PEMBENTUKAN PERSEPSI PUBLIK PADA PEMBERITAAN ABURIZAL BAKRIE SEBAGAI CALON PRESIDEN DALAM PILPRES 2014 : ANALISIS WACANA KRITIS.

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….……i

KATA PENGANTAR………...iii

UCAPAN TERIMA KASIH………iv

DAFTAR ISI………vi

DAFTAR TABEL………....vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

G. Struktur Organisasi ... 5

BAB IIPEMBENTUKAN PERSEPSI PUBLIK PEMBERITAANABURIZAL BAKRIE SEBAGAI CALON PRESIDEN A. Telaah Kepustakaan ... 7

B. Landasan Teoretis ... 9

1. Wacana………..…….………... 9

2. Analisis Wacana Kritis ... 11

3. Media dan Berita Dilihat dari Paradigma Kritis……….11

4. Analisis Wacana Kritis Model Teun A. van Djik ... 13

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian... 21

B. Desain penelitian……….22


(2)

D. Definisi Operasional………..

E. Intrumen Penelitian……….………23

F. Teknik pengumpulan data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 27

B. Analisis Pemberitaan ... 28

1. Analisis Struktur Data 1………...30

2. Analisis Struktur Data 2………...42

3. Analisis Struktur Data 3………...53

4. Analisis Struktur Data 4………...…64

5. Analisis Struktur Data 5………...…75

6. Analisis Struktur Data 6………...…87

7. Analisis Struktur Data 7……….103

8. Analisis Struktur Data 8……….112

9. Analisis Struktur Data 9……….121

10.Analisis Struktur Data………129

11.Hasil Survei Pusat Data Bersatu (PBD) Calon Presiden 2014………..139

C. Pembahasan……….………..140

1. Struktur pemberitaan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dalam Pilpres 2014………...141

2. Ideologi Pencitraan pada Pemberitaan Aburizal Bakrie sebagai Calon Presiden dalam Media Daring VIVAnews dan Merdeka………..146

3. Persepsi Publik pada Pemberitaan Aburizal Bakrie sebagai Calon Presiden dalam Media Daring VIVAnews dan Merdeka………..153

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 156

B. Saran ... 157

DAFTAR PUSTAKA RIWAWAT HIDUP


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Elemen Wacana Model Teun A. van Dijk……….……16

Tabel 3.1 Kartu Analisis Struktur Berita………24

Tabel 4.1 Judul Pemberitaan Aburizal Bakrie sebagai Calon Presiden dalam Pilpres 2014 pada Media Daring VIVAnews……….27

Tabel 4.2 Judul Pemberitaan Aburizal Bakrie sebagai Calon Presiden dalam Pilpres 2014 pada Media Daring Merdeka……….…28

Tabel 4.3 Analisis Struktur Data 1……….30

Tabel 4.4 Analisis Struktur Data 2……….…42

Tabel 4.5 Analisis Struktur Data 3……….53

Tabel 4.6 Analisis Struktur Data 4……….64

Tabel 4.7 Analisis Struktur Data 5……….75

Tabel 4.8 Analisis Struktur Data 6……….…87

Tabel 4.9 Analisis Struktur Data 7……….……..103

Tabel 4.10 Analisis Struktur Data 8……….112

Tabel 4.11 Analisis Struktur Data 9……….121

Tabel 4.12 Analisis Struktur Data 10………...130

Tabel 4.13 Hasil Survei Pusat Data Bersatu (PBD)……….139 Tabel 4.14 Judul Pemberitaan Media Daring VIVAnews….………..148


(4)

Bayu Hendrawan, 2014

PEMBENTUKAN PERSEPSI PUBLIK PADA PEMBERITAAN ABURIZAL BAKRIE SEBAGAI CALON PRESIDEN DALAM PILPRES 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Masyarakat saat ini semakin mengerti dengankemajuan sebuah ilmu pengetahuan. Seiring berjalannya waktu, informasi yang diperoleh semakin mudah. Hal tersebut disebabkan oleh semakin banyak dan mudahnya media massa diakses masyarakat. Penyampaian informasi melalui media massa sangat efektif karena hampir kebanyakan masyarakat memanfaatkan media sebagai sumber informasi.

Dalam KBBI (2008:892), media diartikansebagai alat (sarana) komunikasi seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Media merupakan sebuah alat atau sarana komunikasi untuk menyebarkan sebuah berita atau informasi secara luas kepada semua lapisan masyarakat oleh wartawan. Wartawan mengemas berita semenarik mungkin untuk mendapat perhatian lebih dari pembaca. Banyak cara yang dilakukan oleh wartawan untuk mendapatkan berita agar dapat mempublikasikan berita kepada khalayak. Wartawan memiliki peran yang sangat penting dalam industri media massa. Hal tersebut karena wartawan memiliki cakrawala harapan tersendiri dalam menginformasikan sebuah berita.

