Pengaruh Komunitas Merek Honda Beat terhadap Word of Mouth di Bandung.

(1)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Marketing as a strategy to meet the needs of the individual has the ultimate goal to gain consumer loyalty (customer loyalty). Community facilities or vehicle brand to meet others, build relationships, and find people who have an interest in which consumers interact with each other based on a brand. Brand community members to provide recommendations to other potential customers, so that consumers in the community can be a spokesperson or "walking billboard" who works for the company. Motorcycles have become a mainstay of transportation in Indonesia. PT Astra Honda Motor as a motorcycle manufacturer Honda gives color to the industry and the development of technologies and the design of two-wheeled mode of transportation today.

Based on this background, the authors conducted research that aims to examine and analyze whether there is influence of brand community motorcycles Honda Beat on word of mouth in Bandung. From the results of the overall study and the results of the hypothesis suggests that community motorcycle brands Honda Beat has no effect on word of mouth in Bandung.


(2)

x Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pemasaran sebagai suatu strategi untuk memenuhi kebutuhan individu memiliki tujuan akhir untuk memperoleh loyalitas konsumen (customer loyalty). Komunitas merek sarana atau wahana untuk bertemu dengan orang lain, membangun relationships, dan menemukan orang-orang yang memiliki satu minat dimana konsumen saling berinteraksi dengan berbasis pada suatu merek. Anggota komunitas merek memberikan rekomendasi kepada calon pelanggan lain, sehingga konsumen dalam komunitas dapat menjadi juru bicara atau “papan iklan berjalan” yang efektif bagi perusahaan. Sepeda motor telah menjadi andalan moda transportasi di Indonesia. PT Astra Honda Motor sebagai perusahaan produsen sepeda motor Honda memberikan warna bagi perindustrian dan perkembangan teknologi-teknologi maupun desain moda transportasi roda dua saat ini. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengadakan penelitian yang bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat pengaruh komunitas merek sepeda motor Honda Beat terhadap word of mouth di Bandung. Dari hasil penelitian secara keseluruhan dan dari hasil hipotesis menunjukkan bahwa komunitas merek sepeda motor Honda Beat tidak berpengaruh terhadap word of mouth di Bandung. Kata-kata kunci: komunitas merek, word of mouth.


(3)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRACT ... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8


(4)

xii Universitas Kristen Maranatha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Devinisi Pemasaran ... 9

2.1.2 Konsep Manajemen Pemasaran ... 9

2.1.3 Konsep Pemasaran ... 11

2.1.4 Bauran Pemasaran ... 14

2.1.5 Promosi ... 14

2.1.6 Merek ... 15

2.1.7 Bauran Promosi ... 16

2.1.8 Word of Mouth ... 19

2.1.9 Komunitas Merek ... 25

2.3 Rerangka Pemikiran ... 28

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 30

3.2 Penentuan Posupasi dan Sampel ... 32

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 32

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.5 Hipotesis dan Riset Penelitian ... 35

3.6 Model Penelitian ... 36


(5)

xiii Universitas Kristen Maranatha

3.8 Teknik Analisa dan Intrepretasi Data ... 39

3.9 Uji Instrumen ... 40

3.6.1 Uji Validitas ... 40

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden ... 42

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 46

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 44

4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bergabung ... 45

4.2Gambaran Distribusi Instrumen ... 47

4.2.1 Pernyataan Responden Mengenai Komunitas Merek ... 47

4.2.1.1 Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 1 ... 47

4.2.1.2 Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 2... 48

4.2.1.3 Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 3... 49

4.2.1.4 Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 4... 50

4.2.1.5 Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 5... 51

4.2.1.6 Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 6... 52

4.2.1.7 Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 7... 53

4.2.1.8 Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 8... 54

4.2.1.9 Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 9... 55


(6)

