IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 POLANHARJO KLATEN TAHUN PELAJARAN Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Polanharjo Klaten Tahun Pelajaran 2014/2015.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS
VIII DI SMP NEGERI 2 POLANHARJO KLATEN TAHUN PELAJARAN
2014/2015

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Oleh :
THOYIBIN MUSTAQIM
NIM: G 000 100 033
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4380

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK

Implementasi Pendidikan Agama Islam merupakan suatu pelaksanaan

pembelajaran dengan usaha untuk menanamkan aqidah kepada anak didik sebagai
generasi Islam untuk memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaran Islam, serta
bersedia mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Polanharjo dapat
dikatakan berlangsung dengan baik, karena guru melakukan perencanaan pembelajaran,
pengorganisasian dan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah penelitian, yaitu (1)
Bagaimana cara guru mengimplementasikan pembelajaran PAI dalam menanamkan
aqidah pada siswa dan (2) Apa faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam
implementasi pembelajaran PAI. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mendiskripsikan cara dan usaha yang dilakukan guru PAI dalam menanamkan aqidah
Islam pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Polanharjo Klaten serta faktor pendukung
dan penghambatnya.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan jenis pendekatan kualitatif, yakni penelitian yang ditujukan untuk
mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, sikap, persepsi, pemikiran
orang secara individual maupun kelompok. Metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan teknik
analisis data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif.
Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa

implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII di SMP Negeri 2
Polanharjo Klaten dilaksanakan dengan baik, yaitu guru melakukan perencanaan
pembelajaran dengan membuat perangkat belajar seperti RPP, silabus dan materi,
kemudian melakukan pengorganisasian dan pelaksanaan pembelajaran sesuai pada
perencanaannya serta mengevaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
materi. Selain itu guru juga mengkoordinasi shalat berjama’ah yaitu kegiatan diluar
pembelajaran untuk membiasakan siswa melaksanakan ibadah. Adapun faktor
pendukung implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII di SMP
Negeri 2 Polanharjo Klaten yaitu kerjasama antar guru baik, keadaan lingkungan belajar
kondusif untuk melaksanakan proses pembelajaran, jadwal pelajaran dan jadwal sholat
mendukung, sedangkan faktor penghambatnya yaitu belum adanya buku pedoman,
sehingga guru harus mencari materi sendiri, latar belakang siswa yang berbeda-beda
sehingga guru sulit mengkoordinasi, dan siswa belum menguasai bahasa Arab dan
belum mampu membaca al-Qur’an dengan baik, sehingga guru sulit untuk menjelaskan
materi yang disampaikan

Kata Kunci: Implementasi, Pendidikan Agama Islam, Aqidah Islam.

kepada siswa. Metode pembelajaran yang


PENDAHULUAN

digunakan

Latar Belakang Masalah
Implementasi Pendidikan Agama
Islam merupakan suatu usaha penanaman
aqidah Islam kepada anak didik sebagai
generasi

Islam

untuk

memahami,

menghayati, meyakini kebenaran ajaran
Islam, serta bersedia mengamalkan nilainilai ajaran Islam setiap waktu, kapanpun
dan dimanapun berada.
Pendidikan


Agama

Islam

merupakan pelajaran yang mengajarkan
tentang nilai-nilai agama, baik dari segi
teori maupun praktik. Berdasarkan teori,
siswa diharapkan mampu memahami dasardasar ajaran agama yang berlandaskan alQur’an

dan

praktiknya

Hadits,

siswa

kemudian


diharapkan

dari

mampu

mengaplikasikan teori dalam kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran PAI di SMP
Negeri 2 Polanharjo merupakan upaya
penanaman

aqidah

dan

pembentukan

akhlak siswa agar menjadi pribadi yang
lebih baik.
Visi SMP Negeri 2 Polanharjo

Klaten adalah Berprestasi dan santun dalam
perilaku berdasarkan Imtaq, oleh karena itu
Implementasi

pembelajaran

Pendidikan

Agama Islam harus diterapkan dengan baik
agar dapat menanamkan aqidah Islam

guru

dapat

mempengaruhi

ketertarikan siswa terhadap pelajaran, oleh
karena


itu

dalam

implementasi

pembelajaran PAI guru diharapkan mampu
mengajar dengan kreatif dan inovatif,
sehingga siswa dapat memahami nilai-nilai
ajaran agama dan terbentuklah aqidah yang
baik.
Upaya

penanaman

aqidah

berorientasi pada pembelajaran Pendidikan
Agama Islam yang lebih menekankan pada
penggalian


karakteristik

peserta

didik,

terutama dalam hal pendekatan metode dan
teknik

yang

dikembangkannya.

Oleh

karena itu, implementasi pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2
polanharjo


diharapkan

mampu

menanamkan aqidah Islam dan membentuk
karakter yang baik pada siswa.
Berdasarkan
penulis

tertarik

fenomena
untuk

di

atas

meneliti


dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan
judul

“Implementasi

Pendidikan

Agama

Pembelajaran
Islam

dalam

Penanaman Aqidah Islam Kelas VIII di
Smp Negeri 2 Polanharjo Klaten Tahun

Pelajaran 2014/2015”.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana cara guru

mengimplementasikan Pendidikan Agama

Pendidikan Agama Islam sehingga

Islam dalam menanamkan aqidah Islam

dapat digunakan sebagai bekal ke

pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2

depan nantinya jika berkecimpung

Polanharjo

dalam dunia pendidikan.

