Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indoensia.

(1)

ABSTRACT

Company value is one of determining factors for the investors and the company itself in measuring the condition of a company. The higher the value of the company, means the healthier the company and safe to invest. Regards on that, this research tried to identify the variables that affect the value of the company. The variables in used are capital structure through debt and equity ratio and financial performance include ROA. Samples were taken by using purposive sampling. Sample in used are companies which listed on LQ 45 for period February 2011 until July 2011 with complete financial statement from 2009 – 2011. Path analysis data regression model used in this research as a model of data analysis. The results showed the capital structure has negative impact on ROA and firm value. ROA has positive effect on firm value. Negatif effects of capital structure on firm value will be decrease when using ROA as an intervening variable.


(2)

ABSTRAK

Nilai perusahaan merupakan salah satu faktor penentu bagi investor maupun perusahaan sendiri dalam mengukur kondisi suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, mengkondisikan perusahaan yang semakin sehat dan aman dalam melakukan investasi. Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan tersebut. Adapun variabel yang digunakan meliputi struktur modal melalui perbandingan hutang dan modal, serta kinerja keuangan yang meliputi ROA. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar dalam LQ 45 periode Februari 2011 s/d Juli 2011 dengan memiliki laporan keuangan lengkap selama periode 2009 – 2011. Model regresi data path analysis digunakan dalam penelitian ini sebagai model analisis data. Hasil penelitian menunjukkan struktur modal memiliki pengaruh negatif terhadap ROA dan nilai perusahaan. ROA memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pengaruh negatif struktur modal terhadap nilai perusahaan akan lebih kecil apabila menggunakan ROA sebagai variabel intervening.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ...ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ...vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II ... 9

KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Landasan Teori ... 9

2.1.1 Struktur Modal ... 9

2.1.2 Return on Aset (ROA) ... 11

2.1.3 Nilai Perusahaan ... 12

2.2 Tobin’s Q ... 15

2.2.1 Pengertian TOBIN’S Q ... 15


(4)

2.3 Rerangka Pemikiran ... 17

2.4 Model Penelitian ... 19

2.5 Hipotesis ... 20

BAB III... 21

METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Populasi dan Sampel ... 21

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 24

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.5 Uji Data ... 26

3.5.1 Uji Normalitas ... 26

3.5.2 Uji Multikolinieritas ... 27

3.5.3 Uji Otokorelasi ... 27

3.5.4 Uji Heteroskedastisitas ... 27

3.5.5 Uji Outliers ... 28

3.6 Metode Analisis Data ... 28

Bab IV ... 30

Hasil Penelitian dan Pembahasan... 30

4.1 Data Laporan Keuangan Struktur Modal ... 30

4.2 Data Laporan Keuangan ROA ... 34

4.3 Data Laporan Keuangan Nilai Perusahaan ... 38

4.4 Hasil Pengujian ... 43

4.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 43

4.4.1.1 Uji Normalitas ... 43

4.4.1.2 Uji Outliers... 44

4.4.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 50

4.4.1.4 Uji Multikolinieritas ... 50

4.4.1.5 Uji Autokorelasi ... 51


(5)

4.6 Analisis Jalur (Path analysis)... 52

4.7 Pembahasan ... 54

BAB V ... 57

KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN ... 61


(6)

DAFTAR TABEL

Table 1 Tabel Data Indeks LQ 45 Selama Periode 1997.1 s/d 2007.1 ... 4

Table 2 Tabel Laporan Pertumbuhan Ekonomi berdasarkan Daerah ... 7

Table 3 Tabel Kelengkapan Data LQ 45... 22

Table 4 Tabel DOV ... 24

Table 5 Tabel laporan keuangan struktur modal (dalam jutaan rupiah) ... 30

Table 6 Laporan Keuangan ROA ... 34

Table 7 Tabel Laporan Keuangan Nilai Perusahaan ... 38

Table 8 Tabel data terkena outliers ... 44

Table 9 Data Terbebas Outliers... 45


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A DAFTAR SAHAM YANG MASUK DALAM INDEKS LQ-45

