KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

(1)

ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH TAHUN PELAJARAN

2014/2015

Oleh

ELISA NOVITASARI

Masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis teks ulasan/resensi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks ulasan/resensi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data penelitian ini berjumlah 60 siswa sebagai sampel penelitian yang diambil secara acak. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes menulis teks ulasan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu; (1) pemberian skor hasil belajar siswa; (2) mencari nilai rata-rata siswa dalam menulis teks ulasan; (3) menentukan tingkat kemampuan siswa berdasarkan tolok ukur (Nurgiantoro); (4) menganalisis kemampuan siswa menulis teks ulasan perindikator.

Berdasarkan analisis data, temuan-temuan dalam penelitian ini dipaparkan sebagai berikut. (1) Rata-rata kemampuan siswa dalam menulis teks ulasan yaitu tergolong baik dengan persentase 78%. (2) Rata-rata kemampuan siswa menulis teks ulasan perindikator yaitu (a) penyusunan struktur tergolong baik sekali dengan persentase 92%; (b) penulisan judul tergolong baik dengan persentase 81%; (c) gambaran umum (sinopsis) tergolong baik dengan persentase 84%; (d) penailaian tergolong cukup dengan persentase 74%; (e) penafsiran tergolong cukup dengan persentase 74%; (f) simpulan tergolong cukup dengan persentase 69%; dan (g) EYD tergolongkurangdengan persentase 59%.


(2)

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh

ELISA NOVITASARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(3)

(4)

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Seputih Banyak pada 13 November 1993. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Suparmin dan Ibu Umi Nafiah.

Penulis pertama kali menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) Raudhatul Huda Sumber Bahagia, pada tahun 1997 dan selesai pada tahun 1999. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) ditempuh oleh penulis di SD Negeri 1 Sumber Bahagia pada tahun 1999 dan selesai pada tahun 2005. Kemudian, penulis menyelesaikan studi tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) di MTs. Darus Salam pada tahun 2008. Jenjang pendidikan selanjutnya yang ditempuh oleh penulis adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak yang diselesaikan pada tahun 2011.

Tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Universitas Lampung.

Pengalaman mengajar didapatkan penulis ketika melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang terintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN)


(6)

Tematik di SMP Negeri Satu Atap 3 Lumbok Seminung Lampung Barat. Penulis melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Kotagajah untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd).


(7)

(8)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur dan bahagia atas nikmat dan rahmat yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, penulis persembahkan karya ini kepada orang-orang terkasih berikut.

1. Orang tuaku tercinta yang senantiasa memberikan doa yang tak pernah putus, kasih sayang yang tulus, membimbingku, menasihatiku, memberikan dukungan, perhatian, dan pengorbanan yang sangat luar biasa.

2. Kedua adikku tersayang, Irvan Nur Kholis dan Shovi Fadillah yang mendukungku melalui canda dan tawanya.

3. Teman-teman dan sahabat-sahabat karibku yang selalu memberikan keceriaan, semangat, dukungan, dan nasihat kepadaku.

4. Keluarga besarku terima kasih atas doa dan dukungan kalian selama ini. 5. Bapak dan Ibu dosenku tercinta dan,


(9)

MOTO

“Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”

(Q.S. Al-Baqarah: 153)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Q.S. Asy-Syarh: 6)

“Jangan katakan tidak mungkin saat kita sedang berusaha dan berdoa” (Nikholas Pane)


(10)

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tujuan dituliskannya skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut.

1. Drs. Ali Mustofa, M.Pd., pembimbing I yang dengan penuh sabar telah membimbing, menjelaskan, memberikan arahan, saran, dan waktu dalam rangka penyusunan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Karomani, M.Si., pembimbing II yang telah memberikan solusi, mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis.

3. Dra. Ni Nyoman Wetty S., M.Pd., penguji yang telah memberikan bimbingan, nasihat, dan saran kepada penulis.

4. Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum., ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Lampung.


(11)

x

5. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., sebagai ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Lampung.

6. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., dosen Pembimbing Akademik yang senantiasa memberikan pengarahan, nasihat, dan saran selama menempuh pendidikan.

7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan penulis dengan begitu banyak ilmu pengetahuan.

8. Dr. Bujang Rahman, M.Si., Dekan FKIP Univeristas Lampung. 9. Bapak dan Ibu staf administrasi FKIP Universitas Lampung.

10. Bapak Prayitno Untoro, S.Pd., Kepala SMP Negeri 2 Kotagajah yang telah memberikan izin penelitian sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.

11. Ibu Tuti Krisnawati, S.Pd., guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Kotagajah yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.

12. Bapak dan Ibu guru, serta staf karyawan SMP Negeri 2 Kotagajah.

13. Orang tuaku tercinta, Suparmin dan Umi Nafiah dengan segala limpahan cinta dan kasih sayang, memberikan nasihat, dukungan, motivasi, serta untaian doa yang tiada terputus untuk keberhasilan penulis.

14. Adik-adikku tersayang Irvan Nur Kholis dan Shovi Fadillah yang telah memberikan keceriaan, mendukung, dan memberikan semangat kepada penulis.

15. Keluarga besarku yang telah memberikan dukungan, doa, dan motivasi kepada penulis.


(12)

xi

16. Sahabat-sahabatku, Devi Novitasari, Dewi Ayu Purnamasari, Herda Silviana, Qonita Afriyani, Ratih Amalia Wulandari, dan Warisem yang selalu memberikan keceriaan, saling menghibur, memberikan dukungan, motivasi, memberikan semangat, dan persahabatan yang begitu indah. 17. Teman-teman Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2011 terima kasih

atas dukungan, motivasi, dan kebersamaan yang telah teman-teman berikan.

18. Teman-teman KKN/PPL di Tawan Sukamulya, Kecamatan Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung Barat.

19. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Semoga kebaikan dan ketulusan Bapak, Ibu, serta rekan-rekan mendapat pahala dari Allah SWT. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan pendidikan khususnya pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Bandar Lampung, 2015 Penulis


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR DIAGRAM ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 7

2.2 Menulis ... 8

2.2.1 Pengertian Menulis ... 8

2.2.2 Ciri Tulisan yang Baik ... 10

2.2.3 Tujuan Menulis ... 12

2.2.4 Keuntungan Menulis ... 13

2.3 Teks Ulasan ... 14

2.3.1 Pengertian Teks Ulasan/Resensi ... 15

2.3.2 Tujuan Menulis Teks Ulasan/Resensi ... 16

2.3.3 Jenis-Jenis Teks Ulasan/Resensi ... 19

2.3.4 Struktur Teks Ulasan/Resensi ... 22

2.3.5 Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Ulasan ... 25

2.3.6 Prinsip-Prinsip Dasar Teks Ulasan/Resensi ... 26

2.3.7 Langkah-Langkah Membuat Teks Ulasan/Resensi ... 27

2.4 Pengertian Kemampuan ... 30

2.5 Definisi Operasional ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 35


(14)

xiii

3.2 Populasi ... 36

3.3 Sampel ... 36

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.5 Teknik Analisis Data ... 38

3.6 Rubrik Penilaian ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Hasil Penelitian ... 44

4.1.1 Kemampuan Rata-Rata Siswa dalam Menulis Teks Ulasan ... 44

4.1.2 Kemampuan Rata-Rata Siswa Menulis Teks Ulasan Perindikator ... 46

4.1.2.1 Kemampuan Menulis Teks Ulasan/Resensi Berdasakan Penyusunan Struktur ... 46

4.1.2.2 Kemampuan Menulis Teks Ulasan/Resensi Berdasakan Penulisan Judul ... 48

4.1.2.3 Kemampuan Menulis Teks Ulasan/Resensi Berdasakan Gambaran Umum (Sinopsis) ... 50

4.1.2.4 Kemampuan Menulis Teks Ulasan/Resensi Berdasakan Aspek Penilaian ... 52

4.1.2.5 Kemampuan Menulis Teks Ulasan/Resensi Berdasakan Aspek Penafsiran ... 54

4.1.2.6 Kemampuan Menulis Teks Ulasan/Resensi Berdasakan Simpulan ... 56

4.1.2.7 Kemampuan Menulis Teks Ulasan/Resensi Berdasakan Penulisan EYD ... 58

4.2 Pembahasan ... 59

4.2.1 Kemampuan Menulis Teks Ulasan Berdasarkan Penyusunan Struktur ... 61

4.2.2 Kemampuan Menulis Teks Ulasan Berdasarkan Penulisan Judul .... 52

4.2.3 Kemampuan Menulis Teks Ulasan Berdasarkan Gambaran Umum (Sinopsis) ... 63

4.2.4 Kemampuan Menulis Teks Ulasan Berdasarkan Aspek Penilaian ... 69

4.2.5 Kemampuan Menulis Teks Ulasan Berdasarkan Aspek Penafsiran . 74 4.2.6 Kemampuan Menulis Teks Ulasan Berdasarkan Aspek Simpulan ... 78

