D ia ju k a n u n tu k M em p ero leh G ela r S arjan a P en d id ik a n Islam (S .P d .I)

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL QUR’AN HADITS

MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING

TEKNIK JIGSAW DI MI KENTENG KEC. SUSUKAN

KAB. SEMARANG

SKRIPSI

  

D ia ju k a n u n tu k M em p ero leh G ela r

S arjan a P en d id ik a n Islam (S .P d .I)

N U R A L IM A H

N IM . 11407007 J U R U S A N T A R B IY A H

P R O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A IS L A M

S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I

S A L A T IG A

  200 9

  D EPARTEM EN A G A M A RI SEK O LAH T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

  JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 W ebsite :

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Skripsi saudari : NUR ALIMAH dengan Nomor Induk Mahasiswa : 11407007 yang berjudul : "PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL QUR’AN HADITS

  

MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIG SA W

DI MI KENTENG KEC. SUSUKAN KAB. SEMARANG". Telah

  dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari: Sabtu, 29 Agustus 2009 M yang bertepatan dengan tanggal 8 Ramadhan 1430 H dan telah diterima sebagai bagian syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd. I).

  29 Agustus 2008 M Salatiga, ---------------------------------------

  8 Ramadhan 1430 H Panitia Ujian

Moh Khusen, M. Ag.. M. A. Dra. Ulfah Susilowati, M.Si.

  NfP. 19741212 199903 1 003 NIP. 19660407 199403 2 001 Pembimbing

  Prof. Dr. Muh Zuhri. M. A

  D osenSTA IN Salatiga Jl. Stadion No. 03 Salatiga (0298) 323706, 323444 Kode Pos 50712

  n o t a p e m b i m b i n g

  Lamp : 3 eksemplar H a l : Naskah Skripsi

  Sdr. Nur Alimah

  K e p a da Yth. K e t u a

  STAIN d i -

  t e m p a t A ssalam u'alaikum Wr. Wb.

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan sepelunya, maka skripsi saudari:

  N a m a

  N I M Jurusan/Program Judul

  NUR ALIMAH 11407007 Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL QUR’AN HADITS M ELALUI PENDEKATAN COOPERATIF LEARNING TEKNIK JIGSAW DI MI KENTENG KEC. SUSUKAN KAB. SEMARANG Sudah dapat diajukan pada sidang munaqosyah.

  Demikian surat ini dibuat, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  W assalamu alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, Juli 2009 Pembimbing

  Prof. Dr. H. MUH. Z UH RI. M.A NIP. 195303261978031001

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini N am a : N ur Alimah NIM : 11407007 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, Juli 2009 Yang menyatakan,

  N ur Alimah

  DEPA R TEM EN A G A M A RI SEK O LAH T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

  JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 W ebsite :

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Skripsi saudari : NUR ALIMAH dengan Nomor Induk Mahasiswa : 11407007 yang berjudul : "PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL QUR’AN HADITS

  

MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIG S A W

DI MI KENTENG K E C. SUSUKAN KAB. SEMARANG". Telah

  dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari: Sabtu, 29 Agustus 2009 M yang bertepatan dengan tanggal 8 Ramadhan 1430 H dan telah diterima sebagai bagian syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd. I).

  29 Agustus 2008 M Salatiga, ---------------------------------------

  8 Ramadhan 1430 H Panitia Ujian

  

ABSTRAK

  Alimah, Nur, 2009, Peningkatan H asil Belajar A l Q ur’an H adits M elalui Pendekatan Cooperative Learning Teknik Jigsaw D i M I K enteng Kec. Susukan Kab.

  Semarang. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam.

  Sekolah Tinggi Agama Islam Negei Salatiga. Pembimbing: Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, MA

  Kata kunci: hasil belajar dan cooperative learning teknik jigsaw Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan model pembelajaran yang reatif baru bagi pengajaran pelajaran Al Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiysh.

  Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Apakah metode pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw mampu meningkatkan keaktifan belajar Al Qur’an Hadits siswa MI Kenteng Kec. Susukan Kab. Semarang? (2) Apakah metode pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw mampu meningkatkan iiusa Q ur'an Hadits siswa Ml Kenteng Kec. Susukan Kab. Semarang?.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Q > Metuuc pam--. . s j s v w mampu meningkatkan kcaktiian belajar Ai Q ur'an Iiacnts M l Kenteng Kec. Susukan Kab. Semarang u ; M ctoac pemoviajami tcKiiui jigsaw mampu m e m u la ik a n nasu oeiajar Ai Qur an Hauns siswa ivii Kenteng Kec. Susukan Kab. Semarang.

