasi karena pada tahap inilah atlet merniliki energyikinerja
yang paling tinggi. Setelah diberi ransangan latihan dengan intesitas yang
cukup t i ng」 ( 10bi h daH 60%kel nampuan maksi mal ) , or gmi Ser n t ubuh kね
akan mengal al ni kel el ahan kar ena i t u per l u i st i r ahat . Ar t i nya sel ma i St i r ahat
i nl l ah t t t adi r egener asi dan sumber ‐
sumber t enaga bi oket ni kal dal al n t ubuh
ki t a. 」 adi pel at i h har uS menyuSun r encana l at i han sedemi ki an r upa sehi ngga
ki nt t a aat u PP pr est asi puncak at l et t i ba di t ahap over kompensasi i ni
( Har SOnO, 2015: 3- 12) .
Ber dasar kan papar an di at as dapat di si mpul kan bahwa scor ang pel at t h
har us mer ni l m mant t er nen pr Ogr am l 誠 i han yang ber kJ t an dengan r ancangan
han yang ber l aku. Hal i 」
pr ogr am, per encanaan pr Ogr am, ser t a pHsi p dan aSas l ■
akan menut t ang pr Odukt i i t as kt t a i Si k, t ekni k, dan ment al at l et dal am
han. Ter capai ya hasi l l ai han yang di l dhよ an i nt mya
mencapan sebuah hasi l l 面
bekai t an dengan mant t emen pr Ogr am l at i han yang di bt t kan dan di r encaakan
pel at i h i t u sendi H.
E. Manai emen Kar akt er Bu」 di ng/ r evol uSi Ment al
l . Kar at er Bui l di ng
Kat a“ kar akt ど ' di a■ i kan sebag江 ( 1) Wat ak at au t enl per amen yang
mt t adi kan seS∞ r ang pHbadi ber beda d面 Or ang l ai at au or ang pada umuI I mya
r ang pi badi ,
( 2) si f at ment d dan p“ l aku( ct i ka) yang mt t adi Ci d khas s∞
″ む, “ α″ ″ acr f 。 ″αッ ( dal am
sekel ompok at au sё buah bangsa ″ αガα″ ″ θbS″
l di ng i t u Sadi 五 mer upakan
Mut ohi r Et a1 2011: 39- 40) . J adi kar akt er b」
sebagai si f at bat i n yang mer nengt t hi SCgenap pi ki r an, pt t l aku, budi peker t i , dan
t abi at yang di i ni l i ki manusi a at au i nakhl uk l i dup l annya.
Kar akt er yang mdckat dal am di H seseor ang t i dak` ` st at i s' ' ar t i nya bi sa saa
sescor ang yang ser nul a adal ah bai k, t et api dal am per kmbangamya bt t bah
menJ adi bur は
at au kur ang bdk Dal am r anょ a met nbangun at au
menger nbangkan kar akt er i ni ker audi an di kenal i st i l ah pendi di kan kar akt er , yang
pel nbi aSaan dal ar n kehi dupan
sebet ui nya per l u di dekat i dengan car a pembi asaan‐
schan‐ hm apakah n di mma t t au al embaga penddi kan dan t er npt t beker i a.
9
2.
Sifat Karaker
Berdasarkan sudut pandang sifat karakter dibagi menjadi dua bagian yakni
karakter ke{a dan karakter moror. Karakter kefa beroriantasi pada keunggulan
yang dimiliki seseorang, dimana setiap orang berusaha mencapai keunggulan itu
sehingga tercapai dan sukses dengan keungulan tersebut. Dalam hal
ini karakter
kinerja sangat dibutuhkan didalam upaya mencapai sukses apakah itu dalam
bidang akademik dan non akadernik, seperti berusaha unhrk menjadi pemain
sepakbola terbaik
di Indonesia; itu merupakan karakter kinerja. Beberapa nilai
penting dalam karakter kinaja adalah kekuatan, kegigihan, etika" keda yang kuat,
kepintaran serta disiPlin diri.
Sedangkan
untuk karakter moral berkaitan dengan
hubungan
kernasyarakatan atau interpersonal hubungan dengan orang per orang' yang
berkaitan dengan etika yang menunjukan pada hasil yang baik. Sebagai contoh
untuk menjadi seorang pemain terbaik sepakbola lndonesia tentu membutuhkan
disiplin diri dan kegigihan namun tu akan sia-sia ketika tidak dibalut dengan nilai
menghormati orang lain, peduli kepada teman dan lawan, jujur pada diri sendi dan
mau meneriama keputusan. Beberapa nilai karakter moral adala adil, peduli,
hormat, dan jujur (Mutohir. Et al 201 l:43
Berdasarkan ukapan
di
-
45).
atas dapat diartikan bahwa
karalter kinerja harus
dibalut dangan karakter moral maksudnya adalah sehebat apapun pemain bulu
tangkis atau pemain sepakbola serta pernain dicabang olahraga lairmya maka
hasilnya justru akan menjadi bomerang yang membahayakan dirinya. Hal ini
pemah kita lihat bahwa permainanya sangat bagus dan professional tetapi tidak
mau mengakui sebuah kesalahan yang dilakukan atas keputusan yang diberikan
wasit berikan padanya, sering menjegal lawan pada saat lawan berusaha mencetak
gol ke gawang lawan. Dernikian juga sebaliknya karakter moral yang kuat tampa
dibalut dengan karakter kine{a juga tidak akan memperoleh hasil maksimal.
10
Tabel Si f at Kar akt er
SI FAT KARAKTER
Karakter Moral
Karakter Kinerja
Gigih dalam mencapai apa yang ingin
diraih
Tekun dalam belajar dan
beketja
Adil
dalam mengambil keputusan
tersebut sehingga semua bisa menerima
keputusannya
Jujur dalam perkataan dan perbuatan
sehingga ia disegani
sehingga hasilnya maksimal
Disiplin diri yang kuat menyebabkan ia Peduli terhadp diri sendiri dan temansukses meraih apa yang dicita-citakan
teman
sikap positif menyebabkan ia dihargai
Hormat pada aturan dan drn
serta orang lain
oleh teman-tanannYa
Jadi dapat diambil suatu ringkasan karakter moral dan karakter kineq'a
keduanya sama-sama penting dan menyatu dalam praktik kehidupan sehari-hari.
Dalam hal
ini sulit untuk mencapai
sukses
jika haya
mengandalakan karakter
moral tampa karakter kerja, bekitu juga sebaliknya.
3.
Revolusi Mental
Revolusi mental terdiri dari dua suku kata yaitu "revolusi" dan "mentalis
"Revolusi adalah sebuah perubahan dalam waktu yang singkat. Menurut
Aristoteles, revolusi dibagi menjadi dua macam. Pertam4 perubahan total dari
suatu sistem ke sistern yang berbeda" dan yang kedua, modifikasi sistern yang
sudah ada. Artinya Revolusi tersebut menghasilkan perubahan-perubahan dalam
budaya, ekonomi, dan social politik.
Sedangkan kata mental atau istilah panjangnya mentalitas adalah sebuah
cara berpikir atau konsep pemikiran manusia untuk dapat belajar dan merespons
suatu hal. Mental merupakan kata lain dari pikiran. Sehingga, mentalitas dapat
dikatakan sebagai cara berpikir tentang suatu hal. Cara seseorang berpikir ini
dipengaruhi oleh pengalaman, hasil belajar, dan atau lingkungan juga dapat
mernpegaruhi pola
pikir tersebut. Jadi dapat diartikan revolusi mental
adalah
perubahan cara pandang, cara berpikir, dan cara bekerja dalam waktu singkat
untuk merespon, bertindak dan bekerja. Dalam dunia olahraga ada beberapa
langkah yang polu dimiliki atlet untuk melakukan revolusi mental yaitu:
l)
Keyakinan diri (self eficary)
Keyakinan
diri
merupakan suatu proses koknitif dimana seseorang
melakukan penilaian yang sujektif terhadap kernampuannya 'dalam
mengelolah dan menjalankan sErangkaian kegiatan yang dibutuhkan untuk
mengatasi tuntutan situasi tertentu.
2)
Motivasiberprestasi
Motivasi merupakan tenaga pendorong atau sumber kekuatan dari
suatu perbuatan, perilaku atau penampilan.
