Analisis Perancangan Fasilitas, Tata Letak Fasilitas, dan Lingkungan Fisik Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Catering Dienarsih).

(1)

v

Universitas Kristen Maranatha Dienarsih berupaya untuk meningkatkan kualitas makanan dengan melakukan renovasi tempat kerja. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan pada tempat kerja Catering Dienarsih agar proses pembuatan hingga penyajian makanan dapat terlaksana dengan baik dan suasana kerja terasa nyaman bagi para pegawai catering.

Setelah melakukan penelitian pendahuluan di Catering Dienarsih, didapatkan beberapa permasalahan yang bisa mengganggu jalannya proses kegiatan dari catering yaitu lemari penyimpanan peralatan yang belum bisa menampung seluruh wadah penyimpanan, tempat pencucian piring yang rendah membuat sulit pegawai untuk mencuci peralatan, meja kompor yang kerendahan sehingga sulit untuk melihat kondisi masakan ketika menggoreng, penataan fasilitas fisik yang belum sesuai pada area dapur, area penyimpanan bahan, dan area packing, lingkungan fisik yang belum memberikan rasa nyaman untuk para pegawai saat bekerja, belum adanya fasilitas fisik yang dibutuhkan oleh catering, dan prinsip K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) belum diterapkan oleh perusahaan catering. Kemudian data untuk perancangan dikumpulkan dan data–data tersebut meliputi : fasilitas fisik, layout, peralatan, lingkungan fisik, dan kecelakaan yang berpotensi terjadi. Data anthropometri digunakan untuk menganalisis fasilitas fisik dan tata letak. Data kecelakaan kerja yang berpotensi terjadi dianalisis penyebabnya menggunakan metode fishbone. Data lingkungan fisik mengenai suhu dan kelembaban dianalisis dengan diagram temperature vs humidity dan pencahayaan dianalisis dengan tabel rekomendasi illuminasi.

Dari data–data yang telah diolah dan dianalisis, dilakukan perbaikan fasilitas fisik yang meliputi lemari penyimpanan peralatan, tempat pencucian piring, meja kompor dan perancangan fasilitas fisik yang meliputi meja potong, fasilitas fisik di area packing, rak penyimpanan bumbu, meja serbaguna, tempat penyimpanan tabung gas. Seluruh fasilitas fisik tersebut dianalisis menggunakan analisis nilai (use value dan esteem value) dan analisis teknik. Pemilihan hasil perancangan fasilitas fisik di area packing dilakukan menggunakan concept scoring untuk memilih desain alternatif yang baik. Seluruh perancangan fasilitas fisik tersebut beserta peralatan yang digunakan Catering Dienarsih diatur di dalam area dapur, area penyimpanan bahan, dan area packing dengan mempertimbangkan aliran proses, keleluasaan, kesehatan dan keamanan. Perancangan tata letak menghasilkan 2 rancangan area dapur, 1 rancangan area penyimpanan bahan, dan 1 rancangan area packing. Lingkungan fisik untuk kenyamanan bekerja di dalam area dapur, area penyimpanan bahan, dan area packing dirancang dengan memasang exhaust dan memperbanyak jendela sehingga aliran udara di dalam area dapur, area penyimpanan bahan, dan area packing menjadi lebih baik. Selain itu, pencahayaan pada area dapur, area penyimpanan bahan, dan area packing dirancang dengan melakukan penambahan lampu sehingga tingkat pencahayaan yang dibutuhkan di dalam area dapur, area penyimpanan bahan, dan area packing dapat terpenuhi. Perancangan kesehatan dan keselamatan kerja yang dilakukan yaitu dengan menyediakan tempat sampah, menyediakan alat kebersihan, memasang 2 buah fire extinguisher jenis A,B,C, menyediakan 1 buah kotak P3K jenis II, memasang karpet anti selip, dan memasang safety sign.


(2)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS iii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xxi

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

1.1 Latar Belakang Masalah 1-1

1.2 Identifikasi Masalah 1-2

1.3 Batasan dan Asumsi 1-2

1.3.1 Batasan 1-2

1.3.2 Asumsi 1-3

1.4 Perumusan Masalah 1-4

1.5 Tujuan Penelitian 1-4

1.6 Sistematika Penulisan 1-5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2-1

2.1 Ergonomi 2-1

2.1.1 Definisi Ergonomi 2-1

2.1.2 Bidang Penelitian Ergonomi 2-2

2.1.3 Komponen Kajian Ilmu Ergonomi 2-3

2.2 Anthropometri 2-4

2.2.1 Definisi 2-4

2.2.2 Aplikasi Penggunaan Data Anthropometri 2-5


(3)

x

Universitas Kristen Maranatha

2.3.2 Teknik Perancangan 2-14

2.3.3 Karakteristik Perancangan 2-14

2.3.4 Karakteristik Perancang 2-15

2.3.5 Prosedur Perancangan 2-15

2.3.6 Analisa dan Perancangan 2-16

2.3.7 Tahapan Perancangan 2-18

2.3.8 Kriteria Perancangan 2-19

2.4 Kondisi Lingkungan Fisik yang Mempengaruhi Kinerja Manusia 2-20

2.4.1 Suhu 2-20

2.4.2 Kelembaban 2-21

2.4.3 Sirkulasi Udara 2-22

2.4.4 Pencahayaan 2-22

2.5 Metode Penilaian “Concept Scoring” 2-23

2.6 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2-24

2.6.1 Filosofi dan Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2-25 2.6.2 Pengertian Hazard, Harm, Safe, dan Danger 2-25 2.6.3 Pengertian Incident, Accident, dan Risk 2-26

