Analisis Terjemahan Eufemisme Organ Dan Aktifitas Seksual Dalam Novel Fifity Shades Of Grey Jurnal

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS
SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY

Desi Zauhana Arifin, Djatmika, Tri Wiratno

Magister Linguistik Penerjemahan Program PASCASARJANA UNS
dezauhana@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk: (1). mengidentifikasi bentuk eufemisme

organ dan aktifitas seksual yang terdapat dalam novel Fifty Shades of Grey, (2).

mengidentifikasi teknik apa saja yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan
organ dan aktifitas seksual

yang mengandung eufemisme, (3). mendeskripsikan


dampak dari penerapan teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan dilihat dari
aspek keakuratan dan keberterimaan.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Sumber data adalah
novel Fifty Shades of Grey, serta para informan yang berperan menilai aspek keakuratan

dan keberterimaan terjemahan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan analisis

dokumen, kuesioner, dan focus group discussion (FGD). Analisa data dilakukan dengan
metode etnografi yang dilakukan oleh Spradley.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 10 bentuk eufemisme pada

organ dan aktifitas seksual dalam novel Fifty Shades of Grey. Bentuk eufemisme yang
paling mendominasi data organ seksual ialah bentuk umum-khusus dengan persentase

47,14%, sedangkan untuk aktifitas seksual didominasi oleh bentuk hiperbola dengan

persentase sebanyak 29,4%. Di dalam penelitian ini terdapat sepuluh teknik yang
digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan organ dan aktifitas seksual yang

mengandung eufemisme, teknik yang paling mendominas adalah teknik kesepadanan

lazim dengan persentase 46,2%. Pada hasil uji kualitas terjemahan yakni sebanyak 117
data (59,7%) termasuk terjemahan akurat, 66 data (33,7%) kurang akurat, dan 13 data
(6,6%) tidak akurat, lalu 112 data (57,1%) termasuk terjemahan berterima, 74 data
(37,8%) kurang berterima, dan 10 data (5,1%) merupakan terjemahan tidak berterima.
Kata kunci: Eufemisme, teknik penerjemahan, kualitas terjemahan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Pendahuluan
Di

dalam

eufemisme


kajian

termasuk

perubahan

makna.

pendapatnya,

semantik,

ke

Chaer

dalam

Dalam


(1994:144)

mengatakan bahwa eufemisme adalah

gejala ditampilkannya kata-kata atau
bentuk-bentuk

yang

dianggap

memiliki makna yang lebih halus, atau
lebih

sopan

digantikan.

Selain


merupakan

daripada

yang

akan

eufemisme

bagian

dari

yang

perubahan

makna, ada juga beberapa istilah lain


menghormati

Kenyataannya,
diperlukan

lawan

penghalusan

guna

kesalahpahaman
ketersinggungan
dan

bicara.

mengurangi
atau


antara

pendengar.

sangat

pembicara

Penghalusan

juga

digunakan untuk membuat kata kata
yang terkesan vulgar menjadi lebih
halus

untuk

didengar


walaupun

makna yang diterima akan sama. Maka
dari

itu

peneliti

tertarik

untuk

mengkaji eufemisme yang terdapat
dalam novel.

Novel merupakan karya yang di

yang juga merupakan bagian dari


dalamnya menggunakan bahasa yang

ameliaratif dan peyoratif. Kata-kata

sekali kita jumpai

perubahan makna

yaitu

makna

yang nilainya menjadi rendah disebut
dengan

nilainya

peyoratif, sedangkan yang
menjadi


amelioratif.

tinggi

Misalnya

kata

disebut

dianggap amelioratif dari kata

istri

bini

yang dianggap peyoratif. Penggunaan
eufemisme pada kata tersebut adalah
menghindari


keterusterangan
mampu

kesan

makna.

mengemas

kasar

dan

Eufemisme

segala

sesuatu

yang dianggap tidak baik sehingga
menjadi

baik.

Eufemisme

berperan sebagai penetral makna.

juga

Eufemisme banyak terdapat di

dalam teks untuk membuat teks lebih

berterima dengan kata-kata yang lebih
halus . Dalam berkomunikasi, pada
umumnya manusia juga menggunakan

indah. Dalam novel dewasa sering
kata yang memiliki makna vulgar dan
tabu

yang

keberterimaan

dapat

mempengaruhi

sebuah

novel.