PERIODE FEBRUARI 2011 S/D JULI 2011 61

LAMPIRAN B OUTPUT NORMALITAS 63

LAMPIRAN C OUTPUT MULTIKOLINEARITAS 64

LAMPIRAN D OUTPUT HETEROKEDASTISITAS 65

LAMPIRAN E OUTPUT AUTOKORELASI 66

LAMPIRAN F OUTPUT PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA

KEUANGAN TERHADAP NILAI PERSAHAAN 67

LAMPIRAN G OUTPUT PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan, ada pendapat bahwa untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, maka sektor riel harus digerakkan, meskipun masih banyak hambatan yang dialami oleh perusahaan, salah satunya yang paling penting adalah pendanaan. Dunia usaha mengalami kemunduran yang diakibatkan oleh banyaknya lembaga-lembaga keuangan yang mengalami kesulitan keuangan sebagai akibat dari adanya kemacetan kredit pada dunia usaha tanpa memperhitungkan batas maksimum pemberian kredit dimasa lalu oleh perbankan dan masalah kelayakan kredit yang disetujui. Upaya mengantisipasi kondisi tersebut, maka manajer keuangan perusahaan harus berhati-hati dalam menetapkan struktur modal perusahaan, dengan adanya perencanaan yang matang dalam menentukan struktur modal diharapkan perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan lebih unggul dalam menghadapi persaingan bisnis.

Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang menjadi tujuan pendirian suatu perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan tujuan perusahaan yang ketiga adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga tujuan perusahaan tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. (Harjito & Martono, 2005). Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak


(9)

dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar dividen. (Harjito & Martono, 2005).

Penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan telah dilakukan. Penelitian menemukan bahwa struktur risiko keuangan dan perataan laba berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Suratna & Pratana, 2004 ) (Maryatini, 2006). Invesment opportunity set dan leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Andri & Hanung, 2007). Penelitian mengenai pengaruh kinerja keuangan dalam hal ini

return on aset (ROA) terhadap nilai perusahaan menunjukkan hasil yang tidak konsisten.

Modigliani dan Miller dalam Ulupui (2007) menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari aset perusahaan. Hasil positif menunjukkan bahwa semakin tinggi earnings power semakin efisien perputaran aset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan. Hal ini berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Ulupui (2007) menemukan hasil bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap return saham satu periode ke depan. Oleh karena itu, ROA merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Makaryawati (2002), Carlson dan Bathala (1997) dalam Suranta dan Pratana (2004) juga menemukan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun, hasil yang berbeda diperoleh oleh Suranta dan Pratana (2004) serta Kaaro (2002) dalam Suranta dan Pratana (2004) dalam penelitiannya menemukan bahwa ROA justru berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan adanya faktor lain yang turut mempengaruhi hubungan ROA dengan nilai perusahaan.

Teori struktur modal menjelaskan pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat diartikan sebagai ekspektasi nilai investasi pemegang saham (harga pasar ekuitas) dan ekspektasi nilai total perusahaan (harga pasar ekuitas ditambah dengan nilai pasar hutang, atau ekspektasi harga pasar aktiva (Sugihen, 2003).


(10)

Pada umumnya, perusahaan yang tumbuh dengan cepat memperoleh hasil positif dalam artian pemantapan posisi di peta persaingan, menikmati penjualan yang meningkat secara signifikan dan diiringi oleh adanya peningkatan pangsa pasar. Perusahaan yang tumbuh cepat juga menikmati keuntungan dari citra positif yang diperoleh, akan tetapi perusahaan harus ekstra hati-hati, karena kesuksesan yang diperoleh menyebabkan perusahaan menjadi rentan terhadap adanya isu negatif. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian penting karena dapat menjadi sumber berita negatif yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan, mengembangkan dan membangun kecocokan kualitas dan pelayanan dengan harapan konsumen. Pertumbuhan cepat juga memaksa sumber daya manusia yang dimiliki untuk secara optimal memberikan kontribusinya. Agar pertumbuhan cepat tidak memiliki arti pertumbuhan biaya yang kurang terkendali, maka dalam mengelola pertumbuhan, perusahaan harus memiliki pengendalian operasi dengan penekanan pada pengendalian biaya (Susanto, 1997).

Penelitian tentang struktur modal yang mempengaruhi nilai perusahaan telah banyak dilakukan di Indonesia. Beberapa peneliti tersebut adalah Sugihen (2003) menemukan bukti bahwa struktur modal berpengaruh tidak langsung negatif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan pada fakta empiris dalam penelitiannya menjelaskan bahwa pada masa krisis, para pelaku pasar memahami bahwa peningkatan hutang disebabkan oleh faktor eksternal (kurs valuta asing dan suku bunga) yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan. Para pelaku pasar yakin bahwa apabila pengaruh eksternal ini kembali normal, maka perusahaan akan kembali membaik, dan nilai pasar ekuitas ditentukan oleh permintaan dan penawaran.

