ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS DAN DISPOSIBLE INCOME TERHADAP MINAT MENABUNG MAHASISWA DI PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

  

ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS

DAN DISPOSIBLE INCOME TERHADAP

MINAT MENABUNG MAHASISWA

DI PERBANKAN SYARIAH

(Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

  

Oleh

ATIK MASRUROH

NIM 21310016

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:akademik@stainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  

ِ ِ ِِللا ِ

ِِمْيِحَّرلا ِِنَمْحَّرلا ِِمْسِب

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Atik Masruroh NIM : 21310016 Jurusan

  : Syari’ah dan Ekonomi Islam Program Studi

  : Perbankan Syari’ah S1 Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutuip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 27 Januari 2015 Yang menyatakan,

  Atik Masruroh

  MOTTO Awali dengan Bismillahirrohmanirrohim dan akhiri dengan Alhamdulillahi Robbilalamin.

  Anda tidak bisa mengubah orang lain,

Anda harus menjadi perubahan yang Anda harapkan dari orang lain.

   (Mahatma Gandhi) Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

  Maka apabila telah selesai dari suatu urusan, Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.

  Dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

   (Q.S Al Insyirah : 6-8)

  

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah

dan inayah-Nya, serta dengan penuh cinta dan sayang skripsi ini saya

persembahkan kepada:

  

Allah SWT

Kedua orang tuaku,

Saudara dan seluruh keluarga besarku,

Teman-teman seperjuangan PS S1 2010,

  

Kopma Fatawa KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:

  “Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income

Terhadap Minat Menabung Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa STAIN

Salatiga)” dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Shalawat serta salam

  tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) dalam Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam Program

  Studi Perbankan Syari’ah. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Bapak Benny Ridwan, M.Hum selaku Ketua Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan Syari’ah.

  4. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Segenap Dosen Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam dan Program Studi Perbankan Syari’ah.

  6. Seluruh Staf dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  7. Kedua Orang tuaku tercinta, yang telah memberikan dorongan do’a, moril

  8. Tim Hore (Dian, Tukah, Handoyo dan Kotho/Ilham) terimakasih telah menjadi sahabat terbaik bagi penulis.

  9. Sahabat PS A (Indra, Hanif, Umi, Nur/Lampung, Rahayu, Eva dan Mas Ray) yang telah memberi semangat dan motivasi kepada penulis.

  10. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amiin.

  Salatiga, 27 Januari 2015 Penulis Atik Masruroh NIM: 21310016

  

ABSTRAK

  Masruroh, Atik. 2015. Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas Dan Disposible

  Income Terhadap Minat Menabung Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga) . Skripsi, Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Program

  Studi Perbankan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Anton Bawono, MSi

  Kata Kunci : Tingkat Religiusitas, Disposible Income, Minat Menabung Bank Syariah kini keberadaannya sangat menjamur di Indonesia. Bank

  Syariah merupakan bank yang menerapkan nilai-nilai Islam dalam menjalankan kegiatan ekonominya seperti, menjauhkan diri dari unsur riba dan memberikan pembiayaan untuk hal yang halal. STAIN Salatiga merupakan sekolah tinggi yang menerapkan ajaran-ajaran Islam dalam kegiatan akademiknya. Kesesuain nilai Islam yang dianut Bank Syariah membuat STAIN Salatiga untuk mempercayakan kegiatan ekonominya kepada Bank Syariah, salah satunya pembukaan rekening bagi mahasiswanya seperti pembayaran SPP dan penerimaan beasiswa bagi mahasiswa. Namun masih banyak mahasiswa yang belum memanfaatkan jasa perbankan syariah dengan optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat religiusitas dan disposible income mahasiswa terhadap minat menabung di Perbankan Syariah.

  Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada. Objek penelitian yang digunakan adalah mahasiswa STAIN Salatiga dengan jumlah sampel sebanyak 98 mahasiswa dengan tekhnik aksidental. Sedangkan untuk tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, studi pustaka, dan wawancara. Data diolah menggunakan uji reliabilitas, validitas, statistik dan asumsi klasik.

  Dari hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa disposible income yang dimoderasi oleh tingkat religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung mahasiswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi disposible income maka semakin tinggi pula minat menabung mahasiswa yang dimoderasi oleh tingkat religiusitas.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................... iv MOTTO.......................................................................................................... v PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................. vii ABSTRAK .................................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................. x DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................. 7 C. Tujuan Penelitian .................................................................. 8 D. Manfaat Penelitian ................................................................ 8 E. Sistematika Penulisan............................................................ 9 BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka ...................................................................... 11 B. Kerangka Teori..................................................................... 12

  b. Pandangan Ahli Tentang Religiusitas ...................... 13

  c. Dimensi Religiusitas ................................................ 15

  d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas ..... 20 2.