Penghalusan juga sering terjadi pada

terjemahan novel terutama pada novel

dewasa terkait dengan budaya yang
ada.

Pada

penelitian

ini,

peneliti

memilih novel Fifty Shades of Grey
(2011)

dan

terjemahannya.

Ada

beberapa hal yang membuat peneliti

tertarik untuk mengkaji eufemisme di

dalam novel tersebut. Yang pertama,
novel Fifty Shades of Grey merupakan
novel dewasa yang terjual lebih dari

100 juta copy. Hal ini membuktikan

bahwa novel ini sangat menarik minat
pembaca.

Novel

ini

mengandung

aktifitas seksual dan organ seksual.

commit to user

bahasa yang sopan dan santun untuk

penghalusan dari

Setelah

membaca

keseluruhan

isi

perpustakaan.uns.ac.id
novel

Fifty

bahwa

di

digilib.uns.ac.id

Shades

of

Grey

dan

terjemahannya, peneliti menemukan
dalam

novel

tersebut

terdapat banyak bentuk eufemisme
yang menarik untuk dikaji secara
mendalam.

Hal

eufemisme

ini

disebabkan

memang

sering

kita

jumpai pada novel dewasa, majalah

amplifikasi

linguistik,

transposisi, teknik transposisi, teknik
generalisasi,

teknik

harfiah, dan teknik subtitusi.
Sementara

belakang

dikemukakan

maka

dapat

dihasilkan beberapa tujuan penelitan
yaitu;

pertama,

mengidentifikasi

bentuk

Untuk

eufemisme

organ dan aktifitas seksual dalam

novel Fifty Shades of Grey. Untuk

mengidentifikasi teknik penerjemahan
yang

digunakan

pada

eufemisme

organ dan aktifitas seksual dalam

novel Fifty Shades of Grey. Ketiga,

untuk mendeskripsikan dampak dari
teknik yang digunakan penerjemah
terhadap kualitas terjemahan dari segi

keakuratan dan keberterimaan pada
eufemisme organ dan aktifitas seksual
dalam novel Fifty Shades of Grey.
Pada

penelitian

menggunakan

penerjemahan

teori

yang

ini,

peneliti

teknik

dikemukakan

oleh Molina & Albir (2002). Teknikteknik tersebut antara lain meliputi,
teknik

kesepadanan

kompresi

lazim,

linguistik,

teknik

teknik

peminjaman, teknik modulasi, teknik
kompensasi, teknik reduksi, teknik

aspek

di

itu,

yang

adopsi

terdiri

oleh

dari

kualitas

dari

teori

(2008).

tiga

yang

Untuk

mengukur tingkat keakuratan sebuah
terjemahan digunakan skala 1 sampai

3 dan untuk aspek keberterimaan
menggunakan

instrumen

keberterimaan dengan skala 1 sampai
3.

Kualitas

terjemahan

dinilai

berdasarkan dua aspek yang akan

dijadikan acuan, yakni keakuratan dan
keberterimaan. Kedua aspek ini sangat
penting

bagi

penerjemah

untuk

dijadikan pedoman agar menghasilkan
kualitas terjemahan yang baik.

Untuk teori eufemisme diambil

dari teori Menurut Allan dan Burridge
(1991) teori yang dikemukakan oleh

Allan dan Burridge (1991). Allan dan
Burridge

eufemisme

(1991).

lebih

membahas

rinci.

Allan

teori

dan

Burridge (1991) membagi eufemisme
menjadi beberapa bentuk antara lain :
1.

Hyperbole:

2.

Figurative expression : bersifat

melebih lebihkan

commit to user

amplifikasi, teknik adaptasi, teknik

teknik

teknik kalke, teknik deskripsi, teknik

terjemahan

masalah,

variasi,

partikulasi, teknik kreasi diskursif,

dewasa, artikel politik dan lain lain.

Berdasarkan pembahasan pada latar

teknik

perlambangan,
kiasan.

ungkapan yang

ibarat

atau

perpustakaan.uns.ac.id
3.

digilib.uns.ac.id

Understatement: satu makna

9.

