Analisis dan Usulan K3, Fasilitas Fisik, Tata Letak Pabrik, dan Lingkungan Fisik Ditinjau dari Segi Ergonomi (Studi Kasus di Pabrik Tahu Jembar Manah Sumedang).

(1)

v

ABSTRAK

Tahu Sumedang adalah salah satu makanan khas Kota Sumedang. Pabrik Tahu di Sumedang semakin berkembang karena potensi pasar yang tinggi. Salah satu pabrik tahu di Kota Sumedang yaitu pabrik tahu Jembar Manah. Pabrik tahu ini ingin memperbaiki K3, fasilitas fisik, Material Handling , Tata letak dan lingkungan fisik dengan tujuan agar mendapatkan sistem kerja yang lebih baik. Tujuan tersebut dilatarbelakangi oleh keluhan dari operator di pabrik.

Keluhan operator pabrik antara lain yaitu , manajemen K3 yang belum ditangani serius, fasilitas fisik yang ada tidak sesuai dengan ukuran tubuh operator dan kebutuhannya, belum adanya Material Handling sehingga operator perlu mengangkat beban dengan cara manual yang menyebabkan operator sakit punggung, tata letak yang sempit, dan lingkungan fisik yang tidak nyaman (suhu, kelembaban, pencahayaan, kebisingan, dan warna).

Data yang dikumpulkan yaitu, data perusahaan, kondisi pabrik, proses kerja, manajemen K3, Fasilitas Fisik, Postur tubuh pekerja, Tata letak, dan lingkunga fisik. Dari data yang dikumpulkan kemudian dilakukan pengolahan dan analisis. Data-data yang diolah dan dianalisis adalah data kondisi pabrik, data K3 yang dianalisis menggunakan diagram fishbone, data proses kerja yang dibuat PPO, kemudian alat kerja yang dianalisis sesuai dengan antropometri, data postur tubuh operator pengangkut karung dianalisis menggunakan teori REBA, data tata letak pabrik yang dianalisis menggunakan 5S, serta data lingkungan fisik yang dianalisis menurut persyaratan lingkungan kerja (untuk pencahayaan, kebisingan) dan diagram buah kenari (untuk suhu dan kelembaban).

Dari hasil dari pengolahan dan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan manajemen K3 yang terjadi di pabrik masih kurang penanganannya, fasilitas fisik tidak sesuai dengan antropometri, tidak adanya Material Handling sehingga operator memiliki resiko cedera tinggi, tata letak yang tidak rapi, dan lingkungan fisik yang tidak nyaman (pencahayaan redup pada beberapa titik, bising, dan udara terasa panas).

Dari data tersebut maka peneliti memberikan beberapa usulan. Untuk manajemen K3 peneliti mengusulkan penutupan pipa tungku, membenahi stasiun pencetakan, dan memberikan APD. Untuk fasilitas fisik peneliti mengusulkan rancangan centong pengaduk, alat potong tahu, rak tahu, rak perkakas, dan tatakan ember. Untuk Material Handling peneliti mengusulkan Material Handling pengangkut kacang kedelai dan kereta dorong. Perancangan fasilitas fisik (kecuali Rak Perkakas dan Tatakan Ember) dan Material Handling dibuat 3 alternatif yang kemudian dipilih menggunakan Concept Scoring dengan menggunakan beberapa parameter yaitu kenyamanan, kecepatan, fungsi, dan kesesuaian antropometri. Untuk tata letak pabrik peneliti mengusulkan beberapa perubahan tata letak yang lebih rapi dan mengatur gang agar ruang produksi lebih luas. Sedangkan untuk lingkungan fisik yang diusulkan yaitu memberikan exhaust fan, memberikan jendela pada setiap lubang ventilasi, menambah 1 buah lampu dan mengganti lampu dengan neon LED , menutup lubang tungku guna meredam suara yang bising, memasang 4 buah kipas angin, memasang lantai keramik dan mewarnai dinding dengan cat warna biru.


(2)

viii

DAFTAR ISI

COVER ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxvii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1-1 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2. Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3. Batasan Masalah dan Asumsi ... 1-2 1.3.1 Batasan Masalah ... 1-2 1.3.2 Asumsi ... 1-3 1.4. Perumusan Masalah ... 1-4 1.5. Tujuan Penelitian ... 1-4 1.6. Sistematika Penulisan ... 1-5 BAB 2 STUDI LITERATUR ... 2-1 2.1. Ergonomi ... 2-1 2.1.1. Definisi Ergonomi... 2-1 2.1.2. Bidang penelitian Ergonomi ... 2-2 2.1.3. Komponen Kajian Ilmu Ergonomi ... 2-3 2.2. Antropometri ... 2-4 2.2.1. Definisi... 2-4 2.2.2. Aplikasi Penggunaan Data Antropometri ... 2-4 2.2.3. Pembagian Data Antropometri ... 2-5


(3)

ix

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

2.2.4. Pedoman data Antropometri ... 2-7 2.2.5. Perhitungan Persentil ... 2-9 2.3. Perancangan ... 2-11 2.3.1. Definisi Perancangan ... 2-11 2.3.2. Teknik Perancangan ... 2-11 2.3.3. Karakteristik perancangan ... 2-11 2.3.4. Karakteristik Perancang ... 2-12 2.3.5. Prosedur perancangan ... 2-12 2.3.6. Analisa dan perancangan ... 2-13 2.3.6.1 Analisis design ... 2-13 2.3.6.2. Analisa nilai ... 2-14 2.3.7. Tahapan perancangan ... 2-14 2.4. Kondisi Lingkungan Fisik yang Mempengaruhi Kinerja Manusia ... 2-16 2.4.1 Suhu dan Kelembaban ... 2-16 2.4.2. Ventilasi dan Sirkulasi udara ... 2-18 2.4.3. Pencahayaan... 2-19 2.4.4. Bau-bauan ... 2-20 2.4.5. Warna ... 2-20 2.4.6. Kebisingan ... 2-21 2.5. Metode Penilaian “Concept Scoring” ... 2-22 2.6. Kesehatan dan keselamatan kerja ... 2-23 2.6.1. Filosofi pengertian kesehatan dan keselamatan kerja ... 2-23 2.6.2. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan... 2-26 2.7. Fishbone ... 2-27 2.7.1 Pengertian Cause and Effect Diagram (Fishbone Diagram) ... 2-27 2.7.2 Fungsi Cause and Effect Diagram / Fishbone Diagram ... 2-28 2.7.3 Langkah-langkah Membuat Cause and Effecct Diagram / Fishbone

Diagram ... 2-28


(4)

x

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

2.8.1. REBA ... 2-30 2.9. 5S………… ... 2-33 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN... 3-1 3.1 Penjelasan Metodologi Penelitian ... 3-1 BAB 4PENGUMPULAN DATA ... 4-1 4.1. Data Perusahaan ... 4-1 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 4-1 4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 4-2 4.1.3. Data Pekerja ... 4-4 4.1.4. Jam Kerja ... 4-4 4.2. Pengumpulan Data Penelitian ... 4-4 4.2.1. Data Bahan Baku ... 4-4 4.2.1 1. Bahan Baku... 4-4 4.2.1 2. Bahan Pendukung ... 4-5 4.2.2. Kondisi Pabrik Keseluruhan Saat Ini ... 4-5 4.2.3. Proses Kerja ... 4-8 4.2.4. Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja... 4-14 4.2.4.1. Peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 4-14 4.2.4.2. Data Kecelakaan dan Cedera Yang Pernah Terjadi ... 4-17 4.2.4.3. Usaha Pemilik Pabrik Dalam Mencegah dan Mengobati

