PENGEMBANGAN MODUL PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DI SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG.

(1)

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATA PELAJARAN

DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DI

SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Teknologi Agroindustri di Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh

Dea Aisyah Rusmawati NIM. 1005384

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATA PELAJARAN

DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DI

SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG

Oleh

Dea Aisyah Rusmawati

Sebuah skripsi yang diiajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Dea Aisyah Rusmawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ...i

ABSTRAK ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMAKASIH ...iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ...1

A.Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...3

C. Rumusan Masalah ...3

D. Batasan Masalah ...4

E. Definisi Operasional ...4

F. Tujuan Penelitian ...5

G. Manfaat Penelitian ...5

BAB II KAJIAN TEORI ...6

A. Hakekat Belajar dan Mengajar ...6

B. Media Pembelajaran ...8

C. Modul Sebagai Media Pembelajaran ...10

D. Hasil Belajar ...13

BAB III METODOLOGIPENELITIAN...15

A. Metode dan Pendekatan Penelitian ...15

B. Prosedur Penelitian ...16

C. Populasi dan Samnpel ...18

D. Kerangka Berfikir ...18

E. Teknik Pengumpulan Data ...19

F. Instrumen Peneltian ...20


(5)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...24

A. Identifikasi Potensi dan Masalah ...24

B. Pengumpulan Data ...24

C. Desain Media ...26

D. Validasi Desain dan Revisi Media ...26

E. Uji Coba Skala Kecil dan Revisi Media ...30

F. Penerapan Skala Besar ...33

G. Produk Final Media ...36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...38

A. Simpulan ...38

B. Saran ...38

DAFTAR PUSTAKA ...39


(6)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. One-Shot Case Study ...15

Gambar 3.2. Langkah-Langkah Penggunaan Metode R&D ...16

Gambar 4.1. Revisi Layout Halaman Modul ...27

Gambar 4.2. Peta Kompetensi Modul ...27

Gambar 4.3. Revisi Gambar Modul ...29

Gambar 4.4. Diagram Batang Hasil Postest Uji Coba Skala Kecil ...33


(7)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Skor Angket Tanggapan Siswa ... 20

Tabel 3.2. Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Presentase Angket ... 21

Tabel 3.3. Skala Likert Angket Validasi Kelayakan Media... 21

Tabel 3.4. Interpretasi Skor Kelayakan Media... 22

Tabel 3.5. Rubrik Skor ... 23

Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Potensi dan Masalah ... 24

Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa Uji Coba Skala Kecil .. 31

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Postest Uji Coba Skala Kecil ... 32

Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa Penerapan Skala Besar 34 Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Hasil Postest Penerapan Skala Besar ... 35


(8)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP……… 42

Lampiran 2. Lembar Penilaian Ahli Materi………. 46

Lampiran 3. Lembar Penilaian Ahli Media………. 50

Lampiran 4. Lembar Penilaian Ahli Bahasa……… 54

Lampiran 5. Angket Tanggapan Siswa Terhapap Penggunaan Modul.. 56

Lampiran 6. Skor Penilaian Media………. 58

Lampiran 7. Data Angket Tanggapan Siswa………. 64

Lampiran 8. Data Hasil Postest……….. 67

Lampiran 9. Kartu Bimbingan Skripsi………. 69

Lampiran 10. SK Dosen Pembimbing……….. 72

Lampiran 11. Surat Keterangan Selesai Penelitian……… 74


(9)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul yang layak diterapkan pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian serta untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi dengan penerapan modul. Metode penelitian yang digunakan adalah metode R&D (Research and development), yang meliputi identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, validasi desain media, revisi desain media, uji coba media skala kecil, revisi desain media, penerapan skala besar, dan produk final media. Kelayakan media ditentukan dari hasil validasi yang terdiri atas validasi media, validasi materi, validasi bahasa, serta angket tanggapan siswa. Pada modul ini diambil sebuah topik mengenai pengendalian mutu hasil pertanian yakni Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Modul untuk Mata Pelajaran Pengendalian Mutu Hasil Pertanian ini dinyatakan layak untuk diterapkan pada pembelajaran. Hal ini ditunjukan oleh skor yang diberikan oleh validator media, materi, dan bahasa dengan skor persentase berturut-turut 71,55 % (layak), 83,01 (sangat layak), dan 79,17 % (layak). Berdasarkan angket tanggapan siswa, dapat dilihat bahwa modul ini membuat materi mudah dimengerti dan membuat belajar menjadi tidak membosankan. Hasil postest menunjukan 91,43 % siswa telah mencapai KKM dengan nilai yang paling sering muncul adalah pada interval 85 – 90.

