D ia ju k a n U n tu k M e m e n u h i K e w a jib a n d a n M e le n g k a p i S y a r a t G u n a M e m p e ro le h G e la r S a ija n a P e n d id ik a n Is la m D a la m Ilm u T a rb iy a h

  

PENGARUH PERSEPSI ANAK TENTANG PERHATIAN

ORANG TUA TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN ANAK

(Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Petung, Kecamatan Pakis,

Kabupaten Magelang Tahun 2006)

  

SKRIPSI

D ia ju k a n U n tu k M e m e n u h i K e w a jib a n d a n M e le n g k a p i S y a r a t

G u n a M e m p e ro le h G e la r S a ija n a P e n d id ik a n Is la m

  

D a la m Ilm u T a rb iy a h

Disusun Oleh :

  

M U C H . C H A M I M S H O D I O

  NIM s 111 01 067

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  DEPARTEM EN A G A M A RI SEKOLAH T IN G G I A G A M A ISLAM NEGERI (STA IN ) SA LA TIG A JL Stadion 03 Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 .

  Website :

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudara : dengan Nomor Induk

  M UCH. CHAM IM SH O DIQ

  Mahasiswa : yang berjudul : ANAK

  111 01 067 "PENGARUH PERSEPSI

  SIKA P

TENTANG PERHATIAN ORANG TUA TERH ADAP

  

KEBERAGAM AAN ANAK (Studi Kasus pada M asyarakat Desa Petung,

  Telah

  Kecamatan Pakis, Kabupaten M agelang Tahun 2006)",

  dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : yang

  Rabu, 06 Septem ber 2006

  bertepatan dengan tanggal dan telah diterima sebagai bagian

13 Sya'ban 1427 H dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  06 September 2006 M Salatiga, ----------------------------------

  13 Say'ban 1427 H Panitia Ujian

  Sekretaris Sidang

  i. Imam Sutomo, M.Ag M.An Dr. M uh. Saerozi

  / NIP. 150 216 814

  NIP. 150 247 014 Penguji

  Penguji II

  Dra. D iam iatuiTslam ivah. M.A Drs. Sumarni^WD

  NIP. 160 234 070 NIP. ljj>223 794

  Pembimbing

  

M O TTO

“Sesungguhnya Allah SW T tidak m elihat kepada ja sa d dan bentuk tubuh kalian,

akan tetapi m elihat hati kalian

  “Belajarlah.........karena seseorang tidak melahirkan dalam keadaan pandai, dan pemilik ilmu itu tidak sama dengan orang yang bodoh”

  DEPARTEM EN A G A M A RI SEK OLA H T IN G G I A G A M A ISLAM N EG ER I (ST A IN ) SA L A T IG A

  J l Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :

  

DEKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 10 Agustus 2006 Penulis,

  M UH . CHAM IM SHODIO NIM : 111 01 067 DEPARTEM EN A G A M A RI SEK O LA H T IN G G I A G A M A ISLAM NEGERI (ST A IN ) SA L A T IG A J l Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website :

  Dra. Siti Asdiqoh DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEM BIM BING

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudara

  M uh. Chamim Shodiq

  Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

  A s sal a mu 'alaikuttu Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : MUH. CHAMIM SHODIQ

  NIM : 1 1 1 0 1 0 6 7

  Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Judul

  : PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA PASANGAN DINI USIA TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN ANAK DESA

PETUNG KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006.

  Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu alaikum, wr, wb '

  Salatiga, 10 Agustus 2006 Pembimbing

  

PER SEM BA H A N

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

  1. Bapak dan Ibu tercinta yang dengan seluruh pengorbanan telah mengukir segala asa, cita dan harapan.

  2. Kakak-kakakku tercinta (Mas Agus, Mas Azis, Mas Zazid, M ba’ Fajar, Mba' Leny, M ba7 Yani) serta adik-adikku tercinta (Yusuf, lean, Luluk, Maya) yang senantiasa selalu memberikan motivasi.

  3. A de’ku “M TQ” yang selalu sabar membimbingku, memberiku dorongan dan motivasi selama ini hingga terselesaikannya skripsi ini. Semoga kita bisa bersatu selamanya.

  4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh yang memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh perhatian dan kesabaran.

  5. Buat sahabat-sahabatku (Ahmadi, Salam, Kenthang, Gogon, Maryati, Abduh, Anis, N on Tin, Panjoel, Tadiin, Citi Big, Istiq, Kino anak Rimba, Iin yang sabar membatuku dan selalu tak repoti). Tanpa kalian semua hari-hari tak akan indah.

  6. Bapak Dalmin selaku Kepala Desa Petung yang telah memberikan ijin dan membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  7. W isma Kasuari 177 (Lina, Ida, M ba’ Fiza, M ba’ Dewi, Panjang, Lilis, Tiqoh).

  Makasih atas semuanya.

  8. Tak lupa buat Kru Dot. Comp atas bantuan pengetikan skripsi ini.

  

K A TA PEN G A N TAR

  Segala puji bagi Allah Rabbi semesta alam. Rasa syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi, hanya karena izin dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada teladan umat Rasulullah Muhammad SAW, sahabat serta orang- orang yang istiqomah di jalannya.

  Dalam penelitian skripsi yang berjudul “PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA PASANGAN DINI USIA TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN ANAK (Studi Kasus pada M asyarakat Desa Petung Kecamatan Pakis Kabupaten M agelang Tahun 2006)” dimaksudkan guna memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana dalam ilmu

  Tarbiyah pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  Seiring dengan selesainya penulisan skripsi ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Dra. Siti Asdiqoh selaku dosen pembimbing yang banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam mengarahkan dan membimbing penulis.

