PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU.

(1)

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA

PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL

PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP

SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknologi Agroindustri di Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh

MUKHSINATUNISA ISHAK NIM 1103487

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

MUKHSINATUNISA ISHAK

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I,

Dr. Jaja Kustija, M.Sc NIP. 19591211985031022

Pembimbing II,

Mustika NH., S.T.P., M.Si. NIP. 198401252012122002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri


(3)

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengembangan Modul Elektronik Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Dan Perikanan Untuk Kelas X TPHP SMK Negeri 2 Indramayu” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2015

Yang membuat pernyataan,


(4)

ABSTRAK

Penelitian ini diawali dengan studi pendahuluan berupa wawancara dengan guru mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan tentang kurangnya sumber belajar. Sumber belajar yang dikembangkan berupa modul elektronik yang berisikan video teknik langkah kerja serta gambar-gambar terkait materi prinsip teknik laboratorium. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan Research and development (R&D) meliputi identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk skala kecil, revisi produk, uji coba pemakaian skala besar dan produk final media. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil validasi oleh ahli materi, media dan bahasa serta uji coba bahwa modul elektronik pada mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan yang dikembangkan telah memenuhi syarat dan layak digunakan sebagai bahan ajar siswa kelas X TPHP.


(5)

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This study begins with a preliminary study in the form of interviews with subject teachers basic quality control of agricultural and fishery about the lack of learning resources. Learning resources developed in the form of an electronic module which contains video engineering work steps as well as pictures of related materials laboratory engineering principles. The method used is quantitative method with the approach of Research and development (R&D) includes the identification of the potential and problems, data collection, product design, design validation, design revisions, product trials small scale, product revision, testing the use of large scale and the final product media. From the research that has been done, the results obtained material validation by experts, media and languages and trials that the electronic modules in the basic subjects of quality control of agricultural and fishery developed are qualified and fit for use as teaching material class X TPHP.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Struktur Organisasi Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Media Pembelajaran ... 5

2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran ... 5

2.1.2 Fungsi Media Pembelajaran ... 5

2.1.3 Jenis Media Pembelajaran ... 7

2.2 Modul ... 8

2.2.1 Pengertian Modul... 8

2.2.2 Modul Elektronik ... 8

2.2.3 Kriteria Modul ... 9

2.2.4 Prosedur Penyusunan Modul ... 10

2.2.5 Struktur Penulisan Modul ... 11

2.3 Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan ... 13

2.4 Penelitian yang Relevan ... 13


(7)

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian ... 16

3.2 Rencana Penelitian ... 18

3.3 Definisi Operasional ... 18

3.4 Instrumen Penelitian ... 19

3.5 Teknik Analisis Data ... 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24

1. Identifikasi Potensi dan Masalah ... 24

2. Pengumpulan Data ... 25

3. Desain Produk ... 25

4. Validasi Desain ... 31

5. Uji Coba Skala Kecil ... 42

6. Uji Coba Skala Besar ... 45

7. Produk Final Media ... 47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 48

5.1 Simpulan ... 48

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Peneliti ... 15

Gambar 3.1 Langkah-langkah Research and Development (R&D)... 16

Gambar 4.1 Tahap Desain Modul Elektronik ... 26

Gambar 4.2 Cover ... 26

Gambar 4.3 Kata Pengantar ... 26

Gambar 4.4 Daftar Isi ... 27

Gambar 4.5 Peta Konsep ... 27

Gambar 4.6 Cara Menggunakan Modul ... 27

Gambar 4.7 Tes Awal ... 28

Gambar 4.8 Pendahuluan ... 28

Gambar 4.9 Uraian Materi ... 28

Gambar 4.10 Rangkuman... 29

Gambar 4.11 Contoh Soal ... 29

Gambar 4.12 Kunci Jawaban ... 29

Gambar 4.13 Glosarium ... 30

Gambar 4.14 Tes Akhir ... 30

Gambar 4.15 Daftar Pustaka ... 30

Gambar 4.16 Sampul belakang ... 31

Gambar 4.17 Histogram Skor Rata-rata Hasil Validasi Materi ... 32

Gambar 4.18 Histogram Skor Rata-rata Hasil Validasi Media ... 39

Gambar 4.19 Perbaikan Penggunaan Warna ... 40

Gambar 4.20 Perbaikan Tata Letak Penulisan Gambar ... 40

Gambar 4.21 Ukuran Pita ... 41

Gambar 4.22 Histogram Skor Rata-rata Hasil Validasi Bahasa ... 42


(9)