  

K A T A P E N G A N T A R

  Alhamdulillahi robbil 'alaamin, kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar tanpa halanagan suatu apapun. Shalawat serta salam semoga selelu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa Nur Illahi yang menyinari segenap alam dan yang semoga kita tergolong ummatnya yang akan mendapatkan syafaatnya besuk di hari qiyamah. Amin AHahumma Amin.

  Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan pengerahan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut penulis hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih, dan dengan iringan doa semoga amal baik yang telah diberikan, mendapat pahala disisi Allah SWT.

  Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih kepada Yth: 1. Bapak Imam Sutomo selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Prof. Dr. Muh. Zuhri, M.A selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaannya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  3. Bapak Muh Maftah selaku Kepala Madrasah MI Kenteng kec. Susukan kab.

  Semarang yang memberikan waktu kepada penulis, untuk melakukan penelitian tindakan kelas guna menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak Ibu guru MI Kenteng kec. Susukan kab. Semarang yang telah memberikan semangat dan keijasamanya.

  5. Bapak, Ibu dan segenap keluarga yang telah memberikan doa restunya kepada

  6. Rekan-rekan yang telah membantu penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

  Penulis menyadari karena keterbatasan yang ada, skripsi ini masih jauh dari kekurangan. Untuk itu sumbang saran dan kritik untuk terciptanya tulisan yang lebih sempurna sangat penulis harapkan.

  Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya dan menjadi amal jariyah bagi penulis. Amiiin..

  Salatiga, Juli 2009 <

  Nur Alimah Penulis

  

DAFTAR ISI

  Hal

  

  

  

  

  

   BAB PEN D A H U LU A N

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Daftar Riwayat Hidup Peneliti

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1

  D&ftar nama siswa kelas 5 MI Kenteng Kec. Susukan Kab. Semarang tahun ajaran 2008/2009

  Tabel 4.1

  Hasil Nilai Pengamatan Siklus I

  Tabel 4.2

  Hasil Penilaian terhadap Keaktifan siswa Siklus I

  Tabel 4.3

  Analisis Ulangan Harian Siklus I

  Tabel 4.4

  Hasil Nilai Pengamatan Siklus II

  Tabel 4.5

  Hasil Penilaian terhadap keaktifan siswa Siklus II

  Tabel 4.6

  Analisis Ulangan Harian Siklus II

  Tabel 4.7

  Hasil Nilai Pengamatan Siklus III

  Tabel 4.8

  Hasil penilaian terhadap keaktifan siswa Siklus III

  Tabel 4.9

  Analisis Ulangan Harian Siklus III

  Tabel 4.10

  Rekap Partisipasi Siswa

  Tabel 4.11

  Rekap Efektivitas Kelompok

  Tabel 4.12

  Rekap Hasil Belajar

  DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1

  RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I DAN II

  LAMPIRAN 2

  RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS III

  LAMPIRAN 3

  LEMBAR TUGAS SIKLUS I

  LAMPIRAN 4

  LEMBAR TUGAS SIKLUS II

  LAMPIRAN 5

  LEMBAR TUGAS SIKLUS III

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dn di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman- pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan tormai dan non tormai, oan inrormai oi sekoiah, dan di iuar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan opiimaiisasi pertimbanagan kemampuan-kemampuan individu, ugar u; Kcmuuian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepai.

  : ntuk mencapai tujuan tersebut, banyak pihak menggantungkan — ^ .i...:j-'.i. -z•:capaiaamu beraoa di pundak guru sebagai pendidik. Hal ini tentu

  m e ia k s n n r

  csanatum tugas mumi terseout dengan . ....... i wrmasuk ui uaiamnya aaaian penaiaik atau guru agama. salah satu pelajaran yang sangai penung uaiam pendidikan agama

  n aaau*a mata peiakaran aiquran naans. Mengingat ai quran dan hadits

  upaKan -aua sumner nuKum uiuma oagi umai isiam. Penguasaan materi mi menjaai sangai mutlak dibutuhkan mengingat akan sangai enu-kan sag; perilaku keagamaan anak didik selanjutnya.

  2 tercapai peningkatan evektivitas dalam mengelola kelas. Metode yang tepat akan sangat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran dengan lebih baik sehingga hasil belajar yang diharapkan juga akan lebih baik pula.

