HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI Hubungan antara Self-Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Skripsi pada Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN
MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhui Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan Oleh :

DEWI KUSUMA WARDHANI
F100110167

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

i


HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN
MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhui Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan Oleh :

Dewi Kusuma Wardhani
F100110167

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

ii


HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN
MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Dewi Kusuma Wardhani
Dra. Partini, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]

ABSTRAKSI
Salah satu tugas mahasiswa adalah menyelesaikan skripsi dan dapat
menghadapi ujian skripsi dengan baik, namun tidak sedikit mahasiswa yang
menghadapi ujian skripsi memiliki rasa cemas. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kecemasan menghadapi ujian skripsi adalah self-efficacy. Tujuan
dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan
kecemasan menghadapi ujian skripsi, 2) Mengetahui tingkat self-efficacy, 3)
Mengetahui tingkat kecemasan menghadapi ujian skripsi, 4) Mengetahui peran
self-efficacy terhadap kecemasan menghadapi ujian skripsi pada mahasiswa
psikologi UMS.

Penelitian ini menggunakan 221 populasi mahasiswa psikologi UMS dan
sebanyak 43 yang digunakan sebagai sampel. Metode penelitian menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala self-efficacy dan skala kecemasan
menghadapi ujian skripsi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan Product
Moment dari Pearson.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi
= -0,387
dengan sig= 0,005, p< 0,01. Sehingga hipotesis yang diajukan diterima, dapat
dikatan ada hubungan negatif yang signifikan antara self-efficacy dengan
kecemasan menghadapi ujian skripsi. Tingkat self-efficacy termasuk dalam
kategori tinggi dengan rerata empirik (RE) 85,30 dan rerata hipotetik (RH) 67,5.
Tingkat kecemasan menghadapi ujian skripsi termasuk ke dalam kategori sedang
dengan rerata empirik 74,65 (RE) dan rerata hipotetik (70). Sumbangan efektif
self-efficacy dengan kecemasan menghadapi ujian skripsi sebesar 14,97% dan
85,03% sisanya dipengaruhi variabel lainnya.
Kata kunci : self-efficacy, kecemasan menghadapi ujian skripsi

v

banyak mahasiswa yang mengatakan


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

bahwa skripsi adalah beban yang

Perguruan

sebagai

sangat berat. Hal ini menyebabkan

dan

banyak mahasiswa yang menunda

penyelenggara pendidikan memiliki

dalam penyusunan skripsi yang tentu


peranan

dalam

saja sangat merugikan mahasiswa itu

daya

sendiri, sehingga dapat menimbulkan

lembaga

tinggi
pengelola

penting

mempersiapkan

sumber


manusia Indonesia yang handal.

masa studi yang lama, biaya kuliah

Mahasiswa sebagai salah satu

yang bertambah dan kesempatan

bagian penting dari perguruan tinggi

untuk

perlu

menjadi tertunda.

