Analisis dan Perancangan Ulang Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik dan Tata Letak Pada Area Penerima Tamu Hotel Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Hotel "X" Bandung).
ABSTRAK
Hotel merupakan suatu tempat atau akomodasi bagi orang yang berada di luar daerah atau mancanegara. Kota Bandung merupakan kota pariwisata yang banyak menerima wisatawan. Salah satunya adalah hotel X di kota Bandung.
Hotel X berencana untuk merenovasi area penerima tamu, mengingat bahwa area penerima tamu merupakan tempat akomodasi yang meliputi check
in, check out, reservasi dan operator.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di hotel X didapati beberapa permasalahan yaitu : kunci kamar sukar dicari, tagihan-tagihan kamar sukar di ambil, penerima tamu sering kelelahan, meja penerima tamu terlalu pendek, area penerima tamu sering terasa panas dan pengap, ruangan safe
deposit box terlalu sempit, tempat safe deposit box yang kurang sesuai dengan
kebutuhan konsumen dan penempatan card holder yang sering menyulitkan konsumen.
Penelitian dimulai dengan identifikasi fasilitas fisik, yang meliputi tata letak dan dimensi meja penerima tamu, safe deposit box, kemudian lingkungan fisik yang meliputi pencahayaan, temperatur dan kelembaban dan kebisingan. Kemudian tata letak keseluruhan serta aspek K3. Masing-masing dari objek yang diteliti kemudian dianalisa berdasarkan : data antropometri dari buku Ergonomi
Dan Aplikasinya Karangan Eko Nurmianto, standar lingkungan fisik dari buku Hand Book Of Ergonomic, dan teori-teori K3. Setelah dilakukan analisis
dilakukan perancangan yang meliputi : kunci, laci kunci, kursi, meja penerima tamu, kursi penerima tamu, tempat safe deposit box, laci tagihan tamu, penempatan card holder, perancangan informasi telepon, penataan komputer, perancangan lingkungan fisik dan K3.
Perancangan fasilitas fisik dibuat dalam beberapa alternatif seperti : kunci dibuat 5 alternatif, laci kunci 1 alternatif, kursi penerima tamu 9 alternatif, meja penerima tamu 4 alternatif, laci tagihan tamu 1 alternatif, safe deposit box 2 alternatif, tata letak area penerima tamu 4 alternatif, tata letak area safe deposit
box 1 alternatif. Melalui konsep skoring didapatkan hasil yang terpilihnya adalah
untuk kunci terpilih alternatif 1, laci kunci terpilih alternatif 1, kursi penerima tamu terpilih alternatif 2, meja penerima tamu terpilih alternatif 1, laci tagihan tami terpilih alternatif 1, safe deposit box terpilih alternatif 2, tata letak area penerima tamu terpilih alternatif 3, area safe deposit box terpilih alternatif 1. Sedangkan mengenai lingkungan fisik rirancang dimer untuk mengatur pencahayaan, walpaper dan karpet untuk meredam kebisingan, AC (Air
(2)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xx BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1 – 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1 – 2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1 – 2 1.4 Perumusan Masalah ... 1 – 3 1.5 Tujuan Penelitian ... 1 – 3 1.6 Sistematika Penulisan... 1 – 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ergonomi ... 2 – 1 2.1.1 Definisi Ergonomi ... 2 – 1 2.1.2 Tujuan Ergonomi ... 2 – 4 2.1.3 Prinsip Ergonomi ... 2 – 4 2.2 Antropometri ... 2 – 4 2.2.1 Definisi Antropometri ... 2 – 4 2.2.2 Pembagian Antropometri ... 2 – 5 2.2.3 Penerapan Data Antropometri ... 2 – 6 2.3 Lingkungan fisik ... 2 – 8 2.3.1 Pencahayaan ... 2 – 8 2.3.2 Warna ... 2 – 10 2.3.3 Temperatur ... 2 – 12 2.3.4 Kelembaban... 2 – 13 2.3.5 Kebisingan... 2 – 15
(3)
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
2.4 Perancangan ... 2 – 17 2.4.1 Konsep Perancangan dan Pengukuran ... 2 – 17 2.4.2 Karakteristik Perancangan ... 2 – 18 2.4.3 Karakteristik Perancang ... 2 – 19 2.5 Analisis Perancangan ... 2 – 19 2.5.1 Analisis Desain... 2 – 19 2.5.2 Tahapan Perancangan... 2 – 20 2.6 Analisis Penilaian Konsep... 2 – 21 2.7 Kesehatan dan Keselamatan ... 2 – 23 2.8 Kerja Berdiri Setengah Duduk ... 2 – 25 2.9 Komputer Ergonomi... 2 –26 2.10 Metabolisme Tubuh ... 2 –27
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alir ... 3 – 1 3.2 Keterangan Diagram Alir ... 3 – 3
BAB 4 PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS
4.1 Fasilitas Fisik ... 4 – 1 4.1.1 Area Penerima tamu ... 4 – 2 4.1.2 Fasilitas Area Penerima tamu... 4 – 3 4.1.3 Laci-Laci Meja Penerima tamu ... 4 – 7 4.1.4 Tempat Safe Deposit Box ... 4 – 3 4.1.4.1 Foto Tempat Sfe Deposit Box ... 4-10 4.2 Lingkungan Fisik ... 4 – 15 4.2.1 Area Penerima tamu ... 4 – 15 4.2.2 Area Safe Deposit Box ... 4 – 20 4.3 Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) ... 4 – 25
(4)
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
