IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 POLANHARJO KLATEN TAHUN PELAJARAN Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Polanharjo Klaten Tahun Pelajaran 2014/2015.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS
VIII DI SMP NEGERI 2 POLANHARJO KLATEN TAHUN PELAJARAN
2014/2015
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh :
THOYIBIN MUSTAQIM
NIM: G 000 100 033
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4380
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK
Implementasi Pendidikan Agama Islam merupakan suatu pelaksanaan
pembelajaran dengan usaha untuk menanamkan aqidah kepada anak didik sebagai
generasi Islam untuk memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaran Islam, serta
bersedia mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Polanharjo dapat
dikatakan berlangsung dengan baik, karena guru melakukan perencanaan pembelajaran,
pengorganisasian dan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah penelitian, yaitu (1)
Bagaimana cara guru mengimplementasikan pembelajaran PAI dalam menanamkan
aqidah pada siswa dan (2) Apa faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam
implementasi pembelajaran PAI. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mendiskripsikan cara dan usaha yang dilakukan guru PAI dalam menanamkan aqidah
Islam pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Polanharjo Klaten serta faktor pendukung
dan penghambatnya.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan jenis pendekatan kualitatif, yakni penelitian yang ditujukan untuk
mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, sikap, persepsi, pemikiran
orang secara individual maupun kelompok. Metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan teknik
analisis data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif.
Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa
implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII di SMP Negeri 2
Polanharjo Klaten dilaksanakan dengan baik, yaitu guru melakukan perencanaan
pembelajaran dengan membuat perangkat belajar seperti RPP, silabus dan materi,
kemudian melakukan pengorganisasian dan pelaksanaan pembelajaran sesuai pada
perencanaannya serta mengevaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
materi. Selain itu guru juga mengkoordinasi shalat berjama’ah yaitu kegiatan diluar
pembelajaran untuk membiasakan siswa melaksanakan ibadah. Adapun faktor
pendukung implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII di SMP
Negeri 2 Polanharjo Klaten yaitu kerjasama antar guru baik, keadaan lingkungan belajar
kondusif untuk melaksanakan proses pembelajaran, jadwal pelajaran dan jadwal sholat
mendukung, sedangkan faktor penghambatnya yaitu belum adanya buku pedoman,
sehingga guru harus mencari materi sendiri, latar belakang siswa yang berbeda-beda
sehingga guru sulit mengkoordinasi, dan siswa belum menguasai bahasa Arab dan
belum mampu membaca al-Qur’an dengan baik, sehingga guru sulit untuk menjelaskan
materi yang disampaikan
Kata Kunci: Implementasi, Pendidikan Agama Islam, Aqidah Islam.
kepada siswa. Metode pembelajaran yang
PENDAHULUAN
digunakan
Latar Belakang Masalah
Implementasi Pendidikan Agama
Islam merupakan suatu usaha penanaman
aqidah Islam kepada anak didik sebagai
generasi
Islam
untuk
memahami,
menghayati, meyakini kebenaran ajaran
Islam, serta bersedia mengamalkan nilainilai ajaran Islam setiap waktu, kapanpun
dan dimanapun berada.
Pendidikan
Agama
Islam
merupakan pelajaran yang mengajarkan
tentang nilai-nilai agama, baik dari segi
teori maupun praktik. Berdasarkan teori,
siswa diharapkan mampu memahami dasardasar ajaran agama yang berlandaskan alQur’an
dan
praktiknya
Hadits,
siswa
kemudian
diharapkan
dari
mampu
mengaplikasikan teori dalam kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran PAI di SMP
Negeri 2 Polanharjo merupakan upaya
penanaman
aqidah
dan
pembentukan
akhlak siswa agar menjadi pribadi yang
lebih baik.
Visi SMP Negeri 2 Polanharjo
Klaten adalah Berprestasi dan santun dalam
perilaku berdasarkan Imtaq, oleh karena itu
Implementasi
pembelajaran
Pendidikan
Agama Islam harus diterapkan dengan baik
agar dapat menanamkan aqidah Islam
guru
dapat
mempengaruhi
ketertarikan siswa terhadap pelajaran, oleh
karena
itu
dalam
implementasi
pembelajaran PAI guru diharapkan mampu
mengajar dengan kreatif dan inovatif,
sehingga siswa dapat memahami nilai-nilai
ajaran agama dan terbentuklah aqidah yang
baik.
Upaya
penanaman
aqidah
berorientasi pada pembelajaran Pendidikan
Agama Islam yang lebih menekankan pada
penggalian
karakteristik
peserta
didik,
terutama dalam hal pendekatan metode dan
teknik
yang
dikembangkannya.
Oleh
karena itu, implementasi pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2
polanharjo
diharapkan
mampu
menanamkan aqidah Islam dan membentuk
karakter yang baik pada siswa.
Berdasarkan
penulis
tertarik
fenomena
untuk
di
atas
meneliti
dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan
judul
“Implementasi
Pendidikan
Agama
Pembelajaran
Islam
dalam
Penanaman Aqidah Islam Kelas VIII di
Smp Negeri 2 Polanharjo Klaten Tahun
Pelajaran 2014/2015”.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana cara guru
mengimplementasikan Pendidikan Agama
Pendidikan Agama Islam sehingga
Islam dalam menanamkan aqidah Islam
dapat digunakan sebagai bekal ke
pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2
depan nantinya jika berkecimpung
Polanharjo
dalam dunia pendidikan.
Klaten
dan
apa
faktor
pendukung dan penghambat yang dihadapi
guru Pendidikan Agama Islam dalam
Tinjauan Pustaka
Beberapa
penelitian
yang
penanaman aqidah Islam kelas VIII di SMP
berhubungan dengan masalah yang penulis
Negeri 2 Polanharjo Klaten?
angkat antara lain:
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Arum Kurnia (UMS, 2004) dalam
Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah
untuk
Untuk
mengetahui
dan
skripsinya yang berjudul Pembinaan
Akhlak dalam Pendidikan Luar Sekolah
mendiskripsikan cara dan usaha yang
Bagi
dilakukan guru PAI dalam menanamkan
Salsabila
aqidah Islam pada siswa kelas VIII di SMP
Kartosuro menyimpulkan bahwa sistem
Negeri 2 Polanharjo Klaten dan untuk
pembinaan akhlak dalam pendidikan
mengetahui dan mendiskripsikan faktor
luar sekolah merupakan pembaharuan
pendukung dan penghambatnya.
perkembangan dari pembinaan yang
Adapun manfaat penelitian yang
Mahasiswa
desa
UMS
di
Gonilan
memperlihatkan
Pesma
Kecamatan
kegiatan
dengan
dapat diambil dari penelitian ini adalah:
pendekatan sistem dan upaya untuk
a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan
mengajarkan pengetahuan keagamaan
dapat
menjadi
kajian
bahan
kepada mahasantri Pesma Salsabila.
pengembangan ilmu pendidikan., yaitu
Tujuan pendidikan akhlak di Pesma
sebagai
Salsabila
acuan
dalam
dan
pelaksanaan
yaitu
untuk
membentuk
pembelajaran PAI dalam penanaman
kepribadian muslim yang lebih baik
aqidah Islam.
dengan sisi diniyah yang lebih dan
b. Secara praktis,
mempersiapkan mental mahasantriwati
1. Bagi Sekolah
dapat memberikan
kontribusi positif bagi SMP Negeri 2
dalam
menjalani
kehidupan
bermasyarakat.
yaitu
untuk
2. Latifah Nur’aini (UMS, 2001) dalam
mempertahankan
prestasi
dan
skripsinya yang berjudul Peran Guru
menjadi
dalam
Polanharjo
Klaten,
evaluasi
rangka
perbaikan secara berkelanjutan.
2. Bagi
Peneliti
wawasan
dapat
mengenai
Agama
Kualitas
Islam
dalam
meningkatkan
Pendidikan
di
Desa
menambah
Pracimantoro
manajemen
menyimpulkan bahwa usaha-usaha yang
Kabupaten
Wonogiri,
dilakukan oleh guru agama Islam antara
terpuji. Dalam pelaksanaan pembinaan
lain: mengadakan pengajian yang sudah
akhlak
rata dilaksanakan di semua dusun,
kegiatan
mengadakan kelompok belajar agama
KBM, menciptakan suasana sekolah
dan program TPA serta melakukan
yang agamis, mengembangkan program
pendekatan individu terutama kepada
pendidikan Islam dan ekstra yang di
warga
dengan
dalamnya mencakup kegiatan-kegiatan
pendidikan Islam. Sedangkan peran guru
sebagai berikut: TPA Ulil Albaab,
agama
hafalan surat-surat pendek dan do’a-do’a
yang
masih
Islam
awam
dalam
meningkatkan
dilakukan
melalui
diantaranya
beberapa
pengoptimalan
kualitas pendidikan Islam antara lain:
pilihan,
a. Sebagai nara sumber, guru agama
melaksanakan amalan ibadah harian dan
merupakan tempat bertanya bagi
anggota masyarakat.
membiasakan
siswa
dalam
kegiatan kepramukaan.
Tinjauan Teoritik
b. Sebagai Pembina atau pembimbing,
1. Teori
Implementasi
Pembelajaran
guru agama mampu memberikan
Pendidikan Agama Islam
pengarahan,
nasehat-nasehat
a. Teori Implementasi
memberikan
kepercayaan
dan
kepada
Implementasi
dalam
Kamus
melakukan
Besar Bahasa Indonesia diartikan
kegiatan yang mempunyai tujuan
sebagai pelaksanaan atau penerapan.
yang baik dan dapat dipertanggung
Implementasi adalah suatu tindakan
jawabkan.
atau pelaksanaan dari sebuah rencana
masyarakat
untuk
3. Dwi Nurdiyanto (UMS, 2012) dalam
skripsinya
yang
Profesionalisme
Guru
yang sudah disusun secara matang
berjudul
dan terperinci. Implementasi biasanya
Pendidikan
dilakukan setelah perencanaaan sudah
Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak
dianggap
Siswa
dilaksanakan dan diterapkan adalah
SD
Gunungkidul,
Negeri
Natah
menyimpulkan
Nglipar
bahwa
kurikulum
siap.