Klaten

dan

apa

faktor

pendukung dan penghambat yang dihadapi
guru Pendidikan Agama Islam dalam

Tinjauan Pustaka
Beberapa

penelitian

yang

penanaman aqidah Islam kelas VIII di SMP

berhubungan dengan masalah yang penulis

Negeri 2 Polanharjo Klaten?

angkat antara lain:

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Arum Kurnia (UMS, 2004) dalam

Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah

untuk

Untuk

mengetahui

dan

skripsinya yang berjudul Pembinaan
Akhlak dalam Pendidikan Luar Sekolah

mendiskripsikan cara dan usaha yang

Bagi

dilakukan guru PAI dalam menanamkan

Salsabila

aqidah Islam pada siswa kelas VIII di SMP

Kartosuro menyimpulkan bahwa sistem

Negeri 2 Polanharjo Klaten dan untuk

pembinaan akhlak dalam pendidikan

mengetahui dan mendiskripsikan faktor

luar sekolah merupakan pembaharuan

pendukung dan penghambatnya.

perkembangan dari pembinaan yang

Adapun manfaat penelitian yang

Mahasiswa
desa

UMS

di

Gonilan

memperlihatkan

Pesma

Kecamatan

kegiatan

dengan

dapat diambil dari penelitian ini adalah:

pendekatan sistem dan upaya untuk

a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan

mengajarkan pengetahuan keagamaan

dapat

menjadi

kajian

bahan

kepada mahasantri Pesma Salsabila.

pengembangan ilmu pendidikan., yaitu

Tujuan pendidikan akhlak di Pesma

sebagai

Salsabila

acuan

dalam

dan

pelaksanaan

yaitu

untuk

membentuk

pembelajaran PAI dalam penanaman

kepribadian muslim yang lebih baik

aqidah Islam.

dengan sisi diniyah yang lebih dan

b. Secara praktis,

mempersiapkan mental mahasantriwati

1. Bagi Sekolah

dapat memberikan

kontribusi positif bagi SMP Negeri 2

dalam

menjalani

kehidupan

bermasyarakat.

yaitu

untuk

2. Latifah Nur’aini (UMS, 2001) dalam

mempertahankan

prestasi

dan

skripsinya yang berjudul Peran Guru

menjadi

dalam

Polanharjo

Klaten,

evaluasi

rangka

perbaikan secara berkelanjutan.
2. Bagi

Peneliti

wawasan

dapat

mengenai

Agama
Kualitas

Islam

dalam

meningkatkan

Pendidikan

di

Desa

menambah

Pracimantoro

manajemen

menyimpulkan bahwa usaha-usaha yang

Kabupaten

Wonogiri,

dilakukan oleh guru agama Islam antara

terpuji. Dalam pelaksanaan pembinaan

lain: mengadakan pengajian yang sudah

akhlak

rata dilaksanakan di semua dusun,

kegiatan

mengadakan kelompok belajar agama

KBM, menciptakan suasana sekolah

dan program TPA serta melakukan

yang agamis, mengembangkan program

pendekatan individu terutama kepada

pendidikan Islam dan ekstra yang di

warga

dengan

dalamnya mencakup kegiatan-kegiatan

pendidikan Islam. Sedangkan peran guru

sebagai berikut: TPA Ulil Albaab,

agama

hafalan surat-surat pendek dan do’a-do’a

yang

masih

Islam

awam

dalam

meningkatkan

dilakukan

melalui

diantaranya

beberapa

pengoptimalan

kualitas pendidikan Islam antara lain:

pilihan,

a. Sebagai nara sumber, guru agama

melaksanakan amalan ibadah harian dan

merupakan tempat bertanya bagi
anggota masyarakat.

membiasakan

siswa

dalam

kegiatan kepramukaan.
Tinjauan Teoritik

b. Sebagai Pembina atau pembimbing,

1. Teori

Implementasi

Pembelajaran

guru agama mampu memberikan

Pendidikan Agama Islam

pengarahan,

nasehat-nasehat

a. Teori Implementasi

memberikan

kepercayaan

dan

kepada

Implementasi

dalam

Kamus

melakukan

Besar Bahasa Indonesia diartikan

kegiatan yang mempunyai tujuan

sebagai pelaksanaan atau penerapan.

yang baik dan dapat dipertanggung

Implementasi adalah suatu tindakan

jawabkan.

atau pelaksanaan dari sebuah rencana

masyarakat

untuk

3. Dwi Nurdiyanto (UMS, 2012) dalam
skripsinya

yang

Profesionalisme

Guru

yang sudah disusun secara matang

berjudul

dan terperinci. Implementasi biasanya

Pendidikan

dilakukan setelah perencanaaan sudah

Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak

dianggap

Siswa

dilaksanakan dan diterapkan adalah

SD

Gunungkidul,

Negeri

Natah

menyimpulkan

Nglipar

bahwa

kurikulum

siap.