Kata kunci: pengembangan media pembelajaran, modul, pengendalian mutu, HACCP


(10)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The aims of this research is to develop a feasible modules implemented on the

subject of Basic Quality Control Agricultural Products, also to find out student’s

understanding of the material by the application module. The research method used was a Research and Development (R&D), which includes the identification of the potential and problems, data collection, validation media design, media design revisions, trials a small-scale media, media design revisions, implementation of large-scale, and the final product of media. Feasibility of media is determined from the results of the validation media consisting of media validation, material validation, validation of language, and student’s questionnaire responses. This module taken a topic concerning the quality control of agricultural products that is Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Modules for subject of Basic Quality Control Agricultural Products is declared feasible to apply on learning process. This is shown by the scores given by the validator media, materials, and language with a percentage score are 71.55% (feasible), 83.01 (very feasible), and 79.17% (feasible). Based on the questionnaire responses of students, it can be seen that this module makes the material easy to understand and makes learning become not boring. Posttest results showed 91.43% of students have achieved KKM with the most frequent value is at 85-90.

Keywords: Development of instructional media, modules, quality control, HACCP


(11)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa serta unsur-unsur yang ada di dalamnya. Guru mempunyai peranan yang penting dalam mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran. Seorang guru bukan hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, namun guru harus mampu menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan pembelajaran berlangsung secara aktif.

Kurikulum 2013 yang kini diberlakukan telah membuat adanya suatu pergeseran dimana proses pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru (teacher

centered). Pengelola institusi pendidikan semakin menyadari perlunya

pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Perubahan proses pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat aktif, interaktif, dan kreatif dalam proses pembelajaran.

Sebagaimana kita ketahui siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dituntut untuk dapat memasuki dunia kerja dan dunia usaha. Oleh sebab itu siswa harus memiliki ketrampilan untuk menghadapi tuntutan tersebut. SMK mempunyai Mata Pelajaran Produktif untuk menyiapkan lulusan menjadi tenaga kerja. Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian merupakan salah satu Mata Pelajaran Produktif yang diterima siswa SMK Jurusan Agribisnis Hasil Pertanian kelas X di SMK Negeri 1 Bojongpicung.

Mata Pelajaran Pengendalian Mutu Hasil Pertanian merupakan pelajaran yang penting karena pelajaran ini merupakan dasar bagi siswa untuk terjun ke dunia industri maupun dunia usaha. Dalam industri, quality control merupakan salah satu contoh pekerjaan yang menerapkan dasar dari Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian. Begitupun ketika siswa memilih terjun untuk memasuki dunia usaha, maka dasar ilmu dalam pemilihan bahan baku serta pengolahan dapat dimiliki apabila mereka dapat memahami mata pelajaran ini dengan baik.


(12)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu materi yang terdapat pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian adalah pengendalian proses. Pengendalian proses ini sangat penting karena seiring perkembangan teknologi dan persiapan industri dalam menghadapi persaingan global telah berdampak pada tuntutan mutu dan keamanan pangan yang semakin ketat. Untuk memenuhi tuntutan tersebut dikenal suatu sistem pengendalian proses yang berfokus pada pencegahan bahaya, yakni HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).

Karakteristik dari Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian ini diantaranya adalah: 1) Tidak ada praktikum, 2) Materi berisi konsep dan teori yang harus hafalan, 3) Murid menganggap mata pelajaran ini sulit. Karakteristik-karakteristik tersebut tentu akan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar.