4.2.7 Kemampuan Menulis Teks Ulasan Berdasarkan EYD ... 82

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 5.1 Simpulan ... 92

5.2 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 94 LAMPIRAN


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun

pelajaran 2014/2015 ... 36 3.2 Penghitungan sampel dari jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015 ... 37 3.3 Rubrik penilaian kemampuan menulis teks ulasan ... 40 3.4 Tolok ukur penilaian kemampuan menulis teks ulasan ... 43 4.1 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan/resensi siswa kelas VIII

SMP Negeri 2 Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015 ... 45 4.2 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan/resensi berdasarkan

penyusunan struktur ... 47 4.3 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan/resensi berdasarkan

penulisan judul ... 49 4.4 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan/resensi berdasarkan

gambaran umum (sinopsis) ... 51 4.5 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan/resensi berdasarkan aspek

penilaian ... 53 4.6 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan/resensi berdasarkan aspek

penafsiran ... 55 4.7 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan/resensi berdasarkan

Simpulan ... 56 4.8 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan/resensi berdasarkan


(16)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman

4.1 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan/resensi ... 46 4.2 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan berdasarkan

penyusunan struktur ... 48 4.3 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan berdasarkan penulisan

Judul ... 50 4.4 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan berdasarkan gambaran

umum (sinopsis) ... 52 4.5 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan berdasarkan aspek

Penilaian ... 54 4.6 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan berdasarkan aspek

Penafsiran ... 56 4.7 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan berdasarkan aspek

Simpulan ... 57 4.8 Hasil tes kemampuan menulis teks ulasan berdasarkan EYD ... 59


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar merupakan aktivitas yang disengaja dan dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil (Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2011: 124). Seorang individu yang belajar akan mengalami perubahan perilaku sebagai akibat kegiatan belajarnya. Pengetahuan, keterampilan, dan penguasaan nilai-nilai pasti akan bertambah dengan adanya kegiatan belajar yang aktif. Dengan demikian, belajar dapat membentuk dan menyempurnakan kepribadian manusia dalam kehidupannya.

Dalam rangka pencapaian pembelajaran yang efektif, diperlukan sebuah aturan yang menjadi pedoman pemilihan dan pengambilan tindakan oleh guru agar proses belajar dapat berjalan dengan baik. Pedoman tersebut adalah kurikulum. Kurikulum 2013 diterapkan dengan menelaah standar kompetensi lulusan (SKL), kompetensi inti (KI), dan kompetensi dasar (KD) secara benar (Sani, 2014: 6). Pada kurikulum 2013 standar kompetensi lulusan dijabarkan ke dalam kompetensi inti. Kompetensi inti meliputi Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti


(18)

2

sikap spiritual, Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial, Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan, dan Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. Kompetensi inti ini dijabarkan ke dalam kompetensi dasar pada suatu mata pelajaran. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan tujuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berkaitan dengan hal di atas, kurikulum selalu dikaitkan dengan pembelajaran. Salah satu mata pelajaran pada Kurikulum 2013 adalah Bahasa Indonesia. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah adalah meningkatkan kemampuan berbahasa siswa yang terdiri atas empat keterampilan. Keterampilan berbahasa tersebut yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu keterampilan berbahasa yang paling kompleks adalah keterampilan menulis karena menuntut penulis untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisan serta menuangkan dalam ragam bahasa tulis. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk menunjang kegiatan berkomunikasi dengan baik dan benar kepada seseorang, khususnya dalam komunikasi secara tertulis.

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 2008: 22). Keterampilan


(19)

3

menulis sangat diperlukan untuk menunjang tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, yaitu untuk meningkatkan kemampuan berbahasa siswa.

Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan yang dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu. Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun-temurun, tetapi merupakan hasil proses belajar-mengajar dan ketekunan berlatih (Akhadiah, 2012: 143). Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling kompleks di antara keterampilan berbahasa yang lainnya.Maka dari itu, untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis siswa perlu diadakan penelitian.

Salah satu materi pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SMP yang terdapat dalam silabus Kurikulum 2013 kelas VIII adalah materi yang berupa teks ulasan. Materi teks ulasan terdapat pada Kompetensi Dasar 4.2, yaitu menyusun teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Penelitian ini difokuskan pada kemampuan siswa dalam menulis teks ulasan.

Teks ulasan atau resensi adalah tulisan yang isinya menimbang atau menilai sebuah karya yang dikarang atau dicipta orang lain (Isnatun & Farida, 2013: 57). Sebagai seorang penulis resensi harus jujur dan paham terhadap isi buku atau karya yang diresensinya. Karya yang dinilai dalam tulisan resensi meliputi buku, film, novel, cerpen, dan semacamnya. Pada penelitian ini, karya yang akan diresensi adalah cerpen. Alasan penulis memilih materi teks ulasan karena teks ulasan merupakan materi yang baru, yaitu baru ada pada Kurikulum 2013. Selain itu, teks ulasan merupakan teks yang cukup sulit dibandingkan dengan materi


(20)

4

yang lainnya karena menuntut siswa untuk dapat menilai karya orang lain. Maka dari itu, teks ulasan perlu diteliti.

Penelitian mengenai penulisan teks ulasan/resensi pernah dilakukan oleh Sri Wahyuni dengan judul Kemampuan Menulis Resensi Novel Pada Siswa Kelas XI SMA Perintis 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2009/2010. Adapun kesamaan penelitian Sri Wahyuni dan penelitian peneliti saat ini adalah sama-sama meneliti tentang menulis resensi, namun perbedaannya adalah pada bahan yang diresensi dan tempat penelitian. Sri Wahyuni menggunakan novel sebagai bahan yang akan diresensi sedangkan penelitian saat ini menggunakan cerpen sebagai bahan yang akan diresensi. Tempat penelitian yang diteliti oleh Sri Wahyuni adalah SMA Perintis 2 Bandarlampung, sedangakan tempat penelitian saat ini adalah SMP Negeri 2 Kotagajah.

Pemilihan SMP Negeri 2 Kotagajah sebagai objek penelitian karena sekolah yang pernah menyandang gelar RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) tersebut merupakan salah satu sekolah terbaik di Lampung Tengah yang masih menggunakan Kurikulum 2013. Oleh karena itu, penulis merasa perlu melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Kotagajah untuk melihat kemampuan siswa menulis teks ulasan dalam penerapan pembelajaran Kurikulum 2013.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian untuk mengetahui kemampuan siswa menulis teks ulasan khususnya siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015.


(21)

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah kemampuan menulis teks ulasan/resensi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015 dalam menulis teks ulasan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis dan teoritis. Manfaat tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1. Manfaat Praktis

a. memberikan informasi kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Kotagajah tentang tingkat kemampuan siswanya dalam menulis teks ulasan;

b. sebagai bahan masukan bagi penelitian lanjutan yang akan meneliti tentang kemampuan menulis teks ulasan siswa; dan

c. memberikan informasi kepada siswa SMP Negeri 2 Kotagajah tentang kemampuan menulis teks ulasan.

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna secara teoritis yaitu untuk memperkaya kajian penelitian bahasa Indonesia mengenai keterampilan


(22)

6

menulis teks ulasan. Sehingga peneliti dapat memberi sumbangan referensi pada peneliti selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis teks ulasan/resensi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015.

2. Karya sastra yang diresensi adalah cerpen yang berjudul Terima Kasih Emakkarya Niki Cahyani.


(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran adalah interaksi antara siswa dengan lingkungan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, yaitu perubahan perilaku (pengetahuan, sikap, maupun keterampilan) (Tim Pengembang MKDP Kurikulum & Pembelajaran, 2011: 188). Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah adalah meningkatkan kemampuan berbahasa siswa yang terdiri atas empat keterampilan. Keterampilan berbahasa tersebut yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Pada pendidikan formal (sekolah), pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru, karena guru merupakan tenaga profesional yang dipersiapkan untuk membelajarkan ilmu yang dimilikinya kepada siswa-siswanya. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tidak sekedar melaksanakan prosedur mengajar dan tatap muka saja, akan tetapi pembelajaran lebih kompleks lagi dilaksanakan dengan pola-pola pembelajaran yang bervariasi, seperti menggunakan strategi dan media yang bervariasi agar siswa tidak bosan dan dapat meningkatkan kemampuan siswa, khususnya kemampuan menulis siswa.


(24)

8

2.2 Menulis

Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh seorang individu atau siswa secara berurutan. Keterampilan tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Di antara keempat keterampilan berbahasa tersebut, menulis merupakan keterampilan tertinggi karena keterampilan menulis dikuasai setelah seseorang menguasai keterampilan yang lain. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk menunjang kegiatan berkomunikasi dengan baik dan benar kepada seseorang, khususnya dalam komunikasi secara tertulis. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai pengertian menulis, ciri tulisan yang baik, tujuan menulis, dan keuntungan menulis.