  Dengan demikian dalam penggunaan metode yang menarik dalam pelajaran al qur’an hadits diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, sebab ada variasi yang menarik bagi siswa, dan tidak monoton. Disamping itu dapat untuk menghilangkan kesan abstrak atau melalui hafalan yang tidak praktis dan ini sesuai dengan kurikulum saat ini, yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

  Selama ini metode yang banyak dipakai oleh guru mapel al qur'an hadits adalah methode ceramah, hafalan dan sedikit diskusi. Hal ini tentu sangat membosankan dan melelahkan bagi anak didik khususnya siswa MI. Sebenarnya dalam konteks Kurikulum Berbasis Komptensi (KBK), mengajar tidak hanya diartikan sebagai proses penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa, yang menempatkan siswa sebagai objek belajar dan guru sebagai subjek, akan tetapi mengajar harus dipandang sebagai proses pengaturan - agar siswa beiajar. Yang dimaksud belajar itu sendiri bukan hanya sekedn* menumpuk pengetahuan akan tetapi merupakan proses perubaz?;t: meiaiui pengalaman Deiajar sehingga diharapkan terjaai pengemoangan berbagai aspek yang terdapat daiam individu, seperu aspek minat. a kemampuan, potensi dan lain sebagainya’.

  Faktor kekurang tepatan dalam memilih metode pemoc aja sering dijumpai di tapangan yang ditengarai aengan masin aaanya guru yang

  3 hanya terpaku menggunakan satu atau dua metode mengajar secara terus menerus saja tanpa pernah memodifikasinya atau menggantikannya dengan metode lain walaupun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai berbeda.

  Akibatnya, pencapaian tujuan pembelajaran oleh para siswa tidak optimal.

  Metode yang jarang dicoba dalam menyampaikan materi al qur'an hadits alah methode kooperatif learning atau belajar kelompok khususnya teknik Jigsaw dimana anak akan belajar secara berkelompok dan mandiri memahami materi dan menyelesaikan masalah. Metode ini pernah dicoba dalam mata pelajaran Matematika dan IPA hasilnya cukup memuaskan. Hanya untuk pelajaran al qur'an hadits belum pernah dicoba.

  Untuk itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian “PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL QUR’AN HADITS MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DI MI KENTENG KEC. SUSUKAN KAB. SEMARANG”

B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakan di atas maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Apakah penerapan penggunaan metode cooperatitive learning teknik

  jigsaw dapat meningkatkan aktifitas belajar pada pelajaran al qur’an hadits

  MI Kenteng kec. Susukan Kabupaten Semarang ?

  2. Apakah penerapan penggunaan metode cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran al qur’an hadits Ml

  4 C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk apakah mengetahui penggunaan metode cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan aktifitas belajar pada pelajaran Al Qur’an Hadits MI Kenteng kec. Susukan Kabupaten Semarang?

  2. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran Al Qur’an Hadits MI Kenteng kec. Susukan Kabupaten Semarang?

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul”2.

  1. Penerapan penggunaan metode cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan aktifitas belajar pada pelajaran Al Qur’an Hadits MI Kenteng Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.

  2. Penerapan penggunaan metode cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran Al Qur’an Hadits Ml Kenteng Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Adapun yang menjadi tolok ukur keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah apabila hasil belajar Al Qur'an Hadits kelas V MI Kenteng Kec.

  Susukan Kab. Semarang dalam menyelesaikan soal-soal hadits tentang ciri-ciri orang munafik dan shatat berjamaah serta mampu mencapai nilai rata-rata minimal 60, dan banyaknya siswa yang memperoleh nilai 60 ke atas minimal 75%.

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Reineka Cipta, Jakarta, 1996, hal. 67.

  5 E. Kegunaan Penelitian

  1. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang metode pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw

  2. Sebagai salah satu strategi atau upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususya pada mata pelajaran Al Qur’an Hadits.

  3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.

  4. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

  5. Sumbangan pemikiran mengembangkan sistem kegiatan belajar mengajar di sekolah.

F. Definisi Operasional

  Agar tidak menyimpang dari pokok masalah yang menjadi inti dari judul tersebut peneliti memberi batasan sebagai berikut

1. Peningkatan Hasil Belajar

  Adapaun yang penulis dengan hasil belajar di sini tentu sangat erat dengan hasil belajar mat apelajaran al Qur’an Hadits. Sering kali istilah ini disebut juga prestasi belajar. Prestasi belajar adalah suatu rangkaian pegertian yang terdiri dari rangkaian dua kata yaitu prestasi dan belajar.

  Prestasi berasal dari kata belanda yaitu prestatie. Kemudian dalan bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti “ hasil usaha”.

