Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Deskriptif Korelasional pada Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI).

(1)

Tika Sartikawati, 2015

ABSTRAK

Tika Sartikawati (0901967). “Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Deskriptif Korelasional pada Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI)”.

Skripsi Program Studi Teknologi Pendidikan, Jurusan Kurikulum dan teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. Tahun 2015. Penelitian ini berusaha menjawab permasalahan penelitian yang bertitik tolak dari rumusan masalah umum yaitu : “Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia?”.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah Kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner atau angket. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Angkatan 2011-2012 sebanyak 55 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 55 orang. Teknik analisis data dilakukan dengan menghitung skor penelitian, menghitung normalitas, uji korelasi, uji signifikansi, dan uji determinasi.

Berdasarkan hasil kajian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa secara umum terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI. Secara khusus dapat disimpulkan bahwa : (1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap deskripsi pembelajaran dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI. (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap implementasi pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI. (3) Minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI berada pada kategori sangat kuat. Hal ini, menunjukan bahwa mahasiswa adanya ketertarikan dan berkeinginan untuk menciptakan sebuah bidang usaha sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.


(2)

1 Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Setiap lulusan perguruan tinggi (PT) mengharapkan untuk mengamalkan ilmu pengetahauan dan keahlian sesuai dengan yang diperoleh ketika menjadi mahasiswa di perguruan tinggi (PT). Sedangkan melihat kenyataan yang ada, angka pengangguran di Indonesia sangat memprihatinkan, karena penggangguran terjadi disebabkan oleh jumlah lulusan baik dari sekolah menegah maupun perguruan tinggi tidak sebanding dengan banyaknya lapangan perkerjaan yang ada. Menurut Ketua Komite Tetap Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja Kadin Sumarna F Abdurrahman menyatakan bahwa:

Jumlah pengangguran di Indonesia memang menurun. Tapi ironinya, jumlah pengangguran terdidik di Indonesia semakin banyak. hal itu juga sekaligus menggambarkan kondisi dan kualitas tenaga kerja di

Indonesia. “Pengangguran memang menurun dari 7 persen dua tahun lalu, sekarang 6 persen. Tapi komposisi pengangguran terdidik itu semakin tinggi”. (http://www.merdeka.com)

Seharusnya pendidikan adalah solusi untuk mengatasi kondisi ekonomi di Indonesia. Namun pada kenyataannya jumlah pengangguran terdidik di Indonesia semakin banyak. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.1 dan 1.2 mengenai tingkat pengangguran berdasarkan pendidikannya. Berdasarkan data publikasi Badan Pusat Statistik (BPS).

Tabel 1.1

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2012–2014 (persen)

No

Pendidikan Tertinggi Yang

Ditamatkan

2012 2013 2014

Februari Agustus Februari Agustus Februari

1 SD kebawah 3,59 3,55 3,51 3,44 3,69

2 Sekolah Menengah


(3)

Sumber : (http://www.bps.go.id)

Tabel 1.2

Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2012–2014 (Juta Jiwa)

Sumber : (http://www.bps.go.id)

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat pengangguran terbuka adalah perbandingan antara jumlah pencari kerja dengan jumlah angkatan kerja. Dari data pada tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka lulusan universitas pada tahun 2012-2013 semakin meningkat walaupun pada tahun 2014 pengangguran memang menurun, tetapi komposisi pengangguran terdidik itu semakin tinggi. Menurut Hermina, dkk (2011, hlm. 131) mengemukakan bahwa “bahwa tingginya tingkat pendidikan bukanlah menjadi jaminan untuk mendapatkan pekerjaan dengan mudah atau tidak menganggur”.

Untuk menekan jumlah pengangguran terdidik cara yang paling efektif yaitu dengan membuka usaha mandiri atau dengan berwirausaha. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menyatakan bahwa:

3 Sekolah Menengah

Atas 10,41 9,63 9,39 9,72 9,10

4 Sekolah Menegah

Kejuruan 9,50 9,92 7,67 11,21 7,21

5 Diploma I/II/III 7,45 6,19 5,67 5,95 5,87 6 Universitas 6,90 5,88 4,98 5,39 4,31

Jumlah 6,24 6,07 5,82 6,17 5,70

No

Pendidikan Tertinggi Yang

Ditamatkan

2012 2013 2014

Februari Agustus Februari Agustus Februari

1 Tidak/belum

pernah sekolah 129 258 86 397 113 389 81 432 134040

2 Belum/tidak

tamat SD 602 511 513 875 523 936 489 152 610574 3 SD 1 404 892 1 447 454 1 416 155 1 347 555 1374822 4 SLTP 1 710 992 1 703 326 1 811 920 1 689 643 1693203 5 SLTA Umum 2 014 074 1 854 362 1 859 727 1 925 660 1893509 6 SLTA Kejuruan 1 002 867 1 058 412 857 585 1 258 201 847365

7 Diploma

I,II,III/Akademi 253 840 198 688 195 427 185 103 195258 8 Universitas 546 294 443 518 421 073 434 185 398298 Total 7 664 728 7 306 032 7 199 212 7 410 931 7147069


(4)

3 Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meningkatnya jumlah pengangguran intelektual disebabkan orientasi para sarjana adalah mencari pekerjaan dan bukannya menciptakan pekerjaan. Oleh karena itu, ia meminta para sarjana mengembangkan jiwa kewirausahaan daripada menjadi pegawai. (http://www.tempo.co)

Pengaruh dari pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu faktor yang dapat menumbuhkan jiwa atau karakter seseorang untuk berwirausaha. Salah satunya adalah Fakultas Ilmu Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang membekali mahasiswanya untuk menjadi seorang wirausaha melalui mata kuliah kewirausahaan. Mata kuliah kewirausahaan mencakup pemahaman tentang pengertian dan konsep kewirausahaan, kepribadian dan watak kewirausahaan, profil wirausahawan sukses, manajemen kewirausahawan, memperoleh modal, strategi pemasaran, menggali peluang wirausaha di bidang teknologi pendidikan, business plan, aplikasi business plan, studi kelayakan usaha, projek wirausaha, dan evaluasi hasil produksi.

