PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP PRAYATNA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010.

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN

MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP PRAYATNA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Elfriati Siregar NIM 05310589

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2009


(2)

ABSTRAK

Elfriati Siregar, NIM 05310589, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Terhadap Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi

Siswa Kelas VII SMP Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa

Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

experiential learning terhadap peningkatan keterampilan menulis puisi. Populasi

dalam penelitian ini berjumlah 320 siswa kelas VII SMP Prayatna Medan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 orang yang diambil dengan teknik kluster. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes essay.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu atau Quasi Eksperiment. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t” dengan rumus:

x y M M x y E S M M to − − =

Dari pengolahan data diperoleh hasil pre test dengan rata-rata = 63,25, standard deviasi = 6,85 dan termasuk pada kategori baik sebanyak 30%, kategori cukup sebanyak 62,5%, kategori kurang sebanyak 7,5%. Hasil post test dengan rata-rata = 79,5, standard deviasi = 7,14, dan dari kategori sangat baik sebanyak 35%, kategori baik sebanyak 60%, dan kategori cukup sebanyak 5%. Dari uji data hasil pre test dan post test di dapat kedua hasil berdistribusi normal. Dari uji homogenitas di dapat bahwa sample penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, di dapatlah t0 sebesar 10,3

Selanjutnya t0 diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf

signifikasi 5% dengan df=N-1=40-1=39. dari df=39 diperoleh taraf signifikasi 5%=2,03. karena t0 yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 10,3>2,03, maka

hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh yang signifikan atas pengunaan model pembelajaran Experiential Learning terhadap peningkatan keterampilan menulis puisi.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Experiential Learning Terhadap Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Siswa

Kelas VII SMP Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010.”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Bahasa.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Ayahanda S.Siregar dan Ibunda Siti Aminah Banurea yang telah mencurahkan kasih sayang, motivasi, memberikan materi dan moril kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Atas segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Drs. Syawal Gultom, M. Pd. , selaku Rektor Universitas

Negeri Medan (Unimed)

2. Bapak Prof. Dr. Khariril Ansari, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dan para pembantu dekan serta seluruh staf pegawai dan administrasi.

3. Bapak Drs. Azhar Umar, M. Pd. selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(4)

4. Ibu Dra. Rosmawaty, M. Pd. selaku ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Bapak M. Surip, S. Pd., M. Si. selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

6. Ibu Dra. Mursini, M. Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

7. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan perkuliahan selama peneliti dalam menuntut ilmu.

8. Bapak Kepala SMP Prayatna Medan, bapak Drs. H. Rahmat Lubis, yang telah memberi izin penelitian. Ibu Rosmawaty selaku guru bidang studi bahasa Indonesia yang telah membimbing penulis selama penelitian dan seluruh guru di SMP Prayatna Medan berserta staf tatausaha.

9. Kakak dan adikku tersayang: Elfriani Siregar, Siti Aisyah Siregar, Ramadan Putra Siregar dan seluruh keluargaku yang telah memberi motivasi, dan selalu memberikan senyuman manisnya.

10.Teman-teman seperjuangan di jurusan: Dedek, Nida, Haspy, Rahmayanti, Salimah, Zainal, Laila Siregar, Dwi Puspa Sari, Fadila Wahyuni, Putri Indah Yani, Sarma Panggabean, Ernie B. Nababan, dan sahabat-sahabatku yang lainnya di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2005 yang telah banyak membantu dan memotivasiku.

11.Sahabat seperjuanganku, Veni Asmarani yang senantiasa berjuang bersamaku.


(5)

12.Sahabat-sahabat terbaikku yang selalu bersama dalam suka maupun duka: Pinta Rahma Rizki Pulungan, Aidi Fitri, Emasta E. Simanjuntak, Zahra Oktavina Harahap dan Defri Hardeni. Terimakasih atas motivasi dan senyumannya.

13.Teman-teman PPL di SMA Kartini Tebing Tinggi, Mita, Rofiqoh, Sari, Heni, Dona, Kiki, Dedek, Sepma, Nisa, Aida, Mei, Dewi, Tety, Razab, Jefri, Binsar, Bang Ari, Harry ibrani, Hilman beserta Bapak dan Ibu Kos berserta keluarga.