Artinya

yang

yang telah dirancang/

profesionalisme guru Pendidikan Agama

didesain untuk kemudian dijalankan

Islam di SD Negeri Natah mempunyai

sepenuhnya.1

peran

yang

sangat

penting

dalam

pembinaan akhlak siswa, yaitu untuk
membentuk

peserta

didik

dalam

bermoral baik, sopan dalam berbicara,
beradab dan memiliki tingkah laku yang

1

Suharsimi Arikunto, Visionary Leadership,
Menuju Sekolah Efektif (Jakarta: Bumi Aksara,
2005), hlm. 76.

b. Pengertian Pembelajaran

dari sumber utamanya, yaitu al-

Pembelajaran merupakan sebuah
usaha

mempengaruhi

emosi,

intelektual dan spiritual seseorang
agar

mau

belajar

dengan

Qur’an dan Hadits, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan latihan.
d. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam

kehendaknya

sendiri.

Kegiatan

Pendidikan Agama Islam yang

pembelajaran

harus

mampu

diselenggarakan di sekolah umum

melakukan perubahan tingkah laku.

atau

Perubahan

sebagai berikut:

yang

diharapkan

dari

pembelajaran adalah perubahan yang
lebih baik dari sebelumnya. 2

Pendidikan Islam merupakan
pendidikan

bersumber
Hadits.

yang

pada

al-Qur’an

Al-Qur’an

dan

Islami

keimanan

dan

serta akhlak mulia peserta didik
secara optimal.
2. Penanaman

nilai

ajaran

Islam

sebagai pedoman untuk mencapai

Hadits

kehidupan yang lebih baik di

dan tuntunan, sehingga kita sebagai
muslim

1. Pengembangan

fungsi

dan

mengatur segala aturan kehidupan

umat

memiliki

ketakwaan kepada Allah SWT

c. Pengertian Pendidikan Agama Islam

sistem

Madrasah

3. Penyesuaian mental peserta didik

untuk

terhadap lingkungan fisik dan

al-Qur’an

dan

sosial melalui penanaman nilai-

Islam

juga

nilai Pendidikan Agama Islam

diajarkan dan dituangkan dalam mata

yang berkaitan dengan hubungan

pelajaran Pendidikan Agama Islam. 3

sosial kemasyarakatan.

berpedoman
Hadits.

diwajibkan

dunia dan akhirat.

pada

Pendidikan

Berdasarkan pengertian di atas

4. Perbaikan

kesalahpahaman,

dapat disimpulkan bahwa Pendidikan

kesalahan dan kelemahan peserta

Agama Islam adalah upaya sadar dan

didik

terencana dalam menyiapkan peserta

pemahaman

didik untuk mengenal, memahami,

agama Islam dalam kehidupan

menghayati,

sehari-hari.

mengimani,

dan

mengamalkan ajaran agama Islam
2

Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini,
Belajar
dan
Pembelajaran
Membantu
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar
Nasional (Yogyakarta: Teras, 2012). hlm. 6.
3
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan
(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 1.

dalam
dan

keyakinan,
pengalaman

5. Pencegahan peserta didik dari halhal negatif, baik yang berasal dari
pengaruh budaya asing maupun
kehidupan social kemasyarakatan

yang dihadapi dalam kehidupan

1. Al-Qur’an dan al-Hadits yang

sehari-hari.4

meliputi

Adapun
Agama

tujuan

Islam

menumbuh

membaca,

Pendidikan

adalah

untuk

kembangkan

aqidah

melalui pengembangan pengetahuan,

cara

menulis,

cara

cara

menghafal,

memahami makna kandungan dan
menterjemahkannya.
2. Aqidah meliputi rukun iman, yaitu

pengamalan,

mengimani Allah, malaikat, kitab

pembiasaan serta pengalaman peserta

Allah, Nabi dan Rasul, hari kiamat

didik tentang agama Islam, sehingga

serta qodo’ dan qadar.

penghayatan,

menjadi manusia muslim yang terus
berkembang

keimanan

3. Akhlak meliputi mencontoh dan
membiasakan berperilaku terpuji

dan

ketaqwaannya kepada Allah SWT.5
e. Ruang Lingkup Pendidikan Agama

serta menghindari perilaku tercela.
4. Fiqh

meliputi

thaharah,

Islam
Materi

Pendidikan

rukun

Islam,

dan

berdo’a

dzikir

kepada Allah.

Agama

Islam (PAI) wajib diberikan di semua

5. Tarikh dan kebudayaan Islam

jenis, bentuk dan jenjang pendidikan

meliputi sejarah Nabi dan sahabat-

sekolah (SD, SMP, SMA, SMK

sahabatnya.7

dan/atau yang sederajat, karena sesuai

Agama

Islam

merupakan

penegasan UU No. 20 tahun 2003

agama yang sempurna, untuk itu kita

tentang Sistem Pendidikan Nasional

diwajibkan

bahwa PAI adalah isi kurikulum yang

berdasarkan sumber al-Qur’an dan

wajib diajarkan disetiap jenis, jalur

Hadits. Sebagaimana tertulis dalam

dan jenjang pendidikan.6

Q. S. Al-Maidah (5) ayat 3 bahwa

Adapun

ruang

lingkup

Pendidikan Agama Islam meliputi
aspek-aspek berikut ini:

4

Muhaimin,
Pengembangan
Kurikulum
Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan
Perguruan Tinggi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005), hlm. 7-8.
5
Ibid, hlm. 9.
6
Abd.
Halim
Soebahar,
Kebijakan
Pendidikan Islam: Dari Ordonasi Guru sampai UU
Sisdiknas (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),
hlm. 2.