Dengan adanya mata kuliah kewirausahaan diharapkan mahasiswa memiliki wawasan kewirausahan, tertanam jiwa kewirausahaan yang kuat, menggali peluang usaha pada diri mahasiswa dan memiliki pengetahuan praktis kewirausahaan sehingga mampu mengembangkan potensi usaha yang dimiliki sesuai dengan tujuan mata kuliah kewirausahaan. Selain itu dapat menimbulkan minat kerja mandiri pada mahasiswa, sehingga menumbuhkan dan membentuk karakter wirausaha guna mencetak wirausahawan yang berkualitas. Menurut Indarti dan Rostiani (2008, hlm. 23) menyatakan bahwa:

Mahasiswa sebagai salah satu golongan elit masyarakat yang diharapkan menjadi pemimpin–pemimpin bangsa masa depan, sudah sepantasnya menjadi pelopor dalam mengembangkan semangat kewirausahaan. Dengan bekal pendidikan tinggi yang diperoleh dibangku kuliah dan idealisme yang terbentuk, lulusan Perguruan Tinggi diharapkan mampu mengembangkan diri menjadi seorang wirausahawan dan bukan sebaliknya lulusan Perguruan Tinggi hanya bisa menunngu lowongan kerja bahkan menjadi pengangguran yang pada hakekatnya merupakan beban pembangunan.


(5)

Tetapi pada kenyataannya masih banyak mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI hanya mempersiapkan diri mereka untuk bekerja di instansi pemerintah atau swasta setelah lulus kuliah dan masih banyak yang belum berani untuk terjun dibidang kewirausahaan karena takut akan resiko ketidakberhasilan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti sejauh mana persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa, oleh karena itu penulis memberikan judul: “Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Deskriptif Korelasional pada Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI)”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan masalah yang ada, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

Rumusan Masalah Umum

“Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia?”.

Rumusan Masalah Khusus

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap deskripsi pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap implementasi pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi


(6)

5 Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI?

3. Bagaimana minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI? C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

Tujuan Penelitian Umum

Secara umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis mengenai hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tujuan Penelitian Khusus

1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis apakah terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap deskripsi pembelajaran mata kuliah kewirusahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.

2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis apakah terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap implementasi pembelajaran mata kuliah kewirusahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.

3. Untuk mengetahui minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.


(7)

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan dua manfaat/kegunaan sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai pembelajaran kewirausahaan untuk meningkatkan minat berwirausaha, selain itu diharapkan dapat dijadikan bahan kajian untuk selanjutnya dalam dunia pendidikan.

2. Kegunaan Praktis

a. Manfaat Bagi Mahasiswa

Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pentingnya pembelajaran kewirausahaan guna meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat menjadi seorang wirausaha yang berkualitas setelah lulus dan tidak tergantung sebagai pencari kerja tetapi dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan cara berwirausaha.

b. Manfaat Bagi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam bentuk pengetahuan yang dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas perkuliahan khususnya Pada Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.

c. Bagi Peneliti

Diharapkan dari penelitian ini dapat menambah informasi, wawasan dalam hal kewirausahaan, dan menjawab pertanyaan peneliti mengenai hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa.


(8)

7 Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan dalam skripsi ini penulis sesuaikan dengan sistematika yang telah ditentukan dalam buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 2014 yang berisi sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan. Bab ini menyajikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan stuktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka. Bab ini menyajikan mengenai landasan teori yang mendukung data penelitian. Dalam bab ini membahas mengenai konsep persepsi, pentingnya pendidikan kewirausahaan di PTN, pembelajaran mata kuliah kewirausahaan, tinjauan tentang minat berwirausaha, profil Program Studi Teknologi Pendidikan FIP UPI, asumsi, dan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian. Bab ini menyajikan mengenai metodologi dari penelitian yang dilakukan. Pada bab ini terdiri dari lokasi, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, proses pengembangan instrumen, proses pengembangan instrumen, dan teknik analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini menyajikan mengenai deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi. Bab ini menyajikan mengenai dua hal yaitu kesimpulan dari hasil temuan penelitian dan berisikan saran atau rekomendasi.


(9)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung. Pemililihan lokasi tersebut disesuaikan dengan tujuan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu untuk meneliti tentang persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Misalnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah pegawai pada organisasi tertentu, jumlah guru dan murid disekolah tertentu dan sebagainya. (Sugiyono 2013, hlm. 297).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI angkatan 2011-2012 yang sudah mengontrak mata kuliah kewirausahaan.

3. Sampel Penelitian

Menurut Zainal Arifin (2011, hlm. 215) “sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniature population).”Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan polulasi yang sebenarnya.


