PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian Getas).

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(STUDI KASUS PADA PUSAT PENELITIAN KARET BALAI
PENELITIAN GETAS)

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :
PUTRI SUSANTI
A 210 090 035

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 - Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 71417,Faxl-715448 Surakarta

Email: ums@ums.ac.id
Website: http://www.ums.ac.id

*

57102

SURAT PERSBTUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:

Nama
NIP/I{IK

: Drs. H. Djalal Fuadi,

M.M.

:276


Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari.mahasiswa

Nama

: Putri Susanti

NIM

: .{210090035

:

Program Studi: Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Judul

skripsi : PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS
PADA PUSAT PENELITIAN KARET BALAI PENELITIAN

GETAS)

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujui dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 19 Juni 2014

Pembimbing

ialalFuadi

NIK.276

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I - Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 71417,Fai':715448 Surakarta
Email: ums@ums.ac.id
Website: http://www.ums.ac.id


*

57102

SURAT KETERANGAN
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
llahirohmanirrohim
Yang bertanda tangan d ibawah ini, saya:
Putri Susanti
Nama
A 210 090 035
NIM
FKlP/Pendidikan Akuntansi
Fakultas/Jurusan
Skripsi
Jenis
: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN
Judul
B


ism

i

LINGKUNGAN KERJA TERIIADAP KINERJA
KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PUSAT PENELITIAI\
KARET BALAI PENELITIAN GETAS)
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

l.
Z.

Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya
ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
Memberikan hak menyimpan, mengalihmediakan/mengalihformatkan, mengelola
dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS,
tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta.

3.


Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak
perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinYa.
Surakarta, 19 Juni 2014

A 210 090 035

ABSTRAK
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(STUDI KASUS PADA PUSAT PENELITIAN KARET BALAI
PENELITIAN GETAS)
Putri Susanti, A 210 090 035, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh antara
kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan Pusat Penelitian Karet Balai
Penelitian Getas; 2) Untuk mengetahui pengaruh antara lingkungan kerja terhadap

kinerja karyawan Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian Getas; dan 3) Untuk
mengetahui pengaruh antara kecerdasan emosional dan lingkungan kerja secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan Pusat Penelitian Karet
Balai Penelitian Getas.
Jenis penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif. Penelitian ini mengambil
lokasi penelitian di Balai Penelitian Getas. Populasi dalam penelitian ini secara
nyata dapat diidentifikasi dengan jelas, karena sifat dan identitas responden
terdeteksi oleh manajemen. Sampel diambil sebanyak 50 karyawan, dengan teknik
pengumpulan data menggunakan teknik angket. Teknik analisis data yang
digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear ganda, uji t dan
uji F, selain itu dilakukan pula perhitungan koefisien determinasi, sumbangan
relatif dan sumbangan efektif.
Kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Ada pengaruh antara kecerdasan
emosional terhadap kinerja karyawan Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian
Getas. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi linier ganda (uji t)
memperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,137 > 2,012 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu
0,003 dengan sumbangan efektif sebesar 22,2%; 2) Ada pengaruh antara
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan Pusat Penelitian Karet Balai
Penelitian Getas. Hasil analisis regresi linier ganda memperoleh thitung > ttabel, yaitu
2,276 > 2,012 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,027 dengan sumbangan efektif

sebesar 14,3%; dan 3) Ada pengaruh antara kecerdasan emosional dan lingkungan
kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan Pusat
Penelitian Karet Balai Penelitian Getas. Hal ini dapat dilihat dari analisis uji F
yang memperoleh Fhitung sebesar 13,500 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,195 dan
nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Dengan hasil uji koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,365 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kecerdasan emosional dan
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan Pusat Penelitian Karet Balai
Penelitian Getas adalah sebesar 36,5% sedangkan 63,5% sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti.
Kata kunci: kecerdasan emosional, lingkungan kerja dan kinerja karyawan.