4.4 Tata Letak ... 4 – 25
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
5.1 Data Antropometri ... 5 – 1 5.2 Analisis Bentuk, Bahan Dan Warna... 5 – 14 5.3 Analisis Fasilitas Area Penerima tamu ... 5 – 15 5.4 Analisis Bentuk, Bahan Dan Warna Fasilitas Area
Safe Deposit Box ... 5 – 18 5.5 Analisis Lingkungan Kerja ... 5 – 18 5.4.1 Area Penerima tamu ... 5 – 19 5.4.12 Area Safe Deposit Box ... 5 – 24 5.5 Analisis Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) ... 5 – 28
BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS
6.1 Perancangan Dan Analisis Kunci Kamar ... 6 – 1 6.1.1 Analisis Konsep Scoring ... 6 – 8 6.2 Perancangan Dan Analisis Laci Kunci ... 6 – 12 6.3 Perancangan Dan Anaisis Laci Tagihan Tamu ... 6 – 13 6.4 Perancangan Dan Analisis Kursi Penerima tamu... 6 – 16 6.4.1 Analisis konsep Scoring (Alas Duduk) ... 6 – 31 6.3.2 Analisis konsep Scoring Keseluruhan ... 6 – 36 6.3.3 Analisis Rancangan Kursi ... 6 – 42 6.5 Perancangan Dan Analisis Meja Penerima tamu ... 6 – 43 6.5.1 Analisis Konsep Scoring ... 6 – 51 6.5.2 Analisis Rancangan Meja Penerima tamu... 6 – 53 6.6 Lingkungan Fisik ... 6 – 54 6.7 Rancangan Dan Analisis Area Dan Tempat
(5)
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
6.7.1 Analisis Konsep Scoring ... 6 – 60 6.7.2 Analisis Rancangan Safe Deposit Box ... 6 – 61 6.8 Perancangan Dan Analisis Tempat Card Holder ... 6 – 61 6.9 Fasilitas Fisik ... 6 – 62 6.10 Perancangan Tata Letak Area Safe Deposit Box ... 6 – 66 6.11 Perancangan Tata Letak Area Keseluruhan ... 6 – 67 6.11.1 Analisis Konsep Scoring Tata Letak Keseluruhan...6-73
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan ... 7 – 1 7.2 Saran ... 7 – 5
DAFTAR PUSTAKA ... xxi
LAMPIRAN
KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kebutuhan Kadar Cahaya 2 – 9
Tabel 2.2 Efek Psikis Warna 2 – 10
Tabel 2.3 Reflektan Sebagai Persentase Cahaya 2 – 11
Tabel 2.4 Warna, Bahan, dan Reflektan 2 – 11
Tabel 2.5 Kemampuan Lama Pendengaran Manusia 2 – 16
Tabel 2.6 Pengaruh Kebisingan 2 – 17
Tabel 2.7 Analisa Penilaian Konsep 2 – 21
Tabel 2.8 Jenis Media Pemadam Kebakaran dan
Aplikasinya 2 – 24
Tabel 4.1 Ukuran Dimensi Telepon 4 – 3
Tabel 4.2 Ukuran Dimensi Printer 4 – 4
Tabel 4.3 Ukuran Dimensi Komputer 4 – 5
Tabel 4.4 Ukuran Dimensi Card Holder BCA 4 – 6 Tabel 4.5 Ukuran Dimensi Card Holder Mandiri 4 – 6 Tabel 4.6 Ukuran Dimensi Card Holder Danamon 4 – 7 Tabel 4.7 Ukuran Dimensi Card Holder BNI 4 – 7 Tabel 4.8 Keterangan Laci-Laci Penerima tamu 4 – 10 Tabel 4.9 Intensitas Cahaya Area Penerima tamu (Lux) 4 – 16 Tabel 4.10 Rata-Rata Intensitas Cahaya
Area Penerima tamu (Lux) 4 – 16
Tabel 4.11 Temperatur Dan Kelembaban
Area Penerima tamu 4 – 17
Tabel 4.12 Rata-Rata TemperaturDan Kelembaban
Area Penerima tamu 4 – 18
Tabel 4.13 Kebisingan Area Penerima tamu 4 – 19
(7)
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
Tabel 4.15 Pengukuran Pencahayaan
Area Safe Deposit Box (Lux) 4 – 21 Tabel 4.16 Rata-Rata Pencahayaan
Area Safe Deposit Box (Lux) 4 – 21 Tabel 4.17 Pengukuran Temperatur Dan Kelembaban
Area Safe Deposit Box 4 – 23 Tabel 4.18 Rata-RataTemperatur Dan Kelembaban
Area Safe Deposit Box 4 – 23
Tabel 4.19 Pengukuran Kebisingan Area Safe Deposit Box 4 – 24 Tabel 4.20 Rata-Rata Kebisingan Area Safe Deposit Box 4 – 25
Tabel 5.1 Keterangan Data Antropometri Meja Penerima tamu5 – 2 Tabel 5.2 Data Antropometri Meja Penerima tamu 5 – 3 Tabel 5.3 Data Antropometri Laci Meja Penerima tamu 5 – 4 Tabel 5.4 Data Antropometri Safe Deposit Box 1 5 – 5 Tabel 5.5 Data Antropometri Safe Deposit Box 2 5 – 5 Tabel 5.6 Intensitas Cahaya Area Penerima tamu (Lux) 5 – 19 Tabel 5.7 Rata-Rata Intensitas Cahaya
Area Penerima tamu (Lux) 5 – 19
Tabel 5.8 Kelembaban Dan Temperatur 5 – 19
Tabel 5.9 Tabel Kebisingan 5 – 23
Tabel 5.10 Rata-Rata Kebisingan 5 – 24
Tabel 5.11 Pencahayaan Di Area Safe Deposit Box 5 – 25 Tabel 5.12 Rata-Rata Pencahayaan Di Area Safe Deposit Box 5 – 25 Tabel 5.13 Kelembaban Dan Temperatur Di
(8)
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
Tabel 5.14 Rata-Rata Kelembaban Dan Temperatur Di
Area Safe Deposit Box 5 – 25
Tabel 5.15 Tabel Kebisingan Di Area Safe Deposit Box 5 – 27 Tabel 5.16 Rata-Rata Tabel Kebisingan Di Area
Safe Deposit Box 5 – 27 Tabel 5.17 Data Antropometri Area Safe Deposit Box 5 – 37
Tabel 6.1 Alternatif Kunci 1 6 – 5
Tabel 6.2 Alternatif Kunci 2 6 – 5
Tabel 6.3 Alternatif Kunci 3 6 – 6
Tabel 6.4 Alternatif Kunci 4 6 – 6
Tabel 6.5 Alternatif Kunci 5 6 – 6
Tabel 6.6 Dimensi Kunci 6 – 6
Tabel 6.7 Tabel Konsep Scoring 6 – 7
Tabel 6.8 Spesifikasi Rancangan 6 – 10
Tabel 6.9 Data Antropometri Perancangan
Kursi Penerima tamu 6 – 18 Tabel 6.10 Data Antropometri Perancangan