Kecelakaan ... 4-17 4.2.5. Data Peralatan (Fasilitas Fisik) ... 4-18 4.2.6. Tata Letak Pabrik ... 4-27 4.2.7. Data Lingkungan Fisik... 4-28 4.2.7.1. Ventilasi dan Sirkulasi ... 4-28 4.2.7.2 Pencahayaan, Kebisingan, Suhu, dan Kelembaban ... 4-29 BAB 5 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 5-1 5.1. Analisis Lokasi Pengamatan ... 5-1 5.1.1. Lantai Area Produksi ... 5-1


(5)

xi

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

5.1.2. Atap Area Produksi ... 5-1 5.1.3. Dinding Area Produksi ... 5-2 5.2. Analisis Kecelakaan ... 5-3 5.2.1 Kecelakaan Yang Terjadi ... 5-3 5.2.2 Kecelakaan Yang Berpotensi Terjadi ... 5-7 5.2.3 Analisis Kesehatan ... 5-9 5.3. Data Fasilitas Fisik Sesuai Antropometri ... 5-10 5.4. Posisi Kerja Pengangkut Kacang Kedelai Menggunaka Teori Reba ... 5-11 5.4.1 Tahap 1 (Pengambilan Data Postur Kerja Menggunakan Foto) ... 5-11 5.4.2. Tahap 2 (Penentuan Sudut-Sudut Dari Bagian Tubuh Pekerja

Menggunakan Software Ergofellow) ... 5-11 5.4.3. Tahap 3 (Penentuan Berat Yang Diangkat, Coupling, Dan Aktifitas

Pekerja) ... 5-16 5.4.4. Tahap 4 (Perhitungan Nilai Reba Untuk Postur Yang

Bersangkutan) ... 5-18 5.5. Tata Letak Pabrik ... 5-19 5.5.1 Aliran Proses... 5-21 5.5.2 Kondisi Pabrik Menurut Analisis 5S ... 5-22 5.6. Analisis Lingkungan Fisik ... 5-23 5.6.1 Sirkulasi Dan Ventilasi ... 5-23 5.6.2 Pencahayaan... 5-24 5.6.3 Kebisingan ... 5-26 5.6.4 Suhu Dan Kelembaban ... 5-27 BAB 6 USULAN DAN PERANCANGAN ... 6-1 6.1 Usulan Untuk Lokasi Pengamatan ... 6-1 6.1.1 Lantai Area Produksi ... 6-1 6.1.2. Atap Bagian Produksi ... 6-2 6.2. Usulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 6-4 6.2.1. Usulan Untuk Kecelakaan Yang Telah Terjadi ... 6-4


(6)

xii

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

6.2.3. Usulan Untuk Kesehatan di Bagian Produksi ... 6-6 6.3. Usulan dan Perancangan Fasilitas Fisik ... 6-8 6.3.1 Perancangan Centong Pengaduk Berdasarkan Antropometri ... 6-8 6.3.1.1. Usulan Centong Pengaduk Alternatif 1 ... 6-9 6.3.1.2. Usulan Centong Pengaduk Alternatif 2 ... 6-12 6.3.1.3. Usulan Centong Pengaduk Alternatif 3 ... 6-14 6.3.1.4. Concept Scoring Usulan Centong Pengaduk ... 6-17 6.3.2. Perancangan Alat Pemotong Tahu Berdasarkan Antropometri ... 6-19 6.3.2.1.Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 1... 6-20 6.3.2.2.Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 2... 6-25 6.3.2.3.Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 3... 6-27 6.3.2.4.Concept Scoring Usulan Alat Pemotong Tahu ... 6-30 6.3.3. Perancangan Rak Tahu Berdasarkan Antropometri ... 6-32 6.3.3.1.Usulan Rak Tahu Alternatif 1 ... 6-33 6.3.3.2. Usulan Rak Tahu Alternatif 2 ... 6-35 6.3.3.3. Usulan Rak Tahu Alternatif 3 ... 6-39 6.3.3.4. Concept Scoring Usulan Rak Tahu ... 6-42 6.3.4. Usulan Rak Perkakas ... 6-43 6.3.5. Usulan Tatakan Ember... 6-46 6.4. Usulan dan Perancangan Material Handling... 6-48 6.4.1. Usulan Material Handling Pengangkat Karung ... 6-48

6.4.1.1 Usulan Material Handling (Pengangkat Karung)

Alternatif 1 ... 6-49 6.4.1.2 Usulan Material Handling (Pengangkat Karung)

Alternatif 2 ... 6-51 6.4.1.3.Usulan Material Handling (Pengangkat Karung)

Alternatif 3 ... 6-53 6.4.1.4. Concept Scoring Usulan Material Handling... 6-55 6.4.2 Usulan Kereta Dorong ... 6-63


(7)

xiii

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

6.4.2.1 Usulan Kereta Dorong Alternatif 1 ... 6-64 6.4.2.2.Usulan Kereta Dorong Alternatif 2 ... 6-66 6.4.2.3.Usulan Kereta Dorong Alternatif 3 ... 6-68 6.4.2.4.Concept Scoring Usulan Kereta Dorong ... 6-70 6.5. Usulan dan Perancangan Tata Letak Pabrik ... 6-71 6.5.1. Usulan Dari Analisis 5S ... 6-71 6.5.2. Usulan Untuk Stasiun Pencetakan ... 6-74 6.5.3. Usulan Perubahan Alat Peras ... 6-76 6.5.4. Tata Letak Usulan ... 6-78 6.6. Usulan Lingkungan Fisik... 6-81 6.6.1. Ventilasi dan Sirkulasi ... 6-81 6.6.2. Pencahayaan... 6-82 6.6.3. Kebisingan ... 6-85 6.6.4. Suhu dan Kelembaban ... 6-87 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 7-1 7.1 Kesimpulan ... 7-1 7.1.1. Kondisi Pabrik Dalam Aspek K3 Saat Ini ... 7-1 7.1.2. Kondisi Fasilitas Fisik di Pabrik Saat Ini... 7-1 7.1.3 Material Handling Yang Ada Saat Ini ... 7-1 7.1.4 Tata Letak Pabrik Saat Ini ... 7-1 7.1.5. Kondisi Lingkungan Fisik di Pabrik Saat Ini... 7-1 7.1.6. Kondisi Pabrik Dalam Aspek K3 Yang Lebih Baik ... 7-2 7.1.7. Kondisi Fasilitas Fisik di Pabrik Yang Lebih Baik ... 7-3 7.1.8. Material Handling Yang Lebih Baik ... 7-6 7.1.9 Tata Letak Pabrik Yang Lebih Baik ... 7-8 7.1.10 Kondisi Lingkungan Fisik di Pabrik Yang Lebih Baik ... 7-9 7.2. Saran ... 7-11 7.2.1. Saran Untuk Perusahaan ... 7-11


(8)

xiv

7.2.2. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya ... 7-11

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 2.1 Data Antropometri Dimensi Tubuh (Pria) 2-7

