Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Pembuatan Sistem Pencatatan Tagihan Pembelian Kredit PT. Purinusa Ekapersada Bawen – Semarang T0 552011008 BAB II

BAB II
DASAR TEORI
2.1. Konsep dan Definisi Konsep
2.1.1. Konsep Dasar Perancangan
Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang
diharapkan dapat mewakili kebutuhan pengguna. Dalam proses perancangan basis data
terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.
Perancangan basis data secara konseptual merupakan upaya untuk membuat model yang
bersifat konseptual.
Sedangkan tahapan perancangan basis data secara logis digunakan untuk memetakan
konseptual ke model basis data yang akan dipakai (model relasional, hirarkis, atau jaringan).
Perancangan secara fisis merupakan tahapan untuk menuangkan perancangan basis data yang
bersifat logis menjadi basis data tersimpan pada media penyimpanan eksternal.
Langkah awal dalam melakukan perancangan basis data yaitu melakukan pengumpulan
kebutuhan informasi yang diperlukan pada suatu organisasi/perusahaan.
DFD mengambarkan arus data dari suatu sistem informasi, baik sistem lama maupun
sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut
berada.
2.1.2. Konsep Dasar Sistem
Dalam sistem ada dua pendekatan yaitu, pendekatan sistem yang lebih menekankan
pada elemen-elemen atau kelompoknya. Dalam hal ini sistem didefinisikan sebagai suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Pendekatan yang kedua ialah pendekatan sistem sebagai jaringan kerja dari
prosedur, yang lebih menekankan urutan operasi di dalam sistem.

6

7

Kedua pendekatan tersebut tidaklah bertentangan, namun yang menjadi pembeda
yaitu cara pendekatannya. Pendekatan sistem sebagai sekumpulan elemen yang saling terkait
dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Jadi dalam sebuah sistem, komponen-komponen ini
tidak dapat berdiri sendiri namun saling berhubungan sampai membentuk kesatuan sehingga
tujuan sistem tersebut tercapai.
Pada prinsipnya pula, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:
1.

Objek, yang dapat berupa bagian, elemen ataupun variabel. Ini bisa berupa benda fisik,
abstrak ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.

2.


Atribut, merupakan penentu kualitas atas sifat kepemilikan sistem dan objeknya.

3.

Hubungan internal, diantara objek-objek di dalamnya.

4.

Lingkungan, tempat dimana sistem berada.

2.1.3. Konsep Dasar Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang saling terkait, yang disimpan di komputer
secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Sedangkan konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan. Perancangan
basis data merupakan upaya untuk membangun sebuah basis data dalam suatu lingkungan
bisnis. Jadi perancangan basis data merupakan kegiatan merancang tabel yang berkaitan
dalam penulisan atau organisasi.
Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak yang

disebut dengan Database Management Systems (DBMS).
Berikut struktur dasar yang ada pada basis data:
1.

Data: sekumpulan fakta mengenai objek tertentu yang dinyatakan dengan angka, huruf,
film, gambar dan sebagainya yang relevan dan belum memiliki arti.

2.

Informasi: hasil dari pengolahan data yang nyata dan telah memiliki arti untuk suatu
tujuan tertentu.

8

3.

Tabel: merupakan hal yang paling mendasar dalam menyimpan data, yang terdiri dari
field dan record.

4.


Kolom (Field): elemen dari tabel yang berisi informasi spesifik tentang subjudul tabel
pada sebuah item data.

2.1.4. Konsep Dasar Entity Relationalship Diagram (ERD)
ERD adalah sebuah diagram yang menggambarkan hubungan atau relasi antar entitas
dan setiap entitas terdiri dari satu atau lebih atribut yang mempresentasikan seluruh kondisi
dari dunia nyata yang ditinjau.
Model E-R terdiri dari tiga konsep dasar diantaranya:
1.

Entitas

Entititas adalah objek yang mewakili sesuatu yang nyata ataupun abstrak.
2.

Atribut

Atribut adalah properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan
entitas. Sedangkan himpunan entitas yaitu, himpunan dari entitas-entitas dengan tipe sama

yang berbagi properti-properti yang sama pula.
3.