  3. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan-karyawati STAIN Salatiga yang telah membekali ilmu pengetahuan serta memberikan pelayanan yang baik kepada penulis.

  4. Bapak Dalmin selaku Kepala Desa Petung beserta Perangkat Desa yang telah

  5. Ayah / Ibunda dan kakak-kakakku tercinta yang senantiasa mengarahkan, membimbing serta memberi motivasi tanpa henti baik moril maupun matriil.

  6. Saudara-saudaraku semua yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

  Semoga semua yang telah mereka berikan dicatat sebagai amal sholeh di sisi Allah SWT, dan mendapatkan balasan yang lebih baik.

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha mencurahkan segala kemampuan yang ada. Namun demikian penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karenanya penulis sangat berterima kasih apabila pembaca yang budiman berkenan memberikan tanggapan, kritik dan saran-sarannya.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis, namun juga bagi pembaca pada umumnya serta bagi pengembangan dunia pendidikan Islam.

  Salatiga, Agustus 2006 Penulis,

  M uh. Chamim Shodiq

  DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Keberagamaan...............................................................

  3. Pembinaan sikap keberagamaan anak........................

  C. Persepsi Anak Tentang Perhatian Orang Tua Terhadap Sikap Keberagamaan.........................................................

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  DAFTAR TABEL

  TABEL I TABEL, II

  TABEL III TABEL IV TABEL V TABEL VI TABEL VII TABEL VIII TABEL IX TABEL X TABEL XI TABEL XII JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN

   DATA PROSENTASE JAWABAN ANGKET PER ITEM

  VARIABEL PERHATIAN ORANG TUA PASANGAN

  B A B I PENDAHULUAN

A. Latara Belakang Masalah

  Perhatian orang tua terhadap pendidikan anak tentang agama Islam adalah topik yang sangat menarik dan sangat penting karena disatu sisi menyangkut salah satu fase kehidupan manusia yang belum dapat berbuat apa-apa dan dilain pihak menyangkut pembinaan anak manusia agar menjadi tunas yang baik dan berguna bagi masyarakat khususnya di desa Petung. Maka dalam hal ini perhatian orang tua pasangan usia dini terhadap sikap keberagamaan anak dianggap sebagai katalisator dan dinamisator bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara.

  Baru-baru ini kita sering mendengar dan membaca di media masa tentang remaja diantaranya anak yang sampai menjurus tindak kriminal.

  Mungkin hal ini dapat dikaitkan dengan kurangnya perhatian orang tuanya, ,# lebih-lebih menyangkut pendidikan agama. Seperti penyimpangan perilaku keagamaan, terjadi perkelahian, permusuhan dan kejahatan lain. Keadaan seperti ini seharusnya mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai kalangan agar tidak merajalela.

  Untuk mengatasi hal itu diantaranya dapat dilakukan dengan memperketat pendidikan agama pada setiap anak remaja secara serius dan kontinyu, jangan malah mengabaikannya. Proses pelaksanaan pendidikan

  2

  anak-anak semenjak ia dilahirkan di dunia, karena perhatian orang tua terhadap anaknya, bersikap dan bermoral jahat dan mempunyai kelakukan yang tidak baik, namun setiap orang tua mendambakan anaknya menjadi orang yang saleh yang memberikan kesenangan dan kebanggaan dari mereka.

  Hal ini telah diluruskan dalam Al-Qur'an berbentuk doa orang tua sebagai b e rik u t: Artinya : Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami istri-istri kami dan

  keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami

  (Q.S. Al-Furqon : 74).* imam bagi orang-orang yang bertaqwa. Di balik harapan kehadiran seorang anak juga memberikan amanah kepada orang tuanya, Al-Qur'an menggambarkan anaknya sebagai cobaan.

  Firman Allah SWT : Artinya : Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan

  (bagimu) dan di sisi Allah-lah pahala yang besar...(Q S. At-Taghabun

  3

  • 15)1

  3 Cobaan tersebut berupa amanat yang berisi tanggung jawab kedua

  orang tua untuk merawat, mengasuh, dan mendidik anak-anak mereka sebagai generasi penerus, insan yang saleh dan bertaqwa kepada Allah SWT, sehat jasmani dan rohani, cerdas, terampil dan tanggap terhadap tantangan zamannya. Pertumbuhan dan perkembangan anak baik fisik maupun mental yang sangat dipengaruhi oleh rawatan, asuhan dan didikan orang tua yang diberikan kepada mereka.

  Dalam memberikan perhatian kepada anak-anak harus sangat hati-hati, karena anak-anak akan mudah terpengaruh baik dalam perbuatan yang benar atau yang salah.

  ol jj) . j\ o\y \i OjiaJl

  Artinya : Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang

  tuanyalah yang pada akhirnya menjadikan dia Yahudi, Nasrani atau M ajusi. (HR. Muslim).4

  Menurut hadits tersebut, peran orang tua dalam pembentukan kepribadian adalah sangat dominan. Bila anak kurang mendapatkan perhatian langsung dengan contoh-contoh teladan ataupun nasehat ibu bapaknya berarti formulasi kemiskinan moral spiritual sudah dibawa dari rumah. Oleh karena itu setiap orang tua muslim mengemban tanggung jawab untuk merawat anak,

  • mengasuh dan mendidik anak-anaknya agar benar-benar menjadi ihsan yang 1

  4

  sehat, cerdas dan berkepribadian muslim serta mempunyai sikap keagamaan yang kuat sehingga dapat memikul martabatnya.