3)
Punya tujuan jelas (Clear Yision)
Setiap individu dalam melakukan aktivitas pasti mempunyai tujuan,
yang dimaksud dengan tujuan yang jelas adalah tujuan utam yang tidak
tergantikan dengan tujuan-tujuan yang
lain. Artinya harus
memiliki
pernokusan diri terhadap tujuan utama yang sudah dibuat.
4)
Berpikir positif
Merupakan cara pandang dalam menentukan sebuah tantangan sehinga
baik buruknya atau berdt ringannya sesuatu yang akan datang. maka cara
padang , pikiran, dan kerja diarahkan kearah yang lebih positif. Dengan
membiasakan
diri untuk berpikir positif, maka akan berpengaruh
terhadap
kepercayaan diri, motivasi berprestasi, dan keda sama dengan orang lain.
5)
Berpikir terbtka (Open Minded)
Berpikir tebuka merupakan pandangan atau wawasan yang luas dan
reseptif dalam menerima informasi dan perkembangan pengetahuan yang
baru.
6)
Punya control drr (Self Control)
Control
diri
artinya usahan untuk mengatur perasaan dan ernosi
individu untuk tetap berpikir rasional dalam situasi apapun sehingga tetap
pada kondsi emosi yang stabil dan terkontrol.
つ4
EE E E I ■ E ●
_三 ] ロロ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ 日■ ■ ■ ■ 口■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ‐
‐ ‐ ロロロロロロロ‐ ………………………――― ――――――――
7) Di si pl i n
Kedi Spl i nan pada at l et per l u di t anal nkan st t ak dni , kar ena dengan
demman add akan mmpunyal ∞ nt r ol
di H dan t an“
Шg j aWab yang ku誠
dal am menJ al ankan suat u t ugas.
8) Gi gi h
Kegi 」 han mmupakan keper cayat t yang t er us mener us akan suat u
ket t nan t et t h t er hadap pendi r i an, dan ber usaha unt uk mewuJ udkamya
9) Konsi st en
Pol a pi k"dan penl aku yang kondst en menunJ ukan飾 江angan at au
kedewasaan seseOr ang. Konsi st ensi at l et har us di t mbuhkan, di bm吼 dan
di t t ar kan kar ena konSst en mer upakan sal ah Sat u f akt or yang pent i ng ddam
sebuah penampi l an seor ang at l et .
10) TCkun
Unt uk mencapd Sebuah pr eSt asi t er t i n頭
ket ekunan, bai k dal al n r ut i ni t as l at i han i naupun dal al n p●
per l ukan sebuah
“
nandi
ngn. Ket ekunan
mempakan sdah sam modal at l et unt uk mednょ at kan kel nauan ddam
mempel t t ar i hal _ha yang sul i t yang mel ner l ukan kt t el i an dan kesabar an.
11) hOVat i f
l novadf 面 nya mel akukan sesuat u yang bar u dan l ebi h bt t k. Adet
dengan mer ni l i h moi Vasi bepr est asi yang i nggi bi asanya ser i ng mdakukan
i novasi dal am b. . ・
・
・ai n dengan i nel at t ukan sesuat u yang bt t eda at au dengan
car a yang bgも eda dengan sObel ― ya.
12) Spo■ i f
l wa sponi vt as ddam ol anga sangat l ah pent i n3 kar er l a dengan
spor t i 宙 t as yang t i nggl seor ang at l et mampu mener i ma kekal ahan dengan besar
hai , menま ar gal pendapat or ang l dn, dan mampu mener l ma dan menanggapi
kdt i k dengan posi t i f ( Adi sasl ni t o, 2007: 107- 114) .
Kar akt er bui l di ng dan r evol usi ment al mt t pakan dua bent uk psi kol o」 s
Gi Wa) yang t er dapat pada seseor ang. Kar akt er yang bdk akan mmubah si kap dan
ment a kear ah yang posi t i ■ Lakah‐ l akah di t t as mmupakan pr oses r evol uS ment al
kear ah ment al j uar a dengan memi l 磁 kar akt er yang bdk. Di man ment d j uar a
つつ
merupakan faktor penting agar seorang atlet bisa konsistan dalam penampilannya.
Artinya jika atlet sudah sering menang, biasa akan ada perasaan takut kalah,
apalagi dari lawan yang berada dibawahnya. Jadi tidak semua atlet dapat
didorong dengan strategi yang sama, oleh karena itu pelatih harus mengenal dan
menangapi secara layak dan propesional kebutuhan atlet. setiap atlet harus
diberikan .pangertian dan pernahaman bahwa 60
-
90% keberhasilan dalam
olahraga prestsi dipengaruhi oleh faktor mental dan penguasaan mental. Dengan
demikian manajernen karakter building/revolusi mental merupakan sesuatu yang
dimiliki atlet. Dimana seorang atlet yang memiliki karakter atau watak
dan
pikiran yang baik maka akan dapat merubah mentalnya kearah mental juara,
sehingga terciptalah peluang untuk meperoleh prestasi yang tinggi'
ITI. KESIMPULAN
Manajanen dalam pengelolaan pusat latihan secara nasional untuk
melahirkan atlet elit yang merniliki prestasi tinggi (maksimal) tidak terlepas dari
faktor intemal dan ekstemal. Faktor intemal berkaitan dengan diri atlet tersebut
baik secara fisik, teknik, taktik dan menntal, dimana sebelum.seseorang dijadikan
atlet unhrk cabang olahraga ditetapkan perlu melakukan seleksi untuk kesiapan
komponen-komponen fisik ataupun fisiologis tubuhnya yang berkaiatan dengan
cabang olahraga
ya[g ditetapkan. Sedangkan faktor eksternal berkaitan
dengan
manajernen dukungan szlrana dan prasarana yang manadai baik dalam latihan
maupun pertandingan.
Pendekatan ilmu olahrahga (sport scie ce) merupakan sebuah dukungan
dalam manganbangkan kemampuan atlet. Dimana dalam menguna IPTEK di
bidang olahraga maka akan memberi perubahan terhadap prestasi yang dimiliki
atlet tersebut, perubahan itu terlihat dari kanampuan fisik, teknik, taktik, dan
mental atlet. IPTEK kuat dugaan bahwa kendala yang paling besar dari banyak
pelatih acalah pemahaman dan penguasaan akan ilmu dan teknologi (IPTEK)
yang erat hubungannya dengan olahraga tanding, terutama dalam poringkatan
prestasi.
14
Pcncapt t an pr est asi maksi ma j ugo di dukung ol ch p昴 bi naan kar akt er
bi l di ng sぬ 如開a mer nbdkan pmubahan t er hadap ment al ■
l d, dan si ap
menenma si t uasi dan i ngkungan dhanapun, ha i ni akan md血 r km at l et di t
mel nni ki pr est asi yang」 導 ( makdmJ ) . Ter bent uknya at l a di t i ni t i dak t er l epas
dt t manJ et nea yang di l よ 山 an ol eh pen_s pda血 , dan at l et ddat n mencap譴
suat u t t uan.
DAFTAR PUSTAKA
Adsasmi t o Li l i k. S, ( 2007) Me■
r a′
力α″ 腕
′ Иr r a′ β ′ フr asr as′ . J akaat PT
Jα
Rt t a Cr anndO Pcsada.
Bompa, Tudor ( 2009) . I 力
` 0ッ
Hunt Publ i shi ng Company.
Har sono, ( 2015) . K饗 ″ ″
ri l α
″
α″ イルを″ ο
0′
` あ
げ η ワ ″ g`
′ ον
α力r aga 2ο ガ
"ゴ
aα
Rcl naJ a Rosdakar ya
_
( 2015) . 2ガ ο′
Rosdaka, a
P′
i SasI Pr agr a″
ら7● ″ r a: Kendal
r a″
″ 動彪r a′ ο′ 9遷 二
Bandung: PT
力α″ . Bandung: PT Ret nai a
Wt t β ar ar aL"解
Mut ohi r Tcho C. et al , ( 2011) β ′ ″肋 r a滋″ ル″ r ″ B¨
′ σ″ gα ″ Bι ′ 晟 競●′ 飢o力 r aga″ ′ ″ b口 ″ ν ″ Kar at t α ι口zgsα o Sumbaya:
Spor t Medi a.
"η
“
α あ ″ Pr asar a″ α O/ ● Zr aga. J akar t a: Depar t er nen
Pendi di kan dan Kё budayaan Di r ekt or at J cndcr al Pendi di kan Dasar dan
Menengah. J akar t a Bagi an Pr oyek Pcnt t ar an Cur u SLl P Set ar a D‐ I I I .