Objekpenelitianiniadalahpemberitaan yang terbitsecara daring.Adapun beritatersebut diambil dariVIVAnewsdan Merdeka.Dalam pemberitaan media daringtersebut, peneliti mengambil topik mengenai pencalonan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dari Partai Golkar. Media massa itusangat gencar memberitakanisu tersebut.Pengemasan berita yang dilakukan oleh media massa tersebutsangatmenarik dan kontras perbedaannyadengan media massalainnya.

Media massa saat ini banyak ditunggangi oleh unsur politik. Hal tersebut yang menjadikan setiap media massa memiliki ideologi yang beraneka ragam bergantung padasiapa yang menunggangi media massa tersebut. Wartawan sangat


(5)

berperan penting dalam mengemas sebuah berita. Namun, seorang wartawan tetap harus menyelaraskan diri dengan ideologi media massa tersebut.

Oleh sebab itu, suatu peristiwa yang sama dapat ditanggapi berbeda oleh setiap media massa. Berita dibuat tidak hanya untuk memberikan informasi, tetapi untuk menggiring opini.Menurut Eriyanto (2009: 222) teks bukan sesuatu yang datang dari langit, bukan juga suatu ruang hampa yang mandiri. Akan tetapi, teks dibentuk dalam suatu praktik diskursus, suatu praktik wacana. Serupa dengan Eriyanto, Darma (2009:10) mengatakan teks dalam media adalah hasil proses wacana media (media discourse). Dalam proses tersebut, nilai-nilai, ideologi, dan kepentingan media turut serta berpengaruh.

Sebuah pemberitaan di sebuah media massa daring merupakan berbentuk teks atau wacana. Oleh sebab itu peneliti akan menggunakan Analisis Wacana Kritis untuk mengupas dan membedah fenomena yang saat ini banyak terjadi pada pemberitaan sebuah media massa dalam mengisahkan sebuah peristiwa.

Analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis) memang menggunakan bahasa dalam teks untuk dianalisis.Namun, bahasa yang dianalisis berbeda dengan studi bahasa dalam pengertian linguistik tradisional. Bahasa dianalisis bukan dari aspek kebahasaan, melainkanberita dengan konteks. Konteks di sini berarti bahasa dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu, termasuk di dalamnya praktik kekuasaan.

Model analisis teks yang akan digunakan pada penelitian ini adalah model analisisTeun A.van Dijk. Model analisistersebut sering mengolaborasikan elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan dipakai secara praktis. Model analisis ini sering sering disebut sebagai “kognisis sosial”. Nama pendekatan semacam ini tidak dapat dilepaskan dari karakteristik pendekatan yang dikenalkan olehTeun A.van Dijk. Penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati. Di sini harus dilihat bagaimana suatu teks tersebut diproduksi, sehingga dapat memperoleh suatu pengetahuan mengapa teks dapat menajdi seperti itu (Eriyanto 2009: 221).


(6)

Bayu Hendrawan, 2014

PEMBENTUKAN PERSEPSI PUBLIK PADA PEMBERITAAN ABURIZAL BAKRIE SEBAGAI CALON PRESIDEN DALAM PILPRES 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun penelitian-penelitian sebelumnya dilakukan oleh Wiliani (2009)

padapenelitian yang berjudul

“AnalisisWacanaKritisIklanKampanyePartaiPolitikPemilu 2009 di

Televisi”.Latifah (2010) melakukan penelitian analisis wacana kritis terhadap pemberitaan rekayasa dua lembaga hukum KPK Vs POLRI pada Harian umum Kompas dan Republika.Utami (2010) melakukan penelitian analisis struktur wacana kritis model Teun A. van Dijk terhadap pemberitaan skandal Bank Century pada Harian umum Pikiran Rakyat.Zifana (2011)penelitian yang berjudul

“RepresentasiPihak Pro danKontraPemilihanGubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dalamPemberitaanHarianUmum media Indonesia”.Rohendi (2013)

penelitian yang berjudul “Pemberitaan Pilgub Jabar 2013 dalam Harian Umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran”.Warisatul Nadhrati (2013) penelitian yang

berjudul “Wacana Pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia”.

Penelitian yang telah dilakukan dia atas merupakan penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Hal tersebut disebabkan penelitian yang dilakukan sama merupakan penelitian teks wacana. Objeknya pun samaberitadalam media massa.