   Disposible Income

  a. Pengertian Disposible Income .................................. 22

  b. Fungsi Konsumsi ...................................................... 22

  c. Hubungan Antara Pendapatan dan Konsumsi .......... 23

  d. Hubungan Antara Pendapatan dan Tabungan .......... 24

  e. Pengaruh Pendapatan terhadap Minat Menabung .... 25

  3. Minat

  a. Pengertian Minat ....................................................... 25

  b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat ......................................................................... 27

  4. Perbankan Syariah

  a. Pengertian perbankan Syariah .................................. 28

  b. Fungsi dan Peran Perbankan Syariah ....................... 30

  c. Produk-Produk Bank Syariah ................................... 31

  5. Kerangka Pemikiran ....................................................... 36

  6. Hipotesis Penelitian ........................................................ 36

  BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................... 38 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 38 C. Populasi dan Sampel ............................................................. 38

  1. Populasi ......................................................................... 38

  2. Sampel ........................................................................... 39

  D. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 41

  1. Pengertian Data .............................................................. 41

  2. Sumber dan Jenis Data ................................................... 41

  F. Variabel Pengukuran ............................................................ 44

  1. Variabel Bebas (Independent Variables) ........................ 44

  2. Variabel Moderating ....................................................... 44

  3. Variabel Terikat (Dependent Variables) ........................ 44

  4. Pengertian Operasional Variabel .................................... 44

  G. Metode Analisis .................................................................... 45

  1. Uji Instrumen .................................................................. 46

  2. Uji Statistik ..................................................................... 47

  3. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 50

  H. Alat Analisis ......................................................................... 52

  BAB IV : ANALISA PENELITIAN A. Gambaran Umum STAIN Salatiga ...................................... 53

  1. Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga ............................... 53

  2. Alih Status Menjadi STAIN Salatiga ............................. 54

  3. Visi Misi STAIN Salatiga .............................................. 55

  4. Struktur Organisasi......................................................... 56

  B. Diskripsi Data Responden .................................................... 58

  1. Jenis Kelamin ................................................................. 58

  2. Jurusan............................................................................ 59

  3. Semester ......................................................................... 60

  4. Uang Saku ...................................................................... 61

  C. Analisis Data ........................................................................ 62

  1. Uji Reabilitas dan Validitas ........................................... 62

  a. Uji Reabilitas ............................................................ 62

  b. Uji Validitas .............................................................. 62

  2. Uji Statistik..................................................................... 63

  a. Uji t........................................................................... 63

  b. Uji F ......................................................................... 66

  3. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 69

  a. Uji Multikolinearitas ................................................. 69

  b. Uji Heteroscedasticity ............................................... 71

  c. Uji Normalitas .......................................................... 72

  d. Uji Linearitas ............................................................ 73

  4. Hasil Uji Hipotesis ......................................................... 74

  a. Disposible Income Terhadap Minat Menabung ....... 74

  b. Disposible Income dan Tingkat Religiusitas Terhadap Minat Menabung....................................... 75

  BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................ 77 B. Saran ................................................................................... 77 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1.1: Perkembangan Lembaga Bank Syariah ........................................ 1

Tabel 3.1 : Variabel dan Indikator Penelitian .............................................. 45Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden .......................................................... 59Tabel 4.2 : Jurusan Responden..................................................................... 59Tabel 4.3 : Semester Responden .................................................................. 60Tabel 4.4 : Uang Saku Responden ............................................................... 61Tabel 4.5 : Uji Reabilitas ............................................................................. 62Tabel 4.6 : Uji Validitas ............................................................................... 62

  a

Tabel 4.7 : Cofficients ................................................................................. 64Tabel 4.8 : Hasil Uji t test ............................................................................... 65Tabel 4.9 : Perbandingan Nilai T test dan T Tabel ...................................... 65

  Tabel 4.10: Hasil Uji F ................................................................................. 66

  2 Tabel 4.11: Hasil Uji R ............................................................................... 67

  Tabel 4.12: Hail Uji Regresi Sederhana ...................................................... 68

Tabel 4.13 : Hasil Uji Multikolinearitas Metode VIF .................................. 70

  a

Tabel 4.14 : Coefficient Correlations .......................................................... 70Tabel 4.15 : Hasil Uji Heteroscedasticity Metode Park ............................... 71Tabel 4.16 : Hasil Uji Linieritas .................................................................. 73

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran ............................................................... 36Gambar 4.1 : Uji Normalitas ........................................................................ 72Gambar 4.2 : Grafik Norma Plot .................................................................. 72

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah,

  yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain dalam penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha. Bank Syariah sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992, yang dimulai dengan beroperasinya Bank Muamalat Indonesia. Bank Syariah diatur secara formal sejak diamandemennya UU No.7 tahun 1992 dengan UU No.10 tahun 1998 dan UU No.23 tahun 1999 (Mangani, 2009:34).