Soepar t ono, ( 2000) . 動
r a″
Syaf mddi n( 20H) . I r a″
κ η ι r ar i l α ″ ο ′ α力r ag● . Padang: l I NP Pr ess.
Sani adar ma Mont y, P( 2000) . Dい0商 α″ Pt t r agi Ol a■ r aga. J akar t a: PT
“
Pr i r na∞ n J aya Di nami ka.
き
Tomol i yus, ( 2010) . 1ゐ ″ り爾
黎 あr a Pr asar a″ α ar aみ ″ gα . ui ung Padang:
“ 01山 口ga Repopl l k hdol l csi a: “ ) .
Ker nmdal l Pmuda dan
Undang‐ undang Negar a RI No. 3( 2005) . 」 り列7“ ″ ′ ″ ′ ι r ar ar a″ ′ ′ ″ ″ aα
た″ ″ ″ gル οあ力r ag● α″ . Bandung: Nuasa Aul i a.
15
ag‐
“
′麟αl l g
‐
ヽ
KEMENTERI AN PEMUDA DAN OLAHRAGA
」
ALAN
GERBANG PEMUDA N0 3 SENAYAN J AKARTA 10270
TELEPON′ FAKSI MI LE ( 62‐ 21) 5738155, 5738318, 5738312, 5703966, 5703987,
5738152, 5704004, 57385292, 5738153, 5731106
websne: ヵ r pИ MM″
κ emo● p● r a go l d
/8 uei
Nomor I B. 99y /o.v-zNl2ot7
Lamp. : Perihal : ee!!!9@e!!-!!.eljEC!0bel
zott
Yth.
Dekan Fakultas llmu Keolahragaan
Unlve6ltas Negerl Padang
dt
ル
E3lug
Dalam rangka mengembangkan pengetahuan dan meninSkatkan kualitas pembina baSi Pengelola
organisasi ohhnga daerah, dengan hormat kami sampaikan bahwa, fudep Peningkatan TenaSa dan
organisasi Keolahragaan, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi olahraga, Kementerian Pemuda dan
ohhraga, akan menyelenggarakan kegiatan "Penlngkatan Profeslonal Manajemen olahraga dan
Napasltas organlsasl olahraga Fungslonal, Profeslonal dan Prestasl" yan8 akan dilaksanakan pada :
Hari
:Senins.d. Rabu
Tanggal :22 s.d 24 Mei 2017
Tempat : Mercure Hotel
'
Jl. Raya Tanawangko, Tateli Kec Mandolang Kab Minahasa
-
Sulawesi Utara
Sehubungan dengan haltersebut, kami mohon kesediaan Saudara untuk menugaskan Dl' Tiung Hauw
Sln, M.Pd.lGns, sebagai narasumber dalam kegiatan dimakud sesuai dengan jadwal terlampir,
dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
2,
3.
Agar Membawa surat tu8as (asli) dari instansiyang bersangkutan;
Membawa kembali SPPD yang telah ditanda tangani oleh pelabat yang benruenang;
Panitia akan memberikan honor narasumber, menanggung akomodasi serta konsumsi selama
keglatan berlangsung.
Demlklan, atas perhatian, bantuan serta keriasamanya kaml ucapkan terima kasih'
5 ロ
Tembusan Yth.
1. Sel&etaris Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai
2. Ph. Deputi Bldang PeninSkatan Prestasi Olahraga;
3. Or.Iiunt Hauw Sin. M.Pd.Kons
/
」ADW
AL
・
ACARA
PEN: NGKATAN PROFES: ONAL MANA」 EMEN OLAHRAGA DAN KAPAS: TAS ORGANi SAS:
OLAHRAGA FUNGS10NAL, PROFES10NAL DAN PRESTASi
│・
,
:
,` ,ヽ
`
, 111` : 〈
: 11(
│
senln,
1300- 1700
ReSlstrasl peserta
Panitia
22-5-2017
1900- 20. 00
Pembukaan
MC
OiriBen
Ketua Panitia
xepala Dinas Pemuda dan olahraga
lbu Adiati Noerdin
.
o
.
.
Menyanyikan Lagu lndonesia Raya
Laporan Ketua Panitia Pelaksana
Sekapur sirih ucapan selamat datang
Arahan Staf Ahli Sekaligus membuka secara
resmi Kegiatan Pelatihan
Pembacaan doa
F_
Panitia
2000- 2215
Mdnojemen Pusdt Pelotihon Doerah (Puslotda)
Norosumber Doeroh
Se: asa,
06. 00- 0700
Olahraga Mdndiri
ρ an′
23‐ 5・ 2017
0700- 0800
Mdkdn Pogi
″
08. 00- 0845
Monojemen Pembinoon Atlet Usio Dini
Norosumber Doetoh
0845- 0930
Manojemen Pembinodn Atlet Usid Dini
Norosumber Daeroh
0930- 1015
Monajemen Pembinaon Atlet Usio Dini
Narosumber Doeroh
1015- 1030
6砕
Hotel
1030- 1115
Monojemen Pusot Lotihon Nosionoldon Atlet Elit
Dr. Tjung Hduw Sin, M.Pd.Kons(UNP)
1115- 1200
Monajemen Pusot Lotihon Ndsionol ddn Atlet Elit
D47yung″ συ
12. 00- 1300
r sHOM4
Hotel
1300- 13. 45
Monojemen Pusot Latihon Ndsionol don Atlet Elit
Dみ
1345- 1430
Monoje men Orgo
P
1430- 1515
Monojeme n Organ isosi Keolohragao n
P rol.
1515- 1530
cor ee ar eα 々
″ 0″ ′
1530- 16. 15
Monoje me n
1615- 1700
Dな たυ s′
Rabu,
24‐ 5・ 2017
Br e● 々
O
n
isasi Keolo hragadn
rgo nisos i Keolohrogao n
t′
α
′
0: θ
Юnsr t r l v″
"' c M Pd
Tyung″ συ w Si n′
M Pd′ ぐ
Onsr υ 7vPJ
rof . Dr.d r.Jo me s To ngku
P ro
Dr.d r.Jo me s
To
du ng,Spo
rtM ed
ngkudu ng,SportMed
f D r. d r. Jo m e s Ta n g ku d u n g,S po rtM e d
.
Narosumber don Ponitio
1700- 2000 r sHOM4
″
2000- 2130 ια″ υr an D15々 ●5'
Norosumber don Ponitia
0600- 0700
Olohrogo Mondiri
′
0700- 0800
Mokon Pogi
″ ο t e′
0800- 0900
Pr esent as, ″ α s″ al skus′
Narosumber don Pdnitio
0900- 1000
Penutupon
ρ an′
1000- 1l oo
Penyer esα わn Adr nl al st r as′
ρα n′
1100- 1300
Check-Out
″
Ot e′
an′
t 7●
` la
ti ο
Ot e′
ヽ
Scanned by CamScanner
り F 口 H 口 ”闘
DI AKALAH
KEGI ATAN PENI NGKATAN PROFESI ONAL MANAJ EMEN
OLAHRAGA DAN KAPASI TAS ORGANI SASI OLAHRAGA
FI NGS10NAL, PROFES10NAL DAN PRESTASI
pl Eat er i
MANAJ EDI EN PUSAT LATI HAN NASI ONAL DAN ATLET
ELI T
Oleh:
Tjung Hauw Sin
訟瓢
GGARAN溜ご
蝋凛出潔置響
』
器器忍淵魅出ざ
」
KEPI ENTRI AN PEPl UD
KABUPATEN Pl I NAHASA SULAWESI UTARA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan kasih karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang "Manajemen Pusat Latihan Nasional dan Atlet
Elit " ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.
ini
untuk memberikan pengetahuan mengenai
"Manajemen Pusat Latihan Nasional dan Atlet Elit"' Penulis juga menyadari
Penulisan makalah
sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempuma. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang akan penulis buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempuma tanpa saran yang membangun.