Islam

untuk

merupakan

mempelajarinya

agama

yang

sempurna.

      

      

7

Ibid, hlm. 11.

       

  

Pada
hari
Ini
Telah
Kusempurnakan
untuk
kamu
agamamu, dan Telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.
Maka barang siapa terpaksa. Karena
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
Sesungguhnya
Allah
Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Q. S. Al-Maidah (5): 3).8

5. Keikutsertaan siswa dalam proses
pembelajaran
6. Motivasi siswa meningkat
7. Ketrampilan dan kemampuan guru
dalam menyampaikan materi
8. Kualitas hasil belajar yang dicapai
oleh siswa.9
Adapun

Meningkatkan

Pembelajaran

Mutu

Pendidikan

Agama

yang

perlu dilakukan oleh pengajar dalam
meningkatkan
Pendidikan

f. Upaya

upaya-upaya

mutu

Agama

pembelajaran
Islam

adalah

sebagai berikut:
1. Guru

Islam

menyusun

materi

dan

kurikulum pembelajaran.
Upaya dalam peningkatan mutu

2. Guru melaksanakan pengajaran

pembelajaran disesuaikan pada setiap

sesuai dengan aturan pendidikan

kurikulum dan sasaran pembelajaran,

yang berlaku dan kurikulum.

sehingga guru dituntut untuk kreatif

3. Guru

dalam mengajar supaya pembelajaran
efektif dan siswa dapat memahami

4. Guru menciptakan suasana kelas
sebaik-baiknya untuk menunjang

efektivitas

berhasilnya

pembelajaran meliputi:

5. Guru

dengan kurikulum
program

berusaha

sebagai

memperoleh

bahan

melakukan

bimbingan dan pembinaan.
program

6. Guru

pembelajaran oleh siswa

dan

hubungan
kekeluargaan

agar siswa tidak merasa takut

antara siswa dan siswa
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan
Terjemahnya (Bandung: PT Syamil Cipta Media,
2005), hlm. 81.

memelihara

professional

4. Interaksi antara guru dan siswa,

8

belajar

informasi tentang peserta didik

pembelajaran oleh guru
3. Keterlaksanaan

proses

mengajar.

1. Kesesuaian proses pembelajaran

2. Keterlaksanaan

metode

pengajaran.

pelajaran yang disampaikan.
Indikator-indikator

mengintensifkan

dalam bertanya apabila belum
9

Nana Sudjana, Penilaian Proses Belajar
Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2001), Cet. ke 3, hlm. 60

memahami
guru

pelajaran,

dapat

sehingga

menjelaskan

dan

dilaksanakan dalam kehidupan.12
b. Fungsi dan Tujuan Aqidah Islam

mengklarifikasi.
7. Guru

apa yang dibawa oleh Rasul dan

melakukan

Aqidah

evaluasi

Islam

pembelajaran untuk mengetahui

keyakinan

pemahaman

siswa

tentang

sebagai pedoman dalam menjalani

pelajaran

yang

telah

hidup. Adapun fungsi dari aqidah

disampaikan.10

kepada

merupakan
Allah

SWT

Islam adalah sebagai berikut:
1. Menuntun dan mengembangkan

2. Penanaman Aqidah Islam

dasar keTuhanan yang dimiliki

a. Pengertian Aqidah Islam

manusia dari sejak lahir.

Aqidah dari segi bahasa berarti
simpulan iman ataupun pegangan

2. Memberikan

dan

ketentraman jiwa.

yang kuat atau keyakinan yang
menjadi pegangan yang kuat. Aqidah

ketenangan

3. Memberikan pedoman hidup yang
pasti.13

dari segi istilah ialah kepercayaan
yang

Menurut Moh. Rifa’I dalam

muktamat tidak bercampur dengan

bukunya Aqidah Akhlak tujuan dari

keraguan

aqidah Islam adalah sebagai berikut:

yang pasti dan keputusan

pada

seseorang

yang

beraqidah sama.11

1. Untuk mengikhlaskan niat dan
ibadah kepada Allah SWT.

Aqidah Islam ialah kepercayaan
dan keyakinan terhadap Allah SWT

2. Membebaskan akal dan pikiran

sebagai Rabb dan illah serta beriman

dari kekacauan yang timbul dari

dengan nama-namaNya dan sifat-

kekosongan hati dan aqidah.

sifat-Nya,

juga

beriman

kepada

3. Memberikan

keyakinan

pada

malaikat, kitab-kitab, para Rasul, hari

siswa tentang hal-hal yang harus

akhirat dan beriman dengan takdir

diimani, sehingga tercermin dalam

Allah. Oleh karena itu, aqidah Islam

sikap dan tingkah laku.

ialah

keimanan

dan

keyakinan

4. Memberikan pengetahuan tentang
kemauan

terhadap Allah dan RasulNya serta

yang

kuat

untuk

mengamalkan perilaku yang baik
dan menjauhi perilaku yang buruk,
10

Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan
Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 213.
11
Abd.
Halim
Soebahar,
Kebijakan
Pendidikan Islam: Dari Ordonasi Guru sampai UU
Sisdiknas, hlm. 145.