14.Kakak-kakak alumni, serta semua angkatan 17 di Teater LKK: Kak Heri, Revina, Arif, Ardi, Romasita, Dewi, Riska, Deni, Siti Fatimah, Vero, Katarina, Fitri, Asaufa, Rena, Kak Apri, Kak Pina, Kak Ida, Kak Badren dan adik-adikku Wina, Wahida, Siti Zulhizah, Putri, Irma, Haikal, Yani, Fahmi, dan semua anggota Teater LKK yang telah mengajarkan berbagai ilmu, pengalaman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

15.Terima kasih untuk semua pihak yang selalu membantu dan memberikan semangat penulis. Mohon maaf penulis tidak dapat menyebutkan namanya satu-persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua

Medan, Agustus 2009 Penulis


(6)

Elfriati Siregar NIM 05310589 DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 6

1. Pengertian Menulis Puisi ... 6

2. Pengertian Puisi ... .8

3. Unsur-unsur Puisi ... 9


(7)

5. Pengertian Model Pembelajaran Experiential Learning ... 14

a. Dasar Penggunaan Experiential Learning ... .17

b. Kerangka Kerja Model Pembelajaran Experiential Learning... 18

c. Keuntungan Experiential Learning ... 23

d. Kelemahan Experiential Learning ... 24

B. Kerangka Konseptual ... 25

C. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

1. Lokasi Penelitian ... 27

2. Waktu Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

1. Populasi ... 27

2. Sampel Penelitian ... 28

C. Definisi Operasional ... 29

D. Metode Penelitian ... 30

E. Desain Penelitian ... 30

F. Instrumen Penelitian ... 31

1. Jalannya Eksperimen ... 32

2. Tehnik Pengambilan Data ... 33


(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Penyajian Data ... 39

B. Analisis Data ... 42

1. Analisis Data Keterampilan Menulis Puisi Tanpa Perlakuan Model Pembelajaran Experiential Learning ... 42

2. Analisis Data Keterampilan Menulis Puisi dengan Menggunakan Perlakuan Model Pembelajaran Experiential Learning ...45

C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 47

1. Uji Normalitas ... 47

2. Uji Homogenitas ... 49

D. Pengujian Hipotesis ... 50

E. Rangkuman Hasil Penelitian ... 51

F. Pembahasan Penelitian ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Simpulan ... 53

B. Saran ... 54


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel I Populasi Siswa Kelas VII SMP Prayatna Medan Tahun Pembelajaran

2009/2010 ... 28

Tabel II Desain Eksperimen One Group Pre-Test Post-Test Design ... 31

Tabel III Jalannya Eksperimen One Group Pre – Test Post – Test Design Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Experiential Learning .. 32

Tabel IV Kisi-kisi Penilaian Menulis Puisi ... 34

Tabel V Data Hasil Pre test ... 39

Tabel VI Data Hasil Post test ... 41

Tabel VII Distribusi Frekuensi Hasil Pre Test ... 43

Tabel VIII Identifikasi Kecendrungan Hasil Pre Test ... 44

Tabel IX Distribusi Frekuensi Hasil Post Test ... 45

Tabel X Identifikasi Kecendrungan Hasil Post Test ... 46

Tabel XI Uji Normalitas Hasil Pre Test ... 48


(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Frekuensi Hasil Pre Test ... 44 Grafik 2 Frekuensi Hasil Post Test ... 47


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 57

Lampiran 2 Tes Pretest ... 68

Lampiran 3 Tes Postest ... 69

Lampiran 4 Hasil Pretes dan Postes Siswa ... 70

Lampiran 5 Skor Menulis Puisi Tanpa Menggunakan model Pembelajaran Experiential Learning ... 74

Lampiran 6 Skor Menulis Puisi Menggunakan model Pembelajaran Experiential Learning ... 76

Lampiran 7 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Pre test ... 78

Lampiran 8 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Post test ... 80

Lampiran 9 Uji Homogenitas ... 82

Lampiran 10 Pengajuan Hipotesis ... 83

Lampiran 11 Daftar Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors ... 85

Lampiran 12 Daftar Distribusi ... 86

Lampiran 13 Daftar Distribusi F untuk dk ... 87


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia, pengajaran bahasa Indonesia dikembalikan kepada kedudukannya yang sebenarnya yaitu melatih siswa membaca, menulis, menyimak, berbicara, dan mengapresiasi karya sastra.