Padang, Mei 2017
Penulis
DAF「 AR I SI
KATA PENGANTAR. … …… … …… … ………… … … … …… …… … …… ……… … …・
DAΠ ARI SI . … …… … … …… ……… … ………… ……… … … … … …… … ………………
I . PENDAHULUAN. … …… ……… …………… … … … …… … …… … ………… …・・
I I . PEMBAHASAN. … … ……… ……… …… ……… … …… … …… … …………………
1
n
1
2
A ManaJ el nen sl eksi at l ct … … … ………… …… … …………… …………… ……
2
B ManaJ emcn dukungan sar an dan pr asar ana… … …………………… … … …
2
C ManaJ emen dukungan, ρ ο″ ′ SCJ `
″
00… … ¨ ……… … ¨… ……… …・
4
D ManaJ er ncn pr ogr am l at i han… … … …… … … … … … … … … … … …
6
E Mana」 emen kar akt er bui l di nノ r ev。 l usi ment al … … ……… … … … … … …
10
I I I . KESI ■ l I PI LAN. ¨
・
・
・
・
・
・
・
・
・
・
・
・
・
・¨・
・¨¨¨・
・
・
・“ ¨¨¨"¨ ¨・¨・
・¨・
・
・
・
・
・¨¨・
・¨¨¨・
・
・
・
・
・
・¨・
14
¨
15
..¨
DA「 r AR PUSTAKA. …
… … … … … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … …
ManaJ emen Pusat Lat t han Nasi onal Dan At l et Eht
`
01ch:
Tjung Haurv Sin
I.
PEI{DAHULUAI\
A. Latar Belakang Masdrh
Manajemen olahraga telah ada kira-kira semejak zaman Yunani Kuno,
yaitu kurang lebih pada abat ke-12 sebelum masehi. Hal ini menunjukan betapa
pentingnya olahraga bagi kehidupan manusia. Manajemen olahraga modern
dewasa
ini kiranya belum dapat dikatakan berkembang secqat
perkembangan
manajemen dibidang industri. Hal tersebut barang kali disebabkan oleh pendapat
umum yang mengaitkan olahraga dengan "bermain" dan manajemen dengan
"bekerja".
Berdasarkan dari unkapan
di
atas maka dalam kegiatan Perringkatan
Profesional Manajernan Olahraga dan Kapasitas Organisasi Olahraga Fungsional,
Profesional dan Prestasi tentang Manajemen Pusat Latihan Nasional dan Atlet elit
yang diselengarakan oleh Deputi Bidarig Feningkatan Prestasi Olatraga,
Kementrian Pernuda dan Olahraga Repoblik Indonesia" yang manbahas tentang:
A.
B.
Manajernen sleksi atlet
C.
Manajemen dukunga::. sport science
D.
Manajemen program latihan
E.
Manajemen karalter building/revolusi mental
Manajemen dukungan saran dan prasarana
II. PEMBAEASAI\
A.
Manajemen Sleksi Atlet
Seorang atlet adalah individu yang memiliki keunikan sendiri. Dimana
atlet memiliki bakst, pola perilaku dan kepribadian tersenCiri serta latrabelakang
kehidupan yang mempengaruhi secara spesifik pada dirinya. Dalam beberapa
cabang olahraga
atlet harus
melakukannya berkelompok atau bercgr,
pertimbangan bahwa seorang atlet sebagai individu yang unik sehingga perlu
dijadikan sebagai landasan pemikiran, minsalnya; didalam olahraga beregrr'
kanampuan adaptif individu untuk melakukan kerjasama kelompak sangat
menentukan perannya kelak didalam kelompok.
Seorang yang dijadikan atlet adalah sesuatu hal yang mustahil untuk
menyeteratakan kemampuanya dengan
atlet lainya, karena setiap individu
merniliki bakat yang berbeda-beda. Sesungguhnya bakat yang dimiliki atlet yang
secara individual inilah yang layak untuk memperoleh perhatian secara khusus ia
dapat mernanfaatkan potensi-potensinya yang ada secara maksimum (Satiadarma,
2000:29-30).
B. Manajemen Dukungan
Sarana dan Prasarana
Pengertian sarana dan pmsarana memang sangatlah luas, tergantung dari
persepsi mana dan dilihat dari sudut pandang mana
kita mendefinisikannya
berdasarkan disiplin ilmu tertentu. Sarana olahraga menurut Soepartono (2000:6),
sarana olahraga dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu:
1)
Peralatan (apparatw), yaitu sesuatu yang digunakan, seperti: peti loncat,
palang tunggal, palang sejajar, kuda-kuda dan lainlain.
2)
Perlengkapan (device), Yainx
r
Sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasaran4 misalnya: net, bendera,
untuk tanda, garis batas dan lainJain.
.
Sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan tangan atau
kaki, misalnya: bo14 raket, pemukul dan lainlain.
Sedangkan przrarana olahraga Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
(1994: 1086) adalah sarana yang dapat menunjang bagi suatu usaha, peke{aan,
dan kegiatan. Prasarana bukan hanya sebatas pada hal-hal yang terkait pada arena
kegiatan olahraga saja. Tetapi segala sesuatu
di luar arena yang ikut
memperlancar jalannya aklifitas 6t3[raga, ini yang disebut prasarana olahraga'
うι
Jadi prasarana merupakan lapangan sepakbola, lapangan bolabasket,
atletik dan lainJain. Gedung serbaguna juga merupakan prasarana olatrag4 di
mana pada bangunan tersebut bisa dipergunakan untuk berbagai macam kegiatan
olahraga seperti: bulutangkis, bolavoli, bolabasket, senam dan lainlain.
Dukungan saran dan prasaran dalam latihan sangat membutuhkan
manajemen yang baik karen4 kelengkapan sarana dan prasarana dalam olahraga
akan memberikan dampak positif terhadap prestasi olahraga yang ingin dicapai'
Selain
itu
pengadaan sarana dan prasaran olahraga
tidak cukup dengan
manajamen saja tetapi penyediaannya juga jelas sehingga manajemen untuk
mengelolah sarana tersebut baru dibutuhkan.
Na^sional
Didalam Sitem
Keolahragaan
No 3 Tahun 2005 tentang prasaran dan sarana olahraga Pasal 67 Ayat: I
dan 2 berbunyi;
jawab atas
)Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat bertanggung
perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, perneliharaan, dah pengawasan
pfiuiarana olahraga 2) Pemerintah dan ponerintah daerah menjamin
ketersediaan prasafirna olatraga sesuai dengan standar dan kebutuhan
Pemerintah dan pemerintah daerah.
(I
Berdasqrkan kutipan tersebut bahwa sarana dan prasaran olahrag4
pemerintah dan pemerintah derah dalam hal
ini telah menjahin
ketersediaanya
secara standar dan kebutuhan. Jadi dukungan sarana dan prasarana dapat
mernberikan dampak positif terhadap perkembangan prestasi yang ingin dicapai.
Sarana prasarana perlu didaya gunakan dan dikelolah untuk kepentingan proses
berlatih melatih dan pertandingan. artinya adanya dukungan sarana dan
prasarana, olahraga dapat berjalan dengan efekf dan efesien. Pengolaan sarana dan
prasaran merupakan suatu proses sebagaimana terdapat dalam manajemen yang
ada pada umumnya, yaitu;
l)
Perencanaan
2) Peorganisasian
3) Pergerakan
4) Pemiliharaan
5) Pengawasan
Tujuan manajemen pengelolaan sarana dan prasarana adalah untuk
memberikan layanan secara propesional berkaitan dengan salana dan prasarana
olahraga agar proses dalam berlatih ataupun bertanding bisa berlansung secara
efektif darr efesien (Tomoliyus, 201 0).
C. Manajemen Dukungan (Sport Science)
Ilmu olahraga (Sport Science) merupakan sebua ilmu pengetahung yang
berkaitan dengan olahraga. Sebelum mebahas ilmu keolahragaan, terlebih dahulu
dijelaskan pengetahuan dan ilmu. Pengetahuan pada hakikatnya merupakan
sesuatu yang diketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk didalamnya adalah
ilmu. Jadi ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia. Ilmu
dapat dikatakan sebagai kumpulan pengetahuan yang disusun secara logis,
sistematis, dan konsisten serta kebenarannya teruji secara impiris. Dalam hal ini
sifat ilmu adalah spekulatif, artinya kebenaran ilmu terkaitb oleh lingkup, ruang,
dan waktu apabila dikemudian hari diternukan ilmu lain yang lebih fungsional,
maka ilmu terdahulu akan terkalahkan dan dianggap kurang/tidak valid lagi. Jadi'
setiap jenis pengetahuan atau
ilmu mernpunyai cirri-ciri yang spesifik mengenai:
(1)apalantologi,(2)bagaimana/epistimologi,(3)untukapa/aksiologi(Milsidayu'
Et al (2015:l).