Perbedaan dari penelitian-penelitian sebelumnya dengan penelitian ini yaitu objek dan media penelitian yang berbeda. Penelitian sebelumnya menjadikan media massa yang berjenis koran atau harian umum dantelevisisedangkan pada penelitian ini penulis menjadikan media daring yang

menjadi objeknya. Selainitu,

penelitianinimencapaipadaranahpembentukanpersepsipublikpadapemberitaan,

sementarapenelitian-penelitiansebelumnyabelummenyentuhpadaranahtersebut.Adapun media yang menjadi objek penelitian adalahVIVAnewsdanMerdeka. Peneliti dalam kesempatan ini akan meneliti pemberitaan Aburizal Bakrie menjadi calon presiden dalam pemberitaan media daring VIVAnewsdan Merdeka.


(7)

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan pengidentifikasian masalah. Adapun identifikasi masalahnya sebagai berikut;

1. Identifikasi struktur teks yang terdapat pada pemberitaan media daring. 2. Media massa dipengaruhi ideologi tertentu dalam menginformasikan sebuah

peristiwa pada masyarakat.

3. Media daringVIVAnewsdan Merdeka.

C. Batasan Masalah

Setelah mengidentifikasi masalah, peneliti menguraikan batasan masalah. Berikut adalah batasan masalah dalam penelitian ini. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini hanya mengupas beberapa hal berikut.

1. Analisis wacana yang dikaji berupa teks berita pada pemberitaan Pencalonan presiden Aburizal Bakrie.

2. Media yang diteliti adalah berjenis media daring.

3. Penelitian ini menggunakan teori model analisis Teun A. van Djik.

D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah, peneliti akan merumuskan masalah penelitian dengan rincian sebagai berikut;

1. Bagaimana struktur teks pada pemberitaan pencalonan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dalam Pilpres 2014 padamedia daring VIVAnewsdan Merdeka?

2. Bagaimana ideologi pencitraan pada pemberitaan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dalam Pilpres 2014 padamedia daring VIVAnewsdan Merdeka?


(8)

Bayu Hendrawan, 2014

PEMBENTUKAN PERSEPSI PUBLIK PADA PEMBERITAAN ABURIZAL BAKRIE SEBAGAI CALON PRESIDEN DALAM PILPRES 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal berikut;

1. Struktur teks pada pemberitaan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dalam Pilpres 2014 padamedia daring VIVAnewsdan Merdeka.

2. Ideologi pencitraan pada pemberitaan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dalam Pilpres 2014 padamedia daring VIVAnewsdanMerdeka.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini akan dijelaskan secara teoretis dan praktis. Adapun uraiannya sebagai berikut ini;

1. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dalam mengkaji teks media, juga diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan kajian bahasa dengan menggunakan analisis wacana kritis. Adapun manfaat untuk media massa, dapat dijadikan masukan untuk perkembangan praktik penulisan berita.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi penulis maupun pembaca dalam menyusun sebuah karya ilmiah. Selain itu dapat menjadikan sumber informasi bagi masyarakat agar mengetahui bagaimana seorang wartawan menulis sebuah berita pada media massa.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terdiri atas lima bab. Bab satu adalah pendahuluan terdiri atas latar belakang masalah, masalah penelitian yang terbagi menjadi identifikasi masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah. Selanjutnya, manfaat penelitian yang terbagi menjadi manfaat teoretis dan manfaat praktis, serta struktur organisasi skripsi.

Bab dua terdiri atas telaah pustaka dan kajian teori. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana, analisis wacana kritis dan


(9)

berita dalam pemberitaan media daringpencalonan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden.

Bab tiga adalah metode penelitian yang terdiri atas sumber data penelitian, data atau korpus penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.

Bab empat adalah pembahasan hasil penelitian yang terdiri atas deskripsi teks pemberitaan VIVAnewsdanMerdeka. Kemudian hasil analisis teks pemberitaan VIVAnewsdanMerdeka, pembahasan dan persepsi publik pada pemberitaan.Lalu, bab lima adalah penutup. Bagian ini terdiri atas kesimpulan dan saran.


(10)

Bayu Hendrawan, 2014

PEMBENTUKAN PERSEPSI PUBLIK PADA PEMBERITAAN ABURIZAL BAKRIE SEBAGAI CALON PRESIDEN DALAM PILPRES 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

METODE PENELITIAN A. MetodePenelitian

Dalam penelitianini, metode yang diguakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hal tersebut didasari oleh penggunaan data bahasa berupa teks di media daring yang dianalisis secara kualitatif. Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Penelitian ini berhubungan dengan permasalahan penggunaan bahasa dalam masyarakat seakan terus bermunculan. Dalam mengatasi hal tersebut, keterlibatan disiplin ilmu mutlak diperlukan. Penggunaan bahasa selalu terkait dengan konteks pemakaiannya.

Sementara itu, pengkajian masalah dalam penelitian ini akan memakai pendekatan teoretis, yakni pendekatan analisis wacana kritis dengan model Teun A. Van Dijk. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif. Sebab model penelitian ini merupakan model yang tepat untuk meneliti pemberitaan pada media daring. Analisis model van Dijk ini menganalisis teks yang terdiri dari struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Selain itu model ini juga menganalisis kognisi sosial dan konteks sosial.

Peneliti mendeskripsikan pemberitaan pencalonan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden menggunakan pendekatan analisis wacana kritis dengan model analisis Teun A. van Djik. Paradigma kritis lebih merujuk pada pembentukan persepsi publik yang terdapat pada media daring VIVAnews.com danMerdeka.com.. Paradigma kritis tidak mengenal realitas yang mutlak sebab realitas muncul adalah realitas yang semu yang terbentuk bukan melalui proses alami melainkan dibentuk oleh proses sejarah, kekuatan, politik, dan ekonomi. Dalam konteks media paradigma kritis memandang media bukan suatu saluran yang bebas dan netral. Media justru banyak dimiliki oleh sebuah kelompok yang ditunggangi oleh ideologi dan unsur politik lainnya. Oleh sebab itu penelitian yang dilakukan terhadap teks atau wacana pemberitaan media ini sangat penting untuk dilakukan..


(11)

Berawaldarihal yang dipaparkan di atas, posisipenelitidalamhalinidapatdikatakanmemilikisisikeberpihakan.Eriyanto(2001) mengungkapkan bahwa keberpihakan peneliti dan posisi peneliti atas suatu masalah sangat menentukan bagaimana data/teks ditafsirkan. Eriyanto (2001:60) juga mengungkapkan bahwa peneliti layaknya seorang aktivis yang mempunyai komitmen terhadap nilai-nilai tertentu yang harus diperjuangkan. Posisi tersebut sangat berpengaruh terhadap apa yang ingin dicapai lewat penelitian.

Rohendi (2013; 35) mengungkapkan cara penelitian wacana yang bertitik pada paradigma kritis didasarkan pada penafsiran peneliti pada teks. Dengan penafsiran tersebut peneliti dapat mengungkap makna yang berada dibaliknya. Oleh sebab itu, unsur subjektivitas peneliti tidak dapat dihindari. Pengalaman, latar belakang pendidikan, budaya,politik, dan keberpihakanpeneliti yang akan mempengaruhi hasil interpretasi yang dihasilkan dari pembentukan persepsi publik oleh media.

B. DesainPenelitian

Desain penelitian atau kerangka penelitian merupakan peta jalan penelitian yang berguna sebagai panduan untuk menuntun peneliti ke arah proses penelitian secara benar yang menghasilkan model penelitian. Di bawah ini merupakan desain penelitian yang digunakan peneliti.

Bagan 3.1 DesainPenelitian

PemberitaanAburizal Bakrie SebagaiCalonPresiden

PembentukanPersepsiPublik AWK Teun A. van Dijk

Pengumpulan Data

a) AnalisisDokumen

b) Metodecatat

Pengolahan Data

a) Pengumpulan

b) Pengelompokan

c) Pengidentifikasian

Hasil (tujuanpenelitian)


(12)

Bayu Hendrawan, 2014

PEMBENTUKAN PERSEPSI PUBLIK PADA PEMBERITAAN ABURIZAL BAKRIE SEBAGAI CALON PRESIDEN DALAM PILPRES 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Sumber Data danKorpus

Data dalampenelitianberupapemberitaanpencalonanAburizal Bakrie sebagaicalonpresiden.Beritatesebutdiberitakanpada media daring VIVAnews, dan

Merdeka. Data

dalampenelitianinidiperolehdengancaramendokumentasikanpemberitaanpada

media daring VIVAnews, dan Merdeka.

Kemudianmencatatdanmenganalisisberitatersebut.Selanjutnya, data yang telahdidapatkemudiandiolahdengancaradianalisismenggunakanteorianalisiswacan akritisdengan model Teun A. Van Dijk.

Data penelitianbersumberdariberita yang didapatkandari media daring

yaitu media masa VIVAnews,danMerdeka. Data

tersebutdidapatdarihasildokumentasidanmencatatberitatentangpencalonanAburizal Bakrie sebagai calon presiden.dalam Pilpres 2014. Adapun data penunjang penelitian ini adalah hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB). Data tersebut digunakan untuk mengetahui persepsi publik yang dibangun oleh setiap media massa khususnya VIVAnews dan Merdeka.

D. DefinisiOperasional

Dalam penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan definisi operasional sebagai berikut:

1. Analisis Wacana Kritis merupakan analisis terhadap wacana (Critical Discourse Analysis) sebagai tipe analisis wacana yang terutama sekali mempelajari bagaimana kekuasaan disalahgunakan atau bagaimana dominasi serta ketidakadilan dijalankan dan direproduksi melalui teks dalam sebuah konteks sosial politik. Sebenarnya merupakan bagian dari upaya untuk membalikan studi-studi budaya ke dalam akar-akar tradisinya sebagai studi kritis.


(13)

2. Media massa merupakan sarana komunikasi massa dimana proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak

3. Media daringmerupakan media untuk menyampaikan atau mempublikasikan informasi kepada orang banyak secara serentak menggunakan jaringan interner dan dapat diakses dimana pun dan kapan pun.

E. Intrumen Penelitian

Instrumen yang

digunakandalampenelitianiniadalahinstrumenanalisisdokumendenganterlebihdahu lumengumpulkandanmencatatteksberitatentangpemberitaanAburizal Bakrie

menjadicalonpresidenpada media

daring.Kemudianteksberitatersebutanalisismenggunakanteorianalisiswacanakritis. Salah satunyateori yang digunakanpadapenelitianiniyakni model analisisTeun A. Van Dijk.Adapunalat yang menunjangdalampenelitianiniadalah media massaitusendiriyaitu media daringVIVAnews,danMerdeka.

Adapun untuk memudahkan peneliti dalam mengolah data maka peneliti menggunakan kartu data sebagai berikut:

KARTU DATA Analisis Struktur Data

Judul :

Media Massa Daring :

Edisi :

Tabel 3.1 Kartu Analisis Struktur Berita

No Elemen Wacana Uraian

1 Struktur Makro (Tematik)

a. Topik b. Subtopik


(14)

Bayu Hendrawan, 2014

PEMBENTUKAN PERSEPSI PUBLIK PADA PEMBERITAAN ABURIZAL BAKRIE SEBAGAI CALON PRESIDEN DALAM PILPRES 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Fakta

2 Superstruktur (Skematik)

a. Summary 1. Judul 2. Lead b. Story

1. Situasi 2. Komentar 3 Struktur Mikro

a. Semantik 1. Latar 2. Detil 3. Maksud 4. Praanggapan 5. Nominalisasi

b. Sintaksis

1. Bentuk kalimat 2. Koherensi 3. Kata ganti

c. Stilistik: Leksikon d. Retoris

1. Grafis 2. Metafora


(15)

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Dalampenelitiandigunakanduamacammetodepengumpulan data, yakni (1) metodeanalisisdokumendan (2) metodecatat (Sudaryanto, 1993).Metodeanalisisdokumendilakukandengancaramengumpulkanteksberitapada pemberitaan media massa daring.Dalammetodepertamaini, penelitibertugasmencaridanmengumpulkanteksatauwacanatentangAburizal Bakrie dalam media daring.

Setelah melaluitahappengumpulan, pengelompokkan, danpengidentifikasian data. Setelahitu, data dianalisis.Teknikpengolahan data yang digunakandalampenelitianiniadalahkerangkaanalisiswacanakritis model analisisTeun A. Van Model analisistersebut yang digunakandalammengolah data yang diperolehuntukmenjawabpertanyaan-pertanyaanpadarumusanmasalah yang akanmenghasilkansebuahsimpulanpenelitian.


(16)

Bayu Hendrawan, 2014

PEMBENTUKAN PERSEPSI PUBLIK PADA PEMBERITAAN ABURIZAL BAKRIE SEBAGAI CALON PRESIDEN DALAM PILPRES 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumya, terdapat tiga kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama, terdapat perbedaan struktur berita yang dirangkai dalam pemberitaan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dalam Pilpres 2014 pada VIVAnews dan Merdeka. Hasil analisis struktur makro menunjukan bahwa VIVAnews lebih banyak menghadirkan topik berita yang berkaitan dengan persiapan Partai Golkar dan Aburizal Bakrie menjelang Pilpres 2014. Sementara itu, Merdeka cenderung banyak menghadirkan topik yang berkaitan dengan permasalahan Partai Golkar dan pelanggaran Aburizal Bakrie ketika melakukan kompanye.

Berdasarkan analisis superstruktur (skematik), VIVAnews dan Merdeka memiliki kecenderungan yang sama dalam merangkai lead. Lead banyak meneskripsikan secara umum permasalahan yang diangkat pada pemberitaan. Dalam memunculkan komentar, VIVAnews cenderung memunculkan komentar yang memberikan dukungan positif terhadap pemberitaan tersebut. Sedangkan, Merdeka cenderung menghadirkan komentar yang yang bersifat mengkritisi setiap pemberitaan menyangkut Partai Golkar dan Aburizal Bakrie.

Pada tataran struktur mikro, hasil analisis semantik menunjukan bahwa VIVAnews selalu memunculkan latar pada pemberitaannya. Dalammenunjukandetil,

VIVAnewslebihbanyakmendetilkaninformasilembagaatauorganisasi.

Sementaraitu,Merdekalebihbanyakmendetilkaninformasi Aburizal Bakrie. Pada tataran sisntaksis kedua media massa tersebut memiliki persamaan dealam menyajikan bentuk kalimat, yaitu namyak menghadirkan kalimat aktif. Persamaan lainnya, banyak menggunakana kata ganti “saya” dan “kami”. Leksikon-leksikon yang digunakan juga hampir sama banyak menggunakan istilah dala bidang


(17)

politik. Dari aspek unsur grafis, VIVAnews cenderung lebih banyak menampilkan foto Aburizal Bakrie dibandingkan menampilkan gambar.

Kedua, ideologi pencitraan VIVAnews dan Merdekasedikit berbeda. VIVAnews cenderung memihak pada Aburizal Bakrie dan Partai Golkar. Hal tersebut terlihat dari pemberitaan cenderung memberitakan dan memberikan pencitraan yang positif. Selain memberitakan masalah partai, media massa ini juga menyoroti dari sisi pribadi Aburizal Bakrie. Berdasarkan analisis struktur menunjukan bahwa peran Aburizal dicitrakan positif.Sementara Merdeka cenderung bersikap netral. Pemberitaan yang dimuat pada Merdeka menyoroti kisruh politik Aburizal Bakrie. Pada salah satu pemberitaan yang dimuatnya mengungkap pelanggaran yang dilakukan oleh Aburizal Bakrie yang menjadikan lembaga pendidikan sebagai sarana berkampanye. Pada berita tersebut Aburizal Bakrie mendapat citra negatif dari pemberitaan tersebut.

Ketiga, cara penyajian yang ideologi yang dilakukan oleh VIVAnews dan Merdeka beragam. Penyajian ideologi dikemas melalui cara-cara ; (1) penekanan melalui judul dan lead, (2) penekanan melalui topik, (3) penekanan melalui situasi (4) penekanan melalui komentar, dan (5) penekanan melalui unsur grafis.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut; Pertama, penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menyentuh aspek kognisi sosial dan konteks sosial pemberitaan sehingga menghasilkan penelitian yang lebih mendalam dan lebih komprehensif.

Kedua, penelitian-penelitian sejenis dapat dilakukan terhadap pemberitaan lain. Selain itu, penganalisisan tersebut juga dapat melibatkan berita-berita di media massa lain sebgai objeknya.

Ketiga, VIVAnewa atau media-media lainnya seyogianya dapat bersikap netral dalam memberitakan masalah politik khususnya pada pemberitaan yang bersangkut paut dengan Partai politik. Jangan sampai media massa yang akan datang kelak banyak ditunggangi unsur politik. Media massa yang diharapkan peneliti untuk kedepannya adalah terciptanya media massa yang bersikap netral.


(18)

Bayu Hendrawan, 2014

PEMBENTUKAN PERSEPSI PUBLIK PADA PEMBERITAAN ABURIZAL BAKRIE SEBAGAI CALON PRESIDEN DALAM PILPRES 2014


(1)

24

Bayu Hendrawan, 2014

PEMBENTUKAN PERSEPSI PUBLIK PADA PEMBERITAAN ABURIZAL BAKRIE SEBAGAI CALON PRESIDEN DALAM PILPRES 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Media massa merupakan sarana komunikasi massa dimana proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak

3. Media daringmerupakan media untuk menyampaikan atau mempublikasikan informasi kepada orang banyak secara serentak menggunakan jaringan interner dan dapat diakses dimana pun dan kapan pun.

E. Intrumen Penelitian

Instrumen yang

digunakandalampenelitianiniadalahinstrumenanalisisdokumendenganterlebihdahu lumengumpulkandanmencatatteksberitatentangpemberitaanAburizal Bakrie

menjadicalonpresidenpada media

daring.Kemudianteksberitatersebutanalisismenggunakanteorianalisiswacanakritis. Salah satunyateori yang digunakanpadapenelitianiniyakni model analisisTeun A. Van Dijk.Adapunalat yang menunjangdalampenelitianiniadalah media massaitusendiriyaitu media daringVIVAnews,danMerdeka.

Adapun untuk memudahkan peneliti dalam mengolah data maka peneliti menggunakan kartu data sebagai berikut:

KARTU DATA Analisis Struktur Data

Judul :

Media Massa Daring :

Edisi :

Tabel 3.1 Kartu Analisis Struktur Berita

No Elemen Wacana Uraian

1 Struktur Makro (Tematik) a. Topik


(2)

c. Fakta

2 Superstruktur (Skematik) a. Summary

1. Judul 2. Lead

b. Story

1. Situasi 2. Komentar

3 Struktur Mikro

a. Semantik 1. Latar 2. Detil 3. Maksud 4. Praanggapan 5. Nominalisasi

b. Sintaksis

1. Bentuk kalimat 2. Koherensi 3. Kata ganti

c. Stilistik: Leksikon d. Retoris

1. Grafis 2. Metafora


(3)

26

Bayu Hendrawan, 2014

PEMBENTUKAN PERSEPSI PUBLIK PADA PEMBERITAAN ABURIZAL BAKRIE SEBAGAI CALON PRESIDEN DALAM PILPRES 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Dalampenelitiandigunakanduamacammetodepengumpulan data, yakni (1) metodeanalisisdokumendan (2) metodecatat (Sudaryanto, 1993).Metodeanalisisdokumendilakukandengancaramengumpulkanteksberitapada pemberitaan media massa daring.Dalammetodepertamaini, penelitibertugasmencaridanmengumpulkanteksatauwacanatentangAburizal Bakrie dalam media daring.

Setelah melaluitahappengumpulan, pengelompokkan, danpengidentifikasian data. Setelahitu, data dianalisis.Teknikpengolahan data yang digunakandalampenelitianiniadalahkerangkaanalisiswacanakritis model analisisTeun A. Van Model analisistersebut yang digunakandalammengolah data yang diperolehuntukmenjawabpertanyaan-pertanyaanpadarumusanmasalah yang akanmenghasilkansebuahsimpulanpenelitian.


(4)

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumya, terdapat tiga kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama, terdapat perbedaan struktur berita yang dirangkai dalam pemberitaan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dalam Pilpres 2014 pada VIVAnews dan Merdeka. Hasil analisis struktur makro menunjukan bahwa VIVAnews lebih banyak menghadirkan topik berita yang berkaitan dengan persiapan Partai Golkar dan Aburizal Bakrie menjelang Pilpres 2014. Sementara itu, Merdeka cenderung banyak menghadirkan topik yang berkaitan dengan permasalahan Partai Golkar dan pelanggaran Aburizal Bakrie ketika melakukan kompanye.

Berdasarkan analisis superstruktur (skematik), VIVAnews dan Merdeka memiliki kecenderungan yang sama dalam merangkai lead. Lead banyak meneskripsikan secara umum permasalahan yang diangkat pada pemberitaan. Dalam memunculkan komentar, VIVAnews cenderung memunculkan komentar yang memberikan dukungan positif terhadap pemberitaan tersebut. Sedangkan,

Merdeka cenderung menghadirkan komentar yang yang bersifat mengkritisi setiap

pemberitaan menyangkut Partai Golkar dan Aburizal Bakrie.

Pada tataran struktur mikro, hasil analisis semantik menunjukan bahwa

VIVAnews selalu memunculkan latar pada pemberitaannya. Dalammenunjukandetil,

VIVAnewslebihbanyakmendetilkaninformasilembagaatauorganisasi.

Sementaraitu,Merdekalebihbanyakmendetilkaninformasi Aburizal Bakrie. Pada tataran sisntaksis kedua media massa tersebut memiliki persamaan dealam menyajikan bentuk kalimat, yaitu namyak menghadirkan kalimat aktif. Persamaan lainnya, banyak menggunakana kata ganti “saya” dan “kami”. Leksikon-leksikon yang digunakan juga hampir sama banyak menggunakan istilah dala bidang


(5)

157

Bayu Hendrawan, 2014

PEMBENTUKAN PERSEPSI PUBLIK PADA PEMBERITAAN ABURIZAL BAKRIE SEBAGAI CALON PRESIDEN DALAM PILPRES 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

politik. Dari aspek unsur grafis, VIVAnews cenderung lebih banyak menampilkan foto Aburizal Bakrie dibandingkan menampilkan gambar.

Kedua, ideologi pencitraan VIVAnews dan Merdekasedikit berbeda. VIVAnews cenderung memihak pada Aburizal Bakrie dan Partai Golkar. Hal

tersebut terlihat dari pemberitaan cenderung memberitakan dan memberikan pencitraan yang positif. Selain memberitakan masalah partai, media massa ini juga menyoroti dari sisi pribadi Aburizal Bakrie. Berdasarkan analisis struktur menunjukan bahwa peran Aburizal dicitrakan positif.Sementara Merdeka cenderung bersikap netral. Pemberitaan yang dimuat pada Merdeka menyoroti kisruh politik Aburizal Bakrie. Pada salah satu pemberitaan yang dimuatnya mengungkap pelanggaran yang dilakukan oleh Aburizal Bakrie yang menjadikan lembaga pendidikan sebagai sarana berkampanye. Pada berita tersebut Aburizal Bakrie mendapat citra negatif dari pemberitaan tersebut.

Ketiga, cara penyajian yang ideologi yang dilakukan oleh VIVAnews dan Merdeka beragam. Penyajian ideologi dikemas melalui cara-cara ; (1) penekanan

melalui judul dan lead, (2) penekanan melalui topik, (3) penekanan melalui situasi (4) penekanan melalui komentar, dan (5) penekanan melalui unsur grafis.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut; Pertama, penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menyentuh aspek kognisi sosial dan konteks sosial pemberitaan sehingga menghasilkan penelitian yang lebih mendalam dan lebih komprehensif.

Kedua, penelitian-penelitian sejenis dapat dilakukan terhadap pemberitaan

lain. Selain itu, penganalisisan tersebut juga dapat melibatkan berita-berita di media massa lain sebgai objeknya.

Ketiga, VIVAnewa atau media-media lainnya seyogianya dapat bersikap

netral dalam memberitakan masalah politik khususnya pada pemberitaan yang bersangkut paut dengan Partai politik. Jangan sampai media massa yang akan datang kelak banyak ditunggangi unsur politik. Media massa yang diharapkan peneliti untuk kedepannya adalah terciptanya media massa yang bersikap netral.


(6)

Dokumen yang terkait

Pengusulan pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta pemilu menurut undang-undang pilpres

1 8 14

POLITIK MEDIA DALAM MEDIA ONLINE (Analisis Framing Pemberitaan Detik.com dan Vivanews.com tentang Isu Aburizal Bakrie Terkait Pemilihan Presiden 2014)

14 69 103

PEMBERITAAN BAKRIE, PSSI DAN PERSEPAKBOLAAN INDONESIA DI VIVANEWS.COM PEMBERITAAN BAKRIE, PSSI DAN PERSEPAKBOLAAN INDONESIA DI VIVANEWS.COM Studi Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Aburizal Bakrie tentang PSSI di VIVANEWS.COM.

0 2 4

PENDAHULUAN PEMBERITAAN BAKRIE, PSSI DAN PERSEPAKBOLAAN INDONESIA DI VIVANEWS.COM Studi Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Aburizal Bakrie tentang PSSI di VIVANEWS.COM.

0 2 22

PENUTUP PEMBERITAAN BAKRIE, PSSI DAN PERSEPAKBOLAAN INDONESIA DI VIVANEWS.COM Studi Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Aburizal Bakrie tentang PSSI di VIVANEWS.COM.

0 4 5

PEMBERITAAN MAJUNYA JOKOWI SEBAGAI CALON PRESIDEN DALAM MBM TEMPO DAN MBM GATRA.

0 0 2

OBYEKTIVITAS PEMBERITAAN KETUA UMUM PARTAI GOLKAR ABURIZAL BAKRIE DALAM MEDIA ONLINE (Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Mengenai Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di Media Online Vivanews.com Edisi 1, 2, 4 dan 5 April 2014).

0 0 111

PEMBERITAAN KEBIJAKAN PRESIDEN DALAM MENETAPKAN BUDI GUNAWAN SEBAGAI CALON KAPOLRI PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Analisis Isi Kuantitatif Tentang Pemberitaan Kebijakan Presiden Dalam Menetapkan Budi Gunawan Sebagai Calon Kapolri Pada Surat Kabar Harian K

0 1 20

Dicari calon presiden yang memahami dan

0 0 7

ANALISIS WACANA PEMBERITAAN PENCALONAN JOKOWI SEBAGAI CALON PRESIDEN 2014 PADA SURAT KABAR HARIAN KOMPAS

0 0 16