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Validasi untuk Ahli Materi ... 19

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Validasi untuk Ahli Media ... 19

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Validasi untuk Ahli Bahasa... 20

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Tanggapan Siswa ... 21

Tabel 3.5 Skala Likert Kuesioner Validasi ... 21

Tabel 3.6 Tingkat Ketercapaian ... 22

Tabel 3.7 Skor Kuesioner Tanggapan Siswa ... 22

Tabel 3.8 Klasifikasi Interpretasi Kuesioner Tanggapan Siswa ... 23

Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi ... 32

Tabel 4.2 Saran Berdasarkan Validator Materi ... 37

Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli Media... 38

Tabel 4.4 Hasil Validasi Ahli Bahasa ... 41

Tabel 4.5 Hasil Kuesioner Tanggapan Siswa Uji Coba Skala Kecil ... 43


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 52

Lampiran 2. Wawancara Studi Pendahuluan ... 54

Lampiran 3. Validasi Ahli Materi ... 55

Lampiran 4. Validasi Ahli Media... 58

Lampiran 5. Validasi Ahli Bahasa ... 62

Lampiran 6. Kuesioner Tanggapan Siswa ... 65

Lampiran 7. Skor Validasi Ahli Media ... 67

Lampiran 8. Skor Validasi Ahli Materi... 70

Lampiran 9. Skor Validasi Ahli Bahasa ... 74

Lampiran 10. Data Kuesioner Tanggapan Siswa ... 76


(11)

1

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Standar kelulusan atau ketuntasan belajar siswa di SMK Negeri 2 Indramayu menggunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mengetahui bahwa siswa sudah mencapai tujuan minimal dalam pembelajaran. KKM berfungsi sebagai acuan bagi siswa untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, KKM berfungsi juga sebagai instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran.

Kemampuan siswa berbeda-beda dalam menyerap materi. Hal tersebut tergambar dari hasil Ujian Tengah Semester (UTS) pada mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan yang menggunakan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 menunjukkan bahwa 23 siswa atau 65,71% mendapat nilai dibawah standar. Kenyataan ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan masih belum optimal.

Salah satu upaya pada tahap awal untuk menciptakan proses pembelajaran yang optimal sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa yaitu salah satunya dibutuhkan kompetensi guru dalam merancang bahan ajar. Sedangkan untuk peserta didik diperlukan sumber belajar untuk mempermudah dalam menggali informasi. Sumber belajar yang biasa digunakan dalam pembelajaran diantaranya adalah modul elektronik.

Berdasarkan wawancara dan hasil pengamatan selama Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMKN 2 Indramayu, salah satu penyebab kurang optimalnya proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan yaitu keberadaan sumber belajar yang masih sangat kurang. Guru pada mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan menyatakan bahwa sudah terdapat modul di SMKN 2 Indramayu, namun modul tersebut sudah lama tidak digunakan karena materi dalam modul belum sesuai dengan kurikulum 2013 yang saat ini digunakan. Peran


(12)

2

perpustakaan di SMKN 2 Indramayu pun merupakan penyebab kurangnya sumber belajar bagi siswa kelas X TPHP, karena tidak adanya buku-buku yang terkait mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan sehingga pemahaman siswa kelas X TPHP kurang berkembang. Seperti yang sudah dipaparkan, kurang berkembangnya pemahaman siswa pada mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan terlihat dari hasil belajar yang diukur melalui UTS. Setelah dilakukan evaluasi soal UTS, sebagian besar siswa tidak dapat menjawab dengan tepat pada materi prinsip teknik laboratorium. Kurangnya perlengkapan alat-alat laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) di SMKN 2 Indramayu dan tidak adanya kegiatan praktikum merupakan kendala yang menyebabkan siswa sulit memahami dan membayangkan terkait materi yang dijelaskan.

Mengingat karakteristik dalam mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan yaitu mempelajari teknik kerja alat laboratorium, maka perlunya penyampaian materi berupa teknik langkah-langkah yang disajikan dengan menggunakan video tutorial agar siswa dapat memahami materi dengan jelas tanpa kebingungan karena petunjuk verbal yang memungkinkan salah penafsiran. Sebagai upaya pemecahan masalah tersebut maka tentunya pemilihan modul elektronik ini cukup sesuai. Selain video, di dalam modul elektronik yang akan disusun dilengkapi juga gambar-gambar alat laboratorium sehingga siswa mudah untuk memahami dan menerapkannya.