Part for whole euphemism :

kata tersebut.

10.

Remodelling : satu kata untuk

kata yang terlepas dari makna

4.

Flippancy

pernyataan

5.

Jargon

:

makna

di

luar

: kata yang memiliki

makna kata yang sama tetapi
berbeda bentuk.

6.

Circumlocution : penggunaan

12.

panjang dan bersifat tidak

13.

Metaphor : perbandingan yang

14.

berbeda.

15.

umum menjadi kata yang

16.

beberapa kata yang lebih
langsung.

7.

implisit di atara dua hal yang

8.

11.

General for specific : kata yang
khusus.

lain.

Clipping : pemotongan,

membuat menjadi pendek atau
singkat.

Acronym : penyingkatan atas
beberapa kata menjadi satu.

Abbreviation : singkatan kata
kata menjadi beberapa huruf.
Omission

:

sebagian kecil
Colloquial:

menghilangkan

ungkapan

sering dipakai.

yang

One for one substitution : satu
kata untuk menggantikan kata

dikumpulkan akan dianalisis dan akan

Penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif. Penelitian ini juga
bersifat kualitatif karena data data
tidak hanya dikumpulkan dan disusun
namun

juga

diinterpretasikan

dianalisis
untuk

kesimpulan

dan

kemudian

(Soejono

dan

Abdurrahman, 1999: 22). Data yang
dikumpulkan

berupa

kalimat

yang

mengandung eufemisme.
Pada
kualitatif

menggantikan satu kata yang

yang lain.

Metode

ditarik

menghilangkan sebagian kecil.

penelitian
ini

data

deskriptif
yang

dijabarkan secara lengkap terbuka dan
benar. Data data yang dikumpulkan
berupa kalimat demi kalimat dan akan
dijelaskan menggunakan tabel dan
tabel

dideskripsikan

secara

detail.
akan

Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan

studi

kasus

terpancang (embedded-case study ).
Penelitian telah menentukan pokok
permasalahan dan fokus penelitian

seperti yang sudah dijelaskan pada
rumusan

masalah

yaitu

mengenai

analisis eufemisme pada organ dan

commit to user

telah

akan

aktifitas seksual , teknik apa saja yang

perpustakaan.uns.ac.id
digunakan

digilib.uns.ac.id

dalam

menerjemahkan

serta bagaimana dampaknya terhadap
kualitas terjemahan.

Di dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan
membagikan

metode

dengan

group

discussion

dalam penelitian ini akan ada tiga
rater yang dipilih berdasarkan kriteria
tertentuse.

Pada

penelitian

ini

dan

menggunakan dua jenis sumber data,

(FGD) dengan para informan (rater).

Dokumen dalam penelitian ini adalah

melakukan
Penelitian

focus

kuesioner

keakuratan maupun keberterimaan. Di

dengan

etnografi

melakukan

menuntut

pendekatan

peneliti

untuk

penelitiannya

terjun

langsung di lokasi penelitian, yang
bisa

juga

disebut

sebagai

studi

lapangan. Dengan demikian data yang
dihasilkan

akan

keabsahannya.

dterima

Lokasi penelitian ini berupa

novel yang berjudul Fifty Shade of
Grey beserta terjemahannya. Novelnya
yang sudah terjual lebih dari 100 juta

kopi dan diterjemahkan ke dalam 30
bahasa

aktor

atau

partisipannya

yakni

dokumen

dan

novel yang berjudul Fifty Shades of
Grey dan terjemahannya. Sumber data

yang kedua adalah informan. Data

yang dikaji dalam penelitian ini terdiri
dari dua jenis yaitu data primer dan
data

organ

sekunder.Data
dan

terjemahannya,
kuesioner

juga

pada pemilihan novel Fifty Shades of
Grey (2011) karya EL James sebagai
sumber data yang cukup mengenai
eufemisme pada organ dan aktifitas

seksual. Teknik ini digunakan sebagai
dasar

menilai

pemilihan

datayang

kualitas

rater

diteliti

yang

terjemahan
baik

akan

pada

dari

focus

group

discussion dengan para rater mengenai

keakuratan dan keberterimaan. Data
sekunder yang digunakan oleh peneliti

adalah informasi mengenai novel Fifty

penelitian

of

Grey

dan

beberapa

sebelumnya

yang

Teknik pengumpulan data yang

akan digunakan dalam penelitian ini
adalah

(content

teknik

analysis)

analisis

dokumen

Menurut

sutopo

cara

untuk

(2006 : 81) menyatakan bahwa teknik
ini

merupakan

menentukan
dengan

beragam

kebutuhan

penelitiannya.