Kursi Penerima tamu (Lanjutan) 6 – 19
Tabel 6.11 Konsep Scoring Alas Duduk 6 – 30
Tabel 6.12 Konsep Scoring Secara Keseluruhan 6 – 30
Tabel 6.13 Kursi Alternatif 1 6 – 40
Tabel 6.14 Kursi Alternatif 2 6 – 40
Tabel 6.15 Kursi Alternatif 3 6 – 40
Tabel 6.16 Kursi Alternatif 4 6 – 40
(9)
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
Tabel 6.18 Kursi Alternatif 6 6 – 41
Tabel 6.19 Kursi Alternatif 7 6 – 41
Tabel 6.20 Kursi Alternatif 8 6 – 41
Tabel 6.21 Kursi Alternatif 9 6 – 42
Tabel 6.22 Spesifikasi Perancangan 6 – 42
Tabel 6.23 Data Antropometri Perancangan
Meja Penerima tamu 6 – 44
Tabel 6.24 Kelebihan Dan Kekurangan Alternatif 1 (Meja) 6 – 50 Tabel 6.25 Kelebihan Dan Kekurangan Alternatif 2 (Meja) 6 – 50 Tabel 6.26 Kelebihan Dan Kekurangan Alternatif 3 (Meja) 6 – 50 Tabel 6.27 Kelebihan Dan Kekurangan Alternatif 4 (Meja) 6 – 50
Tabel 6.28 Konsep Scoring Meja 6 – 51
Tabel 6.29 Spesifikasi Perancangan (Meja) 6 – 52
Tabel 6.30 Data Antropometri Perancangan
Safe Deposit Box 1 6 – 58 Tabel 6.31 Data Antropometri Perancangan
Safe Deposit Box 2 6 – 58 Tabel 6.32 Alternatif 1 (Safe Deposit Box) 6 – 59 Tabel 6.33 Alternatif 2 (Safe Deposit Box) 6 – 59 Tabel 6.34 Konsep Scoring (Safe Deposit Box) 6 – 59
Tabel 6.35 Tabel Keterangan Tombol Telepon 6 – 65
(10)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Antara Kelembaban Dengan Temperatur 2 – 14 Gambar 2.2 Jarak Pandang Antara Operator Ke Komputer 2 – 26 Gambar 2.3 Hungungan Komputer dengan Lingkungan 2 – 26
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 3 – 1
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian(Lanjutan) 3 – 2
Gambar 4.1 Meja Penerima tamu (Sumber Hotel X) 4 – 1 Gambar 4.2 Gambar Teknik Meja Penerima tamu 4 – 2
Gambar 4.3 Telepon 4 – 3
Gambar 4.4 Printer 4 – 4
Gambar 4.5 Komputer 4 – 5
Gambar 4.6 Card Holder 4 – 6
Gambar 4.7 Laci i,j,k,l 4 – 7
Gambar 4.8 Laci i,j 4 – 7
Gambar 4.9 Laci k,l 4 – 8
Gambar 4.10 Laci a,b,c,d 4 – 8
Gambar 4.11 Laci e,f,g,h 4 – 8
Gambar 4.12 Laci o,p 4 – 9
Gambar 4.13 Laci m,n 4 – 9
Gambar 4.14 Laci isi m 4 – 9
Gambar 4.15 Foto Safe Deposit Box Bagian 1 Tampak Atas 4 – 10 Gambar 4.16 Foto Safe Deposit Box Bagian 1 Tampak Depan 4 – 10 Gambar 4.17 Foto Safe Deposit Box Bagian 1 Tampak Samping 4 – 11 Gambar 4.18 Foto Safe Deposit Box Bagian 2 Tampak Atas 4 – 11 Gambar 4.19 Foto Safe Deposit Box Bagian 2 Tampak Depan 4 – 11 Gambar 4.20 Foto Safe Deposit Box Bagian 1 Tampak Samping 4 – 11
(11)
DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)
Gambar 4.21 Safe Deposit Box Bagian 1 4 – 13
Gambar 4.22 Safe Deposit Box Bagian 2 4 – 14
Gambar 4.23 Lokasi Pengukuran Intensitas Cahaya
Area Penerima tamu (Sumber Hotel X) 4 – 15 Gambar 4.24 Lokasi Pengukuran Temperatur Dan Kelembaban
Area Penerima tamu (Sumber Hotel X) 4 – 17 Gambar 4.25 Lokasi Pengukuran Kebisingan
Area Penerima tamu (Sumber Hotel X) 4 – 18 Gambar 4.26 Lokasi Pengukuran Intensitas Cahaya
Area Safe Deposit Box (Sumber Hotel X) 4 – 20 Gambar 4.27 Lokasi Pengukuran Temperatur Dan Kelembaban
Area Safe Deposit Box (Sumber Hotel X) 4 – 22 Gambar 4.28 Lokasi Pengukuran Kebisingan
Area Penerima tamu (Sumber Hotel X) 4 – 24 Gambar 4.29 Tata Letak Area Penerima tamu 4 – 26 Gambar 4.30 Tata Letak Area Safe Deposit Box 4 – 27
Gamabr 5.1 Kelembaban Dan Temperatur Pada Titik A 5 – 20 Gamabr 5.2 Kelembaban Dan Temperatur Pada Titik B 5 – 21 Gamabr 5.3 Kelembaban Dan Temperatur Pada Titik C 5 – 21 Gamabr 5.4 Kelembaban Dan Temperatur Pada Titik D 5 – 22 Gamabr 5.5 Kelembaban Dan Temperatur Pada Titik E 5 – 22 Gamabr 5.6 Kelembaban Dan Temperatur Safe Deposit Box 5 – 26 Gamabr 5.7 Fishbone Kecelakaan Yang Mungkin Terjadi
(12)
DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)
Gamabr 5.8 Fishbone Kecelakaan Yang Mungkin Terjadi
(Kebakaran) 5 – 28 Gamabr 5.9 Fishbone Kecelakaan Yang Mungkin Terjadi
(Tersengat Listrik) 5 – 29
Gambar 6.1 Kunci Hotel Panghegar (Aktual) 6 – 1
Gambar 6.2 Kunci Kamar Alternatif 1 6 – 2
Gambar 6.3 Kunci Kamar Alternatif 2 6 – 3
Gambar 6.4 Kunci Kamar Alternatif 3 6 – 3
Gambar 6.5 Kunci Kamar Alternatif 4 6 – 3
Gambar 6.6 Gambar Teknik Kunci Kamar 6 – 10
Gambar 6.7 Kunci Alternatif Yang Terpilih 6 – 11 Gambar 6.8 Mekanisme Pemakaian Kunci Chip 6 – 11
Gambar 6.9 Gambar Teknik Laci Kunci 6 – 12
Gambar 6.10 3D Laci Kunci 6 – 13
Gambar 6.11 Laci Tagihan-Tagihan Tamu
Untuk Semua Kamar 6 – 14
Gambar 6.12 Gambar Teknik Laci Tagihan-Tagihan Kamar 6 – 15 Gambar 6.13 Gambar 3D Laci Tagihan-Tagihan Kamar 6 – 16 Gambar 6.14 Kursi Penerima tamu Alternatif 1 6 – 21 Gambar 6.15 Kursi Penerima tamu Alternatif 2 6 – 22 Gambar 6.16 Kursi Penerima tamu Alternatif 3 6 –23 Gambar 6.17 Kursi Penerima tamu Alternatif 4 6 – 24 Gambar 6.18 Kursi Penerima tamu Alternatif 5 6 – 25 Gambar 6.19 Kursi Penerima tamu Alternatif 6 6 – 26 Gambar 6.20 Kursi Penerima tamu Alternatif 7 6 – 27 Gambar 6.21 Kursi Penerima tamu Alternatif 8 6 – 28