  Dari uraian di atas, penulis terdorong untuk meneliti seberapa jauh perhatian orang tua terhadap sikap keberagamaan anak dengan melakukan penelitian di Desa Petung Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang dengan mengambil judul : Pengaruh Persepsi Anak Tentang Perhatian Orang Tua Terhadap Sikap Keberagamaan Anak (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Petung, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun 2006).

  B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel penelitian. Istilah yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai b e rik u t:

  1. Persepsi Persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu serapan.3 Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indera.

  Adapun pengertian persepsi anak adalah suatu tanggapan anak yang telah melalui proses pemikiran terhadap beberapa hal serapan dengan panca indera.

  2. Perhatian Perhatian adalah perbuatan dan sebagainya atau memperhatikan,

  6 Dalam penelitian ini perhatian yang dimaksud adalah

  • minat, menaruh.*

  5

  perhatian orang tua pada aspek pendidikan agama di bidang ritual seperti; sholat, puasa dan baca Al-Qur'an.

  3. Orang tua ibu kandung.7 8 Jadi orang tua terdiri dari ibu, bapak atau wali yang bertanggung jaw ab terhadap pendidikan anak.

  4. Sikap Keberagamaan Sikap adalah perbuatan sebagai reaksi terhadap suatu rangsangan • • V • • yang disertai dengan penirian dan perasaan.

  Sedang keberagamaan berasal dari kata agama yang berarti segenap kepercayaan (kepada Tuhan) serta dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.9

  Jadi yang dimaksud sikap keberagamaan di sini adalah pemahaman individu terhadap suatu agama dan bagaimana realisasi diri dari pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari, namun dalam hal ini penulis batasi pada dimensi ritual yang terdiri dari sholat, puasa dan baca Al- Qur'an. Menurut M. M Billah dalam upaya meningkatkan mutu taraf keberagamaan seseorang meliputi lima dimensi yaitu :

  1. Ritual involvem ent atau upacara keagamaan.

  2. Ideological involvem ent keterlibatan dalam mencari atau menolak suatu dogma (tradisi).

  3. Intellectual involvem ent keterlibatan dalam pengetahuan agama.

  4. Experiential involvem ent keterlibatan pengalaman agama.

  5. Consequential involvem ent keterlibatan dalam perilaku social yang didorong ajaran agam a.10

  6 Selanjutnya untuk mengetahui pengertian operasional dari variabel

  yang digunakan dalam judul ini, diuraikan pula definisi operasional dari variabel tersebut sebagai b e rik u t:

  1. Persepsi anak tentang perhatian orang tua Untuk mengetahui sejauh mana persepsi anak tentang perhatian orang tua ditentukan indikator sebagai b e rik u t: a. Memperingatkan untuk sholat fadhu bila sudah masuk waktu

  b. Berusaha membiasakan anak untuk beribadah ke masjid bersama

  c. Mengajari anak membaca Al-Qur'an

  d. Menyediakan peralata untuk sholat dan alat mengaji

  e. Membiasakan anak untuk melakukan sholat sunnah

  2. Sikap keberagamaan anak, m e lip u ti: a. Melakukan shalat fardhu.

  b. Melaksanakan puasa wajib

  c. Melakukan puasa sunnah

  d. Membaca Al-Qur'an e. Melaksanakan ibadah sunnah yang lain.

C. Rum usan M asalah

  Dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan sebagai b e rik u t:

  1. Bagaimana persepsi anak tentang perhatian orang tua di desa Petung Kecamatan Pakis ?

  2. Bagaimana sikap keberagamaan anak di desa Petung Kecamatan Pakis ? 1

  7

  3. Untuk mengetahui pengaruh pesepsi anak tentang perhatian orang tua terhadap sikap keberagamaan anak di desa Petung Kecamatan Pakis pada tahun 2006 ?

D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui persepsi anak tentang perhatian orang tua di desa Petung Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.

  2. Untuk mengetahui sikap keberagamaan anak di desa Petung Kecamatan Pakis.

  3. Untuk mengetahui pengaruh positif persepsi anak tentang perhatian orang tua terhadap sikap keberagamaan anak di Desa Petung Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang pada tahun 2006.

  E. M anfaat Penelitian

  1. Memberikan sumbangan atau masukan pada orang tua terutama pada dalam memberikan perhatian pada anak.

  2. Memberikan sebuah masukan yang bertujuan untuk meningkatkan perhatian orang tua pada terhadap sikap keberagamaan anak.

  F. Hipotesis

  Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.11

  8 Dalam penelitian dirumuskan hipotesis sebagai berikut : "Ada

  pengaruh positif antara persepsi anak tentang perhatian orang tua terhadap sikap keberagamaan anak. Dengan kata lain semakin tinggi persepsi anak tentang perhatian orang tua maka semakin tinggi pula sikap keberagamaan anak".