Artinya
yang
yang telah dirancang/
profesionalisme guru Pendidikan Agama
didesain untuk kemudian dijalankan
Islam di SD Negeri Natah mempunyai
sepenuhnya.1
peran
yang
sangat
penting
dalam
pembinaan akhlak siswa, yaitu untuk
membentuk
peserta
didik
dalam
bermoral baik, sopan dalam berbicara,
beradab dan memiliki tingkah laku yang
1
Suharsimi Arikunto, Visionary Leadership,
Menuju Sekolah Efektif (Jakarta: Bumi Aksara,
2005), hlm. 76.
b. Pengertian Pembelajaran
dari sumber utamanya, yaitu al-
Pembelajaran merupakan sebuah
usaha
mempengaruhi
emosi,
intelektual dan spiritual seseorang
agar
mau
belajar
dengan
Qur’an dan Hadits, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan latihan.
d. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
kehendaknya
sendiri.
Kegiatan
Pendidikan Agama Islam yang
pembelajaran
harus
mampu
diselenggarakan di sekolah umum
melakukan perubahan tingkah laku.
atau
Perubahan
sebagai berikut:
yang
diharapkan
dari
pembelajaran adalah perubahan yang
lebih baik dari sebelumnya. 2
Pendidikan Islam merupakan
pendidikan
bersumber
Hadits.
yang
pada
al-Qur’an
Al-Qur’an
dan
Islami
keimanan
dan
serta akhlak mulia peserta didik
secara optimal.
2. Penanaman
nilai
ajaran
Islam
sebagai pedoman untuk mencapai
Hadits
kehidupan yang lebih baik di
dan tuntunan, sehingga kita sebagai
muslim
1. Pengembangan
fungsi
dan
mengatur segala aturan kehidupan
umat
memiliki
ketakwaan kepada Allah SWT
c. Pengertian Pendidikan Agama Islam
sistem
Madrasah
3. Penyesuaian mental peserta didik
untuk
terhadap lingkungan fisik dan
al-Qur’an
dan
sosial melalui penanaman nilai-
Islam
juga
nilai Pendidikan Agama Islam
diajarkan dan dituangkan dalam mata
yang berkaitan dengan hubungan
pelajaran Pendidikan Agama Islam. 3
sosial kemasyarakatan.
berpedoman
Hadits.
diwajibkan
dunia dan akhirat.
pada
Pendidikan
Berdasarkan pengertian di atas
4. Perbaikan
kesalahpahaman,
dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
kesalahan dan kelemahan peserta
Agama Islam adalah upaya sadar dan
didik
terencana dalam menyiapkan peserta
pemahaman
didik untuk mengenal, memahami,
agama Islam dalam kehidupan
menghayati,
sehari-hari.
mengimani,
dan
mengamalkan ajaran agama Islam
2
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini,
Belajar
dan
Pembelajaran
Membantu
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar
Nasional (Yogyakarta: Teras, 2012). hlm. 6.
3
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan
(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 1.
dalam
dan
keyakinan,
pengalaman
5. Pencegahan peserta didik dari halhal negatif, baik yang berasal dari
pengaruh budaya asing maupun
kehidupan social kemasyarakatan
yang dihadapi dalam kehidupan
1. Al-Qur’an dan al-Hadits yang
sehari-hari.4
meliputi
Adapun
Agama
tujuan
Islam
menumbuh
membaca,
Pendidikan
adalah
untuk
kembangkan
aqidah
melalui pengembangan pengetahuan,
cara
menulis,
cara
cara
menghafal,
memahami makna kandungan dan
menterjemahkannya.
2. Aqidah meliputi rukun iman, yaitu
pengamalan,
mengimani Allah, malaikat, kitab
pembiasaan serta pengalaman peserta
Allah, Nabi dan Rasul, hari kiamat
didik tentang agama Islam, sehingga
serta qodo’ dan qadar.
penghayatan,
menjadi manusia muslim yang terus
berkembang
keimanan
3. Akhlak meliputi mencontoh dan
membiasakan berperilaku terpuji
dan
ketaqwaannya kepada Allah SWT.5
e. Ruang Lingkup Pendidikan Agama
serta menghindari perilaku tercela.
4. Fiqh
meliputi
thaharah,
Islam
Materi
Pendidikan
rukun
Islam,
dan
berdo’a
dzikir
kepada Allah.
Agama
Islam (PAI) wajib diberikan di semua
5. Tarikh dan kebudayaan Islam
jenis, bentuk dan jenjang pendidikan
meliputi sejarah Nabi dan sahabat-
sekolah (SD, SMP, SMA, SMK
sahabatnya.7
dan/atau yang sederajat, karena sesuai
Agama
Islam
merupakan
penegasan UU No. 20 tahun 2003
agama yang sempurna, untuk itu kita
tentang Sistem Pendidikan Nasional
diwajibkan
bahwa PAI adalah isi kurikulum yang
berdasarkan sumber al-Qur’an dan
wajib diajarkan disetiap jenis, jalur
Hadits. Sebagaimana tertulis dalam
dan jenjang pendidikan.6
Q. S. Al-Maidah (5) ayat 3 bahwa
Adapun
ruang
lingkup
Pendidikan Agama Islam meliputi
aspek-aspek berikut ini:
4
Muhaimin,
Pengembangan
Kurikulum
Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan
Perguruan Tinggi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005), hlm. 7-8.
5
Ibid, hlm. 9.
6
Abd.
Halim
Soebahar,
Kebijakan
Pendidikan Islam: Dari Ordonasi Guru sampai UU
Sisdiknas (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),
hlm. 2.
Islam
untuk
merupakan
mempelajarinya
agama
yang
sempurna.
7
Ibid, hlm. 11.
Pada
hari
Ini
Telah
Kusempurnakan
untuk
kamu
agamamu, dan Telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.
Maka barang siapa terpaksa. Karena
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
Sesungguhnya
Allah
Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Q. S. Al-Maidah (5): 3).8
5. Keikutsertaan siswa dalam proses
pembelajaran
6. Motivasi siswa meningkat
7. Ketrampilan dan kemampuan guru
dalam menyampaikan materi
8. Kualitas hasil belajar yang dicapai
oleh siswa.9
Adapun
Meningkatkan
Pembelajaran
Mutu
Pendidikan
Agama
yang
perlu dilakukan oleh pengajar dalam
meningkatkan
Pendidikan
f. Upaya
upaya-upaya
mutu
Agama
pembelajaran
Islam
adalah
sebagai berikut:
1. Guru
Islam
menyusun
materi
dan
kurikulum pembelajaran.
Upaya dalam peningkatan mutu
2. Guru melaksanakan pengajaran
pembelajaran disesuaikan pada setiap
sesuai dengan aturan pendidikan
kurikulum dan sasaran pembelajaran,
yang berlaku dan kurikulum.
sehingga guru dituntut untuk kreatif
3. Guru
dalam mengajar supaya pembelajaran
efektif dan siswa dapat memahami
4. Guru menciptakan suasana kelas
sebaik-baiknya untuk menunjang
efektivitas
berhasilnya
pembelajaran meliputi:
5. Guru
dengan kurikulum
program
berusaha
sebagai
memperoleh
bahan
melakukan
bimbingan dan pembinaan.
program
6. Guru
pembelajaran oleh siswa
dan
hubungan
kekeluargaan
agar siswa tidak merasa takut
antara siswa dan siswa
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan
Terjemahnya (Bandung: PT Syamil Cipta Media,
2005), hlm. 81.
memelihara
professional
4. Interaksi antara guru dan siswa,
8
belajar
informasi tentang peserta didik
pembelajaran oleh guru
3. Keterlaksanaan
proses
mengajar.
1. Kesesuaian proses pembelajaran
2. Keterlaksanaan
metode
pengajaran.
pelajaran yang disampaikan.
Indikator-indikator
mengintensifkan
dalam bertanya apabila belum
9
Nana Sudjana, Penilaian Proses Belajar
Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2001), Cet. ke 3, hlm. 60
memahami
guru
pelajaran,
dapat
sehingga
menjelaskan
dan
dilaksanakan dalam kehidupan.12
b. Fungsi dan Tujuan Aqidah Islam
mengklarifikasi.
7. Guru
apa yang dibawa oleh Rasul dan
melakukan
Aqidah
evaluasi
Islam
pembelajaran untuk mengetahui
keyakinan
pemahaman
siswa
tentang
sebagai pedoman dalam menjalani
pelajaran
yang
telah
hidup. Adapun fungsi dari aqidah
disampaikan.10
kepada
merupakan
Allah
SWT
Islam adalah sebagai berikut:
1. Menuntun dan mengembangkan
2. Penanaman Aqidah Islam
dasar keTuhanan yang dimiliki
a. Pengertian Aqidah Islam
manusia dari sejak lahir.
Aqidah dari segi bahasa berarti
simpulan iman ataupun pegangan
2. Memberikan
dan
ketentraman jiwa.
yang kuat atau keyakinan yang
menjadi pegangan yang kuat. Aqidah
ketenangan
3. Memberikan pedoman hidup yang
pasti.13
dari segi istilah ialah kepercayaan
yang
Menurut Moh. Rifa’I dalam
muktamat tidak bercampur dengan
bukunya Aqidah Akhlak tujuan dari
keraguan
aqidah Islam adalah sebagai berikut:
yang pasti dan keputusan
pada
seseorang
yang
beraqidah sama.11
1. Untuk mengikhlaskan niat dan
ibadah kepada Allah SWT.
Aqidah Islam ialah kepercayaan
dan keyakinan terhadap Allah SWT
2. Membebaskan akal dan pikiran
sebagai Rabb dan illah serta beriman
dari kekacauan yang timbul dari
dengan nama-namaNya dan sifat-
kekosongan hati dan aqidah.
sifat-Nya,
juga
beriman
kepada
3. Memberikan
keyakinan
pada
malaikat, kitab-kitab, para Rasul, hari
siswa tentang hal-hal yang harus
akhirat dan beriman dengan takdir
diimani, sehingga tercermin dalam
Allah. Oleh karena itu, aqidah Islam
sikap dan tingkah laku.
ialah
keimanan
dan
keyakinan
4. Memberikan pengetahuan tentang
kemauan
terhadap Allah dan RasulNya serta
yang
kuat
untuk
mengamalkan perilaku yang baik
dan menjauhi perilaku yang buruk,
10
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan
Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 213.
11
Abd.
Halim
Soebahar,
Kebijakan
Pendidikan Islam: Dari Ordonasi Guru sampai UU
Sisdiknas, hlm. 145.
12
Ibid, hlm. 146.