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3-1

3.1 Flowchart 3-1

3.2 Keterangan Flowchart Metodologi Penelitian 3-3

BAB 4 PENGUMPULAN DATA 4-1

4.1 Data Umum Catering Dienarsih 4-1

4.1.1 Sejarah Catering Dienarsih 4-1

4.1.2 Struktur Organisasi 4-2

4.1.3 Tujuan Mendirikan Catering Dienarsih 4-2 4.2 Data-Data Fasilitas Fisik Aktual dan Layout 4-3


(4)

xi

Universitas Kristen Maranatha

4.2.2 Tempat Pencucian 4-4

4.2.3 Meja Kompor 4-5

4.2.4 Layout Aktual 4-5

4.3 Data-Data Peralatan yang Digunakan 4-6

4.3.1 Piring dan Gelas 4-6

4.3.2 Peralatan Potong (Talenan dan Pisau) 4-7

4.3.3 Wadah Penyimpanan (Toples) 4-9

4.3.4 Kompor dan Tabung Gas 4-11

4.3.5 Freezer 4-12

4.3.6 Kotak Makanan (Dus) 4-13

4.3.7 Peralatan Memasak dan Ember (Tempat Pencucian) 4-14 4.3.8 Wadah Penyimpanan Daging dan Sayuran (Meja Serbaguna) 4-15

4.3.9 Termos Nasi 4-16

4.4 Lingkungan Fisik 4-16

4.4.1 Suhu & Kelembaban 4-16

4.4.2 Pencahayaan 4-17

4.4.3 Sirkulasi & Ventilasi 4-18

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 5-1

5.1 Lemari Penyimpanan Peralatan Aktual 5-1

5.2 Tempat Pencucian Aktual 5-5

5.3 Meja Kompor Aktual 5-9

5.4 Analisis Aliran Proses 5-12

5.5 Analisis Suhu & Kelembaban 5-14

5.6 Analisis Pencahayaan 5-15

5.7 Analisis Sirkulasi & Ventilasi 5-16 5.8 Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja 5-17

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS 6-1

6.1 Perancangan dan Analisis Fasilitas Fisik 6-1 6.1.1 Perbaikan dan Analisis Lemari Penyimpanan Peralatan 6-1 6.1.2 Perbaikan dan Analisis Tempat Pencucian Piring 6-5 6.1.3 Perbaikan dan Analisis Meja Kompor 6-9


(5)

xii

Universitas Kristen Maranatha (Balok Pijakan dan Meja Termos Nasi) Alternatif 2 6-29

6.1.5.3 Concept Scoring 6-30

6.1.6 Perancangan dan Analisis Rak Penyimpanan Bumbu 6-52 6.1.7 Perancangan dan Analisis Meja Serbaguna 6-59 6.1.8 Perancangan dan Analisis Tempat Penyimpanan Tabung Gas 6-67 6.2 Perancangan dan Analisis Tata Letak Area Catering Dienarsih 6-73 6.2.1 Perancangan dan Analisis Tata Letak Dapur 6-74 6.2.2 Perancangan dan Analisis Tata Letak Simpan 6-81 6.2.3 Perancangan dan Analisis Tata Letak Packing 6-85 6.3 Perancangan dan Analisis Lingkungan Fisik 6-89 6.4 Perancangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 6-92

6.4.1 Kesehatan 6-94

6.4.2 Keselamatan 6-95

6.5 Perancangan dan Analisis Tata Letak Fasilitas Pendukung 6-99

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7-1

7.1 Kesimpulan 7-1

7.2 Saran 7-6


(6)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Data Anthropometri Tubuh 2-8

2.2 Data Anthropometri Tangan 2-10

2.3 Data Anthropometri Kaki 2-11

2.4 Contoh Tabel Concept Scoring 2-24

3.1 Tabel Air Change Rate 3-9

3.2 Tabel Air Change Rate (Lanjutan) 3-10

4.1 Tabel Kapasitas Lemari Pentimpanan 4-3

4.2 Data Jumlah Piring 4-6

4.3 Data Jumlah Peralatan Potong (talenan dan pisau) 4-8

4.4 Data Jumlah Kompor & Tabung Gas 4-11

4.5 Data Jumlah Freezer 4-12

4.6 Data Jumlah Peralatan Memasak & Ember 4-14 4.7 Data Jumlah Wadah Penyimpanan Daging & Sayur 4-15

4.8 Data Jumlah Termos Nasi 4-16

4.9 Tabel Pengukuran Suhu & Kelembaban 4-17

4.10 Tabel Pengukuran Pencahayaan 4-18

5.1 Anthropometri Lemari Penyimpanan Peralatan (Aktual) 5-4 5.2 Data Anthropometri Tempat Pencucian (Aktual) 5-8 5.3 Data Anthopometri Meja Kompor (Aktual) 5-11 6.1 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik

Lemari Penyimpanan Peralatan 6-2

6.2 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik

Tempat Pencucian Piring 6-6

6.3 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik

Meja Kompor 6-10

6.4 Data Anthropometri Meja Potong (Usulan) 6-15 6.5 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik


(7)

xiv

Universitas Kristen Maranatha 6.6 Data Anthropometri Meja Packing (Usulan) 6-23 6.7 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik

Tempat Packing 6-25

6.8 Data Anthropometri Rak Packing (Usulan) 6-32 6.9 Data Anthropometri Fasilitas Pendukung (Balok Pijakan)

Usulan 6-40

6.10 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik

Balok Pijakan 6-41

6.11 Data Anthropometri Fasilitas Pendukung (Meja Termos Nasi)

Usulan 6-46

6.12 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik

Meja Termos Nasi 6-47

6.13 Concept Scoring Tempat Packing 6-51

6.14 Data Anthropometri Rak Bumbu (Usulan) 6-54 6.15 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik

Rak Penyimpanan Bumbu 6-57

6.16 Data Anthropometri Meja Serbaguna (Usulan) 6-62 6.17 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik

Meja Serbaguna 6-64

6.18 Data Anthropometri Tempat Penyimpanan Tabung

Gas (Usulan) 6-69

6.19 Aspek dan Spesifikasi Perancangan Fasilitas Fisik


(8)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Anthropometri Tubuh Manhusia 2-8

2.2 Anthropometri Tangan Manusia 2-10

2.3 Anthropometri Kaki Manusia 2-11

2.4 Contoh Tabel Concept Scoring 2-24

3.1 Flowchart Metodologi Penelitian 3-1

3.2 Flowchart Metodologi Penelitian 3-2

4.1 Struktur Organisasi Catering Dienarsih 4-2 4.2 Lemari Penyimpanan Aktual (Tampak Luar) 4-3 4.3 Lemari Penyimpanan Aktual (Tampak Dalam) 4-4