Hasil “Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2008 – 2012” yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun 2008 hingga tahun 2012. LQ 45 merupakan salah satu salah satu indeks yang cukup menentukan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Keputusan investor dalam menginvestasikan modalnya di Indonesia, umumnya dilihat pada kondisi


(11)

fluktuasinya pertumbuhan LQ 45. Perusahaan-perusahaan yang termasuk kedalam LQ-45 merupakan perusahaan-perusahaan yang telah memenuhi kriteria saham LQ-LQ-45, salah satunya adalah perusahaan tersebut memiliki nilai transaksi yang tinggi di bursa efek. Perusahaan yang termasuk dalam kelompok LQ-45 merupakan perusahaan yang banyak diburu oleh investor pasar modal. Seorang investor tentu mengharapkan tingkat pengembalian atau tingkat keuntungan yang besar, untuk itu investor melakukan analisis terlebih dahulu terhadap perusahaan-perusahaan yang dianggap memiliki peluang besar dalam memberikan return laba yang tinggi. Perusahaan-perusahaan yang tercatat dalam LQ-45 merupakan perusahaan-perusahaan yang dianggap memiliki return laba tinggi karena memiliki kinerja perusahaan yang baik. Kinerja perusahaan pada LQ-45 dapat dilihat pada kemampuan perusahaan dalam mengelola hutang perusahaan, pengelolaan dalam perputaran aset perusahaan, hingga kemampuan memperoleh laba perusahaan.

Perusahaan yang mampu mengelola hutang perusahaan, belum tentu mampu mengelola aset perusahaan dengan baik dan mampu memperoleh laba yang tinggi. Demikian juga dengan perusahaan yang memiliki perputaran aset yang baik, belum tentu memiliki laba yang tinggi. Namun pengelolaan hutang yang baik dengan kinerja perusahaan yang baik, dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba.

Sebagai gambaran berikut ini dapat dilihat harga indeks LQ-45 setiap kuartal di setiap tahunnya pada periode 1997.1 – 2007.1

Table 1 Data Indeks LQ 45 Selama Periode 1997.1 s/d 2007.1 Tahun Nilai Indeks LQ-45 Pertumbuhan Indeks LQ-45 (%)

1997.1 140.16 -

2 147.68 5.37

3 113.09 -23.42

4 83.59 -26.09

1998.1 120.75 44.46


(12)

Tabel Data Indeks LQ 45 Selama Periode 1997.1 s/d 2007.1 (lanjutan) Tahun Nilai Indeks LQ-45 Pertumbuhan Indeks LQ-45 (%)

3 54.39 -46.46

4 89.44 64.44

1999.1 90.68 1.39

2 146.13 61.15

3 119.01 -18.56

4 142.88 20.06

2000.1 117.51 -17.76

2 101.74 -13.42

3 81.59 -19.81

4 80.65 -1.15

2001.1 75.71 -6.13

2 89.33 17.99

3 79.34 -11.18

4 80.06 0.91

2002.1 226.57 183.06

2 109.45 -51.69

3 90.59 -17.23

4 91.98 1.53

2003.1 85.19 -738

2 113.04 32.69

3 132.39 17.12

4 151.9 14.74

2004.1 159.88 5.25

2 163.69 2.38

3 178.02 8.35


(13)

Tabel Data Indeks LQ 45 Selama Periode 1997.1 s/d 2007.1 (lanjutan) Tahun Nilai Indeks LQ-45 Pertumbuhan Indeks LQ-45 (%)

2005.1 233.85 8.78

2 276.34 18.17

3 235.81 -14.67

4 254.34 7.86

2006.1 292.57 15.03

2 289.73 -0.97

3 336.46 16.13

4 393.13 16.84

2007.1 390.92 -0.56

Jumlah 6476.15 -686.16

Rata-Rata 157.95 -16.74

Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia

Dari tabel indeks LQ-45 di atas selama periode penelitian indeks LQ-45 mengalami fluktuasi dari kuartal 1/1997 sampai dengan kuartal 1/2007 dan dapat dilihat bahwa pertumbuhan indeks 45 selama periode penelitian secara umum indeks LQ-45 mengalami rata-rata pertumbuhan yang negatif yaitu sebesar 16.74 persen. Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan Bank Indonesia yang menyatakan bahwa dari periode 2008 sampai dengan 2012 perekonomian Indonesia akan terus mengalami peningkatan.