12

Ibid, hlm. 146.
Moh. Rifa’I, Aqidah Akhlak, (Semarang:
CV.Wicaksana, 2000), hlm. 6.
13

baik hubungannya dengan Allah

Sunnah), seperti alam barzah,

SWT, diri sendiri, sesama manusia

akhirat, azab kubur, tanda-tanda

maupun

kiamat, surga, neraka dan lain

dengan

lingkungan.

alam

sebagainya.15

14

d. Sumber Aqidah Islam

c. Ruang Lingkup Aqidah Islam

Sumber Aqidah Islam adalah

Ruang lingkup aqidah Islam
aspek-aspek

al-Qur’an dan al-Sunnah, yaitu segala

pembahasannya. Menurut Hasan al-

sesuatu yang wajib kita percayai

Banna ruang lingkup aqidah Islam

adalah

meliputi:

melalui al-Qur’an dan al-Sunnah. Hal

berorientasi

pada

1. Ilahiyyat,
tentang

yaitu
segala

pembahasan
sesuatu

yang

berhubungan dengan Illah (Allah),
seperti wujud Allah, nama dan
sifat Allah perbuatan Allah dan
lain sebagainya.
2. Nubuwwat,

yaitu

pembahasan

sesuatu

yang

diperoleh

ini ditegaskan dengan kalam Allah
pada Qur’an surat an-Nahl/16 ayat
89:

     

    

bawa para Rasul, mu’jizat Rasul

Artinya:
dan
kami
turunkan
kepadamu al-Kitab (Al-Quran) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yang
berserah diri (Q. S. An-Nahl (16):
89).16
Pembelajaran
Pendidikan

dan lain sebagainya.

Agama Islam berdasarkan pada al-

tentang

segala

sesuatu

yang

berhubungan dengan Nabi dan
Rasul,

termasuk

pembahasan

tentang kitab-kitab Allah yang di

3. Ruhaniyyat,
tentang

yaitu

segala

pembahasan
yang

ajaran-ajaran

alam

dalamnya. Penanaman aqidah Islam

metafisik, seperti malaikat, jin,

kepada siswa juga berorientasi pada

syaitan, roh dan lain sebagainya.

al-Qur’an dan Hadits, sebagaimana

berhubungan

4. Sam’iyyat,

sesuatu

Qur’an dan Hadits, karena semua

dengan

yaitu

pembahasan

tentang segala sesuatu yang hanya

Islam

diatur

di

telah ditegaskan dalam Q.S. An-Nahl
(16) ayat 89 di atas.

bisa diketahui oleh sam’I (dalil
naqli berupa al-Qur’an dan al-

14

Ibid, hlm. 5.

15

Sudarno Shobron dkk, Studi Islam
1Cetakan VIII, (Surakarta: LPID UMS, 2010), hlm.
7-8.
16
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan
Terjemahnya , hlm. 281.

sarana yang ada di SMP Negeri 2

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian
lapangan (field research), karena yang

Polanharjo Klaten.
b. Metode Wawancara atau Interview

diteliti adalah sesuatu yang ada di lapangan

Metode wawancara/ interview adalah

17

sebuah dialog yang dilakukan oleh

secara

langsung.

Jenis

penelitian

kualitatif deskriptif dalam penelitian ini

pewawancara

(interviewer)

dimaksudkan untuk memperoleh informasi

memperoleh

informasi

mengenai implementasi pembelajaran PAI

terwawancara (interviewee).19 Metode

dalam perannya menanamkan aqidah Islam

ini digunakan untuk memperoleh data

pada kelas VIII di SMP Negeri 2

tentang

Polanharjo Klaten.

Pendidikan

Metode Pengumpulan Data

mengadakan wawancara dengan guru

Metode

yang

digunakan

penulis

pelaksanaan
Agama

siswa kelas VIII di

ini adalah:

Polanharjo Klaten.

dari

pembelajaran
Islam,

PAI, wakil kesiswaan

untuk mengumpulkan data dalam penelitian

untuk

yaitu

dan beberapa
SMP Negeri 2

c. Metode Dokumentasi

a. Metode Observasi
Metode observasi adalah memperhatikan

Dokumentasi

sesuatu dengan menggunakan mata atau

penelitian

pengamatan yang meliputi kegiatan,

dokumen yang berupa catatan laporan

pemusatan perhatian terhadap suatu

kerja, notulen rapat, catatan kasus,

objek dengan menggunakan seluruh

transkip nilai, foto dan lain sebagainya.20

panca indera.18 Metode ini digunakan

Metode

untuk

mendapatkan data

memperoleh

data-data

yang

merupakan

untuk

ini

metode

memperoleh

digunakan

data

untuk

yang diperlukan,

mudah dipahami dan diamati secara

yaitu letak geografis sekolah, sejarah

langsung,

berdirinya,

yaitu

pelaksanaan

visi

dan

misi,

sarana

pembelajaran PAI kelas VIII meliputi

prasarana, keadaan dan jumlah guru,

data

jumlah siswa, jadwal pelajaran, RPP,

tentang

metode

pelaksanaan,

pengawasan dan evaluasi pembelajaran,
serta keadaan gedung dan sarana pra

17

Lexy Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda, 2000), hlm. 3
18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
2008), hlm. 57.

silabus dan kegiatan harian.
Metode Analisis Data

19

Suharsimi Arikunto, Visionary Leadership,
hlm. 155.
20
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian
(Yogyakarta: Gajah Mada University, 2006), hlm.
100.