Zaman sekarang, metode dan teknik melatih sudah menjadi semakin
scientific dan semakin cangih. Prestasi-prestasi dahulu diperkirakan orang tidak
mungkin akan dapat dicapai manusia, kini sering kali bukan impian lagi. Hal ini
disebabkan karena pelatih pada zaman sekarang sudah tidak terlalu sukar lagi
memperoleh dan memanfaatkan data-data imiah untuk aplikasi praktis dalam
tugas kepelatih arrrtya (coaching). Mereka membaca mernpelajari buku-buku
mengenai kedokteran olahraga, faal, psikologi, biomekanika, gizi, dsb, dan
mengadakan riset tentang berbagai kernungkinan prestasi dlam bidang olalEaga.
Oleh karena
itu untuk marjadi pelatih yang berhasil, pelatih harus
memiliki pengertian dan pengetahuan tentang beberapa prinsip ilmu yang erat
hubungannya dengan masalah pelatihan dan yang menentukan prestasi dalam
bidang olahraga. Kalu dilihat banyak pelatih dalam usaha meningkatkan prestasi
tinggi bagi para atletnya, hanya mengandalkan pada intesitas latihannya. Namun
ada ungkapan )ang paling terpenting dalam latihan tidak selalu intesitas
latihannya, "the most important thing is not necessarily the intensity of training,
but many times more so the quality of trainingi', atau seringkali kualitas
latihannyalah yang justru lebih penting. Tetapi selalu ketika kita bicara sebuah
kualitas yang ingin dlcapai dalam latihan, seharusnya kita musti bicara juga
mengenai IPTEK olahraga.
bidang-bidang
Arti
latihan juga harus bisa kita hubungkan dengan
ilmu yang erat
hubungannya dengan olahrag4 misalnya
kinesiology, terutama faal olahraga yang bisa menjadi falctor dominan dan
merupakan bagian yang penting dalam coaching scrence (Harsono, 2015:5).
Jadi manajernen dukungan Ilmu olahraga (Sport Science) adalah ilmu
pengetahuan yang
dimiliki
seorang pelatih yang berkaitan dengan olahraga
sehingga dapat menunjang kegiatannya dalam melatih untuk maningkatkan
prestasi atlet secara maksimal. Dukunagan ilmu olahraga terhadap perkernbangan
prestasi olahraga dapat memberikan dampak posistif terhadap hasil latihan yang
diberikan pada atlet. Dengan demikian manajernen pelatih harus dirubah dalam
rangka mernbina olaharaga sebagai ajang perestasi ditingkat nasional maupun
intemasional, dengan kata lain pelatih dapat melahirkan atlet-atlet elit dengan
berbagai kernampuan fisik yang berkaitan dengan cabor yang digelutinya. Artinya
pelatih harus bisa meninggalkan cara-cara melatih statis tradisional yang suda
usang, meskipun cara atau metode tersebut dahulu dirasakan berhasil. Pelatih
yang masih saja mengunakan cara dernikian dan menolak konsep-konsep melatih
yang modem tidak akan pemah sukses dalam karir melatihnya. Pelatih dalam hal
ini harw " adapt to change " halrts peka terhadap perubahan dan pembahruan.
D. Manajemen Program Latihan
Proses perencanaan suatu progam latihan haruslah mengacuh pada
prosedur yang terorganisasi dengan baik (wil/ organized) yang metodis, dan yan
ilmiah, agar dengan danikian program tersebut bisa mernbantu atlet untuk
mencapai prestasi yang setinggi+inginya. Jadi perencanaan program merupakan
alat yang penting bagi pelatih untuk bisa melaksanakan progmm s*ara well
organized. Dalam hal
ini
tampa kemahiran seorang pelatih dalam menylsusn
suatu progmm latihan yang baik, maka tidak mungkin pula dia bisa melaksanakan
training secara terorganisasi dengan baik. Kalau perencanaan tidak baik,
hasilnyapun tidak mungkin baik dan sebaliknya.
Agar bisa efekf,if dalam mernbuat rencana program latihan pelatih harus
memiliki tingkat kepakarair yang tinggi dalam masalah-masalah kepelatihan serta
pengalaman yang luas dalam bidangnya. Berdasarkan ungkapan tersebut bahwa
dalam sebuah prograrn latihan perlu memliki manajemen yang baik seperti
adanya rancangan program yang bisa dirancang untuk empat tahun, seperti untuk
PON, Asian Games, Olympic, atau lainJain kejuaran yang tradisinya empat
tahun, atau bisa juga untuk jangka waktu setahun, seperti untuk kejumas'
kejuaraan atau klub dll.
Dalam menyusn sebuah program latihan anpat tahun, minsalnya dalam
rangka menghadapi PoN, sebaiknya program dibagi lagi dalam program latihan
satu tahun, dengan demikian dalam program ernpat tahun itu ada emapat program
latihan satu tahun. Dalam jangka empat tahun tersebut program latihan harus
dirancang sedemikian rupa sehingga kemampuan fisik, teknik, taktilc, dan mental
menunjukan perkernbangan yang positif.
Untuk membuat program latihan ada beberapa pemikiran
sebagai
manajernar program yang akan dirancang yaitu:
1.
Dasar Perencanaan Program
Program latihan seperti tahunan merupakan alat atau pegangan yang
penting bagi pelatih untuk dijadikan pedoman dalam merencanakan latihan
selama satu tahun (atau untuk suatu program dalam jangka waktu yang lama) agar
program tersebut menjadi fungsional dan bermanfaat bagi pembinaan atlet, maka
perencanaan program latihan satu tahun haruslah didasarkan pada konsep
periodisasi dan prinsip-prinsip latihan'
2.
Prinsip dan Asas Latihan
Secara ringkas beberapa prinsip dan asas latihan yang harus dipahami oleh
pelatih yairu:
6
l)
Prinsip beban latihan (overload)
Prinsip
ini
mengatakan bahwa latihan yang diperikan kepada atlet
harus secara periodic dan progresif ditingkatkan. Artinya kalau beban latihan
tidak ditambah maka berapa lamapun dan berapa serinpun atlet melakuan
latihan maka prestasi tidak akan meningkat.
2) Prinsipindividulisasi
Tidak ada dua orang atlet yang memiliki persamaan secara
karakteristik baik secara fisiologi maupun psikologisnya pasti memiliki
perbedaan secara kemampuan, potensi, adaptasi, dan karakteristik lainnya.
Oleh karena itu agar latihan bisa menghasilkan hasil yang terbaik bagi setiap
individu, prinsip individualisasi harus senantisa diterapkan dalam latihan.
3)
Densitas latihan
Densitas atau kekerapan latihan mengacu kepada hubungan yang
dinyatakan antara keda dan istirahat dalam latihan. Atau dapat pula diartikan
sebagai kepadatan atau frekuensi atlet dalam melakukan terhadap suatu
rangkaian (serie) ransangan per satuan waktu.
4)
Prinsip kembali asal (reversibibility)
Prinsip ini mengatakan bahwa, kalau kita berhenti berlatih, tubuh kita
akan kembali keadaan semula atau kondisinya tidak akan meningkat. Contoh;
menurut astrad, tiga minggu istirahat akan menurunkan VO2max sebesar
antara 17
-
20% lal:u diperlukan 4
-
6 minggu lun,t.* merekover 25Yo dzn
VO2max yang hilang.
5)
Prinsip spesifik
Prinsip ini mengatakan bahwa manfaat maksimal yang bisa diproleh
dari ransangan latihan hanya akan te{adi manakala ransangan tersebut mirip
atau merupakan replikasi dari gerakan-gerakan yang dilakukan dalam olahraga
tersebut. Namun perlu diperhatikan bahwa prisip spesifik ini baru mulai kita
terapkan di Tahap Pra-Pertandingan (TPP), atau paling cepat di pertengahan
Tahap Persipan Khusus (TPK).
︱■■■■■■
7
6)
Perkembangan multilateral
Prinsfu
ni
menganjurkan agar anak usia dini jangan terlalu cepat
dispesialisasikan pada suatu cabor tertentu. Pada permulaan dia berlatih
olahraga, (olahraga apapun yang digelutinya) bebaskan dia untuk menjelajahi
beragam aktivitas agar dia bisa mengernbangkan dirinya secara multilateral
(menyeluruh), baik dalam aspek fisik' mental, maupun sosialnya'
7)
Prinsip pulih asal (racouerY)
Perkanbangan atlet bergantung pada pernberian istirahat yang cuhtp
sesuai latihan agar regenerasi tubuh dan dampak latihar. (training effect) bisa
dimaksimalkan. Lamanya mmasa pernulihan tergantung dari kelelahan yang
dirasakan atlet akibat stimulus/latihan sebelumnya.