mempersiapkan

menjalankan


diri

perannya

dan

dengan

mendapatkan

pekerjaan

Ketika skripsi sudah selesai,

semaksimal mungkin. Salah satu

permasalahn

indikator keberhasilan


mahasiswa harus menghadapi ujian

mahasiswa

berikutnya

adalah

dalam menjalankan perannya adalah

skripsi

dengan

jawabkan hasil penelitian yang telah

menyelesaikan

studi


untuk

mempertanggung

sesingkat mungkin disertai dengan

dilakukannya

hasil studi yang memuaskan, baik

penguji. Dalam ujian itulah nasib

dengan melakukan penelitian lewat

mahasiswa ditentukan lulus atau

pengamatan,

tidaknya mahasiswa tersebut. Ujian


pengumpulan

wawancara,
pendapat

maupun

dihadapan

dewan

skripsi bagi mahasiswa merupakan

lewat penelusuran pustaka. Oleh

peristiwa

sebab itu, tidak mengherankan bila


kecemasan, karena di dalam ujian

1

yang

menimbulkan

skripsi

ia

harus

mempertahankan

mampu

akan

dan

menghadapi

ternyata

ujian

beberapa

skripsi

mahasiswa

mempertanggung jawabkan apa yan

mengatakan jika masih takut saat

dia tulis serta mampu menjawab

menghadapi ujian skripsi, berikut

pertanyaan yang berkaitan dengan

adalah beberapa wawancara peneliti

penelitian yang dilakukan dihadapan

dengan

dewan penguji secara ilmiah dan

menyatakan bahwa ia tidak bisa tidur

mendalam. Kecemasan digambarkan

mengingat

sebagai ketakutan, keadaan yang

pendadaran/ujian

tidak menentu, bingung, dan adanya

tidak terlalu khawatir dengan ujian

rasa

skripsi karena ia telah melakukan

ketidak

demikian,

pastian.

Walaupun

mahasiswa

subjek.

workshop

diharapkan

Subjek

akan

ND

menghadapi
skripsi,

sebelumnya

subjek

dan

dapat mengatasi kecemasan yang

pengujinya sama dengan penguji

muncul karena dalam hal ini dia

ujian skripsi, yang dikhawatirkan

sendiri yang menyusun skripsi dan

adalah jika ada pertanyaan diluar

melakukan penelitian

asumsinya. Subjek DDRH merasa

kenyataannya
mahasiswa

tetapi dalam

masih
yang

banyak

khawatir akan memulai mempelajari

mengalami

darimana dan cemas siapa yang akan

kecemasan dalam menghadapi ujian

mengujinya,

skripsi.

berkurang setelah ia belajar ujian
skripsi

Selain hal tersebut peneliti saat

rasa

dengan

cemas

itu

dosen

melakukan observasi dan wawancara

pembimbingnya. Subjek RT merasa

kepada mahasiswa psikologi yang

deg-degan akan menghadapi ujian

2

skripsi,

ketika

diwawancara

ia

(2007) mengatakan bahwa adalah hal

menunjukkan tangannya yang dingin

yang wajar jika seseorang kadang

dengan memegang tangan peneliti.

kala merasa cemas atau khawatir saat

Subjek IR merasa cemas dan was-

menghadapi kesulitan dalam proses

was pertanyaan apa yang akan

akademik,

diberikan oleh penguji karena ia

mengerjakan atau menempuh ujian.

belum begitu memahami materinya.

Dalam menghadapi ujian skripsi

Subjek RR mengatakan ia siap

seorang mahasiswa harus memiliki

melakukan ujian skripsi karena telah

kemampuan

mempelajari meteri skripsinya, tetapi

masalah tersebut, sehingga dapat

subjek mengatakan deg-degan dan

mengurangi timbulnya kecemasan.

jantung berdebar karena pada saat

Kemampuan yang dimiliki seseorang

diwawancara subjek akan memasuki

untuk membentuk perilaku yang

ruang sidang dan sambil menaruh

dikehendaki

tangannya di dada. Subjek DYL

sesuatu yang nyata sesuai dengan

merasakan sedikit cemas karena ia

yang diinginkan disebut dengan self-

telah menguasai materi dan yakin

efficacy.

bisa menjawab

(Richdayanti, 2003) juga mengatakan

pertanyaan

yang

diberikan oleh penguji.
Nevid,
merupakan

dkk

(2007)

salah

satu

termasuk

saat

untuk

agar

Selain

akan

mengatasi

menghasilkan

itu,

Maddux

bahwa kecemasan dapat dipengaruhi
oleh self-efficacy.

ujian

Seseorang yang memiliki self-

sumber

kecemasan bagi seseorang. Sama

efficacy

halnya dengan pendapat Santrock

mempunyai

3

yang

tingggi

akan

kemampuan

untuk

menyesuaikan diri lebih baik, lebih

Nevid, dkk (2007), kecemasan

dapat mempengaruhi situasi dan

dipengaruhi beberapa faktor, yaitu

dapat

faktor

menggunakan

kemampuan

sosial

lingkungan,

faktor

yang dimiliki dengan baik, sehingga

biologis,

perasaan terancam dan tidak aman

faktor kognitif dan emosional seperti

dapat dikendalikan.