2.2.1 Pengertian Menulis

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 2008: 22). Menulis adalah sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis (Rosidi, 2009: 2). Menulis adalah suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya (Dalman, 2014: 3).

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dengan orang lain. Menulis merupakan suatu


(25)

9

kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus sering berlatih dan praktik menulis. Seorang penulis harus mengetahui maksud dan tujuan yang hendak dicapai sebelum menulis agar tulisan yang dibuat lebih sesuai dan serasi dengan yang diharapkan pembaca.

Menulis merupakan suatu proses perkembangan. Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, ketrampilan-ketrampilan khusus, dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis (Tarigan, 2008: 9). Proses menulis sebagai suatu cara berkomunikasi, menuntut gagasan-gagasan yang tersusun secara logis, diekspresikan dengan jelas, dan ditata secara menarik lalu dituangkan dalam sebuah tulisan.

Menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai huruf menjadi kata atau kalimat untuk disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain dapat memahaminya. Untuk menghasilkan tulisan yang baik umumnya orang melakukannya berkali-kali. Dalam hal ini, dapat terjadinya komunikasi antarpenulis dan pembaca dengan baik.

Dari beberapa pengertian menulis di atas, penulis mengacu pada pendapat Rosidi yang mengatakan menulis adalah sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Pendapat tersebut sangat sesuai dengan pengertian menulis karena kegiatan menulis menuntut penulis untuk menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca. Menulis berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Kegiatan menulis sangat penting dalam pendidikan karena dapat membantu siswa berlatih berpikir, menuangkan gagasan,


(26)

10

dan memecahkan masalah. Dengan menulis, seorang siswa mampu menuangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dalam sebuah tulisan. Pada penelitian ini, siswa diharapkan mampu memproduksi suatu tulisan dengan baik dan benar dengan pengetahuan yang dimikinya..

2.2.2 Ciri Tulisan yang Baik

Ciri-ciri tulisan yang baik adalah sebagai berikut.

1. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis mempergunakan nada yang serasi.

2. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi keseluruhan yang utuh.

3. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk menulis dengan jelas dan tidak samar-samar. Penulis harus memanfaatkan struktur kalimat, bahasa, dan contoh-contoh sehingga maknanya sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis. Dengan demikian, para pembaca tidak usah payah-payah memahami makna yang tersurat dan tersirat.

4. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk menulis secara meyakinkan. Meyakinkan berarti menarik minat para pembaca terhadap pokok pembicaraan serta mendemonstrasikan suatu pengertian yang masuk akal, cermat, dan teliti. Dalam hal ini, haruslah dihindari penggunaan kata-kata yang tidak perlu. Setiap kata haruslah menunjang pengertian yang serasi, sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis.

5. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk mengkritik naskah tulisannya yang pertama serta memperbaikinya. Mampu merevisi


(27)

11

naskah pertama merupakan kunci bagi penulisan yang tepat guna atau penulisan efektif.

6. Tulisan yang baik mencerminkan kebanggaan penulis dalam naskah, kesudian mempergunakan ejan dan tanda baca secara seksama, memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat-kalimat sebelum menyajikannya kepada para pembaca. Penulis yang baik menyadari benar-benar bahwa hal-hal seperti itu dapat memberi akibat yang kurang baik terhadap karyanya (Adelstein & Pival dalam Tarigan, 2008: 6-7).

Selain ciri-ciri di atas, ciri-ciri tulisan yang baik juga dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Jujur

Tulisan itu harus jujur, tidak boleh memalsukan sebuah gagasan atau ide jika tidak memiliki pengetahuan yang cukup terhadap apa yang akan ditulis.

2. Jelas

Sebuah tulisan itu harus jelas, mudah dipahami dan tidak bertele-tele sehingga tidak membingungkan pembaca. Pembaca akan mudah menangkap gagasan atau ide yang disampaikan oleh penulis jika tulisannya mudah dipahami dan dimengerti.

3. Singkat

Tulisan yang baik itu tidak memboroskan waktu para pembaca dan tidak menuliskan penjelasan-penjelasan yang dianggap tidak perlu atau tidak penting.


(28)

12

4. Tidak monoton

Tulisan yang baik tidak membosankan para pembaca. Tulisan yang baik seharusnya menggunakan panjang kalimat yang beraneka ragam, berkarya dengan penuh kegembiraan sehingga dapat menghindari kebosaan pada diri pembaca.

Pada penelitian ini, siswa harus mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri tulisan yang baik agar siswa dapat memproduksi suatu tulisan dengan baik pula.

2.2.3 Tujuan Menulis

Rosidi (2009: 5-6) membagi macam-macam tujuan menulis, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Memberitahukan atau menjelaskan. 2. Meyakinkan atau mendesak.

3. Menceritakan sesuatu. 4. Mempengaruhi pembaca. 5. Menggambarkan sesuatu.

Selain itu juga ada beberapa tujuan menulis sebagai berikut.

1. Tujuan penugasan

Pada umumnya sesorang yang menulis untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru atau lembaga. Misalnya seorang siswa menulis cerita pendek karena untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh gurunya.


(29)

13

2. Tujuan persuasif

Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca bahwa apa yang disampaikan penulis benar, sehingga penulis berharap pembaca mengikuti pendapat penulis.

3. Tujuan informasional

Tulisan yang bertujuan memberikan informasi atau memberi keterangan kepada pembaca.

4. Tujuan pernyataan diri

Tulisan yang bertujuan menyatakan diri seorang penulis kepada pembacanya. 5. Tujuan kreatif

Menulis selalu berhubungan dengan proses kreatif, terutama dalam menulis karya sastra, baik itu berbentuk puisi maupun prosa. Tulisan kreatif ini bertujuan mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai kesenian.

6. Tujuan pemecahan masalah

Tulisan ini bertujuan memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca.

2.2.4 Keuntungan Menulis

Menurut Dalman (2014: 6), menulis memiliki banyak keuntungan/manfaat yang dapat dipetik dalam kehidupan, di antaranya adalah sebaga berikut.

1. Peningkatan kecerdasan.


(30)

14

3. Penumbuhan keberanian.

4. Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

Selain disebutkan di atas, menulis juga memiliki banyak keuntungan bagi penulis, keuntungan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Dengan menulis, penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Penulis dapat mengetahui sejauh mana pengetahuannya tentang suatu topik.

2. Melalui kegiatan menulis, penulis dapat mengembangkan berbagai gagasan. Dengan kegiatan menulis, mengharuskan kita untuk berpikir dan bernalar.

3. Kegiatan menulis memaksa penulis untuk lebih banyak mencari serta menguasai informasi yang berhubungan dengan topik yang akan ditulis. Dengan demikian kegiatan menulis memperluas wawasan.

4. Kegiatan menulis dapat mendorong penulis belajar secara aktif. Penulis harus menjadi penemu sekaligus pemecah masalah.

5. Kegiatan menulis akan membiasakan diri penulis untuk berpikir secara logis serta berbahasa secara tertib.

2.3 Teks Ulasan

Banyak istilah yang digunakan dalam menyebut teks ulasan. Ada yang menyebutkan teks ulasan dengan resensi, timbangan buku, tinjauan buku, pembicaraan buku, atau bedah buku. Istilah-istilah tersebut bisa dipakai. Hanya saja, pada umumnya istilah yang paling populer untuk menyebut teks ulasan


(31)

15

adalah resensi. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai pengertian teks ulasan, tujuan menulis teks ulasan, jenis-jenis teks ulasan, struktur teks ulasan, ciri-ciri kebahasaan teks ulasan, prinsip-prinsip dasar teks ulasan, dan langkah-langkah menyusun teks ulasan.

2.3.1 Pengertian Teks Ulasan/Resensi

Teks ulasan atau resensi adalah tulisan yang isinya menimbang atau menilai sebuah karya yang dikarang atau dicipta orang lain (Isnatun & Farida, 2013: 57). Menurut Dalman (2014: 229), resensi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menilai baik tidaknya sebuah buku. Dalam hal ini, yang dinilai adalah keunggulan dan kelemahan buku. Menurut Rosidi (2009: 60), resensi merupakan salah satu upaya menghargai tulisan atau karya orang lain dengan cara memberikan komentar secara objektif. Teks ulasan adalah jenis teks yang digunakan untuk meninjau sebuah karya yang berupa film, buku, atau benda lain untuk diketahui kualitas, kelebihan, dan kekurangannya (Tim Edukatif, 2013: 61). Menurut Keraf (dalam Dalman, 2014: 229), resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku.