4.4 Tempat Pencucian Aktual 4-4

4.5 Meja Kompor Aktual 4-5

4.6 Tata Letak Aktual 4-6

4.7 Piring Sedang 4-7

4.8 Piring Besar 4-7

4.9 Peralatan Potong (Talenan) 4-8

4.10 Peralatan Potong (Pisau Kecil) 4-8

4.11 Peralatan Potong (Pisau Besar) 4-9

4.12 Wadah Penyimpanan (Toples) 4-10

4.13 Wadah Penyimpanan (Toples+Tempat Roti) 4-10 4.14 Wadah Penyimpanan (Toples+Tempat Bekal) 4-11

4.15 Kompor Gas 4-11

4.16 Tabung Gas 4-12

4.17 Freezer Besar 4-12

4.18 Freezer Sedang 4-13

4.19 Freezer Kecil 4-13

4.20 Kotak Makanan (Tampak Atas) 4-14


(9)

xvi

4.22 Wajan Ukuran Sedang 4-15

4.23 Titik Suhu & Kelembaban 4-16 & 4-17

4.24 Titik Sirkulasi & Ventilasi 4-19

5.1 Aliran Input Bahan Makanan 5-13

5.2 Aliran Proses Pembuatan Makanan 5-13

5.3 Aliran Output Pengemasan Makanan 5-14

5.4 Diagram Temperature vs Humidity 5-14

5.5 Ventilasi Aktual Pada Tempat Penyimpanan

Bahan 5-16

5.6 Ventilasi Aktual Pada Dapur 5-17

5.7 Diagram Fishbone Kecelakaan Terpeleset 5-18 5.8 Diagram Fishbone Kecelakaan Tersiram

Minyak Goreng Panas 5-20

5.9 Diagram Fishbone Kecelakaan Kebakaran 5-22 6.1 Rancangan Perbaikan Lemari Penyimpanan

(Tampak Seluruh) 6-3

6.2 Rancangan Perbaikan Lemari Penyimpanan

(Tampak Depan) 6-4

6.3 Rancangan Perbaikan Tempat Pencucian Piring

(Tampak Seluruh) 6-7

6.4 Rancangan Perbaikan Tempat Pencucian Piring

(Tampak Depan) 6-8

6.5 Rancangan Perbaikan Meja Kompor

(Tampak Seluruh) 6-11

6.6 Rancangan Meja Kompor (Tampak Depan) 6-11 6.7 Rancangan Perbaikan Meja Kompor

(Tampak Atas) 6-12


(10)

xvii

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman 6.9 Rancangan Meja Potong (Tampak Depan) 6-18 6.10 Rancangan Meja Packing (Tampak Seluruh) 6-26 6.11 Rancangan Meja Packing (Tampak Depan) 6-26 6.12 Penempatan Fasilitas Fisik Alternatif 1

(Meja Packing) 6-28

6.13 Rancangan Rak Packing (Tampak Seluruh) 6-34 6.14 Rancangan Rak Packing (Tampak Depan) 6-35 6.15 Rancangan Rak Packing (Tampak Samping) 6-35 6.16 Penempatan Fasilitas Fisik Alternatif 2

(Rak Packing) 6-38

6.17 Alat Bantu (Balok Pijakan) Tampak Seluruh 6-42 6.18 Alat Bantu (Balok Pijakan) Tampak Depan 6-43 6.19 Alat Bantu (Balok Pijakan) Tampak Samping 6-43 6.20 Alat Bantu (Meja Termos Nasi) Tampak Depan 6-48 6.21 Alat Bantu (Meja Termos Nasi)

Tampak Seluruh 6-49

6.22 Alat Bantu (Meja Termos Nasi) Tampak Samping 6-49 6.23 Rancangan Rak Penyimpanan Bumbu

(Tampak Seluruh) 6-58

6.24 Rancangan Rak Penyimpanan Bumbu

(Tampak Depan) 6-58

6.25 Rancangan Meja Serbaguna (Tampak Seluruh) 6-65 6.26 Rancangan Meja Serbaguna (Tampak Depan) 6-65 6.27 Rancangan Tempat Penyimpanan Tabung

Gas (Tampak Seluruh) 6-72

6.28 Rancangan Tempat Penyimpanan Tabung


(11)

xviii

6.29 Tata Letak Usulan Keseluruhan 6-74

6.30 Rancangan Tata Letak Dapur Utama

(Tampak Seluruh) 6-75

6.31 Rancangan Tata Letak Dapur Utama

(Tampak Depan) 6-75

6.32 Rancangan Tata Letak Dapur Utama

(Tampak Atas) 6-76

6.33 Rancangan Tata Letak Dapur Utama

(Tampak Samping Kiri) 6-76

6.34 Rancangan Tata Letak Dapur Utama

(Tampak Samping Kanan) 6-77

6.35 Rancangan Tata Letak Dapur Additional

(Tampak Seluruh) 6-78

6.36 Rancangan Tata Letak Dapur Additional

(Tampak Depan) 6-78

6.37 Rancangan Tata Letak Dapur Additional

(Tampak Atas) 6-79

6.38 Rancangan Tata Letak Dapur Additional

(Tampak Samping Kiri) 6-79

6.39 Rancangan Tata Letak Dapur Additional

(Tampak Samping Kanan) 6-80

6.40 Rancangan Tata Letak Simpan Bahan

(Tampak Seluruh) 6-82

6.41 Rancangan Tata Letak Simpan Bahan

(Tampak Depan) 6-82

6.42 Rancangan Tata Letak Simpan Bahan


(12)

xix

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman 6.43 Rancangan Tata Letak Simpan Bahan