  Perbankan syariah berkembang dengan sangat pesat, sesuai dengan analisa Prof Khursid Ahmad dan laporan International Association of

  Islamic Bank , hingga akhir 1999 tercatat lebih dari 200 lembaga keuangan

  Islam yang beroperasi di seluruh dunia, baik di Negara-Negara berpenduduk muslim maupun di Eropa, Australia dan Amerika (Antonio, 2001:18).

  Tabel berikut menunjukkan perkembangan kelembagaan Bank Syariah:

Tabel 1.1 Perkembangan Lembaga Bank syariah 2010 2011 2012 2013 2014

  Bank Umum Syariah

  11

  11

  11

  11

  11 Masalah utama yang dihadapi lembaga keuangan syariah ini adalah bagaimana perusahaan menarik pelanggan dan mempertahankannya agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Karena pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam setiap kegiatan yang berhubungan langsung dengan kebutuhan konsumen. Agar pemasaran sesuai sasaran maka pemasar harus memperhatikan perilaku konsumen dengan baik, seperti penciptaan produk, penentuan pasar sasaran dan promosi yang tepat sesuai kebutuhan konsumen.

  Perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: faktor kebudayaan, kelas sosial, keluarga, status, kelompok/komunitas, usia, pekerjaan, gaya hidup dan lain- lain (Zaki, 2010:1). Faktor-faktor ini dapat memberi petunjuk bagi pemasar untuk melayani pembeli secara efektif. Selain faktor-faktor yang berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen yang telah disebutkan tadi, sensitifitas religiusitas juga merupakan faktor pembentuk perilaku konsumen. Dalam Islam, perilaku seorang konsumen harus mencerminkan hubungan dirinya dengan Allah SWT, konsumen muslim lebih memilih jalan yang dibatasi Allah dengan tidak memilih barang haram, tidak kikir, dan tidak tamak supaya kehidupannya selamat baik di dunia maupun di akhirat.

  Menurut Rokeach dan Bank (Sahlan, 2011:39) mengartikan terhadap suatu agama. Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada pada diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama (Jalaluddin, 2010:257). Keberagamaan atau religiusitas seseorang diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupannya. Aktivitas beragama bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah), tetapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kukuatan supranatural. Bukan hanya berkaitan dengan kegiatan yang tampak dan dapat dilihat dengan mata, tetapi juga aktivitas yang tidak tampak dan terjadi pada diri seseorang (Sahlan, 2011: 41). Berdasarkan sikap ini maka manusia dalam melakukan suatu aktivitas sesuai dengan ketentuan agama, sesuai dengan perintah Tuhannya dengan tujuan mendapat keridhaan-Nya.

  Dalam penelitian Anny Ratnawati, et al, (2000:28) tentang potensi, preferensi & perilaku masyarakat di wilayah Jawa Barat menyimpulkan, bahwa faktor pertimbangan keagamaan (diproksi dengan dengan halal/haram terhadap bunga) bukanlah menjadi faktor penting dalam mempengaruhi kecenderungan menggunakan jasa bank syariah. Pada tahun yang sama Jazim Hamidi, et al, (2000) melakukan penelitian tentang persepsi dan sikap masyarakat santri Jawa Timur terhadap Bank Syariah. Salah satu kesimpulannya menunjukkan, bahwa 10,2% responden menyatakan bahwa bank syariah sama saja dengan bank konvensional. keagamaan bukanlah menjadi faktor penting dalam mempengaruhi kecenderungan menggunakan jasa bank syariah.

  Sedangkan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pertimbangan agama menjadi motivator utama nasabah dalam memanfaatkan bank syariah. Penelitian PPKP LEMLIT Undip (2000) tentang persepsi dan sikap masyarakat Jawa Tengah terhadap Bank Syariah menghasilkan salah satu kesimpulan bahwa faktor agama adalah motivator terpenting untuk mendorong penggunaan jasa bank syariah.