Secara etimologis resensi berasal dari bahasa latin, yaitu kata kerja revidere dan recensere yang artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Dari istilah tersebut mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Di Indonesia, resensi sering juga diistilahkan dengan timbangan buku, tinjauan buku, bedah buku, ulasan buku, dan sebagainya. Menulis resensi adalah salah satu upaya memperkenalkan suatu buku kepada orang lain yang belum membaca buku


(32)

16

tersebut sehingga setelah membaca resensi, orang tersebut tergerak hatinya untuk membaca karya orang lain.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis mengacu pada pendapat Isnatun dan Farida yang mengatakan teks ulasan atau resensi adalah tulisan yang isinya menimbang atau menilai sebuah karya yang dikarang atau dicipta orang lain. Pendapat tersebut sangat sesuai karena teks ulasan adalah kegiatan menilai sebuah karya yang dikarang orang lain. Karya yang dinilai dalam tulisan resensi meliputi buku, film, novel, cerpen, dan semacamnya. Oleh sebab itu, sebagai seorang penulis resensi harus jujur dan paham terhadap isi buku atau tulisan yang diresensinya. Pada penelitian ini, penulis akan memilih cerpen sebagai karya sastra yang akan diresensi.

2.3.2 Tujuan Menulis Teks Ulasan/Resensi

Menurut Isnatun & Farida (2013: 57), tujuan pembuatan ulasan adalah sebagai berikut.

1. Menyajikan informasi komprehensif (menyeluruh) tentang sebuah karya. 2. Memengaruhi penikmat karya untuk memikirkan, merenungkan, dan

mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema pada suatu karya. 3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak

dinikmati atau tidak.

Pendapat yang sejalan dengan pendapat Isnatun & Farida tentang tujuan menulis resensi disampaikan oleh Samad Daniel (dalam Dalman, 2014: 231). Ia


(33)

17

mengemukakan bahwa tujuan penulisan teks ulasan/resensi meliputi empat tujuan antara lain sebagai berikut.

1. Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.

2. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yaang muncul dalam sebuah buku. 3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah buku pantas

mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.

4. Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku terbit seperti siapa pengarangnya, mengapa ia menulis buku itu, bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang sama, dan bagaimana hubungannya dengan buku sejenis karya pengarang lain.

Berdasarkan pendapat di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seseorang peresensi buku, yaitu informasi yang disampaikan harus jelas, mampu mengajak pembaca untuk berpikir kritis terhadap hasil resensi, hasil resensi harus bersifat persuasif, dan memiliki sikap kreatif dalam meresensi buku. Dalam hal ini, seorang penulis resensi perlu menguasai isi buku atau karya sastra yang diresensinya sehingga dapat disampaikan apakah buku tersebut layak atau tidak untuk dinikmati. Oleh sebab itu, keunggulan dan kelemahan buku perlu disampaikan secara jujur.

Berbeda dengan pendapat Rosidi (2009: 61-63), yang mengatakan tujuan menulis resensi ditinjau dari beberapa sudut kepentingan, yaitu dari kepentingan penerbit,


(34)

18

dari kepentingan penulis buku, kepentingan penulis resensi, maupun dari kepentingan pembaca.

Dari kepentingan penerbit, resensi buku memiliki tujuan sebagai berikut.

1. Sebagai alat promosi buku-buku yang baru diterbitkan. Dengan adanya resensi, penerbit akan merasa terbantu karena buku yang diterbitkan telah diperkenalkan kepada para pembaca. Melalui resensi, pembaca dapat mengetahui adanya buku baru dan mungkin sesuai dengan kebutuhan dirinya.

2. Untuk mendapatkan keuntungan finansial. Penerbit yang bukunya diresensi akan merasa senang karena buku yang diterbitkan akan segera laku. Dengan demikian, penerbit akan segera menerbitkan kembali buku tersebut pada cetakan berikutnya sehingga penerbit mendapat keuntungan lebih besar.

Dari kepentingan penulis buku, resensi buku memiliki tujuan sebagai berikut.

1. Sebagai bahan masukan bagi penulisan buku selanjutnya karena dengan diresensinya buku yang ditulis akan diketahui kelemahan buku tersebut. 2. Untuk mengetahui kualitas buku yang ditulis.

3. Untuk menambah pendapatan karena dengan diresensinya buku yang ditulis, penulis buku akan cepat dikenal oleh para pembaca.

Dari kepentingaan penulis resensi, resensi buku memiliki tujuan sebagai berikut.

1. Untuk menambah wawasan penulis resensi karena dengan menulis resensi, seorang resensator harus membaca buku yang diresensi secara utuh.


(35)

19

2. Untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis seorang resensator.

3. Untuk meningkatkan kemampuan penulis resensi dalam memberi penilaian dan penghargaan terhadap isi suatu buku sehingga penilaian itu diketahui para pembaca.

4. Untuk mendapatkan keuntungan finansial karena resensator akan mendapatkan imbalan dari redaktur surat kabar atau majalah apabila tulisan dimuat.

Dari kepentingan pembaca resensi, resensi buku memiliki tujuan sebagai berikut.

1. Untuk mendapatkan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.

2. Untuk memberi pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah buku pantas mendapat sambutan dari pembaca atau tidak.

3. Untuk mengetahui identitas buku yang patut dibaca, mulai dari judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.

4. Untuk mendapat bimbingan dari penulis resensi tentang buku yang pantas dibaca.

5. Untuk mengajak pembaca memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul pada sebuah buku.

2.3.3 Jenis-Jenis Teks Ulasan/Resensi

Berdasarkan media atau forumnya, resensi buku dibagi menjadi dua, yaitu resensi ilmiah dan resensi ilmiah populer, Saryono (dalam Dalman, 2014: 232). Dalam resensi ilmiah digunakan tata cara keilmuan tertentu, menggunakan rujukan atau


(36)

20

acuan, dan bahasa resmi serta yang dipaparkan selengkap-lengkapnya. Sementara itu, resensi ilmiah populer tidak menggunakan rujukan atau acuan tertentu. Selain itu, isi resensi ilmiah populer seringnya hanya memaparkan bagian-bagian yang menarik saja dan penyajiannya pun tidak terlalu tunduk pada bahasa resmi atau bahasa baku. Hal yang membedakan kedua resensi tersebut adalah bahasa dan tata cara penulisan yang digunakan.

Berdasarkan isi sajian atau isi resensinya, resensi buku digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Resensi Informatif

Resensi informatif hanya berisi tentang hal-hal dari suatu buku. Pada umumnya, isi resensi informatif hanya ringkasan dan paparan mengenai apa isi buku atau hal-hal yang bersangkutan dengan suatu buku.

2. Resensi Evaluatif

Resensi evaluatif lebih banyak menyajikan penilaian resensi tentang isi buku atau hal-hal yang berkaitan dengan buku. Informasi tentang isi buku hanya disajikan sekilas saja, bahkan kadang-kadang hanya dijadikan ilustrasi.

3. Resensi Informatif-Evaluatif

Resensi informatif-evaluatif merupakan perpaduan dua jenis resensi, yaitu resensi informatif dan resensi evaluatif. Resensi jenis ini disamping untuk menyajikan semacam ringkasan buku atau hal-hal yang berkaitan penting yang ada di buku juga menyajikan penilaian peresensi tentang isi buku tersebut, Saryono (dalam Dalman, 2014: 232-233).


(37)

21

Dari ketiga jenis resensi tersebut, jenis resensi ketiga yang paling ideal karena bisa memberikan laporan, penilaian, dan pertimbangan secara memidai. Oleh sebab itu, dalam meresensi buku, penulis resensi lebih banyak menggunakan jenis resensi informatif-evaluatif. Pemilihan jenis resensi informatif-evaluatif karena jenis resensi ini lebih menggabungkan kedua jenis resensi, yaitu resensi informatif dan resensi evaluatif. Resensi informatif-evaluatif memiliki isi kajian lebih lengkap jika dibandingkan dengan kedua resensi lainnya. Jenis resensi ini menyajikan ringkasan buku dan juga penilaian peresensi terhadap buku tersebut, termasuk melihat keunggulan dan kelemahan pada buku tersebut.

Menurut Daniel (dalam Dalman, 2014: 233-234), resensi dibagi menjadi dua jenis, yaitu resensi buku nonsastra dan resensi buku sastra. Jenis resensi buku nonsastra membahas, memaparkan, dan menilai buku-buku nonsastra. Resensi buku nonsastra bisa disajikan secara informatif, evaluatif, atau informatif-evaluatif. Meresensi buku sastra hampir menyerupai dengan mengapresiasi karya sastra. Hal ini disebabkan materi atau unsur-unsur yang membangun karya sastra berbeda dengan buku nonfiksi. Di dalam buku sastra (karya sastra) terdapat unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua hal inilah yang menjadi sorotan utama dalam menilai buku sastra.