(10)

42 Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan “Sampel Jenuh” atau “Sampling Jenuh” dimana teknik pengumpulan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. (Sugiyono 2013, hlm. 124)

Berdasarkan teori diatas maka dalam penelitian ini, semua jumlah populasi mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI angkatan 2011-2012, yang dijadikan sampel sebanyak 55 orang mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian atau sering disebut juga metodologi penelitian adalah sebuah desain atau rancangan

No Jurusan Angkatan Sampel

1 Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan 2011 19 Orang

2 Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan 2012 36 Orang


(11)

penelitian. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 3) “metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan jenis studi korelasional. Pengertian penelitian deskriptif menurut Zainal Arifin (2011, hlm. 54) adalah:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan berbagai variabel.

Jenis penelitian deskripsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasi yaitu studi yang dilakukan untuk melihat hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Nana Sudjana (2007, hlm. 77) “studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain”.

Ali, Mohammad (2010, hlm. 60) menyebutkan bahwa “penggunaan studi korelasional dalam riset pendidikan dimaksudkan untuk menjawab masalah hubungan antara dua variabel atau lebih dalam situasi nyata yang sedang dihadapi pada bidang itu”.

Merujuk pada pendapat di atas, maka penelitian ini akan mengungkapkan gambaran hubungan variabel bebas (X) yaitu persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan terhadap variabel terikat (Y) yaitu minat berwirausaha mahasiswa. Gambaran antar variabel tersebut dapat di lihat pada gambar dibawah ini:


(12)

44 Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Y

X

Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum

dan Teknologi Pendidikan FIP UPI

(Y) Persepsi Mahasiswa terhadap

Deskripsi Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan

(X1)

X1Y

Persepsi Mahasiswa terhadap Implementasi Pembelajaran Mata

Kuliah Kewirausahaan (X2)

X2Y

Dari tabel di atas hubungan dalam penelitian ini adalah hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan sebagai variabel bebas (X) dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI sebagai variabel terikat (Y).

C. Definisi Operasional

1. Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan

Persepsi mahasiswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu pengalaman yang diperoleh mahasiswa dengan menyimpulkan serta menafsirkan informasi atau pesan. Dalam hal ini informasi atau pesan yang dimaksud adalah mengenai pembelajaran pada mata kuliah


(13)

kewirausahaan yang diperoleh berdasarkan pendapat mahasiswa tentang proses pembelajaran mata kuliah kewirausahaan di kelas.

2. Minat Berwirausaha

Minat berwirausaha adalah pilihan aktivitas seseorang karena merasa tertarik, senang, termotivasi dan berkeinginan untuk berwirausaha serta berani mengambil resiko untuk meraih kesukesaan. Dalam hal ini adalah minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI. D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2006, hlm. 100) mengemukakan bahwa “teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket/kuesioner. Menurut Arikunto (2006, hlm. 128) bahwa “angket/kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ingin diketahui”.

Menurut Arikunto (2006) memaparkan alasan digunakannya metode angket/kuesioner dalam penelitian adalah:

1. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan dari responden dalam waktu yang cukup singkat dengan menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

2. Setiap responden menghadapi pernyataan yang sama, baik isi atau susunannya sehingga memebrikan kemudahan dalam proses pengolahan data selanjutnya.

3. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atas pernyataan yang diajukan.

4. Responden memiliki waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan.

5. Lebih mudah mengolah data dan waktu yang diperlukan tidak lama.

Pada penelitian ini digunakan angket tertutup, dengan jawaban untuk setiap butir pernyataan telah tersedia. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya


(14)

46 Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi

dengan cara memberi tanda checklist (√). Skala yang digunakan dalam angket ini menggunakan skala likert. seperti yang dijelaskan Sugiyono (2013, hlm. 134) bahwa “ skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Untuk setiap pernyataan dalam angket penelitian ini disediakan lima alternatif jawaban dengan kriteria skor sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X dan Y

Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dan Minat Berwirausaha

Alternatif Jawaban Pernyataan (Item) Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Kurang Setuju (KS) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Langkah selanjutnya adalah menyusun pernyataan-pernyataan. Penyusunan pernyataan diawali dengan membuat kisi-kisi instrumen. Menurut Arikunto (2010, hlm. 162) menjelaskan kisi-kisi sebagai berikut:

Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrument yang disusun.


(15)

Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan kisi-kisi instrumen. Adapun langkah-langkah dalam penyususnan adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi variabel dalam rumusan judul penelitian. 2. Mencari aspek dari kedua variabel yaitu pembelajaran

kewirausahaan dan minat berwirausaha.