(Tampak Atas) 6-83

6.44 Rancangan Tata Letak Simpan Bahan

(Tampak Samping Kanan) 6-84

6.45 Rancangan Tata Letak Simpan Bahan

(Tampak Samping Kiri) 6-84

6.46 Rancangan Tata Letak Packing

(Tampak Seluruh) 6-86

6.47 Rancangan Tata Letak Packing

(Tampak Depan) 6-86

6.48 Rancangan Tata Letak Packing

(Tampak Atas) 6-86

6.49 Rancangan Tata Letak Packing

(Tampak Belakang) 6-87

6.50 Rancangan Tata Letak Packing

(Tampak Samping Kiri) 6-87

6.51 Rancangan Tata Letak Packing

(Tampak Samping Kanan) 6-88

6.52 Letak Fan Area Dapur 6-90

6.53 Letak Jendela Kecil Area Simpan Bahan 6-91

6.54 Letak Jendela Kecil Area Packing 6-91

6.55 Fan KDK tipe 30GSC 6-92

6.56 Penempatan Tempat Sampah dan APAR

Rancangan Dapur Utama 6-97

6.57 Penempatan Tempat Sampah dan APAR

Rancangan Dapur Tambahan 6-97

6.58 Penempatan Tempat Sampah Rancangan


(13)

xx

6.59 Lokasi Penempatan Karpet Anti Selip

Area Dapur 6-98

6.60 Lokasi Penempatan Karpet Anti Selip

Area Simpan Bahan 6-98

6.61 Lokasi Penempatan Alat Kebersihan

dan Kotak P3K pada Area Dapur 6-99

6.62 Letak Lampu Area Dapur 6-100

6.63 Letak Lampu Area Simpan Bahan 6-100 6.64 Letak Lampu Area Packing 6-101 6.65 Letak Stop Kontak Area Dapur 6-101 6.66 Letak Stop Kontak Area Simpan Bahan 6-102


(14)

xxi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Anthropometri Tubuh Lampiran 2 Data Anthropometri Tangan Lampiran 3 Data Anthropometri Kaki

Lampiran 4 Tabel Rekomendasi Illuminasi Pelayanan untuk Berbagai Macam Pekerjaan (Berdasarkan pada AS 1680-1976)


(15)

(16)

LAMPIRAN 1


(17)

LAMPIRAN 2


(18)

LAMPIRAN 3


(19)

LAMPIRAN 4

Tabel Rekomendasi

Iluminasi


(20)

LAMPIRAN 5

Diagram Temperature vs

Humidity


(21)

NRP : 0923006

Judul Tugas Akhir : ANALISIS PERANCANGAN FASILITAS, TATA LETAK FASILITAS, DAN LINGKUNGAN FISIK DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (STUDI KASUS DI CATERING DIENARSIH)

Komentar Dosen Penguji Terhadap Hasil Tugas Akhir : 1. Tampilkan layout keseluruhan pada laporan

2. Pertimbangkan kembali posisi APAR 3. Lengkapi jenis kotak P3K yang dipakai 4. Periksa kembali aspek pada concept scoring 5. Tambahakan gambar yang belum ditampilkan


(22)

1-1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam acara resmi atau keluarga, makanan menjadi sarana yang melengkapi. Penyajian makanan untuk acara tertentu tidak sama dengan di restoran atau di rumah. Makanan dapat disajikan dalam bentuk prasmanan atau di tata dalam box khusus. Jasa catering dalam hal ini banyak diperlukan untuk membantu penyelenggara acara dalam penyajian dan pelayanan makanan, sehingga makanan yang disajikan dapat dinikmati oleh tamu undangan.

Catering Dienarsih adalah catering yang dibangun dari usaha rumahan. Catering ini terus berkembang dengan jumlah pelanggan yang bertambah. Seiring dengan permintaan yang terus meningkat, pemilik memperluas tempat kerjanya dengan menggunakan ruangan – ruangan yang ada di rumah.

Saat ini pemilik merasakan perluasan yang dilakukan belum optimal karena ada beberapa fasilitas fisik sudah tidak sesuai penataannya dengan ruangan yang ada. Tempat pencucian piring, lemari penyimpanan peralatan, dan meja kompor yang kurang nyaman saat pegawai memakainya serta masih belum adanya beberapa fasilitas fisik lain yang dibutuhkan oleh catering ini. Sirkulasi udara dapur yang kurang baik membuat para pegawai kurang nyaman saat bekerja.

Untuk memperbaiki semua kekurangan ini, pemilik catering meminta bantuan penulis untuk menata kembali tempat kerja Catering Dienarsih. Tempat kerja tersebut meliputi dapur, tempat/ruang penyimpanan, dan ruang packing. Fasilitas fisik yang digunakan akan dianalisis serta lingkungan fisik juga akan dianalisis. Tugas Akhir ini diberi judul Analisis Perancangan Fasilitas, Tata Letak Fasilitas, Dan Lingkungan Fisik Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Catering Dienarsih).


(23)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, masalah yang diidentifikasikan adalah sebagai berikut :

• Lemari penyimpanan peralatan belum bisa menampung seluruh wadah penyimpanan yang dimiliki catering.

• Tempat pencucian piring yang rendah membuat pegawai sulit untuk mencuci peralatan yang telah digunakan.

• Meja kompor yang terlalu rendah, sehingga pegawai sulit untuk melihat kondisi masakan ketika menggoreng.

• Penggunaan & penataan fasilitas fisik di area dapur yang belum maksimal membuat kesan berantakan

Penataan freezer membuat pegawai kurang leluasa saat mengambil bahan & melewati area simpan bahan.

Area packing belum tertata dengan baik untuk melakukan pengemasan. • Lingkungan fisik (suhu, kelembaban, pencahayaan, sirkulasi udara dan ventilasi) tidak memberikan suasana nyaman untuk para pegawai saat bekerja.

Belum adanya fasilitas fisik yang dibutuhkan oleh catering seperti meja potong, rak penyimpanan bumbu, fasilitas fisik di area packing, meja serbaguna, dan tempat penyimpanan tabung gas.

• Prinsip K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) belum diterapkan oleh perusahaan catering.

1.3 Batasan Masalah dan Asumsi 1.3.1 Batasan

Batasan penelitian antara lain :

• Lingkungan fisik yang dianalisis meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan, sirkulasi udara, dan ventilasi.

• Perancangan fasilitas fisik yang dilakukan meliputi area dapur dan area packing (lemari penyimpanan peralatan, tempat pencucian piring, meja


(24)

BabI Pendahuluan 1-3

kompor, meja potong, fasilitas fisik di area packing, rak penyimpanan bumbu, meja serbaguna, dan tempat penyimpanan tabung gas).

• Panjang adalah jarak dari sisi luar bagian kiri sampai sisi terluar bagian kanan (jarak yang diukur secara horizontal sejajar dengan dada), dilihat dari depan benda.