Selain melihat pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui indeks LQ 45, dapat juga dilihat pertumbuhan perekonomian Indonesia berdasarkan daerah yang dapat dilihat melalui laporan berekonomian Indonesia 2011 bersumber dari BPS.


(14)

Table 2 Laporan Pertumbuhan Ekonomi berdasarkan Daerah

Kawasan Pertumbuhan Ekonomi (%)

Rata-rata 2002 – 2010 2011

Sumatera 4.5 5.9

Sumatera Bagian Utara 4.1 6.3

Sumatera Bagian Tengah 4.6 5.4

Sumatera Bagian Selatan 5.0 6.3

Jawa 5.3 6.5

Jawa Bagian Barat 5.2 6.3

Jawa Bagian Tengah 5.1 5.9

Jawa Bagian Timur 5.5 7.1

Jakarta 5.7 6.7

Kawasan Timur Indonesia 4.3 5.0

Bali Nusa Tenggara 4.8 3.5

Kalimantan 3.7 3.8

Sulawesi Maluku Papua 5.0 7.2

Sumber : BPS, diolah

Untuk mendukung penelitian, maka digunakan metode Tobin’s q sebagai metode untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Tobin’s q sebagai salah satu indikator pengukur variabel kinerja perusahaan dari perspektif investasi telah diuji di berbagai situasi manajemen puncak (Wolfe, and Sauaia, 2003) dan Tobin’s q telah dibandingkan dengan Altman Z-score sebagai indikator lain yang layak untuk dijadikan sebagai indikator pengukur ekonomi perusahaan. Tobin’s q juga digunakan oleh Klapper dan Love (2002) yang menemukan adanya hubungan positif antara corporate governance dengan kinerja perusahaan.

Berdasarkan hasil pemikiran dan riset yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, maka ingin diketahui apakah struktur modal dan kinerja keuangan memiliki pengaruh terhadap


(15)

kinerja perusahaan, baik secara bersama-sama maupun dengan kinerja keuangan sebagai intervening.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka muncul pertanyaan yang menjadi masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Apakah terdapat pengaruh struktur modal dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan secara langsung?

2. Apakah terdapat pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan?

3. Apakah terdapat pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Menguji pengaruh struktur modal dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan secara langsung.

2. Menguji pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan.

3. Menguji pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi: a) Perusahaan

Dapat dimanfaatkan dalam hal pengambilan keputusan perusahaan untuk memilih sumber konsentrasi hutangnya, terutama dalam pengelolaan dananya untuk mencapai nilai perusahaan yang maksimal dengan memperhatikan struktur modal dan kinerja keuangan perusahaan.

b) Akademisi

Sebagai penambah kepustakaan mengenai keputusan pengelolaan dana dan aset perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan.


(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa struktur modal memiliki pengaruh langsung secara negatif terhadap nilai perusahaan, sedangkan kinerja keuangan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap nilai perusahaan. Struktur modal memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja keuangan yang terdiri dari ROA, dan struktur modal memiliki pengaruh negatif yang lebih kecil terhadap nilai perusahaan apabila dimediasi oleh kinerja keuangan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan dimana nilai P value lebih besar dari 5%.

Dengan kata lain, struktur modal yang kecil akan meningkatkan ROA dan nilai perusahaan. ROA yang meningkat tidak terlalu mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki nilai perusahaan tinggi. Maka perusahaan harus mengutamakan dalam memperhatikan kondisi struktur modal agar memperoleh laba tinggi dan menarik minat investor untuk berinvestasi.

5.2 Saran

Bagi pihak perusahaan:

1. Bagi perusahaan yang tercatat pada LQ 45, lebih baik memfokuskan pada pengelolaan ROA karena ROA memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dibandingkan struktur modal perusahaan yang memiliki pengaruh negatif bagi perusahaan.

2. Perusahaan lebih baik mulai memperbaiki struktur modal perusahaan karena memiliki risiko yang cukup tinggi meskipun saat ini perusahaan mampu menutupi risiko tersebut dengan aset yang cukup tinggi.


(17)

Bagi pihak investor:

1. Perusahaan yang tercatat dalam LQ 45 belum tentu aman dan memiliki kondisi yang baik. hal ini dapat dilihat dari nilai perusahaan yang masih berkisar antar 0 hingga 1. Ada baiknya setiap investor perhatikan dulu kondisi struktur modal dan ROA perusahaan sebelum melakukan investasi.