Tabel 2.2 Data Antropometri Telapak Tangan 2-8

Tabel 2.3 Panduan Untuk Kadar Cahaya 2-19

Tabel 2.4 Efek Psikologis dan Warna 2-20

Tabel 2.5 Klasifikasi Kebisingan 2-21

Tabel 2.6 Batas Kebisingan Yang Diijinkan 2-22

Tabel 2.7 Tabel Concept Scoring 2-22

Tabel 2.8 Rekomendasi Isi Minimum Kotak P3K 2-27

Tabel 4.1 Daftar Kotak P3K 4-15

Tabel 4.2 Data Kecelakaan 4-17

Tabel 4.3 Spesifikasi Mesin Giling 4-18

Tabel 4.4 Spesifikasi Ember Kacang Kedelai Halus 4-19

Tabel 4.5 Spesifikasi Bak Air 4-20

Tabel 4.6 Spesifikasi Panci 4-20

Tabel 4.7 Spesifikasi Centong Pengaduk Adonan 4-21

Tabel 4.8 Spesifikasi Ember Pengaduk Adonan Tahu 4-22

Tabel 4.9 Spesifikasi Alat Peras 4-22

Tabel 4.10 Spesifikasi Cetakan Tahu 4-23

Tabel 4.11 Spesifikasi Ancak 4-24

Tabel 4.12 Spesifikasi Rak Ancak 4-24

Tabel 4.13 Spesifikasi Meja Potong Tahu 4-25

Tabel 4.14 Spesifikasi Penggaris Tahu 4-26

Tabel 4.15 Spesifikasi Pisau Pemotong Tahu 4-26

Tabel 4.16 Pengukuran Pencahayaan, Kebisingan, Suhu, dan Kelembaban


(10)

xvi

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

Tabel Judul Halaman

Tabel 4.17 Pengukuran Pencahayaan, Kebisingan, Suhu, dan Kelembaban

(Hari ke-2) 4-31

Tabel 4.18 Pengukuran Pencahayaan, Kebisingan, Suhu, dan Kelembaban

(Hari ke-3) 4-31

Tabel 5.1 Data Antropometri Centong Pengaduk 5-10

Tabel 5.2 Coupling 5-17

Tabel 5.3 Pengukuran Pencahaayaan (lux) 5-25

Tabel 5.4 Kebisingan Ruangan Pabrik (dB) (hari ke-1) 5-26

Tabel 5.5 Data suhu dan kelembaban (hari ke-1) 5-27

Tabel 5.6 Data suhu dan kelembaban (hari ke-2) 5-39

Tabel 5.7 Data suhu dan kelembaban (hari ke-3) 5-51

Tabel 6.1 Data Antropometri Usulan Centong Pengaduk Alternatif 1 6-9 Tabel 6.2 Data Antropometri Usulan Centong Pengaduk Alternatif 2 6-12 Tabel 6.3 Data Antropometri Usulan Centong Pengaduk Alternatif 3 6-14

Tabel 6.4 Rangkuman Spesifikasi Centong Pengaduk 6-17

Tabel 6.5 Hasil Concept Scoring Centong Pengaduk 6-18

Tabel 6.6 Data Antropometri Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 1 6-20 Tabel 6.7 Data Antropometri Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 2 6-25 Tabel 6.8 Data Antropometri Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 3 6-27

Tabel 6.9 Rangkuman Spesifikasi Pemotong Tahu 6-29

Tabel 6.10 Hasil Concept Scoring Alat Pemotong Tahu 6-30

Tabel 6.11 Perbandingan Gerakan Kerja Pemotongan Tahu 6-32

Tabel 6.12 Data Antropometri Usulan Rak Tahu Alternatif 1 6-33 Tabel 6.13 Data Antropometri Usulan Rak Tahu Alternatif 2 6-35 Tabel 6.14 Data Antropometri Usulan Rak Tahu Alternatif 3 6-39


(11)

xvii

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

Tabel Judul Halaman

Tabel 6.16 Hasil Concept Scoring Rak Tahu 6-42

Tabel 6.17 Data Antropometri Rak Perkakas 6-44

Tabel 6.18 Data Antropometri Usulan Material Handling Alternatif 1 6-49 Tabel 6.19 Data Antropometri Usulan Material Handling Alternatif 2 6-51 Tabel 6.20 Data Antropometri Usulan Material Handling Alternatif 3 6-53

Tabel 6.21 Rangkuman Spesifikasi Material Handling 6-55

Tabel 6.22 Hasil Concept Scoring Material Handling 6-56

Tabel 6.23 Coupling 6-61

Tabel 6.24 Data Antropometri Usulan Kereta Dorong Alternatif 1 6-64 Tabel 6.25 Data Antropometri Usulan Kereta Dorong Alternatif 2 6-66 Tabel 6.26 Data Antropometri Usulan Kereta Dorong Alternatif 3 6-68

Tabel 6.27 Rangkuman Spesifikasi Kereta Dorong 6-70


(12)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Antropometri Tubuh Manusia 2-8

Gambar 2.2 Antropometri Telapak Tangan 2-9

Gambar 2.3 Grafik Hubungan Antara Suhu dan Kelembaban 2-18

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian 3-1

Gambar 3.2 Lanjutan Flowchart Metodologi Penelitian 3-2

Gambar 3.3 Lanjutan Flowchart Metodologi Penelitian 3-3

Gambar 3.4 Lanjutan Flowchart Metodologi Penelitian 3-4

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Tahu Jembar Manah

Sumedang 4-2

Gambar 4.2 Kondisi Keramik 4-5

Gambar 4.3 Kondisi Lorong 4-5

Gambar 4.4 Kondisi Atap 4-6

Gambar 4.5 Kondisi Proses Pengeringan/Pemerasan Ampas 4-7

Gambar 4.6 Kondisi Lantai 4-7

Gambar 4.7 Kondisi Peralatan Pabrik 4-8

Gambar 4.8 Proses Pembuatan Tahu Sumedang Jembar Manah 4-8

Gambar 4.9 Peta Proses Operasi 4-10

Gambar 4.10 Proses Penggilingan 4-11

Gambar 4.11 Proses Pencampuran Adonan Tahu 4-11

Gambar 4.12 Proses Penambahan Bibit Tahu Dengan Adonan Tahu 4-11 Gambar 4.13 Proses Pengadukan Adonan Menggunakan Centong 4-12

Gambar 4.14 Proses Pengadukan Adonan Menggunakan Ember 4-12

Gambar 4.15 Proses Penyaringan Adonan Tahu 4-12

Gambar 4.16 Proses Pencetakan Tahu 4-13

Gambar 4.17 Proses Pemotongan Tahu 4-13


(13)

xix

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

Gambar 4.19 Celemek Pelindung 4-16

Gambar 4.20 Sepatu Boots 4-16

Gambar 4.21 Mesin Giling 4-18

Gambar 4.22 Ember Kacang Kedelai Halus 4-19

Gambar 4.23 Bak Air 4-19

Gambar 4.24 Panci 4-20

Gambar 4.25 Centong Pengaduk Adonan 4-21

Gambar 4.26 Ember Pengaduk Adonan Tahu 4-21

Gambar 4.27 Alat Peras 4-22

Gambar 4.28 Cetakan Tahu 4-23

Gambar 4.29 Ancak 4-23

Gambar 4.30 Rak Ancak 4-24

Gambar 4.31 Meja Potong Tahu 4-25

Gambar 4.32 Penggaris Tahu 4-25

Gambar 4.33 Pisau Pemotong Tahu 4-26

Gambar 4.34 Tata Letak Pabrik 4-27

Gambar 4.35 Jendela Besar 4-28

Gambar 4.36 Jendela Kecil 4-28

Gambar 4.37 Posisi titik pengambilan data lingkungan fisik 4-29

Gambar 4.38 Penempatan Lampu Aktual 4-32

Gambar 5.1 Diagram Fishbone Cedera Sakit Punggung 5-3

Gambar 5.2 Diagram Fishbone Kecelakaan Kebakaran 5-4

Gambar 5.3 Diagram Fishbone Kecelakaan Tangan Melepuh Terkena

Panci 5-6

Gambar 5.4 Posisi Pipa Kompor 5-7


(14)