Moh. Rifa’I, Aqidah Akhlak, (Semarang:
CV.Wicaksana, 2000), hlm. 6.
13
baik hubungannya dengan Allah
Sunnah), seperti alam barzah,
SWT, diri sendiri, sesama manusia
akhirat, azab kubur, tanda-tanda
maupun
kiamat, surga, neraka dan lain
dengan
lingkungan.
alam
sebagainya.15
14
d. Sumber Aqidah Islam
c. Ruang Lingkup Aqidah Islam
Sumber Aqidah Islam adalah
Ruang lingkup aqidah Islam
aspek-aspek
al-Qur’an dan al-Sunnah, yaitu segala
pembahasannya. Menurut Hasan al-
sesuatu yang wajib kita percayai
Banna ruang lingkup aqidah Islam
adalah
meliputi:
melalui al-Qur’an dan al-Sunnah. Hal
berorientasi
pada
1. Ilahiyyat,
tentang
yaitu
segala
pembahasan
sesuatu
yang
berhubungan dengan Illah (Allah),
seperti wujud Allah, nama dan
sifat Allah perbuatan Allah dan
lain sebagainya.
2. Nubuwwat,
yaitu
pembahasan
sesuatu
yang
diperoleh
ini ditegaskan dengan kalam Allah
pada Qur’an surat an-Nahl/16 ayat
89:
bawa para Rasul, mu’jizat Rasul
Artinya:
dan
kami
turunkan
kepadamu al-Kitab (Al-Quran) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yang
berserah diri (Q. S. An-Nahl (16):
89).16
Pembelajaran
Pendidikan
dan lain sebagainya.
Agama Islam berdasarkan pada al-
tentang
segala
sesuatu
yang
berhubungan dengan Nabi dan
Rasul,
termasuk
pembahasan
tentang kitab-kitab Allah yang di
3. Ruhaniyyat,
tentang
yaitu
segala
pembahasan
yang
ajaran-ajaran
alam
dalamnya. Penanaman aqidah Islam
metafisik, seperti malaikat, jin,
kepada siswa juga berorientasi pada
syaitan, roh dan lain sebagainya.
al-Qur’an dan Hadits, sebagaimana
berhubungan
4. Sam’iyyat,
sesuatu
Qur’an dan Hadits, karena semua
dengan
yaitu
pembahasan
tentang segala sesuatu yang hanya
Islam
diatur
di
telah ditegaskan dalam Q.S. An-Nahl
(16) ayat 89 di atas.
bisa diketahui oleh sam’I (dalil
naqli berupa al-Qur’an dan al-
14
Ibid, hlm. 5.
15
Sudarno Shobron dkk, Studi Islam
1Cetakan VIII, (Surakarta: LPID UMS, 2010), hlm.
7-8.
16
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan
Terjemahnya , hlm. 281.
sarana yang ada di SMP Negeri 2
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian
lapangan (field research), karena yang
Polanharjo Klaten.
b. Metode Wawancara atau Interview
diteliti adalah sesuatu yang ada di lapangan
Metode wawancara/ interview adalah
17
sebuah dialog yang dilakukan oleh
secara
langsung.
Jenis
penelitian
kualitatif deskriptif dalam penelitian ini
pewawancara
(interviewer)
dimaksudkan untuk memperoleh informasi
memperoleh
informasi
mengenai implementasi pembelajaran PAI
terwawancara (interviewee).19 Metode
dalam perannya menanamkan aqidah Islam
ini digunakan untuk memperoleh data
pada kelas VIII di SMP Negeri 2
tentang
Polanharjo Klaten.
Pendidikan
Metode Pengumpulan Data
mengadakan wawancara dengan guru
Metode
yang
digunakan
penulis
pelaksanaan
Agama
siswa kelas VIII di
ini adalah:
Polanharjo Klaten.
dari
pembelajaran
Islam,
PAI, wakil kesiswaan
untuk mengumpulkan data dalam penelitian
untuk
yaitu
dan beberapa
SMP Negeri 2
c. Metode Dokumentasi
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah memperhatikan
Dokumentasi
sesuatu dengan menggunakan mata atau
penelitian
pengamatan yang meliputi kegiatan,
dokumen yang berupa catatan laporan
pemusatan perhatian terhadap suatu
kerja, notulen rapat, catatan kasus,
objek dengan menggunakan seluruh
transkip nilai, foto dan lain sebagainya.20
panca indera.18 Metode ini digunakan
Metode
untuk
mendapatkan data
memperoleh
data-data
yang
merupakan
untuk
ini
metode
memperoleh
digunakan
data
untuk
yang diperlukan,
mudah dipahami dan diamati secara
yaitu letak geografis sekolah, sejarah
langsung,
berdirinya,
yaitu
pelaksanaan
visi
dan
misi,
sarana
pembelajaran PAI kelas VIII meliputi
prasarana, keadaan dan jumlah guru,
data
jumlah siswa, jadwal pelajaran, RPP,
tentang
metode
pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi pembelajaran,
serta keadaan gedung dan sarana pra
17
Lexy Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda, 2000), hlm. 3
18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
2008), hlm. 57.
silabus dan kegiatan harian.
Metode Analisis Data
19
Suharsimi Arikunto, Visionary Leadership,
hlm. 155.
20
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian
(Yogyakarta: Gajah Mada University, 2006), hlm.
100.
Dalam menganalisis data, penulis
Polanharjo
Klaten
dapat
diketahui
menggunakan metode kualitatif deskriptif
melalui
yang terdiri dari empat tahapan, yaitu
adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
pengumpulan data, reduksi data, display
a. Materi Pembelajaran PAI
observasi
data dan penarikan kesimpulan. Pertama,
Materi
melakukan
pengumpulan
pembelajaran
narasumber
resmi.
data
dari
dan
yang
wawancara,
diajarkan
dalam
Pendidikan
Agama
melakukan
Islam pada kelas VIII di SMP Negeri
menggolongkan,
2 Polanharjo Klaten sesuai dengan
mengarahkan, membuang yang tidak perlu
kurikulum yang berlaku. Materi yang
dan
Ketiga,
diajarkan dibagi menjadi beberapa
melakukan display data yaitu data yang
pokok bahasan, diantaranya adalah 1.
telah direduksi disajikan dalam bentuk
Materi aqidah yang meliputi iman
narasi. Keempat, data yang telah disajikan
kepada Allah dan Rasul, 2. Materi
ditarik pada kesimpulan menggunakan
Fiqih yang meliputi bahasan sholat,
metode analisis induktif.
puasa dan zakat, 3. Materi Tarikh
reduksi
data
Kedua,
yaitu
mengorganisasi
data.
Analisis induktif yaitu digunakan
(sejarah)
yang
meliputi
Ilmu
Pengetahuan
untuk membahas suatu masalah dengan
perkembangan
cara mengumpulkan data dan fakta-fakta
Masa Bani Umayyah.21
yang bersifat khusus (data lapangan) dan
b. Metode Pembelajaran PAI
peristiwa-peristiwa
hubungannya
konkrit
dengan
pokok
yang
ada
bahasan,
Metode
yang
digunakan
sangat
berpengaruh terhadap antusias siswa
kemudian ditarik menjadi kesimpulan yang
dalam
bersifat umum (sesuai dengan kerangka
Pendidikan Agama Islam, maka perlu
teoritik).
menggunakan metode bervariasi yang
HASIL
PENELITIAN
DAN
mengikuti
pembelajaran
disesuaikan dengan pokok bahasan.
PEMBAHASAN
Adapun metode pembelajaran yang
Berdasarkan observasi, dokumentasi, dan
sering digunakan adalah ceramah dan
wawancara yang penulis lakukan di SMP
diskusi.
Negeri 2 Polanharjo Klaten, adapun hasil
dilakukan divariasi dengan tanya
penelitiannya adalah sebagai berikut:
jawab dan permainan, agar siswa
1. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan
tidak
Metode
merasa
ceramah
bosan,
yang
sedangkan
Agama Islam
Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Agama
Islam
di
SMP
Negeri
2
21
Observasi dan wawancara dengan Ibu
Siti Kustontiniyah selaku guru PAI kelas VIII
tanggal 25 November 2014.
dengan
aqidah Islam pada siswa kelas VIII di
adanya presentasi dari siswa dengan
SMP Negeri 2 Polanharjo Klaten adalah
diberi tugas kelompok sebelumnya.22
sebagai berikut:
metode
c. Waktu
diskusi
divariasi
Pelaksanaan
Pembelajaran
a. Tujuan Pembelajaran PAI
PAI
Pendidikan Agama Islam merupakan
Proses belajar mengajar yang baik
pelajaran yang wajib diberikan pada
tentu menghasilkan prestasi yang
setiap jenjang pendidikan sekolah.
baik juga. Kelas VIII di SMP Negeri
Adapun tujuan dari pembelajaran
2 Polanharjo berjumlah 140 siswa
Pendidikan Agama Islam di SMP
dan dibagi menjadi 6 kelompok
Negeri 2 Polanharjo Klaten adalah
belajar
sebagai berikut:
(6
kelas).
pembelajaran
Pelaksanaan
Pendidikan
Agama
1. Memberikan pengetahuan agama
Islam (PAI) masing-masing kelas
yang bersumber dari al-Qur’an dan
memiliki 3 jam pelajaran dalam satu
Hadits
pekan.
Adapun
jadwal
pelajaran
sehingga menjadi manusia muslim
secara
rinci
terdaftar
dalam
yang paham dengan ajaran agama.
lampiran.23
2. Pengembangan
Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
di
SMP
didik,
keimanan
dan
SWT.
Menanamkan Aqidah Islam
Islam
peserta
ketaqwaan siswa kepada Allah
2. Implementasi Pembelajaran PAI dalam
Agama
kepada
Negeri
3. Menanamkan pembiasaan perilaku
baik dan menjauhi hal buruk.
2
Polanharjo sesuai dengan aturan yang
4. Memperbaiki
pola
pikir
dan
berlaku yaitu 3 jam pelajaran dalam satu
tingkah laku siswa yang salah dan
pekan. Aqidah Islam dpat tertanam
cenderung
dalam perilaku siswa apabila dalam
sehingga menjadi pribadi yang
pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
baik dan sholeh.24
Agama Islam memiliki tujuan dan
upaya-upaya
guru
dalam
mengajar.
ke
arah
negatif,
b. Upaya Guru PAI dalam Menanamkan
Aqidah Islam pada Siswa
tentang
Guru melakukan berbagai upaya agar
implementasi pembelajaran Pendidikan
siswa dapat berperilaku baik dan
Agama
mengamalkan ajaran agama dalam
Adapun
hasil
Islam
penelitian
dalam
menanamkan
kehidupan
22
23
Ibid.