Penggunaan modul elektronik dalam proses pembelajaran ini selanjutnya berfungsi untuk proses pembelajaran secara mandiri. Oleh karena itu modul elektronik harus berisikan materi yang mudah dipahami oleh siswa dan disertai pula dengan latihan-latihan soal dan tes formatif. Selain itu, modul dapat memberikan contoh-contoh langsung dan nyata yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari.


(13)

3

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan penelitian tentang pengembangan bahan ajar berupa modul elektronik. Sehingga judul penelitian yang diangkat adalah “Pengembangan Modul Elektronik Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan Untuk Kelas X TPHP SMK Negeri 2 Indramayu”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana mengembangkan modul elektronik pada mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan?

2. Apakah modul elektronik pada mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan memenuhi syarat dan layak sebagai bahan ajar untuk siswa SMK kelas X TPHP?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. Mengembangkan modul elektronik pada mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan

2. Mengetahui modul elektronik pada mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan memenuhi syarat dan layak sebagai bahan ajar untuk siswa SMK kelas X TPHP.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penilitian ini adalah:

1. Modul elektronik dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan yang akan disusun meliputi kompetensi dasar menerapkan prinsip teknik laboratorium.


(14)

4

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, diantaranya:

1. Bagi siswa, meningkatkan minat belajar dan membantu siswa memahami materi pada pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan. 2. Bagi guru, sebagai sarana bahan ajar yang inovatif sehingga dapat membuat

pembelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan menjadi mudah dan menyenangkan.

3. Bagi peneliti, menjadi pengalaman berharga sebagai calon guru profesional yang dapat dijadikan masukkan untuk membuat bahan ajar kontekstual.

1.6 Struktur Organisasi Penulisan

Struktur organisasi penulisan skripsi diuraikan menjadi lima bagian dalam 5 (lima) bab. Adapun kelima bab tersebut adalah Bab I yang berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II berisi tentang dasar teori. Bab III tempat dan waktu penelitian serta metode penelitian. Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan. Bab V berisi tentang simpulan dan saran dari pembahasan yang telah dipaparkan.


(15)

16

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pada penelitian ini digunakan instrumen penelitian yang menghasilkan data berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan atau

Research and Development (R&D). Pendekatan R&D dipilih karena penelitian

yang dilakukan adalah mengembangkan suatu produk berupa modul sebagai media dalam proses pembelajaran. Produk yang dkembangkan adalah modul dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan berbasis gambar untuk materi menerapkan prinsip teknik laboratorium. Langkah-langkah Research and

Development (R&D) menurut Sugiyono (2011) adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Langkah-langkah Research and Development (R&D) (sumber: Sugiyono, 2011 dengan modifikasi)

1. Potensi dan Masalah

Tahap ini meliputi kegiatan pencarian informasi awal mengenai permasalahan yang ada. Pada program keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) SMKN 2 Indramayu khususnya kelas X,

Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain

Uji Coba Produk Skala Kecil

Revisi Produk Uji Coba Pemakaian Skala

Besar

Produk Final


(16)

17

keberadaan sumber belajar yang masih sangat kurang. Berdasarkan hasil UTS pada mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan dapat disimpulkan bahwa 23 orang atau 65,71% nilai siswa masih belum mencapai angka KKM.

2. Pengumpulan Data

Tahap ini membutuhkan literatur-literatur sebagai acuan dalam penyusunan pengembangan modul elektronik. Studi literatur didapatkan dari buku, jurnal atau dokumen serta hasil survei yang relevan dengan bahan ajar atau materi menerapkan prinsip teknik laboratorium.

3. Desain Produk

Pada tahap ini desain produk meliputi menentukan kompetensi dasar yaitu menerapkan prinsip teknik laboratorium, mencari bahan-bahan pendukung misalnya gambar sampai merancang modul elektronik pada mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan.

4. Validasi Desain

Validasi dilakukan untuk menilai tingkat ketepatan dan kebenaran modul dilihat dari sisi kegunaannya sebagai salah satu bahan ajar. Tahap validasi menggunakan kuisioner yang dilakukan oleh validator. Validasi dilakukan oleh dosen ahli materi, ahli media dan ahli bahasa.

5. Revisi Desain

Produk atau modul yang telah diuji oleh validator diperbaiki apabila terdapat kekurangan.

6. Uji Coba Produk Skala Kecil

Tahap uji coba produk skala kecil dilakukan kepada 8 siswa SMKN 2 Indramayu kelas X TPHP yang bertujuan untuk melhat kelayakan penggunaan modul pada mata pelajaran dasar proses pengolahan hasil pertanian.

7. Revisi Produk


(17)

18

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8. Uji Coba Pemakaian Skala Besar

Modul yang telah dilakukan perbaikan diterapkan kepada siswa kelas X TPHP yang berjumlah 35 siswa.

9. Produk Final

Tahap ini produk atau modul siap digunakan dalam proses pembelajaran.

3.2 Rencana Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kabupaten Indramayu Jawa Barat.

3.2.2 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas X TPHP 1 SMK Negeri 2 Indramayu pada semester genap, tahun ajaran 2014-2015 dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah pengembangan modul elektronik pada mata pelajaran dasar pengendalian mutu hasil pertanian dan perikanan untuk kelas X TPHP SMK Negeri 2 Indramayu.

3.3 Definisi Operasional

Pada bagian ini menjelaskan beberapa definisi yang digunakan dalam menjelaskan penelitian agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul

penelitian. Judul penelitian yaitu: “Pengembangan Modul Elektronik Pada

Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan Untuk Kelas X TPHP SMK Negeri 2 Indramayu”.

3.3.1 Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan atau research and development (R&D) adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik (Sukmadinata, 2009). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian pengembangan merupakan sebuah proses dalam penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk bahan ajar yang sudah ada. Pengembangan dalam penelitian ini adalah menyempurnakan


(18)

19

produk berdasarkan literatur-literatur yang berkaitan dengan materi menerapkan prinsip teknik laboratorium.

3.3.2 Modul Elektronik

Modul elektronik yaitu media pembelajaran yang memuat satu unit konsep dari bahan pelajaran yang ditampilkan dengan menggunakan piranti elektronik salah satunya adalah komputer. Modul elektronik diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran yang efisien, efektif, dan interaktif.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam instrumen penelitian ini yaitu berupa kuesioner validasi ahli materi, ahli media, ahli bahasa dan kuesioner tanggapan siswa. Kuesioner tanggapan siswa diberikan pada saat uji coba produk skala kecil dan uji coba pemakaian skala besar.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Validasi untuk Ahli Materi

Aspek Indikator

Kelayakan isi Kesesuaian materi dengan SK dan KD

Keakuratan materi

Pendukung materi pembelajaran Kemutakhiran materi

(Sumber: BSNP, 2008)

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Validasi untuk Ahli Media

Aspek Komponen Indikator Komponen

Kelayakan kegrafikan Ukuran modul Ukuran fisik modul Desain sampul

modul

Tata letak sampul modul

Huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca


(19)

20

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek Komponen Indikator Komponen

Desain isi modul Konsistensi tata letak Unsur tata letak harmonis Unsur tata letak lengkap

Tata letak mempercepat pemahaman

Tipografi isi buku sederhana Tipografi mudah dibaca

Tipografi isi buku memudahkan pemahaman

Ilustrasi si (Sumber: BSNP, 2008)

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Validasi untuk Ahli Bahasa

Aspek Indikator

Lugas Ketepatan struktur kalimat Kefektifan kalimat

Kebakuan istilah

Komunikatif Pemahaman terhadap pesan atau informasi Dialogis dan interaktif Kemampuan memotivasi peserta didik

Kemampuan mendorong berpikir kritis Kesesuaian dengan

perkembangan peserta didik

Kesesuian dengan perkembangan intelektual peserta didik

Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional peserta didik

Kesesuaian dengan kaidah bahasa

Ketepatan bahasa

Penggunaan istilah, simbol, atau ikon

Ketepatan ejaan

Konsistensi penggunaan istilah

Konsistensi penggunaan simbol atau ikon (Sumber: BSNP, 2008)


(20)

21

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Tanggapan Siswa

Aspek Indikator

Tampilan Kejelasan teks

Kejelasan gambar Kemenarikan gambar

Kesesuaian gambar dengan materi Penyajian materi Penyajian materi

Kejelasan kalimat Kejelasan istilah

Kesesuaian contoh dengan materi

Manfaat Kemudahan belajar

Ketertarikan menggunakan modul Penngkatan motivasi belajar (Sumber: BSNP, 2008)

3.5 Teknik Analisis Data 3.5.1 Kuesioner Validasi

Teknik pengolahan data kuesioner validasi menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena (Sugiyono, 2011). Berikut merupakan skala likert untuk kuesioner validasi:

Tabel 3.5 Skala Likert Kuesioner Validasi

Penilaian Skor

Sangat Baik 4

Baik 3

Kurang Baik 2

Sangat Tidak Baik 1 (Sumber: Arikunto 2012)


(21)

22

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian hasil data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik dengan presentase keberhasilannya dan interpretasi skornya. Rumus yang digunakan untuk menghitung presentase keberhasilannya dan interpretasi skornya adalah sebagai berikut:

P =

... (3.1)

Keterangan: P = Presentase skor

f = Jumlah skor yang diperoleh N = Jumlah skor maksimum

Tabel 3.6 Tingkat Ketercapaian

Tingkat Pencapaian Interpretasi Keterangan

82% ≤ P < 100% Sangat Layak Revisi

63% ≤ P < 82% Layak Revisi

44% ≤ P < 63% Kurang Layak Revisi

25% ≤ P < 44% Tidak Layak Revisi

Keterangan: P = Persentase Skor

(Sumber: Sudjana 2005 dengan modifikasi)

3.5.2 Kuesioner Tanggapan Siswa

Lembar kuesioner tanggapan siswa menggunakan skala likert. Berikut tabel skala likert untuk Lembar kuesioner tanggapan siswa:

Tabel 3.7 Skor Kuesioner Tanggapan Siswa

Skala Likert Pernyataan Positif

SS (Sangat Setuju) 4

S (Setuju) 3

TS (Tidak Setuju) 2

STS (Sangat Tidak Setuju) 1

(Sumber: Arikunto 2012)

Data yang diperoleh kemudian dihitung skor total dari jawaban pada masing-masing siswa dengan rumus yang sudah dipaparkan pada perhitungan


(22)

23

kuesioner validasi. Berikut klasifikasi interpretasi perhitungan presentase kuesioner tanggapan siswa.

Tabel 3.8 Klasifikasi Interpretasi Kuesioner Tanggapan Siswa

Rentang Presentase Interpretasi

82% - 100% Sangat baik

63% - 81% Baik

44% - 62% Kurang baik

25% - 43% Tidak baik


(23)

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang diperoleh, maka simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini yaitu:

a. Modul elektronik pada mata pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan yang dikembangkan melalui tahap desain produk, validasi desain, revisi desain dan uji coba.

b. Berdasarkan pemaparan hasil validasi oleh ahli materi, media dan bahasa serta uji coba bahwa Modul elektronik pada mata pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan yang dikembangkan telah memenuhi syarat dan layak digunakan sebagai bahan ajar siswa kelas X TPHP.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, terdapat beberapa saran untuk pengembangan bahan ajar selanjutnya. Adapun saran-saran yang disampaikan yaitu:

1. Modul elektronik Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan diterapkan dalam pembelajaran dengan mengkombinasikan berbagai metode pembelajaran.

2. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan modul elektronik Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan.


(24)

26

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Asyhar, Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.

Jakarta: Referensi Jakarta.

Azhar, Arsyad. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Rineka Cipta.

BSNP. (2008). Aspek Kelayakan Modul. Jakarta: BSNP.

Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2013). Dasar Pengendalian

Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan Kelas X Jilid 1. Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Mulyanta dan Marlon. (2009). Tutorial Membangun Multimedia Interaktif

Media Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Rusmawati, Dea Aisyah. (2014). Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran

Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di SMK Negeri 1 Bojongpicung.

(Skripsi). Pendidikan Teknologi Agroindustri. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sitepu, B.P. (2006). Penyusunan Buku Pelajaran. Jakarta: Verbum Publishing. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Sudjana N. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. (2006). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Raja Grafindo Persada.


(25)

26

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suryadie, Dede. (2014). Pengembangan Modul Elektronik IPA Terpadu Tipe

Shared Untuk Siswa Kelas VIII SMP/MTS. (Skripsi). Pendidikan Fisika. UIN

Sunan Kalijaga.

Widodo, Chomsin dan Jasmadi. (2008). Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis

Kompetensi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Widyasari, Asteria Dita. (2013) Pengembangan Modul Kontekstual Fisika

Berbasis Gambar Sebagai Bahan Ajar Untuk Kelas IX Semester Genap.

(Skripsi). Pendidikan Fisika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Jakarta.


(1)

21

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Tanggapan Siswa

Aspek Indikator

Tampilan Kejelasan teks

Kejelasan gambar Kemenarikan gambar

Kesesuaian gambar dengan materi

Penyajian materi Penyajian materi

Kejelasan kalimat Kejelasan istilah

Kesesuaian contoh dengan materi

Manfaat Kemudahan belajar

Ketertarikan menggunakan modul Penngkatan motivasi belajar (Sumber: BSNP, 2008)

3.5 Teknik Analisis Data

3.5.1 Kuesioner Validasi

Teknik pengolahan data kuesioner validasi menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena (Sugiyono, 2011). Berikut merupakan skala likert untuk kuesioner validasi:

Tabel 3.5 Skala Likert Kuesioner Validasi

Penilaian Skor

Sangat Baik 4

Baik 3

Kurang Baik 2

Sangat Tidak Baik 1


(2)

Kemudian hasil data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik dengan presentase keberhasilannya dan interpretasi skornya. Rumus yang digunakan untuk menghitung presentase keberhasilannya dan interpretasi skornya adalah sebagai berikut:

P =

...

(3.1) Keterangan: P = Presentase skor

f = Jumlah skor yang diperoleh

N = Jumlah skor maksimum

Tabel 3.6 Tingkat Ketercapaian

Tingkat Pencapaian Interpretasi Keterangan

82% ≤ P < 100% Sangat Layak Revisi

63% ≤ P < 82% Layak Revisi

44% ≤ P < 63% Kurang Layak Revisi 25% ≤ P < 44% Tidak Layak Revisi Keterangan: P = Persentase Skor

(Sumber: Sudjana 2005 dengan modifikasi)

3.5.2 Kuesioner Tanggapan Siswa

Lembar kuesioner tanggapan siswa menggunakan skala likert. Berikut tabel skala likert untuk Lembar kuesioner tanggapan siswa:

Tabel 3.7 Skor Kuesioner Tanggapan Siswa

Skala Likert Pernyataan Positif

SS (Sangat Setuju) 4

S (Setuju) 3

TS (Tidak Setuju) 2

STS (Sangat Tidak Setuju) 1

(Sumber: Arikunto 2012)

Data yang diperoleh kemudian dihitung skor total dari jawaban pada masing-masing siswa dengan rumus yang sudah dipaparkan pada perhitungan


(3)

23

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kuesioner validasi. Berikut klasifikasi interpretasi perhitungan presentase kuesioner tanggapan siswa.

Tabel 3.8 Klasifikasi Interpretasi Kuesioner Tanggapan Siswa

Rentang Presentase Interpretasi

82% - 100% Sangat baik

63% - 81% Baik

44% - 62% Kurang baik

25% - 43% Tidak baik


(4)

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang diperoleh, maka simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini yaitu:

a. Modul elektronik pada mata pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan yang dikembangkan melalui tahap desain produk, validasi desain, revisi desain dan uji coba.

b. Berdasarkan pemaparan hasil validasi oleh ahli materi, media dan bahasa serta uji coba bahwa Modul elektronik pada mata pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan yang dikembangkan telah memenuhi syarat dan layak digunakan sebagai bahan ajar siswa kelas X TPHP.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, terdapat beberapa saran untuk pengembangan bahan ajar selanjutnya. Adapun saran-saran yang disampaikan yaitu:

1. Modul elektronik Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan diterapkan dalam pembelajaran dengan mengkombinasikan berbagai metode pembelajaran.

2. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan modul elektronik Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan.


(5)

26

Mukhsinatunisa Ishak, 2015

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Asyhar, Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.

Jakarta: Referensi Jakarta.

Azhar, Arsyad. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Rineka Cipta.

BSNP. (2008). Aspek Kelayakan Modul. Jakarta: BSNP.

Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2013). Dasar Pengendalian

Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan Kelas X Jilid 1. Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Mulyanta dan Marlon. (2009). Tutorial Membangun Multimedia Interaktif

Media Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Rusmawati, Dea Aisyah. (2014). Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran

Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di SMK Negeri 1 Bojongpicung.

(Skripsi). Pendidikan Teknologi Agroindustri. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sitepu, B.P. (2006). Penyusunan Buku Pelajaran. Jakarta: Verbum Publishing. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Sudjana N. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. (2006). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Raja Grafindo Persada.


(6)

Suryadie, Dede. (2014). Pengembangan Modul Elektronik IPA Terpadu Tipe

Shared Untuk Siswa Kelas VIII SMP/MTS. (Skripsi). Pendidikan Fisika. UIN

Sunan Kalijaga.

Widodo, Chomsin dan Jasmadi. (2008). Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis

Kompetensi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Widyasari, Asteria Dita. (2013) Pengembangan Modul Kontekstual Fisika

Berbasis Gambar Sebagai Bahan Ajar Untuk Kelas IX Semester Genap.

(Skripsi). Pendidikan Fisika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Jakarta.