Hasil observasi di SMK Negeri 1 Bojongpicung, diketahui bahwa banyak siswa merasa tidak tertarik untuk belajar Dasar Pengendaian Mutu Hasil Pertanian dengan alasan bahwa mereka tidak faham dengan materi yang diajarkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil Ujian Tengah Semester (UTS) semester genap pada tahun 2014. Hasil UTS pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian menunjukan bahwa siswa yang mencapai nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 28 orang atau 58,33 %, dengan KKM pada nilai 75. Siswa yang tidak mencapai nilai KKM adalah 20 orang atau 41,67 % (SMK Negeri 1 Bojongpicung).

Hasil observasi juga menunjukan belum adanya buku ajar yang dapat menunjang siswa dalam memahami Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian. Sumber belajar hanya mengandalkan materi yang disampaikan guru melalui Microsoft Power Point yang ditayangkan melalui LCD. Selama pembelajaran, siswa cenderung hanya mendengar, melihat, dan mencatat materi yang disampaikan.

Daya baca siswa dapat menjadi pendukung kegiatan belajar secara mandiri. Siswa dalam belajar Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian memerlukan pemahaman yang baik yang dapat dimulai dengan membaca. Tidak


(13)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersedianya buku ajar akan berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam membaca. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat digunakan bahan ajar cetak berupa modul.

Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik, mencakup isi materi, metode, evaluasi dan dapat digunakan secara mandiri (Depdiknas, 2007). Dengan adanya modul ini siswa dapat belajar secara mandiri dengan atau tanpa bimbingan guru. Siswa dapat lebih menggali pemahaman dalam Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian tanpa hanya mengandalkan materi yang disampaikan oleh guru. Mulyasa (2006) mengemukakan secara singkat tujuan utama sistem modul yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran di sekolah baik waktu, dana, fasilitas, maupun tenaga guna mencapai tujuan secara optimal.

Berdasarkan data dan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian mengenai: “Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian di SMK Negeri 1 Bojongpicung”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya pengembangan media pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memahami materi pembelajaran.

2. Hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian rendah.

C.Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan modul yang layak diterapkan pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian?

2. Seberapa besar pemahaman siswa pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dengan penerapan modul?


(14)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, serta rumusan masalah di atas, penelitian ini akan dibatasi sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian, yakni pada standar kompetensi Menerapkan Konsep Mutu Hasil Pertanian dan Pengendalian Mutu Hasil Pertanian. Penelitian dilakukan pada Mata Pelajaran ini karena siswa merasa kesulitan untuk memahami materi dan tidak tersedianya buku ajar yang dapat menunjang pembelajaran.

2. Penelitian dilakukan pada kompetensi dasar menjelaskan pengertian dan peranan pengendalian mutu hasil pertanian. Pengendalian mutu difokuskan pada salah satu sistem manajemen pangan yakni Hazard Analysis Critical

Control Point (HACCP).

3. Pemahaman siswa terhadap Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian diukur dengan postest yang diberikan terhadap siswa.

E.Definisi Operasional

Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman maka perlu diberikannya definisi operasional yaitu :

1. Pengembangan Modul

Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik. Modul mencakup isi materi, metode, evaluasi dan dapat dapat digunakan secara mandiri. Di dalam modul dilengkapi petunjuk untuk belajar mandiri.

2. Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian

Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu merupakan salah satu pelajaran produktif yang diberikan pada siswa kelas X SMK N 1 Bojongpicung. Mata Pelajaran ini merupakan bagian dari kelompok pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK). Mata Pelajaran ini mempelajari materi-materi yang


(15)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berhubungan dengan konsep mutu hasil pertanian, pengertian dan peranan pengendalian mutu hasil pertanian

F. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Mengembangkan modul yang layak diterapkan pada Mata Pelajaran Pengendalian Mutu Hasil Pertanian.

2. Mengetahui pemahaman siswa pada Mata Pelajaran Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dengan penerapan modul.

G.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya yang relevan.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pengembangan modul pembelajaran.

3. Memberikan kemudahan bagi siswa dalam mempelajari dan memahami materi pembelajaran.

4. Sebagai media alternatif dalam mengajarkan materi yang lebih mudah dipahami oleh siswa.

5. Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangandalam rangka perbaikan pembelajaran di dalam kelas dan peningkatan kualitas sekolah yang diteliti. 6. Menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai calon guru sehingga dapat


(16)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan desktiptif kuantitatif. Pada penelitian ini digunakan instrumen atau alat pengumpul data yang menghasilkan data berbentuk angka (numerik). Data tersebut dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterpretasikan.