xiv Universitas Kristen Maranatha

4.2.1.11 Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 11... 57

4.2.1.12 Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 12... 58

4.2.1.13 Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 13... 59

4.2.1.14 Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 14... 60

4.2.2 Pernyataan Responden Mengenai Word of Mouth ... 62

4.2.2.1 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 1 ... 62

4.2.2.2 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 2 ... 63

4.2.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 3 ... 64

4.2.2.4 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 4 ... 65

4.2.2.5 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 5 ... 66

4.2.2.6 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 6 ... 67

4.2.2.7 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 7 ... 68

4.2.2.8 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 8 ... 69

4.2.2.9 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 9 ... 70

4.2.2.10 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 10 ... 71

4.2.2.11 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 11 ... 72

4.2.2.12 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 12 ... 73

4.2.2.13 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 13 ... 74

4.2.2.14 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 14 ... 75

4.2.2.15 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 15 ... 76

4.2.2.16 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 16 ... 77


(7)

xv Universitas Kristen Maranatha

4.2.2.18 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 18 ... 79

4.2.2.19 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 19 ... 80

4.2.2.20 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 20 ... 81

4.2.2.21 Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 21 ... 82

4.3 Uji Instrumen ... 83

4.3.1 Uji validitas ... 83

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 85

4.4 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ... 88

BAB V KESIMPULAN dan SARAN ... 92

5.1 Kesimpulan ... 92

5.2 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 95


(8)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pangsa Pasar Motor Skutik Periode 2005-2011 ... 5 Gambar 2 Kerangka Pemikiran ... 28 Gambar 3 Model Penelitian... 36


(9)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Definisi Operasional Variabel ... 36

Tabel II Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43

Tabel III Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 44

Tabel IV Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 45

Tabel V Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bergabung ... 46

Tabel VI Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 1... 47

Tabel VII Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 2... 48

Tabel VIII Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 3... 49

Tabel IX Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 4... 50

Tabel X Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 5 ... 51

Tabel XI Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 6... 52

Tabel XII Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 7... 53

Tabel XII Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 8... 54

Tabel XIV Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 9... 55

Tabel XV Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 10... 56

Tabel XVI Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 11... 57

Tabel XVII Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 12... 59

Tabel XVIII Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 13... 60

Tabel XIX Tanggapan Responden Mengenai Komunitas Merek 14... 61


(10)

xviii Universitas Kristen Maranatha

Tabel XXI Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 2 ... 63

Tabel XXII Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 3 ... 64

Tabel XXIII Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 4 ... 65

Tabel XXIV Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 5 ... 56

Tabel XXV Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 6 ... 67

Tabel XXVI Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 7 ... 68

Tabel XXVII Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 8 ... 69

Tabel XXVIII Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 9 ... 70

Tabel XXIX Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 10 ... 71

Tabel XXX Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 11 ... 72

Tabel XXXI Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 12 ... 73

Tabel XXXII Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 13 ... 74

Tabel XXXIII Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 14 ... 75

Tabel XXXIV Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 15 ... 76

Tabel XXXV Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 16 ... 77

Tabel XXXVI Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 17 ... 78

Tabel XXXVII Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 18 ... 79

Tabel XXXVIII Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 19 ... 80

Tabel XXXIX Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 20 ... 81

Tabel XL Tanggapan Responden Mengenai Word of Mouth 21 ... 82

Tabel XLI Uji Validitas... 83


(11)

xix Universitas Kristen Maranatha Tabel XLII Uji Reliabilitas Word of Mouth ... 88 Tabel XLIII Coefficientsa

... 89 Tabel XLIV ANOVAb ... 90 Tabel XLV Model Summary ... 91


(12)

xx Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN KUESIONER

LAMPIRAN OUTPUT SPSS


(13)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENGANTAR

1. Latar belakang

Persaingan antar pelaku industri otomotif di Indonesia bisa dikatakan sangat ketat, salah satunya adalah industri sepeda motor. Beberapa langkah strategis pun dilakukan oleh para pelaku industri yang ada mulai dari aktivitas promosi yang gencar, penekanan harga produk hingga penciptaan produk yang lebih inovatif. Salah satu perusahaan motor di Indonesia yang sedang naik daun adalah PT Astra Honda Motor (AHM). Berdasarkan data penjualan Astra Honda Motor (AHM) versi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Honda masih menjadi market leader dan berhasil menyumbangkan 57,31% pangsa pasar di pasar sepeda motor nasional setelah berhasil menjual 4.092.693 unit sepeda motor sepanjang tahun 2012. (Sumber : http://autoblogindonesia.wordpress.com)