A. PENDAHULUAN
Kesuksesan sebuah perusahaan tidak luput dari sumber daya manusia
karena sumber daya manusia secara aktif mendorong produktifitas
perusahaan dan merupakan bagian penggerak dari perusahaan yang memiliki
potensi berkembang. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengoptimalkan
sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola. Oleh
karena

itu


perusahaan

harus

selalu

memperhatikan,

menjaga,

dan

mengembangkan sumber daya manusia.
Pada umumnya sebagian besar perusahaan atau organisasi percaya
bahwa untuk mencapai kesuksesan, kinerja individiu harus diupayakan
semaksimal mungkin, karena pada dasarnya kinerja individu akan sangat
berpengaruh terhadap kinerja baik kinerja tim ataupun kelompok yang
akhirnya berpengaruh juga terhadap kinerja sebuah perusahaan.
Menurut Robbins (dalam Windhar 2013) kinerja atau prestasi

karyawan adalah tingkat hasil kerja karyawan dalam mencapai persyaratanpersyaratan pekerjaan yang diberikan baik segi kualitas maupun kuantitas.
Sumber daya manusia berkualitas dapat dilihat dari hasil kerjanya.
Salah satu faktor yang dianggap penting bagi peningkatan kinerja
karyawan yaitu kecerdasan emosial (EQ) yang merupakan sisi lain dari
kecerdasan yang dimiliki manusia yang dianggap berperan penting dalam
menentukan tingkat kesuksesan hidup. (Goleman: 2000) mendefinisikan
kecerdasan emosional sebagai kemampuan pengendalian diri, semangat dan
ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri.
(Goleman, 2000) menunjukkan beberapa bukti yang mengungkapkan
bahwa kecerdasan intelektual menyumbangkan kira-kira 20% bagi faktorfaktor yang menentukan sukses dalam hudup, dan 80% lainnya diisi dengan
kekuatan-kekuatan lain, termasuk kecerdasan emosional yang meliputi
kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi,
mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan,
mengatur suasana hati dan menjaga beban stress agar tidak melumpuhkan
kemampuan berfikir, berempati dan ber doa.

Kecerdasan intelektual (IQ) dianggap sebagai salah satu faktor yang
dianggap

menghantarkan


individu

pada

keberhasilan,

tetapi

dalam

kenyataannya tidak semua persoalan dapat dipecahkan dengan pendekatan
rasional sebagai produk berfikir. Manusia harus mampu mengatur
tempramental, mengenali perasaan orang lain, mengontrol emosi yang tidak
produktif, mengatur suasana hati. Oleh karena itu dibutuhkan kecerdasan
untuk mengelola emosi dengan baik dan dapat digunakan secara selaras dan
nalar.
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah lingkungan
kerja karyawan dimana lingkungan kerja adalah kondisi-kondisi material dan
psikologis yang ada dalam organisasi. Maka dari itu organisasi harus
menyediakan lingkungan kerja yang memadai seperti lingkungan fisik (tata
ruang kantor yang nyaman, lingkungan yang bersih, warna, pertukaran udara
yang baik, penerangan yang cukup maupun musik yang merdu), serta
lingkungan non fisik (suasana kerja karyawan, kesejahteraan karyawan,
hubungan antar sesama karyawan, hubungan antar sesama karyawan,
hubungan antar karyawan dengan pimpinan, serta tempat ibadah).
(Husain Umar, 2004) lingkungan kerja yang baik dapat mendukung
pelaksanaan kerja sehingga karyawan memiliki semangat bekerja dan
meningkatkan kinerja karyawan. Penting bagi perusahaan untuk dapat
memberikan kondisi lingkungan kerja yang kondusif bagi karyawan dan juga
semua pihak. Karena lingkungan kerja tempat setiap hari bekerja dalam
jangka waktu yang lama, maka perlu adanya perhatian dan tata kelola yang
baik demi terciptanya produktivias yang prima.

B. METODE PENELITIAN
Menurut Sugiono (2012), secara umum metode penelitian diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah,
data tujuan, dan kegunaan tertantu. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan jenis rancangan survai karena mengambil sampel dari populasi
untuk diteliti. Sedangkan pendekatan penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif yang mencoba untuk mengungkap suatu fenomena dengan
menggunakan dasar perhitungan angka. Dimana data yang diperoleh dari
sampel penelitian kemudian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang
digunakan lalu dipresentasikan. Data yang digunakan diperoleh dari sampel
penelitian

dengan

menggunakan

metode

kuisioner,

observasi

dan

dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data, kemudian dianalisis sesuai
dengan metode statistik yang digunakan.
Penelitin dilakukan di Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian Getas
Tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 200 karyawan. Menurut
(Arikunto, 2006) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Dalam penelitian ini digunakan 25% dari jumlah populasi 200 pelanggan
yaitu 50 pelanggan. Teknik sampling yang digunakan adalah simpel random
sampling, dan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi
dan dokumentasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2
variabel, yaitu variabel terikat kinerja karyawan (Y) dan variabel bebas yaitu
kecerdasan emosional (X1) dan lingkngan kinerja (X2).
Untuk menguji instrument menggunakan uji validitas dan uji
reliabilitas untuk mengetahui tingkat kevalitan dan keandalan (reliabel)
angket. Setelah itu dilakukan uji prasyarat analisis dengan uji normalitas dan
uji linieritas. Setelah memenuhi kriteria pada uji prasyarat analisis dilanjutkan
dengan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh X1 dan X2
terhadap Y. Selanjutnya dilakukan uji t untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat secara sendiri-sendiri. Uji F
dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat secara bersama-sama. Koefisien determinasi untuk mengetahui berapa
persen variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Yang terakhir adalah
mencari Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE).