Dari beberapa aspek pembelajaran bahasa Indonesia yang ada, penulis merasa tertarik melakukan penelitian mengenai keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk dikuasai karena keterampilan tersebut sangat penting dalam berkomunikasi. Menulis adalah kegiatan yang produktif dan ekspresif. Akan tetapi, keterampilan ini tidak dapat diperoleh secara alamiah. Keterampilan menulis tersebut harus dipelajari dan dilatih dengan sungguh-sungguh dan dibekali dengan keterampilan berbahasa lainnya seperti keterampilan membaca dan menyimak.

Peneliti menemukan masalah pada saat mewawancarai guru bidang studi bahasa Indonesia di SMP Prayatna Medan, berkaitan dengan kemampuan menulis siswa. Ternyata siswa kurang mampu dalam menulis puisi karena dianggap sukar. Siswa dianggap kurang mampu menyampaikan ide-ide kreatif mereka dalam bentuk bait-bait puisi sehingga hasil yang diperoleh dalam menulis puisi tidak


(13)

sesuai dengan yang diharapkan. Dengan kata lain, hasil yang dicapai siswa rendah.

Gejala serupa juga terjadi ketika penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL), dimana masih banyak siswa yang belum mampu menulis puisi dengan baik dikarenakan pembelajaran puisi masih dilakukan secara tradisional, yaitu guru masih menggunakan metode ceramah dalam penyampaian serta kurangnya motivasi dan cara guru untuk meningkatkan kreativitas siswa. Oleh karena itu, siswa tidak dapat menyalurkan bakat dan keterampilannya dalam menulis puisi dengan baik, bahkan membuat minat siswa berkurang untuk mempelajari saastra.

Prasetyo (http//.wordpress.com/duniasastra), mengatakan “Penyebab rendahnya keterampilan menulis puisi siswa disebabkan oleh (1) kurang efektifnya pembelajaran yang diciptakan guru. Ketidakefektifan itu disebabkan oleh kurang tepatnya metode atau model yang diterapkan guru dalam pembelajaran. (2) Metode atau model pembelajaran yang digunakan tidak dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri siswa agar secara leluasa dapat mengekspresikan perasaannya sehingga hasil yang dicapai oleh siswa tidak memuaskan”.

Hal ini juga didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh Elvi Gustri Siregar dengan judul “Hubungan Penguasaan Idiom dengan Kemampuan Menulis Puisi oleh Siswa Kelas II SMA Negeri I Tanjung Balai Tahun pembelajaran 2005/2006”. Dalam penelitian tersebut terlihat bahwa kemampuan


(14)

menulis puisi siswa masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata nya yaitu 63,34.

Padahal berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bidang studi bahasa Indonesia pembelajaran menulis puisi yang berkenaan dengan keindahan alam merupakan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa kelas VII SMP. Keberhasilan siswa dalam menerima pelajaran ini sangat diharapkan dalam pencapaian standar kompetensi yang telah ditentukan agar siswa dapat meningkatkan kualitasnya dalam kegiatan menulis puisi.

Situasi tersebut menuntut guru untuk mencari model pembelajaran yang tepat, guna merangsang dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Model pembelajaran Experiential Learning bisa dijadikan pilihan sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya.

Dalam maknanya Experiential Learning secara sederhana dapat diartikan sebagai pembelajaran melalui pengalaman, dalam pengertian siswa diarahkan untuk belajar melalui proses mengalami sendiri topik yang sedang dipelajarinya. Dengan pembelajaran model ini membuat siswa belajar secara aktif dan dengan personalisasi yang kemudian dituangkan kedalam bentuk tulisan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Experiential

Learning Terhadap Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VII

SMP Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010”.


(15)

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah penelitian ini, maka masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. model pembelajaran yang digunakan guru di sekolah masih bersifat tradisional

2. kemampuan menulis puisi siswa rendah

3. apakah model pembelajaran Experiential Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan tuntas, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dapat dibatasi pada Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Terhadap Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan tema alam oleh Siswa kelas VII SMP Prayatna Medan Tahun Ajaran 2009/2010.

D. Rumusan Masalah

Agar penelitian menjadi terarah, maka perlu dirumuskan masalah yang akan diteliti. Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah:


(16)

1. bagaimanakah tingkat keterampilan awal siswa menulis puisi sebelum penerapan model pembelajaran Experiential Learning?

2. bagaimanakah tingkat keterampilan menulis puisi siswa setelah penerapan model pembelajaran Experiential Learning?