prediksi

Hasil ini sesuai dengan penelitian
yang

dilakukan

oleh

sensivitas

efficacy sangat berpengaruh terhadap

ancaman,

reaksi-reaksi

salah

seperti

kecemasan, depresi dan harga diri
rendah.

penelitian

itu

Wisudaningtyas

mennunjukkan
responden

Selain

bahwa

didapatkan

dan

tentang

keyakinan-keyakinan

yang self-defeating atau irasional,

(Richdayanti, 2003) bahwa self-

yang

behavioral,

berlebihan

ketakutan,

Maddux

psikis

faktor

berlebih
sensivitas

atribusi

dari

terhadap
kecemasan,
sinyal-sinyal

tubuh, dan self-efficacy yang rendah.

hasil

Calhoun dan Acocella (Safaria,

(2012)

2009) mengemukakan aspek-aspek

dari

81

kecemasan yang dikemukakan dalam

frekuensi

tiga reaksi, yaitu reaksi emosional,

tingkat kecemasan skala tidak cemas

reaksi kognitif dan reaksi fisiologis.

sebanyak 18 orang (22,2%), skala

METODE PENELITIAN

ringan sebanyak 8 orang (9,9%),

Populasi dalam penelitian ini

skala sedang sebanyak 42 orang

adalah mahasiswa yang mengambil

(51,9%),

mata

sedangkan

tingkat

kuliah

skripsi

dan

sudah

kecemasan berat sebanyak 13 orang

melaksanakan penelitian sebanyak

(16%).

43 orang. Teknik sampling yang

4

digunakan

untuk

pengambilan

Pendapat diatas didukung teori

sampel adalah dengan menggunakan

dari

insidental

purposive

sampling

menyatakan bahwa salah satu faktor

Motode

pengumpulan

data

kecemasan menghadapi ujian skripsi

menggunakan skala self-efficcay dan

adalah faktor kognitif dan emosional

skala kecemasan menghadapi ujian

yang meliputi

skripsi.

rendah.

Teknik

menggunakan

analisis

korelasi

data
product

Nevid,

diketahui

yang

hasil

yang

analisis
self-efficacy

variabel

analisis

memiliki rerata empirik (RE) sebesar

Product Moment didapatkan korelasi

85,30 dan rerata hipotetik (RH)

sebesar -0,387 dengan sig. = 0,005; p

sebesar 67,5 yang menunjukkan self-

≤ 0,01 yang menunjukkan bahwa ada

efficacy subjek tergolong tinggi.

hubungan

Kondisi ini dapat diartikan bahwa

negatif

hasil

(2007)

self-efficacy

Berdasarkan

moment.
Berdasarkan

dkk

yang

sangat

signifikan antara self-efficacy dengan

subjek

kecemasan menghadapi ujian skripsi.

memiliki sikap yang terbentuk dari

Hubungan negatif dari penelitian ini

aspek self-efficacy menurut Bandura

dapat digambarkan bahwa semakin

yaitu dimensi level (tingkat), dimensi

tinggi self-efficacy maka semakin

strength (kekuatan), dan dimensi

rendah kecemasan menghadapi ujian

generality (generalisasi).

penelitian

pada

dasarnya

skripsi, sebaliknya semakin rendah

Variabel kecemasan menghadapi

self-efficacy maka semakin tinggi

ujian skripsi memiliki rerata empirik

kecemasan menghadapi ujian skripsi.