• Lebar adalah jarak yang diukur dari bagian depan bidang sampai bagian belakang bidang (jarak yang diukur secara horizontal tegak lurus dengan dada), dilihat dari samping benda.

• Tinggi adalah jarak yang diukur secara vertikal dengan bidang yang diamati.

Analisis nilai yang dilakukan adalah use value dan esteem value. • Analisis nilai yang dilakukan adalah mengenai kekuatan bahan,

ketahanan dan keamanan bahan. • Tidak memperhitungkan biaya

• Data Anthropometri yang digunakan berdasarkan data dari buku Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya karya Eko Nurmianto mewakili populasi pegawai Catering Dienarsih.

Concept Scoring menggunakan nilai maksimum dan digunakan untuk menentukan desain alternatif yang memiliki nilai terbesar.

1.3.2 Asumsi - asumsi

Sama dengan pembatasan masalah, adapun asumsi yang dipakai dalam meyelesaikan masalah-masalah diatas, antara lain :

• Persentil yang digunakan 5% untuk persentil minimum, 50% untuk persentil rata-rata, dan 95% untuk persentil maksimum.

• Data Anthropometri yang digunakan berdasarkan data dari buku Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya karya Eko Nurmianto mewakili populasi pegawai Catering Dienarsih.

• Tebal sandal adalah 2.00 cm. • Tebal pakaian adalah 2.00 cm.


(25)

1.4 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana keadaan fasilitas fisik aktual ? 2. Bagaimana keadaan tata letak fasilitas aktual ? 3. Bagaimana keadaan lingkungan fisik aktual ?

4. Bagaimana keadaan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) aktual ? 5. Bagaimana perancangan fasilitas fisik yang baik ditinjau dari segi

ergonomi ?

6. Bagaimana perancangan lingkungan fisik yang baik ditinjau dari segi ergonomi ?

7. Bagaimana perancangan tata letak fasilitas fisik yang optimal ?

8. Bagaimana perancangan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang sesuai dengan pekerjaan catering ?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui dan menganalisis keadaan fasilitas fisik aktual. 2. Mengetahui dan menganalisis tata letak fasilitas aktual.

3. Mengetahui dan menganalisis keadaan lingkungan fisik aktual.

4. Mengetahui dan menganalisis keadaan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) aktual.

5. Memberikan usulan perancangan fasilitas fisik yang baik ditinjau dari segi ergonomi.

6. Memberikan usulan perancangan lingkungan fisik yang baik bila ditinjau dari segi ergonomi.

7. Memberikan usulan perancangan tata letak fasilitas yang optimal. 8. Memberikan usulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang


(26)

BabI Pendahuluan 1-5

1.6 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi beberapa sub bab : 1.1 Latar belakang masalah

Latar belakang masalah berisi penalaran tentang pentingnya pembahasan masalah atau alasan yang mendorong peneliti dalam meneliti masalah yang akan dibahas.

1.2 Identifikasi masalah

Identifikasi masalah yang berisi tentang masalah yang terjadi pada perusahaan yang sedang diamati.

1.3 Batasan dan Asumsi

Batasan dan Asumsi yang berisi tentang batasan-batasan yang membatasi penelitian yang dilakukan dan asumsi yang ditentukan untuk mempermudah berjalannya penelitian.

1.4 Perumusan masalah

Perumusan masalah yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan.

1.5 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian yang berisi tentang tujuan-tujuan dari dilakukan peneliti tersebut.

1.6 Sistematika penulisan

Sistematika penulisan yang berisi tentang penjelasan-penjelasan dan isi dari tiap-tiap sub bab.


(27)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dan digunakan dalam melakukan penelitian dan penyusunan laporan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang langkah-langkah dari awal sampai suatu laporan terbentuk dalam melakukan suatu penelitian serta penjelasan dari tiap-tiap langkah yang dijalani dalam suatu proses pembuatan laporan.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Pada bab ini berisi tentang data-data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian ini.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Pada bab ini berisi tentang hasil dari pengolahan data dari suatu penelitian serta menganalisis hasil yang telah didapatkan.

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS USULAN

Pada bab ini berisi tentang produk yang akan dirancang atas diusulkan beserta dengan analisis alasannya.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran yang dapat diberikan kepada perusahaan.


(28)

7-1

Universitas Kristen Maranatha

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1Kesimpulan

1. Keadaan fasilitas fisik aktual dari Catering Dienarsih adalah sebagai berikut :

• Lemari penyimpanan peralatan masih belum mencukupi kebutuhan yang diinginkan pemilik catering.

• Tinggi dari tempat pencucian piring membuat para pegawai kurang nyaman saat menggunakannya.

• Meja kompor kurang lebar dan tinggi, sehingga membuat para pegawai kurang nyaman dalam bekerja.

2. Keadaan tata letak aktual dari Catering Dienarsih adalah sebagai berikut dan tata letak aktual dapat dilihat pada gambar 4.6 :

• Penempatan lemari penyimpanan peralatan yang kurang sesuai, sehingga pegawai merasa tidak tidak nyaman saat mengambil atau menyimpan wadah penyimpanan yang diletakkan dalam lemari penyimpanan.

• Penempatan barang-barang yang jarang digunakan oleh para pegawai belum tersimpan dengan rapi, sehingga menghalangi daerah kerja dari para pegawai.

3. Keadaan lingkungan fisik aktual dari Catering Dienarsih adalah sebagai berikut :

• Pencahayaan dari ketiga area perlu dilakukan perbaikan, karena pencahayaan belum sesuai dengan tingkat pencahayaan yang dibutuhkan.

• Sirkulasi udara pada ketiga area kurang baik, sehingga membuat para pegawai tidak nyaman saat bekerja. Hal ini dikarenakan suhu


(29)

& kelembaban dari ketiga area tersebut terdapat pada area lembab dan memiliki ventilasi yang kurang mendukung untuk proses sirkulasi udara, sehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap sirkulasi udara pada ketiga area.

4. Keadaan K3 aktual dari Catering Dienarsih adalah belum menerapkan aturan K3 di Catering Dienarsih ini, sehingga harus diberikan usulan perancangan K3 untuk kecelakaan yang berpotensi terjadi seperti terpeleset, kebakaran, dan tersiram minyak panas.