xx

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

Gambar 5.6 Keramik Rusak 5-8

Gambar 5.7 Diagram Fishbone Tangan Tergores Karena Keramik 5-9

Gambar 5.8 Pengangkatan Karung (1) 5-11

Gambar 5.9 Pengangkatan Karung (2) 5-11

Gambar 5.10 Step 1 (Pemilihan Metode Yang Akan Dianalisis) 5-12 Gambar 5.11 Step 2 (Penentuan Sudut Dan Postur Punggung, Leher,

Dan Kaki) 5-12

Gambar 5.12 Penentuan Sudut Punggung 5-13

Gambar 5.13 Penentuan Sudut Leher 5-13

Gambar 5.14 Step 3 (Penentuan Sudut Dan Postur Lengan Atas, Lengan

Bawah Dan Pergelangan Tangan) 5-14

Gambar 5.15 Penentuan Sudut Lengan Atas 5-15

Gambar 5.16 Penentuan Sudut Lengan Bawah 5-15

Gambar 5.17 Step 4 (Penentuan Berat Yang Diangkut Oleh Pekerja) 5-16

Gambar 5.18 Step 5 (Penentuan Coupling) 5-17

Gambar 5.19 Step 6 (Penentuan Aktifitas Kerja) 5-18

Gambar 5.20 Step 7 (Hasil Scoring Reba) 5-18

Gambar 5.21 Tata Letak Pabrik 5-19

Gambar 5.22 Peta Aliran Proses 5-21

Gambar 5.23 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-1 (Hari ke-1) 5-28 Gambar 5.24 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-2 (Hari ke-1) 5-28 Gambar 5.25 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-3 (Hari ke-1) 5-29 Gambar 5.26 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-4 (Hari ke-1) 5-29 Gambar 5.27 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-5 (Hari ke-1) 5-30 Gambar 5.28 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-6 (Hari ke-1) 5-31 Gambar 5.29 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-7 (Hari ke-1) 5-31


(15)

xxi

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

Gambar 5.30 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-8 (Hari ke-1) 5-32 Gambar 5.31 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-9 (Hari ke-1) 5-33 Gambar 5.32 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-10 (Hari ke-1) 5-33 Gambar 5.33 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-11 (Hari ke-1) 5-34 Gambar 5.34 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-12 (Hari ke-1) 5-35 Gambar 5.35 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-13 (Hari ke-1) 5-35 Gambar 5.36 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-14 (Hari ke-1) 5-36 Gambar 5.37 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-15 (Hari ke-1) 5-36 Gambar 5.38 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-16 (Hari ke-1) 5-37 Gambar 5.39 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-17 (Hari ke-1) 5-38 Gambar 5.40 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-18 (Hari ke-1) 5-38 Gambar 5.41 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-19 (Hari ke-1) 5-39 Gambar 5.42 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-1 (Hari ke-2) 5-40 Gambar 5.43 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-2 (Hari ke-2) 5-40 Gambar 5.44 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-3 (Hari ke-2) 5-41 Gambar 5.45 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-4 (Hari ke-2) 5-42 Gambar 5.46 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-5 (Hari ke-2) 5-42 Gambar 5.47 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-6 (Hari ke-2) 5-43 Gambar 5.48 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-7 (Hari ke-2) 5-43 Gambar 5.49 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-8 (Hari ke-2) 5-44 Gambar 5.50 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-9 (Hari ke-2) 5-45 Gambar 5.51 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-10 (Hari ke-2) 5-45 Gambar 5.52 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-11 (Hari ke-2) 5-46 Gambar 5.53 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-12 (Hari ke-2) 5-46 Gambar 5.54 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-13 (Hari ke-2) 5-47 Gambar 5.55 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-14 (Hari ke-2) 5-47


(16)

xxii

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

Gambar 5.56 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-15 (Hari ke-2) 5-48 Gambar 5.57 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-16 (Hari ke-2) 5-49 Gambar 5.58 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-17 (Hari ke-2) 5-49 Gambar 5.59 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-18 (Hari ke-2) 5-50 Gambar 5.60 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-19 (Hari ke-2) 5-51 Gambar 5.61 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-1 (Hari ke-3) 5-52 Gambar 5.62 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-2 (Hari ke-3) 5-52 Gambar 5.63 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-3 (Hari ke-3) 5-53 Gambar 5.64 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-4 (Hari ke-3) 5-54 Gambar 5.65 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-5 (Hari ke-3) 5-54 Gambar 5.66 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-6 (Hari ke-3) 5-55 Gambar 5.67 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-7 (Hari ke-3) 5-55 Gambar 5.68 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-8 (Hari ke-3) 5-56 Gambar 5.69 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-9 (Hari ke-3) 5-56 Gambar 5.70 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-10 (Hari ke-3) 5-57 Gambar 5.71 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-11 (Hari ke-3) 5-58 Gambar 5.72 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-12 (Hari ke-3) 5-58 Gambar 5.73 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-13 (Hari ke-3) 5-59 Gambar 5.74 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-14 (Hari ke-3) 5-59 Gambar 5.75 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-15 (Hari ke-3) 5-60 Gambar 5.76 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-16 (Hari ke-3) 5-61 Gambar 5.77 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-17 (Hari ke-3) 5-61 Gambar 5.78 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-18 (Hari ke-3) 5-62 Gambar 5.79 Diagram Buah Kenari Pada Titik ke-19 (Hari ke-3) 5-62

Gambar 6.1 Keramik Tekstur Kasar 6-1


(17)

xxiii

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

Gambar 6.3 Usulan Penempatan Pipa Tungku (Tampak Atas) 6-5

Gambar 6.4 Usulan Penempatan Pipa Tungku (Tampak Samping) 6-6

Gambar 6.5 Heat treatment gloves 6-7

Gambar 6.6 Uap Hasil Proses Perebusan dan Penyaringan 6-8

Gambar 6.7 Usulan Centong Pengaduk Alternatif 1 6-11

Gambar 6.8 Usulan Centong Pengaduk Alternatif 2 6-14

Gambar 6.9 Usulan Centong Pengaduk Alternatif 3 6-16

Gambar 6.10 Cara Penggunaan Centong Pengaduk 6-19

Gambar 6.11 Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 1

(Tampak Keseluruhan) 6-22

Gambar 6.12 Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 1 (Tampak Bawah) 6-22 Gambar 6.13 Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 1 (Tampak Depan) 6-23 Gambar 6.14 Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 1 (Tampak Samping) 6-23 Gambar 6.15 Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 1 (Detail Alas Meja) 6-24 Gambar 6.16 Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 2

(Tampak Keseluruhan) 6-26

Gambar 6.17 Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 2 (Tampak Bawah) 6-26 Gambar 6.18 Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 3 (Tampak Depan) 6-27 Gambar 6.19 Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 3 (Tampak Belakang) 6-28 Gambar 6.20 Usulan Alat Pemotong Tahu Alternatif 3 (Detail) 6-28