  Kata "peningkatan" berasal dari kata "tingkat" yang berarti keadaan atau kualitas yang lebih tinggi. Sedangkan kata "peningkatan"

  6 berarti usaha atau proses meningkatkan3. Sedangkan kata "hasil" berarti sesuatu yang diadakan oleh suatu usaha4. Sedangkan kata "belajar" berasa! dari kata "ajar" yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang untuk diketahui. Sedangkan "belajar" berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu5.

  Sedangkan Menurut W.J.S Poerwodarminto prestasi adalah hasil yang telah di capai, di lakukan dikeijakan dan sebagainya6. Kata prestasi banyak di gunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalarn kesenian, olah raga, dan pendidikan, khususnya pengajaran. Bahwa yang dimaksud prestasi adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Dengan demikian yang penulis maksud hasil belajar di sini adalah prestasi yang dicapai oleh anak didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas.

2. Pelajaran Al qur’an Hadits

  Kata pelajaran berasal dari kata "ajar" yang telah dijelaskan di awal. Sedangkan kata pelajaran sendiri berarti sesuatu yang dipelajari7.

  Sedangkan al Qur'an adalah kitab suci umat Islam8. Dan hadits adalah sabda atau perbuatan nabi yang diriwayatkan oleh para sahabat untuk menjelaskan atau menentukan hukum Islam9.

  3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1994, hal. 1060.

  4 Ibid., hal. 343.

  5 Ibid., hal. 14

  6 W.J.S Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1983, hal. 108

  7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit.. hal. 15.

  7 Pelajaran alqur’an hadits dalam kurikulum madrasah ibtidaiyyah adalah salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang di arahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan kandingan al qur’an dan hadits nabi, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way’ o f life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan.

  Al Qur’an Hadits di madrasah ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat: a. Mengetahui dan memahami pokok keimanan islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil Naqli dan Aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam keghidupan pribadi dan sosial.

  b. Melaksanakan dan mengamalkan norma, etika dan akhlaq islam dengan benar. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan akhlaq islam, dengan disiplin dan tanggung jawab social yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya10.

2. Cooperative learning teknik jigsaw

  Cooperative Learning merupakan suatu pendekatan pengajaran

  yang mengutamakan siswa untuk saling bekerjasama satu dengan lainnya untuk memahami dan mengeijakan segala tugas belajar mereka.

  Pendekatan kooperatif digunakan oleh para pendidik dalam pembelajaran

  8 di kelas dengan menciptakan situasi atau kondisi bagi kelompok untuk mencapai tujuan masing-masing anggota atau kelompok mencapai tujuan tergantung pada kerjasama yang kompak dan serasi dalam kelompok.

  Cooperative Learning merupakan satu strategi pembelajaran yang

  terbaik yang telah diteliti. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa memiliki kesempatan untuk bekeija bersama-sama, belajar lebih cepat dan efisien, memiliki daya ingat yang lebih besar dan mendapat pengalaman belajar yang lebih positif. Pembelajaran kooperatif siswa belajar dan membentuk pengalaman dan pengetahuannya sendiri secara bersama-sama dalam kelompoknya11.

  Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham construktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekeija sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran

  Namun dalam tulisan ini penulis hanya akan membahas

  cooperative learning dengan teknik jigsaw saja. Jigsaw adalah suatu

  struktur multifungsi struktur kerjasama belajar. Jigsaw dapat digunakan dalam beberapa hal untuk mencapai berbagai tujuan tetapi terutama

  9

  digunakan untuk persentasi dan mendapatkan materi baru, struktur ini menciptakan saling ketergantungan.12 Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan mode! pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Untuk lebih jelas perhatikan gambar

  1.1 berikut.

Gambar 1.1 Diagram Pelaksanaan Cooperetive Learning Teknik

  Jigsaw

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

  research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

  10 pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu bentuk teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai.

  PTK berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran kelas. Di ruangan kelas, PTK dapat berfungsi sebagai: a. Alat untuk mengatasi masalah-masalah yang didiagnosis dalam situasi pembelajaran di kelas; b. Alat pelatihan dalam jabatan, membekali guru dengan keterampilan dan metode baru dan mendorong timbulnya kesadaran diri, khususnya melalui pengajaran sejawat;

  c. Alat untuk memasukkan ke dalam sistem yang ada (secara alami) pendekatan tambahan atau inovatif; d. Alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya buruk antara guru dan peneliti; e. Alat untuk menyediakan alternatif bagi pendekatan yang subjektif, impresionistik terhadap pemecahan masalah kelas13.