Pada penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada jenis resensi informatif-evaluatif. Resensi informatif-evaluatif adalah resensi yang menyajikan ringkasan buku/karya sastra dan menyajikan penilaian peresensi tentang isi buku/karya sastra tersebut. Pemilihan jenis resensi informatif-evaluatif karena jenis resensi ini lebih menggabungkan kedua jenis resensi, yaitu resensi informatif dan resensi


(38)

22

evaluatif. Resensi informatif-evaluatif memiliki isi kajian lebih lengkap jika dibandingkan dengan kedua resensi lainnya.

2.3.4 Struktur Teks Ulasan/Resensi

Dalam membuat teks ulasan/resensi, terdapat unsur-unsur yang harus dipenuhi agar resensi yang dibuat menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan resensi menurut Isnatun dan Farida (2013: 57-58).

1. Judul Ulasan

Judul ulasan/resensi harus menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan. Judul dapat dibuat setelah ulasan selesai. Yang penting judul ulasan harus sesuai dengan isi ulasan. Penulis judul ulasan/resensi harus jelas, singkat, dan tidak menimbulkan kesalahan penafsiran. Judul resensi juga harus menarik sehingga menimbulkan minat membaca bagi calon pembaca. Sebab, awal keinginan membaca seseorang didahului dengan melihat judul tulisan.

Jika judulnya menarik, maka orang akan membaca tulisannya. Sebaliknya, jika judul tidak menarik, maka tidak akan dibaca. Namun, perlu diingat bahwa judul yang menarik pun harus sesuai dengan isinya. Artinya, jangan sampai hanya menulis judulnya saja yang menarik, sedangkan isi tulisannya tidak sesuai, maka tentu saja hal ini dapat mengecewakan pembaca.

2. Data Karya yang Diulas

Data yang diperlukan untuk mengulas buku/novel, meliputi: judul buku, pengarang, genre, penerjemah (jika ada), editor atau penyunting, penerbit,


(39)

23

tahun terbit beserta informasi cetakan keberapa, tebal buku, harga buku, ISBN, dan lain-lain. Sedangkan data yang diperlukan untuk mengulas film, meliputi: judul film, sutradara, produser, tahun peluncuran, para pemeran, durasi, genreatau kategori, dan keterangan lain yang dianggap perlu.semakin lengkap maka akan semakin baik.

3. Pembukaan

Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini. a. Ulasan pembuat karya, karya, dan prestasinya. b. Perbandingan dengan karya sejenis yang sudah ada. c. Pemaparan keunikan karya.

d. Perumusan tema karya.

e. Pengungkapan kritik dan kesan terhadap karya.

f. Ulasan tentang penerbit (untuk buku) atau produser (untuk film). g. Pengajuan pertanyaan.

h. Pembuka dialog.

4. Tubuh atau Isi Pernyataan Ulasan

Tubuh atau isi pernyataan ulasan biasanya memuat hal-hal berikut. a. Sinopsis atau isi karya secara padat, singkat, dan kronologis. b. Pembahasan singkat karya dengan kutipan secukupnya. c. Keunggulan karya.

d. Kelemahan karya.

e. Rumusan kerangka karya.


(40)

24

g. Adanya kesalahan cetak (untuk buku) atau ketidaklengkapan logika (untuk film).

5. Penutup Ulasan

Bagian penutup berisi pendapat bahwa karya itu penting untuk siapa dan mengapa.

Menurut Tim Edukatif (2013: 58), struktur isi teks ulasan terdiri atas bagian-bagian berikut ini.

1. Judul Ulasan

Judul merupakan kepala tulisan yang bertujuan mengarahkan pikiran pembaca terhadap isi ulasan.

2. Gambaran Umum

Pada bagian ini, dipaparkan tentang gambaran umum sebuah karya atau benda yang akan diulas. Gambaran umum tentang karya atau benda tersebut bisa berupa nama, kegunaan, dan sebagainya.

3. Penilaian

Pada bagian ini, dipaparkan penilaian menulis terhadap kelebihan dan kekurangan karya atau benda yang diulas. Ulasan disertai dengan alasan dan bukti pendukung.

4. Penafsiran

Pada bagian ini, dipaparkan penafsiran (pandangan) penulis terhadap karya atau benda yang diulas. Penafsiran tersebut berdasarkan penilaian yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya. Untuk memperkuat penafsirannya,


(41)

25

seorang penulis sering membandingkan kualitas karya atau benda yang diulas dengan karya benda lain.

5. Simpulan

Pada bagian ini, penulis merumuskan simpulan yang ditujukan kepada pembaca terhadap karya atau benda yang telah diulas. Ulasan berdasarkan hasil penilaian dan penafsiran yang telah dilakukan sebelumnya. Simpulan juga bisa memaparkan rekomendasi kepada pembaca tentang layak atau tidaknya sebuah karya atau benda untuk dibaca, dinikmati, atau dimiliki.

Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan cerpen sebagai karya sastra yang akan diresensi. Maka dari itu, peneliti mengacu pada struktur teks ulasan menurut Tim Edukatif yang meliputi judul ulasan, gambaran umum, penilaian, penafsiran, dan simpulan. Pemilihan struktur teks ulasan menurut Tim Edukatif karena struktur teks ulasan tersebut cocok untuk meresensi sebuah karya sastra (cerpen), sedangkan struktur teks ulasan menurut Isnatun dan Farida cocok untuk meresensi buku/film.

2.3.5 Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Ulasan

Secara umum, teks ulasan memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.

1. Menggunakan kata-kata yang menggunakan sudut pandang atau keberpihakan penulis. Seperti berbeda dengan, di samping itu, selain itu, dengan kata lain, dan sebagainya.

2. Menggunakan kata-kata yang menyatakan persetujuan atau penolakan terhadap karya atau benda yang diulas. Sikap persetujuan atau penolakan tersebut disertai dengan alasan dan bukti pendukung yang kuat sehingga


(42)

26

bisa diterima oleh pembaca. Selain itu, teks ulasan ditandai dengan penggunaan kata-kata sifat, seperti menarik, layak, berhasil, atau sebaliknya. Hal ini untuk mendukung sikap persetujuan atau penolakan (Tim Edukatif, 2013: 59).

2.3.6 Prinsip-Prinsip Dasar Teks Ulasan/Resensi

Sebelum meresensi sebuah buku, peresensi perlu memahami dasar-dasar resensi. Kusuma (dalam Dalman, 2014: 237-238), mengemukakan bahwa sebelum meresensi sebuah buku, maka peresensi harus mengetahui dasar-dasarnya. Berikut ini penjelasannya.

1. Peresensi memahami sepenuhnya tujuan pengarang buku ini. Tujuan pengarang dapat diketahui dari kata pengantar atau bagian pendahuluan buku. Kemudian, dicari apakah tujuan itu direalisasikan dalam seluruh bagian buku.

2. Peresensi menyadari sepenuhnya tujuan meresensi karena sangat menentukan corak resensi.

3. Peresensi memahami sepenuhnya tujuan meresensi karena sangat menentukan corak resensi.

4. Peresensi memahami betul latar belakang pembaca yang menjadi sasarannya; selera, tingkat pendidikan, dari kalangan macam apa asalnya. Atas dasar itu, resensi yang dimuat surat kabar atau majalah tidak sama dengan yang dimuat pada surat kabar atau majalah yang lain.

5. Peresensi memahami karakteristik media cetak yang memuat resensi. Setiap media cetak ini mempunyai identitas, termasuk dalam visi dan misi.


(43)

27

Dengan demikian, kita mengetahui kebijakan dan resensi macam apa yang disukai oleh redaksi

2.3.7 Langkah-Langkah Menyusun Teks Ulasan/Resensi

Berikut ini adalah langkah-langkah menulis atau menyusun teks ulasan menurut Isnatun & Farida (2013: 67).

1. Memilih topik yang hendak diulas.

2. Menuliskan paragraf pendahuluan yang menyatakan topik yang diulas/pokok persoalan.

3. Menuliskan rangkaian paragraf yang menyatakan persetujuan/penolakan/ keberpihakan penulis.

4. Menuliskan simpulan yang menegaskan kembali keberpihakan penulis.

Langkah-langkah menyusun teks ulasan menurut Tim Edukatif (2013: 74) adalah sebagai berikut.

1. Tentukan jenis karya sastra, seperti cerpen, novel, atau puisi yang akan diulas.

2. Carilah sebuah cerpen, novel, atau puisi yang paling kamu sukai.

3. Bacalah cerpen, novel, atau puisitersebut berulang-ulang hingga kamu dapat memahami dan merasakan keindahannya.

4. Amati dan cermati bagian-bagian penting dalam karya tersebut.

5. Tuliskan garis besar bagian-bagian penting dalam karya tersebut pada selembar kertas.

6. Kembangkan garis besar bagian-bagian penting tersebut ke dalam beberapa kalimat hingga terbentuk menjadi paragraf.


(44)

28

7. Tuliskan pendapatmu tentang karya tersebut. Pendapatmu boleh bebas, tetapi usahakan netral. Tuliskan kelebihan dan kelemahan karya tersebut secara berimbang.