2. Laba perusahaan yang tinggi, belum tentu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut aman, struktur modal sangatlah penting untuk diperhatikan apabila investor berencana untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan untuk jangka waktu yang panjang.

Bagi akademisi:

Dalam penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti dapat memperbaiki dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu :

Rentang waktu untuk sampel penelitian yang lebih panjang. Data yang diambil dapat lebih dari 3 tahun sehingga penelitian dapat lebih mendalam dan akurat.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

(2012, Oktober 16). Diambil kembali dari www.idx.co.id

Chandra, T. (2007). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Produktivitas Aktiva, Kinerja

Keuangan dan Nilai Perusahaan. Arthavidya.

Christiawan, Y. J., & Tarigan, J. (2007). Kepemilikan Manajeral: Kebijakan Hutang,

Kinerja dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 9.

Fachrudin, K. A. (2011). Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan

Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.

13.

Firnanti, F. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan

Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 13.

Jogiyanto, H. (2007). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Pratheepkanth, P. (2011). Capital Structure And Financial Performance: Evidence From Selected Business Companies In Colombo Stock Exhange Srilanka.

Pujiati, D. (2009). Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan:

Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Ekonomi Bisnis & Akuntansi

Ventura.

Riduwan, & Kuncoro. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path analysis (Analisis

Jalur). Alfabeta.

Safrida, E. (2008). Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap

Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Medan

(tidak dipublikasikan): Tesis, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Safrida, E. (2008). Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap

Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Medan:

Tesis, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.


(19)

Sudiyanto, B., & Puspitasari, E. (2010). TOBIN’S Q DAN ALTMAN Z-SCORE SEBAGAI INDIKATOR PENGUKURAN KINERJA.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabet.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Suliyanto, D. (2011). Ekonometrika Terapan - Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Andi.

Susanti, R. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai

Perusahaan. Semarang: Skripsi, Program Sarjana Universitas Diponegoro. (tidak dipublikasikan)

Yogantara, I. M. (2010). Hubungan Struktur Modal dan Kinerja Keuangan. Manajemen

& Bisnis, Vol. 9.

Yuniasih, N. W., & Wirakusuma, M. G. (t.thn.). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi.


(1)

Table 2 Laporan Pertumbuhan Ekonomi berdasarkan Daerah

Kawasan Pertumbuhan Ekonomi (%)

Rata-rata 2002 – 2010 2011

Sumatera 4.5 5.9

Sumatera Bagian Utara 4.1 6.3

Sumatera Bagian Tengah 4.6 5.4

Sumatera Bagian Selatan 5.0 6.3

Jawa 5.3 6.5

Jawa Bagian Barat 5.2 6.3

Jawa Bagian Tengah 5.1 5.9

Jawa Bagian Timur 5.5 7.1

Jakarta 5.7 6.7

Kawasan Timur Indonesia 4.3 5.0

Bali Nusa Tenggara 4.8 3.5

Kalimantan 3.7 3.8

Sulawesi Maluku Papua 5.0 7.2

Sumber : BPS, diolah

Untuk mendukung penelitian, maka digunakan metode Tobin’s q sebagai metode untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Tobin’s q sebagai salah satu indikator pengukur variabel kinerja perusahaan dari perspektif investasi telah diuji di berbagai situasi manajemen puncak (Wolfe, and Sauaia, 2003) dan Tobin’s q telah dibandingkan dengan Altman Z-score sebagai indikator lain yang layak untuk dijadikan sebagai indikator pengukur ekonomi perusahaan. Tobin’s q juga digunakan oleh Klapper dan Love (2002) yang menemukan adanya hubungan positif antara corporate governance dengan kinerja perusahaan.

Berdasarkan hasil pemikiran dan riset yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, maka ingin diketahui apakah struktur modal dan kinerja keuangan memiliki pengaruh terhadap


(2)

kinerja perusahaan, baik secara bersama-sama maupun dengan kinerja keuangan sebagai intervening.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka muncul pertanyaan yang menjadi masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Apakah terdapat pengaruh struktur modal dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan secara langsung?

2. Apakah terdapat pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan?

3. Apakah terdapat pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Menguji pengaruh struktur modal dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan secara langsung.