3. Menderetkan indikator dari setiap aspek kedua variabel. 4. Merumuskan setiap indikator menjadi butir-butir instrumen.

Adapun kisi-kisi angket kedua variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Variabel X dan Y Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah

Kewirausahaan dan Minat Berwirausaha Variabel Sub Variabel Aspek yang

diungkap Indikator

Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran mata kuliah kewirausahaa n (variabel X) Persepsi Mahasiswa terhadap Deskripsi Pembalajaran Mata Kuliah Kewirausahaan

(variabel X1)

Persepsi Mahasiswa terhadap Implementasi pembelajaran mata kuliah kewirausahaan

(variabel X2)

1. Bahan ajar pembelajaran mata kuliah kewirausahaan 2. Proses pembelajaran mata kuliah kewirausahaan a) Perencanaa pembelajaran b) Tujuan pembelajaran c) Pendekatan pembelajaran d) Metode pembelajaran e) Media pembelajaran f) Materi pembelajaran g) Evaluasi

Pembelajaran h) Persiapan

pembelajaran i) Penerapan metode j) Penggunaan media

atau alat peraga k) Evaluasi


(16)

48 Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi

Minat berwirausaha mahasiswa (variabel Y) 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha 2. Usaha-usaha untuk mewujudkan minat berwirausaha 3. Keinginan untuk mengetahui sesuatu yang berhubungan dengan wirausaha

a) Faktor internal b) Faktor eksternal

c) Mempelajari mata kuliah

kewirausahaan d) Mengikuti program

mahasiswa

wirausaha (PMW) e) Memiliki karakter

berwirausaha f) Memiliki

kesenangan mencari informasi tentang berwirausaha

g) Menjadi seorang wirausaha setelah lulus

E. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Arikunto (2010, hlm. 144) bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Uji validitas merupakan hal yang sangat penting karena peneliti membutuhkan data yang benar dari responden. Sedangkan menurut Sugiyono (2013, hlm. 176) menyebutkan bahwa “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.

Penulis melakukan ujicoba instrumen penelitian kepada 20 responden. Instrumen yang akan diuji validitasnya adalah variabel dengan menggunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson, yaitu:

rhitung =

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }


(17)

Keterangan :

Rhitung = koefisien korelasi

N = jumlah reponden

X = jumlah skor item

Y = jumlah skor total (seluruh item)

Dalam pelaksanaanya peneliti menyebarkan instrumen angket kepada 20 responden. Untuk mengetahui butir item yang valid dan tidak valid, dilakukan dengan membandingkan rhitung dengan rtabel pada taraf signifikansi 5%. Apabila nilai rhitung < rtabel , maka item tidak valid sedangkan jika rhitung > rtabel maka valid. Untuk mempermudah perhitungan, peneliti menggunakan program Microsoft Excel 2010.

Hasil perhitungan uji validitas variabel X (persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan) diperoleh hasil dari 52 item, didapat 36 item pernyataan yang dinyatakan valid dan 16 item yaitu pernyataan nomor 3,4,10,15,18,20,22,24,25,29,32,33,36,38,40,51 yang dinyatakan tidak valid, yaitu 15 item pernyataan yang valid untuk persepsi mahasiswa terhadap deskripsi pembelajaran mata kuliah kewirausahaan (X1), 21 item pernyataan yang valid untuk persepsi mahasiswa terhadap implementasi mata kuliah kewirausahaan (X2). Sedangkan angket pernyataan variabel Y (Minat berwirausaha mahasiswa) dari jumlah 37 item pernyataan, terdapat 31 item pernyataan yang dinyatakan valid dan 6 item pernyataan yaitu pernyataan nomor 8,11,15,18,19,20 yang dinyatakan tidak valid. Berdasarkan hasil uji validitas di atas, maka setiap item pernyataan yang dinyatakan tidak valid, peneliti tidak akan menggunakan kembali saat penelitian. Alasan peneliti tidak menggunakan kembali item pernyataan tersebut karena masih dapat terwakili oleh item yang lain tanpa menghilangkan indikator yang telah dibuat.


(18)

50 Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi 2. Uji Reliabilitas Instrumen

Arikunto (2006, hlm. 178) mengemukakan bahwa “reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu, reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan”. Sedangkan menurut Zainal Arifin (2012, hlm. 248) menjelaksan bahwa “reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu instrumen dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu instrumen reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu dan kesempatan yang berbeda”.

Menurut Zainal Arifin (2012, hlm. 249) menyatakan bahwa “untuk mengukur reliabilitas instrumen angket adalah menggunakan rumus Alpha Cronbach atau koefisien Alpha”. Rumus Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut:

[ ] [ ] (Zainal Arifin 2012, hlm. 249) Keterangan:

α = reliabilitas instrumen

R = banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal

= jumlah variansi butir

= variansi skor total

Reliabilitas angket terbukti bila rhitung > rtabel dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila rhitung < rtabel maka angket dinyatakan tidak reliabel.

Pada tahap pelaksanaanya uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Pengujian ini penulis menggunakan bantuan program


(19)

Tabel 3.5

Hasil UJi Reliabilitas variabel X Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

,848 36

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, nilai reliabilitas yang didapatkan untuk variabel X (persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan) adalah sebesar 0,848. Untuk melihat apakah instrument tersebut dinyatakan reliabel atau tidak, maka akan dibandingkan dengan nilai rhitung dan rtabel dengan α = 0,05 dan N = 20 adalah 0,444. Dari hasil perhitungan menunjukan rhitung (0,848) > rtabel (0,444), maka dapat disimpulkan untuk variabel X (persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran matakuliah kewriausahaan) dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Sedangkan untuk uji reliabilitas variabel X (persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan) untuk sub variabel yaitu variabel X1 (persepsi mahasiswa terhadap deskripsi pembelajaran mata kuliah kewirausahaan) dan variabel X2 (persepsi mahasiswa terhadap implementasi pembelajaran mata kuliah kewirausahaan) diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1 Dan X2 Variabel X1

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items


(20)