(13)
DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)
Gambar 6.22 Kursi Penerima tamu Alternatif 9 6 – 29 Gambar 6.23 Alternatif Kursi Yang Terpilih 6 – 43 Gambar 6.24 Meja Penerima tamu Alternatif 1 6 – 46 Gambar 6.25 Meja Penerima tamu Alternatif 2 6 – 47 Gambar 6.26 Meja Penerima tamu Alternatif 3 6 – 48 Gambar 6.27 Meja Penerima tamu Alternatif 4 6 – 49 Gambar 6.28 Meja Penerima tamu Yang Terpilih 6 – 53 Gambar 6.29 Layout Letak AC (Air Conditioner) di
Area Penerima tamu 6 – 54
Gambar 6.30 Safe Deposit Box (Aktual Tampak Atas) 6 – 56 Gambar 6.31 Safe Deposit Box (Alternatif) 6 – 57 Gambar 6.32 Safe Deposit Box (Aktual Tampak Atas) 6 – 57 Gambar 6.33 Safe Deposit Box Yang Terpilih 6 – 60 Gambar 6.34 Layout Letak Safe Deposit Box Di
Area Penerima tamu 6 – 62
Gambar 6.35 Komputer Yang Disarankan 6 – 62
Gambar 6.36 Telepon Yang Disarankan 6 – 63
Gambar 6.37 Keterangan Tombol Telepon 6 – 64
Gambar 6.38 Tata Letak Area Safe Deposit Box 6 – 66
Gambar 6.39 Tata Letak Alternatif 1 6 – 68
Gambar 6.40 Tata Letak Alternatif 2 6 – 69
Gambar 6.41 Tata Letak Alternatif 3 6 – 70
Gambar 6.42 Tata Letak Alternatif 4 6 – 71
(14)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar Pengesahan perusahaan 2. Aceptable Letter
3. Tabel Antropometri Masyarakat Indonesia
4. Tabel Antropometri Telapak Tangan Orang Indonesia 5. Tabel Antropometri Orang Indonesia
6. Recommended Illumination Levels For a Variety of Different Tasks
7. General Recommendations for Workplace Reflectances
(15)
(16)
(17)
DATA PENULIS
Nama : Ida Asmayasari
Alamat : Komplek Permata Biru Blok R No.3 Bandung Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 19 Juli 1986
No. Telp Rumah : 022-7814934 No. Handphone : 085722216241
Alamat email : ida_phasida@yahoo.com Pendidikan : SMA BPI 1, Bandung
Lembaga Terapan Panghegar ( LPTP ), Bandung Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha Nilai Tugas Akhir : A
(18)
KOMENTAR DOSEN PENGUJI
Nama Mahasiswa : Ida Asmayasari
NRP : 0623101
Judul Tugas Akhir :ANALISIS DAN PERANCANGAN ULANG FASILITAS FISIK, LINGKUNGAN FISIK, DAN TATA LETAK PADA AREA PENERIMA TAMU HOTEL DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI
(STUDI KASUS DI HOTEL X) Komentar-Komentar Dosen Penguji :
1. Kesimpulan masih belum lengkap menjawab pembatasan masalah. 2. Sesuaikan lampu yang diusulkan dengan layout.
(19)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hotel merupakan suatu tempat atau akomodasi bagi orang yang berada di luar daerah atau mancanegara. Kota Bandung merupakan kota pariwisata yang banyak menerima wisatawan. Salah satunya adalah hotel X di kota Bandung.
Hotel X berencana untuk merenovasi area penerima tamu, mengingat bahwa area penerima tamu merupakan tempat yang meliputi
check in, check out, reservasi dan operator.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di hotel X didapati beberapa permasalahan yaitu : kunci kamar sukar dicari, tagihan-tagihan kamar sukar di ambil, penerima tamu sering kelelahan, meja penerima tamu terlalu pendek, area penerima tamu sering terasa panas dan pengap, ruangan safe deposit box terlalu sempit, tempat safe deposit box yang kurang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan penempatan card
holder yang sering menyulitkan konsumen.
Fungsi dari penerima tamu itu sendiri adalah sebagai pintu masuknya tamu – tamu yang akan menginap di hotel, karena di penerima tamu semua kegiatan dijalankan seperti pengaturan kamar hotel, jadwal kapan check in dan check out nya tamu semuanya berada di penerima tamu, pengaturan untuk jumlah kamar yang tersedia untuk di jual dan tempat pembayaran untuk semua tagihan di hotel, semuanya berada di penerima tamu . Jadi penerima tamu sangat penting fungsinya, apabila di penerima tamu terjadi kesalahan maka semua operasional di dalam hotel akan mengalami kekacauan. Oleh karena itu, ruangan penerima tamu harus dibuat senyaman dan sebaik mungkin untuk kelancaran operasional hotel itu sendiri
(20)
Bab 1 Pendahuluan 1- 2
1.2 Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan penelitian pendahuluan, maka masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut :
kunci kamar sukar dicari, tagihan-tagihan kamar sukar di ambil, penerima
tamu sering kelelahan, meja penerima tamu terlalu pendek, area penerima
tamu sering terasa panas dan pengap, ruangan safe deposit box terlalu sempit, tempat safe deposit box yang kurang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan penempatan card holder yang sering menyulitkan konsumen.