commit to user

aspek

hasil

sekaligus

membahas eufemisme.

dilakukan

yang

yang berjudul Fifty Shades of Grey

aktifitas seksual.

cuplikan

seksual

adalah

mengandung eufemisme pada novel

Shades

Teknik

primer

aktifitas

adalah para tokoh dalam novel ini,

dan peristiwanya berupa organ dan

informan.

(questionaire)

Sutopo

,

hal

dan

sesuai

tujuan

kuesioner

(2006:

81)

perpustakaan.uns.ac.id
menyatakan

digilib.uns.ac.id

bahwa

kuesioner

merupakan daftar pertanyaan untuk

pengumpulan data dalam penelitian

(15,2%),

jargon

sebanyak

22

data

(11,2%), understatement sebanyak 16

data (8,2%), flippancy sebanyak 14

yang dapat dilakukan secara lisan dan

data (7,1%), metaphor sebanyak 7 data

discussion) teknik ini dilakukan secara

(2,5%), dan part for whole euphemism

Dalam

Dibawah ini merupakan persentase

tertulis.,

dan

FGD

(forum

group

bersama sama dengan para rater.
menganalisis

data,

peneliti

menggunakan empat teknik analisis
data yang diadaptasi dari Spradley

(1980). Keempat teknik analisis data
tersebut,
analisis

yaitu:

analisis

domain

taksonomi,

komponensial,

dan

budaya.

analisis

,

analisis
tema

Hasil dan Pembahasaan
Bentuk- Bentuk Eufemisme

Dari dua jenis eufemisme yaitu organ
dan

aktifitas

sejumlah

196

seksual,
data.

Data

dalam

data dan data yang berupa sexual
berjumlah

Berdasarkan

bentuknya

126

data.

Allan

dan

Burridge (1991) membagi eufemisme
menjadi 16 bentuk eufemisme dibagi
menjadi 16 bentuk eufemisme, pada
novel

Fifty

Shades

of

Grey

dan

terjemahannya dapat ditemukan 10
bentuk

eufemisme

antara

lain

Hyperbole sebanyak 37 data (18,9 %),

general for specific sebanyak 33 data
(16,8%),

sebanyak

figurative
31

circumlocution

colloquial

sebanyak

5

data

1 data(0,5%).
eufemisme

yang

ditemukan

novel Fifty Shades of Grey.

pada

Table 1. Temuan Eufemisme Sexual
organ dan Sexual Actifity
No
Eufemisme Jumlah Persenta
dalam
se
sexual
organ dan
sexual
activity
1. sexual
70
35,7
organ.
2. sexual
126
64,3
activity
Total
196
100

ditemukan

kriteria sexual organ berjumlah 70
activity

(3,6%),

data

sebanyak

exxpression

Berdasarkan tabel di atas dapat

kita lihat bahwa eufemisme organ dan
aktifitas seksual banyak terdapat pada

novel Fifty Shades of Grey. Novel ini

merupakan

novel

dewasa

yang

menceritakan tentang hubungan intim

tokoh dalam novel tersebut, sehingga

banyak sekali penggunaan eufemisme
untuk organ sexual. Dalam sexual
activity

juga

banyak

dijumpai

penggunaan eufemisme dalam bentuk
beberapa

membuat

gaya

bahasa,

kalimat-kalimat

hal

itu

tersebut

tidak terkesan terlalu vulgar. Serta

(15,8%),
commit to dapat
user mengimplisitkan makna yang

31

data

sebenarnya.