Dalam menganalisis data, penulis

Polanharjo

Klaten

dapat

diketahui

menggunakan metode kualitatif deskriptif

melalui

yang terdiri dari empat tahapan, yaitu

adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

pengumpulan data, reduksi data, display

a. Materi Pembelajaran PAI

observasi

data dan penarikan kesimpulan. Pertama,

Materi

melakukan

pengumpulan

pembelajaran

narasumber

resmi.

data

dari

dan

yang

wawancara,

diajarkan

dalam

Pendidikan

Agama

melakukan

Islam pada kelas VIII di SMP Negeri

menggolongkan,

2 Polanharjo Klaten sesuai dengan

mengarahkan, membuang yang tidak perlu

kurikulum yang berlaku. Materi yang

dan

Ketiga,

diajarkan dibagi menjadi beberapa

melakukan display data yaitu data yang

pokok bahasan, diantaranya adalah 1.

telah direduksi disajikan dalam bentuk

Materi aqidah yang meliputi iman

narasi. Keempat, data yang telah disajikan

kepada Allah dan Rasul, 2. Materi

ditarik pada kesimpulan menggunakan

Fiqih yang meliputi bahasan sholat,

metode analisis induktif.

puasa dan zakat, 3. Materi Tarikh

reduksi

data

Kedua,

yaitu

mengorganisasi

data.

Analisis induktif yaitu digunakan

(sejarah)

yang

meliputi

Ilmu

Pengetahuan

untuk membahas suatu masalah dengan

perkembangan

cara mengumpulkan data dan fakta-fakta

Masa Bani Umayyah.21

yang bersifat khusus (data lapangan) dan

b. Metode Pembelajaran PAI

peristiwa-peristiwa
hubungannya

konkrit

dengan

pokok

yang

ada

bahasan,

Metode

yang

digunakan

sangat

berpengaruh terhadap antusias siswa

kemudian ditarik menjadi kesimpulan yang

dalam

bersifat umum (sesuai dengan kerangka

Pendidikan Agama Islam, maka perlu

teoritik).

menggunakan metode bervariasi yang

HASIL

PENELITIAN

DAN

mengikuti

pembelajaran

disesuaikan dengan pokok bahasan.

PEMBAHASAN

Adapun metode pembelajaran yang

Berdasarkan observasi, dokumentasi, dan

sering digunakan adalah ceramah dan

wawancara yang penulis lakukan di SMP

diskusi.

Negeri 2 Polanharjo Klaten, adapun hasil

dilakukan divariasi dengan tanya

penelitiannya adalah sebagai berikut:

jawab dan permainan, agar siswa

1. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan

tidak

Metode

merasa

ceramah

bosan,

yang

sedangkan

Agama Islam
Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Agama

Islam

di

SMP

Negeri

2

21

Observasi dan wawancara dengan Ibu
Siti Kustontiniyah selaku guru PAI kelas VIII
tanggal 25 November 2014.

dengan

aqidah Islam pada siswa kelas VIII di

adanya presentasi dari siswa dengan

SMP Negeri 2 Polanharjo Klaten adalah

diberi tugas kelompok sebelumnya.22

sebagai berikut:

metode

c. Waktu

diskusi

divariasi

Pelaksanaan

Pembelajaran

a. Tujuan Pembelajaran PAI

PAI

Pendidikan Agama Islam merupakan

Proses belajar mengajar yang baik

pelajaran yang wajib diberikan pada

tentu menghasilkan prestasi yang

setiap jenjang pendidikan sekolah.

baik juga. Kelas VIII di SMP Negeri

Adapun tujuan dari pembelajaran

2 Polanharjo berjumlah 140 siswa

Pendidikan Agama Islam di SMP

dan dibagi menjadi 6 kelompok

Negeri 2 Polanharjo Klaten adalah

belajar

sebagai berikut:

(6

kelas).

pembelajaran

Pelaksanaan

Pendidikan

Agama

1. Memberikan pengetahuan agama

Islam (PAI) masing-masing kelas

yang bersumber dari al-Qur’an dan

memiliki 3 jam pelajaran dalam satu

Hadits

pekan.

Adapun

jadwal

pelajaran

sehingga menjadi manusia muslim

secara

rinci

terdaftar

dalam

yang paham dengan ajaran agama.

lampiran.23

2. Pengembangan

Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
di

SMP

didik,

keimanan

dan

SWT.

Menanamkan Aqidah Islam

Islam

peserta

ketaqwaan siswa kepada Allah

2. Implementasi Pembelajaran PAI dalam

Agama

kepada

Negeri

3. Menanamkan pembiasaan perilaku
baik dan menjauhi hal buruk.

2

Polanharjo sesuai dengan aturan yang

4. Memperbaiki

pola

pikir

dan

berlaku yaitu 3 jam pelajaran dalam satu

tingkah laku siswa yang salah dan

pekan. Aqidah Islam dpat tertanam

cenderung

dalam perilaku siswa apabila dalam

sehingga menjadi pribadi yang

pelaksanaan pembelajaran Pendidikan

baik dan sholeh.24

Agama Islam memiliki tujuan dan
upaya-upaya

guru

dalam

mengajar.

ke

arah

negatif,

b. Upaya Guru PAI dalam Menanamkan
Aqidah Islam pada Siswa

tentang

Guru melakukan berbagai upaya agar

implementasi pembelajaran Pendidikan

siswa dapat berperilaku baik dan

Agama

mengamalkan ajaran agama dalam

Adapun

hasil

Islam

penelitian

dalam

menanamkan

kehidupan
22
23

Ibid.
Ibid.
24

Ibid.

sehari-hari.