1.3 Pembatasan Masalah Dan Asumsi
Dalam pembahasan masalah ini, dibutuhkan batasan – batasan yang diperlukan agar penyelesaian tugas akhir ini dapat lebih terarah dan lebih fokus. . Adapun batasan masalah yang dimaksud yaitu:
1. Percentile minimum 5 %, percentile rata – rata 50 %, percentile maksimum 95 %.
2. Tidak mempertimbangkan biaya yang dibutuhkan dalam perancangan ruangan penerima tamu.
3. Perancangan fasilitas fisik dilihat dari dimensi fasilitas, jenis bahan dari fasilitas tersebut, tata letak penempatan dan fungsi dari fasilitas tersebut.
4. Lingkungan fisik yang diamati meliputi :
Pencahayaan area penerima tamu dan area safe deposit box.
Temperatur dan kelembaban area penerima tamu dan area safe
deposit box.
Kebisingan area penerima tamu dan area safe deposit box.
5. Fasilitas fisik yang akan di rancang adalah meja penerima tamu, kunci, laci untuk kunci, ruangan dan tempat safe deposit box, kursi penerima tamu, penempatan card holder.
6. Data anthropometri diambil dari buku Konsep Dasar Ergonomi dan
(21)
Bab 1 Pendahuluan 1- 3
7. Area Penerima tamu meliputi area penerima tamu dan area safe deposit
box
Adapun asumsi – asumsi yang digunakan dalam perancangan ini adalah :
1) Data antropometri yang diambil dari buku Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya karangan Eko Nurmianto mewakili data anthropometri orang Indonesia.
2) Panjang adalah satu dimensi yang diukur sejajar dengan dada (horizontal), lebar adalah satu dimensi tegak lurus dada (horizontal) dan tinggi adalah dimensi di ukur secara vertikal.
3) Jumlah lux = jumlah lampu x 71, 1 lampu 40 watt. Dengan jarak 30.00 meter 20.00 cm.
1.4 Perumusan Masalah
Dari uraian identifikasi di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah yang dihadapi sebagai berikut :
1. Bagaimana fasilitas fisik pada saat sekarang ? 2. Bagaimana lingkungan fisik pada saat sekarang ? 3. Bagaimana tata letak fisik pada saat sekarang ?
4.Bagaimana kesehatan dan keselamatan kerja pada saat sekarang ? 5. Bagaimana fasilitas fisik yang ergonomis ?
6. Bagaimana lingkungan fisik yang ergonomis ? 7. Bagaimana tata letak fisik yang ergonomis ?
8.Bagaimana kesehatan dan keselamatan kerja yang ergonomis ?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari perancangan ruangan penerima tamu ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui fasilitas apa saja yang ada pada saat sekarang. 2. Untuk mengetahui mengenai lingkungan fisik pada saat sekarang. 3. Untuk mengetahui mengenai tata letak fisik pada saat sekarang.
(22)
Bab 1 Pendahuluan 1- 4
4. Untuk mengetahui mengenai kesehatan dan keselamatan kerja pada saat sekarang.
5. Dapat memberikan masukan mengenai rancangan fasilitas fisik yang sesuai untuk digunakan secara ergonomis.
6. Dapat memberikan masukan mengenai lingkungan fisik yang legih ergonomis.
7. Dapat memberikan masukan mengenai tata letak fisik yang digunakan secara ergonomis
8. Dapat memberikan masukan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja yang ergonomis
1.6 Sistematika Penulisan
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Berisi alasan-alasan yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian dan perancangan terhadap area penerima tamu. 1.2 Identifikasi Masalah
Berisi penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah yang sering terjadi di dalam perusahaan. 1.3 Perumusan Masalah
Berisi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul dalam penelitian dan perancangan serta memberikan solusi terhadap pertanyaan tersebut.
1.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi
Berisi batasan-batasan dan asumsi yang digunakan selama penelitian dan perancangan dilakukan. Hal ini dilakukan agar proses penelitian dan perancangan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
1.5 Tujuan Penelitian
Berisi tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian dan perancangan fasilitas dan lingkungan fisik.
(23)
Bab 1 Pendahuluan 1- 5
1.6 Sistematika Penulisan
Berisi langkah-langkah penulisan mulai dari awal penelitian sampai selesai dan menjelaskan setiap langkah-langkahnya.
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Berisi teori-teori yang berkaitan atau berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian dan perancangan, sehingga akan membantu dalam menyelesaikan penelitian dan perancangan ini.
Bab 3 Metodologi Penelitian
Berupa diagram alir yang menunjukkan langkah-langkah dari awal proses berlangsungnya penelitian sampai pada akhir penulisan.
Bab 4 Pengumpulan Data
Berisi data-data yang dibutuhkan selama penelitian dilakukan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan.
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis
Berisi pengolahan data berdasarkan hasil pengumpulan data dan kemudian dilakukan analisis terhadap data yang telah diolah tersebut.
Bab 6 Perancangan dan Analisis
Berisi perancangan perbaikan dan analisis menganai perancangan yang diusulkan berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis.
(24)
Bab 1 Pendahuluan 1- 6
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7.1 Kesimpulan
Berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan perancangan yang telah dilakukan berdasarkan pada pengolahan data dan hasil analisis.
7.2 Saran
Berisi saran yang diberikan pada perusahaan yang diamati berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan agar dapat menghasilkan tingkat ergonomis yang tinggi.
(25)
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Fasilitas fisik aktual : 1. Komputer. 2. Telepon. 3. Meja.
4. Card holder.
5. Printer.
Lingkungan fisik pada saat sekarang :
1. Untuk temperatur dan kelembaban berada dalam keadaan lembab dan panas.
2. Untuk kebisingan, kebisingan di area penerima tamu sangat bising. 3. Untuk pencahayaannya kurang.
Tata letak fisik pada saat sekarang : 1. Tata letak kunci yang susah dicari.