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Perkebunan karet di Indonesia berdasarkan status pengusahaannya
dibedakan menjadi perkebunan rakyat, perkebunan besar negara, dan
perkebunan besar swasta. Perkebunan karet rakyat sampai saat ini masih
dominan baik dari sisi luas areal (85% dari total areal karet) maupun
produksinya (80% dari total produksi karet nasional). Balai Penelitian Getas
terletak di Getas di mana merupakan kantor penelitian dan pengembangan di
bidang prapanen dan pascapanen yang meliputi perbaikan bahan tanaman dan
teknik budidaya, meningkatkan produktivitas tanaman dan lahan, perbaikan
mutu karet, pengendalian dan pemenfaatan limbah serta pengembangan
produk hilir karet. Disamping itu, Pusat Penelitian Karet juga aktif melakukan
kegiatan pelayanan yang meliputi pengadaan dan penyaluran bahan tanaman,
jasa dan penyampaian hasil penelitian, analisis biaya dan sarana produksi,
pustaka serta publikasi. Upaya peningkatan kemajuan industri perkaretan di
Indonesia diharapkan dapat dicapai salah satunya melalui penerapan hasil
penelitian, pengembangan, dan pelayanan yang dilakukan oleh Pusat
Penelitian Karet.
Sebelum angket diberikan kepada sampel, angket tersebut ditry
outkan/diujicobakan terlebih dahulu kepada 20 pelanggan di liaar sampel.
item angket dinyataan valid Jika rxy > rtabel atau nilai signifikansi (α) = 0,05
yaitu 0,444. Angket dikatakan tidak valid jika r

xy<

r

tabel

sebesar 0,444.

Dengan jumlah soal untuk variabel kecerdasan emosional (X1) sebanyak 10
soal dan soal variabel lingkungan kerja (X2) sebanyak 10 soal. Dari uji
validitas angket kecerdasan emosional (X1) dan lingkungan kerja (X2) semua
item soal dinyatakan valid.
Angket dikatakan reliabel Jika rhitung > rtabel dan nilai r positif. Hasil uji
reliabilitas kecerdasan emosional (X1) dan lingkungan kerja (X2) memperoleh

koefisien reliabilitas (r11) masing-masing sebesar 0.848 dan 0.824. nilai (r11)
dari masing-masing variabel lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi (α) =
5% yaitu sebesar 0.444 sehingga seluruh angket dinyatakan reliabel dan layak
digunakan sebagai instrumen penelitian.
Data variable kinerja karyawan (Y), berdasarkan hasil analisis dan
perhitungan dari output SPSS versi 15.0 for Windows diperoleh : Mean
sebesar 43,3, median sebesar 43, modus sebesar 45, skor maksimal diperoleh
angka 48, skor minimal diperoleh angka 39, standar deviasi sebesar 2,169
yang merupakan akar dari varians yaitu 4,704.
Data variable kecerdasan emosional (X1), berdasarkan hasil analisis
dan perhitungan dari output SPSS versi 15.0 for Windows diperoleh : Mean
sebesar 42,06, median sebesar 42, modus sebesar 40, skor maksimal
diperoleh angka 49, skor minimal diperoleh angka 35, standar deviasi sebesar
2,896 yang merupakan akar dari varian yaitu 8,384.
Data variable lingkungan kerja (X2), berdasarkan hasil analisis dan
perhitungan dari output SPSS versi 15.0 for Windows diperoleh : Mean
sebesar 40, median sebesar 40, modus sebesar 38, skor maksimal diperoleh
angka 48, skor minimal diperoleh angka 33, standar deviasi sebesar 2,619
yang merupakan akar dari varian yaitu 6,857.
Pengujian analisis prasyarat data yang meliputi: 1) Uji normalitas,
dengan hasil yang diperoleh nilai signifikansi masing-masing variabel > 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel dari variabel kecerdasan
emosional, lingkungan kerja dan kinerja karyawan berdistribusi normal. 2)
Uji heteroskedastisitas, diperoleh nilai korelasi antara kecerdasan emosional
dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikansi 0,124 dan
korelasi