52 Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi

Variabel X2

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

,936 21

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai reliabilitias dari sub variabel X1 (persepsi mahasiswa terhadap deskripsi pembelajaran mata kuliah kewirausahaan) dan X2 (persepsi mahasiswa terhadap implementasi pembelajaran mata kuliah kewirausahaan) masing-masing mendapatkan nilai 0,842 dan 0,936 apabila dibadingkan dengan rhitung > rtabel dari jumlah N= 20 dengan α = 0,05 adalah 0,444. Didapatkan hasil rhitung (0,842) > rtabel (0,444) dan rhitung (0,936) > rtabel (0,444), maka dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Selanjutnya untuk uji reliabilitas instrumen variabel Y (minat berwirausaha mahasiswa) diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil UJi Reliabilitas variabel Y Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

,959 31

Berdasarkan hasil perhitungan di atas nilai reliabilitas yang didapatkan untuk instrument variabel Y (minat berwirausaha mahasiswa) adalah sebesar 0,959. Untuk melihat apakah instrumen tersebut dinyatakan reliabel atau tidak, maka akan dibandingkan dengan nilai rhitung dan rtabel dengan α = 0,05 dan N = 20 adalah 0,444. Dari hasil perhitungan menunjukan rhitung (0,959) > rtabel (0,444), maka dapat disimpulkan untuk variabel Y (minat beriwirausaha mahasiswa)


(21)

dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitiannya, yaitu:

1. Persiapan Penelitian

Tahapan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang masalah yang akan diteliti. Tahap persiapan yaitu menentukan masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan asumsi dan hipotesis, memilih metode dan pendekatan penelitian, menentukan variabel dan sumber data, dan menentukan dan menyusun instrumen yang akan digunakan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pada tahai ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus yang akan diteliti. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan kuisioner atau angket. Tahapan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan yaitu:

a. Mengumpulkan data yang dibutukan dari lapangan sesuai dengan instrumen yang telah ditentukan oleh peneliti.

b. Melakukan analisis data dengan menggunakan teknik analisis data yang telah ditentukan.

c. Menarik kesimpulan dengan melakukan pengolahan data terlebih dahulu.

3. Penyusunan Laporan Penelitian

Pada tahap ini, laporan penenlitian dibuat dalam bentuk tertulis dengan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan laporan penelitian sesuai dengan pedoman karya tulis ilmiah dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengolah, menganalisa, menyusun, dan mengatur data yang telah ada yang digunakan


(22)

54 Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi

untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 207) menjelaskan beberapa kegiatan yang dilakukan dalam analisis data adalah:

1. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden. 2. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden. 3. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti.

4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.

5. Melakukanperhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Adapaun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Menghitung Skor Penelitian

Skor penelitian yang dimaksud adalah skor yang didapat dari indikator masing-masing variabel. Skor tersebut digunakan untuk menjawab rumusan masalah terkait persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan minat berwirausaha. Skor yang telah didapatkan kemudian di interprestasikan sesuai dengan kriteria skor yang telah ditetapkan. Adapun cara yang digunakan dalam menentukan kriteria interprestasi skor menurut Riduwan (2012, hlm. 28) sebagai berikut:

Untuk menentukan nilai indeks maksimum yaitu skor tertinggi x jumlah item soal x jumlah reponden. Berikut merupakan tabel kriteria interpretasi skor yaitu:

Tabel 3.8

Kriteria Interpretasi Skor

Skor Rata-rata (%) Kriteria Responden 0% - 20%

21% - 40% 41% - 60 % 61% - 80% 81% - 100%

Sangat lemah Lemah Cukup Kuat Sangat kuat


(23)

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Menurut Noor (2012, hlm. 178) menjelaskan langkah untuk menentapkan kriteria normalitas data sebagai berikut:

a) Tetapkan taraf signifikan uji misalnya α = 0,05 b) Bandingkan dengan taraf signifikansi yang diperoleh

c) Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

d) Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

Teknik yang digunakan dalam menguji normalitas data yaitu dengan teknik Kolmogorov-Smirnov. Dalam menguji data, maka peneliti menggunakkan bantuan program IBM SPSS Statistics 20 for windows. 3. Uji Hipotesis

a. Uji Korelasi

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan dua variabel, sehingga dalam analisis data menggunakan analisis korelasi. Tujuan analisis korelasi yaitu untuk mengukur derajat hubungan dan bagaimana eratnya hubungan antar variabel. Pada penenltian ini peneliti menggunakan rumus Korelasi Rank Spearman. Korelasi Rank

Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan apabila datanya

berbentuk ordinal. Berikut adalah rumus Korelasi Rank Spearman:

(Zainal Arifin 2011, hlm. 277) Keterangan :

ρ = koefisien korelasi tata jenjang 1 = bilangan tetap

6 = bilangan tetap n = jumlah sampel


(24)

56 Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi

D2 = jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dan Y

Untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya koefisien korelasi atau pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.9

Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

(Sugiyono 2013, hlm. 257) b. Uji Signifikansi

Setelah mendapatkan nilai koefisien korelasi selanjutnya untuk mengetahui penerimaan atau penolakan hipotesis maka dilakukan dengan uji signifikansi dengan korelasi uji t. Rumus uji signifikansi sebagai berikut:

√ (Sugiyono 2013, hlm. 257) Keterangan:

t = Uji Signifikansi ρ = Koefisien Korelasi n = Jumlah Sampel

Selanjutnya untuk melakukan pengujian hipotesis dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Menurut Riduwan (2012, hlm. 140) kaidah pengujian hipotesis sebagai berikut:

1) Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y).