8. Jangan lupa cantumkan identitas karya sastra yang kamu ulas. Bagian tersebut boleh kamu letakkan di awal maupun di akhir ulasan.

Menurut Daniel (dalam Dalman, 2014: 238), memberikan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Penjajakan atau pengenalan yang akan diresensi.

2. Membaca buku atau teks yang akan diresensi secara cermat dan teliti. 3. Menandai bagaian-bagian buku atau teks yang diperhatikan secara khusus

dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data. 4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang diresensi.

5. Menetukan sikap dan menilai hal-hal yang berkenaan dengan organisasi penulisan, bobot ide, aspek bahasanya, dan aspek teknisnya.

Pendapat yang sejalan dengan pendapat Daniel, disampaikan oleh Rosidi (2009: 70-72) mengenai langkah-langkah menulis resensi sebagai berikut.

1. Lakukan penjajakan terhadap buku yang akan diresensi dengan membaca judul, memperhatikan halaman identitas buku yang meliputi penerbit, tahun terbit, serta baca isi buku secara sekilas dengan memperhatikan daftar isi.

2. Kenali latar belakang penulisan buku yang akan diresensi dengan membaca pengantar yang ada di dalamnya, baik pengantar dari penulis buku, penerbit, maupun dari seorang pakar apabila ada.


(45)

29

3. Bacalah seluruh isi buku sampai tuntas, komprehensif, dan cermat mulai dari kata pengantar sampai pada bab akhir. Buatlah catatan-catatan kecil ketika membaca atau dengan memberi tanda tertentu dengan stabilo pada kutipan yang hendak disajikan dalam resensi.

4. Buatlah sinopsis atau ikhtisar isi buku berdasarkan catatan dan tanda khusus yang telah dibuat. Usahakam sinopsis atau ikhtisar yang dibuat benar-benar mewakili isi buku.

5. Lakukan penilaian terhadap buku yang diresensi dengan menunjukan keunggulan dan kelemahannya, baik dari segi bahasa, pembatasan bab, kerangka penulisan, sistematika, bobot ide, maupun aspek teknis lainnya. 6. Buatlah outline (kerangka) resensi sebelum menulis resensi secara utuh

sehingga memiliki arahan dalam menyelesaikan tulisan tersebut.

7. Segeralah menulis resensi dengan berpedoman pada hal-hal yang telah disiapkan.

8. Koreksi kembali resensi dari sei bahasa dan isi, termasuk pengetikannya. Lakukan revisi apabila diperlukan.

Langkah-langkah tersebut bukanlah satu-satunya acuan buku yang harus kamu gunakan dalam menyusun teks ulasan. Pada dasarnya, kamu bisa mengembangkan langkah-langkah tersebut berdasarkan kreativitasmu sendiri.

Pada saat menulis resensi, peresensi harus betul-betul menguasai dan mengetahui isi dan identitas buku yang akan diresensi. Buku tersebut hendaknya dibaca berulang-ulang dan diberi tada apabila ditemukan hal-hal khusus, misalnya keungulannya, kelemahannya, isi pokoknya, maupun tentang penggunaan


(46)

30

bahasanya. Pemahaman terhadap isi buku dapat membantu kelancaran seseorang peresensi dalam menyelesaikan tulisannya.

Berdasarkan uraian tentang menulis resensi di atas dapat ditegaskan kembali bahwa resensi adalah tulisan ilmiah yang membahasa isi sebuah buku, kelemahan dan keunggulannya untuk diinformasikan kepada pembaca. Karena pada dasarnya, tujuan meresensi buku adalah memberikan informasi tentang hal-hal yang diulas atau dibahas, kemudian memberikan pertimbangan kepada pembaca tentang keunggulan atau kelemahan buku tersebut.

Dari beberapa langkah-langkah menyusun teks ulasan/resensi yang telah diungkapkan oleh para ahli di atas, peneliti mengacu pada pendapat Isnatun & Farida karena langkah-langkah yang dibuat mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit.

2.4 Pengertian Kemampuan

Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan yang dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir karena bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun-temurun, tetapi merupakan hasil proses belajar-mengajar dan ketekunan berlatih (Akhadiah, 2012: 143). Kemampuan dapat diperoleh melalui bimbingan dan latihan secara intensif. Kemampuan ini berkaitan erat dengan kemampuan membaca karena penulis yang baik biasanya juga pembaca yang baik.


(47)

31

Kemampuan menulis bukan karena bakat. Bakat hanya 10% dari pendukung kemampuan menulis seseorang, selebihnya adalah kemauan atau niat, wawasan, daya imajinasi, disiplin, kreativitas, persepsi, tangguh atau tidak mudah putus asa, penguasaan teknik menulis, dan kemampuan berbahasa (Rosidi, 2009: 35). Dengan adanya pendukung kemampuan menulis tersebut, siswa akan mudah menuangkan gagasan pikirannya ke dalam bentuk tulisan.

Kemampuan menulis sangat diperlukan oleh siswa untuk menunjang proses pembelajaran, karena di dalam sebuah pembelajaran aspek berbahasa yang paling tinggi adalah menulis. Siswa harus sering berlatih dalam menuangkan gagasan atau pengetahuan yang dimilikinya agar siswa mampu memperoleh sebuah tulisan yang baik. Dalam menulis, siswa harus mampu menerapkan ejaan yang benar, memilih kata yang tepat, membuat kalimat yang efektif, dan menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam satu kesatuan yang padu. Tulisan siswa akan menjadi tolak ukur bagaimana kemampuan siswa tersebut. Pada penelitian ini, peneliti akan mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks ulasan.

2.5 Definisi Operasional

Definisi operasional yang akan membicarakan kemampuan menulis teks ulasan/resensi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan adalah skor yang diperoleh siswa dalam mengikuti tes menulis teks ulasan.


(48)

32

2. Menulis adalah sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis (Rosidi, 2009: 2).

3. Teks ulasan atau resensi adalah tulisan yang isinya menimbang atau menilai sebuah karya yang dikarang atau dicipta orang lain (Isnatun & Farida, 2013: 57). Tujuan teks ulasan adalah memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak dinikmati atau tidak.

4. Cerita pendek (cerpen) adalah karangan narasi (prosa) yang fiktif dan pendek, dalam arti memiliki keterbatasan dalam pengembangan unsur-unsurnya, yakni berefek tunggal dan tidak kompleks (Suyanto, 2012: 9).

Berdasarkan uraian di atas, kemampuan menulis ulasan cerpen adalah kesanggupan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan yang diungkapkan dalam bahasa tulis untuk menimbang atau menilai sebuah karangan narasi (prosa) dengan tujuan memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah karangan tersebut layak dinikmati atau tidak.

Siswa dikatakan mampu menulis ulasan cerpen jika siswa dapat menuliskan ulasan cerpen sesuai dengan syarat-syarat ulasan cerpen yang terdiri tujuh aspek. Tujuh aspek tersebut adalah sebagai berikut.

1. Penyusunan struktur

Siswa mampu menuliskan struktur teks ulasan dengan lengkap dan runtut yang meliputi judul, gambaran umum, penilaian, penafsiran, dan simpulan.


(49)

33

2. Judul

Siswa mampu menuliskan judul teks ulasan dengan tepat dan mengarahkan pikiran pembaca terhadap isi tulisan.

3. Gambaran umum

Siswa mampu menuliskan sinopsis (gambaran umum) cerpen yang diulas secara ringkas tanpa mengurangi kelengkapan dari isi cerpen yang diulas. 4. Penilaian

Siswa mampu menuliskan kelebihan dan kekurangan cerpen yang diulas dan disertai dengan alasan.

5. Penafsiran

Siswa mampu menuliskan pandangan (pendapat) terhadap cerpen yang diulas secara jelas dan mendukung penilaian sebelumnya.

6. Simpulan

Siswa mampu menyimpulkan secara jelas berdasarkan hasil penilaian dan penafsiran yang telah dilakukan sebelumnya dan menuliskan layak atau tidaknya cerpen tersebut untuk dibaca, dinikmati, maupun dimiliki. 7. Ejaan dan tanda baca

Siswa mampu menggunakan ejaan yang tepat dan tidak ada yang salah (pemakaian huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca).

Kemudian, hasil skor yang diperoleh dari tes kemampuan menulis teks ulasan cerpen akan dijadikan data untuk mengetahui kemampuan menulis teks ulasan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015.


(50)

34

Tes yang akan diberikan berbentuk tes tertulis. Teknik tes tertulis digunakan untuk mengungkapkan kemampuan menulis teks ulasan siswa. Siswa diberi tugas untuk menulis ulasan cerpen sesuai dengan syarat-syarat teks ulasan. Kemudian siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan instrumen. Dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang akan dianalisis, akan dilakukan dengan cara pengoreksian dari dua orang korektor yaitu peneliti sendiri dan meminta bantuan kepada teman satu angkatan.