  Mencermati dua pernyataan temuan yang berbeda antara kesimpulan agama bukan menjadi faktor penentu dan agama menjadi faktor penentu persepsi dan motivasi pemanfaatan bank Islam, kiranya layak kalau dilakukan penelitian lanjutan dengan fokus bagaimana sesungguhnya pengaruh religiusitas terhadap minat menabung di perbankan syariah (Muchlis, 2011:32).

  Selain membahas faktor-faktor perilaku konsumen yang berfokus pada tingkat religiusitas, akan dibahas juga faktor yang mempengaruhi konsumsi. Diantaranya Keynes menyatakan bahwa konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan disposibel. Pendapatan disposibel adalah pendapatan setelah dikurangi pajak dan merupakan pendapatan yang siap dibelanjakan. Pendapatan disposibel yang digunakan untuk menabung merupakan pendapatan yang tersisa karena tidak habis digunakan untuk juga ditentukan oleh tingkat suku bunga. Jika tingkat suku bunga naik, maka masyarakat akan cenderung untuk menabung dan mengurangi konsumsinya dan sebaliknya. Konsumsi dan tabungan memang saling mempengaruhi satu sama lain. Pendapatan disposibel yang ada pada dasarnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran konsumsi dan sebagian lain digunakan untuk menabung (Ernita et al, 2013:178-179).

  Dalam Islam, terdapat batasan-batasan konsumsi, salah satunya adalah pelanggaran israf atau berlebih-lebihan. Perilaku israf diharamkan meskipun komoditi yang dibelanjakan adalah halal. Namun demikian, Islam membolehkan seorang muslim untuk menikmati karunia kehidupan, selama itu masih dalam batas kewajaran (Muflih, 2006:15). Sesuai dengan Al-

  Qur’an surat A’raf : 31:

  َ ييِفِرْسُوْلاَ ُّبِحُيَلاَُهًَِّإَاىُفِرْسُجَلا وَاىُب رْشا وَاىُلُك وٍَدِجْس هَِّلُكَ دٌِْعَْنُك ح ٌيِزَاوُذُخَ م دآَيٌِ بَا ي

  Artinya: “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.

  Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih- lebihan”.

  Oleh karena itu, dalam ekonomi Islam, kepuasan konsumsi bergantung pada nilai-nilai agama yang dia terapkan pada rutinitas kegiatannya, tercermin pada alokasi uang yang ia belanjakan. Dengan demikian, jika dia menjalankan ajaran agama dengan baik, dia akan

  Samuelson tahun 1999 dalam jurnal kajian ekonomi (Persaulian et al, 2013:5) menyatakan bahwa faktor-faktor utama yang mempengaruhi dan menentukan jumlah pengeluaran untuk konsumsi adalah pendapatan

  

disposibel sebagai faktor utama, pendapatan permanen dan pendapatan

  menurut daur hidup, kekayaan serta faktor permanen lainnya seperti faktor sosial dan harapan tentang kondisi ekonomi dimasa datang. Pendekatan pendapatan permanen dan pendekatan daur hidup mengasumsikan bahwa rumah tangga membagi konsumsinya antara masa sekarang dan masa yang akan datang berdasarkan perkiraan kemampuan konsumsi dalam jangka panjang. Rumah tangga mencoba untuk mempertahankan konsumsi dengan menyimpan sebagian pendapatannya untuk masa pensiun. Pendapatan yang disisihkan dalam bentuk tabungan atau deposito tercermin pada jumlah uang kuasi yang ada sektor perbankan. Selain itu rumah tangga memilih tingkat konsumsinya berdasarkan atas kekayaan yang dimiliki.

  Pilihan mahasiswa STAIN Salatiga sebagai responden penelitian karena STAIN Salatiga merupakan salah satu Sekolah Tinggi Islam yang belandaskan pada nilai-nilai keislaman, sehingga dalam proses pembelajarannya banyak dimuati pendidikan keislaman, yaitu Al-

  Qur’an, hadist, memasukkan nilai-nilai keislaman ke materi perkuliahan dll. Selain dalam sistem pembelajaran, STAIN Salatiga juga menerapkan nilai-nilai kuliah, uang praktikum, pembukaan tabungan untuk mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dll. Dengan begitu pihak STAIN Salatiga dengan tidak langsung mendorong para civitas akademiknya untuk dapat berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. Salah satu civitas akademiknya yaitu mahasiswa STAIN Salatiga yang akan menjadi responden dalam penelitian ini.