(RE)

5

sebesar

74,65

dan

rerata

hipotetik (RH) sebesar 70 yang

pendidikan, pengalaman yang tidak

menunjukkan

kecemasan

menyenangkan, dan dukungan sosial.

menghadapi ujian skripsi subjek

Berdasarkan hasil penelitian serta

tergolong sedang. Kondisi ini dapat

analisis diatas menunjukkan bahwa

diartikan bahwa subjek penelitian

ada hubungan negatif yang sangat

memiliki

yang

signifikan antara self-efficacy dengan

meliputi khawatir, gelisah, dan sedih,

kecemasan menghadapi ujian skripsi.

aspek

Generalisasi

aspek

kognitif

emosional

meliputi

sulit

dari

penelitian-

berkonsentrasi dan sulit tidur, aspek

penelitian ini terbatas pada populasi

fisiologis meliputi jantung berdetak

dimana tempat penelitian dilakukan.

lebih keras dan berkeringat dingin..

Sehingga

Sumbangan

pada

ruang

untuk

lingkup yang lebih luas dengan

variabel dari kedua variabel dilihat

karakteristik berbeda yang kiranya

dari

perlu

koefisien

efektif

penerapan

determinasi

=

dilakukan

penelitian

lagi

0,1497 yang menunjukkan bahwa

dengan

menggunakan

atau

variabel self-efficacy mempengaruhi

menambah

variabel-variabel

lain

kecemasan menghadapi ujian skripsi

yang

sebesar 14,97% dan 85,03% sisanya

penelitian.

dipengaruhi variabel lainnya. Faktor

KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
1. Ada hubungan negatif yang

lain yang mempengaruhi menurut

belum

disertakan

dalam

Sari dan Kuncoro (2006) antara lain

signifikan

keadaan pribadi individu, tingkat

dengan kecemasan menghadapi
ujian

6

antara

skripsi.

self-efficacy

Hal

ini

menunjukkan

bahwa

semakin

b. Saran

tinggi self-efficacy yang dimiliki

Diharapkan hasil dari penelitian

maka semakin rendah kecemasan

ini dapat dijadikan sebagai referensi,

menghadapi

skripsi,

untuk bahan masukan, pertimbangan,

sebaliknya semakin rendah self-

informasi tambahan bagi peneliti lain

efficacy

yang akan melakukan penelitian

ujian

maka

menghadapi

kecemasan

ujian

skripsi

sejenis

meningkat.

mengungkap
self-efficacy

2. Tingkat

dan

masuk

diharapkan
lebih

dalam

dapat
lagi

mengenai kecemasan menghadapi

dalam kategori tinggi.

ujian skripsi.

3. Tingkat kecemasan menghadapi
ujian skripsi termasuk dalam

DAFTAR PUSTAKA

kategori sedang.

Nevid, J.S., Rathus, S.A., & Greene,
B. 2007.Psikologi Abnormal
Edisi
Kelima
Jilid
1.
Terjemahan: Tim Fakultas
Psikologi
Universitas
Indonesia. Jakarta: Erlangga.

4. Sumbangan afektif self-efficacy
sebesar

14,97%

terdapat

dan

85,03%

masih
sisanya

Richdayanti, R. F. 2003. Asertivitas
seksual pada istri yang tidak
bekerja
ditinjau
dari
selfefficacy dan religiusitas.
Skripsi. Semarang : fakultas
Psikologi Universitas Katolik
Soegijapranata.

dipengaruhi variabel lain yang
dapat

mempengaruhi

kecemasan
skripsi

variabel

menghadai

diluar

variabel

ujian
self-

Safaria. 2009. Manajemen Emosi.
PT. Bumi Aksara.

efficacy.

7

Sari,

E.D., & Kuncoro, J.
2006.Kecemasan
dalam
Menghadapi Masa Pensiun
ditinjau dari Dukungan Sosial
pada PT Semen Gresik
(Persero)
Tbk.
Jurnal
Psikologi Proyeksi. 1 (1), 3745.

Santrock, J.W, 2007. Psikologi
Pendidikan (Alih Bahasa : Tri
Wibowo B.S). Jakarta :
Kencana.
Wisudaningtyas,
A.
2012.
Kecemasan
Menghadapi
Ujian Skripsi Ditinjau dari
Self Efficacy pada Mahasiswa
Fakultas
Psikologi
Universitas
Katolik
Soegijapranata
Semarang.
Jurnal Psikologi (2) (2012).

8