  Ada dua butir penting yang perlu disebut di sini. Pertama, hasil penelitian tindakan dipakai sendiri oleh penelitinya, dan tentu saja oleh orang lain yang menginginkannya. Kedua, penelitiannya terjadi di dalam situasi nyata yang pemecahan masalahnya segera diperlukan, dan hasil-hasilnya langsung diterapkan/dipraktikkan dalam situasi terkait. Ketiga, peneliti tindakan melakukan sendiri pengelolaan, penelitian, dan sekaligus pengembangan14.

13 Suwarsih Madya,

  Penelitian Tindakan Kelas,

  11 Penelitian tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata yang

  ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Tentu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dan ia disebut ’penelitian tindakan kelas’ atau PTK.

  Menurut Suharsimi Arikunto berdasarkan tujuannya, penelitian tindakan dibagi menjadi 4 yaitu: a. Penelitian tindakan partisapatisi {participatory action research) yang menekankan keterlibatan masyarakat agar merasa memiliki program tersebut.

  b. Penelitian tindakan kritis {critical action research) yang menekankan adanya niat yang tinggi untuk memecahkan bertindak memecahkan masalah kritis.

  c. Penelitian tindakan institusi {institutional action research) yaitu yang dilakukan pihak pengelola sekolah.

  d. Penelitian tindakan kelas {classroom action research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru baik sendiri maupun bekeijasama dengan peneliti lain14. Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, di mana guru sangat berpengaruh sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini tujuan utama penelitian kelas ini ialah untuk meningkatkan praktik- praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan tindakan, observasi dan refleksi. Kehadiran

  12 pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil. Hal ini bertujuan agar guru dapat:

  a. Mengkaji/ meneliti sendiri praktek mengajarnya

  b. Melakukan PTK tanpa mengganggu tugasnya

  c. Mengkaji pemasalahan yang dialami d. Mengembangkan profesionalismenya15.

  Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Kemmis dan Taggart menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup

  Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang teijadi di masyarakat atau sekelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan16. Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.

  Sedangkan tujuan penelitian tindakan kelas harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut:

  13

  a. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam jangkauan peneliti untuk melakukan perubahan.

  b. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.

  c. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien artinya terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.

  d. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci dan terbuka, setiap langkah dan tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya.

  e. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan (on-going) mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu17.

  Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart, yaitu berbentuk spiral dan siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada sikius I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dan tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut

  14 Gambar 1.2 Skema Tahap Penelitian Tindakan Kelas

  Putaran 1 -Jj Rencana Refleksi

g awal/ranconaan

Tindakan/

  Putaran 2 Observasi

< y \ <

  Refleksi P ‘1 Rencana yang

direvisi

Tindakan/

  Putaran 2 Observasi Refleksi Tindakan/ Observasi

  Penjelalasan alur di atas adalah:

  1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

  2. Kegiatan dan pengamatan meliputi timdakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsepsi siswa serta mengamati hasil atau dampak dan diterapkannya metode cooperative learning teknik jigsaw.

  3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dan tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

  15

  4. Rancangan/rencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pangamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya19.

  Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2, dan 3 dimana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu bab pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing-masing putaran. Sikius ini berkelanjutan dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.

2. Subyek Penelitian

  a. Tempat penelitian Penelitian ini bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Kenteng kec. Susukan Kabupaten Semarang.

  b. Waktu penelitian Penelitiatian ini penulis lakukan selama tiga minggu sejak akhir

  Mei sampai awal Juni. Penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester genap tahun pelajaran 2008/2008 selama 3 kali pertemuan yaitu antara akhir Mei dan awal Juni 2009.

  Untuk siklus I tanggal 23 Mei 2009 dan siklus II tanggal 30 Mei 2009 dan siklus III pada tanggal 6 Juni 2009.

  c. Subyek penelitian Subyek penelitian adalah siswa siswi kelas V Madrasah Ibtidaiyah

  Kenteng kec. Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2008/2009 sebanyak 20 siswa. Secara rinci dapat di lihat dalam tabel 3.1:

  16

  3. Langkah- Langkah Dalam penelitian ini penulis mengikuti prosedur penilitian tindakan kelas yang sudah baku. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri 3 siklus .