Penelitian ini dilakukan menggunakan metodepenelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). R&D adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji kefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2011). Untuk mengetahui pengaruh penerapan modul digunakan metode pre-experimental designs. Pada penelitian ini digunakan bentuk shot case study. Pada penelitian bentuk

one-shot case study ini suatu kelompok diberi perlakuan, dan selanjutnya diobservasi

hasilnya (Sugiyono, 2011). Rancangan desain penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1.One-Shot Case Study Keterangan:

X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi


(17)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Prosedur Penelitian

Prosedur yang akan dilakukan pada penelitian ini terdiri atas tahapan persiapan dan tahapan utama. Pada tahapan persiapan peneliti melakukan penentuan populasi dan sampel, persiapan pembuatan RPP, bahan ajar, dan istrumen penelitian. Pada tahapan utama peneliti melakukan tahapan pengembangan media. Prosedur penelitian pengembangan media yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Langkah-Langkah Penggunaan Metode R&D (Sugiyono 2011 dengan modifikasi)

Identifikasi Potensi

dan Masalah Pengumpulan Data Desain Media

Validasi Desain Media Revisi Desain

Media Uji Coba Media

Skala Kecil

Revisi Desain Media

Penerapan skala besar

Produk Final Media


(18)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Identifikasi potensi dan masalah

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi di SMK Negeri 1 Bojongpicung khususnya pada Jurusan Agribisnis Hasil Pertanian (AHP) sehingga potensi dan masalah dapat diketahui.

2. Pengumpulan data

Untuk pengembangan modul dibutuhkan berbagai sumber informasi sebagai panduan dalam mengembangkannya. Sumber tersebut yaitu buku-buku, e-book, silabus SMK, RPP dan jurnal penelitian yang mendukung.

3. Desain media

Pengembangan desain media dimulai dengan menentukan tujuan pembelajaran secara jelas, menyusun materi, dan membuat test. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa modul pembelajaran yang berisi materi tentang pengendalian mutu hasil pertanian.

4. Validasi desain media

Setelah media selesai dibuat maka dilakukan validasi oleh validator yang berkompeten di bidangnya. Pada penelitian ini validasi media, validasi materi, dan validasi bahasa.

5. Revisi desain meda

Media diperbaiki dan disempurnakan berdasarkan saran dari validator. 6. Uji coba media skala kecil

Media diujicobakan terhadap 8 orang siswa. 7. Revisi desain media

Media diperbaiki dan disempurnakan berdasarkan saran dari hasil uji coba skala kecil.

8. Penerapan media skala besar

Setelah media direvisi dan valid, maka media diterapkan pada siswa. 9. Produk final media


(19)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam suatu penelitian berhubungan dengan sumber data yang akan digunakan dan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Bojongpicung.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel pada populasi menggunakan metode sampling

purposive yaitu penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Pada

penelitian ini dilakukan pengembangan modul pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian sehingga penerapan modul ditujukan untuk siswa Jurusan Agribisnis Hasil Pertanian (AHP). Dari seluruh siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bojong Picung, dipilih kelas X konsentrasi AHP. Sampel yang diambil adalah sebanyak 43 siswa.

D.Kerangka Berfikir

Belajar memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. Belajar akan menimbulkan pemahaman serta perubahan tingkah laku. Keberhasilan proses pembelajaran salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai. Untuk mendapatkan hasil belajar maksimal diperlukan berbagai faktor yang menunjang. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah minat dan bakat, kurikulum, media pembelajaran yang digunakan, dan kemampuan guru dalam menyampaikan materi (Supardi, 2010)

Mata Pelajaran Pengendalian Mutu Hasil Pertanian berisi tentang konsep-konsep yang harus dipahami siswa. Mata Pelajaran ini merupakan salah satu dasar yang dapat diterapkan siswa ketika memasuki dunia usaha atau dunia kerja. Oleh


(20)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena itu perlu adanya suatu media yang dapat membantu siswa agar lebih memahami materi.