Pemasaran sebagai suatu strategi untuk memenuhi kebutuhan individu memiliki tujuan akhir untuk memperoleh loyalitas konsumen (customer loyalty). Di era hypercompetition para pemasar sudah mampu memberikan pelayanan dan manfaat yang relatif sama atas merek yang dimilikinya sehingga hanya merek yang memberikan nilai lebih yang dapat memenangkan hati konsumen agar konsumen menjadi loyal (customer loyalty). Nilai lebih yang dimaksud tidak hanya keberhasilan untuk memenuhi kebutuhan dasar para konsumen, tetapi juga keberhasilan untuk


(14)

2

Universitas Kristen Maranatha memenuhi kebutuhan aktualisasi diri konsumen dan sosialisasi seperti membuat komunitas untuk berinteraksi satu dengan yang lain.

Sebuah merek dapat memiliki beberapa asosiasi, satu atau lebih diantaranya dapat mendominasi (Rosinta, 1996). Merek dapat menjadi sarana atau wahana untuk bertemu dengan orang lain, membangun relationships, dan menemukan orang-orang yang memiliki satu minat dimana konsumen saling berinteraksi (Yuswohady, 2004). Wahana tersebut dikenal dengan komunitas. Komunitas merek adalah komunitas yang tidak terikat secara geografi dan mempunyai struktur sosial yang mengatur hubungan di antara pencinta merek (Muniz dan O’Guinn, 2001). Sementara menurut peneliti lain, komunitas merek merupakan customer centric, keberadaan dan arti dari komunitas tidak terpisahkan dari pengalaman konsumen daripada merek tersebut (McAlexander, Schouten, dan Koeing, 2002). Komunitas merek juga tidak terlepas dari interaksi antar anggotanya agar memperkuat soliditas komunitas merek.

Hal seperti ini dapat terlihat pada persaingan produk sepeda motor. Indonesia Commercial Intelegence (2009) menyatakan bahwa industri sepeda motor nasional merupakan industri yang masih terus mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan ini didorong oleh kebutuhan masyarkat akan tranportasi yang murah dan fleksibel. Kebutuhan masyarakat ini masih akan terus ada mengingat belum adanya sistem tranportasi massal yang terintegrasi apalagi rasio kepemilikan sepeda motor di Indonesia masih tergolong rendah di kawasan ASEAN sehingga potensi di masa datang masih sangat baik.


(15)

3

Universitas Kristen Maranatha Kondisi ini membuat investasi berupa peningkatan kapasitas pada pabrik yang sudah ada maupun pembangunan pabrik baru termasuk oleh produsen baru masih terjadi hingga tahun 2008. Beberapa investasi untuk menambah kapasitas maupun pendirian pabrik baru ini meningkatkan kapasitas produksi industri sepeda motor sehingga pada tahun 2008 mencapai 7,86 juta unit per tahun. Pada tahun 2009, produksi diperkirakan akan tetap atau bahkan terkoreksi mengingat faktor pendorong yang ada seperti deflasi sifatnya hanya mengurangi tekanan namun secara fundamental tidak akan mendorong pertumbuhan (www.ICN.com).

Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan dunia otomotif hingga saat ini masih mampu memikat perhatian. Kebutuhan akan sepeda motor tidak hanya menjadi sekedar alat tranportasi biasa tetapi bagi sebagian kalangan masyarakat telah menjadi bagian dari gaya hidup. Antusiasme sebagian kalangan masyarakat terhadap motor skutik adalah salah satu gambaran dari fenomena tersebut. Komunitas penggemar motor skutik selaku konsumen sepeda motor dalam hal ini telah terlibat pada jenis perilaku pembelian yang rumit. Dimana perilaku pembelian yang rumit itu lazim terjadi bila produknya mahal, jarang dibeli, beresiko, dan sangat mengekspresikan diri (Kotler,2000).