  Tiap siklus dilaksanakan mulai perencanaan, persiapan tindakan , pelaksanaan tindakan, pemantauan, evaluasi individu dan kelompok serta refleksi tindakan., analisis dan dilakukan penyimpulan-penyimpulan19.

  a. Perencanaan

  1) Menyusun tujuan instruksional 2) Membuat skenario pembelajaran 3) Menyusun pre-tes dan post-tes 4) Mendesain pedoman pemantauan pembelajaran untuk individu maupun kelompok 5) Mendesain pedoman observasi sistematis bagi kerja guru selama pelaksanaan tindakan

  b. Tindakan

  1) Melaksanakan pre-tes 2) Melaksanakan wawancara pada siswa 3) Analisis pre-tes dan wawancara untuk menempatkan siswa dalam kelompok kooperatif

  4) Penyusunan lembaran keija/ tugas bagi siswa 5) Mempersiapkan media dan alat bantu yang diperlukan.

  6) Memberikan pengarahan kepada mahasiswa tentang operasional pembelajaran dan tentang tugas yang akan diberikan

  17

  7) Melaksanakan skenario yang direncanakan 8) Memberikan beberapa topik bahasan (sebanyak anggota kelompok awal) kepada kelompok untuk kemudian dibagikan sesuai dengan kemampuan, minat, dll

  9) Presentasi dan diskusi kelompok ahli untuk mematangkan penguasaan materi 10) Presentasi dan diskusi kelompok asal 11) Observasi.

  Pada tahap ini, siswa melakukan tindakan dan guru melakukan pemantauan (dengan pedoman pemantauan) terhadap kerja siswa, Selanjutnya menganalisis nilai pre-tes dan post-tes serta memberikan penilaian kelompok

c. Refleksi

  Hasil yang diperoleh pada tahap tindakan dan observasi dikumpulkan, didiskusikan, dianalisis, dan dievaluasi oleh peneiiti dan mitra, kemudian guru dapat merefleksi diri tentang berhasil tidaknya tindakan yang telah dilakukan, faktor-faktor pendukung, penghambat, dari aspek internal dan eksternal guru dan siswa. Kemudian untuk siklus berikutnya diadakan perbaikan-perbaikan bilaman perlu secara kualitas dan kuantitas berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi20.

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pembelajaran ini merupakan suatu rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan guru dalam proses belajar mengajar.

  b. Soal tes untuk per kelompok dan soal tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, juga dilengkapi dengan alat-alat pengajaran yang mendukung.

  c. Lembar observasi pengamatan pengelolaan metode kooperatif model struktural dan lembar pengamatan perhatian siswa. Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif learning teknik jigsaw dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan untuk mengukur perhatian siswa dalam penggunaan metode ini.

  d. Buku materi pelajaran.

  e. Peralatan pendukung.

  f. Intrumen Manusia 1) Peneliti

  Dalam penelitian tidakan kelas sebenarnya peneliti juga masuk sebagai intrumen penelitian. Sebagai intrumen penelitian seorang peneliti haruslah memiliki karakter sebagai berikut:

  a) Responsif

  b) Adaptif

  c) Menekankan aspek holistic

  d) Pengembangan berbasis pengetahuan

  e) Memproses dengan segera

  19 g) Kesempatan eksplorasi21.

  2. Mitra Dalam penelitian tindakan kelas diperlukan peran mitra sejawat untuk melakukan observasi terhadap guru sebagai peneliti22. Hal ini diperlukan untuk menilai efektifitas jalannya kegiatan belajar- mengajar.

5. Pengumpulan Data

  a. sumber data 1) Dokumentasi.

  2) Hasil tes tertulis kelas V MI Kenteng kec. Susukan kab. Semarang. 3) Hasil pengamatan teman sejawat yang membantu sebagai observer

  b. Cara Pengambilan Data 1) Metode dokumentasi 2) Lembar keija siswa pada siklus I, II dan III.

  3) Tes formatif I. 4) Lembar pengamatan dari teman sejawat sebagai kolaborasai dalam penelitian

6. Analisis data

  Dalam rangka menyusun dan mengelola data yang terkumpul sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan maka digunakan analisis data kuantitatif dan pada metode observasi digunakan data kualitatif cara perhitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:

21 Rachiati Wiraatmadja,

  Metode Penelitian Tindakan Kelas, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal. 96-97

  20

  a. Merekapitulasi hasil tes .Dalam penelitian tindakan kelas, peningkatan prestasi belajar siswa sebagai hasil tindakan merupakan aspek paling diharapkan berkaitan erat dengan analisis tentang prestasi belajar siswa seperti : analisis daya serap, ketuntasan belajar, dan nilai rata-rata.

  b. Menghitung jumlah skor yang tercapai dan prosentasenya untuk masing- masing siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar seperti: yang terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian yaitu siswa dikatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 60, sedangkan secara klasikal mencapai 85 % yang telah mencapai daya serap lebih dan sama dengan 60 %.

  c. Menganalisis hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat pada kegiatan pengelolaan pembelajaran dan lembar pengamatan perhatian siswa, penggunaan metode cooperative learning teknik jigsaw

H. Sistematika Penulisan

  Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab yang tersusun dengan sistematika sebagai berikut:

1. Bagian Awal

  Cakupan bagian awal, meliputi:

  a. Sampul

  b. Lembar Berlogo

  c. Judul d. Persetujuan Pembimbing.

  e. Pengesahan Kelulusan f. Pernyataan Keaslian Tulisan

  g. Moto dan Persembahan

  h. Kata Pengantar i. Abstrak j. Daftar Isi k. Daftar Tabel l. Daftar Gambar m. Daftar Lampiran 2 .