Media pembelajaran dapat merangsang minat siswa sehingga siswa tidak akan jenuh dan proses pembelajaran akan lebih menarik. Media pembelajaran juga dapat membuat materi yang disampaikan menjadi lebih mudah untuk dipahami. Modul merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Penggunaan modul dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri, sehingga proses pembelajaran tidak lagi terpaku pada guru (teacher

centered).

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada peneltian ini adalah: 1. Observasi

Peneliti melakukan observasi nonpartisipan dimana peneliti tidak terlibat langsung dalam akivitas yang menjadi sumber data penelitian dan hanya berperan sebagai pengamat (Sugiyono, 2011). Observasi dilakukan ketika tahap identifikasi potensi dan masalah.

2. Angket Validasi dan Angket Tanggapan

Pemberian angket ini bertujuan untuk meminta responden kepada responden. Pemberian angket validasi dilakukan pada tahap validasi media. Sedangkan pemberian angket tanggapan diakukan pada saat uji coba produk skala kecil dan pada penerapan skala besar.

3. Tes

Pada penelitian ini tes dilakukan pada uji coba produk skala kecil dan pada penerapan skala besar. Tes yang diberikan berupa postest yang diberikan setelah penggunaan modul dalam pembelajaran dilakukan.


(21)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Lembar validasi ahli

Lembar validasi ini terdiri atas validasi media, validasi materi, dan validasi bahasa.

2. Lembar angket tanggapan siswa

Angket tanggapan diberikan kepada siswa. Angket diberikan pada saat uji coba produk skala kecil dan pada saat penerapan skala besar.

3. Soal tes

Soal tes diberikan kepada siswa setelah dilakukan penerapan modul dalam pembelajaran.Tes yang diberikan berbentuk essay.

G.Teknik Analisis Data 1. Angket Tanggapan Siswa

Pengolahan data angket dan lembar validasi menggunakan skala Likert, berikut pemberian skor yang digunakan ( Tabel 3.1) :

Tabel 3.1 Skor Angket Tanggapan Siswa

Skala Likert Pernyataan Positif

SS (Sangat Setuju) S (Setuju) TS (Tidak Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju

4 3 2 1 Sumber: Arikunto (2012)

Setiap pernyataan diberi skor, kemudian dihitung skor total dari jawaban setiap siswa. Untuk mengukur data angket digunakan rumus berikut:


(22)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

... (3.1 )

Keterangan:

P = presentase jawaban f = frekuensi jawaban N =jumlah skor maksimum

Menurut Sudjana (2005), kriteria hasil tanggapan siswa dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:

a) Menentukan presentase skor ideal (skor maksimum), yaitu: (4:4) x100%=100%

b) Menentukan presentase skor terendah (skor minimum), yaitu: (1:4)x100% =25%

c) Menentukan range, yaitu: 100 % - 25 % = 75 %

d) Menetapkan kelas interval, yaitu : 4 (sangat baik, baik, kurang baik, tidak baik).

e) Menentukan panjang interval, yaitu: range : kelas interval = 75:4 = 18,75 % Berdasarkan perhitungan di atas, maka rentang persentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Persentase Angket

Rentang Presentase Interpretasi

82% - 100% Sangat baik

63% - 81% baik

44% - 62% Kurang baik

25% - 43% Tidak baik

2. Angket Validasi Media

Penilaian angket validasi media ini menggunakan skala likert. Adapun skala likert untuk angket validasi kelayakan media ini dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Skala Likert Angket Validasi Kelayakan Media

Skor Penilaian

0 Buruk Sekali


(23)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

... (3.2 )

2 Sedang

3 Baik

4 Sangat Baik

Sumber : Sanjaya (2013)

Untuk mengetahui persentase kelayakan media digunakan rumus menurut Sanjaya (2013) yakni rumus 3.2. Interpretasi skor kelayakan media dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Keterangan:

K = Kelayakan media (%) F = Jumlah jawaban responden N = Skor tertinggi

I = Jumlah item R = Jumlah responten

Tabel 3.4 Interpretasi Skor Kelayakan Media

Persentase (%) Kreteria

0-20 Buruk sekali

21-40 Buruk

41-60 Cukup

61-80 Baik/ Layak

81-100 Sangat Baik/ Sangat Layak

Sumber: (Sanjaya, 2013)