8) Variasi latihan
Untuk mencegah kebosanan berlatih, pelatih harus bisa dan kreatif
dalam mernberikan variasi-variasi dalam latihan, minsalnya bentuk permainan
mengunakan bol4 berenang, berenang, berlatih
di pergunungan, lari lintas
alam dsb.
9)
Volume latihan
Penilaian volume latihan yang akurat tergantung pada aktifitasnya atau
olahraganya. Dalam olahraga daya tahan (lari, sepeda' kano, ski cross country,
dan dayung), unit yang sesuai untuk menentukan volume latihan adalah
mencakup jarak. (BomPa 2009:80).
l0) Intesitas latihan
Intensitas latihan merupakan suatu komponen yang penting dikaitkan
dengan komponen kualitatif keda yang dilakukan dalam kurun waktu yang
diberikan. Syafruddin (2011:33) menyatakan bahwa "intensitas adalah tinggi
rendahnya beban atau berat ringannya beban dan cepat lambatnya tempo
gerakan dalam melakukan suatu aktivitas olahraga".
1l) Asas overkomPensasi
Asas
ini menganjurkan agar atlet pada waktu pertandingan berada pada
tahap over kompensasi karena pada tahap inilah atlet merniliki energyikinerja
yang paling tinggi. Setelah diberi ransangan latihan dengan intesitas yang
cukup t i ng」 ( 10bi h daH 60%kel nampuan maksi mal ) , or gmi Ser n t ubuh kね
akan mengal al ni kel el ahan kar ena i t u per l u i st i r ahat . Ar t i nya sel ma i St i r ahat
i nl l ah t t t adi r egener asi dan sumber ‐
sumber t enaga bi oket ni kal dal al n t ubuh
ki t a. 」 adi pel at i h har uS menyuSun r encana l at i han sedemi ki an r upa sehi ngga
ki nt t a aat u PP pr est asi puncak at l et t i ba di t ahap over kompensasi i ni
( Har SOnO, 2015: 3- 12) .
Ber dasar kan papar an di at as dapat di si mpul kan bahwa scor ang pel at t h
har us mer ni l m mant t er nen pr Ogr am l 誠 i han yang ber kJ t an dengan r ancangan
han yang ber l aku. Hal i 」
pr ogr am, per encanaan pr Ogr am, ser t a pHsi p dan aSas l ■
akan menut t ang pr Odukt i i t as kt t a i Si k, t ekni k, dan ment al at l et dal am
han. Ter capai ya hasi l l ai han yang di l dhよ an i nt mya
mencapan sebuah hasi l l 面
bekai t an dengan mant t emen pr Ogr am l at i han yang di bt t kan dan di r encaakan
pel at i h i t u sendi H.
E. Manai emen Kar akt er Bu」 di ng/ r evol uSi Ment al
l . Kar at er Bui l di ng
Kat a“ kar akt ど ' di a■ i kan sebag江 ( 1) Wat ak at au t enl per amen yang
mt t adi kan seS∞ r ang pHbadi ber beda d面 Or ang l ai at au or ang pada umuI I mya
r ang pi badi ,
( 2) si f at ment d dan p“ l aku( ct i ka) yang mt t adi Ci d khas s∞
″ む, “ α″ ″ acr f 。 ″αッ ( dal am
sekel ompok at au sё buah bangsa ″ αガα″ ″ θbS″
l di ng i t u Sadi 五 mer upakan
Mut ohi r Et a1 2011: 39- 40) . J adi kar akt er b」
sebagai si f at bat i n yang mer nengt t hi SCgenap pi ki r an, pt t l aku, budi peker t i , dan
t abi at yang di i ni l i ki manusi a at au i nakhl uk l i dup l annya.
Kar akt er yang mdckat dal am di H seseor ang t i dak` ` st at i s' ' ar t i nya bi sa saa
sescor ang yang ser nul a adal ah bai k, t et api dal am per kmbangamya bt t bah
menJ adi bur は
at au kur ang bdk Dal am r anょ a met nbangun at au
menger nbangkan kar akt er i ni ker audi an di kenal i st i l ah pendi di kan kar akt er , yang
pel nbi aSaan dal ar n kehi dupan
sebet ui nya per l u di dekat i dengan car a pembi asaan‐
schan‐ hm apakah n di mma t t au al embaga penddi kan dan t er npt t beker i a.
9
2.
Sifat Karaker
Berdasarkan sudut pandang sifat karakter dibagi menjadi dua bagian yakni
karakter ke{a dan karakter moror. Karakter kefa beroriantasi pada keunggulan
yang dimiliki seseorang, dimana setiap orang berusaha mencapai keunggulan itu
sehingga tercapai dan sukses dengan keungulan tersebut. Dalam hal
ini karakter
kinerja sangat dibutuhkan didalam upaya mencapai sukses apakah itu dalam
bidang akademik dan non akadernik, seperti berusaha unhrk menjadi pemain
sepakbola terbaik
di Indonesia; itu merupakan karakter kinerja. Beberapa nilai
penting dalam karakter kinaja adalah kekuatan, kegigihan, etika" keda yang kuat,
kepintaran serta disiPlin diri.
Sedangkan
untuk karakter moral berkaitan dengan
hubungan
kernasyarakatan atau interpersonal hubungan dengan orang per orang' yang
berkaitan dengan etika yang menunjukan pada hasil yang baik. Sebagai contoh
untuk menjadi seorang pemain terbaik sepakbola lndonesia tentu membutuhkan
disiplin diri dan kegigihan namun tu akan sia-sia ketika tidak dibalut dengan nilai
menghormati orang lain, peduli kepada teman dan lawan, jujur pada diri sendi dan
mau meneriama keputusan. Beberapa nilai karakter moral adala adil, peduli,
hormat, dan jujur (Mutohir. Et al 201 l:43
Berdasarkan ukapan
di
-
45).
atas dapat diartikan bahwa
karalter kinerja harus
dibalut dangan karakter moral maksudnya adalah sehebat apapun pemain bulu
tangkis atau pemain sepakbola serta pernain dicabang olahraga lairmya maka
hasilnya justru akan menjadi bomerang yang membahayakan dirinya. Hal ini
pemah kita lihat bahwa permainanya sangat bagus dan professional tetapi tidak
mau mengakui sebuah kesalahan yang dilakukan atas keputusan yang diberikan
wasit berikan padanya, sering menjegal lawan pada saat lawan berusaha mencetak
gol ke gawang lawan. Dernikian juga sebaliknya karakter moral yang kuat tampa
dibalut dengan karakter kine{a juga tidak akan memperoleh hasil maksimal.
10
Tabel Si f at Kar akt er
SI FAT KARAKTER
Karakter Moral
Karakter Kinerja
Gigih dalam mencapai apa yang ingin
diraih
Tekun dalam belajar dan
beketja
Adil
dalam mengambil keputusan
tersebut sehingga semua bisa menerima
keputusannya
Jujur dalam perkataan dan perbuatan
sehingga ia disegani
sehingga hasilnya maksimal
Disiplin diri yang kuat menyebabkan ia Peduli terhadp diri sendiri dan temansukses meraih apa yang dicita-citakan
teman
sikap positif menyebabkan ia dihargai
Hormat pada aturan dan drn
serta orang lain
oleh teman-tanannYa
Jadi dapat diambil suatu ringkasan karakter moral dan karakter kineq'a
keduanya sama-sama penting dan menyatu dalam praktik kehidupan sehari-hari.
Dalam hal
ini sulit untuk mencapai
sukses
jika haya
mengandalakan karakter
moral tampa karakter kerja, bekitu juga sebaliknya.
3.
Revolusi Mental
Revolusi mental terdiri dari dua suku kata yaitu "revolusi" dan "mentalis
"Revolusi adalah sebuah perubahan dalam waktu yang singkat. Menurut
Aristoteles, revolusi dibagi menjadi dua macam. Pertam4 perubahan total dari
suatu sistem ke sistern yang berbeda" dan yang kedua, modifikasi sistern yang
sudah ada. Artinya Revolusi tersebut menghasilkan perubahan-perubahan dalam
budaya, ekonomi, dan social politik.