Gambar 6.21 Cara Penggunaan Alat Potong Tahu 6-31

Gambar 6.22 Cara Penggunaan Alat Potong Tahu (Tampak Atas) 6-31

Gambar 6.23 Usulan Rak Tahu Alternatif 1 6-35

Gambar 6.24 Usulan Rak Tahu Alternatif 2 6-38

Gambar 6.25 Usulan Rak Tahu Alternatif 2 (detail) 6-38


(18)

xxiv

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

Gambar 6.27 Usulan Rak Tahu Alternatif 3 (Detail) 6-40

Gambar 6.28 Usulan Rak Tahu Alternatif 3 (Tampak Samping) 6-41

Gambar 6.29 Rak Perkakas Yang Melebihi Tembok 6-43

Gambar 6.30 Rak Perkakas Aktual 6-44

Gambar 6.31 Usulan Rak Perkakas 6-45

Gambar 6.32 Ember Kacang Kedelai Halus Yang di Angkut 6-47

Gambar 6.33 Aliran Pengantaran Ember Kacang Kedelai Halus 6-47

Gambar 6.34 Roda Tatakan Untuk Ember 6-48

Gambar 6.35 Usulan Material Handling Pengangkut Karung Alternatif 1

(Tampak Keseluruhan) 6-50

Gambar 6.36 Usulan Material Handling Pengangkut Karung Alternatif 1

(Tampak Belakang Atas) 6-51

Gambar 6.37 Usulan Material Handling Pengangkut Karung Alternatif 2 6-53 Gambar 6.38 Usulan Material Handling Pengangkut Karung Alternatif 3 6-54 Gambar 6.39 Aliran Material Handling Pengangkut Kacang Kedelai

Usulan 6-57

Gambar 6.40 Postur Penggunaan Material Handling Pengangkut Kacang

Kedelai 6-58

Gambar 6.41 Step 1 (Pemilihan Metode Yang Akan Dianalisis) 6-59 Gambar 6.42 Step 2 (Penentuan Sudut Dan Postur Punggung, Leher,

Dan Kaki) 6-59

Gambar 6.43 Step 3 (Penentuan Sudut Dan Postur Lengan Atas, Lengan Bawah

Dan Pergelangan Tangan) 6-60

Gambar 6.44 Step 4 (Penentuan Berat Yang Diangkut Oleh Pekerja) 6-60

Gambar 6.45 Step 5 (Penentuan Coupling) 6-61


(19)

xxv

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

Gambar 6.47 Step 7 (Hasil Scoring Reba) 6-62

Gambar 6.48 Aliran Proses Pemindahan Adonan Tahu Untuk di Cetak 6-63

Gambar 6.49 Usulan Kereta Dorong Alternatif 1 6-65

Gambar 6.50 Usulan Kereta Dorong Alternatif 2 6-67

Gambar 6.51 Usulan Kereta Dorong Alternatif 3 6-69

Gambar 6.52 Alat-alat yang tidak digunakan 6-72

Gambar 6.53 Barang-Barang Di Atas Stasiun Pencetakan Yang Tidak

Terpakai 6-72

Gambar 6.54 Barang-Barang Pribadi 6-73

Gambar 6.55 Alat kerja yang tidak memiliki tempat penyimpanan 6-73

Gambar 6.56 Genangan Air di Stasiun Pencetakan 6-74

Gambar 6.57 Stasiun Pencetakan Aktual 6-74

Gambar 6.58 Stasiun Pencetakan Usulan 6-75

Gambar 6.59 Stasiun Pencetakan Usulan (detail) 6-75

Gambar 6.60 Usulan Pembuangan Ember Pencuci Saringan 6-76

Gambar 6.61 Alat Peras Aktual 6-77

Gambar 6.62 Perubahan Bentuk Alat Peras Usulan 6-77

Gambar 6.63 Tata Letak Usulan 6-78

Gambar 6.64 Usulan Jendela 6-81

Gambar 6.65 Usulan Jendela (ukuran) 6-82

Gambar 6.66 Lampu Neon LED 6-83

Gambar 6.67 Penempatan Lampu Usulan 6-85

Gambar 6.68 Contoh earplug 6-86

Gambar 6.69 Contoh earmuff 6-86

Gambar 6.70 Penutup Tungku Usulan 6-87


(20)

xxvi

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

Gambar 6.72 Penempatan Exhaust fan 6-91

Gambar 7.1 Centong Pengaduk Terpilih 7-3

Gambar 7.2 Alat Pemotong Tahu Terpilih 7-4

Gambar 7.3 Rak Tahu Terpilih 7-4

Gambar 7.4 Rak Perkakas Terpilih 7-5

Gambar 7.5 Tatakan ember Terpilih 7-6

Gambar 7.6 Material Handling terpilih 7-6

Gambar 7.7 Kereta Dorong Terpilih 7-7

Gambar 7.8 Perbandingan Tata Letak Aktual dan Usulan 7-8


(21)

xxvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Data Diri L1-1


(22)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tahu Sumedang yaitu makanan khas dari Kota Sumedang yang terbuat dari kacang kedelai, kemudian dicampur dengan bibit tahu. Makanan khas Sumedang ini biasa disajikan dengan lontong dan sambal, yang biasa dikemas dalam anyaman bambu atau biasa disebut bongsang.

Salah satu pabrik tahu yang ada di Sumedang yaitu, Pabrik Tahu Jembar Manah. Pabrik tahu Jembar Manah ini telah berdiri sejak tahun 2000. Meskipun pabrik ini telah berkembang cukup besar, namun pada kenyataannya masih ada masalah-masalah yang terjadi terkait dari pembuatan tahu itu sendiri.

Masalah yang terjadi yaitu pada bagian produksi tahu. Bagian produksi di pabrik ini memiliki 6 stasiun, yaitu stasiun penggilingan, stasiun perebusan, stasiun penyaringan, stasiun pencetakan, stasiun peras, dan stasiun pemotongan tahu. Dari keenam stasiun tersebut masalah yang ada yaitu, manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang ada di pabrik saat ini pun masih kurang perhatian dari pengelola pabrik. Pengelola pabrik belum menyediakan alat-alat dan obat-obatan yang lengkap sesuai dengan kondisi pabrik yang masih rawan kecelakaan.

Masalah fasilitas fisik di pabrik saat ini juga dilihat dari alat bantu yang belum cukup memadai sehingga operator sering merasakan cepat lelah dan alat bantu yang tidak sesuai dengan postur tubuh operator.

Kemudian, di pabrik tahu Jembar Manah ini belum menggunakan Material Handling, sehingga operator sendiri yang mengangkat barang dengan beban yang sangat berat sehingga operator sering mengeluh sakit pada bagian punggung.

Pengaturan tata letak di pabrik tersebut masih kurang rapi karena banyak barang-barang yang tidak dibutuhkan di dalam pabrik dan membuat ruangan semakin sempit sehingga operator tidak leluasa dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu ada beberapa stasiun yang sudah rusak dan perlu diperbaiki karena dapat mengganggu proses kerja.


(23)

BAB 1 Pendahuluan 2

Masalah terakhir yaitu, Lingkungan Fisik yang tidak nyaman karena suhu yang cenderung panas, cahaya yang redup, dan bising.