Untuk

mengetahui upaya tersebut, telah

pendidikan

dilakukan observasi di lapangan dan

direncanakan..

wawancara dengan guru PAI kelas
VIII.

Adapun

upaya-upaya

yang

telah

4. Membantu siswa yang mengalami
kesulitan

yang

dalam

menerima

dilakukan guru dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan memberikan

pembelajaran

untuk

bimbingan dan arahan yang baik.

pada

5. Melatih siswa untuk aktif bertanya

di

menanamkan

kelas

aqidah

Islam

siswa adalah sebagai berikut:

apabila

belum

1. Merencanakan pembelajaran dan

pelajaran.

memahami

6. Memberikan tugas-tugas latihan,

tujuan pembelajaran.
dilakukan

agar siswa dapat mandiri dan tidak

dengan menyusun RPP, silabus

bergantung sepenuhnya terhadap

pembelajaran untuk merumuskan

guru sehingga dapat belajar secara

tujuan pembelajaran, menentukan

mandiri. Hal ini dilakukan juga

topik-topik yang akan dipelajari,

untuk

mengalokasikan

siswa pada materi yang telah

Kegiatan

tersebut

waktu

serta

mengukur

pemahaman

diajarkan.

menentukan sumber-sumber yang

7. Melakukan evaluasi dalam rangka

diperlukan.
berbagai

melakukan

sehingga

belajar, sehingga hasil belajar

terwujudnya tujuan pembelajaran,

dapat diterima siswa dengan baik

yaitu dengan menentukan dan

dan

mempersiapkan materi yang akan

kehidupan sehari-hari. 25

2. Mengorganisasikan
sumber

belajar

diajarkan

sebelum

proses

pembelajaran.
3. Memotivasi

dapat

perbaikan

diamalkan

proses

dalam

Selain pembelajaran di dalam
kelas, guru Pendidikan Agama Islam

siswa

dengan

juga berupaya mendisiplinkan siswa

pembelajaran

dengan menerapkan ibadah dalam

dengan baik dan menarik, yaitu

kehidupan sehari-hari, upaya tersebut

dengan menciptakan lingkungan

diantaranya:

belajar

1. Guru mengkoordinir shalat dhuhur

menyampaikan

yang

nyaman

dan

berjama’ah di sekolah.

menyenangkan untuk mewujudkan
lingkungan

pembelajaran

yang

kondusif demi tercapainya tujuan

25

Ibid.

c. Menyapa guru dan berjabat

2. Guru mengkoordinir siswa untuk
melakukan

shalat

dhuha

tangan ketika berangkat dan

pada

pulang sekolah.27

waktu istirahat.
3. Memberi

tugas

kepada

siswa

2. Perilaku terhadap sesama Teman
a. Saling membantu apabila ada

untuk menghafalkan surat-surat

teman

pendek.

belum

memahami

materi.

4. Mengajarkan siswa untuk selalu
hidup bersih dengan membiasakan

b. Membentuk kelompok belajar.

membuang

c. Menjenguk teman yang sedang

tempatnya.

sampah

pada

26

sakit.

c. Perilaku Siswa dalam Lingkungan

d. Saling memberi pinjaman alat

Sekolah

tulis apabila ada yang tidak

Pembelajaran

membawa.28

Pendidikan

Agama Islam diharapkan mampu

3. Perilaku terhadap Lingkungan

menanamkan aqidah Islam yang baik

a. Menjaga kebersihan lingkungan

kepada siswa, sehingga tercermin

dengan

dengan perilaku yang baik dalam

pada tempatnya.

kehidupan

sehari-hari.

Adapun

membuang

b. Membersihkan

sampah

kelas

sesuai

beberapa perilaku yang dilakukan

dengan jadwal piket yang sudah

siswa di dalam lingkungan sekolah

dibentuk.

adalah:

c. Menghias ruang kelas sehingga

1. Perilaku terhadap Guru

dalam

a. Memperhatikan penjelasan dari

pembelajaran

guru dengan sungguh-sungguh.

yang

difasilitasi

dari

sekolah.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat

tersebut, apabila tidak bisa

Implementasi Pembelajaran PAI

mereka

Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan

membuat

kelompok

belajar dan menyelesaikannya

Agama

Islam

bersama dengan teman.
27

Ibid.
Ibid.
29
Ibid.

28
26

telah
29

sekolah dan pekerjaan rumah,
tugas

merasa

d. Merawat tanaman dan bunga

dengan baik. Apabila ada tugas

mengerjakan

tidak

bosan.

b. Mengerjakan tugas dari guru

siswa

pelaksanaan

Ibid.

di

SMP

Negeri

2

Polanharjo

Klaten

tentunya

untuk menjelaskan materi yang

tidak

disampaikan.31

terlepas dari adanya faktor pendukung
dan

penghambat.