(25)

2) Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y).

4. Uji Koefisein Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh atau kontribusi variabel X terhadap Y. Adapun rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:

KD = ρ2

x100% (Sugiyono 2012, hlm. 259)

Keterangan :

KD = koefisien determinasi


(26)

80 Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut :

1. Simpulan Umum

Persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa memiliki korelasi. Hal ini menunjukan terdapat hubungan yang cukup kuat antara persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.

2. Simpulan Khusus

Simpulan khusus dalam penelitian ini, sebagai berikut:

a. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap deskripsi pembelajaran dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI, dengan tingkat keeratan korelasi cukup kuat.

b. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap implementasi pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI, dengan tingkat keeratan korelasi cukup kuat. c. Minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknologi

Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI berada pada kategori sangat kuat. Hal ini, menunjukan bahwa mahasiswa adanya ketertarikan dan berkeinginan untuk


(27)

menciptakan sebuah bidang usaha sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat memberikan saran kepada semua pihak yang terkait dalam penelitian, diantaranya adalah:

1. Bagi Mahasiswa

Diharapkan dari penelitian ini mahasiswa dapat meningkatkan wawasan kewirausahaan dengan cara mempelajari lebih dalam mengenai kewirausahaan, baik dalam proses pembelajaran, maupun dengan mengikuti seminar, Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), pelatihan dan sebagainya.

2. Bagi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha dan memberikan sumbangan dalam bentuk pengetahuan yang dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas perkuliahan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian lain yang ingin meneliti berkaitan dengan persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan minat berwirausaha mahasiswa. Fokus dalam penelitian ini adalah mencari hubungan atau korelasi antara dua variabel yaitu persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dengan variabel minat berwirausaha mahasiswa. Selanjutnya bagi peneliti lain diharapkan dapat menggali lebih dalam mengenai faktor-faktor lain tentang minat berwirausaha yang belum diteliti dalam penelitian ini. Hal ini dimaksudkan agar peneliti lain lebih memperluas hasil penelitiannya.


(28)

Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. (2010). Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung : Pustaka Cendikia Utama.

Arifin, Zaenal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. PT Remaja Rosdakarya : Bandung.

Arifin, Zaenal. (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. PT Remaja Rosdakarya : Bandung.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Azhar, Arsyad. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Badan Pusat Statistik. (2014). Data Survey Pengangguran. [Online]. Tersedia :

http://www.bps.go.id/brs_file/naker_05mei14.pdf. [6 Oktober 2014].

Ciputra. (2007). Entrepreneurial Education to Solve Problem of Poverty and

Unemployment in Indonesia. Bogor.

Daryanto.(2012). Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Gava Media Fakultas

Ilmu Pendidikan. (2012). [Online]. Tersedia :

http://fip.upi.edu/v4/jurusan/kurtekpend/. [28 September 2014].

Gumilar, Anggi. (2012). Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI Bandung :

Tidak diterbitkan.

Hamalik, Oemar. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Indiarti, N. dan Rostiani, R. (2008). Intensi Kewirausahaan Mahasiswa : Studi

Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia. Jurnal Ekonomika dan Bisnis Indonesia. 23, (4). 1-27.

Ino, (2012). Macam-Macam Metode Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http:/www.inoputro.com/2012/02/macam-macam-metode


(29)

Irham, Muhamad & Novan Ardy Wiyani. (2013). Psikologi Pendidikan. Ar-ruzzMedia. Yogyakarta.

Kasmir, S.E.,M.M. (2006). Kewirausahaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo persada. Komalasari, Kokom. (2013). Pembelajaran Kontekstual. Bandung : PT Refika

Aditama.

Maulida, Ina. (2012). Persepsi Siswa Terhadap Implementasi Sistem Manajemen

Mutu Iso 9001:2008 Di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. UNY.

Yogyakarta.

Meredith, G.G.at all. (1996). Kewirausahaan, Hakikat dan Ciri Wirausaha,. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.

Noor, J. (2012). Metodologi Penelitian (Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Pribadi, B.A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Dian Rakyat. Purwanto, N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Republik Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2005. Jakarta.

Riduwan. (2012). Pengantar Statistik Sosial. Alfabeta : Bandung.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer : Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung : Alfabeta.

Sagala. Syaiful. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Shaleh, A. R. dan Wahab, A. M. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Sinar Grafik.

Siagian, Salim. (1999). Peranan Kewirausahaan dalam Pengembangan Koperasi.

Majalah Usahawan No. 07 TH.Xxviii Juli 1999. Jakarta : Lembaga

Manajemen Fe-UI.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT Rineka Cipta.


(30)

Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi

Sudjana, Nana. (2005). Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT Rosda Karya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Suherman, E. (2010). Desain Pembelajaran Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta. Sukanda, N. (1999). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Sukardi, D, K. (1998). Pendidikan Konseling dalam Bimbingan Karir. Jakarta :

Ghalia Indonesia.

Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.

Suryana. (2000). Kewirausahaan. Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Jakarta : Salemba Empat.

Suryana. (2003). Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat.

Susilana, Rudy & Riyana, Cepy. (2008). Media Pembelajaran; Hakikat,

Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: Jurusan

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan-FIP-UPI. Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : Grafindo

Syaodih, Nana. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya.