Penelitian yang akan dilakukan di pabrik tahu Jembar Manah bertujuan untuk memperbaiki sistem kerja yang ada sehingga operator dapat lebih nyaman dan aman dalam melakukan pekerjaannya sehingga produktifitas operator bisa semakin baik.

1.2 Identifikasi Masalah

Setelah penelitian pendahuluan dilaksanakan, maka masalah-masalah yang ada di perusahaan yaitu:

1. Manajemen dan teknik keselamatan dan kesehatan kerja yang belum ditangani serius oleh pabrik.

2. Fasilitas fisik yang dirasakan kurang nyaman dan aman. Contohnya alat pengaduk adonan tahu yang terlalu kecil sehingga operator kesulitan ketika mengaduk adonan.

3. Belum menggunakan Material Handling sehingga memungkinkan operator mengalami cedera dan merasa cepat lelah.

4. Tata letak di pabrik sempit dan operator kurang leluasa dalam bekerja.

5. Lingkungan fisik yang dirasakan oleh operator masih kurang nyaman, contohnya suara bising dari mesin giling ataupun suara api dari tungku.

1.3 Batasan Masalah dan Asumsi 1.3.1 Batasan Masalah

Dari masalah-masalah yang ada pada, Peneliti membuat batasan masalah agar ruang lingkup penelitian lebih terarah dan fokus pada masalah yang sesungguhnya, serta menghindari permasalahan yang terlalu luas dan semakin kompleks. Batasan masalahnya sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan hanya bagian produksi tahu.

2. Analisis menggunakan teori REBA hanya untuk operator pengangkut kacang kedelai.


(24)

BAB 1 Pendahuluan 3

4. Tidak mempertimbangkan biaya yang digunakan dalam perancangan.

5. Data antropometri yang digunakan sebagai patokan ukuran dalam merencanakan fasilitas fisik diperoleh dari buku “Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasi” karangan Eko Nurmianto

6. Percentil yang digunakan adalah 5%, 50%, 95%. 7. Fasilitas fisik yang diusulkan dan dirancang yaitu :

 Centong Pengaduk  Alat Pemotong Tahu  Rak Tahu

 Rak Perkakas  Tatakan Ember

8. Material Handling yang dirancang yaitu : Alat Material Handling pengangkat tahu  Kereta dorong

9. Lingkungan fisik yang dibahas meliputi dari pencahayaan, kebisingan, suhu, kelembaban, ventilasi, sirkulasi, dan warna

10.Pengambilan data dilakukan selama 3 hari pada zona waktu pukul 02.00 dini hari, pukul 08.00 pagi hari, pukul 13.00 siang hari, dan pada pukul 16.00 sore hari.

11.Panjang yaitu ukuran horizontal dari sudut pandang tempat operator berdiri ketika sedang menggunakan alat.

12.Lebar Panjang yaitu ukuran vertikal dari sudut pandang tempat operator berdiri ketika sedang menggunakan alat.

1.3.2 Asumsi

Adapun asumsi yang diberikan yaitu :

1. Data-data antropometri diambil dari buku Eko Nurmianto yang dapat mewakili data antropometri yang dibutuhkan.

2. Kelonggaran dalam pengambilan data antropometri 3 cm untuk tinggi sepatu & 5 cm untuk jeda antar benda (jika dibutuhkan).


(25)

BAB 1 Pendahuluan 4

1.4 Perumusan Masalah

Dari masalah-masalah yang ada maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi pabrik dalam aspek keselamatan dan kesehatan kerja? 2. Bagaimana fasilitas fisik yang ada saat ini?

3. Bagaimana Material Handling yang ada saat ini? 4. Bagaimana tata letak pabrik saat ini?

5. Bagaimana lingkungan fisik di pabrik saat ini?

6. Bagaimana kondisi pabrik dalam aspek keselamatan dan kesehatan kerja yang lebih baik?

7. Bagaimana kondisi fasilitas fisik yang lebih baik? 8. Bagaimana Material Handling yang lebih baik? 9. Bagaimana tata letak pabrik yang lebih baik? 10.Bagaimana lingkungan fisik yang lebih baik?

1.5 Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu:

1. Menganalisis upaya keselamatan dan kesehataan kerja saat ini yang ada pada pabrik tersebut.

2. Menganalisis kondisi fasilitas fisik yang ada di pabrik. 3. Menganalisis sistem Material Handling di pabrik tersebut. 4. Menganalisis tata letak yang ada di pabrik

5. Menganalisis kondisi lingkungan fisik yang ada di pabrik. 6. Mengusulkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.

7. Mengusulkan fasilitas fisik yang lebih baik untuk pabrik tersebut. 8. Mengusulkan Material Handling untuk pabrik tersebut.

9. Mengusulkan tata letak pabrik.


(26)

BAB 1 Pendahuluan 5

1.6 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN

Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah yang ada pada perusahaan, perumusan masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, tujuan dari pengamatan yang dilakukan, dan sistematika penulisan dari laporan yang dibuat.

BAB 2 STUDI LITERATUR

Bagian ini berisi teori-teori yang didapatkan dari berbagai sumber untuk menunjang penulis dalam menganalisis Penelitian yang akan ditungkan pada laporan ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini berisi tentang langkah-langkah dari awal Penelitian, sampai dengan usulan yang dapat diberikan beserta penjelasannya secara singkat.

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bagian ini berisi semua data yang berhasil dikumpulkan untuk menunjang Penelitian yang akan dituangkan di dalam laporan ini beserta pengolahannya.

BAB 5 ANALISIS

Bagian ini berisi tentang analisis hasil dari pengumpulan data di perusahaan dan pengolahan data yang telah dilakukan.

BAB 6 USULAN

Bagian ini berisi tentang usulan metode kerja yang baru agar membantu perusahaan untuk mendapatkan sistem kerja yang lebih baik.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang didapat dari hasil Penelitian yang telah dilakukan.


(27)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

7.1.1. Kondisi Pabrik Dalam Aspek K3 Saat Ini

Aspek K3 di pabrik saat ini masih banyak yang perlu dibenahi. Karena kondisi pabrik saat ini banyak hal yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja contohnya posisi pipa tungku, tidak adanya alat pelindung, dll.

7.1.2. Kondisi Fasilitas Fisik di Pabrik Saat Ini

Kondisi fasilitas fisik yang ada pada saat ini masih belum sesuai dengan kebutuhan dan ukuran dimensi tubuh manusia. Hal tersebut dinilai karena masih ada pekerja yang merasa kesulitan dalam melakukan pekerjaannya. Fasilitas fisik yang belum sesuai dengan ukuran tubuh pekerja dan kebutuhannya antara lain ; centong pengaduk, alat potong tahu, rak penyimpanan tahu, dan rak perkakas.

7.1.3 Material Handling Yang Ada Saat Ini

Belum disediakan Material Handling untuk proses kerja. Pekerja memindahkan bahan baku dengan cara mengangkat bahan baku tersebut menggunakan tangan dan menopangnya di punggung.

7.1.4 Tata Letak Pabrik Saat Ini

Pabrik Tahu Jembar Manah Sumedang memiliki tata letak yang kurang rapi dan jarak yang belum diatur dengan baik sehingga ruangan pabrik terasa sempit.