(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2010: 3). Metode deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat (Darmadi, 2011: 151). Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik (Sugiyono, 2014: 8).

Penelitian deskriptif merupakan penelitian paling sederhana, dibandingkan dengan penelitian-penelitian yang lain, karena dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti (Arikunto, 2010:3). Dalam penelitian deskriptif kuantitatif, peneliti tidak mengubah, menambah atau mengadakan manipulasi terhadap objek atau wilayah penelitian. Dalam kegiatan


(52)

36

penelitian ini peneliti hanya memotret apa yang terjadi pada objek yang diteliti, kemudian memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk laporan penelitian secara lugas, seperti apa adanya. Melalui metode penelitian deskriptif kuantitatif ini, peneliti mendeskripsikan secara objektif tingkat kemampuan menulis teks ulasan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015.

3.2 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 294 siswa yang tersebar dalam 10 kelas.

Tabel 3.1. Populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015.

No. Kelas Jumlah Siswa

1. VIII a 30

2. VIII b 29

3. VIII c 30

4. VIII d 30

5. VIII e 30

6. VIII f 30

7. VIII g 28

8. VIII h 30

9. VIII i 29

10. VIII j 28

Jumlah 294

3.3 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010: 174). Pada penelitian ini, peneliti mengacu pada pendapat Arikunto, yaitu menggunakan


(53)

37

sampel random atau sampel acak. Sampel tersebut hanya beberapa persen dari jumlah populasi. Apabila populasi lebih dari 100, maka sampel diambil 10%-15% atau 20%-25% dari jumlah populasi. Hal ini untuk memudahkan perhitungan, dengan demikian peneliti mengambil sampel sebesar 20% dari jumlah populasi yaitu 60 sampel. Distribusi sampel penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015 dipaparkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.2. Penghitungan sampel dari jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015.

No. Kelas Jumlah Siswa 20% dari Jumlah Siswa

Sampel yang Ditetapkan

1. VIII a 30 6 6

2. VIII b 29 5,8 6

3. VIII c 30 6 6

4. VIII d 30 6 6

5. VIII e 30 6 6

6. VIII f 30 6 6

7. VIII g 28 5,6 6

8. VIII h 30 6 6

9. VIII i 29 5,8 6

10. VIII j 28 5,6 6

Jumlah Siswa 294 60

Pengambilan sampel untuk masing-masing kelas dilakukan secara acak. Langkah-langkah dengan teknik undian adalah sebagai berikut.

1. Menuliskan nama-nama siswa setiap kelasnya pada kertas kecil.

2. Menggulung kertas tersebut lalu memasukkannya ke dalam gelas, kemudian menutup gelas dengan plastik dan memberi sedikit lubang lalu dikocok dan dikeluarkan 6 gulungan kertas setiap kelasnya.


(54)

38

3. Nama-nama siswa yang keluar dari gulungan kertas tersebut dicatat dan dijadikan sampel penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik tes, yakni teknik berupa penulisan teks ulasan. Jenis tes yang digunakan yaitu tes tertulis dalam bentuk esai, yaitu siswa diberi tugas menulis teks ulasan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (80 menit). Teknik ini digunakan untuk memperoleh data kemampuan siswa dalam menulis teks ulasan.

Teknik pemberian skor tes kemampuan menulis teks ulasan untuk setiap indikatornya diberi skor tertinggi 3 dan terendah 1. Penulisan teks ulasan akan diberi skor 3 apabila semua indikatornya terpenuhi, dan diberi skor 1 apabila hasil teks ulasan siswa tidak ada dalam indikator.

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari tes kemampuan menulis teks ulasan akan dianalisis sebagai berikut.

1. Membaca hasil ulasan yang telah dibuat siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah secara keseluruhan.

2. Memeriksa hasil teks ulasan siswa yang meliputi komponen penyusunan struktur, judul, gambaran umum, penilaian, penafsiran, simpulan, dan Ejaan yang Disempurnakan.


(55)

39

3. Memberikan skor pada aspek yang diperiksa sesuai dengan rubrik penilaian yang telah disiapkan.

4. Menandai ejaan dan tanda baca yang salah.

5. Merekap data penilaian yang diperoleh siswa untuk setiap aspek penilaian yang diteliti.

6. Menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa pada setiap aspek penilaian kemudian mencari nilai rata-ratanya dengan rumus sebagai berikut.

x =

× 100%

Keterangan:

X = skor rata-rata

∑ x = jumlah skor kemampuan siswa menulis resensi

N = jumlah sampel

7. Menyimpulkan kemampuan siswa dalam menulis teks ulasan berdasarkan tolok ukur penilaian seperti yang tercantum pada tabel 4.

3.6 Rubrik Penilaian

Rubrik penilaian meliputi komponen penyusunan struktur, judul, gambaran umum, penilaian, penafsiran, simpulan, dan ejaan dan tanda baca. Untuk lebih jelas rubrik penilaian dapat dilihat pada tabel berikut.


(56)

40

Tabel 3.3. Rubrik penilaian kemampuan menulis teks ulasan

No Kriteria Penilaian Skor Bobot Skor

Maks. 1. Penyusunan Struktur

a. Isi karangan siswa mengandung komponen struktur teks ulasan secara lengkap yang meliputi judul ulasan, gambaran umum, penilaian, penafsiran, dan simpulan.

b. Isi karangan siswa mengandung komponen struktur teks ulasan kurang lengkap. Kurang lengkap jika tidak terdapat satu komponen struktur teks ulasan (judul ulasan, gambaran umum, penilaian, penafsiran, dan simpulan).

c. Isi karangan siswa mengandung komponen struktur teks ulasan tidak lengkap. Tidak lengkap jika terdapat lebih dari dua komponen struktur teks ulasan (judul ulasan, gambaran umum, penilaian, penafsiran, dan simpulan).

3

2

1

4 12

2. Judul

a. Siswa menuliskan judul teks ulasan dengan tepat dan mengarahkan pikiran pembaca terhadap isi tulisan.

b. Siswa menuliskan judul teks ulasan dengan tepat tetapi kurang mengarahkan pikiran pembaca terhadap isi tulisan.

c. Siswa menuliskan judul teks ulasan tetapi tidak mengarahkan pikiran pembaca terhadap isi tulisan.

3

2

1


(57)

41

3. Gambaran Umum

a. Siswa menuliskan sinopsis (gambaran umum) cerpen yang diulas secara ringkas tanpa mengurangi kelengkapan dari isi cerpen yang diulas.

b. Siswa menuliskan sinopsis (gambaran umum) cerpen yang diulas secara ringkas tetapi mengurangi kelengkapan dari isi cerpen yang diulas.

c. Siswa menuliskan sinopsis (gambaran umum) cerpen yang diulas tetapi tidak menggambarkan isi cerpen. 3 2 1 3 9 4. Penilaian

a. Siswa menuliskan penilaian terhadap kelebihan dan kekurangan cerpen yang diulas dan disertai dengan penjelasan.

b. Siswa menuliskan penilaian terhadap kelebihan dan kekurangan cerpen yang diulas tetapi tidak disertai dengan penjelasan.

c. Siswa tidak menuliskan kelebihan dan kekurangan cerpen yang diulas.

3

2

1

3 9

5. Penafsiran

a. Siswa mampu menuliskan pandangan (pendapat) terhadap cerpen yang diulas secara jelas dan mendukung penilaian sebelumnya.

b. Siswa mampu menuliskan pandangan (pendapat) terhadap cerpen yang diulas secara jelas tetapi tidak mendukung penilaian sebelumnya.

c. Siswa menuliskan pandangan (pendapat)

terhadap cerpen yang diulas tidak jelas dan tidak mendukung penilaian sebelumnya.

3

2

1


(58)

42

6. Simpulan

a. Siswa dapat menyimpulkan secara jelas

berdasarkan hasil penilaian dan penafsiran yang telah dilakukan sebelumnya dan menuliskan layak atau tidaknya cerpen tersebut untuk dibaca, dinikmati, maupun dimiliki.

b. Siswa dapat menyimpulkan secara jelas

berdasarkan hasil penilaian dan penafsiran yang telah dilakukan sebelumnya tetapi tidak

menuliskan layak atau tidaknya cerpen tersebut untuk dibaca, dinikmati, maupun dimiliki.

c. Siswa tidak dapat menyimpulkan secara jelas berdasarkan hasil penilaian dan penafsiran yang telah dilakukan sebelumnya dan tidak

menuliskan layak atau tidaknya cerpen tersebut untuk dibaca, dinikmati, maupun dimiliki.