Adapun

faktor

KESIMPULAN

penghambat

Berdasarkan data dan analisis yang telah

implementasi pembelajaran PAI adalah

dipaparkan pada bab sebelumnya, maka

sebagai berikut:

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Faktor Pendukung

1. Implementasi pembelajaran Pendidikan

pendukung

dan

1. Kerjasama antar guru baik dan
saling membantu satu sama lain.
2. Keadaan lingkungan dan suasana
kelas

yang

kondusif

melaksanakan

di

SMP

Negeri

2

Polanharjo Klaten berlangsung dengan
efektif,

yaitu

dengan

beberapa

cara
upaya

guru

melakukan

proses

pelaksanaan pembelajaran, diantaranya

dalam

meliputi:

pelajaran

mendukung,

a. Perencanaan,

yaitu

menyusun

sehingga tidak ada kelas yang

perangkat pembelajaran diantaranya

jadwalnya sama.

menyusun RPP, silabus, dan sumber

4. Jadwal sholat mendukung, yaitu

materi.

sholat dhuha pada jam istirahat

b. Pengorganisasian, yaitu menentukan

pertama dan shalat dhuhur pada

dan mempersiapkan materi yang akan

jam istirahat kedua.30

diajarkan

sebelum

proses

pembelajaran.

b. Faktor Penghambat
1. Kurangnya sarana pembelajaran

c. Pelaksanaan

perencanaan,

yaitu

yaitu buku panduan belum ada,

dengan guru menyampaikan materi

sehingga

sesuai

guru

harus

mencari

dengan

perencanaan

materi sendiri yang sesuai dengan

pembelajaran,

kurikulum.

kepada siswa dan memberi tugas-

2. Latar

belakang

siswa

yang

berbeda-beda sehingga guru sulit
mengkoordinasi siswa.
3. Siswa tidak bisa bahasa Arab dan
belum mampu membaca al-Qur’an
dengan baik, sehingga guru sulit

30

Islam

untuk

pembelajaran.
3. Jadwal

Agama

Ibid.

memberi

motivasi

tugas latihan soal.
d. Evaluasi

pembelajaran

untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap pelajaran.
2. Faktor

pendukung

pelaksanaan

pembelajaran PAI dalam menanamkan

31

Ibid.

aqidah Islam pada siswa kelas VIII di
SMP Negeri 2 Polanharjo antara lain:
a. Kerjasama antar guru baik dan saling
membantu satu sama lain.

yang

kondusif

untuk

melaksanakan proses pembelajaran.
c. Jadwal
sehingga

pelajaran

mendukung,

tidak

kelas

pembinaan kepada anggota sekolah,
mengawasi

pembelajaran,

kegiatan

sehingga

tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.
b. Adanya

fasilitas

dan

media

yang

pembelajaran yang rusak, hendaknya

jadwalnya sama, dan jadwal sholat

memperbaiki dan melengkapi kualitas

mendukung, yaitu sholat dhuha pada

sarana pra sarana untuk menunjang

jam istirahat pertama dan shalat

kegiatan

dhuhur pada jam istirahat kedua.

meningkatkan

3. Faktor

ada

a. Hendaknya selalu memberi arahan,

dan

b. Keadaan lingkungan dan suasana
kelas

1. Kepala Sekolah

Penghambat

pelaksanaan

pembelajaran Pendidikan Agama Islam

pembelajaran
mutu

dan

pendidikan

sekolah
2. Guru

PAI dalam menanamkan aqidah Islam

a. Lebih kreatif dan inovatif dalam

pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2

menerapkan metode pembelajaran,

Polanharjo antara lain:

sehingga

a. Kurangnya sarana pembelajaran yaitu

tertarik dan merasa senang untk

buku panduan belum ada, sehingga
guru harus mencari materi sendiri
yang sesuai dengan kurikulum,

beda

sehingga

guru

sulit

mengkoordinasi.

membuat

siswa

belajar Pendidikan Agama Islam.
b. Lebih sabar dan selalu optimis dalam
memberi

b. Latar belakang siswa yang berbeda-

dapat

arahan

kepada

siswa,

sehingga siswa semakin berkembang
dan memiliki wawasan yang luas.
3. Siswa

c. Siswa belum menguasai bahasa Arab

Hendaknya memiliki semangat yang

dan belum mampu membaca al-

tinggi dalam belajar serta membiasakan

Qur’an dengan baik, sehingga guru

perilaku baik dan menjauhi hal yang

sulit untuk menjelaskan materi yang

buruk, sehingga menjadi manusia yang

disampaikan.

berprestasi, baik dari segi akademik

SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis
memberikan saran-saran untuk dijadikan
bahan pertimbangan, diantaranya:

maupun tingkah laku.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2005. Visionary Leadership, Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi
Aksara.
________________. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Azwar, Saifudin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: PT Syamil Cipta
Media.
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Moleong, Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah
dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini. 2010. Belajar dan Pembelajaran Membantu
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional. Yogyakarta: Teras.

Rifa’I, Moh. 2000. Aqidah Akhlak. Semarang: CV. Wicaksana.
Sagala, Syaiful. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.
Soebahar, Abddul Halim. 2013.Kebijakan Pendidikan Islam: Dari Ordonasi Guru sampai
UU Sisdiknas. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudarno Shobron dkk. 2010. Studi Islam 1Cetakan VIII. Surakarta: LPID UMS.
Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
Sukandarrumidi. 2006. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University.