Sedangkan kata mental atau istilah panjangnya mentalitas adalah sebuah
cara berpikir atau konsep pemikiran manusia untuk dapat belajar dan merespons
suatu hal. Mental merupakan kata lain dari pikiran. Sehingga, mentalitas dapat
dikatakan sebagai cara berpikir tentang suatu hal. Cara seseorang berpikir ini
dipengaruhi oleh pengalaman, hasil belajar, dan atau lingkungan juga dapat
mernpegaruhi pola
pikir tersebut. Jadi dapat diartikan revolusi mental
adalah
perubahan cara pandang, cara berpikir, dan cara bekerja dalam waktu singkat
untuk merespon, bertindak dan bekerja. Dalam dunia olahraga ada beberapa
langkah yang polu dimiliki atlet untuk melakukan revolusi mental yaitu:
l)
Keyakinan diri (self eficary)
Keyakinan
diri
merupakan suatu proses koknitif dimana seseorang
melakukan penilaian yang sujektif terhadap kernampuannya 'dalam
mengelolah dan menjalankan sErangkaian kegiatan yang dibutuhkan untuk
mengatasi tuntutan situasi tertentu.
2)
Motivasiberprestasi
Motivasi merupakan tenaga pendorong atau sumber kekuatan dari
suatu perbuatan, perilaku atau penampilan.
3)
Punya tujuan jelas (Clear Yision)
Setiap individu dalam melakukan aktivitas pasti mempunyai tujuan,
yang dimaksud dengan tujuan yang jelas adalah tujuan utam yang tidak
tergantikan dengan tujuan-tujuan yang
lain. Artinya harus
memiliki
pernokusan diri terhadap tujuan utama yang sudah dibuat.
4)
Berpikir positif
Merupakan cara pandang dalam menentukan sebuah tantangan sehinga
baik buruknya atau berdt ringannya sesuatu yang akan datang. maka cara
padang , pikiran, dan kerja diarahkan kearah yang lebih positif. Dengan
membiasakan
diri untuk berpikir positif, maka akan berpengaruh
terhadap
kepercayaan diri, motivasi berprestasi, dan keda sama dengan orang lain.
5)
Berpikir terbtka (Open Minded)
Berpikir tebuka merupakan pandangan atau wawasan yang luas dan
reseptif dalam menerima informasi dan perkembangan pengetahuan yang
baru.
6)
Punya control drr (Self Control)
Control
diri
artinya usahan untuk mengatur perasaan dan ernosi
individu untuk tetap berpikir rasional dalam situasi apapun sehingga tetap
pada kondsi emosi yang stabil dan terkontrol.
つ4
EE E E I ■ E ●
_三 ] ロロ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ 日■ ■ ■ ■ 口■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ‐
‐ ‐ ロロロロロロロ‐ ………………………――― ――――――――
7) Di si pl i n
Kedi Spl i nan pada at l et per l u di t anal nkan st t ak dni , kar ena dengan
demman add akan mmpunyal ∞ nt r ol
di H dan t an“
Шg j aWab yang ku誠
dal am menJ al ankan suat u t ugas.
8) Gi gi h
Kegi 」 han mmupakan keper cayat t yang t er us mener us akan suat u
ket t nan t et t h t er hadap pendi r i an, dan ber usaha unt uk mewuJ udkamya
9) Konsi st en
Pol a pi k"dan penl aku yang kondst en menunJ ukan飾 江angan at au
kedewasaan seseOr ang. Konsi st ensi at l et har us di t mbuhkan, di bm吼 dan
di t t ar kan kar ena konSst en mer upakan sal ah Sat u f akt or yang pent i ng ddam
sebuah penampi l an seor ang at l et .
10) TCkun
Unt uk mencapd Sebuah pr eSt asi t er t i n頭
ket ekunan, bai k dal al n r ut i ni t as l at i han i naupun dal al n p●
per l ukan sebuah
“
nandi
ngn. Ket ekunan
mempakan sdah sam modal at l et unt uk mednょ at kan kel nauan ddam
mempel t t ar i hal _ha yang sul i t yang mel ner l ukan kt t el i an dan kesabar an.
11) hOVat i f
l novadf 面 nya mel akukan sesuat u yang bar u dan l ebi h bt t k. Adet
dengan mer ni l i h moi Vasi bepr est asi yang i nggi bi asanya ser i ng mdakukan
i novasi dal am b. . ・
・
・ai n dengan i nel at t ukan sesuat u yang bt t eda at au dengan
car a yang bgも eda dengan sObel ― ya.
12) Spo■ i f
l wa sponi vt as ddam ol anga sangat l ah pent i n3 kar er l a dengan
spor t i 宙 t as yang t i nggl seor ang at l et mampu mener i ma kekal ahan dengan besar
hai , menま ar gal pendapat or ang l dn, dan mampu mener l ma dan menanggapi
kdt i k dengan posi t i f ( Adi sasl ni t o, 2007: 107- 114) .
Kar akt er bui l di ng dan r evol usi ment al mt t pakan dua bent uk psi kol o」 s
Gi Wa) yang t er dapat pada seseor ang. Kar akt er yang bdk akan mmubah si kap dan
ment a kear ah yang posi t i ■ Lakah‐ l akah di t t as mmupakan pr oses r evol uS ment al
kear ah ment al j uar a dengan memi l 磁 kar akt er yang bdk. Di man ment d j uar a
つつ
merupakan faktor penting agar seorang atlet bisa konsistan dalam penampilannya.
Artinya jika atlet sudah sering menang, biasa akan ada perasaan takut kalah,
apalagi dari lawan yang berada dibawahnya. Jadi tidak semua atlet dapat
didorong dengan strategi yang sama, oleh karena itu pelatih harus mengenal dan
menangapi secara layak dan propesional kebutuhan atlet. setiap atlet harus
diberikan .pangertian dan pernahaman bahwa 60
-
90% keberhasilan dalam
olahraga prestsi dipengaruhi oleh faktor mental dan penguasaan mental. Dengan
demikian manajernen karakter building/revolusi mental merupakan sesuatu yang
dimiliki atlet. Dimana seorang atlet yang memiliki karakter atau watak
dan
pikiran yang baik maka akan dapat merubah mentalnya kearah mental juara,
sehingga terciptalah peluang untuk meperoleh prestasi yang tinggi'
ITI. KESIMPULAN
Manajanen dalam pengelolaan pusat latihan secara nasional untuk
melahirkan atlet elit yang merniliki prestasi tinggi (maksimal) tidak terlepas dari
faktor intemal dan ekstemal. Faktor intemal berkaitan dengan diri atlet tersebut
baik secara fisik, teknik, taktik dan menntal, dimana sebelum.seseorang dijadikan
atlet unhrk cabang olahraga ditetapkan perlu melakukan seleksi untuk kesiapan
komponen-komponen fisik ataupun fisiologis tubuhnya yang berkaiatan dengan
cabang olahraga
ya[g ditetapkan. Sedangkan faktor eksternal berkaitan
dengan
manajernen dukungan szlrana dan prasarana yang manadai baik dalam latihan
maupun pertandingan.
Pendekatan ilmu olahrahga (sport scie ce) merupakan sebuah dukungan
dalam manganbangkan kemampuan atlet. Dimana dalam menguna IPTEK di
bidang olahraga maka akan memberi perubahan terhadap prestasi yang dimiliki
atlet tersebut, perubahan itu terlihat dari kanampuan fisik, teknik, taktik, dan
mental atlet. IPTEK kuat dugaan bahwa kendala yang paling besar dari banyak
pelatih acalah pemahaman dan penguasaan akan ilmu dan teknologi (IPTEK)
yang erat hubungannya dengan olahraga tanding, terutama dalam poringkatan
prestasi.
14
Pcncapt t an pr est asi maksi ma j ugo di dukung ol ch p昴 bi naan kar akt er
bi l di ng sぬ 如開a mer nbdkan pmubahan t er hadap ment al ■
l d, dan si ap
menenma si t uasi dan i ngkungan dhanapun, ha i ni akan md血 r km at l et di t
mel nni ki pr est asi yang」 導 ( makdmJ ) . Ter bent uknya at l a di t i ni t i dak t er l epas
dt t manJ et nea yang di l よ 山 an ol eh pen_s pda血 , dan at l et ddat n mencap譴
suat u t t uan.