Komunitas konsumen dapat berupa komunitas yang terbentuk berdasarkan produk tertentu, seperti Bike to Work. Terdapat juga komunitas yang terbentuk dari merek yang disebut dengan komunitas merek, seperti HONDA BeAT RIDERS CLUB (HBRC). Komunitas merek terdiri dari konsumen yang sangat loyal pada merek tertentu. Merek tersebut hanya memfasilitasi terjadinya interaksi antar konsumen


(16)

4

Universitas Kristen Maranatha (Yuswohady, 2008). Semakin intens interaksi antar anggota, semakin kuat basis konsumen dalam komunitas merek.

Anggota komunitas ini dihubungkan dengan merek yang menghubungkannya dengan komunitas tersebut seperti Honda Beat Club dengan merek Honda Beat. Kuatnya hubungan yang kuat antar anggota dalam komunitas merek membuat anggota komunitas merek menjadi juru bicara kepada orang lain.

Anggota komunitas merek memberikan rekomendasi kepada calon pelanggan lain (Yuswohady, 2008). Sehingga konsumen dalam komunitas dapat menjadi juru bicara

atau “papan iklan berjalan” yang efektif bagi perusahaan, seperti yang dikemukakan

oleh Yuswohady (2008) bahwa customer is the truly salesman. Konsumen yang puas akan merek yang digunakannya akan memberitahukan kelebihan-kelebihan merek tersebut kepada orang lain, dan selanjutnya konsumen akan merekomendasikannya kepada orang lain. Rekomendasi pelanggan merupakan alat promosi dan penjualan yang sangat efektif dalam mempengaruhi calon prospek (Silverman, 2001). Hal ini merupakan salah satu strategi komunikasi pemasaran yang mendasar yang disebut dengan Word of Mouth.


(17)

5

Universitas Kristen Maranatha Gambar 1

Pangsa Pasar Motor Skutik

Berdasarkan hasil dari tabel Top Brand Indeks dan data penjualan di atas, diketahui bahwa pada produk sepeda motor Honda mengalami nilai yang menurun. Word of mouth sendiri telah menjadi suatu fenomena yang menarik di dalam dunia pemasaran dan komunikasi, dimana word of mouth menjadi salah satu kekuatan dalam pasar (Kotler, 2000). Saat ini kekuatan word of mouth mulai disadari dan dimanfaatkan oleh banyak perusahaan, mengingat iklan-iklan di media massa tidak


(18)

6

Universitas Kristen Maranatha lagi efektif sebagai alat promosi karena konsumen hanya bisa mengingat lima sampai tujuh iklan per hari (Schiffman dan Kanuk, 2000). Word of mouth lebih dipercaya dibandingkan oleh seorang sales person, dan dapat menjangkau konsumen lebih cepat daripada iklan maupun direct-mail, karena kekuatan word of mouth terletak pada kemampuannya dalam memberikan rekomendasi (referral). Hal ini sejalan dengan apa yang dinyatakan Dye (2000) bahwa dalam kehidupan sehari-hari orang senang sekali untuk membagi pengalamannya tentang sesuatu.

Word of mouth lebih dipercaya dibandingkan oleh seorang sales person, dan dapat menjangkau konsumen lebih cepat daripada iklan maupun direct-mail, karena kekuatan word of mouth terletak pada kemampuannya dalam memberikan rekomendasi (referral). Hal ini sejalan dengan apa yang dinyatakan Dye (2000) bahwa dalam kehidupan sehari-hari orang senang sekali untuk membagi pengalamannya tentang sesuatu. Bila pengalaman tersebut positif maka rekomendasi tersebut bisa menjadi alat promosi yang efektif sehingga menghasilkan sukses bagi produk tersebut, dan sebaliknya jika terjadi pengalaman negatif maka bisa menghasilkan kehancuran bagi produk tersebut. Termasuk pada komunitas pengguna Honda Beat.