7.1.5. Kondisi Lingkungan Fisik di Pabrik Saat Ini

Kondisi lingkungan fisik di Pabrik Tahu Jembar Manah Sumedang belum memenuhi persyaratan ditinjau dari segi ergonomi. Pencahayaan yang masih kurang pada beberapa titik, suhu dan kelembaban yang tidak nyaman, kebisingan


(28)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-2

yang masih melampaui angka persyaratan, dan kondisi-kondisi pabrik seperti atap, dinding dan lantai yang belum ditangani serius oleh pengelola pabrik.

7.1.6. Kondisi Pabrik Dalam Aspek K3 Yang Lebih Baik Berikut usulan untuk Pabrik Tahu Jembar Manah Sumedang :

1. Memberikan Material Handling agar pekerja tidak menerima beban yang dapat menyebabkan cedera.

2. Menyediakan APAR

3. Memberikan alat bantu yang tepat dan aman untuk proses kerja 4. Menutup pipa tungku guna meminimalisir kecelakaan.

5. Memperbaiki keramik pada meja pencetakan agar tidak menyebabkan kecelakaan

6. Memberikan tempat untuk bagian pencucian agar air tidak menggenang dan area produksi lebih bersih.

7. Memberikan alat pelindung untuk pekerja (earplug, sarung tangan, dan masker)

8. Memberikan pengarahan secara rutin untuk pekerja 9. Menyediakan kotak P3K yang lengkap.


(29)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-3

7.1.7. Kondisi Fasilitas Fisik di Pabrik Yang Lebih Baik

Fasilitias Fisik di Pabrik Jembar Manah belum sesuai antropometri dan kebutuhannya. Maka dari itu, peneliti mengusulkan beberapa fasilitas fisik yang dapat membantu pekerja dalam melaksanakan proses kerja, yaitu :

Centong Pengaduk

Gambar 7.1

Centong Pengaduk Terpilih

Centong pengaduk yang terpilih yaitu centong pengaduk alternatif 3. Centong tersebut memiliki pegangan di ujung centong yang bertujuan agar pekerja dapat lebih mudah melakukan proses pengadukan. Dengan adanya pegangan khusus di ujung centong, pekerja dapat lebih nyaman dan aman dalam melakukan proses kerja.


(30)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-4

Alat Pemotong Tahu

Gambar 7.2

Alat Pemotong Tahu Terpilih

Alat pemotong tahu yang terpilih yaitu alat potong alternatif 1. Alat pemotong tersebut memiliki keunggulan dalam jumlah yang dihasilkan dan mengurangi gerakan kerja yang berulang-ulang. Dengan alat pemotong alternatif 3, tahu yang dihasilkan dapat 3x lebih banyak dari pada alat pemotong yang lain.

Rak Tahu

Gambar 7.3 Rak Tahu Terpilih


(31)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-5

Rak tahu yang terpilih yaitu rak tahu alternatif 2. Keunggulan rak tahu tersebut yaitu memiliki wadah penampung air. Sehingga air yang menetes dari tahu tersebut tidak menggenang di lantai. Rak penampung air tersebut dapat dibuka seperti laci agar mudah untuk dibersihkan.

Rak Perkakas

Gambar 7.4 Rak Perkakas Terpilih

Rak perkakas yang baru dibuat menyesuaikan dengan ruang pada tata letak pabrik dan sesuai dengan kebutuhan pabrik.


(32)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-6

Tatakan Ember

Gambar 7.5 Tatakan ember Terpilih

Tatakan ember yang diberikan untuk mempermudah pekerja ketika memindahkan ember yang berisi kacang kedelai halus.

7.1.8. Material Handling Yang Lebih Baik

Karena belum adanya Material Handling yang disediakan, maka peneliti mengusulkan alat Material Handling. Berikut usulan Material Handling untuk Pabrik Tahu Jembar Manah Sumedang:

1. Material Handling Pengangkut Karung Kacang Kedelai

Gambar 7.6

Material Handling terpilih

Material Handling yang terpilih yaitu alternatif 1. Alternatif 1 lebih multifungsi karena dapat juga digunakan untuk memindahkan ancak.


(33)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-7

2. Material Handling Kereta Dorong Untuk Adonan Tahu

Gambar 7.7 Kereta Dorong Terpilih

Kereta dorong yang terpilih yaitu alternatif 3. Kereta dorong alternatif 3 dinilai lebih ergonomis dan lebih mempermudah pekerja ketika sedang melakukan proses kerjanya.


(34)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-8

7.1.9 Tata Letak Pabrik Yang Lebih Baik

Gambar 7.8


(35)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-9

Keterangan Usulan Tata Letak:

1. Penambahan stasiun pencucian 2. Perubahan posisi mesin giling 3. Perubahan posisi ember 4. Perubahan Ukuran Alat Peras 5. Perubahan Ukuran Rak Perkakas 6. Penempatan Material Handling 7. Penempatan Alat Potong 8. Penempatan Rak Tahu 9. Penempatan Kereta Dorong

10.Penggeseran Stasiun Perebusan dan Peralatannya

7.1.10 Kondisi Lingkungan Fisik di Pabrik Yang Lebih Baik

Dari data yang diolah, didapatkan bahwa lingkungan fisik yang ada di Pabrik Tahu Jembar Manah Sumedang belum cukup nyaman. Maka dari itu, peneliti memberikan beberapa usulan agar lingkungan fisik di Pabrik Tahu Jembar Manah Sumedang dapat lebih baik. Berikut usulannya:

 Sirkulasi dan Ventilasi

1. Memberikan penutup pada lubang ventilasi (jendela) agar pekerja dapat mengatur angin yang keluar masuk sesuai dengan kondisi.

2. Memberikan exhaust fan pada dua titik di stasiun perebusan yang bertujuan agar uap dari hasil perebusan dan penyaringan dapat segera diganti dengan udara yang lebih segar, sehingga tidak membahayakan para pekerja.

 Pencahayaan

1. Mengganti lampu dengan lampu neon led.

2. Menambah jumlah lampu. Pada awalnya hanya ada 2 lampu menjadi 3 lampu.

3. Merubah posisi penempatan lampu di titik yang lebih tepat agar dapat memancarkan cahaya yang merata.


(36)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-10

o

i f g g g f c c c c c c c e d d m j j l l k c q

p r r

r r r r

r

r

s

a b b b b b b b b a

u n

t

t

o a b b b b a b b b b

i f g g g f

c c c c c c c e d d h m n j j j j j j l l l l k c h q p r r r r r r r a

Skala 1 : 75 Skala 1 : 75

Usulan Aktual

Gambar 7.9

Perbandingan Penempatan Lampu Aktual vs Usulan


(37)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-11

1. Memberikan alat pelindung diri untuk menutup telinga, yaitu earplug. 2. Menutup tungku api dengan pintu alumunium agar suara gemuruh

tungku tidak terlalu berisik.

 Suhu dan Kelembaban

1. Memberikan kipas angin sebanyak 4 buah. Posisi penyimpanan kipas angin yaitu di atas, di simpan di titik tengah sisi kanan dan kiri sesuai dengan titik-titik yang memiliki suhu tinggi.

7.2. Saran

7.2.1. Saran Untuk Perusahaan

Disarankan untuk Pabrik Tahu Jembar Manah Sumedang dapat mempertimbangkan usulan yang lebih baik mengenai lingkungan fisik, fasilitas fisik, K3, dan tata letak yang ada di pabrik.

7.2.2. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya


(38)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurmianto, Eko, 1998, Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, edisi pertama, Penerbit Guna Widya.

2. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja, 2006, Teknik Perancangan Sistem Kerja, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia.

3. Weimer, Jon; 1993; Handbook of Ergonomic and Human Factors Table; PTR Prentice Hall, EnglewoodClifft, New Jersey 07632.

4. Sunaryo, Wowo K. 2014. Ergonomi dan K3. Bandung : PT Remaja Prosdakarya.

5. Sucipto, CD; “Keselamatan dan Kesehatan Kerja”, Cetakan pertama,

Gosyen Publishing, Yogyakarta, 2014.

6. Monden, Yasuhiro., “Sistem Produksi Toyota buku pertama”, Buku

Pertama, PT.Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1995 7. Ulrich, Karl T., Steven D Eppinger, 2000, Product Design and

Development, 2nd Edition, McGraw Hill Companies Inc. USA. 8.

http://aselhudangmanagement.blogspot.com/2013/04/analisis-resiko-postue-dengan-metode. html

9. http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-cause-and-effect-diagram-Fishbone-diagram-cara-membuat-ce/

10.Sarvia, Elty.;”Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung,

Indonesia, 2011.

11.Tim Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi, Kumpulan Teori Praktikum Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung,

Indonesia

12.Yudiantyo, Wawan, Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia.


(39)

Universitas Kristen Maranatha

13.Yudiantyo, Wawan, Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia


(1)

7.1.9 Tata Letak Pabrik Yang Lebih Baik

Gambar 7.8


(2)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-9

TUGAS AKHIR Universitas Kristen Maranatha

Keterangan Usulan Tata Letak:

1. Penambahan stasiun pencucian 2. Perubahan posisi mesin giling 3. Perubahan posisi ember 4. Perubahan Ukuran Alat Peras 5. Perubahan Ukuran Rak Perkakas 6. Penempatan Material Handling 7. Penempatan Alat Potong 8. Penempatan Rak Tahu 9. Penempatan Kereta Dorong

10. Penggeseran Stasiun Perebusan dan Peralatannya

7.1.10 Kondisi Lingkungan Fisik di Pabrik Yang Lebih Baik

Dari data yang diolah, didapatkan bahwa lingkungan fisik yang ada di Pabrik Tahu Jembar Manah Sumedang belum cukup nyaman. Maka dari itu, peneliti memberikan beberapa usulan agar lingkungan fisik di Pabrik Tahu Jembar Manah Sumedang dapat lebih baik. Berikut usulannya:

 Sirkulasi dan Ventilasi

1. Memberikan penutup pada lubang ventilasi (jendela) agar pekerja dapat mengatur angin yang keluar masuk sesuai dengan kondisi.

2. Memberikan exhaust fan pada dua titik di stasiun perebusan yang bertujuan agar uap dari hasil perebusan dan penyaringan dapat segera diganti dengan udara yang lebih segar, sehingga tidak membahayakan para pekerja.

 Pencahayaan

1. Mengganti lampu dengan lampu neon led.

2. Menambah jumlah lampu. Pada awalnya hanya ada 2 lampu menjadi 3 lampu.

3. Merubah posisi penempatan lampu di titik yang lebih tepat agar dapat memancarkan cahaya yang merata.


(3)

o

i f g g g f

c c c c c c c e d d m j j l l k c q

p r r

r r r r

r

r

s

a b b b b b b b b a

u

n

t

t

o a b b b b a b b b b

i f g g g f c c c c c c c e d d h m n j j j j j j l l l l k c h q p r r r r r r r a

Skala 1 : 75 Skala 1 : 75

Usulan Aktual

Gambar 7.9


(4)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-11

TUGAS AKHIR Universitas Kristen Maranatha

1. Memberikan alat pelindung diri untuk menutup telinga, yaitu earplug. 2. Menutup tungku api dengan pintu alumunium agar suara gemuruh

tungku tidak terlalu berisik.  Suhu dan Kelembaban

1. Memberikan kipas angin sebanyak 4 buah. Posisi penyimpanan kipas angin yaitu di atas, di simpan di titik tengah sisi kanan dan kiri sesuai dengan titik-titik yang memiliki suhu tinggi.

7.2. Saran

7.2.1. Saran Untuk Perusahaan

Disarankan untuk Pabrik Tahu Jembar Manah Sumedang dapat mempertimbangkan usulan yang lebih baik mengenai lingkungan fisik, fasilitas fisik, K3, dan tata letak yang ada di pabrik.

7.2.2. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya


(5)

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurmianto, Eko, 1998, Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, edisi pertama, Penerbit Guna Widya.

2. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja, 2006, Teknik Perancangan Sistem Kerja, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia.

3. Weimer, Jon; 1993; Handbook of Ergonomic and Human Factors Table; PTR Prentice Hall, EnglewoodClifft, New Jersey 07632.

4. Sunaryo, Wowo K. 2014. Ergonomi dan K3. Bandung : PT Remaja Prosdakarya.

5. Sucipto, CD; “Keselamatan dan Kesehatan Kerja”, Cetakan pertama, Gosyen Publishing, Yogyakarta, 2014.

6. Monden, Yasuhiro., “Sistem Produksi Toyota buku pertama”, Buku Pertama, PT.Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1995

7. Ulrich, Karl T., Steven D Eppinger, 2000, Product Design and Development, 2nd Edition, McGraw Hill Companies Inc. USA. 8.

http://aselhudangmanagement.blogspot.com/2013/04/analisis-resiko-postue-dengan-metode. html

9. http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-cause-and-effect-diagram-Fishbone-diagram-cara-membuat-ce/

10. Sarvia, Elty.;”Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung,

Indonesia, 2011.

11. Tim Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi, Kumpulan Teori Praktikum Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung,

Indonesia

12. Yudiantyo, Wawan, Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 13. Yudiantyo, Wawan, Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja,

Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia


Dokumen yang terkait

Analisis Perbaikan Sistem Kerja Ditinjau Dari Segi Tata Letak, Lingkungan Fisik Fasilitas Fisik, Dan K3 (Studi Kasus : Pt Jasa Konstruksi Eps “X”).

0 4 29

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak Fasilitas, Lingkungan Fisik dan K3 Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Restoran 'X' Di Bandung).

0 1 55

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak, Lingkungan Fisik, dan K3 Ditinjau dari Segi Ergonomi (Studi Kasus di Bag. Spinning PT. Kurios Utama).

2 3 28

Analisis Perancangan Fasilitas, Tata Letak Fasilitas, dan Lingkungan Fisik Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Catering Dienarsih).

2 4 34

Analisis dan Usulan Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik Serta Tata Letak Di Penjahit AD Ditinjau Dari Segi Argonomi.

0 0 26

Analisis dan Usulan Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik, Tata Letak, dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Operation Maintenance Centre Room Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk).

0 0 61

Usulan Perbaikan Fasilitas Fisik, Tata Letak dan Lingkungan Fisik Dilihat Dari Aspek Ergonomi (Studi Kasus Di "Simply Fresh Laundry").

0 0 43

Analisis dan Usulan Perbaikan Fasilitas Fisik, Tata Letak dan Lingkungan Fisik Ditinjau Dari Aspek Ergonomi (Studi Kasus : Di Ikan Photography Studio & Digital Lab, Cimahi).

0 0 51

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak, dan Lingkungan Fisik Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Perusahaan Auto City).

0 1 154

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak Ruangan, dan Lingkungan Fisik Di Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Ditinjau Dari Segi Ergonomi.

0 0 71