3. apakah penerapan model pembelajaran Experiential Learning berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan menulis puisi siswa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. menggambarkan tingkat keterampilan awal siswa menulis puisi sebelum penerapan model pembelajaran Experiential Learning

2. menggambarkan tingkat keterampilan menulis puisi siswa setelah penerapan model pembelajaran Experiential Learning

3. menggambarkan pengaruh penerapan model pembelajaran Experiential

Learning terhadap peningkatan keterampilan menulis puisi siswa.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat dirumuskan dari penelitian ini adalah.

1. sebagai gambaran dan bahan informasi bagi sekolah untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi

2. sebagai bahan masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran Experiential Learning


(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan beberapa dalam paparan di bawah ini.

1. Pembelajaran menulis Puisi dengan menggunakan model pembelajaran

experiential learning lebih baik hasilnya dibandingkan dengan

pembelajaran menulis puisi tanpa menggunakan model pembelajaran

experiential learning.

2. Pembelajaran dengan model pembelajaran experiential learning dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam menulis sebuah puisi.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran dengan model pembelajaran experiential learning dengan tanpa model pembelajaran experiential learning terhadap keterampilan menulis puisi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu diungkapkan beberapa saran dalam bagian di bawah ini.

1. Keterampilan siswa dalam menulis puisi perlu ditingkatkan lagi. Hal tersebut tentunya memerlukan model pembelajaran yang lebih efektif digunakan dalam proses belajar mengajar (PBM) di sekolah. Salah satu model belajar dan


(18)

mengajar yang dapat dijadikan alternatif adalah model pembelajaran

Experiential Learning

2. Untuk menggunakan model pembelajaran experiential learning ini diperlukan pemahaman guru bahasa dan sastra Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi agar hal yang diharapkan yakni peningkatan keterampilan menulis siswa dapat lebih baik.

3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan model-model pembelajaran/Strategi-strategi pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam pembelajaran menulis puisi.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Al Banna, Hasan. 2008. ”Usai Membaca Ratusan Puisi Siswa...” dalam Analisa, 7 Juli 2008

Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Arikunto, Suharsimi,. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Atmazaki. 1993. Analisis Sajak Teori, Metodologi dan Aplikasi. Bandung: Angkasa

Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke Tiga. Jakarta: Balai Pustaka

Gie, The Liang. 2003. Terampil Mengarang. Jogjakarta: Andi.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: P.T. Bumi Aksara Jogiyanto, H.M. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta:

Andi

Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika

Kolb, David A. 1984. Experiential Learning: Experience as The Source of Learning and Development. Western Reserve University: New Jersev Kosasih, E. 2004. Kompetensi Ketatabahasaan Dan Kesusastraan Cermat

Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widia. Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Depdiknas Safari. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas Semi, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang : Angkasa Raya

Sudijono, Anas. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada

Suroso, Hadi. 1990. Bahasa dan Sastra Indonesia. Klaten Utara: Intan Pariwara Tarigan, H.G. 1984. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa


(20)

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher

Waluyo, Herman. 2002. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Waluyo, Herman. 2002. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia

Sumber dari Internet:

http://gurupkn.wordpress.com/2008/01/17/kegiatan-pembelajaran-dan-pemilihan-media-pembelajaran/.

http://aeli1.multiply.com/journal

http://www.haygroup.com/tl/Books_Resources/Experiential_Learning.aspx http://www.universityassociates.com/DELMFull.html

http://adulteducation.wikibook.us/index.php?title=Experiential_Learning_-_Learning_by_Doing

http://www.learningfromexperience.com/images/uploads/process-of-experiential-learning.pdf

http://www.businessballs.com/kolblearningstyles.htm (http://reviewing.co.uk/research/experiential.learning.htm)

http://www.teambuildingguru.com/Desktopdefault.aspx?tabID=424 http://en.wikipedia.org/wiki/David_A._Kolb

http://bawana.edublogs.org/tag/experiential-learning/ http:// wordpress.com/duniasastra.


(1)

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah penelitian ini, maka masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. model pembelajaran yang digunakan guru di sekolah masih bersifat tradisional

2. kemampuan menulis puisi siswa rendah

3. apakah model pembelajaran Experiential Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan tuntas, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dapat dibatasi pada Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Terhadap Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan tema alam oleh Siswa kelas VII SMP Prayatna Medan Tahun Ajaran 2009/2010.