Honda BeAT dikeluarkan oleh pabrikan PT ASTRA HONDA MOTOR (AHM) tepatnya pada bulan Juni 2008 yang lalu, mau tak mau kehadiran motor ini ikut pula mengilhami para pemakai Honda Beat untuk mendirikan klub motor Honda Beat, yang dikenal dengan Honda Beat Club. Perkembangan komunitas Honda Beat sendiri semakin menjamur ke seluruh nusantara. Terbukti karena semakin banyaknya


(19)

7

Universitas Kristen Maranatha komunitas Honda Beat di Indonesia, sebagai pemersatu dari berbagai komunitas

Honda Beat yang terbentuk, diadakanlah suatu jambore bernamakan “Jambore

Nasional Republik BeAT”. Jambore ini dilaksanakan pertama kali pada tahun 2010 di

kota Jakarta, yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan di kota Pekanbaru pada tahun 2011 , di kota Makassar pada tahun 2012, terakhir pada tahun 2013 di Samarinda, dan didukung sepenuhnya oleh PT Astra Honda Motor (AHM) . Pada jambore terakhir tercatat lebih dari 400 orang dari 39 klub BeAT ikut meramaikan acara ini. Mereka merupakan perwakilan BeAT Bikers dari wilayah Sumatra, Jawa, Sulawesi dan Kalimantan.

Di Bandung, pembentukan komunitas Honda sangat banyak sehingga dibentuklah suatu asosiasi bernama IMHB (Ikatan Motor Honda Bandung). Tercatat sebanyak 23 komunitas motor Honda yang telah bergabung dengan IMHB. Salah satu komunitas Honda Beat yang tercatat adalah HBRC (Honda Beat Rider Club). Klub yang berdiri pada tanggal 25 april 2009 ini memiliki 70 anggota aktif didalamnya. HBRC mempunyai acara kopdar (kopi datar/kumpul bareng) setiap kamis di depan Gedung Sate, dan setiap malam minggu di depan flexy center. Acara ini biasanya digunakan anggota untuk kumpul bareng dan berbagi pengalaman tentang motor Honda Beat. Dengan adanya wadah seperti HBRC, semakin memudahkan pengguna motor Honda Beat untuk lebih mengenal produk Honda Beat, dan turut menyumbang bantuan pada PT ASTRA HONDA MOTOR (AHM) dalam memasarkan produknya pada konsumen.


(20)

8

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk menganalisis PENGARUH KOMUNITAS MEREK HONDA BEAT TERHADAP WOM (WORD OF MOUTH) DI BANDUNG.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, masalah yang akan diteliti adalah

1. “Apakah terdapat pengaruh komunitas merek terhadap word of mouth?” 2. ”Berapa besar pengaruh komunitas merek terhadap word of mouth?” 3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah, tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah mengetahui pengaruh komunitas merek terhadap word of mouth.

4. Kegunaan penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan kegunaan sebagai berikut :

1. Pihak perusahaan

Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi perusahaan untuk mengetaui pengaruh komunitas merek terhadap word of mouth, dan dapat dijadikan salah satu bahan pemikiran dalam keputusan pemasaran perusahaan.

2. Pihak peneliti lain

Penelitian ini dapat menjadi referensi sebagai tambahan informasi untuk mengetahui pengaruh komunitas merek terhadap word of mouth.


(21)

92 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

Kesimpulan Dan Saran

Dalam Bab V akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan analisis serta saran yang diberikan atas penelitian Pengaruh Komunitas Merek Honda Beat Terhadap Word of Mouth di Bandung.