Ibid.
24
Ibid.
sehari-hari.
Untuk
mengetahui upaya tersebut, telah
pendidikan
dilakukan observasi di lapangan dan
direncanakan..
wawancara dengan guru PAI kelas
VIII.
Adapun
upaya-upaya
yang
telah
4. Membantu siswa yang mengalami
kesulitan
yang
dalam
menerima
dilakukan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan memberikan
pembelajaran
untuk
bimbingan dan arahan yang baik.
pada
5. Melatih siswa untuk aktif bertanya
di
menanamkan
kelas
aqidah
Islam
siswa adalah sebagai berikut:
apabila
belum
1. Merencanakan pembelajaran dan
pelajaran.
memahami
6. Memberikan tugas-tugas latihan,
tujuan pembelajaran.
dilakukan
agar siswa dapat mandiri dan tidak
dengan menyusun RPP, silabus
bergantung sepenuhnya terhadap
pembelajaran untuk merumuskan
guru sehingga dapat belajar secara
tujuan pembelajaran, menentukan
mandiri. Hal ini dilakukan juga
topik-topik yang akan dipelajari,
untuk
mengalokasikan
siswa pada materi yang telah
Kegiatan
tersebut
waktu
serta
mengukur
pemahaman
diajarkan.
menentukan sumber-sumber yang
7. Melakukan evaluasi dalam rangka
diperlukan.
berbagai
melakukan
sehingga
belajar, sehingga hasil belajar
terwujudnya tujuan pembelajaran,
dapat diterima siswa dengan baik
yaitu dengan menentukan dan
dan
mempersiapkan materi yang akan
kehidupan sehari-hari. 25
2. Mengorganisasikan
sumber
belajar
diajarkan
sebelum
proses
pembelajaran.
3. Memotivasi
dapat
perbaikan
diamalkan
proses
dalam
Selain pembelajaran di dalam
kelas, guru Pendidikan Agama Islam
siswa
dengan
juga berupaya mendisiplinkan siswa
pembelajaran
dengan menerapkan ibadah dalam
dengan baik dan menarik, yaitu
kehidupan sehari-hari, upaya tersebut
dengan menciptakan lingkungan
diantaranya:
belajar
1. Guru mengkoordinir shalat dhuhur
menyampaikan
yang
nyaman
dan
berjama’ah di sekolah.
menyenangkan untuk mewujudkan
lingkungan
pembelajaran
yang
kondusif demi tercapainya tujuan
25
Ibid.
c. Menyapa guru dan berjabat
2. Guru mengkoordinir siswa untuk
melakukan
shalat
dhuha
tangan ketika berangkat dan
pada
pulang sekolah.27
waktu istirahat.
3. Memberi
tugas
kepada
siswa
2. Perilaku terhadap sesama Teman
a. Saling membantu apabila ada
untuk menghafalkan surat-surat
teman
pendek.
belum
memahami
materi.
4. Mengajarkan siswa untuk selalu
hidup bersih dengan membiasakan
b. Membentuk kelompok belajar.
membuang
c. Menjenguk teman yang sedang
tempatnya.
sampah
pada
26
sakit.
c. Perilaku Siswa dalam Lingkungan
d. Saling memberi pinjaman alat
Sekolah
tulis apabila ada yang tidak
Pembelajaran
membawa.28
Pendidikan
Agama Islam diharapkan mampu
3. Perilaku terhadap Lingkungan
menanamkan aqidah Islam yang baik
a. Menjaga kebersihan lingkungan
kepada siswa, sehingga tercermin
dengan
dengan perilaku yang baik dalam
pada tempatnya.
kehidupan
sehari-hari.
Adapun
membuang
b. Membersihkan
sampah
kelas
sesuai
beberapa perilaku yang dilakukan
dengan jadwal piket yang sudah
siswa di dalam lingkungan sekolah
dibentuk.
adalah:
c. Menghias ruang kelas sehingga
1. Perilaku terhadap Guru
dalam
a. Memperhatikan penjelasan dari
pembelajaran
guru dengan sungguh-sungguh.
yang
difasilitasi
dari
sekolah.
3. Faktor Pendukung dan Penghambat
tersebut, apabila tidak bisa
Implementasi Pembelajaran PAI
mereka
Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
membuat
kelompok
belajar dan menyelesaikannya
Agama
Islam
bersama dengan teman.
27
Ibid.
Ibid.
29
Ibid.
28
26
telah
29
sekolah dan pekerjaan rumah,
tugas
merasa
d. Merawat tanaman dan bunga
dengan baik. Apabila ada tugas
mengerjakan
tidak
bosan.
b. Mengerjakan tugas dari guru
siswa
pelaksanaan
Ibid.
di
SMP
Negeri
2
Polanharjo
Klaten
tentunya
untuk menjelaskan materi yang
tidak
disampaikan.31
terlepas dari adanya faktor pendukung
dan
penghambat.
Adapun
faktor
KESIMPULAN
penghambat
Berdasarkan data dan analisis yang telah
implementasi pembelajaran PAI adalah
dipaparkan pada bab sebelumnya, maka
sebagai berikut:
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Faktor Pendukung
1. Implementasi pembelajaran Pendidikan
pendukung
dan
1. Kerjasama antar guru baik dan
saling membantu satu sama lain.
2. Keadaan lingkungan dan suasana
kelas
yang
kondusif
melaksanakan
di
SMP
Negeri
2
Polanharjo Klaten berlangsung dengan
efektif,
yaitu
dengan
beberapa
cara
upaya
guru
melakukan
proses
pelaksanaan pembelajaran, diantaranya
dalam
meliputi:
pelajaran
mendukung,
a. Perencanaan,
yaitu
menyusun
sehingga tidak ada kelas yang
perangkat pembelajaran diantaranya
jadwalnya sama.
menyusun RPP, silabus, dan sumber
4. Jadwal sholat mendukung, yaitu
materi.
sholat dhuha pada jam istirahat
b. Pengorganisasian, yaitu menentukan
pertama dan shalat dhuhur pada
dan mempersiapkan materi yang akan
jam istirahat kedua.30
diajarkan
sebelum
proses
pembelajaran.
b. Faktor Penghambat
1. Kurangnya sarana pembelajaran
c. Pelaksanaan
perencanaan,
yaitu
yaitu buku panduan belum ada,
dengan guru menyampaikan materi
sehingga
sesuai
guru
harus
mencari
dengan
perencanaan
materi sendiri yang sesuai dengan
pembelajaran,
kurikulum.
kepada siswa dan memberi tugas-
2. Latar
belakang
siswa
yang
berbeda-beda sehingga guru sulit
mengkoordinasi siswa.
3. Siswa tidak bisa bahasa Arab dan
belum mampu membaca al-Qur’an
dengan baik, sehingga guru sulit
30
Islam
untuk
pembelajaran.
3. Jadwal
Agama
Ibid.
memberi
motivasi
tugas latihan soal.
d. Evaluasi
pembelajaran
untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap pelajaran.
2. Faktor
pendukung
pelaksanaan
pembelajaran PAI dalam menanamkan
31
Ibid.
aqidah Islam pada siswa kelas VIII di
SMP Negeri 2 Polanharjo antara lain:
a. Kerjasama antar guru baik dan saling
membantu satu sama lain.
yang
kondusif
untuk
melaksanakan proses pembelajaran.
c. Jadwal
sehingga
pelajaran
mendukung,
tidak
kelas
pembinaan kepada anggota sekolah,
mengawasi
pembelajaran,
kegiatan
sehingga
tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.
b. Adanya
fasilitas
dan
media
yang
pembelajaran yang rusak, hendaknya
jadwalnya sama, dan jadwal sholat
memperbaiki dan melengkapi kualitas
mendukung, yaitu sholat dhuha pada
sarana pra sarana untuk menunjang
jam istirahat pertama dan shalat
kegiatan
dhuhur pada jam istirahat kedua.
meningkatkan
3. Faktor
ada
a. Hendaknya selalu memberi arahan,
dan
b. Keadaan lingkungan dan suasana
kelas
1. Kepala Sekolah
Penghambat
pelaksanaan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam
pembelajaran
mutu
dan
pendidikan
sekolah
2. Guru
PAI dalam menanamkan aqidah Islam
a. Lebih kreatif dan inovatif dalam
pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2
menerapkan metode pembelajaran,
Polanharjo antara lain:
sehingga
a. Kurangnya sarana pembelajaran yaitu
tertarik dan merasa senang untk
buku panduan belum ada, sehingga
guru harus mencari materi sendiri
yang sesuai dengan kurikulum,
beda
sehingga
guru
sulit
mengkoordinasi.
membuat
siswa
belajar Pendidikan Agama Islam.
b. Lebih sabar dan selalu optimis dalam
memberi
b. Latar belakang siswa yang berbeda-
dapat
arahan
kepada
siswa,
sehingga siswa semakin berkembang
dan memiliki wawasan yang luas.
3. Siswa
c. Siswa belum menguasai bahasa Arab
Hendaknya memiliki semangat yang
dan belum mampu membaca al-
tinggi dalam belajar serta membiasakan
Qur’an dengan baik, sehingga guru
perilaku baik dan menjauhi hal yang
sulit untuk menjelaskan materi yang
buruk, sehingga menjadi manusia yang
disampaikan.
berprestasi, baik dari segi akademik
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis
memberikan saran-saran untuk dijadikan
bahan pertimbangan, diantaranya:
maupun tingkah laku.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2005. Visionary Leadership, Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi
Aksara.
________________. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Azwar, Saifudin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: PT Syamil Cipta
Media.
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Moleong, Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah
dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini. 2010. Belajar dan Pembelajaran Membantu
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional. Yogyakarta: Teras.
Rifa’I, Moh. 2000. Aqidah Akhlak. Semarang: CV. Wicaksana.
Sagala, Syaiful. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.
Soebahar, Abddul Halim. 2013.Kebijakan Pendidikan Islam: Dari Ordonasi Guru sampai
UU Sisdiknas. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudarno Shobron dkk. 2010. Studi Islam 1Cetakan VIII. Surakarta: LPID UMS.
Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
Sukandarrumidi. 2006. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University.
VIII DI SMP NEGERI 2 POLANHARJO KLATEN TAHUN PELAJARAN
2014/2015
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh :
THOYIBIN MUSTAQIM
NIM: G 000 100 033
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4380
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK
Implementasi Pendidikan Agama Islam merupakan suatu pelaksanaan
pembelajaran dengan usaha untuk menanamkan aqidah kepada anak didik sebagai
generasi Islam untuk memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaran Islam, serta
bersedia mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Polanharjo dapat
dikatakan berlangsung dengan baik, karena guru melakukan perencanaan pembelajaran,
pengorganisasian dan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah penelitian, yaitu (1)
Bagaimana cara guru mengimplementasikan pembelajaran PAI dalam menanamkan
aqidah pada siswa dan (2) Apa faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam
implementasi pembelajaran PAI. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mendiskripsikan cara dan usaha yang dilakukan guru PAI dalam menanamkan aqidah
Islam pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Polanharjo Klaten serta faktor pendukung
dan penghambatnya.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan jenis pendekatan kualitatif, yakni penelitian yang ditujukan untuk
mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, sikap, persepsi, pemikiran
orang secara individual maupun kelompok. Metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan teknik
analisis data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif.
Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa
implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII di SMP Negeri 2
Polanharjo Klaten dilaksanakan dengan baik, yaitu guru melakukan perencanaan
pembelajaran dengan membuat perangkat belajar seperti RPP, silabus dan materi,
kemudian melakukan pengorganisasian dan pelaksanaan pembelajaran sesuai pada
perencanaannya serta mengevaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
materi. Selain itu guru juga mengkoordinasi shalat berjama’ah yaitu kegiatan diluar
pembelajaran untuk membiasakan siswa melaksanakan ibadah. Adapun faktor
pendukung implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII di SMP
Negeri 2 Polanharjo Klaten yaitu kerjasama antar guru baik, keadaan lingkungan belajar
kondusif untuk melaksanakan proses pembelajaran, jadwal pelajaran dan jadwal sholat
mendukung, sedangkan faktor penghambatnya yaitu belum adanya buku pedoman,
sehingga guru harus mencari materi sendiri, latar belakang siswa yang berbeda-beda
sehingga guru sulit mengkoordinasi, dan siswa belum menguasai bahasa Arab dan
belum mampu membaca al-Qur’an dengan baik, sehingga guru sulit untuk menjelaskan
materi yang disampaikan
Kata Kunci: Implementasi, Pendidikan Agama Islam, Aqidah Islam.
kepada siswa. Metode pembelajaran yang
PENDAHULUAN
digunakan
Latar Belakang Masalah
Implementasi Pendidikan Agama
Islam merupakan suatu usaha penanaman
aqidah Islam kepada anak didik sebagai
generasi
Islam
untuk
memahami,
menghayati, meyakini kebenaran ajaran
Islam, serta bersedia mengamalkan nilainilai ajaran Islam setiap waktu, kapanpun
dan dimanapun berada.
Pendidikan
Agama
Islam
merupakan pelajaran yang mengajarkan
tentang nilai-nilai agama, baik dari segi
teori maupun praktik. Berdasarkan teori,
siswa diharapkan mampu memahami dasardasar ajaran agama yang berlandaskan alQur’an
dan
praktiknya
Hadits,
siswa
kemudian
diharapkan
dari
mampu
mengaplikasikan teori dalam kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran PAI di SMP
Negeri 2 Polanharjo merupakan upaya
penanaman
aqidah
dan
pembentukan
akhlak siswa agar menjadi pribadi yang
lebih baik.
Visi SMP Negeri 2 Polanharjo
Klaten adalah Berprestasi dan santun dalam
perilaku berdasarkan Imtaq, oleh karena itu
Implementasi
pembelajaran
Pendidikan
Agama Islam harus diterapkan dengan baik
agar dapat menanamkan aqidah Islam
guru
dapat
mempengaruhi
ketertarikan siswa terhadap pelajaran, oleh
karena
itu
dalam
implementasi
pembelajaran PAI guru diharapkan mampu
mengajar dengan kreatif dan inovatif,
sehingga siswa dapat memahami nilai-nilai
ajaran agama dan terbentuklah aqidah yang
baik.
Upaya
penanaman
aqidah
berorientasi pada pembelajaran Pendidikan
Agama Islam yang lebih menekankan pada
penggalian
karakteristik
peserta
didik,
terutama dalam hal pendekatan metode dan
teknik
yang
dikembangkannya.
Oleh
karena itu, implementasi pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2
polanharjo
diharapkan
mampu
menanamkan aqidah Islam dan membentuk
karakter yang baik pada siswa.
Berdasarkan
penulis
tertarik
fenomena
untuk
di
atas
meneliti
dan
membahas dalam penulisan skripsi dengan
judul
“Implementasi
Pendidikan
Agama
Pembelajaran
Islam
dalam
Penanaman Aqidah Islam Kelas VIII di
Smp Negeri 2 Polanharjo Klaten Tahun
Pelajaran 2014/2015”.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana cara guru
mengimplementasikan Pendidikan Agama
Pendidikan Agama Islam sehingga
Islam dalam menanamkan aqidah Islam
dapat digunakan sebagai bekal ke
pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2
depan nantinya jika berkecimpung
Polanharjo
dalam dunia pendidikan.
Klaten
dan
apa
faktor
pendukung dan penghambat yang dihadapi
guru Pendidikan Agama Islam dalam
Tinjauan Pustaka
Beberapa
penelitian
yang
penanaman aqidah Islam kelas VIII di SMP
berhubungan dengan masalah yang penulis
Negeri 2 Polanharjo Klaten?
angkat antara lain:
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Arum Kurnia (UMS, 2004) dalam
Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah
untuk
Untuk
mengetahui
dan
skripsinya yang berjudul Pembinaan
Akhlak dalam Pendidikan Luar Sekolah
mendiskripsikan cara dan usaha yang
Bagi
dilakukan guru PAI dalam menanamkan
Salsabila
aqidah Islam pada siswa kelas VIII di SMP
Kartosuro menyimpulkan bahwa sistem
Negeri 2 Polanharjo Klaten dan untuk
pembinaan akhlak dalam pendidikan
mengetahui dan mendiskripsikan faktor
luar sekolah merupakan pembaharuan
pendukung dan penghambatnya.
perkembangan dari pembinaan yang
Adapun manfaat penelitian yang
Mahasiswa
desa
UMS
di
Gonilan
memperlihatkan
Pesma
Kecamatan
kegiatan
dengan
dapat diambil dari penelitian ini adalah:
pendekatan sistem dan upaya untuk
a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan
mengajarkan pengetahuan keagamaan
dapat
menjadi
kajian
bahan
kepada mahasantri Pesma Salsabila.
pengembangan ilmu pendidikan., yaitu
Tujuan pendidikan akhlak di Pesma
sebagai
Salsabila
acuan
dalam
dan
pelaksanaan
yaitu
untuk
membentuk
pembelajaran PAI dalam penanaman
kepribadian muslim yang lebih baik
aqidah Islam.
dengan sisi diniyah yang lebih dan
b. Secara praktis,
mempersiapkan mental mahasantriwati
1. Bagi Sekolah
dapat memberikan
kontribusi positif bagi SMP Negeri 2
dalam
menjalani
kehidupan
bermasyarakat.
yaitu
untuk
2. Latifah Nur’aini (UMS, 2001) dalam
mempertahankan
prestasi
dan
skripsinya yang berjudul Peran Guru
menjadi
dalam
Polanharjo
Klaten,
evaluasi
rangka
perbaikan secara berkelanjutan.
2. Bagi
Peneliti
wawasan
dapat
mengenai
Agama
Kualitas
Islam
dalam
meningkatkan
Pendidikan
di
Desa
menambah
Pracimantoro
manajemen
menyimpulkan bahwa usaha-usaha yang
Kabupaten
Wonogiri,
dilakukan oleh guru agama Islam antara
terpuji. Dalam pelaksanaan pembinaan
lain: mengadakan pengajian yang sudah
akhlak
rata dilaksanakan di semua dusun,
kegiatan
mengadakan kelompok belajar agama
KBM, menciptakan suasana sekolah
dan program TPA serta melakukan
yang agamis, mengembangkan program
pendekatan individu terutama kepada
pendidikan Islam dan ekstra yang di
warga
dengan
dalamnya mencakup kegiatan-kegiatan
pendidikan Islam. Sedangkan peran guru
sebagai berikut: TPA Ulil Albaab,
agama
hafalan surat-surat pendek dan do’a-do’a
yang
masih
Islam
awam
dalam
meningkatkan
dilakukan
melalui
diantaranya
beberapa
pengoptimalan
kualitas pendidikan Islam antara lain:
pilihan,
a. Sebagai nara sumber, guru agama
melaksanakan amalan ibadah harian dan
merupakan tempat bertanya bagi
anggota masyarakat.
membiasakan
siswa
dalam
kegiatan kepramukaan.
Tinjauan Teoritik
b. Sebagai Pembina atau pembimbing,
1. Teori
Implementasi
Pembelajaran
guru agama mampu memberikan
Pendidikan Agama Islam
pengarahan,
nasehat-nasehat
a. Teori Implementasi
memberikan
kepercayaan
dan
kepada
Implementasi
dalam
Kamus
melakukan
Besar Bahasa Indonesia diartikan
kegiatan yang mempunyai tujuan
sebagai pelaksanaan atau penerapan.
yang baik dan dapat dipertanggung
Implementasi adalah suatu tindakan
jawabkan.
atau pelaksanaan dari sebuah rencana
masyarakat
untuk
3. Dwi Nurdiyanto (UMS, 2012) dalam
skripsinya
yang
Profesionalisme
Guru
yang sudah disusun secara matang
berjudul
dan terperinci. Implementasi biasanya
Pendidikan
dilakukan setelah perencanaaan sudah
Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak
dianggap
Siswa
dilaksanakan dan diterapkan adalah
SD
Gunungkidul,
Negeri
Natah
menyimpulkan
Nglipar
bahwa
kurikulum
siap.