Tampubolon, D.P. (1993). Mengembangkan Minat Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa.

Tempo.co. Satu Juta Intelektual di Indonesia Menganggur. [Online]. Tersedia ;

http://www.tempo.co/read/news/2012/04/13/173396869/Satu-Juta-Intelektual-di-Indonesia-Menganggur. [6 Oktober 2014].

Universitas Pendidikn Indonesia. (2014). Panduan Program Mahasiswa

Wirausaha. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Universitas pendidikn Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(31)

Winkel W.S (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : PT Gramedia.

Winkel, W.S. (2004). Psikologi Pengajaran (Terjemahan Toni Setiawan). Jakarta : Media Abadi.

Wirnadi. (2008). Manajer dan Manajemen. Bandung : Citra Aditya Bakti.

Wisnoe Moerti. (2014). 4 Fakta Seputar Tenaga Kerja dan Pengangguran di

Indonesia. [Online]. Tersedia :

http://www.merdeka.com/uang/4-fakta-seputar-tenaga-kerja-dan-pengangguran-di-indonesia.html. [6 Oktober 2014].

Yusufhadi, Miarso. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Prenada.


(32)

Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi

KISI-KISI INSTRUMEN VARIABEL X DAN Y

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN MINAT BERWIRAUSAHA

Variabel Sub Variabel Aspek yang diungkap Indikator No angket

Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan (variabel X) Persepsi Mahasiswa terhadap Deskripsi Pembalajaran Mata Kuliah Kewirausahaan

(variabel X1)

Persepsi Mahasiswa terhadap Implementasi

Pembalajaran Mata Kuliah Kewirausahaan

(variabel X2)

1. Bahan ajar pembelajaran

mata kuliah

kewirausahaan

2. Proses pembelajaran mata kuliah kewirausahaan

a) Tujuan pembelajaran b) Pendekatan pembelajaran c) Metode pembelajaran d) Media pembelajaran e) Materi pembelajaran f) Penilaian

g) Persiapan pembelajaran h) Penerapan metode

i) Penggunaan media atau alat peraga

j) Evaluasi pembelajaran

1,2,3,4 5,6,7 8,9,10,11,12 13,14,15 16,17,18,19 20,21,22 23,24,25,26,27,28,29,30 31,32,33,34,35,36,37,38,3 9,40,41,42,43,44,45 46,47,48 49,50,51,52,53 Minat berwirausaha (variabel Y)

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha

2. Usaha-usaha untuk mewujudkan minat berwirausaha 3. Keinginan untuk

mengetahui sesuatu yang berhubungan dengan wirausaha

a) Faktor internal b) Faktor eksternal

c) Mempelajari mata kuliah kewirausahaan

d) Mengikuti program mahasiswa wirausaha (PMW)

e) Memiliki karakter berwirausaha f) Memiliki kesenangan mencari

informasi tentang berwirausaha g) Menjadi seorang wirausaha

setelah lulus 1,2,3,4,5,6 7,8,9,10,11,12,13,14,15 16,17,18,19,20,21 22,23 24,25,26,27,28,29,30 31,32.33.34 35,36,37


(33)

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. (2010). Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung : Pustaka Cendikia Utama.

Arifin, Zaenal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. PT Remaja Rosdakarya : Bandung.

Arifin, Zaenal. (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. PT Remaja Rosdakarya : Bandung.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Azhar, Arsyad. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Badan Pusat Statistik. (2014). Data Survey Pengangguran. [Online]. Tersedia :

http://www.bps.go.id/brs_file/naker_05mei14.pdf. [6 Oktober 2014]. Ciputra. (2007). Entrepreneurial Education to Solve Problem of Poverty and

Unemployment in Indonesia. Bogor.

Daryanto.(2012). Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Gava Media Fakultas

Ilmu Pendidikan. (2012). [Online]. Tersedia :

http://fip.upi.edu/v4/jurusan/kurtekpend/. [28 September 2014].

Gumilar, Anggi. (2012). Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Hamalik, Oemar. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Indiarti, N. dan Rostiani, R. (2008). Intensi Kewirausahaan Mahasiswa : Studi

Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia. Jurnal Ekonomika dan Bisnis Indonesia. 23, (4). 1-27.

Ino, (2012). Macam-Macam Metode Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http:/www.inoputro.com/2012/02/macam-macam-metode


(2)

Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi

Irham, Muhamad & Novan Ardy Wiyani. (2013). Psikologi Pendidikan. Ar-ruzzMedia. Yogyakarta.

Kasmir, S.E.,M.M. (2006). Kewirausahaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo persada. Komalasari, Kokom. (2013). Pembelajaran Kontekstual. Bandung : PT Refika

Aditama.

Maulida, Ina. (2012). Persepsi Siswa Terhadap Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso 9001:2008 Di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. UNY. Yogyakarta.

Meredith, G.G.at all. (1996). Kewirausahaan, Hakikat dan Ciri Wirausaha,. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.

Noor, J. (2012). Metodologi Penelitian (Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Pribadi, B.A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Dian Rakyat. Purwanto, N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Republik Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2005. Jakarta.

Riduwan. (2012). Pengantar Statistik Sosial. Alfabeta : Bandung.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer :

Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung : Alfabeta. Sagala. Syaiful. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Shaleh, A. R. dan Wahab, A. M. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Sinar Grafik.