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan judul Pengaruh Komunitas Merek Honda Beat Terhadap Word of Mouth Di Bandung maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dilihat dari karakteristik responden, anggota komunitas Honda Beat Rider Club berdasarkan mayoritasnya anggotanyaanya adalah pria, kelompok usia mayoritasnya ialah kelompok usia 21-30 tahun, pendidikan terakhir mayoritasnya ialah SMU, dan mayoritas lama bergabungnya sekitar 1-5 tahun. 2. Tidak terdapat pengaruh variabel komunitas merek sepeda motor Honda Beat


(22)

93

Universitas Kristen Maranatha 5.2 SARAN

5.2.1 Implikasi Perusahaan

1. Berdasarkan hasil pengujian data yang telah dilakukan, komunitas merek sepada motor Honda Beat tidak berpengaruh (2%) terhadap word of mouth, disini PT. Astra Honda Motor kurang memperhatikan dan menguatkan komunitas merek tersebut agar komunitas merek menjadi pertimbangan utama konsumen untuk loyal akan suatu merek terutama merek sepeda motor Honda.

2. PT. Astra Honda Motor harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti: informasi yang mudah didapatkan pada konsumen, penggunaan teknologi-teknologi terbaru, kedekatan dengan konsumen terutama komunitas merek, desain sepeda motor yang sesuai dengan kriteria-kriteria segmen pasar yang diburu, disain yang menarik, dan suku cadang yang mudah didapat. Faktor-faktor tersebut harus secara detail diperhatikan perusahaan sepeda motor Honda agar perusahaan tersebut semakin baik di benak konsumen, dan konsumen tersebut dapat menunjukan partisipasinya membantu perusahaan dengan melakukan word of mouth.

5.2.2 Saran Penelitian yang Akan Datang

1. Pada hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh komunitas merek produk sepeda motor Honda mempengaruhi word of mouth sebesar 2% sedangkan sisanya sebesar 98,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Maka disarankan untuk penelitian selanjutnya menggunakan variabel yang berbeda dengan peneliti, atau dapat juga menambahkan variabel-variabel baru ke dalam penelitian.


(23)

94

Universitas Kristen Maranatha 2. Responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 70 responden, maka disarankan

untuk penelitian selanjutnya untuk menambah lebih banyak lagi responden, hal tersebut berguna mendapatkan kualitas data yang baik.

Keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian, maka disarankan untuk peneliti selanjutnya lebih memaksimalkan waktu yang ada dengan menambah waktu penelitian


(24)

95 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Basu Swastha dan Irawan, (2005), Manajemen Pemasaran Modern. Liberty, Yogyakarta

Boorstin, D.J. 1973. The American: The Democratic Experience. NY: Random House.

Dye, Renee. 2000. “The Buzz on Buzz,” Harvard Business Review, 78 (6).

Fournier, Susan. 1998. "Consumers and Their Brands: Developing Relationship Theory in Consumer Research," Journal of ConsumerResearch, 24 (March).

Goodwin, C. 1997. Communality as a Dimension of Service Relationships. Journal of Consumer Psychology, Vol.5.

Hair, Joseph F., Bush, & Ortinau. 2006. Marketing Research: Within a Changing Information Environment. New York: McGraw-Hill.

Hasto Palupi, Dyah. 2007. Survei Konsumunitas 2007: Potensi dan Ekspresi Komunitas Konsumen Indonesia. Majalah SWA 24/XXIII/8 – 21 November 2007.

Joko, Sugiarsono. 2007. Seni Membidani dan Mengendarai Komunitas. November 8, 2007. http://www.swa.co.id.

Kartajaya, Hermawan. 2008. Peran Komunitas Online. September 26, 2008. http://web.bisnis.com.


(25)

96

Universitas Kristen Maranatha Kelly, Lois. 2007. Beyond Buzz: the Next Generation of Word of Mouth Marketing. New York: AMACOM. Malhotra, Naresh K. 2005. Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan. Jakarta: INDEKS.

Knapp, Duane E. 2001. The Brand Mindset. Megraw Hill Companies Inc.

Kotler, dan Armstrong. (2008). Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Kotler, dan Armstrong. (2008). Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Kotler, P. (2000). Manajemen Pemasaran & Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Edisi 6, Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran. Edisi 11, Jilid 1. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Manopol, Yuyun & Dewanda, Afiff M. 2007. Ramai-ramai Genjot Pasar Motor Skutik. November 8, 2007. http://www. swa.co.id.