Artinya
yang
yang telah dirancang/
profesionalisme guru Pendidikan Agama
didesain untuk kemudian dijalankan
Islam di SD Negeri Natah mempunyai
sepenuhnya.1
peran
yang
sangat
penting
dalam
pembinaan akhlak siswa, yaitu untuk
membentuk
peserta
didik
dalam
bermoral baik, sopan dalam berbicara,
beradab dan memiliki tingkah laku yang
1
Suharsimi Arikunto, Visionary Leadership,
Menuju Sekolah Efektif (Jakarta: Bumi Aksara,
2005), hlm. 76.
b. Pengertian Pembelajaran
dari sumber utamanya, yaitu al-
Pembelajaran merupakan sebuah
usaha
mempengaruhi
emosi,
intelektual dan spiritual seseorang
agar
mau
belajar
dengan
Qur’an dan Hadits, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan latihan.
d. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
kehendaknya
sendiri.
Kegiatan
Pendidikan Agama Islam yang
pembelajaran
harus
mampu
diselenggarakan di sekolah umum
melakukan perubahan tingkah laku.
atau
Perubahan
sebagai berikut:
yang
diharapkan
dari
pembelajaran adalah perubahan yang
lebih baik dari sebelumnya. 2
Pendidikan Islam merupakan
pendidikan
bersumber
Hadits.
yang
pada
al-Qur’an
Al-Qur’an
dan
Islami
keimanan
dan
serta akhlak mulia peserta didik
secara optimal.
2. Penanaman
nilai
ajaran
Islam
sebagai pedoman untuk mencapai
Hadits
kehidupan yang lebih baik di
dan tuntunan, sehingga kita sebagai
muslim
1. Pengembangan
fungsi
dan
mengatur segala aturan kehidupan
umat
memiliki
ketakwaan kepada Allah SWT
c. Pengertian Pendidikan Agama Islam
sistem
Madrasah
3. Penyesuaian mental peserta didik
untuk
terhadap lingkungan fisik dan
al-Qur’an
dan
sosial melalui penanaman nilai-
Islam
juga
nilai Pendidikan Agama Islam
diajarkan dan dituangkan dalam mata
yang berkaitan dengan hubungan
pelajaran Pendidikan Agama Islam. 3
sosial kemasyarakatan.
berpedoman
Hadits.
diwajibkan
dunia dan akhirat.
pada
Pendidikan
Berdasarkan pengertian di atas
4. Perbaikan
kesalahpahaman,
dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
kesalahan dan kelemahan peserta
Agama Islam adalah upaya sadar dan
didik
terencana dalam menyiapkan peserta
pemahaman
didik untuk mengenal, memahami,
agama Islam dalam kehidupan
menghayati,
sehari-hari.
mengimani,
dan
mengamalkan ajaran agama Islam
2
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini,
Belajar
dan
Pembelajaran
Membantu
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar
Nasional (Yogyakarta: Teras, 2012). hlm. 6.
3
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan
(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 1.
dalam
dan
keyakinan,
pengalaman
5. Pencegahan peserta didik dari halhal negatif, baik yang berasal dari
pengaruh budaya asing maupun
kehidupan social kemasyarakatan
yang dihadapi dalam kehidupan
1. Al-Qur’an dan al-Hadits yang
sehari-hari.4
meliputi
Adapun
Agama
tujuan
Islam
menumbuh
membaca,
Pendidikan
adalah
untuk
kembangkan
aqidah
melalui pengembangan pengetahuan,
cara
menulis,
cara
cara
menghafal,
memahami makna kandungan dan
menterjemahkannya.
2. Aqidah meliputi rukun iman, yaitu
pengamalan,
mengimani Allah, malaikat, kitab
pembiasaan serta pengalaman peserta
Allah, Nabi dan Rasul, hari kiamat
didik tentang agama Islam, sehingga
serta qodo’ dan qadar.
penghayatan,
menjadi manusia muslim yang terus
berkembang
keimanan
3. Akhlak meliputi mencontoh dan
membiasakan berperilaku terpuji
dan
ketaqwaannya kepada Allah SWT.5
e. Ruang Lingkup Pendidikan Agama
serta menghindari perilaku tercela.
4. Fiqh
meliputi
thaharah,
Islam
Materi
Pendidikan
rukun
Islam,
dan
berdo’a
dzikir
kepada Allah.
Agama
Islam (PAI) wajib diberikan di semua
5. Tarikh dan kebudayaan Islam
jenis, bentuk dan jenjang pendidikan
meliputi sejarah Nabi dan sahabat-
sekolah (SD, SMP, SMA, SMK
sahabatnya.7
dan/atau yang sederajat, karena sesuai
Agama
Islam
merupakan
penegasan UU No. 20 tahun 2003
agama yang sempurna, untuk itu kita
tentang Sistem Pendidikan Nasional
diwajibkan
bahwa PAI adalah isi kurikulum yang
berdasarkan sumber al-Qur’an dan
wajib diajarkan disetiap jenis, jalur
Hadits. Sebagaimana tertulis dalam
dan jenjang pendidikan.6
Q. S. Al-Maidah (5) ayat 3 bahwa
Adapun
ruang
lingkup
Pendidikan Agama Islam meliputi
aspek-aspek berikut ini:
4
Muhaimin,
Pengembangan
Kurikulum
Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan
Perguruan Tinggi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005), hlm. 7-8.
5
Ibid, hlm. 9.
6
Abd.
Halim
Soebahar,
Kebijakan
Pendidikan Islam: Dari Ordonasi Guru sampai UU
Sisdiknas (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),
hlm. 2.
Islam
untuk
merupakan
mempelajarinya
agama
yang
sempurna.
7
Ibid, hlm. 11.
Pada
hari
Ini
Telah
Kusempurnakan
untuk
kamu
agamamu, dan Telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.
Maka barang siapa terpaksa. Karena
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
Sesungguhnya
Allah
Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Q. S. Al-Maidah (5): 3).8
5. Keikutsertaan siswa dalam proses
pembelajaran
6. Motivasi siswa meningkat
7. Ketrampilan dan kemampuan guru
dalam menyampaikan materi
8. Kualitas hasil belajar yang dicapai
oleh siswa.9
Adapun
Meningkatkan
Pembelajaran
Mutu
Pendidikan
Agama
yang
perlu dilakukan oleh pengajar dalam
meningkatkan
Pendidikan
f. Upaya
upaya-upaya
mutu
Agama
pembelajaran
Islam
adalah
sebagai berikut:
1. Guru
Islam
menyusun
materi
dan
kurikulum pembelajaran.
Upaya dalam peningkatan mutu
2. Guru melaksanakan pengajaran
pembelajaran disesuaikan pada setiap
sesuai dengan aturan pendidikan
kurikulum dan sasaran pembelajaran,
yang berlaku dan kurikulum.
sehingga guru dituntut untuk kreatif
3. Guru
dalam mengajar supaya pembelajaran
efektif dan siswa dapat memahami
4. Guru menciptakan suasana kelas
sebaik-baiknya untuk menunjang
efektivitas
berhasilnya
pembelajaran meliputi:
5. Guru
dengan kurikulum
program
berusaha
sebagai
memperoleh
bahan
melakukan
bimbingan dan pembinaan.
program
6. Guru
pembelajaran oleh siswa
dan
hubungan
kekeluargaan
agar siswa tidak merasa takut
antara siswa dan siswa
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan
Terjemahnya (Bandung: PT Syamil Cipta Media,
2005), hlm. 81.
memelihara
professional
4. Interaksi antara guru dan siswa,
8
belajar
informasi tentang peserta didik
pembelajaran oleh guru
3. Keterlaksanaan
proses
mengajar.
1. Kesesuaian proses pembelajaran
2. Keterlaksanaan
metode
pengajaran.
pelajaran yang disampaikan.
Indikator-indikator
mengintensifkan
dalam bertanya apabila belum
9
Nana Sudjana, Penilaian Proses Belajar
Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2001), Cet. ke 3, hlm. 60
memahami
guru
pelajaran,
dapat
sehingga
menjelaskan
dan
dilaksanakan dalam kehidupan.12
b. Fungsi dan Tujuan Aqidah Islam
mengklarifikasi.
7. Guru
apa yang dibawa oleh Rasul dan
melakukan
Aqidah
evaluasi
Islam
pembelajaran untuk mengetahui
keyakinan
pemahaman
siswa
tentang
sebagai pedoman dalam menjalani
pelajaran
yang
telah
hidup. Adapun fungsi dari aqidah
disampaikan.10
kepada
merupakan
Allah
SWT
Islam adalah sebagai berikut:
1. Menuntun dan mengembangkan
2. Penanaman Aqidah Islam
dasar keTuhanan yang dimiliki
a. Pengertian Aqidah Islam
manusia dari sejak lahir.
Aqidah dari segi bahasa berarti
simpulan iman ataupun pegangan
2. Memberikan
dan
ketentraman jiwa.
yang kuat atau keyakinan yang
menjadi pegangan yang kuat. Aqidah
ketenangan
3. Memberikan pedoman hidup yang
pasti.13
dari segi istilah ialah kepercayaan
yang
Menurut Moh. Rifa’I dalam
muktamat tidak bercampur dengan
bukunya Aqidah Akhlak tujuan dari
keraguan
aqidah Islam adalah sebagai berikut:
yang pasti dan keputusan
pada
seseorang
yang
beraqidah sama.11
1. Untuk mengikhlaskan niat dan
ibadah kepada Allah SWT.
Aqidah Islam ialah kepercayaan
dan keyakinan terhadap Allah SWT
2. Membebaskan akal dan pikiran
sebagai Rabb dan illah serta beriman
dari kekacauan yang timbul dari
dengan nama-namaNya dan sifat-
kekosongan hati dan aqidah.
sifat-Nya,
juga
beriman
kepada
3. Memberikan
keyakinan
pada
malaikat, kitab-kitab, para Rasul, hari
siswa tentang hal-hal yang harus
akhirat dan beriman dengan takdir
diimani, sehingga tercermin dalam
Allah. Oleh karena itu, aqidah Islam
sikap dan tingkah laku.
ialah
keimanan
dan
keyakinan
4. Memberikan pengetahuan tentang
kemauan
terhadap Allah dan RasulNya serta
yang
kuat
untuk
mengamalkan perilaku yang baik
dan menjauhi perilaku yang buruk,
10
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan
Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 213.
11
Abd.
Halim
Soebahar,
Kebijakan
Pendidikan Islam: Dari Ordonasi Guru sampai UU
Sisdiknas, hlm. 145.
12
Ibid, hlm. 146.