DAFTAR PUSTAKA
Adsasmi t o Li l i k. S, ( 2007) Me■
r a′
力α″ 腕
′ Иr r a′ β ′ フr asr as′ . J akaat PT
Jα
Rt t a Cr anndO Pcsada.
Bompa, Tudor ( 2009) . I 力
` 0ッ
Hunt Publ i shi ng Company.
Har sono, ( 2015) . K饗 ″ ″
ri l α
″
α″ イルを″ ο
0′
` あ
げ η ワ ″ g`
′ ον
α力r aga 2ο ガ
"ゴ
aα
Rcl naJ a Rosdakar ya
_
( 2015) . 2ガ ο′
Rosdaka, a
P′
i SasI Pr agr a″
ら7● ″ r a: Kendal
r a″
″ 動彪r a′ ο′ 9遷 二
Bandung: PT
力α″ . Bandung: PT Ret nai a
Wt t β ar ar aL"解
Mut ohi r Tcho C. et al , ( 2011) β ′ ″肋 r a滋″ ル″ r ″ B¨
′ σ″ gα ″ Bι ′ 晟 競●′ 飢o力 r aga″ ′ ″ b口 ″ ν ″ Kar at t α ι口zgsα o Sumbaya:
Spor t Medi a.
"η
“
α あ ″ Pr asar a″ α O/ ● Zr aga. J akar t a: Depar t er nen
Pendi di kan dan Kё budayaan Di r ekt or at J cndcr al Pendi di kan Dasar dan
Menengah. J akar t a Bagi an Pr oyek Pcnt t ar an Cur u SLl P Set ar a D‐ I I I .
Soepar t ono, ( 2000) . 動
r a″
Syaf mddi n( 20H) . I r a″
κ η ι r ar i l α ″ ο ′ α力r ag● . Padang: l I NP Pr ess.
Sani adar ma Mont y, P( 2000) . Dい0商 α″ Pt t r agi Ol a■ r aga. J akar t a: PT
“
Pr i r na∞ n J aya Di nami ka.
き
Tomol i yus, ( 2010) . 1ゐ ″ り爾
黎 あr a Pr asar a″ α ar aみ ″ gα . ui ung Padang:
“ 01山 口ga Repopl l k hdol l csi a: “ ) .
Ker nmdal l Pmuda dan
Undang‐ undang Negar a RI No. 3( 2005) . 」 り列7“ ″ ′ ″ ′ ι r ar ar a″ ′ ′ ″ ″ aα
た″ ″ ″ gル οあ力r ag● α″ . Bandung: Nuasa Aul i a.
15
ag‐
“
′麟αl l g
‐
ヽ
KEMENTERI AN PEMUDA DAN OLAHRAGA
」
ALAN
GERBANG PEMUDA N0 3 SENAYAN J AKARTA 10270
TELEPON′ FAKSI MI LE ( 62‐ 21) 5738155, 5738318, 5738312, 5703966, 5703987,
5738152, 5704004, 57385292, 5738153, 5731106
websne: ヵ r pИ MM″
κ emo● p● r a go l d
/8 uei
Nomor I B. 99y /o.v-zNl2ot7
Lamp. : Perihal : ee!!!9@e!!-!!.eljEC!0bel
zott
Yth.
Dekan Fakultas llmu Keolahragaan
Unlve6ltas Negerl Padang
dt
ル
E3lug
Dalam rangka mengembangkan pengetahuan dan meninSkatkan kualitas pembina baSi Pengelola
organisasi ohhnga daerah, dengan hormat kami sampaikan bahwa, fudep Peningkatan TenaSa dan
organisasi Keolahragaan, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi olahraga, Kementerian Pemuda dan
ohhraga, akan menyelenggarakan kegiatan "Penlngkatan Profeslonal Manajemen olahraga dan
Napasltas organlsasl olahraga Fungslonal, Profeslonal dan Prestasl" yan8 akan dilaksanakan pada :
Hari
:Senins.d. Rabu
Tanggal :22 s.d 24 Mei 2017
Tempat : Mercure Hotel
'
Jl. Raya Tanawangko, Tateli Kec Mandolang Kab Minahasa
-
Sulawesi Utara
Sehubungan dengan haltersebut, kami mohon kesediaan Saudara untuk menugaskan Dl' Tiung Hauw
Sln, M.Pd.lGns, sebagai narasumber dalam kegiatan dimakud sesuai dengan jadwal terlampir,
dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
2,
3.
Agar Membawa surat tu8as (asli) dari instansiyang bersangkutan;
Membawa kembali SPPD yang telah ditanda tangani oleh pelabat yang benruenang;
Panitia akan memberikan honor narasumber, menanggung akomodasi serta konsumsi selama
keglatan berlangsung.
Demlklan, atas perhatian, bantuan serta keriasamanya kaml ucapkan terima kasih'
5 ロ
Tembusan Yth.
1. Sel&etaris Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai
2. Ph. Deputi Bldang PeninSkatan Prestasi Olahraga;
3. Or.Iiunt Hauw Sin. M.Pd.Kons
/
」ADW
AL
・
ACARA
PEN: NGKATAN PROFES: ONAL MANA」 EMEN OLAHRAGA DAN KAPAS: TAS ORGANi SAS:
OLAHRAGA FUNGS10NAL, PROFES10NAL DAN PRESTASi
│・
,
:
,` ,ヽ
`
, 111` : 〈
: 11(
│
senln,
1300- 1700
ReSlstrasl peserta
Panitia
22-5-2017
1900- 20. 00
Pembukaan
MC
OiriBen
Ketua Panitia
xepala Dinas Pemuda dan olahraga
lbu Adiati Noerdin
.
o
.
.
Menyanyikan Lagu lndonesia Raya
Laporan Ketua Panitia Pelaksana
Sekapur sirih ucapan selamat datang
Arahan Staf Ahli Sekaligus membuka secara
resmi Kegiatan Pelatihan
Pembacaan doa
F_
Panitia
2000- 2215
Mdnojemen Pusdt Pelotihon Doerah (Puslotda)
Norosumber Doeroh
Se: asa,
06. 00- 0700
Olahraga Mdndiri
ρ an′
23‐ 5・ 2017
0700- 0800
Mdkdn Pogi
″
08. 00- 0845
Monojemen Pembinoon Atlet Usio Dini
Norosumber Doetoh
0845- 0930
Manojemen Pembinodn Atlet Usid Dini
Norosumber Daeroh
0930- 1015
Monajemen Pembinaon Atlet Usio Dini
Narosumber Doeroh
1015- 1030
6砕
Hotel
1030- 1115
Monojemen Pusot Lotihon Nosionoldon Atlet Elit
Dr. Tjung Hduw Sin, M.Pd.Kons(UNP)
1115- 1200
Monajemen Pusot Lotihon Ndsionol ddn Atlet Elit
D47yung″ συ
12. 00- 1300
r sHOM4
Hotel
1300- 13. 45
Monojemen Pusot Latihon Ndsionol don Atlet Elit
Dみ
1345- 1430
Monoje men Orgo
P
1430- 1515
Monojeme n Organ isosi Keolohragao n
P rol.
1515- 1530
cor ee ar eα 々
″ 0″ ′
1530- 16. 15
Monoje me n
1615- 1700
Dな たυ s′
Rabu,
24‐ 5・ 2017
Br e● 々
O
n
isasi Keolo hragadn
rgo nisos i Keolohrogao n
t′
α
′
0: θ
Юnsr t r l v″
"' c M Pd
Tyung″ συ w Si n′
M Pd′ ぐ
Onsr υ 7vPJ
rof . Dr.d r.Jo me s To ngku
P ro
Dr.d r.Jo me s
To
du ng,Spo
rtM ed
ngkudu ng,SportMed
f D r. d r. Jo m e s Ta n g ku d u n g,S po rtM e d
.
Narosumber don Ponitio
1700- 2000 r sHOM4
″
2000- 2130 ια″ υr an D15々 ●5'
Norosumber don Ponitia
0600- 0700
Olohrogo Mondiri
′
0700- 0800
Mokon Pogi
″ ο t e′
0800- 0900
Pr esent as, ″ α s″ al skus′
Narosumber don Pdnitio
0900- 1000
Penutupon
ρ an′
1000- 1l oo
Penyer esα わn Adr nl al st r as′
ρα n′
1100- 1300
Check-Out
″
Ot e′
an′
t 7●
` la
ti ο
Ot e′
ヽ
Scanned by CamScanner
り F 口 H 口 ”闘