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Pada Sexual organ, dari 10 bentuk

activity.

novel Fifty Shades of Grey, ditemukan

dengan menggunakan beberapa gaya

eufemisme

yang

6

eufemisme

bentuk

ditemukan

dalam

pada

sexual

organ antara lain general for specific
sebanyak

33

understatement
(22,9%)

data

flippancy

(47,1%),

sebanyak 16 data
12

data

(17,1%),

circumlocution sebanyak 7 data (10%),
metaphor sebanyak 1 data (1,4%) dan

part for whole euphemism sebanyak 1

data (1,4%). eufemisme dalam sexual

organ didominasi oleh bentuk general

for specific. Penggunaan general for

specific tersebut mendominasi karena

Hal

ini

karena

menyajikan aktifitas
bahasa

antara

Penggunaan

aktifitas sexual

lain

gaya

bahasa

membuat kalimat

penulis

hiperbola.

tersebut

kalimat tersebut

terlihat gamblang dan detail dalam

memaparkan aktifitas seksual dalam

novel tersebut. Sehingga meskipun isi

kalimat tersebut mengandung aktifitas
sekual,

berterima

kalimat

kalimat

karena

disajikan

bahasa yang baik.

tersebut
dalam

Teknik penerjemahan menurut

novel Fifty Shades of Grey merupakan

Molina

tentang hubungan sexual yang tidak

menganalisis dan mengklasifikasikan

novel

dewasa

normal

yang

menceritakan

sehingga

untuk

mengungkapkan organ - organ sexual
penulis menggunakan ungkapan yang
umum untuk menunjukkan sesuatu yg
khusus agar bersifat tidak langsung.

Di dalam novel Fifty Shades of

Grey, pada

kategori sexual activity

ditemukan sebanyak 126 data dari 10
bentuk
bentuk

eufemisme

eufemisme

ditemukan
antara

7

lain

Hyperbole sebanyak 37 data (29,4%),

figurative expression sebanyak 31 data
(24,6%), circumlocution sebanyak

23

data (18,5%), jargon sebanyak 22 data

(17,5%), metaphor sebanyak 6 data
(4,8%),

colloquial

sebanyak

5

data

(4,0%), dan flippancy sebanyak 2 data
(1,6%).

Eufemisme

dalam

bentuk

merupakan

Albir

prosedur

(2002:509)

untuk

bagaimana kesepadanan terjemahan
berlangsung

dan

dapat

diterapkan

pada berbagai satuan lingual. Dalam
hal

ini

dilakukan

penerjemahan
mengandung

pada

analisis

kalimat

eufemisme.

teknik

Dari

yang
196

data yang dianalisis, ditemukan bahwa
terjemahan kalimat yang mengandung

eufemisnme dalam novel Fifty Shades
of Grey karya EL James menggunakan

10 jenis teknik penerjemahan. Dari ke
10

teknik

tersebut

ditemukan

sebanyak 799 teknik penerjemahan

pada data yang telah dianalisis. Teknik
yang ditemukan lebih dari jumlah data

yang ada, hal ini karena data yang
ditemukan

sangat

bervariatif,

data

yang ditemukan berupa kata, frasa,

commit to user

hiperbola mendominasi pada sexual

dan

klausa,

maupun

kalimat

sehingga

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

teknik yang digunakan sangat banyak

dibandingkan data yang kurang akurat

Penggunaan

tingkat keberterimaan, meskipun tidak

meskipun

dalam

teknik

satu

data.

penerjemahan

dapat dilihat secara rinci pada tabel
berikut.
Table

2.

Temuan

Jenis

Teknik

Penerjemahan Eufemisme Organ dan
Aktifitas Seksual Pada

novel Fifty

Teknik
penerjemah
an
1.Kesepadanan
lazim
2.Transposisi
3.Reduksi
4.Variasi

5.Amplifikasi
6.Harfiah

7.Kompensasi

8.Kreasi
diskursif
9.Kompresi
linguistik
10.
Peminjaman

Total

Jumla
h

Presentas
e

450

54,7

99

12,0

93
74

1,5

12

1,5

9

0,5

3

0,4

799

terjemahan

tinggi yaitu 59,7 % dan keberterimaan
Dilihat

dari

persentase

tersebut dapat disimpulkan bahwa

penerapan teknik cenderung kurang
baik

terhadap

kualitas

terjemahan

frekuensi

penggunaan

penerjemahan,

teknik

mendominasi

penelitian

Ketiga

teknik

ini

cenderung

Namun

penggunaan

teknik reduksi dan kreasi diskursif
juga

cukup

banyak

sehingga

menyebabkan beberapa data menjadi

dan

eufemisme pada novel Fifty Shades of
kualitas

yang kurang baik. Meskipun begitu,
akurat

%.

terjemahan.

aktifitas seksual yang mengandung
memiliki

novel

memberikan nilai positif pada kualitas

100

organ

Tingkat

Fifty Shades of Grey cenderung cukup

ini.