2. Laci untuk tagihan tamu diletakan dalam satu laci. 3. Tata letak komputer dan telepon yang belum sesuai. Fasilitas fisik pada saat ergonomis :
1. Komputer diletakan berdiri di alas meja penerima tamu. Sehingga mengurangi pantulan cahaya dan bayangan pada saat mengoprasikan komputer.
2. Komputer yang digunakan LCD. Dapat mengurangi kerusakan mata, karena terdapat pelindung komputer.
3. Telepon yang digunakan memiliki tombol-tombol yang dapat langsung menghubungkan penerima tamu ke departemen-departemen lainnya. Sehingga memudahkan penerima tamu dan departemen-departemen yang lainnya dalam berkomunikasi.
(26)
Bab 7 Kesimpulan dan saran 7-2
Lingkungan fisik pada saat ergonomis :
1. Untuk temperatur dan kelembaban memakai AC (air conditioner). Untuk mengurangi lembab dan panas.
2. Untuk mengurangi kebisingan memakai wallpaper dan karpet di area penerima tamu. Sehingga kebisingan dapat diredam.
3. Untuk meambah pencahayaan adalah dengan cara menambah lampu-lampu di area penerima tamu.
Tata letak fisik pada saat ergonomis : 1.Tata letak kunci dibuat dalam satu laci.
2.Laci tagihan tamu dibuat sesuai dengan tipe kamar.
3.Tata letak telepon dan komputer disesuaikan dengan kebutuhan penerima tamu.
Keselamatan dan kesehatan kerja pada saat sekarang yang berpotensi terjadinya kecelakaan adalah :
1. Terpeleset. 2. Kebakaran. 3. Tersengat listrik.
Kesehatan dan keselamatan kerja pada saat ergonomis upaya pencegahan dan penangulangan dari yang berpotensi terjadinya kecelakaan adalah: 1.Terpeleset
Kecelakaan yang berpotensi terjadi di area penerima tamu diantaranya adalah terjadinya terpeleset. Pencegahan dan penanggulangannya terdapat beberapa faktor, diantaranya dari dilihat dari segi :
- Manusia
Pencegahan dan penanggulangan dari segi manusia adalah dengan cara lebih hati-hati dalam beraktivitas kerjanya dan memakai hak sepatu yang jangan terlalu tinggi bagi penerima tamu wanita, karena apabila memakai hak sepatu yang tinggi akan mudah merasakan
(27)
Bab 7 Kesimpulan dan saran 7-3
- Lingkungan
Lantai licin mengakibatkan lantai licin, oleh karena itu pencegahan dan penanggulangannya adalah dengan cara lebih hati-hati dalam berjalan agar tidak terpeleset pada saat bekerja.
- Material
Karena lantai terbuat dari keramik, maka penerima tamu memakai sepatunya yang memakai spon sepatu agar tidak licin dalam melakukan pekerjaannya.
- Mesin
Untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan di dalam mesin maka, penerima tamu harus memperhatikan rambu-rambu yang dipasang oleh house keeping agar tidak terpeleset dalam melakukan pekerjaannya.
- Metode
Untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan dalam segi metode adalah dengan cara house keeping dalam melakukan pengepelan harus dengan satu arah jangan sampai ngacak, jangan sampai lantai yang satu sedang dip el dari arah yang satunya lagi dipel juga jadi mengakibatkan seluruh area penerima tamu basah. Seharusnya dalam melakukan pengepelan yang pertama-tama dipelnya arah yang satu dan apabila sudah kering baru dilakukan pengepelan untuk lantai yang satunya lagi, sehingga tidak ada lantai yang basah yang diinjak oleh penerima tamu.
2.Kebakaran
Kecelakaan yang berpotensi terjadi di area penerima tamu diantaranya adalah terjadinya kebakaran. Pencegahan dan penanggulangannya terdapat beberapa faktor, diantaranya dari dilihat dari segi :
- Manusia
Dilihat dari segi manusia pencegahan dan penanggulangan dari kebakaran adalah dengan cara penerima tamu harus hati-hati, harus
(28)
Bab 7 Kesimpulan dan saran 7-4
waspada dan harus selalu memperhatikan peringatan yang ada, agar tidak terjadi kebakaran.
- Material
Untuk mencegah terjadinya kebakaran dari segi materialnya adalah kabel-kabel yang tersedia harus dirapihkan dan disusun sedemikian rupa agar aman dan agar tidak terjadi kebakaran.
- Mesin
Dari segi mesin penanggulangannya adalah untuk mesin harus dilindungi agar tidak terjadi arus pendek dan nantinya terjadi kebakaran, selain itu untuk stopkontak sebaiknya satu stopkontak untuk satu kabel jangan sampai bercabang-cabang stopkontaknya, mesin yang sudah lama sebaiknya diganti agar tidak terjadi arus pendek yang mengakibatkan kebakaran.
- Metode
Dari segi metode penanggulangan yang harus dilakukan adalah dengan cara diberikan pelatihan kepada penerima tamu untuk mesin atau alat-alat apa yang dikerjakannya jangan sampai salah menggunakan yang nantinya mengakibatkan kebakaran.
3.Tersengat listrik
Kecelakaan yang berpotensi terjadi di area penerima tamu diantaranya adalah terjadinya tersengat listrik. Pencegahan dan penanggulangannya terdapat beberapa faktor, diantaranya dari dilihat dari segi :
- Manusia
Dari segi manusia untuk pencegahan dan penanggulangannya adalah dengan cara penerima tamu harus lebih hati-hati, harus mematuhi peraturan yang ada jangan sampai aturan yang ada untuk penerima tamu di langgar, contohnya penerima tamu jangan menekan tombol ini karena ada sengatan listriknya, maka jangan di sentuh tombol yang itu kalau tidak mau tersengat listrik. Dan sifat ceroboh dalam melakukan pekerjaannya jangan sampai menimbulkan sengatan
(29)
Bab 7 Kesimpulan dan saran 7-5
listrik kepada badan, seperti tidak sengaja memegang alat yang ada aliran listriknya.
- Material
Untuk material-material yang dapat menghasilkan hantaran listrik yang kondusif maka harus memakai pelindung agar penerima tamu tidak tersengat listrik.