  • G. M etode Penelitian

  Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan yang hendak di capai dan untuk memperoleh suatu jawaban yang jelas dari proses penelitian itu, maka penulis kemukakan dahulu subyek yang hendak digunakan :

  1. Populasi dan Sample

  a. Populasi Sutrisno hadi dalam membatasi pengertian populasi mengatakan bahwa semua indibidu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak di generalisasikan.12

  Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang ada di Desa Petung Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.

  b. Sample Menurut suharsimi Arikunto sample adalah bagian yang di ambil dari keseluruhan obyek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap populasi.13

  Adapun jumlah penduduk yang ada di desa petung karena

  9

  dusun yaitu sekitar 3878 jiw a, maka penulis ambil populasi I dusun sebagai sample dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 % diambil 30 orang yaitu 20 % nya dari 150 jumlah penduduk desa suringgono itu, hal ini mengacu pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan :

  Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiaannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 % - 15 % atau 20% - 25 % atau lebih.14

  Adapun subyek penelitian yaitu Dusun Suringgono yang terdiri dari 4 (empat) Rukun Tangga. Masing-masing RT penulis ambil 5 - 10 orang.

  RT I sebanyak 37 orang, diambil 20 % nya yaitu sebanyak 7 orang. RT II sebanyak 38 orang, diambil 20 % nya yaitu sebanyak 8 orang.

  RT III sebanyak 36 orang, diambil 20 % nya yaitu sebanyak 7 orang. RT IV sebanyak 39 orang, diambil 20 % nya yaitu sebanyak 8 orang. Jadi jumlah sampel seluruhnya adalah 30 orang yang terdiri dari orang tua yang merupakan yang sudah mempunyai anak.

  2. Tehnik Pengumpulan data Tehnik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam skripsi ini adalah sebagai b e rik u t:

  10

  a. Tehnik angket Angket adalah penyelidikan mengenai suatu masalah yang banyak mengangkut kepentingan umum (orang banyak) dengan jalan mengedarkan formulir daftar pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan jawaban (tanggapan respon) tertulis seperlunya.15

  Metode ini digunakan untuk mencari data tentang pengaruh perhatian orang tua dan sikap keberagamaan anak di kelurahan Petung, Pakis, Magelang.

  b. Tehnik interview Interview adalah alat pengumpul data informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan untuk dijawab lisan pula.16 Teknik ini penulis gunakan sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data tentang pengaruh perhatian orang tua terhadap sikap keberagamaan anak.

  c. Tehnik dokumentasi Menurut Cuba dan Lincaln mendefinisikan dokumentasi adalah setiap bahan tertulis atau film, penulis menggunakan tehnik dokumentasi k a re n a :

  1) Merupakan sumber yang stabil 2) Berguna bagi bukti untuk suatu pengujian 3) Relatif murah tidak sukar diperoleh

  11

  4) Hasil pengkajian ini akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap suatu yang selidik.17 Teknik ini penulis gunakan untuk mencari data-data tentang gambaran / keadaan lokasi penelitian, responden dan lain-lain yang diperlukan dalam penelitian.

  3. Tehnik analisis data Untuk menganalisis data yang terkumpul dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis data statistik. Setelah dat terkumpul, penulis mengolah dan menganalisis secara diskriptif dengan tehnik prosentasi pengaruh perhatian orang tua terhadap sikap keberagamaan anak dengan menggunakan tehnik statistik product moment dengan rumus sebagai b e rik u t:

  r

  Keterangan : rxy : Koefisien antara variabel x dan variabel y xy : Perkalian antara x dan y x : Variabel pertama, yaitu pengaruh perhatian orang tua pasangan dini usia y : Variabel Kedua, yaitu sikap keberagamaan anak

  N : Jumlah responden B A B III L A P O R A N H A SIL PE N E L IT IA N

  Laporan hasil penelitian memuat tentang :

  A. Gambaran umum lokasi penelitian desa Petung, Pakis, magelang yang berisi tentang : letak geografis, keadaan penduduk, keadaan sosial budaya, keadaan sosial ekonomi, sarana komunikasi atau kesehatan, keadaan pemerintah desa.

  B. Data Responden

  C. Data persepsi anak tentang perhatian orang tua di desa Petung, Pakis, Magelang.

  D. Data tentang sikap keagamaan anak di desa Petung, Pakis, Magelang.

  BAB IV ANALISIS DATA Analisis data ini terdiri A. Analisis data persepsi anak tentang perhatian orang tua B. Analisis data tentang sikap keberagamaan anak C. Analisis data persepsi anak tentang perhatian orang tua terhadap sikap keberagamaan anak. BAB V PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Persepsi Anak Tentang Perhatian Orang Tua

  1. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan sebuah tangapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal panca inderanya. Lebih jauh Slameto memberikan definisi tentang persepsi yaitu merupakan proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otang manusia, melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya, hubungan ini dilakukan lewat alat inderanya yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan penciuman.1

  Dalam ensiklopedi umum, persepsi diartikan sebagai proses mental yang menghasilkan bayangan pada diri individu sehingga dapat mengenal suatu obyek dengan jalan asosiasi dengan suatu ingatan tertentu baik secara indera penglihatan, indera peraba dan sebagainya.2

1 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Salatiga, him.

  14 Pengertian lain yang biasa kita temukan dalam general psychology "Perception is an immediate sensitivity but there is hardly a perception which is not influenced by post experience recalled sensitivities?

  Persepsi adalah sebuah pemahaman yang langsung akan tetapi pemahaman itu hamper tidak dapat dipengaruhi oleh pengalaman masa lampau dan keadaan yang telah diingat.