Bagian Inti Cakupan bagian ini meliputi: Bab I : Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah,

  tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  Bab II: Merupakan kajian pustaka yang meliputi pembelajaran al qur an hadits, serta metode coopetaif learning teknik jigsaw Bab III: Merupakan laporan penelitian yang meliputi waktu pelaksanaan, tempat penelitian, subyek penelitian, intrumen penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II dan deskripsi pelaksanaan siklus III

  Bab IV: Merupakan hasil penelitian meliputi gambaran setting penelitian, penjelasan per siklus, proses analisis data, deskripsi per siklus, pembahasan dan pengambilan kesimpulan.

  22 Bab V : Merupakan bagian penutup yang meliputi kesimpulan, saran- saran dan penutup.

3. Bagian Akhir

  d a n

  Pada bagian akhir termuat: Daftar Pustaka, Lampiran-Lampiran Daftar Riwayat Hidup.23

  

BAB n

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Hasil Belajar Al Qur’an Hadits

1. Belajar

  Mengapa manusia harus belajar? Mungkin itu pertanyaan yang jarang kita dengar karena dianggap pertanyaan yang mudah. Namun demikian tidak semua manusia memahami falsafah yang mendasarinya. Manusia adalah makhluk yang istimewa. Hal ini secara jelas tersurat dalam al Qur'an surah at Tiin: 5

  Sesungguhnya kami jadikan manusia sebaik- baik kejadian.

  Kemampuan belajar dan mengolah informasi pada manusia merupakan ciri penting yang membedakan manusia dengan makhluk lain'.

  Belajar merupakan suatu proses yang berkelanjutan untuk mengembangkan potensi diri seseorang. Proses belajar diperlukan untuk dapat mengembangkan kemampuan seseorang secara optimal. Proses belajar pada diri seseorang mengandung tiga proses simultan. Pertama, proses untuk mendapatkan perolehan sesuatu dari informasi baru. Hal yang diperoleh dari informasi baru sering merupakan pengganti atau perbaikan atas pengetahuan sebelumnya. Kedua, proses tranformasi pengetahuan yang diperoleh disesuaikan dengan kebutuhan atau tugas. Dalam proses ini terjadi analisis atas informasi lalu diubah dalam bentuk lain seperti simbol- simbol. 1

1 Martinis Yamin,

  Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, GP Press, Jakarta,

  24 Ketiga adalah evaluasi yaitu penilaian apakah transformasi yang dilakukan sudah sesuai dengan kebutuhan atau tugas yang akan dihadapi. Proses belajar pada dasarnya adalah proses simultan dari ketiga hal tersebut

  Belajar adalah perubahan, namun bagaimana proses perubahan tersebut terjadi berbeda aliran psikologis yang dipakai sebagai landasan untuk menjelaskan perilaku manusia, termasuk perubahannya, tidak sama. Ahli-ahli yang menganut aliran Kognitif berpendapat bahwa belajar adalah peristiwa internal, artinya belajar baru dapat teijadi bila ada kemampuan dalam diri orang yang belajar. Kemampuan tersebut ialah kemampuan mengenal yang disebut dengan istilah kognitif. Berbeda dengan kosep belajar behavioristik, yang sangat mengandalkan pada lingkungan (stimulus), penganut aliran Kognitif memandang orang yang belajar sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk memahami obyek-obyek yang berada di luar dirinya (stimulus) dan mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu tindakan (respons) sebagai akibat pemahamannya itu. Perubahan dapat terjadi bila ada proses berfikir lebih dahulu dalam diri seseorang, yang kemudian menimbulkan respon berupa tindakan2. Adapun memenurut Uzer Usman belajar diartikan sebagai proses perubahan tingak laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu, individu dan lingkunganya3. Pada umumnya belajar belajar dapat di artikan kegiatan-kegiatan fisik dan psikis, kedua aspek itu saling melengkapi dan bertalian satu sama lain. Kegiatan manusia dalam pembuatanya selalu menuntut kegiatan jasmani dan rohani Sedangkan menurut Hilgard belajar bukan hanya hasil, namun juga proses

  25 perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan, baik dilakukan di laboratorium maupun lingkungan alamiah. Sehingga dapat dirangkum bahwa belajar adalah: a. Aktivitas yang dirancang dan bertujuan.

  b. Perubahan perilaku secara utuh.

  c. Bukan hanya hasil namun proses.

  d. Proses memecahkan masalah4.