5. Keadaan fasilitas fisik yang baik ditinjau dari segi ergonomi adalah sebagai berikut :

• Lemari penyimpanan peralatan

Lemari penyimpanan peralatan yang telah dirancang adalah lemari penyimpanan dengan panjang lemari penyimpanan peralatan 250.00 cm, lebar lemari penyimpanan peralatan 70.00 cm, dan tinggi lemari penyimpanan peralatan 120.00 cm. Lemari penyimpanan terbuat dari bahan kayu jenis MDF (Medium Density Fiberboard) dengan ketebalan kayu yaitu 3.00 cm dan cara pemakaiaannya yaitu dengan ditarik untuk pintu lemari bagian tengah dan digeser untuk pintu bagian samping.

• Tempat pencucian piring

Tempat pencucian piring yang telah dirancang adalah tempat pencucian dengan panjang tempat pencucian piring 250.00 cm, lebar tempat pencucian piring 81.00 cm, kedalaman tempat pencucian piring 25.00 cm dan tinggi tempat pencucian piring 85.00 cm. Tempat pencucian terbuat dari bahan keramik dengan ketebalan keramik 0.50 cm.

• Meja kompor

Meja kompor yang telah dirancang adalah meja kompor dengan panjang meja kompor 280.00 cm, lebar meja kompor 60.00 cm,


(30)

Bab VII Kesimpulan dan Saran 7-3

dan tinggi meja kompor 85.00 cm. Meja kompor terbuat dari bahan aluminium dengan ketebalan aluminium yaitu 6.00 cm untuk alasnya dan besi ringan untuk kaki penyangga meja kompor.

• Meja potong

Meja potong yang telah dirancang adalah meja potong dengan panjang meja potong 110.00 cm, lebar meja potong 55.00 cm, dan tinggi meja potong 88.00 cm. Meja potong terbuat dari bahan kayu jenis blockboard yang memiliki ketebalan 5.00 cm untuk alasnya dan diameter ketebalan kaki penyangga meja sebesar 10.00 cm.

Meja Packing

Meja packing yang telah dirancang adalah meja packing dengan panjang meja packing 150.00 cm, lebar meja packing 75.00 cm, dan tinggi meja packing 85.00 cm. Meja packing terbuat dari bahan kayu jenis blockboard yang memiliki ketebalan 5.00 cm untuk alasnya dan diameter ketebalan kaki penyangga meja sebesar 10.00 cm.

• Rak penyimpanan bumbu dapur

Rak penyimpanan bumbu dapur yang telah dirancang adalah rak penyimpanan bumbu dapur dengan panjang rak penyimpanan bumbu 50.00 cm, lebar rak penyimpanan bumbu 25.00 cm, dan tinggi bagian depan rak penyimpanan bumbu 2.50 cm dan tinggi bagian belakang rak penyimpanan bumbu 25.00 cm. Rak penyimpanan bumbu dapur terbuat dari bahan MDF (Medium Density Fiberboard) dengan ketebalan kayu yaitu 3.00 cm.

• Meja serbaguna

Meja serbaguna yang telah dirancang adalah meja serbaguna dengan panjang meja serbaguna 180.00 cm, lebar meja serbaguna 75.00 cm, dan tinggi meja serbaguna 85.00 cm. Meja serbaguna terbuat dari bahan kayu lapis (plywood) yang memiliki ketebalan


(31)

5.00 cm untuk alasnya dan diameter ketebalan kaki penyangga meja sebesar 10.00 cm.

• Tempat penyimpanan tabung gas

Tempat penyimpanan tabung gas yang telah dirancang adalah tempat penyimpanan tabung gas dengan panjang tempat penyimpanan tabung gas 180.00 cm, lebar tempat penyimpanan tabung gas 75.00 cm, dan tinggi tempat penyimpanan tabung gas 85.00 cm. Tempat penyimpanan tabung gas terbuat dari bahan kayu lapis (plywood) yang memiliki ketebalan 3.00 cm.

6. Perancangan lingkungan fisik yang baik ditinjau dari segi ergonomi adalah dengan memasang fan pada area dapur dan membuat ventilasi tambahan pada area simpan bahan dan packing agar proses sirkulasi udara menjadi lebih baik dari sebelumnya sehingga para pegawai dpat merasa nyaman saat bekerja.

7. Perancangan tata letak fasilitas yang optimal adalah sebagai berikut : • Tata letak area dapur

Pada tata letak area dapur terdapat dua rancangan yaitu rancangan utama dan rancangan additional. Rancangan utama menempatkan kedua meja potong berada di sisi dinding depan yang berhadapan dengan lemari penyimpanan peralatan dan tempat pencucian piring, sedangkan meja kompor dan rak penyimpanan bumbu merapat pada sisi dinding samping kiri dari area dapur. Meja serbaguna, lemari penyimpanan peralatan, dan tempat pencucian piring terletak merapat pada sisi dinding belakang area dapur ini. Untuk rancangan additional dapat diketahui bahwa letak 1 meja potong dan 1 meja kompor serta rak penyimpanan bumbu berada di sisi dinding depan yang berhadapan dengan lemari penyimpanan peralatan dan tempat pencucian piring, sedangkan 1 meja kompor dan rak penyimpanan bumbu merapat pada sisi


(32)

Bab VII Kesimpulan dan Saran 7-5

dinding samping kiri dari area dapur. Meja serbaguna, lemari penyimpanan peralatan, dan tempat pencucian piring terletak merapat pada sisi dinding belakang area dapur, sedangkan 1 meja potong lainnya berada disebelah kanan dari tempat pencucian piring dalam area dapur.

• Tata letak area simpan bahan

Rancangan tata letak simpan bahan ini memiliki keleluasaan yang sangat terbatas, akan tetapi untuk membuat area simpan bahan ini menjadi nyaman dan leluasa bagi para pegawai maka fasilitas fisik pendukung seperti food cooler diletakkan secara sejajar dari food cooler paling kecil hinggan paling besar dan merapat pada bagian sisi dinding depan area simpan bahan.