  Berdasarkan data di atas, penelitian ini akan mengarah pada usaha menemukan fakta mengenai seberapa besar pengaruh dari dimensi

  religiusitas pada diri mahasiswa dan disposible income terhadap minat

  menabung di Perbankan Syariah. Penelitian ini mencoba menganalisis faktor religiusitas dan disposible income yang dianggap dapat mempengaruhi konsumen untuk menabung menggunakan jasa syariah. Berdasarkan pemaparan-pemaparan yang telah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS DAN DISPOSIBLE INCOME TERHADAP MINAT MENABUNG MAHASISWA DI PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga) ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti yaitu :

  1. Apakah tingkat religiusitas dan disposible income mahasiswa STAIN Salatiga baik secara individu dan bersama-sama berpengaruh terhadap minat menabung di Perbankan Syariah?

  2. Apakah tingkat religiusitas memoderasi disposible income terhadap minat menabung mahasiswa STAIN Salatiga di Perbankan Syariah? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui tingkat religiusitas dan disposible income Mahasiswa STAIN Salatiga baik secara individu dan bersama- sama terhadap minat menabung di Perbankan Syariah

  2. Untuk mengetahui tingkat religiusitas memoderasi disposible terhadap minat menabung mahasiswa STAIN Salatiga di

  income

  Perbabkan Syariah D.

   Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara ilmiah maupun secara praktis, adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagi Penulis

  a. Menambah pengetahuan tentang adanya pengaruh tingkat

  religiusitas terhadap minat menabung mahasiswa

  b. Menambah pengetahuan mengenai adanya pengaruh

  disposible income terhadap minat menabung mahasiswa

  c. Memperdalam ilmu tentang Minat mahasiswa terhadap Perbankan Syariah

  2. Bagi Lembaga Akademik STAIN Salatiga Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang ilmu ekonomi sehingga dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

E. Sistematika Penulisan

  Penelitian ini disusun ke dalam lima bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

  BAB I. PENDAHULUAN Pendahuluan berisi uraian mengenai latar belakang masalah,

  rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II. KAJIAN PUSTAKA Berisi tentang telaah pustaka yaitu jabaran tentang penelitian dan hubungan antar variabel, kerangka penelitian, dan hipotesis penelitian.

  BAB III. METODE PENELITIAN Metodologi penelitian, berisi tentang jenis dan sumber data,

  populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukuran, teknik analisis data.

  BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis data berisi hasil penelitian berupa gambaran umum obyek

  penelitian, deskripsi data penelitian dan responden, uji validitas dan reliabilitas, uji statistik, uji asumsi klasik, analisis data penelitian dan pembahasan.

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan

  disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas. Sedangkan saran merupakan himbauan kepada pembaca atau instansi terkait agar saran yang dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian berikutnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka Menurut Abdullah dan Majid (2003) dalam Jurnal Ekonomi Islam yang berjudul The influence of religiosity, income and consumption

  on saving behavior mengatakan bahwa hasil dari penelitian tersebut

  menunjukkan pengaruh religiusitas, pendapatan dan konsumsi mempunyai

  hubungan yang signifikan dengan perilaku menabung. Artinya, semakin

  tinggi religiusitas, pendapatan dan konsumsiseseorang, semakin tinggi pula kecenderungan seseorang menabung.

  Penelitian Omer (1992) dalam disertasi Muchlis (2011:38),penelitian terhadap 300 muslim yang tinggal di Inggris menunjukkan bahwa alasan agama merupakan motivasi pokok bagi muslim di Inggris untuk memilih lembaga keuangan islam.

  Athukorala dan kunal Sen (2003:65) mencoba menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tabungan masyarakat India.Hasilnya adalah bahwa tingkat tabungan dipengaruhi oleh tingkat dan pertumbuhan dari disposible income. Tingkat suku bunga tabungan secara signifikan memberikan dampak positif meskipun dampaknya tidak terlalu besar. Fasilitas perbankan dalam perekonomian dan tingkat inflasi

  Rossi (1988) dalam disertasi Muchlis (2011:31) melakukan studi empiris mengenai dampak pendapatan terhadap tabungan dengan menggunakan data time series terhadap 49 negaradengan periode waktu 1973-1983.Kesimpulan penelitianya menunjukkan terdapat dampak yang positif dari tingkat pendapatan sekarang (current income level) terhadap tingkat tabungan.Sedangkan penelitian yang dilakukan di Indonesia menunjukkan bahwa pengaruh pendapatan perkapita terhadap tingkat tabungan sangat positif dan signifikan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

  Dalam skripsi Priaji (2011:65-66) Cronqvist and siegel (2010) dalam penelitiannya berjudul The origins of saving behavior, juga menemukan fakta bahwa perilaku menabung berkorelasi dengan beberapa variabel salah satunya yaitu income growth (pertumbuhan penghasilan).

  Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya adalah adanya variabel religiusitas sebagai variabel moderating dan variabel disposable income sebagai variabel independen yang berpengaruh terhadap minat menabung mahasiswa STAIN Salatiga yang sebelumnya belum pernah diteliti.

B. Kerangka Teori

1.Religiusitas

a. Pengertian Religiusitas

  religare) dan agama. Al-Din (semit) berarti undang-undang atau

  hukum. Kemudian dalam bahasa arab, kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan.

  Sedangkan dari kata religi (latin) atau relegere berarti mengumpulkan dan membaca. Kemudian religare berarti mengikat.

  Adapun kata agama terdiri dari a= tidak; gam= pergi mengandung arti tidak pergi, tetap ditempat atau diwarisi turun-temurun.

  Religius menurut Islam adalah menjalankan ajaran agama secara menyeluruh. Allah berfirman dalam Al-Q ur’an surat Al-

  Baqarah ayat 208:

  َ ييُِِهٌَّ وَُد عَْنُك لَُهًَِّإََِۚىا طْيَّشلاَِتا ىُطُخَاىُعَِِّح جَ لا وًَةَّفا كَِنْلِّسلاَيِفَاىُلُخْداَاىٌُ هآَ ييِذَّلاَا هُّي أَا ي

  Artinya: “hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam

  Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah- langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”.

b. Pandangan Ahli Tentang Religiusitas

  Menurut Nourcholis Majid, agama bukanlah sekedar tindakan- tindakan ritual seperti shalat dan membaca do’a. Agama lebih dari itu, yaitu keseluruhan tingkah laku manusia yang terpuji, yang dilakukan demi memperoleh ridla atau perkenan Allah (Sahlan,

  Menurut Anshori dalam Ghufron & Risnawita (2010:168) agama menunjuk pada aspek-aspek formal yang berkaitan dengan aturan dan kewajiban, sedangkan religiusitas menunjuk pada aspek agama yang telah dihayati oleh seseorang dalam hati. Ghufron & Risnawita menegaskan lebih lanjut, bahwa religiusitas merupakan tingkat keterikatan individu terhadap agamanya. Apabila individu telah menghayati dan menginternalisasikan ajaran agamanya, maka ajaran agama akan berpengaruh dalam segala tindakan dan pandangan hidupnya.

  Herbert Spencer, sosiolog dari Inggris dalam bukunya,

  

“Principles of Sociologi” berpendapat bahwa faktor utama dalam

  agama adalah iman akan adanya kekuasaan tak terbatas, atau kekuasaan yang tidak bisa digambarkan batas waktu atau tempatnya.

  James Redfield, dalam satu bukunya mengenai pengantar sejarah agama mengatakan bahwa keberagamaman adalah pengarahan manusia agar tingkah lakunya sesuai dengan perasaan tentang adanya hubungan antara jiwanya dan jiwa yang tersembunyi, yang diakui kekuasaannya atas dirinya dan atas dirinya dan atas sekalian alam, dan dia rela merasa berhubungan seperti itu (Nikmah, 2013:10-11).

c. Dimensi Religiusitas

  Menurut Glock & Stark dalam (Ancok, 2008:77-78) mengatakan bahwa terdapat lima dimensi dalam religiusitas, yaitu: a) Dimensi keyakinan atau Ideologis

  Dimensi keyakinan adalah tingkatan sejauh mana seseorang menerima hal-hal yang dogmatik dalam agamanya, misalnya kepercayaan kepada Tuhan, malaikat, surga dan neraka. Pada dasarnya setiap agama juga menginginkan adanya unsur ketaatan bagi setiap pengikutnya. Adapun dalam agama yang dianut oleh seseorang, makna yang terpenting adalah kemauan untuk mematuhi aturan yang berlaku dalam ajaran agama yang dianutnya. Jadi dimensi keyakinan lebih bersifat doktriner yang harus ditaati oleh penganut agama. Dengan sendirinya dimensi keyakinan ini menuntut dilakukannya praktek-praktek peribadatan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

  b) Dimensi praktik agama atau ritualistik Dimensi praktik agama yaitu tingkatan sejauh mana seseorang mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual dalam agamanya.