D. Rumusan Masalah

Agar penelitian menjadi terarah, maka perlu dirumuskan masalah yang akan diteliti. Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah:


(2)

1. bagaimanakah tingkat keterampilan awal siswa menulis puisi sebelum penerapan model pembelajaran Experiential Learning?

2. bagaimanakah tingkat keterampilan menulis puisi siswa setelah penerapan model pembelajaran Experiential Learning?

3. apakah penerapan model pembelajaran Experiential Learning berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan menulis puisi siswa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. menggambarkan tingkat keterampilan awal siswa menulis puisi sebelum penerapan model pembelajaran Experiential Learning

2. menggambarkan tingkat keterampilan menulis puisi siswa setelah penerapan model pembelajaran Experiential Learning

3. menggambarkan pengaruh penerapan model pembelajaran Experiential Learning terhadap peningkatan keterampilan menulis puisi siswa.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat dirumuskan dari penelitian ini adalah.

1. sebagai gambaran dan bahan informasi bagi sekolah untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi

2. sebagai bahan masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran Experiential Learning


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan beberapa dalam paparan di bawah ini.

1. Pembelajaran menulis Puisi dengan menggunakan model pembelajaran experiential learning lebih baik hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran menulis puisi tanpa menggunakan model pembelajaran experiential learning.

2. Pembelajaran dengan model pembelajaran experiential learning dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam menulis sebuah puisi.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran dengan model pembelajaran experiential learning dengan tanpa model pembelajaran experiential learning terhadap keterampilan menulis puisi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu diungkapkan beberapa saran dalam bagian di bawah ini.

1. Keterampilan siswa dalam menulis puisi perlu ditingkatkan lagi. Hal tersebut tentunya memerlukan model pembelajaran yang lebih efektif digunakan dalam proses belajar mengajar (PBM) di sekolah. Salah satu model belajar dan


(4)

mengajar yang dapat dijadikan alternatif adalah model pembelajaran Experiential Learning

2. Untuk menggunakan model pembelajaran experiential learning ini diperlukan pemahaman guru bahasa dan sastra Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi agar hal yang diharapkan yakni peningkatan keterampilan menulis siswa dapat lebih baik.

3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan model-model pembelajaran/Strategi-strategi pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam pembelajaran menulis puisi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Al Banna, Hasan. 2008. ”Usai Membaca Ratusan Puisi Siswa...” dalam Analisa, 7 Juli 2008

Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Arikunto, Suharsimi,. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Atmazaki. 1993. Analisis Sajak Teori, Metodologi dan Aplikasi. Bandung: Angkasa

Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke Tiga. Jakarta: Balai Pustaka

Gie, The Liang. 2003. Terampil Mengarang. Jogjakarta: Andi.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: P.T. Bumi Aksara Jogiyanto, H.M. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta:

Andi

Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika

Kolb, David A. 1984. Experiential Learning: Experience as The Source of Learning and Development. Western Reserve University: New Jersev Kosasih, E. 2004. Kompetensi Ketatabahasaan Dan Kesusastraan Cermat

Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widia. Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Depdiknas Safari. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas Semi, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang : Angkasa Raya

Sudijono, Anas. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada

Suroso, Hadi. 1990. Bahasa dan Sastra Indonesia. Klaten Utara: Intan Pariwara Tarigan, H.G. 1984. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa


(6)

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher

Waluyo, Herman. 2002. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Waluyo, Herman. 2002. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia

Sumber dari Internet:

http://gurupkn.wordpress.com/2008/01/17/kegiatan-pembelajaran-dan-pemilihan-media-pembelajaran/.

http://aeli1.multiply.com/journal

http://www.haygroup.com/tl/Books_Resources/Experiential_Learning.aspx http://www.universityassociates.com/DELMFull.html

http://adulteducation.wikibook.us/index.php?title=Experiential_Learning_-_Learning_by_Doing

http://www.learningfromexperience.com/images/uploads/process-of-experiential-learning.pdf

http://www.businessballs.com/kolblearningstyles.htm (http://reviewing.co.uk/research/experiential.learning.htm)

http://www.teambuildingguru.com/Desktopdefault.aspx?tabID=424 http://en.wikipedia.org/wiki/David_A._Kolb

http://bawana.edublogs.org/tag/experiential-learning/ http:// wordpress.com/duniasastra.