1,1

4

berterima.

keakuratan pada terjemahan

transposisi

Dari 196 data yang telah dianalisis,

terjemahan

tidak

kesepadanan lazim, amplifikasi dan

Fifty Shades of Grey

cenderung

dan

teknik

8,0

12

mendominasi

dibandingkan terjemahan yang kurang

Berdasarkan

9,0

66

lebih

pada novel Fifty Shades of Grey.

11,3

Mengandung Eufemisme dalam novel

Grey

berterima

kalimat yang mengandung eufemisme

Kualitas Terjemahan Kalimat yang

kualitas

terlalu tinggi namun terjemahan yang

57,1

Shades of Grey
N
o

dan tidak akurat. Begitu juga dengan

kurang

Terjemahan

yang

akurat dipengaruhi oleh penggunaan
padanan

yang

baik

pada

sasaran. Namun terdapat
data

yang

disebabkan

kurang

oleh

bahasa

beberapa

akurat

yang

pengurangan

-

pengurangan yang tidak seharusnya
dan pengalihan isi pesan sehingga
pesan

tidak

dengan baik.

commit to user
masih

mendominasi pada hasil penelitian ini

akurat.

dapat

tersampaikan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Terjemahan

diidentifikasi

berterima

dengan

penyesuaian

terhadap kaidah yang berlaku dan

diterima pada bahasa sasaran. Data
yang

kurang

berterima

cenderung

bentuk. Adapun kesepuluh bentuk
eufemisme

tersebut

Hyperbole,

figurative

antara

lain

language,

general for specific, understatement ,

circumlocution,

jargon,

flippancy,

disebabkan oleh penggunaan diksi dan

metaphor, colloquial, dan part for

menggeliat

penelitian

kolokasi yang kurang tepat. Misalnya
berkolokasi

tidak

berterima

dengan

untuk

kebutuhan.

Beberapa data yang kurang berterima
juga

disebabkan

oleh

penyusunan

kalimat yang tidak parallel dan terlalu
kaku.

Pada terjemahan novel Fifty Shades

of Grey dari 196 data ditemukan
terjemahan akurat sebanyak 117data
(59,7%),

terjemahan

sebanyak

terjemahan

66

data

yang

kurang

akurat

tidak

akurat

(33,7%)

dan

berjumlah 13 data (6,6%). Sedangkan

untuk aspek keberterimaan data yang

berterima adalah sebanyak data yang
berterima berjumlah 112 data (57,1%)
berdasarkan hasil tersebut terjemahan

kalimat yang mengandung eufemisme
tergolong kurang berterima berjumlah

74 data (37,8%), dan tidak berterima
sebanyak 10 data (5,1%).

data yang berupa eufemisme pada
sexual

activity

dalam novel Fifty Shades of Grey
beserta
bentuk

terjemahannya,
eufemisme

bentuk

dalam

eufemisme

organ seksual yang paling banyak
adalah umum-khusus

sebanyak 33

data, sedangkan bentuk eufemisme
pada

aktifitas

seksual

didominasi

oleh Hyperbole yaitu sebanyak 37

data.

Di dalam penelitian ini, ditemukan 10
macam

teknik

yang

digunakan

penerjemah dalam menerjemahkan

kalimat yang mengandung eufemisme
antara lain teknik kesepadanan lazim,
amplifikasi,

transposisi,

reduksi,

variasi, kompensasi, harfiah, kreasi
diskursif, kompresi linguistik dan
peminjaman. Teknik penerjemahan
yang paling banyak digunakan oleh

penerjemah dalam menerjemahkan

organ dan aktifitas seksual yang
mengandung

eufemisme

adalah

organ dan aktifitas seksual yang

Berdasarkan analisis terhadap
dan

ini,

Di

dari 196 data yang merupakan

Simpulan

organ

euphemism.

teknik kesepadanan lazim.