  Secara terminology para cendikiawan menyampaikan dalam bahasa yang berbeda-beda, namun intinya sama, menurut Muh. Said dan Junimar Affan berpendapat bahwa: persepsi adalah proses yang membedakan rangsangan yang masuk untuk selanjutnya di berikan maknanya dengan bantuan beberapa faktor.4

  Menurut Jalaludin Rahmad, (seorang psikologi) berpendapat bahwa, persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan- hubungan yang di peroleh dengan mengumpulkan informasi dan menafsirkan pesan.3 4

  5

  3 Douglas H. Fryer/Edwin R. Henry/Charles P. Sporks, General Psychology, Bomess Noble, outline series, him. 45.

  

4 Muh. Said dan Juniar Affan, Psikologi dari Zaman ke Zaman, Germmans, Tt, him. 45.

  2. Pengertian Perhatian Orang Tua Pengertian perhatian secara etimologi atau bahasa adalah perbuatan dan sebagainya/ memperhatikan minat menaruh.6 Sedangkan pengertian perhatian secara terminology menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

  a. Bimo Walgito, berpendapat bahwa perhatian adalah merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek.7

  b. Sumadi Suryabrata, berpendapat bahwa perhatian adlah pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatau obyek.8 9 c. Agus Sujanto mendefinisikan bahwa perhatian dan sebagainya dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu.g d. Dakir mendefinisikan bahwa perhatian adalah : keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya di dalam maupun di luar diri kita. Menurut proses timbulnya perhatian adalah sebagai berikut:

  1. Adanya rangsangan yang menonjol dari obyek

  2. Rangsangan diterima oleh indra

  3. Di bawa otak masuk oleh syaraf ke dalam otak

  4. Di dalam otak diserap oleh persepsi kita

  

° WJS. Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, him. 664

  7 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Yayasan Penerbit Psikologi UGM Yogyakarta, 1985, him. 53

  16 5. Obyek tersebut memiliki arti yang sesuai dengan persepsi kita.

  6. Arti tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :

  a. Jenis kelamin

  b. Umur

  c. Latar Belakang

  d. Ada tidaknya prasangka

  e. Ada tidaknya keinginan tertentu

  f. Ada tidaknya sikap

  g. Terjadilah perhatian yang berbeda-beda.10 Dari berbagai batasan tersebut dapat dikemukakan bahwa perhatian adalah pemusatan dari aktivitas kejiwaan seseorang untuk mengamati atau memahami suatu obyek.

  Adapun pengertian perhatian orang tua adalah aktivitas jiwa yang lebih terpusat atau menyempit dari ayah atau ibu atau oragn yang menghayati terhadap kelompok tanggapan tertentu.

  3. Macam-macam perhatian orang tua Sumadi Suryabrata menggolongkan perhatian sebagai berikut i11

  a. Atas dasar intensifnya, yaitu menuntuk banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai atau suatu aktivitas atau pengalaman batin. Dalam hal ini dibedakan menjadi berikut:

  17

  1) Perhatian Intensif, yaitu makin banyak kesabaran yang menyertai suatu aktivitas atau pengalaman batin berarti makin intensiflah perhatiannya. 2) Perhatian Tidak Intensif, yaitu perhatian yang dengan sedikit kesadaran yang menyertai suatu aktivitas atau pengalaman. Dengan kata lain yaitu kesadaran yang tidak menyertai aktivitas.

  b. Atas dasar timbulnya perhatian dapat dibedakan menjadi perhatian spontan (perhatian tak sengaja, tak sekehendak) dan perhatian sekehendak (perhatian disengaja, reflektif).

  Perhatian spontan yaitu perhatian yang timbul begitu saja, seakan-akan tanpa usaha, tanpa sengaja. Sedangkan perhatian sekehendak yaitu perhatian yang timbul karena usaha, dengan kehendak. Sedangkan menurut Dakir perhatian dapat ditinjau dari beberapa segi, sebagai berikut:

  a. Bila dilihat dari derajatnya, maka akan rendah, rentetan derajat perhatian itu mempunyai perbedaan kualitatif, orang yang melakukan perhatian yang tinggi kadang-kadang sampai melupakan waktu dan sekitarnya.

  b. Bila dilihat dari cara timbulnya akan terdapat perhatian yang spontan apabila timbulnya dengan sendirinya, sedang perhatian disebut reflektif apabila timbulnya secara sengaja serta dibarengi dengan

  18

  c. Bila dilihat dari sikap batinnya, akan terdapat perhatian memusat dan perhatian yang merata. Pada perhatian yang memusat kalau ditujukan kepada obyek, misalnya seorang sedang belajar, meneliti, tukang, jam dan sebagainya. Sedangkan dikatakan perhatian merata kalau yang bersangkutan menyerahkan perhatian pada beberapa obyek secara dekat. Misalnya, seorang sopir yang mengemudi, seorang dalang yang sedang mendorong dan sebagainya.

  d. Bila dilihat dari lebarnya, maka ada perhatian yang luas dan perhatian yang sempit. Perhatian yang luas dalam banyak hal sama dengan perhatian yang merata. Sedangkan dikatakan perhatian yang sempit kalau hanya ditujukan kepada obyek yang terbatas saja.

  e. Bila dilihat dari sifatnya, ada perhatian statis dan perhatian dinamis.

  Orang berperhatian statis kalau dalam kurun waktu yang lama secara berturut-turut hanya dapat melakukan suatu tugas dengan satu perhatian saja. Sedangkan perhatian dinamis kalau bersangkutan dapat memasukkan perhatian tanpa berubah-rubah atau berganti-ganti obyek.12

  Perhatian orang tua pasangan usia dini berdasarkan uraian di atas adalah aktivitas jiwa yang lebih terpusat atau menyempit dari Bapak dan Ibu atau terpusat atau orang tua pasangan dini yang menghayati terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anak-anaknya.