Manopol, Yuyun & Handayani, Tutut. 2007, November 21. Honda Vario Club: Ciptakan Brand Ambassador secara Alami. Majalah SWA 24/XXIII/8 – 21 November 2007


(26)

97

Universitas Kristen Maranatha Marsha L. Richins 1984, "Word Of Mouth Communication As Negative Information", in Advances in Consumer Research Volume 11, eds. Thomas C. Kinnear, Provo, UT : Association for Consumer Research, Pages: 697-702.

McAlexander, James H., Schouten, John W., & Koeing, Harold F. 2002. Building Brand Community. Journal of Marketing, Vol.66.

McAlexander, James H., Schouten, John W., & Koeing, Harold F. 2002. Building Brand Community. Journal of Marketing, Vol.66.

Muniz, A.M. Jr. And T.C. O’Guinn. 1995. „Brand Community‟, Journal of Consumer Research, 27(4): 412-32.

Muniz, Albert M. & O’Guinn, Thomas C. 2001. Brand Community. Journal of

Consumer Research, 27.

Neuman, William Lawrence. 2003. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. New York: Pearson Education Inc.

Rosen, Emanuel. 2004. Kiat Pemasaran dari Mulut ke Mulut (Zoelkifli). Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. (2000). Consumer Behavior. 7th edition. New Jersey: Prentice Hall International.

Rosinta, Febrina. 1996. Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Pelanggan Museum Nasional. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Bisnis dan Birokrasi, vol. 15, No. 1 (Januari).


(27)

98

Universitas Kristen Maranatha Schifferstein, Hendrik N.J. & Hekkert, Paul. 2008. Product Experience. Elsevier Ltd: .

Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2000. Consumer Behavior. 7th edition. New Jersey: Prentice Hall International.

Schiffman, Leon G. & Kanuk, Leslie L. 2004. Consumer Behaviour (8th ed). New Jersey: Printice Hall.

Silverman, George. 2001. The Secrets of Word-of-Mouth Marketing: How to Trigger Expontential Sales through Runaway Word-of-Mouth. US: AmaCom.

Spector, Aaron J. 1961. Basic Dimensions of the Corporate Image. Journal of Marketing, 25.

Sumadji, YudhaPratama, & Rosita.(2006). KamusEkonomiLengkap.Wipress

Sumadji, YudhaPratama, & Rosita.(2006). KamusEkonomiLengkap.Wipress

Swasta, Basu dan T Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisa dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE.

Umar, Husein. 1999. Metodologi Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wels, William D. & Prensky, David. 1996. Consumer Behavior.New York: John Wiley & Sons.


(28)

99

Universitas Kristen Maranatha Yuswohady. 2004. Great Community Marketing. WARTA EKONOMI no.14/THN

XVI/14 Juli 2004

Yuswohady. 2008. CROWD: Marketing Becomes Horizontal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

____. 2006. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. 6th ed. Boston: Allyn and Bacon.

____. 2008, November 1. The 3CS to Win the Mind Share. Kompas

http://autoblogindonesia.wordpress.com


(1)

94

2. Responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 70 responden, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk menambah lebih banyak lagi responden, hal tersebut berguna mendapatkan kualitas data yang baik.

Keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian, maka disarankan untuk peneliti selanjutnya lebih memaksimalkan waktu yang ada dengan menambah waktu penelitian


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Basu Swastha dan Irawan, (2005), Manajemen Pemasaran Modern. Liberty, Yogyakarta

Boorstin, D.J. 1973. The American: The Democratic Experience. NY: Random House.

Dye, Renee. 2000. “The Buzz on Buzz,” Harvard Business Review, 78 (6).

Fournier, Susan. 1998. "Consumers and Their Brands: Developing Relationship Theory in Consumer Research," Journal of ConsumerResearch, 24 (March).

Goodwin, C. 1997. Communality as a Dimension of Service Relationships. Journal of Consumer Psychology, Vol.5.

Hair, Joseph F., Bush, & Ortinau. 2006. Marketing Research: Within a Changing Information Environment. New York: McGraw-Hill.