antara

lingkungan

kerja

dengan

Unstandardized

Residual

menghasilkan nilai signifikansi 0,078. Karena semua nilai signifikansi > 0,05,
maka kondisi tersebut dikatakan Homoskedastik atau tidak mengalami
Heteroskedastisitas. 3) Uji autokorelasi, berdasarkan perhitungan untuk 4-dL
= 2,5375 dan 4-dU = 2,3717. Dikarenakan dw = 2,477 > dL dan 2,477 > dU
atau dw = 2,477 < 4-dL dan 2,477 > 4-dU maka dapat disimpulkan bahwa

dalam

model

penelitian

tidak

terdapat

autokorelasi.

dan

4)

Uji

multikolinearitas, hasil uji multikolinearitas yang diperoleh menunjukkan
bahwa nilai VIF kecerdasan emosional dan lingkungan kerja < 10, maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengungkapkan masalah
multikolinearitas.
Analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh kecerdasan
emosional dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan SPSS versi 15.0
For Windows diperoleh persamaan Y = 20,591+ 0,306X1 + 0,245X2. Angka
20,591, berarti kecerdasan emosional (X1) dan lingkungan karyawan (X2)
konstan maka nilai rata-rata kinerja karyawan (Y) sebesar 20,591. Dan angka
0,306, jika kecerdasan mosional (X1) bertambah sebesar 1 poin, maka
lingkungan

kerja (Y) akan

mengalami

peningkatan

sebesar

0,306

(diasumsikan variabel lingkungan kerja dianggap konstan) (X2). Sedangkan
0,246, berarti jika lingkungan kerja meningkat satu poin maka skor kinerja
karyawan akan meningkat sebesar 0,246 (dengan asumsi variabel kecerdasan
emosional dianggap konstan).
Uji t untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan
lingkungan

kerja

terhadap

kinerja

karyawan

secara

sendiri-sendiri.

Perhitungan menggunakan program SPSS versi 15.0 for Windows. Kriteria
pengujiannya adalah

Ho diterima apabila -t(α/2;n-k-1)< t < t(α/2;n-k-1) atau

signifikansi > 0,05 dan Ho ditolak apabila - t (α/2; n-k-1) ≥ t > t (α/2; n-k-1),
atau signifikansi < 0,05. Berdasarkan pengujian hipotesis yang pertama
diketahui ttabel = t(α/2;n-k-1) = t(0,025;47) = 2,012. Diproleh nilai thitung sebesar
3,137. Keputusan pengujian H0 ditolak, karena thitung > ttabel yaitu 3,137>2,012
dan nilai probablitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,003. Kesimpulannya ada
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan
pengujian hipotesis yang kedua diketahui ttabel = t(α/2;n-k-1) = t(0,025;47) = 2,012.
Diproleh nilai thitung sebesar 2,276. Keputusan pengujian H0 ditolak, karena
thitung > ttabel yaitu 2,275>2,012 dan nilai probablitas signifikansi < 0,05 yaitu
0,027. Kesimpulannya ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan.

Uji

F

untuk

mengetahui

pengaruh

kualitaslayanan

dan

loyalitaspelanggan secara bersama-sama. Perhitungan menggunakan program
SPSS versi 15.0 for Windows. Kriteria pengujian : H0 diterima apabila F hitung<
F

(α,k;n-k-1)

atau signifikansi > 0,05. H0 ditolak apabila F

signifikansi < 0,05. Ftabel = F

(α,k; n-k-1)

= F(0,05;

2, 47)

hitung>

F

(α,k;n-k-1)

atau

= 3,195. Berdasarkan

analisis data diperoleh data Fhitung sebesar 13,500. Keputusan pengujian H0
ditolak karena Fhitung> Ftabel yaitu 13,500>3,195 dan nilai signifikansi < 0,05
yaitu 0,000. Kesimpulan ada pengaruh kecerdasan emosional dan lingkungan
karyawan secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan.
Hasil analisis data menggunakan alat bantu program SPSS versi 15.0
for Windows diperoleh nilai kofisien determinasi (R2) sebesar 0,365.
Koefisien ini diartikan bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi
variabel kecerdasan emosional dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan di Balai Penelitian Getas adalah sebesar 36,5%, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
Sumbangan relatif maupun efektif digunakan untuk mengetahui
konstribusi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen
(Y). Hasil perhitungan diketahui bahwa variabel kecerdasan emosional
memberikan sumbangan relatif sebesar 60,8% dan sumbangan efektif sebesar
22,2%. Variabel lingkungan kerja memberikan sumbangan relatif sebesar
39,2% dan sumbangan efektif sebesar 14,3%.
Berdasarkan

hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

kecerdasan

emosional dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal
ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut = 20,591 +
0,306X1 + 0,246X2, berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien
regresi dari masing-masing variabel independen bernilai positif, yang berarti
variabel kecerdasan emosional dan lingkungan kerja secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Pusat Penelitian Karet Balai
Penelitian Getas.
Dapat dilihat hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien
arah regresi dari variabel kecerdasan emosional (b1) adalah sebesar 0,306 atau

positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kecerdasan emosional
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Pusat Penelitian Karet Balai
Penelitian Getas. Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi linear ganda
untuk variabel kecerdasan emosional (b1) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,137 >
2,012 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,003, dengan sumbangan relatif
sebesar 60,8% dan sumbangan efektif 22,2%. Berdasarkan hasil tersebut
dapat dinyatakan bahwa semakin baik kecerdasan emosional akan semakin
tinggi kinerja karyawan. Sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosional,
maka semakin rendah pula kinerja karyawan.
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat dinyatakan bahwa kecerdasan
emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di
Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian Getas.
Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien regresi dari
variabel lingkungan kerja (b2) adalah sebesar 0,246 atau bernilai positif,
sehingga dapat dikatakan bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian
Getas. Berdasarkan uji t untuk variabel lingkungan kerja (b2) diperoleh thitung
> ttabel, yaitu 2,276 > 2,012 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,027, dengan
sumbangan relatif sebesar 39,2% dan sumbangan efektif 14,3%. Berdasarkan
kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik lingkungan kerja
akan semakin tinggi kinerja karyawan, demikian pula sebaliknya semakin
rendah lingkungan kerja akan semakin rendah kinerja karyawan.
Berdasarkan uji keberartian regresi linear ganda atau uji F diketahui
bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 13,500 > 3,195 dan nilai signifikansi < 0,05,
yaitu 0,000. Hal ini berarti kecerdasan emosional dan lingkungan kerja secara
bersama-sama berpengaruh positif. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat
dikatakan

bahwa

kecenderungan

peningkatan

kombinasi

kecerdasan

emosional dan lingkungan kerja akan diikuti peningkatan kinerja karyawan.
Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,365 yang berarti bahwa
pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel kecerdasan emosional dan

lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 36,5% sedangkan
63,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan
pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan
Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian Getas. Hal ini dapat dilihat dari
hasil analisis regresi linier ganda (uji t) memperoleh thitung > ttabel, yaitu
3,137 > 2,012 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,003 dengan
sumbangan efektif sebesar 22,2%.
2. Ada pengaruh antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan Pusat
Penelitian Karet Balai Penelitian Getas. Hasil analisis regresi linier ganda
memperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,276 > 2,012 dan nilai signifikansi <
0,05, yaitu 0,027 dengan sumbangan efektif sebesar 14,3%.
3. Ada pengaruh antara kecerdasan emosional dan lingkungan kerja secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan Pusat Penelitian
Karet Balai Penelitian Getas. Hal ini dapat dilihat dari analisis uji F yang
memperoleh Fhitung sebesar 13,500 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,195 dan
nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Dengan hasil uji koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,365 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh
kecerdasan emosional dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian Getas adalah sebesar 36,5%
sedangkan 63,5% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Goleman, Z. 2000. Kecerdasan Emosional Pemimpin Transformasional.
Surabaya: Pustaka Ilmu.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Umar, Husein. 2004. Riset sumber Daya Manusia Dalam Organisasi,
Edisi Revisi, Cetakan Keenam. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Sikap Siswa dalam Pembelajaran Bermuatan Multikultural di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM)

0 47 150

Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Stres Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara III Kantor Pusat Medan

10 68 125

Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelabuhan Kelas I Medan

1 58 98

ANALISIS PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PDAM SRAGEN Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Sragen.

0 4 10

ANALISIS PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Sragen.

0 3 16

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian Getas).

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Pusat Penelitian Karet Balai Penelitian Getas).

0 1 5

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN STRES KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Stres Kerja dengan Kinerja Karyawan.

2 4 14

KECERDASAN EMOSIONAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP STRES KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

0 0 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PUSAT KOPERASI KARTIKA JAYAKARTA DI JAKARTA TIMUR - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 19