  19

  4. Perhatian Orang Tua terhadap Anak Dari beberapa pendapat para ahli di atas pengertian perhatian orang tua dapat dikatakan sebagai aktivitas jiw a yang lebih terpusat atau menyempit dari ayah atau ibu atau orang yang menghayati terhadap kelompok tanggapan tertentu.

  Islam memandang bahwa keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama bagi seorang anak. Pengalaman pergaulan dalam keluarga akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan anak untuk masa-masa yang akan datang.

  Kepedulian orang tua terhadap pendidikan agama sangat berpengaruh pada pembentukan sikap dan akhlak bagi putra-putrinya, maka sebagai orang tua sangat perlu untuk mendahulukan nilai-nilai ajaran agar menjadi benteng yang kuat yang selalu mendampingi dan menjaga manakala mengalami kegoncangan serta ketakutan hidup. Seorang anak mendambakan orang tua yang penuh perhatian dan kasih sayang.

  Orang tua atau ayah dan ibu, memegang peranan yang sangat penting dan amat berpengaruh terhadap pendidikan anak didiknya, karena dari merekalah seorang anak mula-mula menerima pendidikan, dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan akhlak pada anak adalah terdapat daalm kehidupan keluarga.

  Perhatian orang tua yang diberikan kepada anak dapat dilakukan

  20

  mencukupi peralatan sekolah, peralatan ibadah dan lain sebagainya. Menurut Ahmad D. Marimba bahwa pendidikan keluarga tepat jika disebut pendidikan pertama yang didapat oleh si teridik dan dapat pula disebut pendidikan yang terutama.13

  Secara umum dapat dikatakan bahwa bagaimana pengaruh orang tua terhadap perkembangan perilaku dan kepribadian anaknya ditentukan oleh sikap, perilakudan kepribadian orang tuanya. Perilaku orang tua terhadap pengasuh anaknya juga merupakan aspek dari stuktur kepribadian anak.

  Menurut para ahli, perasaan orang tua terhadap anak sering lebih menentukan dari pada apa yang dilakukan orang tua, juga para ahli sependapat betapa pentingnya pendidikan keluarga, bahwa apa-apa terjadi dalam pendidikan itu membawa pengaruh terhadap kehidupan si terdidik, demikian pula terdapat pendidikan yang akan dialaminya di sekolah dan di masyarakat.

  Orang tua yang baik tidaklah memperhatikan aspek lahiriyah saja, namun harus juga memperhatikan permasalahan dan perkembangan rukhaniahnya. Oleh sebab itu, orang tua sebagai pendidikan keluarga hendaknya membri contoh dan membiasakan perbuatan-perbuatan yang baik kepada anaknya.

  Orang tua yang terdiri dari bapak dan ibu merupakan manusia dewasa yang sudah dibebani tanggung jawab terhadap keluarga. Orang tua sudah

13 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam , Al Ma’arif, Bandung, 1989,

  21

  barang tentu menjalankan tanggung jawab itu berdasarkan syari’at agama Islam tidak hanya mengatur cara berbakti dan beribadah kepada Allah, tapi juga mengatur bagaimana cara mengasuh dan mendidik anak hidup bersama dalam keluarga, masyarakat dan bangsa.

  Sebagai pemimpin seyogyanya orang tua sedini mungkin sudah mempelajari dan mengetahui dengan sebaik-baiknya, bagaimana cara memimpin anak-anak. Dalam pengertian memimpin ini termasuk dalam pengertian memberikan pelajaran dan pendidikan terutama dalam pendidikan akhlak.

  Pada hakekatnya anak adalah generasi penerus yang mana dia juga akan menjadi orang dewasa, oleh Karena itu, apa yang akan diberikan oleh orang tua sekarang akan dipetik anaknya besok. Sejauhmana orangtua bersikap otoriter, demokratis, atau overpermiss (terlalu menuruti) terhadap anak, juga tergantung dari struktur kepribadian orang tua, dan bagaimana oragn tua itu dulu di asuh oleh orang tuanya.

  Tanggung jawab pendidikan Islam yang menjadi beban orang tua sekurang-kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka seperti apa yang dikemukakan oleh Zakiah Daradjat, yang antara lain :

  a. Memelihara dan membesarkan anak, ini adalah bentuk yang paling sederhana dari tanggung jawab setiap orang tua dan merupakan dorongan alami untuk memperhatikan kelangsungan hidupnya. 2

  2

  23

  sesuai dengan kebudayaan yang ada di Indonesia. Dengan demikian sangat berperan penting dalam mengaktualisasikan potensi anak.

  3). Kesejahteraan psikologis dan emosional dari anak Seorang anak memiliki peluang cukup besar untuk dibina perasaannya, yang selanjutnya akan berpengaruh dalam pembentukan jiwa dan kepribadiannya. Maka apabila orang tua selaku pendidik dan pembinanya dengan seimbang, anak akan terbentuk menjadi manusia yang memiliki keseimbangan dalam bertindak dan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tinjauan Tentang Sikap Keberagamaan

1. Pengertian Sikap Keberagaman

  Istilah keberagamaan atau regiusty adalah perilaku yang bersumber langsung atau tidak langsung kepada Nash. Islam nashnya adalah Al Qur'an dan Hadist. Adapun kata perilaku sendiri menurut Hasan Langgulung adalah gerak aktivitas yang diamati.15

  Dalam konteks ini istilah keberagamaan ditekankan pada aspek eksperimental, yakni bagian keberagamaan yang bersifat efektif, artinya keterlibatan emosional dan sentimental pada pelaksanaan ajaran agama.