- Mesin
Mesin yang tidak ada bahan pelindungnya maka harus dilindungi agar penerima tamu yang sedang melakukan pekerjaannya merasa leluasa dalam bekerja dan tidak merasa ketakutan tersengat listrik. - Metode
Metode-metode yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan penerima tamu jangan sampai salah memberikan metode. Contohnya metode untuk mengoprasikan card holder jangan sampai material yang satu dipegang karena akan menghantarkan arus yang mengakibatkan penerima tamu tersengat, jadi metodenya harus sesuai dengan apa yang diperlukan oleh penerima tamu.
7.2 Saran
Saran yang diberikan kepada pihak hotel ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari hotel tersebut. Adapun saran yang diberikan adalah :
1. Saran Shift Kerja
Manajemen waktu yang disarankan adalah Shift pagi : jam 06.00 sampai dengan jam15.00. Shift siang : jam 15.00 sampai dengan jam 24.00. Shift malam jam 24.00 sampai dengan jam 06.00.
Keterangan dari shift di atas adalah, shift pagi dan siang diberikan waktu 9 jam dengan waktu istirahat 1 jam, ini dikarenakan keadaan tubuh dalam keadaan yang baik atau tidak metabolismenya meningkat, sedangkan
(30)
Bab 7 Kesimpulan dan saran 7-6
shift malam hanya diberikan 6 jam dengan 1 jam istirahat, ini dikarenakan
terjadinya body clock ( keadaan tubuh yang seharusnya dipakai untuk istirahat), dan dikarenakan metbolisme dalam tubuh yang menurun.
Untuk kasus di Hotel X ini, dimana penerima tamu mau tidak mau harus ada pada meja penerima tamu untuk melayani tamu 24 jam, maka tidak ada cara lain harus menerapkan 24 hours work shift methods. Dimana, ada pembagian kerja untuk shift pagi, sore dan malam. Tidak disarankan untuk menerapkan hanya 2 shift kerja untuk aktivitas 24 jam penuh.
Profesor Gevanni dari Italia dalam International seminar of ergonomic di Bali beberapa tahun yang lalu pernah memberikan panduan untuk 24 hours
work shift methods ini. Antara lain :
- Untuk pekerjaan yang beraktivitas 24 jam full, tidak disarankan untuk pembagian 2 shift. Lebih banyak shift tentunya lebih baik.
- Durasi shift sore, malam dan subuh, harus lebih pendek dibandingkan durasi shift pagi dan siang.
- Untuk durasi shift malam sebaiknya tidak melebihi 6 jam. - Perhatikan rotasi shift.
- Berikan waktu satu hari untuk pekerja yang mendapatkan rotasi shift. 2. Menambah AC di area penerima tamu.
3. Mengganti telepon dan komputer. 4. Memperbaiki laci tagihan tamu.
(31)
DAFTAR PUSTAKA
1. Nurmianto, Eko., ”Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna
Widya, Indonesia, edisi pertama, 1996.
2. Sutalaksana, Iftikar Z., Anggawisastra, Ruhana., Tjakraatmadja, John H.,
“Teknik Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, 1979.
3. Santoso, Gempur, Drs., “Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan”, Prestasi Pustaka, Indonesia, 2004.
4. Ulrich, Karl.T, Steven.D.Eppinger., ”Product Design and Development”, McGraw-Hill, Singapore, 2003.
5. Weimer, Don, Ph.D., ”Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables”, PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632,1990. 6. Yudiantyo, Wawan, ST., MT., : “Diktat Kuliah APK & E I”, Jurusan
Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2006
7. Yudiantyo, Wawan, ST., MT., : “Diktat Kuliah APK & E II”, Jurusan
Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2008.
8. Yudiantyo, Wawan, ST., MT., : “Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja”, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen
(1)
Lingkungan fisik pada saat ergonomis :
1. Untuk temperatur dan kelembaban memakai AC (air conditioner). Untuk mengurangi lembab dan panas.
2. Untuk mengurangi kebisingan memakai wallpaper dan karpet di area penerima tamu. Sehingga kebisingan dapat diredam.
3. Untuk meambah pencahayaan adalah dengan cara menambah lampu-lampu di area penerima tamu.
Tata letak fisik pada saat ergonomis : 1.Tata letak kunci dibuat dalam satu laci.
2.Laci tagihan tamu dibuat sesuai dengan tipe kamar.
3.Tata letak telepon dan komputer disesuaikan dengan kebutuhan penerima tamu.
Keselamatan dan kesehatan kerja pada saat sekarang yang berpotensi terjadinya kecelakaan adalah :
1. Terpeleset. 2. Kebakaran. 3. Tersengat listrik.
Kesehatan dan keselamatan kerja pada saat ergonomis upaya pencegahan dan penangulangan dari yang berpotensi terjadinya kecelakaan adalah: 1.Terpeleset
Kecelakaan yang berpotensi terjadi di area penerima tamu diantaranya adalah terjadinya terpeleset. Pencegahan dan penanggulangannya terdapat beberapa faktor, diantaranya dari dilihat dari segi :
- Manusia
Pencegahan dan penanggulangan dari segi manusia adalah dengan cara lebih hati-hati dalam beraktivitas kerjanya dan memakai hak sepatu yang jangan terlalu tinggi bagi penerima tamu wanita, karena apabila memakai hak sepatu yang tinggi akan mudah merasakan fatique ,oleh karena itu hak sepatu untuk wanita maxnya 5.00 cm.
(2)
- Lingkungan
Lantai licin mengakibatkan lantai licin, oleh karena itu pencegahan dan penanggulangannya adalah dengan cara lebih hati-hati dalam berjalan agar tidak terpeleset pada saat bekerja.
- Material
Karena lantai terbuat dari keramik, maka penerima tamu memakai sepatunya yang memakai spon sepatu agar tidak licin dalam melakukan pekerjaannya.
- Mesin
Untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan di dalam mesin maka, penerima tamu harus memperhatikan rambu-rambu yang dipasang oleh house keeping agar tidak terpeleset dalam melakukan pekerjaannya.
- Metode
Untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan dalam segi metode adalah dengan cara house keeping dalam melakukan pengepelan harus dengan satu arah jangan sampai ngacak, jangan sampai lantai yang satu sedang dip el dari arah yang satunya lagi dipel juga jadi mengakibatkan seluruh area penerima tamu basah. Seharusnya dalam melakukan pengepelan yang pertama-tama dipelnya arah yang satu dan apabila sudah kering baru dilakukan pengepelan untuk lantai yang satunya lagi, sehingga tidak ada lantai yang basah yang diinjak oleh penerima tamu.