% 100

x NxIxR

F K


(24)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

... (3.3 )

3. Tes

Pemahaman siswa terhadap materi dengan penerapan modul diukur melalui hasil dari tes (postest). Skor untuk setiap pertanyaan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Rubrik Skor

Nomor Butir Soal Skor

1 15

2 15

3 15

4 10

5 20

6 10

7 15


(25)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

1. Modul pembelajaran pada materi HACCP dikembangkan melalui tahap identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain media, validasi dan revisi desain media, uji coba dan revisi media skala kecil, serta penerapan media skala besar. Modul yang dikembangkan dinilai layak oleh validator media, bahasa, dan materi. Validator media dan bahasa memberikan persentasi dengan criteria layak. Validator materi memberikan persentasi dengan criteria sangat layak. Siswa menganggap bahwa modul HACCP ini membuat materi mudah dimengerti dan membuat belajar menjadi tidak membosankan.

2. Dengan penerapan modul HACCP ini pemahaman siswa dinilai baik. Hal tersebut ditunjukan dari hasil belajar siswa yakni 91,43 % telah mencapai KKM. Nilai yang paling sering muncul adalah pada interval 85 – 90.

B.Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti:

1. Pengembangan media pembelajaran hendaknya dilakukan pada skala yang lebih besar misalnya pengembangan dilakukan pada beberapa sekolah dalam satu kabupaten.

2. Desain sampul modul harus dibuat lebih menarik. Gunakan gambar dengan resolusi tinggi agar ketika modul dicetak memiliki kualitas yang baik. Contoh kasus yang digunakan sebaiknya yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

3. Angket tanggapan siswa sebaiknya dimodifikasi lagi untuk mendapatkan data yang lebih valid dan tidak menimbulkan makna ambigu.


(26)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara BSNP. (2008). Aspek Kelayakan Modul. Jakarta: BSNP.

Chomsin S. Widodo dan Jasmadi. (2008). Panduan Menyusun Bahan Ajar

Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Depdiknas. (2007). Pengembangan Modul. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Dimyati dan Mujiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. (2008). Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Y.P

Permindo.

Hening, W, R, N, Sudarmin, dan Mustikaningtyas, D. (2013) Pengembangan modul hubungan antar komponenekosistem berbantuan flashcard untuk menumbuhkankarakter cinta lingkungan pada siswa SMP. Unnes Science

Education Jurnal, 2 (2), hlm. 254-261.

Kustiandi, C. dan Bambang, S. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mulyasa. (2006). Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: PT RosdakaryaOffset.

Nasution, S. (2010). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung : PT. Bumi Aksara.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, I, D. (2013) Pengembangan media permainan stoichio game pada materi pokok konsep mol bagi siswa SMA sekolah berstandar internasional.

Journal of Chemical Education, 2 (2), hlm. 181-187.

Sardiman. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada


(27)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Ahdi Mahasatya.

Sudjana, N. (2000). Dasar-Dasar Proses Belajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sukmadinata, N, S. (2007). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Supardi, D. (2010) Pengaruh media pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar fisika. Jurnal Formatif, 2 (1), hlm. 71-81.

Thobroni, M. dan Mustofa, A. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.


(1)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

... (3.1 )

Keterangan:

P = presentase jawaban f = frekuensi jawaban N =jumlah skor maksimum

Menurut Sudjana (2005), kriteria hasil tanggapan siswa dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:

a) Menentukan presentase skor ideal (skor maksimum), yaitu: (4:4)

x100%=100%

b) Menentukan presentase skor terendah (skor minimum), yaitu: (1:4)x100%

=25%

c) Menentukan range, yaitu: 100 % - 25 % = 75 %

d) Menetapkan kelas interval, yaitu : 4 (sangat baik, baik, kurang baik, tidak

baik).

e) Menentukan panjang interval, yaitu: range : kelas interval = 75:4 = 18,75 %

Berdasarkan perhitungan di atas, maka rentang persentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Persentase Angket Rentang Presentase Interpretasi

82% - 100% Sangat baik

63% - 81% baik

44% - 62% Kurang baik

25% - 43% Tidak baik

2. Angket Validasi Media

Penilaian angket validasi media ini menggunakan skala likert. Adapun skala likert untuk angket validasi kelayakan media ini dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Skala Likert Angket Validasi Kelayakan Media

Skor Penilaian

0 Buruk Sekali


(2)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

... (3.2 )

2 Sedang

3 Baik

4 Sangat Baik

Sumber : Sanjaya (2013)

Untuk mengetahui persentase kelayakan media digunakan rumus menurut Sanjaya (2013) yakni rumus 3.2. Interpretasi skor kelayakan media dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Keterangan:

K = Kelayakan media (%) F = Jumlah jawaban responden N = Skor tertinggi

I = Jumlah item

R = Jumlah responten

Tabel 3.4 Interpretasi Skor Kelayakan Media

Persentase (%) Kreteria

0-20 Buruk sekali

21-40 Buruk

41-60 Cukup

61-80 Baik/ Layak

81-100 Sangat Baik/ Sangat Layak

Sumber: (Sanjaya, 2013)

% 100

x NxIxR

F K


(3)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

... (3.3 )

3. Tes

Pemahaman siswa terhadap materi dengan penerapan modul diukur melalui hasil dari tes (postest). Skor untuk setiap pertanyaan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Rubrik Skor

Nomor Butir Soal Skor

1 15

2 15

3 15

4 10

5 20

6 10

7 15


(4)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

1. Modul pembelajaran pada materi HACCP dikembangkan melalui tahap

identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain media, validasi dan revisi desain media, uji coba dan revisi media skala kecil, serta penerapan media skala besar. Modul yang dikembangkan dinilai layak oleh validator media, bahasa, dan materi. Validator media dan bahasa memberikan persentasi dengan criteria layak. Validator materi memberikan persentasi dengan criteria sangat layak. Siswa menganggap bahwa modul HACCP ini membuat materi mudah dimengerti dan membuat belajar menjadi tidak membosankan.

2. Dengan penerapan modul HACCP ini pemahaman siswa dinilai baik. Hal

tersebut ditunjukan dari hasil belajar siswa yakni 91,43 % telah mencapai

KKM. Nilai yang paling sering muncul adalah pada interval 85 – 90.

B.Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti:

1. Pengembangan media pembelajaran hendaknya dilakukan pada skala yang

lebih besar misalnya pengembangan dilakukan pada beberapa sekolah dalam satu kabupaten.

2. Desain sampul modul harus dibuat lebih menarik. Gunakan gambar dengan

resolusi tinggi agar ketika modul dicetak memiliki kualitas yang baik. Contoh kasus yang digunakan sebaiknya yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

3. Angket tanggapan siswa sebaiknya dimodifikasi lagi untuk mendapatkan data


(5)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara BSNP. (2008). Aspek Kelayakan Modul. Jakarta: BSNP.

Chomsin S. Widodo dan Jasmadi. (2008). Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Depdiknas. (2007). Pengembangan Modul. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Dimyati dan Mujiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. (2008). Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Y.P

Permindo.

Hening, W, R, N, Sudarmin, dan Mustikaningtyas, D. (2013) Pengembangan modul hubungan antar komponenekosistem berbantuan flashcard untuk menumbuhkankarakter cinta lingkungan pada siswa SMP. Unnes Science Education Jurnal, 2 (2), hlm. 254-261.

Kustiandi, C. dan Bambang, S. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mulyasa. (2006). Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: PT

RosdakaryaOffset.

Nasution, S. (2010). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung : PT. Bumi Aksara.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, I, D. (2013) Pengembangan media permainan stoichio game pada materi pokok konsep mol bagi siswa SMA sekolah berstandar internasional. Journal of Chemical Education, 2 (2), hlm. 181-187.

Sardiman. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada


(6)

Dea Aisyah Rusmawati, 2014

Pengembangan Modul Pada Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Di Smk Negeri 1 Bojongpicung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Ahdi Mahasatya.

Sudjana, N. (2000). Dasar-Dasar Proses Belajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sukmadinata, N, S. (2007). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Supardi, D. (2010) Pengaruh media pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar fisika. Jurnal Formatif, 2 (1), hlm. 71-81.

Thobroni, M. dan Mustofa, A. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.