2. Menguji pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan.

3. Menguji pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi: a) Perusahaan

Dapat dimanfaatkan dalam hal pengambilan keputusan perusahaan untuk memilih sumber konsentrasi hutangnya, terutama dalam pengelolaan dananya untuk mencapai nilai perusahaan yang maksimal dengan memperhatikan struktur modal dan kinerja keuangan perusahaan.

b) Akademisi

Sebagai penambah kepustakaan mengenai keputusan pengelolaan dana dan aset perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa struktur modal memiliki pengaruh langsung secara negatif terhadap nilai perusahaan, sedangkan kinerja keuangan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap nilai perusahaan. Struktur modal memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja keuangan yang terdiri dari ROA, dan struktur modal memiliki pengaruh negatif yang lebih kecil terhadap nilai perusahaan apabila dimediasi oleh kinerja keuangan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan dimana nilai P value lebih besar dari 5%.

Dengan kata lain, struktur modal yang kecil akan meningkatkan ROA dan nilai perusahaan. ROA yang meningkat tidak terlalu mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki nilai perusahaan tinggi. Maka perusahaan harus mengutamakan dalam memperhatikan kondisi struktur modal agar memperoleh laba tinggi dan menarik minat investor untuk berinvestasi.

5.2 Saran

Bagi pihak perusahaan:

1. Bagi perusahaan yang tercatat pada LQ 45, lebih baik memfokuskan pada pengelolaan ROA karena ROA memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dibandingkan struktur modal perusahaan yang memiliki pengaruh negatif bagi perusahaan.

2. Perusahaan lebih baik mulai memperbaiki struktur modal perusahaan karena memiliki risiko yang cukup tinggi meskipun saat ini perusahaan mampu menutupi risiko tersebut dengan aset yang cukup tinggi.


(4)

Bagi pihak investor:

1. Perusahaan yang tercatat dalam LQ 45 belum tentu aman dan memiliki kondisi yang baik. hal ini dapat dilihat dari nilai perusahaan yang masih berkisar antar 0 hingga 1. Ada baiknya setiap investor perhatikan dulu kondisi struktur modal dan ROA perusahaan sebelum melakukan investasi.

2. Laba perusahaan yang tinggi, belum tentu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut aman, struktur modal sangatlah penting untuk diperhatikan apabila investor berencana untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan untuk jangka waktu yang panjang.

Bagi akademisi:

Dalam penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti dapat memperbaiki dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu :

Rentang waktu untuk sampel penelitian yang lebih panjang. Data yang diambil dapat lebih dari 3 tahun sehingga penelitian dapat lebih mendalam dan akurat.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

(2012, Oktober 16). Diambil kembali dari www.idx.co.id

Chandra, T. (2007). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Produktivitas Aktiva, Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan. Arthavidya.

Christiawan, Y. J., & Tarigan, J. (2007). Kepemilikan Manajeral: Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 9.

Fachrudin, K. A. (2011). Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 13.

Firnanti, F. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 13.

Jogiyanto, H. (2007). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Pratheepkanth, P. (2011). Capital Structure And Financial Performance: Evidence From Selected Business Companies In Colombo Stock Exhange Srilanka.

Pujiati, D. (2009). Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Ekonomi Bisnis & Akuntansi Ventura.

Riduwan, & Kuncoro. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path analysis (Analisis Jalur). Alfabeta.

Safrida, E. (2008). Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap

Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Medan (tidak dipublikasikan): Tesis, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Safrida, E. (2008). Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap

Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Medan: Tesis, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.


(6)

Sudiyanto, B., & Puspitasari, E. (2010). TOBIN’S Q DAN ALTMAN Z-SCORE SEBAGAI INDIKATOR PENGUKURAN KINERJA.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabet.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Suliyanto, D. (2011). Ekonometrika Terapan - Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Andi.

Susanti, R. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai

Perusahaan. Semarang: Skripsi, Program Sarjana Universitas Diponegoro. (tidak dipublikasikan)

Yogantara, I. M. (2010). Hubungan Struktur Modal dan Kinerja Keuangan. Manajemen

& Bisnis, Vol. 9.

Yuniasih, N. W., & Wirakusuma, M. G. (t.thn.). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Melalui Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

4 41 124

The Impact of Liquidity, Profitability, Solvency and Firm Size on Capital Structure of Company Listed in LQ45 Period 2010-2014

0 4 131

Pengaruh Modal Intelektual terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening

0 3 16

Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening

0 3 13

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 16

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 7

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA)

1 3 19

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014

0 0 15

1 PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 103

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 13