3

2

1

3 9

7. Ejaan dan Tanda Baca

a. Penggunaan ejaan sangat tepat dan tidak ada yang salah (pemakaian huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca).

b. Terdapat 1-5 kesalahan dalam penggunaan ejaan.

c. Terdapat lebih dari 5 kesalahan dalam penggunaan ejaan 3 2 1 2 6 Jumlah 57

Dari perolehan skor di atas dicari nilai rata-rata siswa menggunakan rumus sebagai berikut.

Nilai = Skor Perolehan Siswa X 100


(59)

43

Setelah nilai siswa diperoleh, lalu dikonfirmasikan ke dalam tolok ukur penilaian sebagai berikut.

Tabel 3.4. Tolok ukur penilaian kemampuan menulis teks ulasan Interval Persentase

Tingkat Penguasaan Kategori Singkat

85%–100% Baik Sekali BS

75%–84% Baik B

60%–74% Cukup C

40%–59% Kurang K

0%–39% Kurang Sekali KS


(60)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan rata-rata kemampuan menulis teks ulasan/resensi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015 adalah 78. Persentase nilai yang diperoleh ini termasuk dalam kategoribaik.

Berdasarkan analisis data, nilai yang tergolong pada kategori baik sekali yaitu pada aspek penyusunan struktur dengan nilai rata-rata 92; nilai yang tergolong pada kategori baik yaitu pada aspek penulisan judul dan gambaran umum (sinopsis) dengan nilai rata-rata 81 dan 84; nilai yang tergolong pada kategori cukupyaitu pada aspek penailaian, penafsiran, dan simpulan dengan nilai rata-rata 74, 74, dan 69; dan nilai yang tergolong pada kategori kurang yaitu pada aspek EYD dengan nilai rata-rata 59.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.


(61)

93

1) Indikator penyusunan struktur teks ulasan termasuk dalam kategori baik sekali dan indikator penulisan judul dan gambaran umum (sinopsis) termasuk dalam kategori baik. Namun ada beberapa indikator yang perlu ditingkatkan seperti indikator penailaian, penafsiran, dan simpulan masih tergolong kategori cukup. Begitu pula dengan indikator penulisan EYD masih tergolong dalam kategori kurang. Oleh sebab itu, penulis sarankan agar siswa mempelajari lebih giat pokok bahasan tentang aspek penilaian, penafsiran, simpulan, dan penggunaan EYD dalam menulis teks ulasan seperti kaidah penulisan huruf, imbuhan, dan pemakaian tanda baca. 2) Guru hendaknya lebih intensif memberikan pelatihan kepada siswa

khususnya mengenai menulis teks ulasan. Berdasarkan hasil penelitian terutama pada indikator penggunaan Ejaan yang Disempurnakan adalah yang termasuk dalam kategori kurang, hal ini terlihat dalam penggunaan huruf kapital, imbuhan, dan tanda baca. Melalui pelatihan ini, diharapkan kemampuan siswa khususnya kemampuan menggunakan Ejaan yang Disempurnakan dapat menjadi lebih baik lagi.

3) Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya meneliti kemampuan menulis teks ulasan/resensi karya sastra yang lain, seperti novel atau puisi.


(62)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti, dkk. 2012. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman. 2014.Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.

Darmadi, Hamid. 2011.Metode Penelitian Pendidikan. Pontianak: Alfabeta. Isnatun, Siti, dan Farida, Umi. 2013. Mahir Berbahasa Indonesia. Bogor:

Yudistira.

Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2012. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan & Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya.

Rosidi, Imron. 2009.Menulis Siapa Takut?.Yogyakarta: Kanisius.

Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suyanto, Edi. 2012. Perilaku Tokoh dalam Cerpen Indonesia. Bandar Lampung: Universitas Lampung.


(63)

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Edukatif. 2013.Mahir Berbahasa Indonesia.Jakarta: Erlangga.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2011. Kurikulum & Pembelajaran.Jakarta: Rajawali Pers.

Universitas Lampung. 2011. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung: Universitas Lampung.


(1)

6. Simpulan

a. Siswa dapat menyimpulkan secara jelas

berdasarkan hasil penilaian dan penafsiran yang telah dilakukan sebelumnya dan menuliskan layak atau tidaknya cerpen tersebut untuk dibaca, dinikmati, maupun dimiliki. b. Siswa dapat menyimpulkan secara jelas

berdasarkan hasil penilaian dan penafsiran yang telah dilakukan sebelumnya tetapi tidak

menuliskan layak atau tidaknya cerpen tersebut untuk dibaca, dinikmati, maupun dimiliki. c. Siswa tidak dapat menyimpulkan secara jelas

berdasarkan hasil penilaian dan penafsiran yang telah dilakukan sebelumnya dan tidak

menuliskan layak atau tidaknya cerpen tersebut untuk dibaca, dinikmati, maupun dimiliki.

3

2

1

3 9

7. Ejaan dan Tanda Baca

a. Penggunaan ejaan sangat tepat dan tidak ada yang salah (pemakaian huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca).

b. Terdapat 1-5 kesalahan dalam penggunaan ejaan.

c. Terdapat lebih dari 5 kesalahan dalam penggunaan ejaan 3 2 1 2 6 Jumlah 57

Dari perolehan skor di atas dicari nilai rata-rata siswa menggunakan rumus sebagai berikut.

Nilai = Skor Perolehan Siswa X 100 Skor Maksimal


(2)

43

Setelah nilai siswa diperoleh, lalu dikonfirmasikan ke dalam tolok ukur penilaian sebagai berikut.

Tabel 3.4. Tolok ukur penilaian kemampuan menulis teks ulasan Interval Persentase

Tingkat Penguasaan Kategori Singkat

85%–100% Baik Sekali BS

75%–84% Baik B

60%–74% Cukup C

40%–59% Kurang K

0%–39% Kurang Sekali KS


(3)

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan rata-rata kemampuan menulis teks ulasan/resensi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun pelajaran 2014/2015 adalah 78. Persentase nilai yang diperoleh ini termasuk dalam kategoribaik.

Berdasarkan analisis data, nilai yang tergolong pada kategori baik sekali yaitu pada aspek penyusunan struktur dengan nilai rata-rata 92; nilai yang tergolong pada kategori baik yaitu pada aspek penulisan judul dan gambaran umum (sinopsis) dengan nilai rata-rata 81 dan 84; nilai yang tergolong pada kategori

cukupyaitu pada aspek penailaian, penafsiran, dan simpulan dengan nilai rata-rata 74, 74, dan 69; dan nilai yang tergolong pada kategori kurang yaitu pada aspek EYD dengan nilai rata-rata 59.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.


(4)

93

1) Indikator penyusunan struktur teks ulasan termasuk dalam kategori baik sekali dan indikator penulisan judul dan gambaran umum (sinopsis) termasuk dalam kategori baik. Namun ada beberapa indikator yang perlu ditingkatkan seperti indikator penailaian, penafsiran, dan simpulan masih tergolong kategori cukup. Begitu pula dengan indikator penulisan EYD masih tergolong dalam kategori kurang. Oleh sebab itu, penulis sarankan agar siswa mempelajari lebih giat pokok bahasan tentang aspek penilaian, penafsiran, simpulan, dan penggunaan EYD dalam menulis teks ulasan seperti kaidah penulisan huruf, imbuhan, dan pemakaian tanda baca. 2) Guru hendaknya lebih intensif memberikan pelatihan kepada siswa

khususnya mengenai menulis teks ulasan. Berdasarkan hasil penelitian terutama pada indikator penggunaan Ejaan yang Disempurnakan adalah yang termasuk dalam kategori kurang, hal ini terlihat dalam penggunaan huruf kapital, imbuhan, dan tanda baca. Melalui pelatihan ini, diharapkan kemampuan siswa khususnya kemampuan menggunakan Ejaan yang Disempurnakan dapat menjadi lebih baik lagi.

3) Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya meneliti kemampuan menulis teks ulasan/resensi karya sastra yang lain, seperti novel atau puisi.


(5)

Akhadiah, Sabarti, dkk. 2012. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman. 2014.Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.

Darmadi, Hamid. 2011.Metode Penelitian Pendidikan. Pontianak: Alfabeta. Isnatun, Siti, dan Farida, Umi. 2013. Mahir Berbahasa Indonesia. Bogor:

Yudistira.

Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2012. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan & Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya.

Rosidi, Imron. 2009.Menulis Siapa Takut?.Yogyakarta: Kanisius.

Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suyanto, Edi. 2012. Perilaku Tokoh dalam Cerpen Indonesia. Bandar Lampung: Universitas Lampung.


(6)

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tim Edukatif. 2013.Mahir Berbahasa Indonesia.Jakarta: Erlangga.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2011. Kurikulum & Pembelajaran.Jakarta: Rajawali Pers.

Universitas Lampung. 2011. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung: Universitas Lampung.