Relasi

Hubungan antara suatu himpunan entitas dengan entitas lain disebut sebagai sebuah
relasi. Relasi digambarkan dengan jajar genjang berisi label yang berupa kata kerja.
4.

Kardinalitas Relasi

9

Kardinalitas relasi adalah sebuah lingkungan bilangan yang meunjukkan jumlah
maksimum elemen dari sebuah entitas yang dapat berelasi dengan elemen dari entitas yang
lain.

Kardinalitas relasi yang terjadi antara dua himpunan entitas dapat berupa:
a.


Satu ke Satu (One to One)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding satu. Relasi ini

akan terjadi jika satu record yang ada pada satu entity/tabel hanya memiliki satu relasi
dengan tabel lain.
b.

Satu ke Banyak (One to Many)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding banyak, atau

sebaliknya. Relasi ini terjadi apabila satu record dengan kunci/index pada satu tabel memiliki
relasi banyak record pada tabel lain.
c.

Banyak ke Banyak (Many to Many)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak banding banyak. Terjadi

bila kedua tabel memiliki relasi banyak record pada tabel yang lain.
2.1.5. Konsep Dasar Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan bagan yang memiliki arus data dalam suatu

sistem yang terstruktur dan jelas, untuk menggambarkan proses bisnis dalam organisasi dan
sekaligus menerangkan antara proses dan data digambarkan dengan DFD. DFD merupakan
metode pengembangan sistem yang terstruktur.
Berikut merupakan beberapa simbol yang digunakan di DFD:

10

Keterangan

DeMarco and Yourdan

Gane and Sarson Symbols

Symbols
Kesatuan Luar
(Source)
Proses

Arus Data
(Data Flow)

Simpanan Data
(Data Store)
Tabel 2.1.5.1 Simbol Data Flow Diagram

11

Sedangkan untuk jenis-jenis DFD diantaranya:
1. Context Diagram: DFD yang menggambarkan keseluruhan sistem. DFD ini merupakan
level tertinggi.
2. Level 0 Diagram: DFD yang menggambarkan rincian sistem dari context diagram.
3. Level 1 Diagram: Pada level ini, DFD menggambarkan rincian sistem dari level 0
diagram.
2.1.6. Definisi Antarmuka Pengguna
Antarmuka pengguna merupakan bentuk tampilan grafis yang berhubungan langsung
dengan pengguna (user). Antarmuka pengguna berfungsi sebagai penghubung antara
pengguna dengan sistem operasi. Access termasuk aplikasi DBMS, yaitu aplikasi yang terdiri
atas kumpulan data yang saling berhubungan dan sekelompok program untuk mengakses
data-data tersebut.
Antarmuka pengguna hadir untuk berbagai sistem, dan menyediakan cara untuk:



Input, memungkinkan pengguna untuk memanipulasi sebuah sistem.



Output, memungkinkan sistem untuk menunjukan efek dari manipulasi pengguna.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Pembuatan Sistem Pencatatan Tagihan Pembelian Kredit PT. Purinusa Ekapersada Bawen – Semarang T0 552011008 BAB I

0 1 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Pembuatan Sistem Pencatatan Tagihan Pembelian Kredit PT. Purinusa Ekapersada Bawen – Semarang T0 552011008 BAB IV

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Pembuatan Sistem Pencatatan Tagihan Pembelian Kredit PT. Purinusa Ekapersada Bawen – Semarang T0 552011008 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Pembuatan Sistem Pencatatan Tagihan Pembelian Kredit PT. Purinusa Ekapersada Bawen – Semarang

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Pembuatan Sistem Pencatatan Tagihan Pembelian Kredit PT. Purinusa Ekapersada Bawen – Semarang

0 0 22

T0__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Laporan Hasil Tagihan PT. Purinusa Ekapersada Bawen – Semarang T0 BAB I

0 0 5

T0 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Laporan Hasil Tagihan PT. Purinusa Ekapersada Bawen – Semarang

0 0 29

T0 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Laporan Hasil Tagihan PT. Purinusa Ekapersada Bawen – Semarang

0 0 16

T0__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Laporan Hasil Tagihan PT. Purinusa Ekapersada Bawen – Semarang T0 BAB V

0 0 1

T0__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Laporan Hasil Tagihan PT. Purinusa Ekapersada Bawen – Semarang T0 BAB II

0 0 6