KESIMPULAN DAN SARAN

sexual

whole

mengandung

eufemisme.

Berdasarkan hasil persentase, data
yang akurat sebanyak 59,7%, data
yang kurang akurat sebanyak 37,7%,

dan data yang tidak akurat sebanyak

ditemukan
commit to user
6,6%.
Berdasarkan
teknik
yang
sebanyak 10
digunakan, teknik padanan lazim,

perpustakaan.uns.ac.id
amplifikasi

memberikan
terhadap

digilib.uns.ac.id

dan

dampak

keakuratan

kalimat

yang

transposisi

kolokasi,

terjemahan

terjemahan

yang

baik

mengandung

eufemisme, sedangkan penggunaan

teknik kreasi diskursif dan teknik

reduksi memberikan dampak yang

kurang baik terhadap terjemahan.
Data yang kurang berterima biasanya

dipengaruhi oleh penggunaan teknik
kreasi diskursif yang mengubah isi

pesan yang ada dan tidak sesuai
dengan

konteks

yang

ada.

Dan

beberapa data yang kurang berterima

juga dipengaruhi oleh ungkapan yang
tidak berkolokasi dengan ungkapan
sebelumnya.

Sehingga

berdasarkan

hasil diskusi yang dilakukan rater,

terjemahan novel Fifty Shades of Grey
cenderung

dinilai

kurang

baik.

Karena pesan yang terdapat dalam

bahasa sumber kurang tersampaikan
dengan baik dalam bahasa sasaran.

memperhatikan

Setelah melakukan penelitian, peneliti

berpendapat bahwa penerjemah novel
Fifty Shades of Grey akan lebih baik

apabila lebih memperhatikan kolokasi-

Metode

pemikiran

penelitian:
dan

K.,

&

agar terjemahan terasa

agar kalimat terasa lebih alamiah dan
berterima dalam bahasa sasaran.

Teknik reduksi sebaiknya dikurangi,

karena jika mengurangi bagian-bagian
yang

penting,

sumber
dengan

tidak

baik.

pesan

dalam

akan

basa

tersampaikan

Begitu

pula

dengan

penggunaan teknik kreasi diskursif,

karena penggunaan teknik ini sangat
mempengaruhi

tingkat

terjemahan.

keakuratan

Perlu dilakukan penelitian yang lebih

lanjut mengenai novel- novel yang
bertema

dewasa,

apakah

beberapa

novel dewasa tersebut juga banyak

menggunakan eufemisme atau tidak
sebagai

selanjutnya

perbandingan.

bagaimana

juga

bisa

tanggapan

Peneliti

melihat

pembaca

menggunakan banyak eufemisme di
dalamnya dan bagaimana tanggapan

pembaca terhadap novel dewasa yang
tidak menggunakan eufemisme.

n: Language used as shield and
weapon.

(1999).

penerapan.

Burridge,

Oxford:

Oxford

Linguistik

umum.

University Press.

Suatu

Jakarta: Rineka Cipta.
Allan,

kalimat

lebih alami dan berterima yang tepat

DAFTAR PUSTAKA
&Soejono.

susunan

dan

dengan penyajian novel dewasa yang

Saran

Abdurrahman

padanan,

Chaer,

A.(1994).

Jakarta: Rineka Cipta.

commit
to user
K.

(1991).Euphemism&dysphemisu

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

James, E. (2011).Fifty shades of grey.
Waxahachin:

The

Coffee Shop.
Molina,

L.,&Albir,

Translation
revisited:

functional

A

Translator s
498-512.
Nababan,

M.R.

A.H.

Writer s

(2002).

technique

dynamic

approach.

Jurnal linguistik bahasa,II(1),

and

and

54-65.

Spradley, J.P.(1980). Metode etnografi.

Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sutopo,

Meta:

journal,XLVII(4),

(2008).Strategi

penilaian kualitas terjemahan.

commit to user

H.

B.

kualitatif:

(2006).Penelitian

Dasar

teori

dan

terapannya dalam penelitian.
Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.