Moh. Rifa’I, Aqidah Akhlak, (Semarang:
CV.Wicaksana, 2000), hlm. 6.
13
baik hubungannya dengan Allah
Sunnah), seperti alam barzah,
SWT, diri sendiri, sesama manusia
akhirat, azab kubur, tanda-tanda
maupun
kiamat, surga, neraka dan lain
dengan
lingkungan.
alam
sebagainya.15
14
d. Sumber Aqidah Islam
c. Ruang Lingkup Aqidah Islam
Sumber Aqidah Islam adalah
Ruang lingkup aqidah Islam
aspek-aspek
al-Qur’an dan al-Sunnah, yaitu segala
pembahasannya. Menurut Hasan al-
sesuatu yang wajib kita percayai
Banna ruang lingkup aqidah Islam
adalah
meliputi:
melalui al-Qur’an dan al-Sunnah. Hal
berorientasi
pada
1. Ilahiyyat,
tentang
yaitu
segala
pembahasan
sesuatu
yang
berhubungan dengan Illah (Allah),
seperti wujud Allah, nama dan
sifat Allah perbuatan Allah dan
lain sebagainya.
2. Nubuwwat,
yaitu
pembahasan
sesuatu
yang
diperoleh
ini ditegaskan dengan kalam Allah
pada Qur’an surat an-Nahl/16 ayat
89:
bawa para Rasul, mu’jizat Rasul
Artinya:
dan
kami
turunkan
kepadamu al-Kitab (Al-Quran) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yang
berserah diri (Q. S. An-Nahl (16):
89).16
Pembelajaran
Pendidikan
dan lain sebagainya.
Agama Islam berdasarkan pada al-
tentang
segala
sesuatu
yang
berhubungan dengan Nabi dan
Rasul,
termasuk
pembahasan
tentang kitab-kitab Allah yang di
3. Ruhaniyyat,
tentang
yaitu
segala
pembahasan
yang
ajaran-ajaran
alam
dalamnya. Penanaman aqidah Islam
metafisik, seperti malaikat, jin,
kepada siswa juga berorientasi pada
syaitan, roh dan lain sebagainya.
al-Qur’an dan Hadits, sebagaimana
berhubungan
4. Sam’iyyat,
sesuatu
Qur’an dan Hadits, karena semua
dengan
yaitu
pembahasan
tentang segala sesuatu yang hanya
Islam
diatur
di
telah ditegaskan dalam Q.S. An-Nahl
(16) ayat 89 di atas.
bisa diketahui oleh sam’I (dalil
naqli berupa al-Qur’an dan al-
14
Ibid, hlm. 5.
15
Sudarno Shobron dkk, Studi Islam
1Cetakan VIII, (Surakarta: LPID UMS, 2010), hlm.
7-8.
16
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan
Terjemahnya , hlm. 281.
sarana yang ada di SMP Negeri 2
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian
lapangan (field research), karena yang
Polanharjo Klaten.
b. Metode Wawancara atau Interview
diteliti adalah sesuatu yang ada di lapangan
Metode wawancara/ interview adalah
17
sebuah dialog yang dilakukan oleh
secara
langsung.
Jenis
penelitian
kualitatif deskriptif dalam penelitian ini
pewawancara
(interviewer)
dimaksudkan untuk memperoleh informasi
memperoleh
informasi
mengenai implementasi pembelajaran PAI
terwawancara (interviewee).19 Metode
dalam perannya menanamkan aqidah Islam
ini digunakan untuk memperoleh data
pada kelas VIII di SMP Negeri 2
tentang
Polanharjo Klaten.
Pendidikan
Metode Pengumpulan Data
mengadakan wawancara dengan guru
Metode
yang
digunakan
penulis
pelaksanaan
Agama
siswa kelas VIII di
ini adalah:
Polanharjo Klaten.
dari
pembelajaran
Islam,
PAI, wakil kesiswaan
untuk mengumpulkan data dalam penelitian
untuk
yaitu
dan beberapa
SMP Negeri 2
c. Metode Dokumentasi
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah memperhatikan
Dokumentasi
sesuatu dengan menggunakan mata atau
penelitian
pengamatan yang meliputi kegiatan,
dokumen yang berupa catatan laporan
pemusatan perhatian terhadap suatu
kerja, notulen rapat, catatan kasus,
objek dengan menggunakan seluruh
transkip nilai, foto dan lain sebagainya.20
panca indera.18 Metode ini digunakan
Metode
untuk
mendapatkan data
memperoleh
data-data
yang
merupakan
untuk
ini
metode
memperoleh
digunakan
data
untuk
yang diperlukan,
mudah dipahami dan diamati secara
yaitu letak geografis sekolah, sejarah
langsung,
berdirinya,
yaitu
pelaksanaan
visi
dan
misi,
sarana
pembelajaran PAI kelas VIII meliputi
prasarana, keadaan dan jumlah guru,
data
jumlah siswa, jadwal pelajaran, RPP,
tentang
metode
pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi pembelajaran,
serta keadaan gedung dan sarana pra
17
Lexy Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda, 2000), hlm. 3
18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
2008), hlm. 57.
silabus dan kegiatan harian.
Metode Analisis Data
19
Suharsimi Arikunto, Visionary Leadership,
hlm. 155.
20
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian
(Yogyakarta: Gajah Mada University, 2006), hlm.
100.
Dalam menganalisis data, penulis
Polanharjo
Klaten
dapat
diketahui
menggunakan metode kualitatif deskriptif
melalui
yang terdiri dari empat tahapan, yaitu
adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
pengumpulan data, reduksi data, display
a. Materi Pembelajaran PAI
observasi
data dan penarikan kesimpulan. Pertama,
Materi
melakukan
pengumpulan
pembelajaran
narasumber
resmi.
data
dari
dan
yang
wawancara,
diajarkan
dalam
Pendidikan
Agama
melakukan
Islam pada kelas VIII di SMP Negeri
menggolongkan,
2 Polanharjo Klaten sesuai dengan
mengarahkan, membuang yang tidak perlu
kurikulum yang berlaku. Materi yang
dan
Ketiga,
diajarkan dibagi menjadi beberapa
melakukan display data yaitu data yang
pokok bahasan, diantaranya adalah 1.
telah direduksi disajikan dalam bentuk
Materi aqidah yang meliputi iman
narasi. Keempat, data yang telah disajikan
kepada Allah dan Rasul, 2. Materi
ditarik pada kesimpulan menggunakan
Fiqih yang meliputi bahasan sholat,
metode analisis induktif.
puasa dan zakat, 3. Materi Tarikh
reduksi
data
Kedua,
yaitu
mengorganisasi
data.
Analisis induktif yaitu digunakan
(sejarah)
yang
meliputi
Ilmu
Pengetahuan
untuk membahas suatu masalah dengan
perkembangan
cara mengumpulkan data dan fakta-fakta
Masa Bani Umayyah.21
yang bersifat khusus (data lapangan) dan
b. Metode Pembelajaran PAI
peristiwa-peristiwa
hubungannya
konkrit
dengan
pokok
yang
ada
bahasan,
Metode
yang
digunakan
sangat
berpengaruh terhadap antusias siswa
kemudian ditarik menjadi kesimpulan yang
dalam
bersifat umum (sesuai dengan kerangka
Pendidikan Agama Islam, maka perlu
teoritik).
menggunakan metode bervariasi yang
HASIL
PENELITIAN
DAN
mengikuti
pembelajaran
disesuaikan dengan pokok bahasan.
PEMBAHASAN
Adapun metode pembelajaran yang
Berdasarkan observasi, dokumentasi, dan
sering digunakan adalah ceramah dan
wawancara yang penulis lakukan di SMP
diskusi.
Negeri 2 Polanharjo Klaten, adapun hasil
dilakukan divariasi dengan tanya
penelitiannya adalah sebagai berikut:
jawab dan permainan, agar siswa
1. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan
tidak
Metode
merasa
ceramah
bosan,
yang
sedangkan
Agama Islam
Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Agama
Islam
di
SMP
Negeri
2
21
Observasi dan wawancara dengan Ibu
Siti Kustontiniyah selaku guru PAI kelas VIII
tanggal 25 November 2014.
dengan
aqidah Islam pada siswa kelas VIII di
adanya presentasi dari siswa dengan
SMP Negeri 2 Polanharjo Klaten adalah
diberi tugas kelompok sebelumnya.22
sebagai berikut:
metode
c. Waktu
diskusi
divariasi
Pelaksanaan
Pembelajaran
a. Tujuan Pembelajaran PAI
PAI
Pendidikan Agama Islam merupakan
Proses belajar mengajar yang baik
pelajaran yang wajib diberikan pada
tentu menghasilkan prestasi yang
setiap jenjang pendidikan sekolah.
baik juga. Kelas VIII di SMP Negeri
Adapun tujuan dari pembelajaran
2 Polanharjo berjumlah 140 siswa
Pendidikan Agama Islam di SMP
dan dibagi menjadi 6 kelompok
Negeri 2 Polanharjo Klaten adalah
belajar
sebagai berikut:
(6
kelas).
pembelajaran
Pelaksanaan
Pendidikan
Agama
1. Memberikan pengetahuan agama
Islam (PAI) masing-masing kelas
yang bersumber dari al-Qur’an dan
memiliki 3 jam pelajaran dalam satu
Hadits
pekan.
Adapun
jadwal
pelajaran
sehingga menjadi manusia muslim
secara
rinci
terdaftar
dalam
yang paham dengan ajaran agama.
lampiran.23
2. Pengembangan
Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
di
SMP
didik,
keimanan
dan
SWT.
Menanamkan Aqidah Islam
Islam
peserta
ketaqwaan siswa kepada Allah
2. Implementasi Pembelajaran PAI dalam
Agama
kepada
Negeri
3. Menanamkan pembiasaan perilaku
baik dan menjauhi hal buruk.
2
Polanharjo sesuai dengan aturan yang
4. Memperbaiki
pola
pikir
dan
berlaku yaitu 3 jam pelajaran dalam satu
tingkah laku siswa yang salah dan
pekan. Aqidah Islam dpat tertanam
cenderung
dalam perilaku siswa apabila dalam
sehingga menjadi pribadi yang
pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
baik dan sholeh.24
Agama Islam memiliki tujuan dan
upaya-upaya
guru
dalam
mengajar.
ke
arah
negatif,
b. Upaya Guru PAI dalam Menanamkan
Aqidah Islam pada Siswa
tentang
Guru melakukan berbagai upaya agar
implementasi pembelajaran Pendidikan
siswa dapat berperilaku baik dan
Agama
mengamalkan ajaran agama dalam
Adapun
hasil
Islam
penelitian
dalam
menanamkan
kehidupan
22
23
Ibid.