  24 Jadi, dengan demikian pengertian sikap keberagamaan dalam hal ini

  adalah sebagai kesediaan bereaksi individu terhadap perilaku yang berdimensi eksperimental.

  Sikap yang akan diteliti adalah dalam hal ini terutama dalam keterlibatan seorang anak pada fungsi kognitif, afektif, dan motorik. Aspek kognitif nampak dalam keimanan dan kepercayaan, sedangkan aspek motorik akan nampak dalam perbuatan dan gerak tingkah laku keagamaan.16 Dalam kehidupan sehari-hari aspek tersebut sulit dipisahkan karena merupakan suatu system kesadaran beragama yang utuh dalam kepribadian seseorang.

2. Faktor-faktor yang M empengaruhi Keberagamaan Anak

  Faktor yang mempengaruhi sikap keberagamaan yang dimaksud adalah hal-hal yang turut memberikan andil baik positif maupun negative terhadap sikap keberagamaan anak. Mempelajari faktor-faktor keberagamaan ini sangat penting untuk dapat mengetahui latar belakang persoalan yang turut membentuk sikap dan perilaku obyek penelitian. Di samping itu juga memberikan solusi terhadap problematika yang telah dihadapi.

  Ada empat faktor yang mempengaruhi sikap keberagamaan seseorang, yaitu: 1) faktor rumah tangga dan keluarga, 2) faktor lingkungan dan masyarakat, 3) faktor individu, 4)faktor sarana dan prasarana.17 Faktor-faktor

16 Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama, Sinar Baru, Bandung, 1991, him. 37

  25

  itu saling mempengaruhi satu sama lain dan semuanya itu tidak dapat dipisahkan.

  a. Faktor rumah tangga dan keluarga Keluarga adalah pranata social yang mempunyai fungsi penting dan strategis dalam menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak.

  Keluarga merupakan lingkungan yang utama dan pertama baga anak-anak dalam menjalankan proses pertumbuhan dan perkembangan, baik jasmani, rohani dan social. Di bidang agama anak akan mempunyai sikap dan kebiasaan, pola-pola perilaku serta nilai-nilai yang dimiliki orang tuannya dan keluarganya, kemudian berkembang menjadi bagian dari kepribadian dan perilakunya masing-masing.

  Keluarga merupakan masyarakat alami yang pergaulan di antara anggotanya bersifat khas. Dalam lingkungan ini terletak dasar-dasar pendidikan. Di sini pendidikan berlangsung dengan sendirinya dengan tatanan pergaulan yang berlaku didalamnya, artinya tanpa harus diumumkan atau dituliskan terlebih dahulu agar diketahui dan diikuti oleh seluruh anggota keluarga. Di sini diletakkan dasar-dasar pengalaman melalui rasa kasih sayang, nilai-nilai kepatuhan. Justru karena pergaulan sifat pribadi dan wajar, maka penghayatan terhadapnya mempunyai arti yang amat penting.18

  26 Dengan demikian dapat diketahui bahwa lemah kuatnya nilai-

  nilai agama yang ada dalam keluarga ikut mewarnai tumbuh berkembangnya pengalaman beragama anak, b. Faktor lingkungan dan masyarakat

  Individu merupakan bagian dari masyarakat, pada dasarnya hanya bisa dibedakan, tapi tidak bisa dipisahkan karena tidak mungkin ada masyarakat tanpa individu. Antara individu dan masyarakat terdapat hubungan timbal balik. Individu tidak dapat lepas dari kehidupan bermasyarakat, mengingat manusia adalah makhluk social yang satu sama lain saling membutuhkan dan saling memberi bantuan.

  Lingkungan tempat bekerja orang tua sangat mendukung dalam rangka orang tua memperhatikan anaknya, sebab pekerjaan sangat berperan penting dalam pendidikan anak maupun perhatian orang tua. Demikian juga dengan agama yang bias menjadi salah satu factor pengendali terhadap tingkah laku seseorang sehingga kondisinya belum parah dan masih terarah. Hal ini dapat dimengerti karena agama memang mewarnai kehidupan masyarakat setiap hari sebagai contoh adalah dalam peringatan hari-hari besar agama atau upacara-upacara pada peristiwa khusus kelahiran, perkawinan, kematian dan lain-lain.

  Masyarakat turut membentuk kepribadian dan perilaku anak terhadap agama. Orang tua merupakan bagian dari masyarakat yang

  27

  agama anak. Ketika anak bergaul dengan anggota masyarakat yang tidak baik, maka akan menimbulkan dampak negative bagi perkembangan selanjutnya.

  Lingkungan dapat memainkan peranan pendorong dalam perkembangan anak. Sehingga anak dapat mencapai taraf perkembangan yang setinggi-tingginya. Sebaliknya lingkungan dapat juga menjadi penghambat yang menyekat perkembangan, sehingga anak tidak dapat berkembang sesuai dengan fitrah yang diwarisinya.

  Yang dimaksud lingkungan adalah ruang lingkup luar yang berinteraksi dengan insan yang dapat berwujud benda-benda, seperti air, udara, bumi, langit, matahari, dan sebagainya. Dan berbentuk bukan benda-benda, seperti insane pribadi, kelompok, institusi, sistem undang- undang, adat, kebiasaan dan sebagainya.19

  Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwasanya peran masyarakat cukup besar dalam membentuk pola tingkah laku seseorang.