Siagian, Salim. (1999). Peranan Kewirausahaan dalam Pengembangan Koperasi. Majalah Usahawan No. 07 TH.Xxviii Juli 1999. Jakarta : Lembaga Manajemen Fe-UI.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT Rineka Cipta.


(3)

Sudjana, Nana. (2005). Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT Rosda Karya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Suherman, E. (2010). Desain Pembelajaran Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta. Sukanda, N. (1999). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Sukardi, D, K. (1998). Pendidikan Konseling dalam Bimbingan Karir. Jakarta :

Ghalia Indonesia.

Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.

Suryana. (2000). Kewirausahaan. Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta : Salemba Empat.

Suryana. (2003). Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat.

Susilana, Rudy & Riyana, Cepy. (2008). Media Pembelajaran; Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan-FIP-UPI.

Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : Grafindo

Syaodih, Nana. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya.

Tampubolon, D.P. (1993). Mengembangkan Minat Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa.

Tempo.co. Satu Juta Intelektual di Indonesia Menganggur. [Online]. Tersedia ;

http://www.tempo.co/read/news/2012/04/13/173396869/Satu-Juta-Intelektual-di-Indonesia-Menganggur. [6 Oktober 2014].

Universitas Pendidikn Indonesia. (2014). Panduan Program Mahasiswa Wirausaha. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Universitas pendidikn Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(4)

Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi

Winkel W.S (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : PT Gramedia.

Winkel, W.S. (2004). Psikologi Pengajaran (Terjemahan Toni Setiawan). Jakarta : Media Abadi.

Wirnadi. (2008). Manajer dan Manajemen. Bandung : Citra Aditya Bakti.

Wisnoe Moerti. (2014). 4 Fakta Seputar Tenaga Kerja dan Pengangguran di Indonesia. [Online]. Tersedia :

http://www.merdeka.com/uang/4-fakta-seputar-tenaga-kerja-dan-pengangguran-di-indonesia.html. [6 Oktober

2014].

Yusufhadi, Miarso. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Prenada.


(5)

KISI-KISI INSTRUMEN VARIABEL X DAN Y

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN MINAT BERWIRAUSAHA

Variabel Sub Variabel Aspek yang diungkap Indikator No angket

Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan (variabel X) Persepsi Mahasiswa terhadap Deskripsi Pembalajaran Mata Kuliah Kewirausahaan

(variabel X1)

Persepsi Mahasiswa terhadap Implementasi

Pembalajaran Mata Kuliah Kewirausahaan

(variabel X2)

1. Bahan ajar pembelajaran

mata kuliah

kewirausahaan

2. Proses pembelajaran mata

kuliah kewirausahaan

a) Tujuan pembelajaran

b) Pendekatan pembelajaran

c) Metode pembelajaran

d) Media pembelajaran

e) Materi pembelajaran

f) Penilaian

g) Persiapan pembelajaran

h) Penerapan metode

i) Penggunaan media atau alat

peraga

j) Evaluasi pembelajaran

1,2,3,4 5,6,7 8,9,10,11,12 13,14,15 16,17,18,19 20,21,22 23,24,25,26,27,28,29,30 31,32,33,34,35,36,37,38,3 9,40,41,42,43,44,45 46,47,48 49,50,51,52,53 Minat berwirausaha (variabel Y)

1. Faktor-faktor yang

mempengaruhi minat berwirausaha

2. Usaha-usaha untuk

mewujudkan minat berwirausaha

3. Keinginan untuk

mengetahui sesuatu yang berhubungan dengan wirausaha

a) Faktor internal

b) Faktor eksternal

c) Mempelajari mata kuliah

kewirausahaan

d) Mengikuti program mahasiswa

wirausaha (PMW)

e) Memiliki karakter berwirausaha

f) Memiliki kesenangan mencari

informasi tentang berwirausaha

g) Menjadi seorang wirausaha

setelah lulus 1,2,3,4,5,6 7,8,9,10,11,12,13,14,15 16,17,18,19,20,21 22,23 24,25,26,27,28,29,30 31,32.33.34 35,36,37


(6)

Tika Sartikawati, 2015

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa


Dokumen yang terkait

MINAT BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI MOTIVASI DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI Minat Berwirausaha Ditinjau Dari Motivasi Dan Sikap Kewirausahaan Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unive

0 2 20

MINAT BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI MOTIVASI DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI Minat Berwirausaha Ditinjau Dari Motivasi Dan Sikap Kewirausahaan Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unive

0 1 17

HUBUNGAN PEMANFAATAN GOOGLE DOCS DENGAN AKTIFITAS KOLABORASI DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH FOTOGRAFI : studi deskriptif korelasi terhadap mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan UPI.

0 1 33

MINAT BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN, Minat Berwirausaha ditinjau dari Prestasi Belajar mata Kuliah Kewirausahaan,Kreativitas dan Persepsi Peluang Kerja (Penelitian Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA: Studi Deskriptif Korelasional pada Mata Kuliah Sosiologi dan Antropologi Pendidikan Di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan.

0 1 44

HUBUNGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT KERJA MANDIRI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI.

0 0 38

PENGARUH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI.

0 1 54

MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI.

1 1 38

Hubungan kompetensi mahasiswa untuk mata kuliah kewirausahaan dan jiwa berwirausaha dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bkk Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1 4 129

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN - repository UPI S TS 1105417 Title

0 1 3