  Unsur yang ada dalam dimensi ini mencakup pemujaan, ketaatan, serta hal-hal yang lebih menunjukkan komitmen seseorang dalam agama yang dianutnya. Wujud dari dimensi ini praktek dalam agama Islam dapat dilakukan dengan menjalankan ibadah shalat, puasa, zakat, haji ataupun praktek muamalah lainnya.

  c) Dimensi pengalaman atau eksperiensial Dimensi pengalaman adalah perasaan-perasaan atau pengalaman yang pernah dialami dan dirasakan. Misalnya merasa dekat dengan Tuhan, merasa takut berbuat dosa, merasa doanya dikabulkan, diselamatkan oleh Tuhan, dan sebagainya.

  d) Dimensi pengetahuan agama atau intelektual Dimensi pengetahuan agama adalah dimensi yang menerangkan seberapa jauh seseorang mengetahui tentang ajaran-ajaran agamanya, terutama yang ada di dalam kitab suci manapun yang lainnya. Paling tidak seseorang yang beragama harus mengetahui hal-hal pokok mengenai dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi. Dimensi ini dalam Islam meliputi Pengetahuan tentang isi Al-Quran, pokok-pokok ajaran yang harus diimani dan dilaksanakan, hukum Islam dan pemahaman terhadap kaidah-kaidah keilmuan ekonomi Islam/perbankan syariah.

  e) Dimensi konsekuensi Yaitu dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku seseorang misalnya apakah ia mengunjungi tetangganya sakit, menolong orang yang kesulitan, mendermakan hartanya, dan sebagainya.

  Penelitian Kementerian Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (1987) dalam skripsi Nikmah (2013:14-16) juga menunjukkan persamaan dengan dimensi yang diungkapkan oleh Glock dan Stark, yakni:

  1. Dimensi Iman Dimensi iman mencakup kepercayaan manusia dengan tuhan, malaikat, kitab-kitab, nabi, mukjizat, hari akhir dan adanya bangsa ghaib, serta takdir baik dan buruk.

  2. Dimensi Islam Sejauh mana tingkat frekuensi, intensitas dan pelaksanaan ibadah seseorang. Dimensi ini mencakup pelaksanaan shalat, zakat, puasa dan haji. Seperti yang dijelaskan dalam Islam dalam Al-Q ur’an surat Al-Dzariyat ayat 56:

  َِىوُدُِْع يِلَلاِإَ سًِلاا وََّيِجْلاَُثْق ل خَا ه و

  Artinya:

  “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada- Ku“.

  Dalam waktu yang sama, ibadah-ibadah tersebut merupakan daya pendorong bagi individu untuk menghadapi kehidupan merupakan daya penggerak untuk merealisasikan kebaikan bagi dirinya dan masyarakatnya.

  3. Dimensi Ihsan Mencakup pengalaman dan perasaan tentang kehadiran tuhan dalam kehidupan, ketenangan hidup, takut melanggar perintah tuhan, keyakinan menerima balasan, perasaan dekat dengan tuhan dan dorongan untuk melaksanakan perintah agama.

  4. Dimensi Ilmu Seberapa jauh pengetahuan seseorang tentang agamanya, misalnya pengetahuan tentang tauhid, fiqh, dan lain-lain.

  5. Dimensi Amal Meliputi bagaimana pengamalan keempat dimensi di atas yang ditunjukkan dalam perilaku seseorang. Dimensi ini menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya. Seperti dalam surat

  Saba’ ayat 37:

  َ َ ِئِك َٰ لوُأ فَا ًحِلا صَ لِو ع وَ ي هآَ ْي هَ َّلاِإَ ٰى فْلُزَا ً دٌِْعَْنُكُبِّر قُجَيِحَّلاِبَْنُكُد لاْو أَ لا وَْنُكُلا ىْه أَا ه و َ ىىٌُِهآَِتا فُرُغْلاَيِفَْنُه وَاىُلِو عَا وِبَِفْعِّضلاَُءا س جَْنُه ل

  Artinya: “Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula)

  anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka Itulah

  mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam syurga).”