  Seseorang yang tidak mempunyai landasan agama yang kuat dapat terjerumus ke dalam lembah kesesatan, dan seseorang yang semula bertingkah laku yang dapat berbalik menjadi manusia yang bermoral rendah, perlu adanya kontrol masyarakat untuk menanggulangi tingkah lakunya.

  29

3. Pembinaan Sikap Keberagamaan Anak

  Apabila dalam keluarga terdapat sikap keagamaan, dimana ibu dan bapak penuh kasih sayang dan menjaga sopan santun sikap dan tindakan yang sesuai dengan petunjuk agama. Maka secara lahir si anak telah mendapat unsure-unsur positif melalui pengalaman yang dilihat dan didengarkan dari kedua orang tuanya bagi pertumbuhan kepribadiannya. Selanjutnya perlakuan orang tua yang lemah lembut, penuh kasih sayang sesuai dengan kejujuran, keikhlasan dan keadilan yang dilandasi ketaatan agama akan menambah kuatnya unsur-unsur positif dalam kepribadian anak-anak sejak lahirnya ke arah hidup sesuai dengan ajaran agama, sehingga anak akan terbiasa hidup sesuai dengan nilai-nilai akhlak yang diajarkan agama.21 Maka bekal positif yang kuat dan sehat akan cukup banyak terdapat dalam kepribadian anak yang sedang tumbuh, karena agama bagi manusia merupakan unsur pokok yang menjadi kebutuhan spiritual, demikian anak ramaja, norma-norma agama tetap diakui sebagai kaidah-kaidah yang digariskan dalam agama selalu baik, sebab kaidah-kaidah tersebut bertujuan membimbing manusia kea rah jalan yang benar sebagaimana firman Allah SW T:

  .(T' • : j d lta 4)31

  30

  » Artinya : “Maka hadapkan wajahmu kepada agama yang lurus, fitra h atau

  naluri yang diciptakan Allah atas manusia. Tidak ada perubahan atas penciptaan-Nya. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan

manusia tidak mengetahui ”.22(Q.S Ar Rum : 30).

  Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan bahwa anak -anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama bahkan mungkin lalai menunaikan perintah-perintah agama antara lain mengikuti acara kebaktian, puasa dan sholat. Karena begitu pentingnya arti dan kedudukan anak dalam kehidupan rumah tangga, maka pendidikan akhlak terhadap sesama dari pesan luqman kepada anaknya tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa islam mengajarkan, agar kepada anak, sejak dini ditanamkan : “keyakinan agama, kesadaran moral dan tanggung jawab sosial.23

  1. Keyakinan Agama

  Dalam menanamkan keyakinan agama pesan Luqman menekankan tiga aspek penting y a k n i:

  1. Keyakinan tauhid yang sebersih-bersihnya

  2. Kesadaran akan kemakhlukan kita yang wajib mensyukuri sebagai karunia Tuhan

Dokumen yang terkait

d e n tif i k asi M ak r ob e n tos S e b agai B ioi n d i k a tor Pe n c e m a r an Air d i Dae r ah Aliran S u n gai B e d ad u n g (Stud i d i Wil ayah K e lu r ah an Je m b e r L or Kec a m at an P at r an g d an Kelu r a h an S u m b e r sari K e c a

0 7 22

D i a j u k a n Gu n a Me me n u h i S a l a h S a t u S y a r a t u n t u k Me n y e l e s a i k a n Pe n d i d i k a n Pr o g r a m S t r a t a Sa t u Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember

1 7 150

Hu b u n gan P e n ge tahu an d an S ik a p Orang T u a te n tang K e se h at an R e p r od u k si d e n gan T in d ak an Oran g T u a M e n gaw in k an P u te r in ya d i Usia Re m aj a (Stud i d i K e c a m at an S u k o w on o K ab u p at e n Je m b e

0 16 19

K a j i a n F i s i o l o g i s B i j i K o p i R o b u s t a D a n A r a b i k a S e l a m a P r o s e s P r a P e r k e c a m b a h a n

0 5 14

KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI) Di a j u k a n Gu n a Me me n u h i S a l a h S a t u S y a r a t u n t u k Me n y e l e s a i k a n P e n d i d i k a n P r o g r a m S t r a t a S a t u Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas P

0 5 18

Sebuah telaah m e n d a l a m tentang p e r t u m b u h a n Islam d a n K e d a u l a t a n n y a masa itu

0 0 220

Sebuah telaah m e n d a l a m tentang p e r t u m b u h a n Islam d a n K e d a u l a t a n n y a masa itu

0 1 317

Jumlah Seluruh Responden Sampel diambil s e c a r a t o t a l sampling, maksudnya; m e n e l i t i s e l u r u h rumah tangga p e n g r a j i n usaha konveksi r a j u t a n dimaksud, dalam ha1 i n i berjumlah 70.Kepala Ke

0 2 53

Disampaikan Pada Lokakarya Fisika Teknik D o s e n - d o s e n F i s i k n FPTK IKIP P a d a n g Pada T a n a g a l 25 J n n u n r i s . d 30 J n n u n r i 1993 d i FPTK IKIP Pudnng

0 0 19

Ada d e l a p a n pendekatan yang d a p a t k i t a p i l i h se- b a g a i d a s a r pendekatan dalam p e n g a j a r a n a f e k t i f i n i , Ke- d e l a p a n pendekat

1 1 11