Tata letak area packing

Perancangan tata letak packing dapat diketahui bahwa letak meja packing merapat pada bagian sisi dinding sebelah kiri dan sisi dinding bagian depan dari area packing. Hal itu dilakukan, agar pegawai merasa leluasa dan nyaman saat melakukan pengepakan masakan ke dalam kotak makanan dan apabila ada pegawai yang akan lewat dengan membawa bahan – bahan masakan yang baru saja diambil dari area loading/unloading tidak akan terhalang oleh pegawai yang sedang mengemas masakan kedalam kotak makanan.

8. Perancangan K3 yang sesuai dengan pekerjaan catering adalah dengan menyediakan tempat sampah sebanyak 2 buah, menyediakan alat kebersihan (sapu dan pel), memasang karpet anti selip dibawah tempat pencucian piring dan sepanjang area simpan bahan, memasang safety sign sebagai pengingat menyediakan dan memasang APAR jenis A,B,C sebanyak 2 buah, dan menyediakan kotak P3K bentuk II yang berisi obat merah, salep pereda luka bakar, obat-obatan ringan, kapas, perban, minyak kayu putih, dll sebanyak 1 buah.


(33)

7.2Saran

• Disarankan apabila ingin mengikuti seluruh rancangan yang diberikan oleh penulis, sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada penulis agar lebih jelas terhadap semua hasil rancangan.


(34)

xxii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ajoull.com/2011/10/memilih-spesifikasi-exhaust-fan-yang.html http://www.kdk.co.id/detail_barang3.php

Nurmianto, Eko.; “Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna Widya, Surabaya, Indonesia, 2003.

Santoso, Gempur,: “Ergonomi (Manusia, Peralatan dan Lingkungan)”, Prestasi Pustaka, Jakarta, Indonesia, 2004

Sarvia, Elty.; “Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia, 2011.

Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R., Tjakraatmadja, J.H.; “Teknik Perancangan Sistem Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia, 2006.

Ulrich, Karl T., Steven D. Eppinger.; “Product Design and Development”, McGraw-Hill Companies, Inc., 1221, NY 10020, Americas, 2012.

Weimer, Jon.; “Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables”, ptr prentice hall, Englewood eliffs, New Jersey 07632, 1990.

Yudiantyo, Wawan.; “Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia, 2012.


(1)

& kelembaban dari ketiga area tersebut terdapat pada area lembab dan memiliki ventilasi yang kurang mendukung untuk proses sirkulasi udara, sehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap sirkulasi udara pada ketiga area.

4. Keadaan K3 aktual dari Catering Dienarsih adalah belum menerapkan aturan K3 di Catering Dienarsih ini, sehingga harus diberikan usulan perancangan K3 untuk kecelakaan yang berpotensi terjadi seperti terpeleset, kebakaran, dan tersiram minyak panas.

5. Keadaan fasilitas fisik yang baik ditinjau dari segi ergonomi adalah sebagai berikut :

• Lemari penyimpanan peralatan

Lemari penyimpanan peralatan yang telah dirancang adalah lemari penyimpanan dengan panjang lemari penyimpanan peralatan 250.00 cm, lebar lemari penyimpanan peralatan 70.00 cm, dan tinggi lemari penyimpanan peralatan 120.00 cm. Lemari penyimpanan terbuat dari bahan kayu jenis MDF (Medium Density Fiberboard) dengan ketebalan kayu yaitu 3.00 cm dan cara pemakaiaannya yaitu dengan ditarik untuk pintu lemari bagian tengah dan digeser untuk pintu bagian samping.

• Tempat pencucian piring

Tempat pencucian piring yang telah dirancang adalah tempat pencucian dengan panjang tempat pencucian piring 250.00 cm, lebar tempat pencucian piring 81.00 cm, kedalaman tempat pencucian piring 25.00 cm dan tinggi tempat pencucian piring 85.00 cm. Tempat pencucian terbuat dari bahan keramik dengan ketebalan keramik 0.50 cm.

• Meja kompor

Meja kompor yang telah dirancang adalah meja kompor dengan panjang meja kompor 280.00 cm, lebar meja kompor 60.00 cm,


(2)

dan tinggi meja kompor 85.00 cm. Meja kompor terbuat dari bahan aluminium dengan ketebalan aluminium yaitu 6.00 cm untuk alasnya dan besi ringan untuk kaki penyangga meja kompor.

• Meja potong

Meja potong yang telah dirancang adalah meja potong dengan panjang meja potong 110.00 cm, lebar meja potong 55.00 cm, dan tinggi meja potong 88.00 cm. Meja potong terbuat dari bahan kayu jenis blockboard yang memiliki ketebalan 5.00 cm untuk alasnya dan diameter ketebalan kaki penyangga meja sebesar 10.00 cm.

Meja Packing

Meja packing yang telah dirancang adalah meja packing dengan panjang meja packing 150.00 cm, lebar meja packing 75.00 cm, dan tinggi meja packing 85.00 cm. Meja packing terbuat dari bahan kayu jenis blockboard yang memiliki ketebalan 5.00 cm untuk alasnya dan diameter ketebalan kaki penyangga meja sebesar 10.00 cm.

• Rak penyimpanan bumbu dapur

Rak penyimpanan bumbu dapur yang telah dirancang adalah rak penyimpanan bumbu dapur dengan panjang rak penyimpanan bumbu 50.00 cm, lebar rak penyimpanan bumbu 25.00 cm, dan tinggi bagian depan rak penyimpanan bumbu 2.50 cm dan tinggi bagian belakang rak penyimpanan bumbu 25.00 cm. Rak penyimpanan bumbu dapur terbuat dari bahan MDF (Medium Density Fiberboard) dengan ketebalan kayu yaitu 3.00 cm.

• Meja serbaguna

Meja serbaguna yang telah dirancang adalah meja serbaguna dengan panjang meja serbaguna 180.00 cm, lebar meja serbaguna 75.00 cm, dan tinggi meja serbaguna 85.00 cm. Meja serbaguna terbuat dari bahan kayu lapis (plywood) yang memiliki ketebalan


(3)

5.00 cm untuk alasnya dan diameter ketebalan kaki penyangga meja sebesar 10.00 cm.