2. Hasil Belajar

  Akibat terjadinya proses belajar pada diri seseorang adalah teijadinya perubahan perilaku yang dapat mencakup kawasan (domain) kognitif, afektif maupun psikomotorik. Perubahan perilaku sebagai akibat teijadinya proses belajar disebut hasil belajar atau prestasi belajar. Hasil belajar tidah hanya satu macam saja, kan tetapi ada bermacam- macam. Menurut Gegne dengan tujuan yang bermacam- macam itu untuk mempelajari macam- macam itu diperlukan kondisi belajr tertentu yang khusus untuk mencapai hasil belajr yang diharapkan.5

  Belajar akan membawa perubahan bila orang yang belajar bebas menentukan bahan pelajaran dan cara yang dipakai untuk mempelajarinya.

  Dengan demikian pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya. Tentu saja kebebasan yang dimaksud tidak keluar dari kerangka belajar. Pembelajaran yang bersifat humanistik ini mungkin sukar

4 Wina Sanjaya.,

  Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

  26 menerapkannya secara penuh, mengingat kondisi sosial dan budaya yang tidak menunjang. Setidaknya guru yang humanis atau siapapun guru tersebut dengan konsep humanistik dapat memberikan layanan belajar yang menyenangkan bagi murid, sedangkan bahan belajar tetap berasal dari kurikulum yang berlaku, hanya gaya-gaya mengajar dengan penuh tekanan dan ancaman dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

Dokumen yang terkait

An al i s i s T ak s o n om i S i as at P e r m u k aan T u t u r an M ah as i s w a d al am S e m i n ar P r op os al S k r i p s i M ah as i s w a P r ogr a m S t u d i Pe n d i d i k a n B ah as a d an S as t r a I n d on e s i a Un i ve r s i t as J e

0 8 14

d e n tif i k asi M ak r ob e n tos S e b agai B ioi n d i k a tor Pe n c e m a r an Air d i Dae r ah Aliran S u n gai B e d ad u n g (Stud i d i Wil ayah K e lu r ah an Je m b e r L or Kec a m at an P at r an g d an Kelu r a h an S u m b e r sari K e c a

0 7 22

D i a j u k a n Gu n a Me me n u h i S a l a h S a t u S y a r a t u n t u k Me n y e l e s a i k a n Pe n d i d i k a n Pr o g r a m S t r a t a Sa t u Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember

1 7 150

Hu b u n gan P e n ge tahu an d an S ik a p Orang T u a te n tang K e se h at an R e p r od u k si d e n gan T in d ak an Oran g T u a M e n gaw in k an P u te r in ya d i Usia Re m aj a (Stud i d i K e c a m at an S u k o w on o K ab u p at e n Je m b e

0 16 19

KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI) Di a j u k a n Gu n a Me me n u h i S a l a h S a t u S y a r a t u n t u k Me n y e l e s a i k a n P e n d i d i k a n P r o g r a m S t r a t a S a t u Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas P

0 5 18

Sebuah telaah m e n d a l a m tentang p e r t u m b u h a n Islam d a n K e d a u l a t a n n y a masa itu

0 0 220

Sebuah telaah m e n d a l a m tentang p e r t u m b u h a n Islam d a n K e d a u l a t a n n y a masa itu

0 1 317

Disampaikan Pada Lokakarya Fisika Teknik D o s e n - d o s e n F i s i k n FPTK IKIP P a d a n g Pada T a n a g a l 25 J n n u n r i s . d 30 J n n u n r i 1993 d i FPTK IKIP Pudnng

0 0 19

Ada d e l a p a n pendekatan yang d a p a t k i t a p i l i h se- b a g a i d a s a r pendekatan dalam p e n g a j a r a n a f e k t i f i n i , Ke- d e l a p a n pendekat

1 1 11

D ia ju k a n U n tu k M e m e n u h i K e w a jib a n d a n M e le n g k a p i S y a r a t G u n a M e m p e ro le h G e la r S a ija n a P e n d id ik a n Is la m D a la m Ilm u T a rb iy a h

0 0 98