  Secara garis besar, agama Islam mencakup tiga hal, yaitu keyakinan (aqidah), norma atau hukum (syariah), dan perilaku (akhlak). Oleh karena itu pengertian religiusitas Islam adalah tingkat internalisasi beragama seseorang yang dilihat dari penghayatan aqidah, syariah, dan akhlak seseorang. Menurut Djamaludin Ancok (2008:80), rumusan Glock & Stark mempunyai kesesuaian dengan Islam, yaitu:

  1. Dimensi keyakinan atau akidah Islam menunjuk pada seberapa tingkat keyakinan Muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agamanya. Di dalam keberislaman, isi dimensi keimanan menyangkut keyakinan tentang Allah, surga dan neraka, serta qadha dan qadar.

  2. Dimensi peribadatan (atau praktek agama) atau syariah menunjuk pada seberapa tingkat kepatuhan Muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana yang disuruh dan dianjurkan oleh agamanya. Dalam keberislaman menyangkut pelaksanaan shalat, puasa, zakat, haji, membaca Al-q ur’an, doa, zikir dan sebagainya. ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan manusia lain. Dalam keberislaman, dimensi ini meliputi perilaku tolong menolong, bekerjasama, berderma, berlaku jujur, memaafkan dan sebagainya.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas

  Thouless (1995:34), membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keagamaan menjadi empat macam, yaitu:

  1. Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan sosial Faktor ini mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembangan keagamaan itu, termasuk pendidikan dari orang tua, tradisi-tradisi sosial, tekanan dari lingkungan sosial untuk menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang disepakati oleh lingkungan itu.

  2. Faktor pengalaman Berkaitan dengan berbagai jenis pengalaman yang membentuk sikap keagamaan. Terutama pengalaman mengenai keindahan, konflik moral dan pengalaman emosional keagamaan. Faktor ini umumnya berupa pengalaman spiritual yang secara cepat dapat mempengaruhi perilaku individu.

  3. Faktor kehidupan Kebutuhan-kebutuhan ini secara garis besar dapat menjadi empat, yaitu: (a) kebutuhan akan keamanan atau keselamatan, (b) kebutuhan akan cinta kasih, (c) kebutuhan untuk memperoleh harga diri, dan (d) kebutuhan yang timbul karena adanya ancaman kematian.

  4. Faktor intelektual Berkaitan dengan berbagai proses penalaran verbal atau rasionalisasi.

  Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulan bahwa setiap individu berbeda-beda tingkat religiusitasnya dan dipengaruhi oleh dua macam faktor secara garis besarnya yaitu internal dan eksternal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi religiusitas seperti adanya pengalaman-pengalaman emosional keagamaan, kebutuhan individu yang mendesak untuk dipenuhi seperti kebutuhan akan rasa aman, harga diri, cinta kasih dan sebagainya. Sedangkan pengaruh eksternalnya seperti pendidikan formal, pendidikan agama dalam keluarga, tradisi-tradisi sosial yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, tekanan-tekanan lingkungan sosial dalam kehidupan individu.

  Dari berbagai teori tentang religiusitas yang telah yaitu ideologi, intelektual, ritualis, pengalaman keagamaan, dan konsekuensi perilaku.

2. Disposible Income

  a. Pengertian Disposible Income

  Pendapatan disposebel adalah jumlah yang tersedia untuk dibelanjakan atau ditabung oleh rumah tangga (Dornbusch & Stanley, 1997:44). Pendapatan disposible merupakan faktor penentu utama konsumsi dan tabungan. Tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi.

  Pendapatan disposebel adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.

  b. Fungsi Konsumsi

  Fungsi konsumsi adalah suatu persamaan matematik atau suatu grafik yang menunjukkan hubungan diantara tingkat konsumsi ruamh tangga dengan pendapatan disposebel atau pendapatan nasional (Sukirno,2005:97).

  Menurut teori konsumsi Keynes, konsumsi yang dilakukan saat ini sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposible saat ini. Jika pendapatan disposible meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat. Selanjutnya menurut Keynes ada batas konsumsi samadengan nol. Itulah yang disebut dengan konsumsi otonomus (Raharja dan Manurung, 2008:63).

  Apabila dihubungkan dengan pendapatan disposebel fungsi konsumsi biasanya dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:

  C= a + b Y d

  Dimana: a adalah konsumsi otonom, b adalah kecondongan konsumsi maginal dan Y d adalah pendapatan disposebel

  Yang perlu diperhatikan dalam fungsi konsumsi Keynes adalah:

  1. Merupakan variabel riil/nyata, yaitu bahwa fungsi konsumsi menunjukkan hubungan antara pendapatan dengan pengeluaran konsumsi yang keduanya dinyatakan dengan menggunakan tingkat harga konstan, bukan hubungan antara pendapatan nominal dengan pengeluaran konsumsi nominal.