Ibid.
24
Ibid.
sehari-hari.
Untuk
mengetahui upaya tersebut, telah
pendidikan
dilakukan observasi di lapangan dan
direncanakan..
wawancara dengan guru PAI kelas
VIII.
Adapun
upaya-upaya
yang
telah
4. Membantu siswa yang mengalami
kesulitan
yang
dalam
menerima
dilakukan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan memberikan
pembelajaran
untuk
bimbingan dan arahan yang baik.
pada
5. Melatih siswa untuk aktif bertanya
di
menanamkan
kelas
aqidah
Islam
siswa adalah sebagai berikut:
apabila
belum
1. Merencanakan pembelajaran dan
pelajaran.
memahami
6. Memberikan tugas-tugas latihan,
tujuan pembelajaran.
dilakukan
agar siswa dapat mandiri dan tidak
dengan menyusun RPP, silabus
bergantung sepenuhnya terhadap
pembelajaran untuk merumuskan
guru sehingga dapat belajar secara
tujuan pembelajaran, menentukan
mandiri. Hal ini dilakukan juga
topik-topik yang akan dipelajari,
untuk
mengalokasikan
siswa pada materi yang telah
Kegiatan
tersebut
waktu
serta
mengukur
pemahaman
diajarkan.
menentukan sumber-sumber yang
7. Melakukan evaluasi dalam rangka
diperlukan.
berbagai
melakukan
sehingga
belajar, sehingga hasil belajar
terwujudnya tujuan pembelajaran,
dapat diterima siswa dengan baik
yaitu dengan menentukan dan
dan
mempersiapkan materi yang akan
kehidupan sehari-hari. 25
2. Mengorganisasikan
sumber
belajar
diajarkan
sebelum
proses
pembelajaran.
3. Memotivasi
dapat
perbaikan
diamalkan
proses
dalam
Selain pembelajaran di dalam
kelas, guru Pendidikan Agama Islam
siswa
dengan
juga berupaya mendisiplinkan siswa
pembelajaran
dengan menerapkan ibadah dalam
dengan baik dan menarik, yaitu
kehidupan sehari-hari, upaya tersebut
dengan menciptakan lingkungan
diantaranya:
belajar
1. Guru mengkoordinir shalat dhuhur
menyampaikan
yang
nyaman
dan
berjama’ah di sekolah.
menyenangkan untuk mewujudkan
lingkungan
pembelajaran
yang
kondusif demi tercapainya tujuan
25
Ibid.
c. Menyapa guru dan berjabat
2. Guru mengkoordinir siswa untuk
melakukan
shalat
dhuha
tangan ketika berangkat dan
pada
pulang sekolah.27
waktu istirahat.
3. Memberi
tugas
kepada
siswa
2. Perilaku terhadap sesama Teman
a. Saling membantu apabila ada
untuk menghafalkan surat-surat
teman
pendek.
belum
memahami
materi.
4. Mengajarkan siswa untuk selalu
hidup bersih dengan membiasakan
b. Membentuk kelompok belajar.
membuang
c. Menjenguk teman yang sedang
tempatnya.
sampah
pada
26
sakit.
c. Perilaku Siswa dalam Lingkungan
d. Saling memberi pinjaman alat
Sekolah
tulis apabila ada yang tidak
Pembelajaran
membawa.28
Pendidikan
Agama Islam diharapkan mampu
3. Perilaku terhadap Lingkungan
menanamkan aqidah Islam yang baik
a. Menjaga kebersihan lingkungan
kepada siswa, sehingga tercermin
dengan
dengan perilaku yang baik dalam
pada tempatnya.
kehidupan
sehari-hari.
Adapun
membuang
b. Membersihkan
sampah
kelas
sesuai
beberapa perilaku yang dilakukan
dengan jadwal piket yang sudah
siswa di dalam lingkungan sekolah
dibentuk.
adalah:
c. Menghias ruang kelas sehingga
1. Perilaku terhadap Guru
dalam
a. Memperhatikan penjelasan dari
pembelajaran
guru dengan sungguh-sungguh.
yang
difasilitasi
dari
sekolah.
3. Faktor Pendukung dan Penghambat
tersebut, apabila tidak bisa
Implementasi Pembelajaran PAI
mereka
Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
membuat
kelompok
belajar dan menyelesaikannya
Agama
Islam
bersama dengan teman.
27
Ibid.
Ibid.
29
Ibid.
28
26
telah
29
sekolah dan pekerjaan rumah,
tugas
merasa
d. Merawat tanaman dan bunga
dengan baik. Apabila ada tugas
mengerjakan
tidak
bosan.
b. Mengerjakan tugas dari guru
siswa
pelaksanaan
Ibid.
di
SMP
Negeri
2
Polanharjo
Klaten
tentunya
untuk menjelaskan materi yang
tidak
disampaikan.31
terlepas dari adanya faktor pendukung
dan
penghambat.
Adapun
faktor
KESIMPULAN
penghambat
Berdasarkan data dan analisis yang telah
implementasi pembelajaran PAI adalah
dipaparkan pada bab sebelumnya, maka
sebagai berikut:
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Faktor Pendukung
1. Implementasi pembelajaran Pendidikan
pendukung
dan
1. Kerjasama antar guru baik dan
saling membantu satu sama lain.
2. Keadaan lingkungan dan suasana
kelas
yang
kondusif
melaksanakan
di
SMP
Negeri
2
Polanharjo Klaten berlangsung dengan
efektif,
yaitu
dengan
beberapa
cara
upaya
guru
melakukan
proses
pelaksanaan pembelajaran, diantaranya
dalam
meliputi:
pelajaran
mendukung,
a. Perencanaan,
yaitu
menyusun
sehingga tidak ada kelas yang
perangkat pembelajaran diantaranya
jadwalnya sama.
menyusun RPP, silabus, dan sumber
4. Jadwal sholat mendukung, yaitu
materi.
sholat dhuha pada jam istirahat
b. Pengorganisasian, yaitu menentukan
pertama dan shalat dhuhur pada
dan mempersiapkan materi yang akan
jam istirahat kedua.30
diajarkan
sebelum
proses
pembelajaran.
b. Faktor Penghambat
1. Kurangnya sarana pembelajaran
c. Pelaksanaan
perencanaan,
yaitu
yaitu buku panduan belum ada,
dengan guru menyampaikan materi
sehingga
sesuai
guru
harus
mencari
dengan
perencanaan
materi sendiri yang sesuai dengan
pembelajaran,
kurikulum.
kepada siswa dan memberi tugas-
2. Latar
belakang
siswa
yang
berbeda-beda sehingga guru sulit
mengkoordinasi siswa.
3. Siswa tidak bisa bahasa Arab dan
belum mampu membaca al-Qur’an
dengan baik, sehingga guru sulit
30
Islam
untuk
pembelajaran.
3. Jadwal
Agama
Ibid.
memberi
motivasi
tugas latihan soal.
d. Evaluasi
pembelajaran
untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap pelajaran.
2. Faktor
pendukung
pelaksanaan
pembelajaran PAI dalam menanamkan
31
Ibid.
aqidah Islam pada siswa kelas VIII di
SMP Negeri 2 Polanharjo antara lain:
a. Kerjasama antar guru baik dan saling
membantu satu sama lain.
yang
kondusif
untuk
melaksanakan proses pembelajaran.
c. Jadwal
sehingga
pelajaran
mendukung,
tidak
kelas
pembinaan kepada anggota sekolah,
mengawasi
pembelajaran,
kegiatan
sehingga
tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.
b. Adanya
fasilitas
dan
media
yang
pembelajaran yang rusak, hendaknya
jadwalnya sama, dan jadwal sholat
memperbaiki dan melengkapi kualitas
mendukung, yaitu sholat dhuha pada
sarana pra sarana untuk menunjang
jam istirahat pertama dan shalat
kegiatan
dhuhur pada jam istirahat kedua.
meningkatkan
3. Faktor
ada
a. Hendaknya selalu memberi arahan,
dan
b. Keadaan lingkungan dan suasana
kelas
1. Kepala Sekolah
Penghambat
pelaksanaan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam
pembelajaran
mutu
dan
pendidikan
sekolah
2. Guru
PAI dalam menanamkan aqidah Islam
a. Lebih kreatif dan inovatif dalam
pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2
menerapkan metode pembelajaran,
Polanharjo antara lain:
sehingga
a. Kurangnya sarana pembelajaran yaitu
tertarik dan merasa senang untk
buku panduan belum ada, sehingga
guru harus mencari materi sendiri
yang sesuai dengan kurikulum,
beda
sehingga
guru
sulit
mengkoordinasi.
membuat
siswa
belajar Pendidikan Agama Islam.
b. Lebih sabar dan selalu optimis dalam
memberi
b. Latar belakang siswa yang berbeda-
dapat
arahan
kepada
siswa,
sehingga siswa semakin berkembang
dan memiliki wawasan yang luas.
3. Siswa
c. Siswa belum menguasai bahasa Arab
Hendaknya memiliki semangat yang
dan belum mampu membaca al-
tinggi dalam belajar serta membiasakan
Qur’an dengan baik, sehingga guru
perilaku baik dan menjauhi hal yang
sulit untuk menjelaskan materi yang
buruk, sehingga menjadi manusia yang
disampaikan.
berprestasi, baik dari segi akademik
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis
memberikan saran-saran untuk dijadikan
bahan pertimbangan, diantaranya:
maupun tingkah laku.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2005. Visionary Leadership, Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi
Aksara.
________________. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Azwar, Saifudin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: PT Syamil Cipta
Media.
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Moleong, Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah
dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini. 2010. Belajar dan Pembelajaran Membantu
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional. Yogyakarta: Teras.
Rifa’I, Moh. 2000. Aqidah Akhlak. Semarang: CV. Wicaksana.
Sagala, Syaiful. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.
Soebahar, Abddul Halim. 2013.Kebijakan Pendidikan Islam: Dari Ordonasi Guru sampai
UU Sisdiknas. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudarno Shobron dkk. 2010. Studi Islam 1Cetakan VIII. Surakarta: LPID UMS.
Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
Sukandarrumidi. 2006. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University.