Hasto Palupi, Dyah. 2007. Survei Konsumunitas 2007: Potensi dan Ekspresi Komunitas Konsumen Indonesia. Majalah SWA 24/XXIII/8 – 21 November 2007.

Joko, Sugiarsono. 2007. Seni Membidani dan Mengendarai Komunitas. November 8, 2007. http://www.swa.co.id.


(3)

96

Kelly, Lois. 2007. Beyond Buzz: the Next Generation of Word of Mouth Marketing. New York: AMACOM. Malhotra, Naresh K. 2005. Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan. Jakarta: INDEKS.

Knapp, Duane E. 2001. The Brand Mindset. Megraw Hill Companies Inc.

Kotler, dan Armstrong. (2008). Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Kotler, dan Armstrong. (2008). Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Kotler, P. (2000). Manajemen Pemasaran & Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Edisi 6, Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran. Edisi 11, Jilid 1. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Manopol, Yuyun & Dewanda, Afiff M. 2007. Ramai-ramai Genjot Pasar Motor Skutik. November 8, 2007. http://www. swa.co.id.

Manopol, Yuyun & Handayani, Tutut. 2007, November 21. Honda Vario Club: Ciptakan Brand Ambassador secara Alami. Majalah SWA 24/XXIII/8 – 21 November 2007


(4)

Marsha L. Richins 1984, "Word Of Mouth Communication As Negative Information", in Advances in Consumer Research Volume 11, eds. Thomas C. Kinnear, Provo, UT : Association for Consumer Research, Pages: 697-702.

McAlexander, James H., Schouten, John W., & Koeing, Harold F. 2002. Building Brand Community. Journal of Marketing, Vol.66.

McAlexander, James H., Schouten, John W., & Koeing, Harold F. 2002. Building Brand Community. Journal of Marketing, Vol.66.

Muniz, A.M. Jr. And T.C. O’Guinn. 1995. „Brand Community‟, Journal of Consumer Research, 27(4): 412-32.

Muniz, Albert M. & O’Guinn, Thomas C. 2001. Brand Community. Journal of Consumer Research, 27.

Neuman, William Lawrence. 2003. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. New York: Pearson Education Inc.

Rosen, Emanuel. 2004. Kiat Pemasaran dari Mulut ke Mulut (Zoelkifli). Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. (2000). Consumer Behavior. 7th edition. New Jersey: Prentice Hall International.

Rosinta, Febrina. 1996. Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Pelanggan Museum Nasional. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Bisnis dan Birokrasi, vol. 15,


(5)

98

Schifferstein, Hendrik N.J. & Hekkert, Paul. 2008. Product Experience. Elsevier Ltd: .

Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2000. Consumer Behavior. 7th edition. New Jersey: Prentice Hall International.

Schiffman, Leon G. & Kanuk, Leslie L. 2004. Consumer Behaviour (8th ed). New Jersey: Printice Hall.

Silverman, George. 2001. The Secrets of Word-of-Mouth Marketing: How to Trigger Expontential Sales through Runaway Word-of-Mouth. US: AmaCom.

Spector, Aaron J. 1961. Basic Dimensions of the Corporate Image. Journal of Marketing, 25.

Sumadji, YudhaPratama, & Rosita.(2006). KamusEkonomiLengkap.Wipress

Sumadji, YudhaPratama, & Rosita.(2006). KamusEkonomiLengkap.Wipress

Swasta, Basu dan T Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisa dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE.

Umar, Husein. 1999. Metodologi Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wels, William D. & Prensky, David. 1996. Consumer Behavior.New York: John Wiley & Sons.


(6)

Yuswohady. 2004. Great Community Marketing. WARTA EKONOMI no.14/THN XVI/14 Juli 2004

Yuswohady. 2008. CROWD: Marketing Becomes Horizontal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

____. 2006. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. 6th ed. Boston: Allyn and Bacon.

____. 2008, November 1. The 3CS to Win the Mind Share. Kompas

http://autoblogindonesia.wordpress.com