• Tempat penyimpanan tabung gas

Tempat penyimpanan tabung gas yang telah dirancang adalah tempat penyimpanan tabung gas dengan panjang tempat penyimpanan tabung gas 180.00 cm, lebar tempat penyimpanan tabung gas 75.00 cm, dan tinggi tempat penyimpanan tabung gas 85.00 cm. Tempat penyimpanan tabung gas terbuat dari bahan kayu lapis (plywood) yang memiliki ketebalan 3.00 cm.

6. Perancangan lingkungan fisik yang baik ditinjau dari segi ergonomi adalah dengan memasang fan pada area dapur dan membuat ventilasi tambahan pada area simpan bahan dan packing agar proses sirkulasi udara menjadi lebih baik dari sebelumnya sehingga para pegawai dpat merasa nyaman saat bekerja.

7. Perancangan tata letak fasilitas yang optimal adalah sebagai berikut :

• Tata letak area dapur

Pada tata letak area dapur terdapat dua rancangan yaitu rancangan utama dan rancangan additional. Rancangan utama menempatkan kedua meja potong berada di sisi dinding depan yang berhadapan dengan lemari penyimpanan peralatan dan tempat pencucian piring, sedangkan meja kompor dan rak penyimpanan bumbu merapat pada sisi dinding samping kiri dari area dapur. Meja serbaguna, lemari penyimpanan peralatan, dan tempat pencucian piring terletak merapat pada sisi dinding belakang area dapur ini. Untuk rancangan additional dapat diketahui bahwa letak 1 meja potong dan 1 meja kompor serta rak penyimpanan bumbu berada di sisi dinding depan yang berhadapan dengan lemari penyimpanan peralatan dan tempat pencucian piring, sedangkan 1 meja kompor dan rak penyimpanan bumbu merapat pada sisi


(4)

dinding samping kiri dari area dapur. Meja serbaguna, lemari penyimpanan peralatan, dan tempat pencucian piring terletak merapat pada sisi dinding belakang area dapur, sedangkan 1 meja potong lainnya berada disebelah kanan dari tempat pencucian piring dalam area dapur.

• Tata letak area simpan bahan

Rancangan tata letak simpan bahan ini memiliki keleluasaan yang sangat terbatas, akan tetapi untuk membuat area simpan bahan ini menjadi nyaman dan leluasa bagi para pegawai maka fasilitas fisik pendukung seperti food cooler diletakkan secara sejajar dari food cooler paling kecil hinggan paling besar dan merapat pada bagian sisi dinding depan area simpan bahan.

Tata letak area packing

Perancangan tata letak packing dapat diketahui bahwa letak meja packing merapat pada bagian sisi dinding sebelah kiri dan sisi dinding bagian depan dari area packing. Hal itu dilakukan, agar pegawai merasa leluasa dan nyaman saat melakukan pengepakan masakan ke dalam kotak makanan dan apabila ada pegawai yang akan lewat dengan membawa bahan – bahan masakan yang baru saja diambil dari area loading/unloading tidak akan terhalang oleh pegawai yang sedang mengemas masakan kedalam kotak makanan.

8. Perancangan K3 yang sesuai dengan pekerjaan catering adalah dengan menyediakan tempat sampah sebanyak 2 buah, menyediakan alat kebersihan (sapu dan pel), memasang karpet anti selip dibawah tempat pencucian piring dan sepanjang area simpan bahan, memasang safety sign sebagai pengingat menyediakan dan memasang APAR jenis A,B,C sebanyak 2 buah, dan menyediakan kotak P3K bentuk II yang berisi obat merah, salep pereda luka bakar, obat-obatan ringan, kapas, perban, minyak kayu putih, dll sebanyak 1 buah.


(5)

7.2 Saran

• Disarankan apabila ingin mengikuti seluruh rancangan yang diberikan oleh penulis, sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada penulis agar lebih jelas terhadap semua hasil rancangan.


(6)

http://www.kdk.co.id/detail_barang3.php

Nurmianto, Eko.; “Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna Widya, Surabaya, Indonesia, 2003.

Santoso, Gempur,: “Ergonomi (Manusia, Peralatan dan Lingkungan)”, Prestasi Pustaka, Jakarta, Indonesia, 2004

Sarvia, Elty.; “Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia, 2011.

Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R., Tjakraatmadja, J.H.; “Teknik Perancangan Sistem Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia, 2006.

Ulrich, Karl T., Steven D. Eppinger.; “Product Design and Development”, McGraw-Hill Companies, Inc., 1221, NY 10020, Americas, 2012.

Weimer, Jon.; “Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables”, ptr prentice hall, Englewood eliffs, New Jersey 07632, 1990.

Yudiantyo, Wawan.; “Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia, 2012.


Dokumen yang terkait

Analisis dan Usulan K3, Fasilitas Fisik, Tata Letak Pabrik, dan Lingkungan Fisik Ditinjau dari Segi Ergonomi (Studi Kasus di Pabrik Tahu Jembar Manah Sumedang).

0 4 39

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak Fasilitas Fisik dan Lingkungan Fisik Dari Segi Ergonomi Bagi Kaum Lansia (Studi Kasus Pada Gereja Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan Pandu Bandung).

0 1 24

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak Fasilitas, Lingkungan Fisik dan K3 Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Restoran 'X' Di Bandung).

0 1 55

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak, Lingkungan Fisik, dan K3 Ditinjau dari Segi Ergonomi (Studi Kasus di Bag. Spinning PT. Kurios Utama).

2 3 28

Perancangan Ulang Fasilitas Fisik, Tata Letak Ruangan, dan Lingkungan Fisik Pada Klinik Bersalin "X" Di Kota Puncak Ditinjau Dari Segi Ergonomi.

0 2 152

Perancangan Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik, Tata Letak dan Peningkatan Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dapur Hotel Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Hotel "X", Bandung).

0 3 35

Analisis dan Perancangan Ulang Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik dan Tata Letak Pada Area Penerima Tamu Hotel Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Hotel "X" Bandung).

0 0 31

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak, dan Lingkungan Fisik Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Perusahaan Auto City).

0 1 154

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak Ruangan, dan Lingkungan Fisik Di Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Ditinjau Dari Segi Ergonomi.

0 0 71

Perancangan Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik Serta Tata Letak Fasilitas Fisik Di Balai Pengobatan "X" Dilihat Dari Aspek Ergonomi.

0 0 25