2.Kebakaran
Kecelakaan yang berpotensi terjadi di area penerima tamu diantaranya adalah terjadinya kebakaran. Pencegahan dan penanggulangannya terdapat beberapa faktor, diantaranya dari dilihat dari segi :
- Manusia
Dilihat dari segi manusia pencegahan dan penanggulangan dari kebakaran adalah dengan cara penerima tamu harus hati-hati, harus
(3)
waspada dan harus selalu memperhatikan peringatan yang ada, agar tidak terjadi kebakaran.
- Material
Untuk mencegah terjadinya kebakaran dari segi materialnya adalah kabel-kabel yang tersedia harus dirapihkan dan disusun sedemikian rupa agar aman dan agar tidak terjadi kebakaran.
- Mesin
Dari segi mesin penanggulangannya adalah untuk mesin harus dilindungi agar tidak terjadi arus pendek dan nantinya terjadi kebakaran, selain itu untuk stopkontak sebaiknya satu stopkontak untuk satu kabel jangan sampai bercabang-cabang stopkontaknya, mesin yang sudah lama sebaiknya diganti agar tidak terjadi arus pendek yang mengakibatkan kebakaran.
- Metode
Dari segi metode penanggulangan yang harus dilakukan adalah dengan cara diberikan pelatihan kepada penerima tamu untuk mesin atau alat-alat apa yang dikerjakannya jangan sampai salah menggunakan yang nantinya mengakibatkan kebakaran.
3.Tersengat listrik
Kecelakaan yang berpotensi terjadi di area penerima tamu diantaranya adalah terjadinya tersengat listrik. Pencegahan dan penanggulangannya terdapat beberapa faktor, diantaranya dari dilihat dari segi :
- Manusia
Dari segi manusia untuk pencegahan dan penanggulangannya adalah dengan cara penerima tamu harus lebih hati-hati, harus mematuhi peraturan yang ada jangan sampai aturan yang ada untuk penerima tamu di langgar, contohnya penerima tamu jangan menekan tombol ini karena ada sengatan listriknya, maka jangan di sentuh tombol yang itu kalau tidak mau tersengat listrik. Dan sifat ceroboh dalam melakukan pekerjaannya jangan sampai menimbulkan sengatan
(4)
listrik kepada badan, seperti tidak sengaja memegang alat yang ada aliran listriknya.
- Material
Untuk material-material yang dapat menghasilkan hantaran listrik yang kondusif maka harus memakai pelindung agar penerima tamu tidak tersengat listrik.
- Mesin
Mesin yang tidak ada bahan pelindungnya maka harus dilindungi agar penerima tamu yang sedang melakukan pekerjaannya merasa leluasa dalam bekerja dan tidak merasa ketakutan tersengat listrik. - Metode
Metode-metode yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan penerima tamu jangan sampai salah memberikan metode. Contohnya metode untuk mengoprasikan card holder jangan sampai material yang satu dipegang karena akan menghantarkan arus yang mengakibatkan penerima tamu tersengat, jadi metodenya harus sesuai dengan apa yang diperlukan oleh penerima tamu.
7.2 Saran
Saran yang diberikan kepada pihak hotel ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari hotel tersebut. Adapun saran yang diberikan adalah :
1. Saran Shift Kerja
Manajemen waktu yang disarankan adalah Shift pagi : jam 06.00 sampai dengan jam15.00. Shift siang : jam 15.00 sampai dengan jam 24.00. Shift malam jam 24.00 sampai dengan jam 06.00.
Keterangan dari shift di atas adalah, shift pagi dan siang diberikan waktu 9 jam dengan waktu istirahat 1 jam, ini dikarenakan keadaan tubuh dalam keadaan yang baik atau tidak metabolismenya meningkat, sedangkan
(5)
shift malam hanya diberikan 6 jam dengan 1 jam istirahat, ini dikarenakan terjadinya body clock ( keadaan tubuh yang seharusnya dipakai untuk istirahat), dan dikarenakan metbolisme dalam tubuh yang menurun.
Untuk kasus di Hotel X ini, dimana penerima tamu mau tidak mau harus ada pada meja penerima tamu untuk melayani tamu 24 jam, maka tidak ada cara lain harus menerapkan 24 hours work shift methods. Dimana, ada pembagian kerja untuk shift pagi, sore dan malam. Tidak disarankan untuk menerapkan hanya 2 shift kerja untuk aktivitas 24 jam penuh.
Profesor Gevanni dari Italia dalam International seminar of ergonomic di Bali beberapa tahun yang lalu pernah memberikan panduan untuk 24 hours work shift methods ini. Antara lain :
- Untuk pekerjaan yang beraktivitas 24 jam full, tidak disarankan untuk
pembagian 2 shift. Lebih banyak shift tentunya lebih baik.
- Durasi shift sore, malam dan subuh, harus lebih pendek dibandingkan
durasi shift pagi dan siang.
- Untuk durasi shift malam sebaiknya tidak melebihi 6 jam. - Perhatikan rotasi shift.
- Berikan waktu satu hari untuk pekerja yang mendapatkan rotasi shift.
2. Menambah AC di area penerima tamu. 3. Mengganti telepon dan komputer. 4. Memperbaiki laci tagihan tamu.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
1. Nurmianto, Eko., ”Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna Widya, Indonesia, edisi pertama, 1996.
2. Sutalaksana, Iftikar Z., Anggawisastra, Ruhana., Tjakraatmadja, John H., “Teknik Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, 1979.
3. Santoso, Gempur, Drs., “Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan”, Prestasi Pustaka, Indonesia, 2004.
4. Ulrich, Karl.T, Steven.D.Eppinger., ”Product Design and Development”, McGraw-Hill, Singapore, 2003.
5. Weimer, Don, Ph.D., ”Handbook of Ergonomic and Human Factors
Tables”, PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632,1990.
6. Yudiantyo, Wawan, ST., MT., : “Diktat Kuliah APK & E I”, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2006
7. Yudiantyo, Wawan, ST., MT., : “Diktat Kuliah APK & E II”, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2008.
8. Yudiantyo, Wawan, ST., MT., : “Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja”, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung.